Professional Documents
Culture Documents
Suplai untuk rectum dan anal canal : A. Rectalis superior berasal dari a. Mesenterica inferior A. Rectalis media berasal dari a. Iliaca interna bagian bawah rectum dan atas anal canal A. Rectalis inferior berasal dari a. Pudenda interna bagian bawah anal canal dan kulit sekitarnya
Tunica mucosa di atas dan bawah linea pectinata Bagian atas Persarafan Pembuluh darah Plexus pelvicus yg otonom, hanya peka thd regangan a. Rectalis superior Bagian bawah Nervus rectalis inferior bersifat somatis a. Rectalis inferior
Histologi
Lapisan pada intestinum crassum Tunica mucosa / mukosa Epitel selapis silindris sel absorptif kolumnar + sel goblet dan glandula intestinal lamina propria : jar. Ikat longgar dan nodulus limfoid lamina muscularis mucosae : otot polos sirkular dan longitudinal Tela submucosa / submukosa Jar. Ikat padat irregular kaya PD dan limfe Pleksus saraf submukosa (Meissner) Plicae semilunares coli : lipatan antara mukosa dan submukosa sifatnya sementara Tunica muscularis / muskularis eksterna Lapisan otot polos sirkular (dalam) dan longitudinal (luar) Pleksus saraf mienterikus (Auerbach) Taenia coli Tunica serosa / tunica adventitia tunica serosa : jar. Ikat, jar. Lemak, mesothelium (intraperitoneal colon tranversum, sigmoid, caecum) tunica adventitia : jar. Ikat (retroperitoneal colon ascendens dan descendens)
Colon
Histologi rektum atas mirip dengan kolon tapi glandula intestinal lebih dalam dan sedikit Tunica mucosa / mukosa lamina propria : nodulus limfoid lebih banyak sehingga rectum lebih menonjol lamina muscularis mucosae Tela submucosa / submukosa lipatan antara mukosa dan submukosa pada rektum bagian atas dan anal canal sudah permanen Tunica muscularis / muskularis eksterna Tunica adventitia
Anorectal junction
Canalis analis
Lanjutan rektum yang mengalami kontriksi Tunica mucosa / mukosa transisi epitel selapis silindris menjadi epitel berlapis gepeng lamina propria lamina muscularis mucosae Tela submucosa / submukosa plexus haemorrhoidales interna dan externa Tunica muscularis / muskularis eksterna M. Sphincter ani internus, externus, dan M. Levator ani
Embriologi colon-anus
Usus berasal dari posterior foregut, midgut & hindgut usus dibentuk oleh lapisan endoderm, dimana seiring dgn bertambahnya usia kehamilan, mengalami pelipatan kearah cephalocaudal foregut, midgut, hindgut yang membentuk saluran pencernaan
Utk menjalankan fungsi inervasi, sel2 CN harus: - migrasi ditentukan oleh kemampuan
- differensiasi - bertahan hidup sel berkompetisi & lingkungan mikro yang dihadapi
Komponen matriks ekstraseluler (ECM) menyediakan Jalur migrasi Sinyal yg diperlukan untuk differensiasi Molekul2 Ecm yg berperan antara lain
Fibronectin & as. Hyaluronat (penting utk proses migrasi!!) Laminin & collagen tipe IV (untuk pertumbuhan neurit)
Untuk berdiferensiasi sel2 ini jg hrs bertahan hidup Sel yg tidak berdiferensiasi akan mati
Neuron enterik: asal dari crista neuralis(dari dorsal neural tube) Berasal dari 2 tingkat neural tube:
Regio vagal Regio sacral
Progenitor vagal Migrasi dr dorsal neural tube mll mesoderm pd mgg 3 Arcus brachialis 4 Migrasi mll mesenkim ke arah caudal
Hirschsprungs Disease
Definisi
Hirschsprungs Disease adalah suatu kelainan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada usus, dapat dari kolon sampai pada usus. Menurut Zuelser dan Wilson (1998) dalam Ngastiyah (2005:219), Hirschprung Desease adalah tidak ditemukan ganglion parasimpatis pada dinding usus yang menyempit.
Hirschprung Desease adalah ketidakseimbangan congenital ganglion otonom congenital yang mempersarafi pleksus mienterikus ditaut anorektum dan seluruh atau sebagian rectum dan kolon (Elizabeth J Corwin, 2000:533). Hirschprung Desease atau aganglionik megacolon congenital adalah keadaan tidak adanya atau sedikitnya sel saraf ganglion parasimpatik pada dinding-dinding usus, yang tersering pada colon bagian distal terutama daerah recto sigmoid.
Epidemiologi
Di AS, 1 dari 5000 bayi baru lahir menderita Hirschsprung 70-80% laki-laki Semua ras, namun lebih sedikit pada ras kulit hitam. 1,5-17,6% diturunkan secara familial (keluarga memiliki riwayat Hirschsprung), empat kali diderita anak lakilaki. Penderita Down Syndrome berisiko 50x menderita Hirschsprung daripada anak normal. Diturunkan secara genetika
Etiologi
Adapun yang menjadi penyebab Hirschsprung atau Mega Colon itu sendiri adalah diduga terjadi karena faktor genetik dan lingkungan Sering terjadi pada anak dengan Down syndrom, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding plexus. Keturunan karena penyakit ini merupakan penyakit bawaan sejak lahir. Tidak diketahui secara pasti kemungkinan ada faktor familial.
Klasifikasi
Berdasarkan panjang segmen yang terkena: a. Penyakit Hirschprung segmen pendek. Segmen aganglionis dari usus sampai sigmoid ini merupakan 70% dari kasus penyakit Hirschprung dan lebih sering ditemukan pada anak laki-laki disbanding anak perempuan. b. Penyakit Hirschprung segmen panjang. Kelainan dapat melebihi sigmoid, bahkan dapat mengenai seluruh kolon atau usus halus. Ditemukan sama banyak pada anak lelaki maupun perempuan.
Ultra short segment Short segment Long segment Very long segment
EtioPatogenesis
Genetik Gangguan Embryogenesis Degradasi (Idiopatik) Absennya NCAM
Idiopatik
Gagal Migrasi
Gagal Maturasi
Gestasi 6 minggu
Gestasi 8 minggu
Gestasi 12 minggu
Patofisiologi
Aganglionosis, Hipoganglionosis, atau Disganglionosis
Kehilangan gelombang propulsive atau tidak adanya relaksasi sphincter ani interna
Kesulitan BAB Perut kembung sejak 6 bulan lalu Teraba massa pada LLQ, elastis Obstruksi saluran cerna
Patofisiologi (contd)
Enterokolitis Perut kembung sejak 6 bulan lalu Teraba massa pada LLQ, elastis
Anoreksia Nausea Vomitus Status gizi kurang Anemia
Distensi abdominal BAB tidak pernah keras Feses abu-abu Bau daging busuk
Jika tidak ada maka, neuropetida seperti VIP dan NO tidak dihasilkan
VIP : berfungsi sebagai relaxan spinchter ani internus NO : penghambat NANC, sehingga memediasi relaxasi pada usus.
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala kardinal:
Keterlambatan pengeluaran mekonium (>48 jam) Timbulnya distensi abdominal Muntah-muntah
Enterokolitis
DASAR DIAGONOSIS
Anak N laki-laki 7 tahun, di antar ibunya ke IGD dgn keluhan utama : perut kembung sejak 6 bln yll. Jug mengeluh sulit BAB sejak 3 thn yll. BAB 1x/5-7hari sedikit, padat atau cair, darah (-), lendir(-), bau spt daging busuk. Keluhan lain : nausea(+), vomit(+), anorexia(+). RPD : hingga 1 mgg setelah lahir tdk bisa BAB, meconium hitam & cair. RPK : (-) R. PNC : bidan/bulan, tanda abnomalitas (-). R. Persalinan : kehamilan 32mgg, spontan, bidan, BBLR 2500gr. Obat & jamu (-), vitamin (+). R.Alergi : (-)
Keadaan Umum : sakit sedang. Kesadaran : CM Tanda Vital - TD : 100/70 mmHg - R : 20x/mnt - N : 92x/mnt - S : 36,5C Status Gizi : Kurang P. FISIK Kepala : Conjunctiva anemis, sclera tdk ikterik, bibir tdk sianosis. Thorax : dbn Abdomen - Inspeksi : cembung, darm contour(+), darm steifung(+) - Auskultasi : bowel-sound(+N), kadang meningkat. - Perkusi : timpani - Palpasi : soepel, nyeri tekan(-), teraba massa 15x5cm a/r LLQ, elastis, tenderness(-) Genital : dbn Rectal Toucher : sphincter ani sampai rectum konstriksi, sarung tangan feses abu-abu, lendir (+), darah(-).
