Professional Documents
Culture Documents
N10A.317
SEMSTER GANJIL
PENYUSUN :
SARIFAH NURJANAH
SUDARYANTO
ASRI WIDYASANTI
UNIT I
SIFAT-SIFAT BAHAN HASIL PERTANIAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Sesudah mempelajari materi ini mahasiswa akan dapat :
1. Menjelaskan sifat-sifat fisik, sifat aero dan hidrodinamik, sifat friksi, dan sifat
thermal bahan hasil pertanian.
2. Menjelaskan kegunaan atau aplikasi sifat-sifat bahan tersebut dalan penanganan
hasil pertanian.
POKOK BAHASAN
1. Sifat fisik bahan
2. Sifat aero dan hidrodinamik bahan
3. Sifat friksi bahan
4. Sifat thermal bahan
efisiensi
suatu
mesin
maupun
proses
pengolahan,
buah apel
buah persik
kentang
Gambar 1. Contoh bentuk acuan untuk apel, buah persik dan kentang
Kebundaran (Roundness)
Kebundaran atau roundness adalah suatu ukuran ketajaman sudutsudut suatu benda padat. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan
untuk memperkirakan kebundaran suatu benda. Beberapa macam metode
yang biasa digunakan adalah roundness, roundness ratio dan rata-rata
roundness (gambar 2).
Roundness =
Fm
___
Fc
r
nR
r
Roundness ratio =
___
R
Dimana r = jari-jari lingkaran yang paling tajam
R = jari-jari rata-rata dari obyek (mean radius)
Kebulatan (sphericity)
Konsep dasar geometri dari kebulatan (sphericity) mengacu pada sifat
isoperimetri dari sebuah bola. Ekspresi tiga dimensi dari suatu benda dapat
digunakan untuk memperkirakan kebulatannya dengan persamaan sebagai
berikut :
Sphericity = De
Dc
Dimana
Sphericity menyatakan karakter bentuk relatif suatu benda terhadap suatu bola
yang volumenya sama.
suatu
triaxial ellipsoid dengan titik singgung l, b dan t dan diameter bola yang
mengelilinginya adalah titik potong terpanjang l dari ellipsoida, maka derajat
kebulatan (sphericity) dapat dinyatakan sebagai :
Sphericity = ( .
Volume benda
. ) 1/3
( / 6) l b t
1/3
( / 6) l 3
=
( l b t ) 1/3
l
dihitung luas
permukaannya. Cara ini agak lambat tetapi sangat mudah. Metode yang
kedua yaitu dengan cara matematis misalnya jika buah-buahan mempunyai
bentuk hampir sama dengan rotational ellipsoid (contoh : buah plum) maka
luas permukaan dapat dihitung dengan persamaan :
F=ac
Dimana, a = jarak poros terkecil
c = jarak poros terbesar
Luas permukaan dapat juga ditentukan dengan menggunakan
persamaan berdasar pengukuran diameter dan beratnya. Dengan mengetahui
diameter atau berat buah, luas permukaan dapat ditentukan dengan persamaan
maupun dengan diagram yang sesuai (contoh Gambar 5)
Untuk bentuk kerucut berputar atau silinder persamaan yang dipakai adalah :
bahan
dapat
dihitung
dengan
menggunakan
persamaan :
10
bahan-bahan
yang
berukuran
lebih
kecil
biasanya
antara lain :
1. kecenderungan untuk masuk ke dalam sampel kecil
2. tegangan permukaan toluen kecil sehingga mudah mengalir pada
permukaan bahan
3. kemungkinan sebagai pelarut komponen bahan terutama lemak dan
protein sangat kecil
4. suhu didih yang agak tinggi
11
12
1. Drag coefficient
Jika benda berada pada lingkungan fluida maka ada dua gaya yang
bekerja seperti pada Gambar 6. Kedua gaya tersebut yaitu F V (drag force)
dan FH (lift force), maka resultan gaya F R dapat dihitung dengan
menggunakan kedua gaya FV dan FH. FV dan FH dapat diturunkan dengan
teknik analisis dimensi. Jika diasumsikan bahwa benda tersebut halus dan
mempunyai luasan proyeksi Ap, bergerak pada fluida dengan densitas f,
viskositas dan modulus elastisitas E dengan kecepatan V maka :
FV = 1 (Ap, f, , E, V)
FH = 2 (Ap, f, , E, V)
Dengan teknik analisa dimensi maka didapatkan :
FV = CV Ap f V2
2
FH = CH Ap f V2
2
CV dan CH adalah koeffisien drag dan lift dari bahan. Maka resultan kedua
gaya FR adalah :
FR = C Ap f V2
2
Dimana
Ap
13
dan
Vt
= [ 2W ( p - f) ]
p f Ap C
= 2W ( p - f)
Vt2 p f Ap
Dimana Vt
mp
= berat bahan, kg
Ap
= berta bahan, kg
14
dalam
mesin
tersebut.
