You are on page 1of 369

PELATIHAN

PERTOLONGAN PERTAMA

Pertolongan Pertama

Penyebab kematian akibat kerja


Lainnya
Terhimpit 5% Pesawat 5% Luka tembak 8% Terpeleset dan jatuh 8% Serangan jantung/Stroke 13% Tumbukan dgn benda jatuh atau diam 18% 11% Kendaraan 32%

Pengertian Pertolongan Pertama

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar

Medis Dasar

Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama

Penolong Pertama

Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.

Awam

Polisi PMK Satpam Linmas Pramuka Palang Merah

Ambulans Gawat Darurat

IGD/UGD

I.C.U

Rawat

110 Polisi 113 PMK BENCANA 118 Ambulans GD Akses

Rehabilitasi

Fasilitas
Kesehatan

Fase Pra RS

Fase RS

Tujuan Pertolongan Pertama


1. 2.

3.

Menyelamatkan jiwa penderita Mencegah cacat Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Dasar Hukum
Memberikan pertolongan : Pasal 531 K U H Pidana

Sangsi : KUHP 45, 165, 187, 304 s, 478, 525, 566 Kerahasiaan : Pasal 322 K U H Pidana

Kewajiban Penolong Pertama


Menjaga keselamatan diri Menjangkau korban Mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa Meminta bantuan Memberikan pertolongan sesuai dengan keadaan korban .

Kewajiban Penolong Pertama


Membantu pelaku pertolongan pertama Kerahasiaan medis Komunikasi Mempersiapkan transportasi

Kualitas Penolong Pertama


a.
b. c. d. e.

f.
g.

Jujur dan bertanggungjawab Profesional Kematangan emosi Sosialisasi Kemampuan nyata terukur Kondisi fisik baik Kebanggaan

Alat Perlindungan Diri


Alat perlindungan diri harus selalu dipakai pada saat melakukan tugas.
Darah dan semua cairan tubuh adalah media penularan penyakit

Penyebaran infeksi

Penyakit infeksi atau menular adalah penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, atau dari binatang / lingkungan ke manusia. MFR harus melindungi dirinya terus menerus dari risiko penularan penyakit.

HIV & Hepatitis etc


APD

Tuberkulosis

SAAT TINDAKAN Hindari batuk, bernapas atau bicara tepat di atas luka Hindari kontak dengan cairan tubuh Gunakan masker atau APD saat melakukan RJP Gunakan penutup dan pembalut yang bersih Usahakan mencuci tangan setelah menolong, termasuk bila akan menangani orang berikutnya SETELAH TINDAKAN Bersihan diri sendiri dan korban

Bersihkan tempat kejadian dan sekitarnya


Buanglah penutup, pembalut dan sarung tangan dan dan pakaian kotor dengan benar

Cuci tangan dengan sabun

Sarung tangan lateks

Pelindung mata

Baju pelindung dan lainnya

Masker sederhana

Masker khusus (HEPA)

Tindakan pencegahan lain


1. 2.

Mencuci tangan Membersihkan alat : a. Mencuci biasa b. Desinfeksi c. Sterilisasi

Referensi Anatomis

Referensi Anatomis

Harus ada bahasa yang sama ..

Terminologi anatomis
Posisi anatomis

Posisi khayal penderita saat melaporkan luka

Berdiri tegak menghadap ke depan


Telapak tangan menghadap ke depan

Posisi anatomis :

Bidang anatomis
Medial Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi 2 : kiri dan kanan Frontal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
Transversal Bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua : atas (superior) dan bawah (inferior)

KANAN

KIRI

ANTERIOR

POSTERIOR

Proksimal Bidang Transversal SUPERIOR INFERIOR Distal

Proksimal Distal

Bidang Frontal

Bidang Medial

Sendi bahu

Lengan atas Sikut


Lengan bawah Pergelangan tangan Tangan

A. Alat gerak atas B. Alat gerak bawah

Sendi panggul

Tungkai atas/paha Lutut

B
Tungkai bawah Pergelangan kaki Kaki

The Skeleton

Hati Pankreas Empedu Usus besar Usus halus

Lambung Limpa Usus besar Usus halus

Usus besar Usus halus Usus buntu Pembuluh darah

Usus besar Usus halus Pembuluh darah

PENILAIAN

Penilaian Korban
Penilaian Keadaan Penilaian Dini

Pemeriksaan Fisik
Riwayat Penderita Pemeriksaan Berkelanjutan

Pelaporan

Penilaian keadaan

Bagaimana kondisi pada saat itu ?


Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ? Bagaimana mengatasinya ?

Apakah keadaan aman ?


Penilaian keadaan tempat kejadian dan lingkungan akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi penolong pertama dan akan memastikan keselamatan pelaku tersebut.

Keamanan tempat kejadian


Perlindungan diri Perlindungan penderita Perlindungan penonton
Bila keadaan tidak aman amankan Bila tidak JANGAN MASUK

Situasi yang tidak aman

Barang berbahaya

Kekerasan

Berapa banyak penderita ?


Mintalah bantuan sebelum menangani para penderita
PMK
Polisi Utility

Rescue

Paramedis

Penilaian Keadaan
Keselamatan semua Keselamatan penderita Mekanisme cedera

Mengenali & bertindak


Stabilkan & pantau Minta bantuan

Mekanisme Cedera
Mengevaluasi gaya-gaya menimbulkan cedera. yang

Mungkin akan bermanfaat untuk mencurigai terjadinya luka dalam.


Dapat diperoleh dari penderita, keluarganya, saksi mata dan pemeriksaan di tempat kejadiannya.

Impak # 1

Kecelakaan kendaraan

Menabrak pohon

Impak # 2
Tubuh membentur kemudi menyebabkan patah tulang rusuk Benturan tubuh

Impak # 3
Alat dalam tubuh bergerak maju

Alat dalam tubuh membentur dinding dada dan perut sehingga menambah cedera

Riwayat Penyakit
Medis, diperoleh dari penderita, keluarga atau saksi mata Mengapa membutuhkan bantuan ?

Penilaian Dini
Kesan Umum
Kesadaran

Airway
Breathing

Circulation
Laporan / bantuan

Penilaian Dini
Penilaian dini harus dilakukan secara lengkap untuk menentukan bahaya yang mengancam nyawa penderita.

Kesan umum
Didasarkan pada pengamatan singkat dari tempat kejadian oleh penolong dan sekitarnya serta keluhan utama penderita.

Kesan umum

Kesadaran
Stabilkan kepala dan leher bila curiga cedera spinal !

Awas Suara Nyeri Tidak ada respons

Nilai respon pada penderita telentang

Airway
Buka jalan napas

Periksa jalan napas


Bersihkan jalan napas sesuai keperluan

Buka jalan napas : Angkat Dagu Tekan Dahi

Breathing
Amati upaya bernapas
Lihat, dengar dan rasakan ada tidaknya pernapasan Pernapasan buatan bila diperlukan

Nilai pernapasan : Lihat, Dengar, Rasakan

3 5 detik

Pernapasan buatan : Mulut Masker Resusitasi

Circulation

Nilai nadi
Perdarahan besar

Kulit

Nadi radialis : penderita respon

Nadi karotis : penderita tidak respon

5 10 detik

Cari perdarahan

Menghentikan perdarahan

Lapor/menghubungi bantuan
Umur dan jenis kelamin Keluhan utama Kesadaran Airway / Breathing

Circulation
Jam tiba

Pemeriksaan Fisik
Periksa dan raba untuk mencari

Perubahan bentuk Luka terbuka Nyeri tekan Bengkak

Pemeriksaan Fisik
Kepala Leher Dada
Perut

Panggul
Alat gerak

Kepala

Leher

Dada

Perut

Panggul

Alat gerak bawah

Alat gerak atas

Tanda vital
Nadi Frekuensi, kuat/lemah, teratur/tidak Napas Frekuensi Mudah, sesak, otot bantu Tekanan darah Suhu

Suhu kulit

Riwayat KOMPAK
Pada kasus medis riwayat KOMPAK dapat mendahului pemeriksaan fisik.

KOMPAK
K Keluhan Utama
O Obat

M Makan
P Penyakit yang ada A Alergi K Kejadian

Pemeriksaan Berkelanjutan

(Ongoing Assessment)
Selama menunggu dukungan atau dalam perjalanan penolong harus terus menilai keadaan penderita.

