Professional Documents
Culture Documents
PRAKTIKUM II
Transportasi
A. Tujuan Praktikum Transportasi
1. Memahami bagaimana memformulasikan permasalahan transportasi.
2. Memahami prosedur pemecahan masalah dengan teknik transportasi
3. Memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan permasalahan menggunakan beberapa
teknik transportasi.
D. Landasan Teori
Bagian ini akan membahas model transportasi dan berbagai variasinya. Permasalahan dalam
transportasi, berhubungan dengan penentuan rencana berbiaya terendah untuk mengirimkan satu
barang dari sejumlah sumber (misalnya, pabrik) ke sejumlah tujuan (misalnya, gudang).
Model transportasi pada dasarnya merupakan sebuah program linier yang dapat dipecahkan
oleh metode simpleks biasa. Tetapi, strukturnya yang khusus memungkinkan pengembangan sebuah
prosedur pemecahan, yang disebut teknik transportasi, yang lebih efisien dalam hal perhitungan.
Teknik transportasi ini pada dasarnya mengikuti langkah-langkah metode simpleks.
Persoalan transportasi membahas masalah pendistribusian suatu produk atau komoditas dari
sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah pemakai (demand) sebagai tujuannya. Pendistribusian
ini mempunyai tujuan meminimumkan ongkos pengangkutan yang terjadi.
Ciri-ciri khusus persoalan transportasi adalah:
1. Terdapat sejumlah sumber (pemasok) dan sejumlah permintaan (demand) atau tujuan tertentu.
2. Jumlah barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan barang yang diminta oleh pemakai
besarnya tertentu.
3. Jumlah barang yang dikirim dari suatu sumber ke pemakai/tujuan besarnya sesuai dengan
permintaan dan sesuai dengan kapasitas sumber.
4. Biaya pengangkutan barang dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.
n
Berdasarkan pembatas : ∑x
j =1
ij ≤ ai , i = 1, 2,......, m
∑x
j =1
ij ≤ b j , i = 1, 2,......, n
c13; x13
c12; x12
Detroit
c21;x21
c22;x22
Miami c23;x23 N. Orland
Model matematis persamaan transportasi di atas dapat di tampilkan dengan lebih sederhana dalam
bentuk tabel trasnportasi yang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Model transportasi seimbang
Denver Miami
(1) (2)
80 215
Los Angeles (1)
x11 x12
100 108
Detroit (2)
x21 x22
102 68
New Orleans (3)
x31 x32
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan teknik transportasi. Adapun pemecahannya akan
dibahas pada bagian D.2 berikut.
Metode sudut barat laut memulai dengan mengalokasikan jumlah maksimum yang dapat
diijinkan oleh penawaran dan permintaan ke variabel x11 (variabel yang berada di sudut barat laut
dari tabel). Kolom (baris) yang sudah dipenuhi lalu disilang, yang menunjukkan bahwa variabel
sisanya dalam kolom(baris) yang disilang itu adalah sama dengan nol. Jika sebuah kolom dan
sebuah baris dipenuhi secara bersamaan, hanya satu (salah satunya) yang disilang. Kondisi ini
menjamin penentuan variabel dasar nol, jika ada, secara otomatis. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Pemecahan dasar awal
1 2 3 4
1 5 10 15 10
2 5 15 5 25 20 5
3 5 5
5 15 15 10
5 5
Pemecahan awal dasar yang dihasilkan diberikan dalam Tabel 7 Variabel dasarnya adalah x11=5,
x12=10, x22=5, x23=15, x24=5 dan x34=5. Variabel sisa adalah nondasar ditingkat nol. Biaya
transportasi dari pemecahan awal dasar ini adalah:
5x10 + 10x0 + 5x7 + 15x9 + 5x20 + 5x18 = $410
Pemecahan awal dalam Tabel 7 mencakup jumlah variabel dasar seperti seharusnya, yaitu, m+n-1=6
Variabel dengan c pq yang paling positif lalu dipilih sebagai variabel masuk. Jika kita menerapkan
prosedur ini pada variabel-variabel non dasar dalam Tabel 7 (pemecahan awal dasar), persamaan
yang berkaitan dengan variabel dasar diketahui:
x11: u1 + v1 = c11 = 10
x12: u1 + v2 = c12 = 0
x22: u2 + v2 = c22 = 7
x23: u2 + v3 = c23 = 9
x24: u2 + v4 = c24 = 20
x34: u3 + v4 = c34 = 18
Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 12
Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA
Dengan membiarkan u1 = 0, nilai pengali secara berturut-turut ditentukan sebagai v1=10, v2=0, u2=7,
v3=2, v4=13, dan u3=5. Jadi evaluasi variabel nondasar diketahui sebagai berikut:
x13 : c13 = u1 + v3 − c13 = 0 + 2 − 20 = −18
x 21 : c 21 = u 2 + v1 − c 21 = 7 + 10 − 12 = 5
Karena x31 memiliki c pq yang paling positif, variabel ini dipilih sebagai variabel masuk.
Variabel keluar dipilih dari variabel-variabel sudut dari loop ini yang akan menurun ketika variabel
x31 meningkat. Ini ditunjukkan dalam Tabel 8 dengan variabel dalam kotak-kotak yang diberi tanda
negatif . Dari Tabel 8, x22 dan x34 adalah variabel yang akan menurun ketika x31 meningkat.
Variabel yang memiliki nilai terkecil kemudian dipilih sebagai variabel keluar, karena variabel itu
akan menjadi variabel pertama yang mencapai nilai nol dan setiap penurunan lebih lanjut akan
menyebabkan nilainya menjadi negatif. Setelah menentukan variabel yang keluar dari variabel
basis, selanjutnya kembali ke langkah 2 menentukan entering variabel. Adapun langkahnya dapat
dilihat pada Tabel 9
Tabel 9. Menentukan variabel masuk
⊕ ⊕
Tabel 9 memperlihatkan pemecahan dasar baru dimana x21 masuk dan x11 keluar. Kemudian lakukan
langkah berikutnya, nilai ui, vj dan c pq dihitung kembali dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10
Dengan melakukan perubahan pada Tabel 10, kita memperoleh pemecahan baru dalam Tabel 11
Karena semua c pq dalam Tabel 10 tidak positif maka pemecahan optimum telah dicapai.