Professional Documents
Culture Documents
PERTOLONGAN PERTAMA
Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar
Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong Pertama
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
Awam
IGD/UGD
I.C.U
Rawat
Rehabilitasi
Fasilitas
Kesehatan
Fase Pra RS
Fase RS
3.
Menyelamatkan jiwa penderita Mencegah cacat Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Dasar Hukum
Memberikan pertolongan : Pasal 531 K U H Pidana
Sangsi : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566 Kerahasiaan : Pasal 322 K U H Pidana
f.
g.
Jujur dan bertanggungjawab Profesional Kematangan emosi Sosialisasi Kemampuan nyata terukur Kondisi fisik baik Kebanggaan
Penyebaran infeksi
Penyakit infeksi atau menular adalah penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, atau dari binatang / lingkungan ke manusia. MFR harus melindungi dirinya terus menerus dari risiko penularan penyakit.
Tuberkulosis
SAAT TINDAKAN Hindari batuk, bernapas atau bicara tepat di atas luka Hindari kontak dengan cairan tubuh Gunakan masker atau APD saat melakukan RJP Gunakan penutup dan pembalut yang bersih Usahakan mencuci tangan setelah menolong, termasuk bila akan menangani orang berikutnya SETELAH TINDAKAN Bersihan diri sendiri dan korban
Pelindung mata
Masker sederhana
Referensi Anatomis
Referensi Anatomis
Terminologi anatomis
Posisi anatomis
Posisi anatomis :
Bidang anatomis
Medial Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi 2 : kiri dan kanan Frontal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
Transversal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua : atas (superior) dan bawah (inferior)
KANAN
KIRI
ANTERIOR
POSTERIOR
Proksimal Distal
Bidang Frontal
Bidang Medial
Sendi bahu
Sendi panggul
B
Tungkai bawah Pergelangan kaki Kaki
The Skeleton
PENILAIAN
Penilaian Korban
Penilaian Keadaan Penilaian Dini
Pemeriksaan Fisik
Riwayat Penderita Pemeriksaan Berkelanjutan
Pelaporan
Penilaian keadaan
Barang berbahaya
Kekerasan
Rescue
Paramedis
Penilaian Keadaan
Keselamatan semua Keselamatan penderita Mekanisme cedera
Mekanisme Cedera
Mengevaluasi gaya-gaya menimbulkan cedera. yang
Impak # 1
Kecelakaan kendaraan
Menabrak pohon
Impak # 2
Tubuh membentur kemudi menyebabkan patah tulang rusuk Benturan tubuh
Impak # 3
Alat dalam tubuh bergerak maju
Alat dalam tubuh membentur dinding dada dan perut sehingga menambah cedera
Riwayat Penyakit
Medis, diperoleh dari penderita, keluarga atau saksi mata Mengapa membutuhkan bantuan ?
Penilaian Dini
Kesan Umum
Kesadaran
Airway
Breathing
Circulation
Laporan / bantuan
Penilaian Dini
Penilaian dini harus dilakukan secara lengkap untuk menentukan bahaya yang mengancam nyawa penderita.
Kesan umum
Didasarkan pada pengamatan singkat dari tempat kejadian oleh penolong dan sekitarnya serta keluhan utama penderita.
Kesan umum
Kesadaran
Stabilkan kepala dan leher bila curiga cedera spinal !
Airway
Buka jalan napas
Breathing
Amati upaya bernapas
Lihat, dengar dan rasakan ada tidaknya pernapasan Pernapasan buatan bila diperlukan
3 5 detik
Circulation
Nilai nadi
Perdarahan besar
Kulit
5 10 detik
Cari perdarahan
Menghentikan perdarahan
Lapor/menghubungi bantuan
Umur dan jenis kelamin Keluhan utama Kesadaran Airway / Breathing
Circulation
Jam tiba
Pemeriksaan Fisik
Periksa dan raba untuk mencari
Pemeriksaan Fisik
Kepala Leher Dada
Perut
Panggul
Alat gerak
Kepala
Leher
Dada
Perut
Panggul
Tanda vital
Nadi Frekuensi, kuat/lemah, teratur/tidak Napas Frekuensi Mudah, sesak, otot bantu Tekanan darah Suhu
Suhu kulit
Riwayat KOMPAK
Pada kasus medis riwayat KOMPAK dapat mendahului pemeriksaan fisik.
