You are on page 1of 4

Dewan Pakar Jatim Tentang Flu Burung:

FLU BURUNG: MENGANTISIPASI ANCAMAN PEN A!IT DAN !ERESA"AN S#SIAL


Soetandyo Wignjosoebroto, Roesminingsih dan Bagong Suyanto Anggota Dewan Pakar Jatim Bidang Kemasyarakatan Flu burung sesungguhnya bukan hanya an aman !enyakit yang berbahaya bagi manusia se ara medis" #eta!i, lebih dari itu !enyakit yang satu ini telah berkembang menjadi keresahan sosial, melahirkan ke!anikan, dan !enanganan yang enderung bersi$at reakti$ sehingga tak jarang malah mem!erumit masalah yang harus diatasi bersama" Flu burung adalah nama !o!uler suatu jenis !enyakit hewan yang mengan am kesehatan manusia, yang bahkan da!at mengakibatkan kematian !ada manusia yang terkena serangannya" %enurut !enelitian, !enyakit ini bersebab dari suatu jenis &irus yang disebut '()*, suatu hasil mutasi yang !elik" Bukankah menurut teorinya yang semula, jenis !enyakit hewan yang da!at menular ke manusia hanyalah +oonosis dari keluarga hewan mamalia, dan tidak dari jenis,jenis yang tak sekeluarga biologik dengan manusia, se!erti misalnya re!tilia atau burung- Sementara !enelitian men oba menjawab !ertanyaan ini dengan mengatakan bahwa &irus '()* ini adalah hasil mutasi +oonosis burung yang sebelumnya berlangsung di tubuh mamalia babi" Berbeda dengan +oonosis mamalia yang murni, '()* ini boleh dibilang sebagai !enyakit yang amat lebih ber!otensi mengan a,m, sehubungan dengan !enyebarannya yang amat ber!otensi luas" .oonosis hewan mamalia adalah jenis !enyakit yang sekali!un lebih berkemungkinan menular ke manusia sehubungan dengan gen yang lebih berkemiri!an, akan teta!i karena !ersebaran hewan mamalia ini lebih terbatas, lebih,lebih !ada hewan ternak, maka ana amannya da!at lebih dikontrol" Sementara itu, tidak semua jenis burung da!at diternakkan sebagai unggas, yang memudahkan !engontrolan atas !ersebarannya" Akan lebih sulit dikontrol lagi karena sebagian dari jenis burung itu adalah burung migran musiman" Permasalahan kian bertambah manakala !ersebaran &irus lebih di!ermudah oleh ke!adatan !o!ulasi, khususnya lagi !o!ulasi !enduduk miskin yang tak memiliki daya tahan tubuh yang uku!" %enurut data W'/, !er Januari 0112 dila!orkan 3ndonesia sudah menem!ati ranking ketiga setelah 4ietnam dan #hailand, yang masing,masing memiliki 56 korban 780 meninggal dunia9 dan 00 orang 7*8 meninggal dunia9 kasus" Di Pro&insi Jawa #imur sendiri, kendati angka korban yang jatuh akibat !enyakit $lu burung ini belum termasuk s!ektakuler" #eta!i, salah satu kasus sudah ditemukan di Surabaya, te!atnya di kawasan Kedurus Ke amatan Karang Pilang" Di luar itu, daerah lain yang ber!otensi terjangkiti &irus $lu burung karena menjadi tem!at !ersinggahan burung,burung migran adalah: Sidoarjo, ;resik dan Pasuruan" Bahaya $lu burung, bukan sekadar karena serangan !enyakit ini menular dan da!at berakibat $atal dan mematikan si !enderita, teta!i juga karena *

