You are on page 1of 13

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam literatur bahasa Inggris, PTK disebut dengan classroom action research. PTK berangkat dari permasalahan praktik pembelajaran yang faktual yang berarti

permasalahan yang dipecahkan melalui PTK merupakan permasalahan yang dihadapi guru di kelasnya. Suyanto (1996 : 4) mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Plaosan UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di kelas ini terdapat 14 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Secara umum siswa ini apabila di kelas mempunyai karakteristik ramai, kurang memperhatikan pelajaran, kurang menunjukkan minat belajar dan prestasi belajar yang sangat rendah. C. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

34

Peneliti mengambil lokasi penelitian di SD Negeri Plaosan UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Peneliti memilih SD Negeri Plaosan selain karena letaknya yang di kawasan pegunungan juga peneliti merasa prihatin dengan pendidikan di kecamatan Kokap yang terbilang masih sedikit tertinggal dalam prestasi akademik di banding dengan kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Meskipun jika di wilayah Kecamatan Kokap sendiri SD Negeri Plaosan termasuk SD unggulan dalam wilayah Kecamatan Kokap sendiri terbukti dengan rata-rata hasil UASBN tahun ajaran 2009/2010 memperoleh peringkat sepuluh besar di Kecamatan Kokap. 2. Waktu penelitian Waktu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pada semester dua tahun 2011. 3. Mata Pelajaran Mata Pelajaran yang dijadikan objek penelitian adalah matematika pada materi perkalian bilangan cacah. D. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian non eksperimental yaitu menggunakan PTK (penelitian tindakan kelas) sehingga kegiatannya terdiri atas siklus-siklus. Sedangkan model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan MC. Taggart. Model

35

penelitian Kemmis dan Taggart dalam tiap siklus menurut Suharsimi Arikunto ( 2006 : 93) adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan (planning) Dalam kegiatan perencanaan ini merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada saat pembelajaran matematika dengan metode jarimatika berlangsung, 2. Tindakan (acting) Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yang sudah disiapkan dalam tahap perencanaan. Tindakan yang dilakukan berupa mengujikan pembelajaran jarimatika dalam

pembelajaran matematika yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Pengamatan (observing) Setelah dilakukan tindakan maka peneliti melakukan pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Dalam tahap ini akan dicermati mengenai proses selama tindakan berlangsung. Hal-hal yang diamati meliputi kekurangan, kesalahan dan hambatan yang dialami dalam melaksanakan proses pembelajaran. 4. Refleksi (reflecting) Peneliti mencermati apa yang sudah terjadi untuk membuat kesimpulan dan merencanakan tindakan dalam siklus yang baru. Apabila sudah sesuai kehendak peneliti dan telah mencapai hasil yang maksimal penelitian dikatakan telah selesai. Akan tetapi apabila

36

tindakan belum mencapai hasil yang baik maka perlu dilakukan perbaikan dengan melakukan siklus yang ke dua. Apabila siklus yang ke dua mencapai hasil yang sesuai maka penelitian dikatakan selesai. Namun jika hasil siklus ke dua belum sesuai ketentuan maka perlu dilakukan siklus selanjutnya. Hasil siklus sebelumnya menjadi dasar dalam melakukan siklus selanjutnya. Keempat komponen berupa uraian tersebut merupakan satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus pada penelitian ini adalah satu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Untuk pelaksanaan sesungguhnya jumlah siklus tergantung pada permasalah yang perlu dipecahkan.

Gambar 1. Model Spiral Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi Arikunto 2006.93) E. Rancangan Penelitian 1. Pra Tindakan Penelitian

37

Pra

tindakan

dilakukan

untuk

mengetahui

permasalahan-

permasalahan yang terjadi di kelas sehingga perlu tindakan-tindakan untuk memperbaiki keadaan atau permasalahan-permasalahan tersebut. Pra tindakan terdiri dari : a. Permintaan izin Kepala sekolah b. Mengadakan observasi penelitian untuk mengetahui gambaran keadaaan situasi yang ada dengan mengadakan pengamatan proses kegiatan belajar mengajar di kelas c. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan menganalisis hasil belajar siswa d. Menyusun rencana penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh berupa siklus tindakan kelas e. Menyiapkan instrumen atau peraga jarimatika f. Menyusun tindakan pemantauan pada setiap tahap dengan

menggunakan lembar pengukuran. 2. Tindakan Penelitian Tindakan penelitian merupakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan.Tahap ini meliputi ; a. Tindakan Penelitian Siklus I 1). Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti merencanakan segala kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian berlangsung.