Beberapa
parameter
15
terbentuk pada saat bahan mulai dapat bergerak turun. Sedangkan sudut
repos dinamis adalah sudut yang terbentuk jika bahan dituangkan dari atas
secara bebas.
Pengukuran sudut repos dapat dilakukan dengan dua metode.
Metode pertama (sudut repos statis): seperti pada Gambar 8 (a), bahan
granular / biji-bijian diletakkan ke dalam kotak di atas papan yang dapat
digerakkan.
meluncur ke bawah, pada saat bahan bergerak tersebut skala besarnya sudut
dapat dibaca, dimana sudut tersebut merupakan sudut repos.
16
1 C dari 1 kg bahan. Panas spesifik dari bahan hasil pertanian yang masih
mengandung air adalah jumlah dari panas spesifik bahan kering dan panas
spesifik air yang dikandungnya.
bahan kering dan air, dan m adalah kadar air bahan dalam basis basah
maka panas spesifik bahan tersebut adalah :
C = ( m ) Cw + (100 m) Cd k cal/kgoC
100
100
Pengukuran panas spesifik dapat dilakukan dengan menggunakan
kalorimeter. Kalorimeter yang biasa digunakan adalah Different scanning
calorimeter (DSC).
2. Konduktivitas thermal
Konduktivitas thermal adalah besarnya energi atau panas yang dapat
dipindahkan per satu satuan jarak dalam
17
K = Q. dx
A.T
Dimana
Jika w adalah fraksi kadar air yang terdapat pada bahan maka
konduktivitas
sayuran
dan
buah-buahan
dapat
dihitung
dengan
menggunakan persamaan :
K = 0.148 + 0.493 w k cal/m.jam.oC
Selain dengan menggunakan persamaan di atas maka penentuan
konduktivitas bahan dapat dilakukan dengan probe konduktivitas thermal
(line heat source probe).
3. Enthalpy
Enthalpy adalah kandungan panas total atau tingkat energi bahan.
Enthalpy bahan dengan kandungan air tertentu dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan di bawah ini :
h2 h1 = m cp (T2 T1) + m Xw L
Dimana
h2-h1
= perbedaan enthalpy
= massa bahan
cp
Xw
= fraksi air
T2 T1
L
= perbedaan suhu
= panas lebur air
4. Diffusivitas thermal
Diffusivitas thermal bahan dapat diukur dengan membagi nilai
konduktivitas panas bahan dengan panas spesifik dan densitas bahan :
18
= K .
cp
dimana
= diffusivitas thermal
K = konduktivitas thermal
= densitas bahan
cp
= panas spesifik
Diffusivitas
thermal
bahan
merupakan
faktor
penting
dalam
menentukan laju pindah panas bahan pangan dalam semua bentuk. Nilai
ini menunjukkan hubungan antara kemampuan bahan untuk memindahkan
panas dengan kemampuan untuk menyimpan panas.
Metode yang umum dilakukan dalam menentukan diffusivitas thermal
adalah dengan menghitung dari pengukuran nilai-nilai konduktivitas thermal,
panas spesifik dan densitas secara eksperimen. Dalam kebanyakan kasus
panas spesifik dihitung berdasarkan komposisi kimianya, sehingga hanya
konduktivitas thermal dan densitas bahan yang diukur dengan eksperimen.
____________________________________________________________
SUMBER PUSTAKA :
Henderson, MS. and RL. Perry. 1976. Agricultural Process Engineering. The AVI
Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut.
Mohsenin, NN. 1970. Physical Properties of Plant and Animal Materials. Gordon
and Breach Science Publishes, New York.
Sahay, KM. and KK. Singh. Unit Operations of Agricultural Processing.
Publishing House PVT LTD, New Delhi.
Vikas
UNIT 2
PEMBERSIHAN DAN PENGELOMPOKKAN
19
tumbuhnya
mikroorganisme
fumigasi,
pendinginan
dan
pemanasan.
20
membuang
bahan
yang
tidak
diinginkan
dalam
produk,
Perendaman dalam air (soaking). Perendaman dalam air baik dalam air
yang bergerak atau air yang diam hanya efektif untuk menghilangkan debu dan
21
Penggunaan penyemprotan
dengan air ini bervariasi dari yang menggunakan tekanan rendah sampai
bertekanan tinggi. Metode ini sangat efektif untuk menghilangkan kotoran yang
melekat kuat secara fisik pada permukaan produk. Penyemprotan sangat cocok
digunakan utnuk hampir semua produk tetapi intensitas dan tipe penyemprot
atau sprayer harus diseleksi dengan tepat. Misalnya penyemprot bertekanan
tinggi yang sangat baik untuk mecuci tomat tentu saja tidak dapat digunakan
untuk mencuci daun seledri atau lettuce.
Drum berputar (rotary drum).
yang
bergoyang
(shaker
washers).
Pembersih
ini
22
bulat dikelompokkan dengan cara pengayakan yang terbuat dari besi, steinless
steel, atau bahan lain yang tidak bereaksi secara kimia dengan produk. Produk
yang tidak sesuai ukurannya
Pengayakan
ini dapat dibuat bertingkat sehingga akan didapatkan produk dengan berbagai
macam ukuran.
23
Diverging belts.
menggunakan dua buah sabuk (belt) berjalan yang jaraknya semakin besar.
Buah-buahan diletakkan diantara kedua sabuk. Karena jarak antara sabuk
semakin lama semakin besar, produk yang lebih kecil akan jatuh ke bawah dan
produk yang lebih besar akan terbawa sabuk, demikian seterusnya sampai
didapat produk dengan beberapa kelompok ukuran.
Roller sorters.
akurat dan tidak menyebabkan kerusakan yang berarti pada produk. Metode ini
banyak digunakan pada industri buah-buahan.
arah dengan arah jarum jam. Buah-buahan secara kontinyu berputar hingga
mendapatkan dimensi minimum masing-masing. Roller sorter dibagi dalam tiga
unit roll yang jarak diantaranya semakin besar. Sehingga produk yang kecil
akan menempati roll yang jaraknya terkecil, kemudian produk yang lebih besar
menempati roll lebih besar, sedangkan produk dengan ukuran terbesar akan
terkelompokkan pada roll terakhir yang akhirnya akan ditampung dengan
konveyor lain.
ukurannya.
D. PEMBERSIHAN DAN PENGELOMPOKKAN BIJI-BIJIAN
Pembersihan dan pengelompokkan biji-bijian biasanya tidak dapat
dipisahkan karena kedua proses tersebut biasanya dilakukan bersama-sama.
Proses ini biasanya dilakukan berdasarkan :
1. ukuran
2. bentuk
3. spesifik gravity
4. karakteristik permukaan
Dari keempat dasar pembersihan dan pengelompokkan tersebut,
ukuran, bentuk dan spesifiik gravity yang paling banyak digunakan sebagai
dasar pembersihan. Adapun metode yang banyak digunakan adalah dengan
menggunakan pengayakan (screening), pneumatic separator, specific gravity
separator, spiral separator dan disk separator.
24
Pengayakan.
pemisahan biji-bijian ke dalam dua atau lebih kelompok menurut ukuran produk.
Jika biji-bijian dimasukkan ke dalam ayakan maka biji-bijian yang ukurannya
lebih kecil dari ukuran ayakan akan turun ke bawah dan biji-bijian yang lebih
besar akan tetap tinggal dalam ayakan.
25
Sifat
aerodinamik yang digunakan terutama adalah sifat terminal velocity yang sangat
dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, dan densitas bahan. Pemisahan dilakukan
dengan menggunakan kipas atau blower. Seperti pada Gambar 4, bahan mulamula dimasukkan pada katup 2, dengan adanya blower (no 4) maka bahan
dengan terminal velocity yang tinggi akan turun ke bawah pada katup 3,
sedangkan bahan dengan terminal velocity yang rendah (bahan yang tidak
diinginkan dan kotoran) akan keluar sebagai pada katup 1.
26
Specific
gravity
separator.
Pemisahan
dengan
cara ini
27
Spiral separator.
perbedaan bentuk bahan. Seperti pada Gambar 6, bahan dimasukkan dari atas
dan karena gaya gravitasi bahan tersebut turun kebawah.
Bahan dengan
perbedaan bentuk fisik akan mengalami kecepatan turun yang berbeda. Bahan
yang berbentuk bulat akan mempunyai kecepatan yang tinggi sehingga akan
dengan mudah turun ke bawah pada piring bagian luar, sedang bahan dengan
bentuk lain akan lambat turun sehingga akan terpisah dan dibuang melewati
pipa yang terpasang pada bagian tengah pemisah ini.
dalam piring akan masuk ke dalam piringan sedangkan bahan yang lebih besar
akan terbuang.
misalnya padi : padi yang utuh akan dipisahlan dengan padi yang pecah, juga
untuk memisahkan biji yang tidak sama misalnya memisahkan biji gandum dan
barley dari biji oat. Gambar 7 ini memperlihatkan mesin pemisahan jenis ini.
28
Vikas
29
UNIT 3
SORTASI DAN GRADING
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan unit ini, mahasiswa akan dapat :
POKOK BAHASAN
___________________________________________________________________
A. PENGERTIAN DAN PERANAN
3.3.1. Pengertian dan peranan pencucian, sortasi dan grading
Pencucian adalah proses membersihkan kotoran, serta debu, bekas
pestisida
kotoran yang tercampur dengan produk utama. Sebagai contoh pada penanganan
pasca panen padi, dimana gabah tercampur dengan kotoran berupa butir pasir,
serpihan logam, kayu, dan serpihan jerami dan daun. Gabah sebagai produk utama
dari proses penanganan pasca panen padi harus terbebas dari berbagai kotoran
tersebut. Sedangkan grading adalah proses untuk mengelompokkan produk utama
30
ke dalam berbagai kelas mutu. Contoh dari hasil grading dari penanganan beras
adalah beras utuh, beras kepala, beras patah, dan menir. Secara umum, grading
dalam penanganan pasca panen bahan hasil pertanian merupakan lanjutan dari
proses pencucian dan sortasi. Dalam penerapannya, faktor yang digunakan untuk
menilai dan mengelompokkan kelas mutu suatu bahan dapat lebih dari satu.
Dicontohkan pada grading beras ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
derajat sosoh, persentase beras utuh, beras kepala, beras patah, menir, persentase
kotoran, tingkat kadar air beras, persentase butir kapur, butir kuning, dan butir
merah. Demikian pula pada produk buah-buahan, seperti pada tomat, kol, kentang,
dll.