KOMPAK
K Keluhan Utama
O Obat
M Makan
P Penyakit yang ada A Alergi K Kejadian
Pemeriksaan Berkelanjutan
(Ongoing Assessment)
Selama menunggu dukungan atau dalam perjalanan penolong harus terus menilai keadaan penderita.
Penilaian Berkelanjutan
Ulang penilaian dini
Penilaian Berkelanjutan
Penderita stabil : Setiap 15 menit Penderita tidak stabil : Setiap 5 menit
Tanda Vital
Tanda vital
Tanda Vital
Pernapasan
Pernapasan
Amati gerakan naik turunnya dada Tentukan berapa kali, teratur atau tidak dan kualitas (kedalaman) Hitung jumlah gerakan naik turun dada selama 30 detik, hasilnya kalikan dua
Tanda Vital
Nadi
Nadi
Tentukan jumlah, irama dan kualitas Hitung selama 15 detik, hasilnya dikalikan 4
Tanda Vital
Kulit
Tanda Vital
Tekanan Darah
Tekanan darah
Angka besar = Sistolik
jantung memompa darah
Pasang manset
Pompa manset
Mati
Mati klinis Pada saat pemeriksaan penderita tidak menemukan adanya fungsi sistem perdarahan dan sistem pernapasan Reversibel Mati biologis Kematian sel / jaringan yang sifatnya menetap. Pada manusia kerusakan paling cepat terjadi pada otak Irreversibel
Airway
Sistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
Memasok oksigen ke seluruh tubuh Mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh
Sistem Pernapasan
Pernapasan
Sapuan Jari
Pakai Alat Pelindung Diri Gunakan jari untuk mengeluarkan benda padat yang mengganggu jalan napas
Posisi Pemulihan
Manfaatkan gaya tarik bumi untuk membersihkan jalan napas Pantau penderita sampai bantuan tiba dan mengambil alih.
Dipakai pada penderita yang tidak respon tanpa cedera yang pernapasannya adekuat.
Posisi Pemulihan
Breathing
Segera setelah membuka jalan napas periksa ada tidaknya pernapasan.
3 5 detik
Napas adekuat
Dada & perut bergerak naik turun seirama dengan pernapasan
Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut / hidung Penderita tampak nyaman Frekuensi cukup (12 20/menit)
Tidak ada gerakan dada atau perut Tidak terdengar aliran udara melalui mulut atau hidung
Penderita respon
Masih mampu berbicara Mampu batuk dengan kuat Mungkin ada suara napas tambahan
Hentakan perut
Pernapasan buatan
Bila penderita tidak bernapas maka cadangan oksigen hanya tersedia dalam paru-paru dan darah saja.
Teknik
Mulut ke masker
Mulut ke alat pelindung
Mulut ke mulut
Sesuai urutan terbaik!
Pernapasan buatan
Pernapasan buatan
Berikan satu kali tiupan (1 - 2 detik) secukupnya sampai dada mengembang. Pernapasan buatan adekuat terlihat dari : Pengamatan naik turunnya dada Mendengar dan merasakan udara yang keluar pada ekspirasi
10 - 12 x / menit
Dewasa
1 - 2 detik
Mulut ke mulut
Merupakan metode yang cepat dan efektif untuk memberikan pasokan oksigen kepada penderita yang mengalami henti napas Udara ekspirasi masih mengandung oksigen yang cukup untuk menunjang kehidupan.
Mulut ke mulut
Keputusan untuk melakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut bersifat personal. Pemakaian alat pelindung dan masker tetap merupakan pilihan utama
Mulut ke mulut
Circulation
Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
Memasok oksigen dan zat makanan ke seluruh jaringan Mengangkut zat sampah dari jaringan
Jantung
Sistem sirkulasi
Nadi
Bilik kiri jantung berkontraksi menghantarkan gelombang daah melalui pembukuh nadi. Hal ini dapat teraba pada semua arteri yang berada dekat permukaan kulit di atas tulang.