Penilaian Berkelanjutan
Ulang penilaian dini

Ulang PF sesuai kebutuhan


Periksa perawatan Tenangkan penderita

Laporan serah terima

Penilaian Berkelanjutan
Penderita stabil : Setiap 15 menit Penderita tidak stabil : Setiap 5 menit

Laporan serah terima

Laporan serah terima


Umur dan jenis kelamin Keluhan utama Kesadaran Kondisi Airway dan Breathing Kondisi Circulation Temuan pemeriksaan fisik Riwayat SAMPLE yang penting Tindakan/perawatan yang sudah diberikan

Tanda Vital

Tanda vital

Pernapasan Nadi Kulit Tekanan Darah

Tanda Vital

Pernapasan

Pernapasan
Amati gerakan naik turunnya dada Tentukan berapa kali, teratur atau tidak dan kualitas (kedalaman) Hitung jumlah gerakan naik turun dada selama 30 detik, hasilnya kalikan dua

Nilai normal pernapasan


Bayi Anak Dewasa

: 25 - 50 x/ menit : 15 - 30 x/ menit : 12 - 20 x/ menit

Tanda Vital

Nadi

Nadi
Tentukan jumlah, irama dan kualitas Hitung selama 15 detik, hasilnya dikalikan 4

Memeriksa nadi radial

Memeriksa nadi karotis

Memeriksa nadi brakialis

Denyut Nadi Normal


Bayi Anak Dewasa

: 120 - 150 x/menit : 80 - 150 x/menit : 60 - 90 x/menit

pada keadaan istirahat

Tanda Vital

Kulit

Suhu kulit relatif

Tanda Vital

Tekanan Darah

Tekanan darah
Angka besar = Sistolik
jantung memompa darah

Angka kecil = Diastolik


tekanan diantara dua denyut jantung

Gunakan stetoskop dan pengukur tekanan darah

Cari nadi brakialis

Pasang manset

Pompa manset

Keluarkan udara secara perlahan

Tekanan darah cara palpasi

Tekanan Darah Normal


Dewasa Sistolik Diastolik Anak Sistolik Diastolik
: 100 - 140 mmHg : 60 - 90 mmHg : 2 x umur + 80 : 50 - 80

Bantuan Hidup Dasar


(Basic Life Support)

Sistem utama tubuh manusia


Sistem Sistem

Pernapasan Peredaran Darah

Mati
Mati klinis Pada saat pemeriksaan penderita tidak menemukan adanya fungsi sistem perdarahan dan sistem pernapasan Reversibel Mati biologis Kematian sel / jaringan yang sifatnya menetap. Pada manusia kerusakan paling cepat terjadi pada otak Irreversibel

Tanda pasti mati


Lebam mayat Kaku mayat Pembusukan Tanda lain (cedera yang mematikan)

Airway

Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan
Memasok oksigen ke seluruh tubuh Mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh

Sistem Pernapasan

Pernapasan

Membuka jalan napas


Salah satu tindakan yang paling penting yang dilakukan oleh penolong pada penderita yang tidak sadar adalah membuka jalan napas.

Angkat dagu tekan dahi

(Head Tilt Chin Lift)


Merupakan tindakan pilihan pada penderita yang dicurigai tidak menderita cedera spinal.

Letakkan tangan pada dahi penolong

Letakkan jari dibawah dagu penderita

Lakukan angkat dagu tekan dahi

Periksa jalan napas


Jalan napas penderita tanpa respon mungkin akan terisi cairan atau benda padat lainnya sehingga akan terganggu. Lakukan juga pada penderita dengan respon yang tidak dapat mengendalikan jalan napas.

Selalu pastikan bahwa jalan napas terbuka

Sapuan Jari
Pakai Alat Pelindung Diri Gunakan jari untuk mengeluarkan benda padat yang mengganggu jalan napas

Cara ini tidak boleh dilakukan pada bayi dan anak

Lakukan angkatan rahang bawah dan lidah

Masukkan jari penolong ke dalam mulut penderita

Bentuk jari seperti kait dan keluarkan bendanya

Posisi Pemulihan
Manfaatkan gaya tarik bumi untuk membersihkan jalan napas Pantau penderita sampai bantuan tiba dan mengambil alih.
Dipakai pada penderita yang tidak respon tanpa cedera yang pernapasannya adekuat.