3.3.2. Faktor-faktor yang Menentukan Kelas Mutu (grade) bahan hasil pertanian
Faktor-faktor yang digunakan dalam berbagai kombinasi untuk semua produk
yang dihasilkan di bidang pertanian dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Karakteristik fisik
a. Kadar air
b. Ukuran per unitnya
c. Bobot per unitnya
d. Tekstur
e. Warna
f.
g. Bentuknya
2. Karakteristik kimia
a. Analisis komposisi bahan
b. Rensiditas (ketengikan), indek asam lemak bebas
c. Bau dan rasa
3. Karakteristik biologi
a. Daya kecambah
b. Tipe dan jumlah bahan yang rusak akibat serangan insekta
c. Tipe dan jumlah bahan yang rusak akibat serangan jamur
d. Banyaknya bakteri pada bahan
31
sayuran,
dan
kacang-kacangan
kadang-kadang
dalam
Cara
32
Direndam di dalam air yang diam (stagnan) atau dalam air atau fluida lain
yang mengalir.
2.
Semprotan air
3.
4.
Ukuran
b.
Bentuk
c.
Spesifik Gravity
d.
Karekteristik permukaan
33
Sumber Bacaan :
1. Henderson, S.M., dan Perry, R.L.,
1976.
Agricultural Process
34
3.5.
Tugas :
1. Apa pengertian, tujuan, dan peranan proses pencucian, sortasi, dan
grading bahan hasil pertanian ?
2. Faktor-faktor yang menetukan kelas mutu (grade) pada bahan hasil
pertanian ?
3. Prosedur
umum
35
UNIT 4
PENGECILAN UKURAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah menyelesaikan unit ini, mahasiswa akan dapat :
POKOK BAHASAN
___________________________________________________________________
E. PENGERTIAN DAN PERANAN
3.2.1. Pengertian dan peranan proses pengecilan ukuran
Pengecilan ukuran adalah suatu proses yang mencakup proses pemotongan,
pemecahan, penggerusan, penggilasan, dan penggilingan. Secara umum pengecilan
ukuran merupakan salah satu tahapan dari beberapa proses lainnya dalam mata
rantai penanganan hasil pertanian.
36
2.
(cutting),
penghancuran/penggilasan
(crushing),
Sedangkan pada
Untuk memperluas
37
mengecilkan ukuran pada produk buah-buahan dan sayuran. Karena pori-pori dari
permukaan bahan menjadi terbuka sebagi akibat pengirisan dengan pisau yang
tajam, maka proses pengeringan atau pencucian atau juga setiap proses transfer
yang diperlukan dari suatu cairan atau uap menuju atau dari bahan akan
berlangsung dengan laju maksimal.
Penggerusan/penggilasan, merupakan proses pengecilan ukuran dengan
menggu-nakan gaya yang besarnya di atas atau melebihi kekuatan bahan yang
dikecilkan. Hasil penggerusan dikatakan kurang baik jika sudut-sudut permukaan
bahan hasil penggerusan
ukurannya tidak seragam. Karakteristik dari permukaan baru dan butiran bergantung
pada tipe dari bahannya dan cara penerapan gaya penggerusnya. Mineral liat dan
berbagai pupuk kimia, tepung, saus merupakan contoh-contoh produk yang diproses
dengan cara penggerusan. Penghancuran diterapkan pada proses mengekstrak air
nira tebu dalam pembuatan gula.
Menggunting/penggeseran,
penggerusan.
merupakan
kombinasi
pemotongan
dan
Jika bagian pinggir bilah pisau tipis dan tajam, kinerja prosesnya
seperti proses pemotongan. Akan tetapi jika bilah pisaunya tebal dan tumpul, maka
prosesnya mirip dengan penggerusan. Cara pengeseran ini biasanya digunakan
untuk mereduksi bahan yang berukuran besar dan hasil prosesnya masih memiliki
ukuran yang agak besar dan seragam
3.2.3. Jenis-jenis Mesin Pengecil Ukuran dan Cara Kerjanya
Berdasarkan jenisnya mesin pengecil ukuran dapat digolongkan menjadi :
1. Hammer Mills
2. Burr Mills
3. Crusher
4. Roller Crusher
5. Cumbling Mills
38
3.2.3.1.