Nadi
Tidak ada nadi merupakan petunjuk terjadinya henti jantung.
Kematian/kerusakan otak mulai terjadi setelah 4 - 6 menit dan akan menetap setelah 8 - 10 menit.
Periksa nadi
5 10 detik
Sufokasi
Tenggelam
Jantung Obat-obatan
RJP
Tidak dapat mempertahankan kehidupan selamanya. Harus dimulai segera mungkin saat penderita mengalami henti napas dan henti jantung. RJP meningkatkan keberhasilan pemakaian defibrilator.
Periksa kesadaran
3 5 detik
Periksa nadi
5 10 detik
Posisi penekanan
Pada garis tengah tulang dada kurang lebih dua jari dari pertemuan rusuk kiri dan kanan
15:2 80-100 per menit 4 5 cm 10 12 per menit 1 - 2 detik 2 jari pada bagian bawah tulang dada
Komplikasi
Patah
tulang Paru-paru bocor Perdarahan dalam paru-paru Luka memar dan robek pada paru Robekan pada hati
Jantung
Pembuluh darah
Pembuluh nadi : mengangkut darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh Pembuluh kapiler : tempat pertukaran zat Pembuluh balik : pembuluh darah yang mengangkut darah yang terutama berisi karbon dioksida
Fungsi Darah
Perdarahan Luar
Perdarahan Luar
Risiko penularan penyakit melalui darah dan cairan tubuh.
Berat ringannya kehilangan darah harus didasarkan pada gejala dan tanda yang ada pada penderita.
Tekanan langsung
Tekanan langsung
Titik tekan
Titik tekan
Pembalutan penekan
Perdarahan dalam
Cedera atau kerusakan alat dalam tubuh sering mengakibatkan perdarahan dalam yang berat. Nyeri, bengkak, perubahan bentuk pada alat gerak dapat juga menyebabkan perdarahan dalam yang berat.
Perdarahan Dalam
Syok
Kegagalan sistem sirkulasi untuk memberikan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh perfusi jaringan yang tidak adekuat
Penyebab syok
Kegagalan jantung memompa darah Kehilangan darah dalam jumlah besar Pelebaran pembuluh darah yang luas
Tanda syok
Pernapasan : dangkal dan cepat Nadi Kulit : cepat dan lemah : pucat, dingin dan lembab
Wajah
Mata
Gejala syok
Mual, mungkin muntah
Haus Lemah Vertigo
Penanganan syok
Awasi jalan napas oksigen bila ada penderita, beri
Hentikan perdarahan bila ada Tinggikan tungkai sekitar 20 30 cm, kecuali curiga cedera tulang punggung Pertahankan mungkin suhu tubuh senyaman
Penanganan Awasi tanda vital Rawat syok bila ada Bawa ke rumah sakit secepatnya
Lecet
Robek
Robek
Luka tusuk
Luka tembak
Amputasi
Penanganan
Paparkan luka Bersihkan luka dan sekitarnya Hentikan perdarahan Cegah kontaminasi Buat korban senyaman mungkin Rawat syok bila ada
Fungsi
Menghentikan perdarahan Melindungi luka Mencegah kontaminasi
Penutup luka
Bahan yang digunakan untuk menutupi luka yang membantu menghentikan perdarahan dan turut mencegah kontaminasi lebih lanjut
Pembalut
Pembalut
Penutup kedap
Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembaban organ dalam
Penutup kedap
Tangan
Bahu
Pinggul
Penggunaan
Kontrol perdarahan Pemasangan aseptik Menutup seluruh permukaan luka Pembalut dan penutup kuat, nyaman Tidak ada ujung bebas Jangan menutup ujung jari
Exposed Wound
Grasp Dressing
Pull Open
Elevate Leg
Improvise Dressing
Luka tusuk : Tutup seluruh permukaan luka Periksa apakah tembus Benda menancap : Jangan dicabut Hentikan perdarahan Stabilkan benda menancap dengan penutup tebal dan balut
Benda menancap
Paparkan luka
Mengistirahatkan lengan
Benda menancap
Bungkus menyeluruh
Sistem rangka
1. 2. 3. 4.