Posisi Pemulihan

Breathing
Segera setelah membuka jalan napas periksa ada tidaknya pernapasan.

Perhatikan pernapasan penderita

Periksa napas lihat, dengar, rasakan

3 5 detik

Napas adekuat
Dada & perut bergerak naik turun seirama dengan pernapasan
Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut / hidung Penderita tampak nyaman Frekuensi cukup (12 20/menit)

Pernapasan kurang adekuat


Gerakan dada kurang baik Suara napas tambahan

Gerakan bantu napas


Sianosis Frekuensi < atau > Perubahan status mental

Tidak ada napas

Tidak ada gerakan dada atau perut Tidak terdengar aliran udara melalui mulut atau hidung

Sumbatan jalan napas


Parsial

(Sebagian) Total (Seluruhnya)

Sumbatan jalan napas parsial


Pertukaran udara baik

Penderita respon

Masih mampu berbicara Mampu batuk dengan kuat Mungkin ada suara napas tambahan

Sumbatan jalan napas parsial


Pertukaran udara buruk

Batuk lemah dan tidak efektif

Suara napas tambahan


Otot bantu napas Mungkin sianosis

Sumbatan jalan napas total


Tidak ada pertukaran udara Penderita tidak dapat berbicara, bernapas dan batuk Penderita mungkin seolah mencekik leher sendiri Kematian akan segera terjadi bila tidak cepat medapat pertolongan

Sentakan dada (penderita hamil)

Hentakan perut

Pernapasan buatan
Bila penderita tidak bernapas maka cadangan oksigen hanya tersedia dalam paru-paru dan darah saja.

Untuk mencegah kematian penolong harus memberikan pernapasan buatan.

Teknik pernapasan buatan


Banyak sekali cara untuk memberikan pernapasan buatan namun penolong harus mampu melakukan ketiga teknik berikut.

Teknik
Mulut ke masker
Mulut ke alat pelindung

Mulut ke mulut
Sesuai urutan terbaik!

Contoh alat pelindung

Masker resusitasi dengan saluran oksigen

Pernapasan buatan

Pernapasan buatan
Berikan satu kali tiupan (1 - 2 detik) secukupnya sampai dada mengembang. Pernapasan buatan adekuat terlihat dari : Pengamatan naik turunnya dada Mendengar dan merasakan udara yang keluar pada ekspirasi

Lanjutkan dengan frekuensi yang sesuai

10 - 12 x / menit
Dewasa
1 - 2 detik

Mulut ke mulut
Merupakan metode yang cepat dan efektif untuk memberikan pasokan oksigen kepada penderita yang mengalami henti napas Udara ekspirasi masih mengandung oksigen yang cukup untuk menunjang kehidupan.

Mulut ke mulut
Keputusan untuk melakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut bersifat personal. Pemakaian alat pelindung dan masker tetap merupakan pilihan utama

Mulut ke mulut

Bahaya bagi penolong


Penyebaran penyakit Kontaminasi bahan kimia Muntah penderita

Circulation

Sistem sirkulasi

Sistem sirkulasi
Memasok oksigen dan zat makanan ke seluruh jaringan Mengangkut zat sampah dari jaringan

Jantung

Sistem sirkulasi

Nadi
Bilik kiri jantung berkontraksi menghantarkan gelombang daah melalui pembukuh nadi. Hal ini dapat teraba pada semua arteri yang berada dekat permukaan kulit di atas tulang.

Radialis Karotis Brakialis

Nadi
Tidak ada nadi merupakan petunjuk terjadinya henti jantung.

Kematian/kerusakan otak mulai terjadi setelah 4 - 6 menit dan akan menetap setelah 8 - 10 menit.

Periksa nadi

5 10 detik

Penyebab henti jantung


Listrik Gas beracun

Sufokasi
Tenggelam

Jantung Obat-obatan

Trauma Reaksi alergi

Apapun penyebab henti jantung tindakan penolong pertama adalah RJP

Resusitasi Jantung Paru


Gabungan pernapasan buatan dan pijatan jantung luar disebut resusitasi jantung paru (RJP).

RJP
Tidak dapat mempertahankan kehidupan selamanya. Harus dimulai segera mungkin saat penderita mengalami henti napas dan henti jantung. RJP meningkatkan keberhasilan pemakaian defibrilator.