Hammer Mills
Hammer mills adalah mesin pengecil ukuran yang biasa digunakan untuk
mereduksi ukuran atau pekerjaan grinding, dan banyak digunakan dibidang industri.
Hammer mills terdiri dari alat pemukul yang berputar (rotating beater) dan saringan
(heavy perforated screen) untuk menyaring bahan hasil pengecilan ukuran. Umpan
yang masuk ke dalam rumah penggiling akan dipukul oleh pemukul yang berputar
dengan putaran porosnya berkisar 1 500 4 000 rpm hingga diperoleh bahan hasil
pengecilan ukuran yang cukup kecil. Selanjutnya bahan hasil pengecilan ukuran
tersebut akan keluar melalui saringan yang terpasang pada saluran pengeluaran
dibagian bawah rumah mesin penggiling. Tingkat kehalusan bahan hasil pengecilan
ukuran dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, yakni dengan cara mengganti ukuran
saringan yang diinginkan, mengatur putaran poros pemukul, dan mengatur laju aliran
umpan.
Dalam penerapannya mesin tipe hammer mills ini memiliki kelebihan dan
kekurangan seperti dirinci sebagai berikut :
Keunggulan :
1. Prinsip kerjanya sederhana
2. Kemampuan dan kegunaan yang beraneka ragam
3. Tidak mengalami kerusakan yang serius jika umpan tercampur benda
asing
4. Tidak mengalami kerusakan saat mesin dioperasikan dalam keadaan
kosong
5. Keausan alat pemukul tidak mengurangi efisiensi kerja mesin
Kelemahan :
1. Tidak dapat menghasilkan bahan hasil pengecilan ukuran secara
seragam
2. Kebutuhan daya yang tinggi
2.3.3.2. Burr Mills
Burr mills adalah mesin pengecil ukuran yang biasa disebut juga sebagai
plate mills karena terdiri dari dua buah piringan yang memiliki permukaan yang
kasar. Posisi kedua piringan tersebut adalah satu piringan diam, sedangkan piringan
39
mengalir masuk melalui celah diantara kedua piringan, dan bahan akan digerus dan
digesek diantara dua piringan. Jika umpan yang mengalir masuk ke dalam ruang
penggiling sedikit, maka umpan akan digesek dan digerus oleh piringan. Daya yang
diperlukan untuk mereduksi umpan hanya sebesar gaya gesekan antara umpan
dengan dua buah piringan. Kejadiannya akan berbeda jika laju aliran umpan yang
masuk ke dalam rumah penggiling berjalan secara cepat, maka gesekan yang terjadi
akan lebih besar sehingga akan mengurangi efektivitas proses penggilingan dan
akan meningkatkan suhu umpan di dalam rumah penggiling yang seharusnya
dihindari. Kehalusan bahan hasil penggilingan dapat diatur dengan cara memilih tipe
piringan dan mengatur jarak piringannya.
Keunggulan :
1. Biaya awal rendah
2. Bahan hasil pengecilan ukuran relatif seragam
3. Kebutuhan daya rendah
Kelemahan :
1. Benda asing (logam, kerikil) dapat menimbulkan kerusakan
2. Pengoperasian mesin dalam kondisi kosong dapat menyebabkan
keausan
3. Pemakaian mesin ini memberikan hasil yang kurang baik
2.3.3.3.
Grusher
Crusher adalah mesin pengecil ukuran yang bekerja dengan tekanan hingga
umpan berupa bahan hasil pertanian pecah. Beberapa jenis mesin crusher dapat
dibedakan, yaitu :
1. Roller crusher
2. Cone crusher
3. Gyratory crusher
4. Stone crusher
Batu
kapur
dan
batu-batuan
lainnya
diperkecil
ukurannya
dengan
menggunakan Jaw crusher dan atau Gyratory crusher. Mesin jaw crusher lebih
40
murah dan lebih lambat dari pada gyratory crusher, dan digunakan pada tingkat
operasi yang lebih kecil. Poros pada mesin gyratory crusher dapat bebas berputar.
