You are on page 1of 7

Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

PRAKTIKUM II

Transportasi
A. Tujuan Praktikum Transportasi
1. Memahami bagaimana memformulasikan permasalahan transportasi.
2. Memahami prosedur pemecahan masalah dengan teknik transportasi
3. Memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan permasalahan menggunakan beberapa
teknik transportasi.

B. Alat Yang Digunakan


1. Lembar Pengamatan.
2. Komputer Lengkap dengan Monitor dan Printer.
3. Software WinQSB
4. Kalkulator & Alat Tulis
C. Format Praktikum
1. Pre-Test
2. Diskusi
3. Menyelesaikan kasus transportasi menggunakan Software WinQSB

D. Landasan Teori
Bagian ini akan membahas model transportasi dan berbagai variasinya. Permasalahan dalam
transportasi, berhubungan dengan penentuan rencana berbiaya terendah untuk mengirimkan satu
barang dari sejumlah sumber (misalnya, pabrik) ke sejumlah tujuan (misalnya, gudang).
Model transportasi pada dasarnya merupakan sebuah program linier yang dapat dipecahkan
oleh metode simpleks biasa. Tetapi, strukturnya yang khusus memungkinkan pengembangan sebuah
prosedur pemecahan, yang disebut teknik transportasi, yang lebih efisien dalam hal perhitungan.
Teknik transportasi ini pada dasarnya mengikuti langkah-langkah metode simpleks.
Persoalan transportasi membahas masalah pendistribusian suatu produk atau komoditas dari
sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah pemakai (demand) sebagai tujuannya. Pendistribusian
ini mempunyai tujuan meminimumkan ongkos pengangkutan yang terjadi.
Ciri-ciri khusus persoalan transportasi adalah:
1. Terdapat sejumlah sumber (pemasok) dan sejumlah permintaan (demand) atau tujuan tertentu.

2. Jumlah barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan barang yang diminta oleh pemakai
besarnya tertentu.

3. Jumlah barang yang dikirim dari suatu sumber ke pemakai/tujuan besarnya sesuai dengan
permintaan dan sesuai dengan kapasitas sumber.

4. Biaya pengangkutan barang dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.

Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 9


Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

D.1 Model Transportasi


Formulasi program linier untuk model transportasi bentuk umumnya dapat ditulis sebagai
berikut:
m n
Minimumkan: z = ∑∑ cij xij
i =1 j =1

n
Berdasarkan pembatas : ∑x
j =1
ij ≤ ai , i = 1, 2,......, m

∑x
j =1
ij ≤ b j , i = 1, 2,......, n

xij > 0 untuk seluruh i dan j


Sebagai ilustrasi, jika ada 2 buah sumber dan 3 tujuan (m=2,n=3)

Denver c11; x11


LA

c13; x13
c12; x12

Detroit
c21;x21

c22;x22
Miami c23;x23 N. Orland

Adapun datanya adalah sebagai berikut:


Sumber
Denver Miami
Tujuan
Los Angeles 80 215
Detroit 100 108
New Orland 102 68
Permasalahannya adalah bagaimana mengalokasi sumber ketujuan dengan ongkos transportasi yang
seminim mungkin. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengecekan apakah
total supply = total demand, kalau ya berarti model taransportasi ini merupakan model transportasi
yang balance (seimbang). Permasalahan ini dapat kita selesaikan dengan LP dengan model
matematis berikut:
Minimize z = 80x11 + 215x12 + 100x21 + 108x22 + 102x31 + 68x32
Dengan constraint:
x11 + x12 = 1000
+ x21 + x22 = 1500
+ x31 + x32 = 1200
x11 + x21 + x31 =2300
+ x12 + x22 + x32 =1400
xij ≥ 0, for all i and j

Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 10


Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

Model matematis persamaan transportasi di atas dapat di tampilkan dengan lebih sederhana dalam
bentuk tabel trasnportasi yang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Model transportasi seimbang
Denver Miami
(1) (2)
80 215
Los Angeles (1)
x11 x12

100 108
Detroit (2)
x21 x22

102 68
New Orleans (3)
x31 x32
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan teknik transportasi. Adapun pemecahannya akan
dibahas pada bagian D.2 berikut.