Periksa kesadaran

Buka jalan napas (Airway)

Periksa napas lihat, dengar, rasakan

3 5 detik

Pernapasan buatan (Breathing)

Periksa nadi

5 10 detik

Posisi penekanan

Pada garis tengah tulang dada kurang lebih dua jari dari pertemuan rusuk kiri dan kanan

Menentukan titik tekan

Menentukan titik tekan (lanjutan)

Menentukan titik tekan (lanjutan)

Mulai menekan (Circulation)

Satu penolong 4 siklus

Periksa kembali nadi

RJP Dewasa 1 penolong


Rasio:
Pijatan : Napas buatan

15:2 80-100 per menit 4 5 cm 10 12 per menit 1 - 2 detik 2 jari pada bagian bawah tulang dada

Kecepatan pijatan Kedalaman pijatan Pernapasan buatan Lama pernapasan


Tangan

RJP Dewasa 2 penolong

Resusitasi Jantung Paru


Nilai karotis Gerakan naik turun dada Reaksi pupil normal Warna kulit membaik Refleks menelan dan bergerak Denyut nadi pulih

Komplikasi
Patah

tulang Paru-paru bocor Perdarahan dalam paru-paru Luka memar dan robek pada paru Robekan pada hati

RJP dihentikan bila


Ada nadi dan atau napas Ada tanda pasti mati Diambil alih oleh tenaga yang lebih trampil / sederajat Penolong kelelahan

Jantung

Pembuluh darah
Pembuluh nadi : mengangkut darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh Pembuluh kapiler : tempat pertukaran zat Pembuluh balik : pembuluh darah yang mengangkut darah yang terutama berisi karbon dioksida

Fungsi Darah

Transportasi oksigen dan zat makanan


Melawan penyakit / infeksi Membuang zat sampah

Kemampuan pembekuan darah

Tiga jenis perdarahan luar


Kaya oksigen Keseluruh tubuh Memancar, mengikuti nadi Merah segar

Keluar perlahan, sedikit Mirip dengan perd. vena

Terutama karbon dioksida Keluar merata Merah tua/gelap

Perdarahan Luar

Perdarahan Luar
Risiko penularan penyakit melalui darah dan cairan tubuh.
Berat ringannya kehilangan darah harus didasarkan pada gejala dan tanda yang ada pada penderita.

Tekanan langsung

Tekanan langsung

Tinggikan alat gerak

Titik tekan

Titik tekan

Pembalutan penekan

Perdarahan dalam
Cedera atau kerusakan alat dalam tubuh sering mengakibatkan perdarahan dalam yang berat. Nyeri, bengkak, perubahan bentuk pada alat gerak dapat juga menyebabkan perdarahan dalam yang berat.

Gejala dan Tanda


Batuk darah segar Muntah darah hitam Bagian tubuh luar memar Dinding perut tegang dan nyeri Sesak napas Riwayat benturan benda tumpul

Perdarahan Dalam

Penanganan perdarahan dalam

Jaga jalan napas, beri oksigen bila ada


Jaga suhu pasien senyaman mungkin Rawat syok

Bawa ke rumah sakit

Syok

Kegagalan sistem sirkulasi untuk memberikan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh perfusi jaringan yang tidak adekuat

Penyebab syok
Kegagalan jantung memompa darah Kehilangan darah dalam jumlah besar Pelebaran pembuluh darah yang luas

Tanda syok
Pernapasan : dangkal dan cepat Nadi Kulit : cepat dan lemah : pucat, dingin dan lembab

Wajah
Mata

: pucat, mungkin sianosis


: menerawang, pupil dilatasi

Gejala syok
Mual, mungkin muntah
Haus Lemah Vertigo

Gelisah dan takut

Penanganan syok
Awasi jalan napas oksigen bila ada penderita, beri

Hentikan perdarahan bila ada Tinggikan tungkai sekitar 20 30 cm, kecuali curiga cedera tulang punggung Pertahankan mungkin suhu tubuh senyaman

Rawat luka lainnya

Jaga suhu tubuh penderita

Tidak ada respon

(Picture of how to use pressure points to stop bleeding.)

Cedera Jaringan Lunak

Luka tertutup / luka dalam

Jaringan kulit utuh

Penanganan Awasi tanda vital Rawat syok bila ada Bawa ke rumah sakit secepatnya

Luka terbuka Jaringan kulit putus


Jenisnya : Lecet Sayat dan robek Tusuk Avulsi Amputasi Tembak

Lecet

Robek

Robek

Luka robek dan lecet dalam

Sayat & Robek

Luka tusuk

Luka tembak

Amputasi

Penanganan
Paparkan luka Bersihkan luka dan sekitarnya Hentikan perdarahan Cegah kontaminasi Buat korban senyaman mungkin Rawat syok bila ada

Perdarahan / Cedera Jaringan Lunak

Penutup Luka dan Pembalut

Fungsi
Menghentikan perdarahan Melindungi luka Mencegah kontaminasi

Penutup luka

Bahan yang digunakan untuk menutupi luka yang membantu menghentikan perdarahan dan turut mencegah kontaminasi lebih lanjut

Pembalut

Bahan untuk menjaga penutup luka tetap di tempatnya

Pembalut

Penutup kedap

Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembaban organ dalam

Penutup kedap

Penutup luka tebal

Setumpuk bahan penutup luka setebal kurang lebih 2 3 cm

Dahi atau telinga

Siku atau lutut

Lengan bawah dan tungkai bawah

Tangan

Bahu

Pinggul

Penggunaan
Kontrol perdarahan Pemasangan aseptik Menutup seluruh permukaan luka Pembalut dan penutup kuat, nyaman Tidak ada ujung bebas Jangan menutup ujung jari

Exposed Wound

Grasp Dressing

White Side Down

Pull Open

Hold And Wrap

Elevate Leg

Improvise Dressing

Application Of Tourniquet (Tying of Half-Knot)

Luka tusuk : Tutup seluruh permukaan luka Periksa apakah tembus Benda menancap : Jangan dicabut Hentikan perdarahan Stabilkan benda menancap dengan penutup tebal dan balut

Benda menancap

Paparkan luka

Penutup tebal untuk menstabilkan benda

Mengistirahatkan lengan

Benda menancap

Benda menancap (lanjutan)

Bungkus menyeluruh

Temaptkan dalam kantung plastik

Letakkan dalam kantung dingin

Benda menancap pada pipi

Eviserasi alat dalam perut

Luka perut terbuka

Luka perut terbuka (lanjutan)

Cedera alat gerak

Sistem rangka
1. 2. 3. 4.

Membentuk tubuh Melindungi organ penting Pergerakan tubuh Membentuk sel darah merah

Patah tulang
Terputusnya jaringan tulang
Tertutup Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar Terbuka Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar

Tanda dan gejala patah tulang


1.

2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.

9.

Perubahan bentuk Nyeri dan kaku pada saat ditekan/digerakkan Krepitus suara berderak Bengkak Memar dan perubahan warna Terlihat bagian tulang Persendian sukar atau tidak dapat digerakkan Mati rasa dan kelumpuhan Perubahan sirkulasi pada bagian distal cedera ditandai dengan perubahan warna kulit, suhu atau pengisian kapiler

Pembidaian
1.
2.

3.
4. 5.

Mencegah pergerakan sendi atau bagian tulang yang patah Mengurangi rasa sakit dan derita Mengurangi kerusakan pada jaringan lunak Mencegah patah tulang tertutup menjadi patah tulang terbuka Membantu mengatasi perdarahan

Jenis bidai

Bidai lurus Bidai lipat

Bidai traksi
Gendongan

Improvisasi

Ketentuan umum pembidaian

Komunikasi dengan penderita Rawat luka dan perdarahan terlebih dulu Buka pakaian, perhiasan di daerah cedera Periksa PSM Jangan merubah posisi bagian cedera, bidai pada posisi ditemukan Lapisi bidai dengan bahan lunak Isilah bagian yang kosong Tulang : bidai kedua sendi Sendi : bidai kedua tulang Jangan membidai berlebihan

Penatalaksanaan
1.

Penilaian dini Kenali dan atasi keadaan yang mengancam nyawa Jangan terpancing oleh cedera yang terlihat berat Pasang pengaman leher dan oksigen bila perlu

Penatalaksanaan
2. Pemeriksaan fisik Perubahan bentuk yang nyata Luka Tempat yang nyeri Bengkak/berubah warna Periksa PSM distal sebelum dan sesudah pembidaian

Penatalaksanaan
3.
4. 5.