LAB Darah Rutin Hb : 12,2gr/dl Ht : 37% Leukosit : 7.200/mm3 Trombosit : 275.000/mm3 Urine Rutin : dbn Elektrolit : dbn BNO + kontras barium ( Barium enema ) : impression : Hirschprungs appearance, collitis at rectum. Suction Biosy Rectum : Plexus Myentericus tanpa sel ganglion, sel saraf hipertrofi, Hirschprung.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologis - Foto Polos BNO - Foto Barium Enema 2. Patologi Anatomi - Suctional Biosy - Pewarnaan HE - Pewarnaan Asetilkolinesterase 3. Fungsi Ginjal 4. Fungsi Hepar 5. Fungsi Elektrolit
Diagnosis Banding
Hirschprung Disease Definisi kelainan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada usus, dapat dari kolon sampai pada usus
Enteric Nervous System Disorders Kelainan fungsi pada ENS yg menyebabkan ggn motilitas usus, dikarenakan ada perubahan dalam fungsi glia merusak sistem barrier mukosa GI yg mungkin terlibat dalam patologi seperti kanker dan penyakit inflamasi usus. -Ketidakseimbangan kadar serotonin (rendah) stres -Peningkatan hidrogen sulfida diet, enteric neurons, darah/intestinal microbiota
Etiologi
Insidensi
-AS 1/ 5000 bayi baru lahir -70-80% laki-laki -Semua ras, namun lebih sedikit pada ras kulit hitam. -1,5-17,6% diturunkan secara familial, empat kali diderita anak laki-laki. -Penderita Down Syndrome berisiko 50x
Gejala Klinis
Keterlambatan pengeluaran mekonium >= 48 jam, dsitensi abdominal, vomit, retensi feses anorexia, chahexia, hipoproteinemia, anemia, nyeri tekan abdomen, BAB keras, abu2, bau spt daging busuk Foto Polos (BNO), Foto kontras, Biopsi Operasi segmen aganglionosis
Nausea, vomit, GERD, konstipasi, fecal incontinence, chronic intestinal pseudoobstruction, gastroparesisanorexia, nyeri visceral
PP Terapi
Biopsi (Histopaologi) Low Dose antidepresan -Paxil (paroxetine), Prozac (fluoxetine), dan Zoloft (sertraline)
Small Left Colon Syndrome Definisi penyebab umum dari obstruksi usus neonatal ditandai dengan intestinal caliber transition mendadak di atau dekat lentur lienalis dan terkait , pada kira-kira setengah dari kasus , dengan sejarah ibu diabetes mellitus gestasional . Meningktanya angka sel2 ganlion kecil yg immatur pada plexus myentericus di bagian menyempit dan du bagian yg melebar pd colon.peningkatan jumlah AChE stained fiber - patri di mukosa dan submukosa atau meningkat ganglia ganglia besar Anak2 usia pertengahan 13 tahun, setengah dari kasus , dengan sejarah ibu diabetes mellitus gestasional Distensi abdominal, darah pada feses, konstipasi, billous vomitting, nasogastric aspirates, tidak keluarnya meconium <24 jam
Etiologi
Insidensi GK
PP
Terapi
Penatalaksanaan
Terapi definitif operasi reseksi segmen aganglionosis masa bayi Tahapan operasi : kolostomi definitive pull through Neonatus dgn HD
Biopsi Diverting colostomy (proksimal)
Px usia 6-12 bulan / BB mencapai 12 -15 pounds : definitive pull through. Untuk operasi ini px dianjurkan rawat inap 24 jam dgn persiapan:
NGT polyetilen glycol Infus Pembersihan kolon 6-12 jam dgn lavament AB IV
Pilihan Operasi
Tujuan : membuang segmen saluran digestif yang aganglionik dan merekonstruksi kembali saluran digestif dengan menarik saluran digestif yang normal hingga ke anus Teknik operasi yang sering dilakukan:
Soave Duhamel Swenson
Duhamel cont.
Teknik ini sangat sedikit melakukan manipulasi terhadap rektum sehingga plexus nervus autonom dari sistem genitourinarius tidak mengalami trauma. Prosedur ini byk mengalam modifikasi dan yang terpenting anastomosisnya harus menggunakan stapler. Prosedur ini yang samapi sekarang banyak digunakan
Komplikasi
Enterocolitis Perforasi intestinal Short bowel syndrome
Prognosis
Qua ad vitam : ad bonam Qua ad functionam : ad bonam Qua ad sanationam : ad bonam