You are on page 1of 3

11

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Anamnesa Anamnesis adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya. (Poernomo, 1999). 4.2 Teknik Dasar Anamnesa a. Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa Anda bersedia meluangkan waktu untuk berbicara dengannya.(Poernomo, 1999). b. Ajak Bicara !sahakan berkomunikasi secara dua arah. "angan bicara sendiri. #orong agar pasien mau dan dapat mengemukakan pikiran dan perasaannya. $unjukkan bahwa dokter menghargai pendapatnya, dapat memahami kecemasannya, serta mengerti perasaannya. #okter dapat menggunakan pertanyaan terbuka maupun tertutup dalam usaha menggali in%ormasi. (Poernomo, 1999). c. "elaskan Beri penjelasan mengenai hal&hal yang menjadi perhatiannya, yang ingin diketahuinya, dan yang akan dijalani'dihadapinya agar ia tidak terjebak oleh pikirannya sendiri. (uruskan persepsi yang keliru. Berikan penjelasan mengenai penyakit, terapi, atau apapun secara jelas dan detil. (Poernomo, 1999). d. )ngatkan Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien mungkin memasukkan berbagai materi secara luas, yang tidak mudah diingatnya kembali. #i bagian akhir percakapan, ingatkan dia untuk hal&hal yang penting dan koreksi untuk persepsi yang keliru. *elalu melakukan klari%ikasi apakah pasien telah mengerti benar, maupun klari%ikasi terhadap hal&hal yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta mengulang kembali akan pesan&pesan kesehatan yang penting. (Poernomo, 1999).

4.3 Pemeriksaan
11

12

4.3.1 Pemeriksaan Subyektif Pemeriksaan subyekti% yaitu cara pemeriksaan yang didapat dengan cara wawancara dengan penderita, berdasarkan keluhan, wawancara sebaiknya digunakan bahasa yang sederhana. (+ral diagnostik #,P-,* pusat pendidikan tenaga kesehatan, 199.) 4.3.2 Pemeriksaan byektif

Pemeriksaan obyekti% yaitu cara pemeriksaan yang dilakukan oleh operator pada obyek tidak ada pengaruh kesan maupun perasaan. (+ral diagnostik #,P-,* pusat pendidikan tenaga kesehatan, 199.) Pembagian pemeriksaan obyekti% a. Pemerikaan ekstra oral Pemeriksaan dari bagian tubuh penderita di luar mulut yaitu daerah muka, daerah kepala, daerah leher. Pemeriksaan ekstra oral dengan cara 1. /embandingkan sisi muka penderita sebelah kiri dengan sebelah kanan, simetri atau tidak. 0. /emeriksa pembengkakan dengan palpasi atau meraba, yaitu meraba kelenjar. 1. /eraba pada daerah pembengkakan dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui suhu di daerah pembengkakan tersebut. b. Pemeriksaan intra oral Pemeriksaan oral yaitu pemeriksaan dari bagian rongga mulut yang meliputi mukosa dan gigi.

12

13

$ujuan pemeriksaan obyekti% yaitu untuk mengidenti%ikasi kelainan yang ada pada gigi dan mulut serta memeriksa keadaan mulut secara menyeluruh melihat kelainan mukosa dari pipi, bibir, lidah, palatum, gusi, dsb. (+ral diagnostik #,P-,* pusat pendidikan tenaga kesehatan, 199.). 4.4 Inf!rmasi Dia"n!stik #iagnosa adalah penentuan jenis penyakit yang d derita pasien. /acam diagnosa adalah a. ,arly diagnosis'diagnosa dini 2aitu kelainan yang belum begitu tampak tapi sudah dapat untuk

memperkirakan'menentukan penyakit. b. 3linical diagnosis'diagnosa klinis 2aitu diagnosis yang didapat berdasarkan gejala&gejala klinis. c. 4ontgenologis diagnosis 2aitu diagnosa yang didapat berdasarkan pembacaan gambar rontgen. d. #i%%erential diagnosis 2aitu membandingkan gejala&gejala penyakit yang satu dengan yang lain yang kebetulan mempunyai gejala atau tanda&tanda yang serupa. e. 5inal diagnosis'diagnosa akhir 2aitu penentuan akhir jenis penyakit (hasil pasti). (+ral diagnostik #,P-,* pusat pendidikan tenaga kesehatan, 199.)

13

You might also like