6.
7.

8.
9. 10.

Stabilisasi manual Paparkan bagian yang cedera Rawat luka dan perdarahan Siapkan semua bahan untuk pembidaian Bidai bagian yang cedera dengan hatihati Periksa kembali PSM Kompres es bagian yang cedera Atasi syok bila ada

Pembidaian

Tempat ikatan

Imobilisasi lengan

Bebat

Imobilisasi tanpa bidai

Penyebab luka bakar


Panas
Kimia

Listrik
Radiasi

Pembagian luka bakar


Luka bakar derajat satu (superfisial) Luka bakar derajat dua (sedang) Luka bakar derajat tiga

Luka bakar derajat 1

Luka bakar derajat 1

Luka bakar derajat 1

Luka bakar derajat 2

Luka bakar derajat 2

Luka bakar derajat 2

Luka bakar derajat 3

Luka bakar derajat 3

Luka bakar derajat 3

Penanganan luka bakar


AMANKAN SITUASI

AMANKAN DIRI SENDIRI


HENTIKAN PROSES BAKAR SIRAM DENGAN AIR

Hentikan proses pembakaran

Buka semua pakaian

Penutup luka steril dan kering

Menyikat bahan kimia

Mengaliri mata

Luka bakar listrik

Anak dengan luka bakar listrik

Memindahkan penderita
Kapan penderita harus dipindahkan ? Apakah penilaian dan pemeriksaan harus selesai sebelum pemindahan ? Berapa lama waktu yang dipakai untuk menjaga tulang belakang ?

Tergantung keadaan

Pemindahan penderita

Pemindahan darurat

Bahaya
Membuka jalan

Posisi penderita mengganggu proses pertolongan

Pemindahan biasa / tidak darurat

Mekanika tubuh

Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat Gunakan tungkai jangan punggung Upayakan merapatkan beban sedekat mungkin dengan tubuh Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh slaing menopang Kurangi jarak atau ketinggian Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap

Fireman's Carry

Membopong

Memapah

Menggendong

Pack-strap Carry

Menggendong

Fireman Drag

Tarikan bahu

Angkatan alat gerak

Tandu lipat

Tandu lipat

Basket Stretcher

Tandu improvisasi (selimut dan tiang)

Tandu improvisasi (jaket dan tiang)

Tandu imrpovisasi
(Seprei dan tiang)

Selimut

Menyelimuti penderita

Mengikat penderita

Papan spinal

Patient Secured on a Long Spine Board

KERACUNAN

Pengertian racun
Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat.

Pengertian racun Cara masuk racun dalam tubuh manusia Gejala dan tanda keracunan secara umum. Penatalaksanaan keracunan secara umum. Gigitan ular

Keracunan pada manusia


Sengaja Bunuh diri Tidak sengaja Pencemaran Salah minum (anak dan orang tua) Makanan beracun Udara beracun Penyalahgunaan obat

Cara racun masuk dalam tubuh manusia


Mulut/alat pencernaan Pernapasan Kontak atau penyerapan (kulit) Suntikan / gigitan

Gejala dan tanda umum keracunan


Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan Penurunan respon, gangguan status mental (misalnya gelisah, ketakutan) Gangguan pernapasan Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan Mual, muntah Lemas, lumpuh, kesemutan

Penatalaksanaan keracunan secara umum


1. 2.

3. 4.

Pengamanan tempat kejadian Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas beracun. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan. Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.

Penatalaksanaan keracunan secara umum


7.

8.

9.

Beri oksigen bila ada sesuai dengan ketentuan, khususnya pada keracunan melalui udara. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air. Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi.

Gigitan ular
Gejala dan tanda umum keracunan gigitan ular Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda maka berarti keadaannya serius dan perlu penanganan khusus. Beberapa gejala dan tanda : Demam Mual dan muntah

Penatalaksanaan pada gigitan ular


Amankan diri penolong dan tempat kejadian Tenangkan penderita Lakukan penilaian dini Rawat luka, bila perlu pasang bidai. Rujuk ke fasilitas kesehatan

TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA

You might also like