D.2 Metode Pemecahan dengan Teknik Transportasi


Langkah-langkah dasar dari teknik transportasi adalah:
Langkah 1 : Tentukan pemecahan awal yang layak
Langkah 2 : Tentukan variabel masuk dari variabel-variabel nondasar. Jika semua variabel
masuk memenuhi kondisi optimalitas (dari metode simpleks), berhenti; jika tidak,
lanjutkan ke langkah 3
Langkah 3 : Tentukan variabel keluar (dengan menggunakan kondisi kelayakan) dari variabel-
variabel dalam pemecahan dasar saat ini; lalu temukan pemecahan dasar baru.
Kembali ke langkah 2.

Perhatikan contoh soal pada Tabel 6 berikut:


Tabel 6. Contoh permasalahan transportasi
Tujuan
Sumber 1 2 3 4 Penawaran
10 0 20 11
1 15
x11 x12 x13 x14
12 7 9 20
2 25
x21 x22 x23 x24
0 14 16 18
3 5
x31 x32 x33 x34
Permintaan 5 15 15 10

A. Penentuan Pemecahan Awal


Untuk menentukan pemecahan awal yang layak dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. Northwest-corner rule (metode sudut barat laut)
2. Least cost (biaya terendah)
3. Pendekatan Vogel
namun untuk menentukan pemecahan awal pada Tabel 6 digunakan Northwest-corner rule (metode
sudut barat laut) dan pembahasannya ada pada bagian berikut ini.

Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 11


Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

Metode sudut barat laut memulai dengan mengalokasikan jumlah maksimum yang dapat
diijinkan oleh penawaran dan permintaan ke variabel x11 (variabel yang berada di sudut barat laut
dari tabel). Kolom (baris) yang sudah dipenuhi lalu disilang, yang menunjukkan bahwa variabel
sisanya dalam kolom(baris) yang disilang itu adalah sama dengan nol. Jika sebuah kolom dan
sebuah baris dipenuhi secara bersamaan, hanya satu (salah satunya) yang disilang. Kondisi ini
menjamin penentuan variabel dasar nol, jika ada, secara otomatis. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Pemecahan dasar awal

1 2 3 4
1 5 10 15 10
2 5 15 5 25 20 5
3 5 5
5 15 15 10
5 5
Pemecahan awal dasar yang dihasilkan diberikan dalam Tabel 7 Variabel dasarnya adalah x11=5,
x12=10, x22=5, x23=15, x24=5 dan x34=5. Variabel sisa adalah nondasar ditingkat nol. Biaya
transportasi dari pemecahan awal dasar ini adalah:
5x10 + 10x0 + 5x7 + 15x9 + 5x20 + 5x18 = $410
Pemecahan awal dalam Tabel 7 mencakup jumlah variabel dasar seperti seharusnya, yaitu, m+n-1=6

B. Penentuan Variabel Masuk (Metode Pengali)


Variabel masuk ditentukan dengan menggunakan kondisi optimalitas dari metode simpleks. Dalam
metode pengali kita mengaitkan pengali ui dan vj dengan baris i dan kolom j dari tabel transportasi.
Untuk setiap variabel dasar xij dalam pemecahan saat ini, pengali ui dan vj harus memenuhi
persamaan berikut ini:
ui +vj =cij, untuk setiap variabel dasar xij
Persamaan ini menghasilkan m+n-1 persamaan (karena hanya terdapat m+n-1 variabel dasar)
dengan m+n pengali yang tidak diketahui. Nilai-nilai pengali dapat ditentukan dari persamaan ini
dengan memberikan nilai sembarang pada salah satu pengali (biasanya ui ditetapkan sama dengan
nol) dan lalu memecahkan m+n-1 persamaan dengan m+n-1 pengali yang tidak diketahui. Setelah
hal ini dilakukan, evaluasi terhadap setiap variabel non dasar xpq diketahui:
c pq = u p + v q − c pq , untuk setiap variabel nondasar xpq.

Variabel dengan c pq yang paling positif lalu dipilih sebagai variabel masuk. Jika kita menerapkan

prosedur ini pada variabel-variabel non dasar dalam Tabel 7 (pemecahan awal dasar), persamaan
yang berkaitan dengan variabel dasar diketahui:
x11: u1 + v1 = c11 = 10
x12: u1 + v2 = c12 = 0
x22: u2 + v2 = c22 = 7
x23: u2 + v3 = c23 = 9
x24: u2 + v4 = c24 = 20
x34: u3 + v4 = c34 = 18
Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 12
Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

Dengan membiarkan u1 = 0, nilai pengali secara berturut-turut ditentukan sebagai v1=10, v2=0, u2=7,
v3=2, v4=13, dan u3=5. Jadi evaluasi variabel nondasar diketahui sebagai berikut:
x13 : c13 = u1 + v3 − c13 = 0 + 2 − 20 = −18

x14 : c14 = u1 + v 4 − c14 = 0 + 13 − 11 = 2

x 21 : c 21 = u 2 + v1 − c 21 = 7 + 10 − 12 = 5

x31 : c31 = u 3 + v1 − c31 = 5 + 10 − 0 = 15 ⊕

x32 : c32 = u 3 + v 2 − c32 = 5 + 0 − 14 = −9

x33 : c33 = u 3 + v3 − c33 = 5 + 2 − 16 = −9

Karena x31 memiliki c pq yang paling positif, variabel ini dipilih sebagai variabel masuk.

C. Menentukan variabel keluar (konstuksi loop)


Untuk menentukan rasio minimum, kita mengembangkan loop tertutup untuk variabel masuk saat
ini (x31). Loop berawal dan berakhir di variabel non dasar yang ditunjukkan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Menentukan variabel keluar

Variabel keluar dipilih dari variabel-variabel sudut dari loop ini yang akan menurun ketika variabel
x31 meningkat. Ini ditunjukkan dalam Tabel 8 dengan variabel dalam kotak-kotak yang diberi tanda
negatif . Dari Tabel 8, x22 dan x34 adalah variabel yang akan menurun ketika x31 meningkat.
Variabel yang memiliki nilai terkecil kemudian dipilih sebagai variabel keluar, karena variabel itu
akan menjadi variabel pertama yang mencapai nilai nol dan setiap penurunan lebih lanjut akan
menyebabkan nilainya menjadi negatif. Setelah menentukan variabel yang keluar dari variabel
basis, selanjutnya kembali ke langkah 2 menentukan entering variabel. Adapun langkahnya dapat
dilihat pada Tabel 9
Tabel 9. Menentukan variabel masuk

⊕ ⊕

Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 13


Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

Tabel 9 memperlihatkan pemecahan dasar baru dimana x21 masuk dan x11 keluar. Kemudian lakukan
langkah berikutnya, nilai ui, vj dan c pq dihitung kembali dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10

Tabel 10. Konstruksi loop berikutnya

Dengan melakukan perubahan pada Tabel 10, kita memperoleh pemecahan baru dalam Tabel 11
Karena semua c pq dalam Tabel 10 tidak positif maka pemecahan optimum telah dicapai.

Tabel 11. Solusi optimal

D.3 Pencarian Solusi Menggunakan WinQSB


1. Buka program WinQSB dan pilih menu network modeling.
2. Buka file|new problem sampai muncul kotak dialog pada Gambar 7 berikut:

Gambar 7. Kotak dialog problem specification


3. Kemudian isi data sesuai Gambar 7 dan klik OK
4. Kemudian akan mucul tabel penginputan data seperti pada Gambar 8 dan ketikkan data yang
telah didapatkan pada tabel tersebut (lihat Gambar 8)

Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 14


Laboratorium Komputer V Jurusan Teknik Industri ISTA

Gambar 8. Tabel peng-input-an data


5. Setelah penginputan data selesai klik solve and analize|solve the problem sehingga akan
muncul solusi yang diperlihatkan oleh Gambar 9

Gambar 9. Solusi optimal


Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa solusi optimal dari permasalahan transportasi di atas adalah:
1. sumber 1 mengirimkan ke tujuan 3 sebanyak 5 unit dengan ongkos kirim 0.
2. sumber 2 mengirimkan ke tujuan 1 dan 2 sebanyak 5 dan 10 unit dengan total ongkos
transportasi masing-masing tujuan 0 dan 70.
3. sumber 3 mengirimkan ke tujuan 2 sebanyak 15 unit dengan total ongkos transportasi 135.
4. sumber 4 mengirimkan ke tujuan 1 sebanyak 10 unit dengan total ongkos transportasi 110
5. adapun total ongkos keseluruhan adalah $315

Modul Praktikum Penelitian Operasional –Transportasi 15

You might also like