Membentuk tubuh Melindungi organ penting Pergerakan tubuh Membentuk sel darah merah
Patah tulang
Terputusnya jaringan tulang
Tertutup Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar Terbuka Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
Perubahan bentuk Nyeri dan kaku pada saat ditekan/digerakkan Krepitus suara berderak Bengkak Memar dan perubahan warna Terlihat bagian tulang Persendian sukar atau tidak dapat digerakkan Mati rasa dan kelumpuhan Perubahan sirkulasi pada bagian distal cedera ditandai dengan perubahan warna kulit, suhu atau pengisian kapiler
Pembidaian
1.
2.
3.
4. 5.
Mencegah pergerakan sendi atau bagian tulang yang patah Mengurangi rasa sakit dan derita Mengurangi kerusakan pada jaringan lunak Mencegah patah tulang tertutup menjadi patah tulang terbuka Membantu mengatasi perdarahan
Jenis bidai
Bidai traksi
Gendongan
Improvisasi
Komunikasi dengan penderita Rawat luka dan perdarahan terlebih dulu Buka pakaian, perhiasan di daerah cedera Periksa PSM Jangan merubah posisi bagian cedera, bidai pada posisi ditemukan Lapisi bidai dengan bahan lunak Isilah bagian yang kosong Tulang : bidai kedua sendi Sendi : bidai kedua tulang Jangan membidai berlebihan
Penatalaksanaan
1.
Penilaian dini Kenali dan atasi keadaan yang mengancam nyawa Jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat Pasang pengaman leher dan oksigen bila perlu
Penatalaksanaan
2. Pemeriksaan fisik Perubahan bentuk yang nyata Luka Tempat yang nyeri Bengkak/berubah warna Periksa PSM distal sebelum dan sesudah pembidaian
Penatalaksanaan
3.
4. 5.
6.
7.
8.
9. 10.
Stabilisasi manual Paparkan bagian yang cedera Rawat luka dan perdarahan Siapkan semua bahan untuk pembidaian Bidai bagian yang cedera dengan hatihati Periksa kembali PSM Kompres es bagian yang cedera Atasi syok bila ada
Pembidaian
Tempat ikatan
Imobilisasi lengan
Bebat
Listrik
Radiasi
Mengaliri mata
Memindahkan penderita
Kapan penderita harus dipindahkan ? Apakah penilaian dan pemeriksaan harus selesai sebelum pemindahan ? Berapa lama waktu yang dipakai untuk menjaga tulang belakang ?
Tergantung keadaan
Pemindahan penderita
Pemindahan darurat
Bahaya
Membuka jalan
Mekanika tubuh
Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat Gunakan tungkai jangan punggung Upayakan merapatkan beban sedekat mungkin dengan tubuh Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh slaing menopang Kurangi jarak atau ketinggian Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap
Fireman's Carry
Membopong
Memapah
Menggendong
Pack-strap Carry
Menggendong
Fireman Drag
Tarikan bahu
Tandu lipat
Tandu lipat
Basket Stretcher
Tandu imrpovisasi
(Seprei dan tiang)
Selimut
Menyelimuti penderita
Mengikat penderita
Papan spinal
KERACUNAN
Pengertian racun
Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat.
Pengertian racun Cara masuk racun dalam tubuh manusia Gejala dan tanda keracunan secara umum. Penatalaksanaan keracunan secara umum. Gigitan ular
Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan Penurunan respon, gangguan status mental (misalnya gelisah, ketakutan) Gangguan pernapasan Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan Mual, muntah Lemas, lumpuh, kesemutan
3. 4.
Pengamanan tempat kejadian Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas beracun. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan. Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
8.
9.
Beri oksigen bila ada sesuai dengan ketentuan, khususnya pada keracunan melalui udara. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air. Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi.
Gigitan ular
Gejala dan tanda umum keracunan gigitan ular Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda maka berarti keadaannya serius dan perlu penanganan khusus. Beberapa gejala dan tanda : Demam Mual dan muntah
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA