You are on page 1of 30

Baru saja kemarin

Tarian Tuhan

Allah Cintakan Kita

Lintas Patah

Bumipun Bergoncang

Jakarta….

Padang diujung Senja

Luruh

Memeluk Luka

Cinta diantara Puing-


puing

Ada yang Terlupa

Bencana Pelajaran
Cinta kasih

Malaikat Kecil

Pada Sebuah tempat


Titik Nol

Robohnya Kota Kami


November 2009 Pesan dari Surga

Manusia dan Maut


Untuk Mengenang Peristiwa Bersengketa
GEMPA PADANG
Urat Getas negeri

Dua Kutub anugerah

Pertemuan dan
Perpisahan

Bertafakur Pada sisa


Airmata

IUA-Islam yang sejuk


http://islamunderattack.multiply.com
E-book ini merupakan kumpulan Puisi
untuk mengenang peristiwa Gempa
Padang Oktober 2009.

Puisi-puisi ini merupakan hasil karya


ukhuwah muslim muslimah yang bernaung
dibawah ikatan Islam Sejuk.

E-book ini boleh dimilik secara gratis.


Mengambil keuntungan ekonomi dari
sebagian atau keseluruan e-book ini
adalah terlarang.

@islam sejuk group Page 2


Puisi 1

By. Ummu Aisyah

Baru Saja Kemarin.....Kenangan Ku Di Sumatera Barat

Baru saja kemarin kami berkunjung ke Pariaman, Kampung Dalam dan sekitarnya
Baru saja kemarin kami bersilaturrahim kepada sanak saudara dan family di sana
Baru saja kemarin keceriaan dan kegembiraan terpancar di wajah mereka
Tanpa ada sedikitpun tersirat bahwa hal itu tiba-tiba kan sirna

Baru saja kemarin kami merajut ukhuwah bersama -sama dengan keluarga besar
Baru saja kemarin kami sangat bahagia dapat pulang bersama
Baru saja kemarin kami menyaksikan berbagai panorama keindahan alam ciptaan Nya
sungai, sawah, bukit, pantai dan laut yang sangat mempesona

Baru saja kemarin kami bermandi dan bercengkrama di sungai batang nareh yang jernih
Baru saja kemarin kami menyantap gulai ikan pauh piaman yang lezat
Baru saja kemarin kami berburu salak bule yang enak dimakan hangat-hangat
Baru saja kemarin kami telusuri jalan mulus di pelosok kampung yang tembus kearah mana saja

Baru saja kemarin kami lewati bukit tandikat sebagai jalan alternatif Pariaman-Bukit Tinggi via Malalak
untuk menghindari kemacetan di Padang Panjang
Baru saja kemarin kami deg-degan sambil berzikir melewati jalan curam sempit tikungan tajam
menanjak dan jembatan kayu yang baru direhab

Baru saja kemarin kami membayangkan jika saja hujan tiba tiba turun pasti bukit-bukit yang baru di
belah dan dikerok itu akan longsor menutup jalan dan kendaraan pun terpleset saking licinnya jalan
bercampur tanah yang basah

Baru saja kemarin kami bersyukur sampai di Bukit Tinggi menjelang maghrib dan tidak kemalaman

Baru saja kemarin kami berpikir kalaulah kami sampai kemalaman di jalan yang baru pertama kami
lewati di atas gunung di tengah hutan dalam keadaan jalan licin sempit dan gelap tak sanggup rasanya
tuk membayangkannya karena sesampainya di atas gunung di tepi bukit yang mudah longsor dan tebing
yang curam baru ada plang peringatan agar tidak melewati jalan itu di malam hari !!!!

Baru saja kemarin kami berharap tidak akan mengulang melewati jalan alternatif tadi yang ternyata baru
soft opening .