!enyakit ini meru!akan jenis baru yang belum banyak dikenali masyarakat mau!un !etugas kesehatan, sehingga yang timbul di benak masyarakat umumnya lebih banyak dugaan dan kesim!angsiuran dari!ada !emahaman yang jelas" Berbeda dengan an aman !enyakit yang kasat mata <yang indikasinya da!at langsung dilihat masyarakat se ara luas,,, !enyakit $lu burung tam!aknya masih diangga! masyarakat sebagai an aman !enyakit yang si$atnya tidak langsung" Bagi masyarakat yang dalam kehidu!an sehari,hari terbiasa dengan lingkungan yang kumuh dan ber am!ur dengan unggas, tentu sulit dihara!kan mereka tiba,tiba harus merubah ara ber!ikirnya bahwa ada sesuatu yang harus diantisi!asi dari lingkungan yang selama rutin dijalani" Tiga !el$m%$k Se ara garis besar, di Pro&insi Jawa #imur !aling,tidak ada tiga kelom!ok masyarakat yang !erlu di!erhatikan dalam u!aya !emerintah menangani an aman !enyakit $lu burung" Ketiga kelom!ok itu adalah: Pertama, warga masyarakat !emilik dan !eternak unggas untuk kegiatan yang si$atnya !rodukti$" Kelom!ok masyarakat se!erti ini biasanya memiliki unggas dalam jumlah besar, dn mereka meru!akan kelom!ok yang !aling dirugikan dari merebaknya kasus $lu burung" Di!erkirakan kelom!ok inilah yang !aling resisten menyika!i himbauan !emerintah yang menghendaki adanya u!aya !embasmian unggas jika di wilayah itu ditemukan indikasi adanya serangan !enyakit $lu burung" Kedua, warga masyarakat yang memiliki unggas sekadar hobi atau hewan !eliharaan saja" Jumlah unggas yang dimiliki kelom!ok ini biasanya tidak banyak, teta!i sika! resistensi mereka di!erkirakan juga tinggi karena unggas yang di!elihara diangga! sebagai bagian dari hobinya dan juga karena se ara ekonomis harga hewan unggas !eliharaannya itu relati$ mahal" Ketiga, warga masyarakat yang tidak memiliki unggas, teta!i tinggal di sebuah kawasan yang adanya unggasnya" Kelom!ok se!erti ini, di atas kertas !aling !otensial untuk diajak bekerjasama dalam u!aya !embasmian unggas, karena mereka tidak !unya =rasa memiliki> terhada! unggas yang ada, bahkan sebaliknya mereka mungkin mem!osisikan sebagai warga masyarakat yang akan dirugikan bila membiarkan daerah di sekitarnya terda!at unggas yang kemungkinan da!at tertular !enyakit $lu burung" #erle!as, sia!a!un kelom!ok masyarakat yang teran am dan nantinya akan menjadi korban !enyakit $lu burung di Jawa #imur, yang jelas se ara sosiologis tidaklah mudah untuk melokasir an aman !enyebaran dan dam!ak sosial !enyakit $lu burung hanya !ada kelom!ok tertentu saja" Se!erti !enyakit lain yang terjadi karena !erubahan atau mutasi genetik, an aman !enyakit $lu burung ini menjadi lebih berbahaya karena bukan hanya mengan am sesama binatang, teta!i juga da!at mengan am kelangsungan hidu! manusia" Bahkan, !engalaman di berbagai negara mem!erlihatkan bahwa an aman $lu burung telah menjelma menjadi wabah !otensial yang da!at mengan am keselamatan manusia jika tidak segera tertangani dengan benar"

Earl& 'arning S&(tem ?!aya untuk mengantisi!asi an aman !enyakit $lu burung, tentu tidak hanya membutuhkan !enanganan medis semata, teta!i juga membutuhkan !enanganan atau rekayasa sosial, karena salah satu akar masalah kasus ini sesungguhnya juga berkaitan dengan !erilaku manusia" Se!erti halnya !enyakit lain yang mengan am masyarakat, !enyakit $lu burung menjadi lebih berbahaya ketika masyarakat yang teran am !enyakit ini kurang memahami bahayanya, kurang !aham ara !en egahannya, dan bahkan lebih rumit jika masyarakat keliru memahami a!a seluk,beluk yang sesungguhnya dari !enyakit baru ini" @angkah,langkah strategis yang !erlu dikembangkan !emerintah untuk mengantisi!asi agar an aman !enyakit $lu burung ini tidak makin meluas dan meresahkan !ublik" Pertama, bekerjasama dengan kelom!ok,kelom!ok sekunder di masyarakat, se!erti PKK, @S%, AB/, tokoh masyarakat dan tokoh agama, untuk ikut serta memberikan !enjelasan ke!ada masyarakat di sekitarnya tentang bahaya dan bagaimana ara mengantisi!asi 7men egah9 !enyakit $lu burung" Arti !enting u!aya !en egahan ini harus digarisbawahi dan disosialisasikan ke!ada masyarakat se ara luas" Kedua, membentuk Posko atau Pusat 3n$ormasi di daerah rawan !enyakit $lu burung untuk men egah kemungkinan terjadinya kesim!ang,siuran !emahaman masyarakat terhda! !enyakit $lu burung" Posko ini seyogianya da!at memberikan !enjelasan =satu !intu> yang benar,benar di!er aya !ublik dengan bahasa yang da!at diterima masyarakat" Ketiga, melakukan gerakan bersama dengan masyarakat lokal untuk membersihkan kandang unggas, sehingga da!at di egah kemungkinan meluasnya an aman !enyakit $lu burung" ?ntuk kegiatan ini, ada baiknya jika !emerintah menentukan bebera!a daerah sebagai pilot project, yaitu daerah yang kumuh, !adat !enduduknya dan di sana terda!at uku! banyak unggas, untuk kemudian dilakukan &aksinasi massal" Keem!at, bekerjasama dengan sekolah untuk mengembangkan Student Watch Forum untuk ikut memantau dan mela!orkan kondisi kebersihan lingkungannya masing,masing" Kegiatan ini akan sangat berman$aat untuk menumbuhkan sense of belonging masyarakat terhada! kebersihan lingkungan, dan dalam jangka !anjang akan berman$aat untuk mengantisi!asi an aman berbagai !enyakit, termasuk !enyakit $lu burung" Kelima, dari segi wilayah, semua daerah daerah yang di sana terda!at unggas, terutama dalam jumlah uku! banyak, sudah tentu semuanya !erlu menda!at !erhatian untuk men egah agar an aman !enyakit $lu burung tidak makin meluas" #eta!i, untuk taha! !ertama, daerah yang !erlu menda!at !rioritas seyogianya adalah daerah yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 7*9 #erda!at unggas dalam jumlah yang uku! besar, terlihat jika kondisi tem!at unggasnya kurang memenuhi syarat,syarat kebersihan lingkungan, 709 Dihuni oleh masyarakat yang sebagian besar bukan !enduduk asli atau dengan kata lain sebagian besar !enduduknya adalah kaum migran" Di daerah se!erti ini da!at diasumsikan biasanya !enduduknya kurang memiliki ke!edulian 6

terhada! kondisi lingkungan di sekitarnya, 769 Daerah yang terindikasi atau terbukti sudah terjangkit !enyakit $lu burung, dan 789 Daerah yang memiliki ke!adatan !enduduk yang relati$ tinggi dan lingkungan yang kumuh" Berbagai u!aya yang dilakukan, seyogianya tidak bersi$at reakti$, sekadar mereaksi sesaat dan lebih enderung sebagai reaksi orang yang !anik, yang dalam banyak hal tidak akan !ernah menyelesaikan akar masalah yang sebenarnya" Satu hal yang semestinya dikembangkan Pemerintah Pro&insi Jawa #imur untuk men egah agar kasus,kasus se!erti an aman Flu Burung tidak berkembang liar adalah bagaimana membangun mekanisme Early Warning System yang sejak dini men oba mem!ersia!kan masyarakat agar da!at mengantisi!asi an aman !enyakit a!a!un dengan benar dan te!at7B9"

You might also like