2.3.4. Karakteristik Sifat-sifat Ukuran Butiran
Kinerja suatu mesin pengecil ukuran ditentukan oleh kapasitasnya, besarnya
daya yang diperlukan per satuan bahan, ukuran dan bentuk bahan hasil proses
pengecilan ukuran. Oleh karena itu untuk dapat mempelajari kinerja mesin pengecil
ukuran perlu suatu metoda untuk menentukan ukuran dan karakteristik bahan hasil
pengecilan ukuran. Beberapa kriteria ukuran dan karakteristik tersebut antara lain :
1. Nisbah Reduksi (Reduction Ratio)
2. Ayakan Tyler (Tyler Sieves)
3. Modulus Kehalusan (Fineness Modulus)
4. Indek Keseragaman (Uniformity Index)
1.3.4.1. Nisbah Reduksi
Nisbah reduksi merupakan perbandingan antara rata-rata diameter butiran
hasil pengecilan ukuran terhadap diameter rata-rata bahan asal (umpan). Dalam
bentuk persamaan nisbah reduksi dapat dinyatakan :
Dh
NR = ------Du
Dimana :
NR
: nisbah reduksi
Dh
diameter hasil
Du
diameter umpan
kelompok, yakni :
Bahan hasil pengecilan ukuran yang memiliki dimensi yang mudah diukur,
dengan ukuran diameternya kurang lebih 1/8 inchi.
41
Bahan hasil pengecilan ukuran yang memiliki dimensi diameter bekisar (0,125
0,0029) inchi. Bahan ini dikategorikan ke dalam daerah ayakan (sieve range),
contohnya adalah butiran pupuk.
Bahan hasil pengecilan ukuran yang memiliki dimensi lebih kecil dari 0,0029
inchi.
menentukan
ukuran
butiran
bahan
hasil
pengecilan
ukuran
kehalusan
dan
indek
keseragaman
menyatakan
tingkat
keseragaman dari hasil pengecilan ukuran, atau suatu indek yang menyatakan
distribusi tingkat kehalusan butiran dari suatu hasil proses pengecilan ukuran.
Modulus kehalusan didefinisikan sebagai jumlah fraksi berat dari bahan yang
tertahan oleh masing-masing ukuran ayakan dibagi dengan 100. Ayakan Tyler yang
biasa digunakan memiliki ukuran 3/8 inchi, 4 mesh, 8 mesh, 14 mesh, 28 mesh, 48
mesh, dan 100 mesh. Modulus kehalusa dapat dihitung dengan menggunakan
analisis taabulasi.
1.3.4.4. Indek Keseragaman
Meskipun modulus kehalusan telah dapat menunjukkan nilai rata-rata ukuran
diameter bahan, akan tetapi belum dapat menyatakan tingkat kehalusan atau
kekasaran bahan dari dalam setiap contoh yang tertampung pada masing-masing
ayakan. Pada umumnya ukuran butiran tidak proporsional terhadap indek modulus
42
SUMBER PUSTAKA
3.3.
Sumber Bacaan :
1. Handerson, M. S. dan Perry R. L., 1976. Agricultural Process
Engineering. Third Edition. The AVI Publishing Company, Inc. Westport,
Connecticut.
2. Syarief, A. M., 1991. Teknik Pasca Panen Padi. Training On Advanced
Agricultural Engineering. JICA-DGHE/IPB: ADAET. Bogor.
3.4.
Tugas :
1. Apa pengertian, tujuan, dan peranan proses pengecilan ukuran bagi bahan
hasil pertanian ?
2. Bagaimana prinsip/prosedur yang diterapkan pada pengecilan ukuran ?
3. Sebutkan dan uraikan cara kerja masing-masing jenis mesin pengecil
ukuran ?
4. Sebutkan dan jelaskan masing-masing karakteristik sifat-sifat ukuran
butiran hasil pengecilan ukuran ?
43