@islam sejuk group Page 3


Baru saja kemarin kami menginap di bawah tebing menjulang kelangit sekitar seratus meter tingginya
dilembah Harau
Baru saja kemarin kami saksikan sejuknya gemercik air terjun di Harau dan di Lembah Anai

Baru saja kemarin kami sebrangi lautan Padang selama hampir satu jam dengan perahu boat kecil sambil
memandangi ombak yang cipratannya sampai membasahi wajah menuju Pulau Sikuai
Baru saja kemarin kami menginap semalam di pulau kecil yang pantainya berpasir lembut dan
putih,lautnya tenang dan sangat jernih, membuat kami tak puasnya berenang-renang, berski air dan
bersnorkling ria memandangi ikan-ikan berwarna-warni nan cantik di pulau kecil yang indah like a
paradise

Baru saja kemarin kami pandangi ngarai Sianok yang menawan yang yang didekatnya gua jepang
menghunjam jauh kedalam bumi sebagai benteng mereka dahulu dan tempat penyiksaan para tenaga
kerja romusha ditawan dan dibantai

Baru saja kemarin kami kunjungi kembali tuk kesekian kalinya Jam gadang sebagai tempat favorite
melepas lelah dan tempat berkumpulnya siapa saja yang datang ke Bukit Tinggi untuk melihat icon
kebanggaan warga disana

Baru saja kami tinggali wilayah Sumatera Barat yang indah dan belum lagi kami tiba dirumah melainkan
masih dalam berkendaraan ria di daerah sekitar Danau Toba terdengar lah berita yang sangat
menyedihkan itu

Gempa hebat terjadi di wilayah Padang dan Pariaman yang membuat rumah-rumah retak, roboh dan
rata dengan tanah termasuk beberapa rumah family yang baru saja kemarin kami kunjungi, juga banyak
sekali rumah yang terkubur dibawah bukit-bukit yang longsor bersama dengan para penghuninya,
ratusan nyawa melayang dan mungkin ribuan yang tidak bisa ditemukan karena tertimbun reruntuhan
bangunan dan reruntuhan tanah bukit yang longsor termasuk bukit tandikat yang baru saja kemarin
kami lewati sambil mulut komat-kamit dan hati berpasrah kepada Nya karena kondisi jalan baru itu yang
sangat menegangkan

Ya Ilahi Ya Robbi baru saja kemarin kami nikmati dan kami syukuri serta takjub atas keindahan alam
ciptaan Mu yang menawan yang takkan pernah bosan tuk melihatnya , ternyata Engkau ingin
menunjukkan kekuasaan Mu yang lain
Puji dan Syukur hanyalah milik Mu ya Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kami
mengunjungi alam Mu yang indah yang telah memberi kesempatan kepada kami bersilaturrahim yang
telah memberikan kami keselamatan dan perlindungan selama kami berada di sana

Berikanlah ketabahan dan kesabaran ya Allah kepada sanak family yang terkena musibah kepada kaum
muslimin yang mendapat ujian Mu berupa musibah ini berikanlah kekuatan iman kepada mereka
berikanlah bantuan agar mereka dapat menjalani hidup seperti sedia kala dan jadikanlah musibah ini
sebagai peringatan bagi kami
untuk semakin mendekatkan diri kepadamu untuk taat dan patuh kepada Mu untuk melaksanakan
ajaran Islam dengan kaaffah untuk melaksanakan amal ibadah secara syumul dan kontinue untuk
mengeluarkan zakat infaq dan shadaqah di jalan Mu untuk menunaikan amanah da'wah yang engkau
embankan untuk menunaikan amanah ketika kami duduk di berbagai lembaga pemerintahan untuk

@islam sejuk group Page 4


menghindari berbagai kerusakan moral pergaulan bebas perzinahan pornografi riba dan berbagai
kemaksiyatan lain yang Engkau haramkan

Ya Robb kami jangan lah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah....
Ya Robb kami janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana yang Engkau
bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami
Ya Robb kami janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya
Maafkanlah kami ampunilah kami dan rahmatilah kami
Engkaulah pelindung kami (QS.Al Baqarah: 286)

Medan, 4 Oktober 2009

@islam sejuk group Page 5


Puisi 2

By. Rinda
Aku hanya jentikkan jariKu
kau pun lari tunggang langgang

Aku hanya tekukkan jariKu


kau langsung teriak melengking

Aku hanya ayunkan kedua lenganKu


kau takut dan bersembunyi dari kibasannya

Bagaimana bila Ku goyangkan kepalaKu


Bagaimana bila kulingkarkan kedua mataKu
Bagaimana bila Ku hembuskan nafasKu
Bagaimana bila Ku lipat tanganKu
Bagaimana bila kelekukkan perutKu
Bagaimana bila Ku hentakkan langkahKu

Padahal jariKu tak selentik jarimu


Padahal kepalaKu tak bergoyang secepat milikmu
Padahal nafasKu tak sehempas nafasmu
Padahal tanganKu tak sehalus jarimu
Dan perutKu tak selekuk perutmu
Dan langkahKu tak sekeras hentakkan langkahmu

Tapi, Nyatanya.....
Apa yang Ku lakukan menghempasmu pada duka
Apa yang Ku lakukan membuatmu menderita
Apa yang Ku lakukan membuatmu merana
Apa yang Ku lakukan membuatmu meminta
Kembali meminta padaKu

Dan Aku pun senang...


TarianKu membuatmu mengingatKu
MengingatKu dengan sempurna

@islam sejuk group Page 6


”Dan mereka berkata, ”Maha suci Tuhan kami; sungguh janji Tuhan kami pasti penuhi, Dan mereka
menyungkurkan wajah sambil menangis dan bertambah khusyu’ (QS 17:108-109)

Seberang,
171009

Terima kasih untuk Bunda-Bunda yang menginspirasiku karena suka sekali menari

www.yienda80.multiply.com

@islam sejuk group Page 7


Puisi 3

By. Kirana Al-Abbas


Di sini di tanah berjari dan rumah bertanduk
Guratan pena tak henti mengalir
Menceritakan dari arah tangis hulu ke hilir..
Mencekat ubudiyah atas lantunan harap tak berkesudah

Di sini, Di atas kubah-kubah yang tetap kokoh.


Aku teriakkan lolong derita atas kealpaan.
Bumi telah berderak-derak dan aku semakin karat.
Maka ia meluap, menelungkapkan kami atas segala Khilaf

Di sini di tempat berternak taqwa


Kupintal segala kata, kujumput serangkai do'a
lepaskan kesedihan dan rumpun faedah makna
karena ini menjadi saksi
Allah masih cintakan Kita

Nb:
Semoga Kita dapat mengambil faedah dari setiap musibah
"Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas" (QS. Az-Zumar:10)
Rasulullah bersabda,
"Tidaklah seorang mukmin ditimpa sebuah kesedihan, nestapa, bencana, derita, penyakit,
hingga duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah, dengannya, akan mengampuni kesalahan-
kesalahannya"

@islam sejuk group Page 8


Puisi 4

By. Teteh Okti

Terseret bentang pijak


gelegar ranah
kurung dunia merindu iba
amarah menabur pojok
lara

Rintih...
Allahu Akbar!

Bondongan bela menukik


Tumpah
endap... endap... endap
gaung pada tobat

Gores...
Terlampir

Mengepul saling tuduh


derap lomba jumawa
kais roda hidup
bentang senja luruh

Patah...
Lintas pisah sudah

@islam sejuk group Page 9


Puisi 5

By. Anti
saat langit menatap
saat awan menggelap
saat daun-daun jatuh tertingkap
saat debu-debu tersingkap

saat itu pula kegetiran merasuk


di antara bumi yang mengamuk
karena jiwa-jiwa yang terpuruk
di balik dunia yang suntuk

sungguh kami tak ingin begini


dan kami berusaha memperbaiki diri
namun tetap keputusan Illahi
tak dapat di pungkiri

kini tubuh-tubuh menggelepar di balik tanah


bahkan potongan-potongannya masih berdarah
teriakan-teriakan itu begitu menggugah
keluarga dan sanak saudara pun terpisah

uda..uni..kami tak dapat merasa apa yang kalian rasa


namun kami mengerti apa yang kalian pinta
bukan emas permata, bahkan dunia dan seisinya
namun tulusnya do'a

kini air mata membasahi bumi yang lirih


di antara wajah-wajah yang sedih
namun ini bukanlah akhir dari sebuah kisah
karena kalian masih memiliki saudara-saudara yang tak lelah

berempati dan memberikan do'a


untuk pulihnya bumi nusantara
dan inilah saatnya kembali mendekat
pada yang tak pernah pekat

saatnya memohon ampun pada Yang Maha Pengampun


saatnya muhasabah dengan semua yang terhimpun

@islam sejuk group Page 10


dalam mozaik-mozaik kehidupan dunia yang sering membuat kita lalai
dan tak ada kata terlambat untuk kembali

membangun puing-puing kesedihan


membangun puing-puing ketakutan
membangun puing-puing kesembuhan
membangun puing-puing kebahagiaan

karena kita adalah satu bangunan


maka bila kalian sakit, kami pun ikut merasakan
mari kita berjabat tangan
menuju hari esok yang penuh harapan

".........Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan...."


( Q.S. 94:5 )
Laa tahzan wa laa takhof, Innalloha ma'ana ( jangan bersedih dan jangan takut Alloh
selalu bersama kita )
( Anti / ID : fmcute )

@islam sejuk group Page 11


Puisi 6

By. Senja Utama

....NGOOooong,............
.

Nguing,..nguing,..nguing,...Jakarta Menolong Aceh...!!!


Nguing,...nguing,...nguing.....
Jakarta menolong Jogja,...!!! Nguing,..nguing,...nguing,...
Jakarta Menolong Sidoarjo,..!!!...Nguing,..nguing,..nguing,...
Jakarta Menolong Tasikmalaya...!!!,...Nguing,..nguing,..nguung,.....gg
.....Jakarta,...menolong...Pa...dang....!!!.....................Jakarta,....menyaksikan.....
...................................................................

Jakarta harus banyak belajar.....


Jakarta,....harus,...waspada......
Jakarta harus,..bersiap.......
Jakarta harus bisa,...mengambil,..hikmah.....
Jakarta harus segera berTAUBAT..........

,..............................................
Apakah Jakarta setelah,...................sssssssssssssssssssssssssssssshhhhhh.......

* by : senjautama *

@islam sejuk group Page 12


Puisi 7

By. Nieqita

Padang,
Padang kulukis
kulukis engkau dalam bingkai kenangan
Tak lagi elok jam gadang menari – nari dalam ingatan
Tak ada lagi kisah haru pilu si malin kundang
mengenangmu saat gemuruh meriuh di ujung senja
menggetarkan ranah mu dan seluruh jiwa
rintihmu meraung pedih menoreh pilu di langit kelam
saat ribuan nyawa luruh
saat kepingan jiwa runtuh....

Padang , kurangkai bait - baitmu dalam kenangan…..


secangkir kopi tak lagi terasa lezatnya….
hitam pahitnya kian menoreh luka
Saat gempa terasa bagai kiamat kubra
Menerjang tak pilih rupa
Menggeletar tanpa diduga…..

Padang , mengenangmu kini dalam sepotong doa…..


Rintih perihmu berujung sendu
Laramu terbekam membeku
Semoga tiada lagi gemuruh mendera
merejammu dalam himpitan luka

Padang, derita mu bukanlah tentang murka Nya


Melainkan
Melainkan cinta Nya yg belum terpahami maknanya
Bersimpuhlah engkau di hadapan Nya
Agar redup pedih di jiwamu nan lara

@islam sejuk group Page 13


Puisi 8

By. Tiar Rahman

Jika Allah berkehendak


memerintahkan lempeng bumi bergerak
berderak, meluluh lantak
gempa kemarin di tanah awak
seakan jiwa berhenti berdetak
tapi kita tak mampu menolak

*****

gempa yang sekejap


kerusakan telah menetap
janganlah lelah untuk berharap

*****

luruh sudah air mata


untuk saudara di sumatera
luruh sudah semesta doa
menjadi benih asa di setiap jengkal persada
luruh sudah sebagian jiwa
semoga Allah berkenan mencatatnya sebagai syuhada

@islam sejuk group Page 14


Puisi 9

By. Henny Herwina Hanif


Kawan,
Aku tak tahu harus mengatakan apa
biarlah ombak pantai Gondoriah ini yang bicara
bukankah deburannya masih membuai kita?
dan mesjid pantai ini
bukankah ia tak kurang suatu apa?
sementara tak jauh dari sini, atau yang jauh sekali di Padang banyak sekali
yang cidera
dalam sekejap kehilangan segala
bahkan jiwa

Maafkan aku Kawan,


karena tak bisa menjamumu
layaknya muslim memuliakan tamu
ya kau benar, aku sedang sibuk sekali
ada sembako yang harus kuantar untuk saudara kita di daerah lain
mereka sangat membutuhkannya
anak-anak, orang tua yang renta dan para bunda
ah, aku harus bergegas

Apakah yang kau bawa Kawan?


susu untuk anakku, makanan, air mineral?
oh, terima kasih sekali
tapi mungkin masih ada yang jauh lebih membutuhkan dari aku
kedatanganmu saja sungguh sangat berarti
betapa engkau peduli
tentu, bukankah kita bersaudara
lukaku menyakitimu pula

Bagaimana? rumahku?
betul, memang sudah tak ada
hancur dan bersujud ke bumi, rata
rumah yang lain juga, di desaku hampir semua
korban tak terkata
@islam sejuk group Page 15
ini seperti mimpi
guncangan itu telah merangkai cerita yang berbeda
sawah hijau membentang dan julangan tanduk atap rumah gadang
kini makam raksasa

Kau benar Kawan,


aku harus sabar
ikhlas
hanya itu yang menguatkan kakiku kini
denganya aku melangkah
ini semua ketetapanNya
telah tertulis dalam kitabNya
begitu mudah bagiNya

Aku setuju Kawan


kita harus mampu memaknai semua ini dengan bijak
apakah keimanan kita tengah diuji
apakah kelalaian kita yang mendapat teguran
atau kesalahan kitakah yang tengah mendapat ganjaranNya?

Akhirnya, kau harus pergi Kawan?


tentu aku mengerti, silahkan
kau harus kembali, akupun berjalan lagi
dan
kau memelukku?

Yah,
sudah tak ada yang tersisa kawan
sebentar saja
izinkan kumenangis di bahumu

Pariaman, awal Oktober 2009

@islam sejuk group Page 16


Puisi 10

By. N. Surya Hendrawan

Ya Allah...

Kembali airmata ini menetes di pipiku

Diantara puing - puing bebatuan bersemayamlah cintaku

Yang tak mungkin lagi hidup.

Ya Allah...

Kembali airmata ini menetes di pipiku

Diantara puing - puing doa - doa yang ku panjatkan kepadaMu

Mengenang betapa dahsyatnya teguranMu

Ya Allah...

Kering sudah airmata ini

Diantara puing - puing kesabaranku terhadap cobanMU

Untuk menjalankan kehidupan yang baru tanpa cinta - cinta yang kumiliki

@islam sejuk group Page 17


Puisi 11

By. Djaelani
TERASA SESAK DIDADA
KALA SANG BUMI MURKA
BERGERAK ...TERASA...
AMBRUK.....
BERANTAKAN SEMUA

AKUPUN TERGAGAP
TAKBIR TERLONTAR BEGITU SAJA
TAK BISA BERLARI
BERNAPASPUN SESAK
AKU TERHIMPIT ANTARA HIDUP DAN MATI

YA...ALLAH
SAMPAI DISINIKAH UMURKU
SAMPAI DISINIKAH KAU PUTUS RIZKIKU
APAKAH INI 'DAH TERTULIS DALAM KITAB-MU ?

YA..ALLAH....
KAKIKU SAKIT SEKALI
TERHIMPIT PUING-PUING BESI
ANTARA HARAP DAN CEMAS
TERINGAT AKU AKAN DOSA-DOSA

INIKAH ADZAB YANG HARUS KU TERIMA


INIKAH BALASAN UNTUKKU DIDUNIA
AKU TAK SANGGUP MENAHAN DERITA DIDUNIA
APALAGI DERITA KELAK DIAKHERAT MU

KEMARIN BANYAK YANG TERLUPA


IBADAH PADAMU SAMBIL LALU SAJA
KUBIARKAN ITU SEBAGAI RUTINITAS BELAKA
IBADAHKU TAK MEMBEKAS APA-APA

DISAAT SEPERTI INI...


HANYA ENGKAULAH YANG MAMPU MENOLONG HAMBA
DILUAR SANA....
BANYAK BERTEBARAN PARA SUKARELAWAN
BANYAK MEMBAWA ALAT-ALAT BERAT
KARENA BUMI MENUMPAHKAN APA YANG ADA DIPUNGGUNGNYA
TAPI TAK KU LIHAT ADA YANG MEMBAWA DOA DAN PENGHARAPAN
DALAM KECEMASAN...
MEREKA MENGANDALKAN ALAT
MEREKA MENGANDALKAN MAKHLUK
AMPUNI MEREKA YA ALLAH..

@islam sejuk group Page 18


YA ALLAH...
AKU DISINI TERHIMPIT DALAM KEALPAAN
AMPUNI DOSA HAMBA YA ALLAH
IJINKAN HAMBA MENDAPAT BERKAHMU
WALAU DOSA SETINGGI GUNUNG
ENGKAULAH TAK PERNAH MENINGKARI JANJI
AMPUNI HAMBA YA ALLAH
JANGANLAH ENGKAU BERI COBAAN
YANG TAK SANGGUP HAMBA PIKUL YA ALLAH

AMPUNI DOSA SAUDARA SAUDARA KAMI YA ALLAH


KAMI AKUI KAMI TELAH LALAI
ADA YANG TERLUPA
BAHKAN BANYAK YANG TERLUPA
PANGGILANMU SERING KAMI LALAIKAN
MASJID BANYAK KAMI BIARKAN KOSONG
DAKWAH SEBAGAI AMALAN NABI SAW , KAMI TAK IKUT AMBIL BAGIAN
BANYAK ANAK ANAK KAMI BELAJAR MERANTAU
UNTUK BERNIAGA
KADANG KAMI LUPA 'TUK MENYURUH MERANTAU GUNA BELAJAR ILMU AGAMA

AMPUNI HAMBA YA ALLAH


KEALPAAN KAMI AKAN KEFANAAN DUNIA INI
YA ALLAH,,,,BERILAH KAMI KESEMPATAN
UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK KAMI
UNTUK BERBUAT APA YANG TELAH KAMI LUPAKAN

YA ALLAH ....
KABULKAN DOA KAMI
KALAUPUN ENGKAU AMBIL HAMBA SAAT INI
HAMBA IKHLAS YA ALLAH
TAK ADA YANG SANGGUP MENGUBAH KETENTUANMU
AKUILAH HAMBA INI BENAR BENAR HAMBAMU
YA ALLAH....
BIARKAN LIDAH INI MUDAH MENGUCAP
LA ILAHAILLALLAH..

@islam sejuk group Page 19


Puisi 12

By. Ferry Djajaprana


Ketika tali sepatuku sulit kumasukkan ke dalam lobangnya..
Ketika seakan kursiku bergerak tak beraturan
Ketika orang-orang berhamburan..
Akupun ikut berlari keluar..dengan bealaskan kaos kaki..

Ketika tidak ingat siapa-siapa


Ketika otak tak lagi bekerja
hanya ada diri sendiri
Itulah bencana

Kehidupan dan kematian berbeda tipis manakala gedung bertumbangan


jalan terbelah
Ku sadar betapa kecilnya kami dibanding makrokosmos
betapa kecilnya makro kosmos dengan Dzat Yang Maha Luas

Ketika kau menyadarkan aku


dari keterlenaan nikmat dunia
kau gugah dengan bencana
dengan alih generasi
dengan welas asih

Ada rasa kesatuan


antar umat di dunia
sekat negara dan sekat suku
tidak bisa memisahkan rasa kebersamaan

Bencana adalah pelajaran cinta kasih yang terlupa..

@islam sejuk group Page 20


Puisi 13

By. Dyah Paramita

surga penuh dengan malaikat-malaikat kecil...


yang sedang riang bermain...
ke sana ...kemari....

tersenyum dengan gembiranya


dengan tatapan mata yang menyejukkan...
seolah berkata...

ayah...bunda...ikhlaskan kami...
kelak..kan ku sambut kalian di pintu surgaNya...

*kuatkan ayah & bunda anak-anak SD yang tertimbun akibat gempa itu ya Allah..

@islam sejuk group Page 21


Puisi 14

By. Afitzalmanfaluthi

: Padang Pariaman

mayat-mayat tertanam rapi di sini

terpendam dalam tanah dengan macam posisi

mereka tidak pernah meminta terkubur di sini

tidak pula mengerti akan berakhir seperti ini

innalillahi, masih adakah kemanusiaan penguasa yang peduli?

Begitulah, ketika kisah di utamakan rebutan kekuasaan

Bencana di anggap agenda tahunan dan menjadi puing kenangan

Sekadar terapi kejut untuk hati yang lupa ingatan

Tapi tidak cukup untuk mengobati luka para korban

Disini, peduli dibutuhkan

Mengasah keimanan kita

Jiwa kita

Bukan Cuma setor uang dan makanan...

Tapi lebih dari itu,

Menjadi saudara...

Meringankan beban korban gempa

Mari berbagi.....

Oktober2009

@islam sejuk group Page 22


Puisi 15

By. Birumalam

Serasa hilang ingatanku saat bumi berderak derik tanpa henti


Aku terpaku berpegangan pada angin di atas kakiku yg lunglai
Sementara udara dingin menyergap wajahku yg pucat pasi
Kudengar jeritan minta tolong
Namun semua orang berlari dan selamatkan dirinya sendiri
Bahkan aku tak mampu beranjak dari ketakutan yg menjalar di seluruh urat nadi

Gempa gempa….. pekikan merobek cakrawala


Dan robohlah kota kami……

Aku menangis untuk nasibku dan nasib mereka


Akan terbangkah nyawa kami hari ini
Entah pada siapa kulantunkan tanya yg menyesakkan dada
Mengapa … mengapa bumi menumpahkan amarahnya
Dan merobohkan kota kami...

@islam sejuk group Page 23


Puisi 16

By. Arifah
Sore itu …
Kami tak menyangka…
Kecup Mamak di kening ini adalah akhir pertemuan kami …

Tiba-tiba Buuummmmmmm….!!!
Semua pemandangan jadi tercengang ketakutan...
Kami merunduk… merangkak….disela-sela puing….
Jerit dan tangis kami tak terdengar lagi…
Kedua bibir kecil kami terasa terkunci…
Kami berusaha berlindung…
Tapi tiada satupun yang bisa melindungi kami…kecuali perlindungan Ilahi Rabbi…

Baju, kerudung bersimbah darah…


Pensil dan buku kami tak tahu kemana arah…
Tangan dan kaki kecil kami tak ada lagi ….
Sepatu baru pemberian Mamak tak lagi jadi barang berarti…
Keceriaan kami tiba-tiba tak ada lagi……

Kini tinggal catatan kecil kami…


Seandainya kau tau…
Kami bukan pelaku maksiat…
Kami bukan pecinta miyabi…
Kami juga bukan mendustakan dan berpaling dari kebenaran Ilahi…
Akhirnya kami mengerti…
Ku disini telah dapat apa yang dijanjikan Allah kepada kami…
Rumah kami kini …
Baju kami kini …
Dan Malaikat kini datang menemui kami dari segala pintu surgawi…
Memberi salam kepada kami…..
Nikmat inilah yang kami cari selama ini…

Andai darahmu selalu mengalir untuk kami…


Andai ragamu selalu menyertai kami…
Andai kepedulianmu tak hanya menunggu kematian kami…
Andai kau dekat denganNya tak lagi menunggu ajal menanti …
Engkaupun akan mendapat seperti kami di surga ini…

@islam sejuk group Page 24


Puisi 17

By. Dania Eka


Hari itu serupa hari yang biasa
Manusia bertebaran di muka bumi
Beberapa menenggak tuak durjana
Beberapa sembahyang ingin ruku'kan bumi

Aku kaum pertengahan saja, tak hendak jadi alim pula durhaka
Sekonyong-konyong tanah berderak
Berselisih detik, bukit luruh berleleran dalam cepat cahya
Seorang perempuan terhentak

Ia memekik ngeri
Suaranya nyaring tinggi
Jantungku terhenti berlari
Darahku mengental-pekat kini

Suaraku hilang, tenaga terbang


Sekilap pandangan, genteng-genteng bergeseran, bata-bata berlepasan
Lalu dihantam bah padat kecokelatan
Manusia lari tunggang langgang

Sambil bertutup telinga, berpicing mata, sembunyikan diri dari maut


Kalut dramakan imajiku liar
Mataku tengadah, malaikat sederap dari bumi, pancangkan panji-panji maut
Manusia berpeluh darah, sengketakan maut, biar

Mulut-mulut berbusah, membasuhkan istighfar


Jiwa yang menggapai-gapai hendak ceraikan diri
Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa, beri ampun ini diri
Beri kami putusan menang dalam sengketa berdarah ini, biar

La ilaha ilallah, tiada ilah selain-Mu, mempercaya di tiap sel waktu


Sepi memagut, segala menanti, menanti-menanti
Aku meringkih dalam sunyi
Ingatan pada maut yang menghantu

Seorang perempuan dan bayinya terbujur kaku di timbunan


Keduanya mati, berpalingan!

@islam sejuk group Page 25


Puisi 18

By. Dwi Oitrotoar

Senja kala bungkam kembali


Lindu merajai guratgurat bumi membentuk cincin air mata
Merah pun tak lagi membara
Basah
Hujan darah

Lindu……lindu…..
Tak lekang oleh waktu
Kapan dan dimana selalu membuat beku

“Ibu……ibu…….”,
Teriakmu ketika lindu kembali di tanah minang
Ibu……ibu…….
Se-karat apakah bumiku?

Tasikmalaya, 2009

@islam sejuk group Page 26


Puisi 19

By. Fachmy Casofa

Kawanku di Padang menterjagakanku


Mengirim salam yang hatinya terpenuh-sembilu
Kami tergoyang-goyang Richter saudaraku, katanya terpilu

Anyir, kau jejakkan ratap di di jalur hatiku kawan, kataku


Tak apa, walau kini senyumku anyir, senyumku masih terukir
Balasan atas ratapku itu, justru membingungku

Kawanku, ikutkah akalmu tergoyang-goyangkan


Hingga tak berlurus lagi kini
Selidikku tercampur heran

Dia tersenyum, dengan air mata yang terkulum


Dan aku pun makin tak mengerti

Kita hanya bisa belajar dua hal, kawanku


Kami, di sini, dilatih-Nya kesabaran
Dan engkau, di sana, dilatih-Nya kepedulian
Itulah mengapa Dia mengukhuwah kita
Inilah dua kutub anugerah terindah tuk kita

Lututku lemas, aku tersungkur mendengar jawabnya


Kutahniahkan takbir, dan basah air mata untuknya...

26 Oktober 2009

@islam sejuk group Page 27


Puisi 20

By. Irvan Permana

Sore itu badan ini berada ditempat kerja


Tapi tidak dengan hati ku
Tak ada angin tak ada hujan
Sore itu di kampung halaman ku –Padang- diguncang oleh gempa berkekuatan 7.9 SR
Apapun, dimanapun, siapapun…
Jika Ia sudah menghendakinya, maka terjadilah

Komunikasi putus total


Hati ini sungguh gundah gulana mengingat keluarga di Padang
Namun, hanya dengan mengingat nama Mu ya Rabb
Hati ini kembali menjadi tenang
Dengan hati terus memohon keselamatan dari keluarga hamba

Sore itu Padang (sebahagian besar) hancur


Tak sedikit nyawa yang kembali kepada Pemiliknya
“Dan bagi mu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan”

Ironis sekali
Aku yang biasanya melihat tayangan di layar televisi tentang bencana yang terjadi di daerah lain
Sekarang menelan ludah melihat kampung halaman ku sendiri terkena bencana
Ya ALLAH tabah dan sabarkanlah hati kami dalam menghadapi cobaan ini ya ALLAH
Pertebal dan tambahkanlah iman dan takwa kami dalam menghadapi semua ini ya Rabb…

Dan hingga pada akhirnya,


Kalau sudah takdirnya perpisahan, siapa aku hendak menafikkannya
Perpisahan itu akan selalu ada, walau bagaimanapun bentuknya, siapapun, dimanapun dan
kapanpun, tiada lain yang disisakannya adalah sebuah kenangan berserta kesedihan didalamnya
Kita hanya akan mendapati pertemuan yang kekal di akhirat kelak dan insya ALLAH di surga-Nya

@islam sejuk group Page 28


Puisi 21

By. Yadi

terbaring diatas pasir

selepas menyisir laut dan pantai

rindu dan gelisah ku kayuh, perlahan

meski tak sampai ku pada tepi

terbaring diatas pasir

diantara tumpukan duka dan tangis kehilangan

adakah kau dengar reruntuhan hati

serupa gugur daun merimbun sunyi

aku disini, bertafakur pada sisa air mata

dari setiap peristiwa dihatiku

Tuhan,matamukah yang memataiku

ketika kutelusuri laut dan pantai

tak ada tempat sembunyi

selain dihatimu

2009

@islam sejuk group Page 29


@islam sejuk group Page 30

You might also like