38

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini sebagai berikut : a). Membuat rencana pembelajaran sesuai dengan pokok bahsan b).Membuat alat peraga yang diperlukan dengan tujuan pembelajaran akan optimal. c). Membuat dan menyiapkan alat evaluasi yaitu : (1). Kisi-kisi soal (2). Lembar soal (3). Lembar jawaban (4). Kunci jawaban dan format penilaian (5). Daftar nilai

2). Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Secara garis besar tindakan yang dilakukan meliputi : (a). Membuka Pelajaran (b). Melakukan appersepsi dan motivasi (c). Mengingatkan siswa tentang konsep perkalian (d). Menjelaskan cara berhitung dengan menggunakan metode jarimatika (e).Melakukan Tanya jawab dengan siswa (f). Siswa mengerjakan LKS

39

(g). Mengadakan post tes (h). Membahas hasil evaluasi akhir (i). Menutup pelajaran

3). Pengamatan Seluruh proses belajar mengajar diamati oleh peneliti. Pengamatan kepada siswa diutamakan pada evaluasi hasil belajar siswa dan kemampuan kegiatan siswa guru selama mengikuti

pembelajaran

selama

pembelajaran

berlangsung melalui lembar pengamatan. 4). Refleksi Refleksi dilakukan dalam upaya memahami proses, masalah dan kendala nyata selama proses tindakan dilakukan. Kegiatan ini meliputi mendeskripsikan pengaruh metode jarimatika terhadap hasil belajar siswa, serta mengamti persoalan yang timbul dan tindak lanjut untuk refleksi selanjutnya. Dalam tahap ini juga diadakan analisis data yang diperoleh. Setelah data selesai dianalisis, dengan menggunakan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, selanjutnya ditarik kesimpulan tentang keberhasilan atau kegagalan penilaian pada siklus I ini. Apabila berhasil pada semua indikator yang ditetapkan, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya, tetapi apabila hasil analisis

40

menunjukkan adanya indikasi ketidak berhasilan pada salah satu indikator, maka penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya, sesuai dengan yang telah direncanakan.

F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti dalam memperoleh data untuk mengetahui hasil dari sebuah penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah obervasi / pengamatan dan tes prestasi belajar siswa. Observasi / pengamatan merupakan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a). observasi non sistematis yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan b). observasi sistematis yaitu pengamatan yang dilakukan pemngamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan Menurut Zainal Arifin (1991:49) observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis dan rasional mengenal fenomena-fenomena yang diselidiki. Tujuan observasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai fenomena-fenomena, baik

41

yang berupa peristiwa maupun tindakan

dalam situasi

yang

sesungguhnya dilihat dari pelaksanaanya observasi dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu observasi langsung, merupakan observasi yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diselidiki. Observasi tak langsung merupakan observasi yang dilakukan melalui perantara, baik teknik maupun alat tertentu. Peneliti akan menggunakan observasi langsung. Sedangkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Tes dapat dibedakan menjadi dua : a) Tes Subyektif Menurut Zainal Arifin (1991:29) tes Subyektif yaitu suatu tes yang menuntut siswa untuk menguraikan jawabannya dengan katakata sendiri dan tersendiri. b) Tes Obyektif Menurut Zainal Arifin (1991:29) tes obyektif yaitu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban benar diantara kemungkinan jawaban yang tersedia. Pada penelitian nanti peneliti akan menggunakan metode observasi langsung dan tes obyektif.

2. Instrumen Penelitian

42

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan dan soal. Soal pada penelitian ini peneliti menggunakan soal hasil belajar yang meliputi soal pilihan ganda. Adapun kisi kisi soal evaluasi siswa sebagai berikut : Standar kompetensi Kemampuan menghitung perkalian dan pembagian bilangan cacah Kompetensi dasar Kemampuan menghitung perkalian - Siswa memahami konsep dasar perkalian - Siswa memahami konsep dasar perkalian dengan bilangan dengan metode jarimatika - Melakukan perkalian dengan jarimatika 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 6, 7, 8, 9, 10 1, 2, 3, 4, 5 Indikator No soal

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati siswa dalam kegiatan belajar dalam tiap siklus. Pengamatan siswa akan meliputi keaktifan siswa dalam pembelajaran, dan respon siswa selama mengikuti pembelajaran.Berdasarkan aspek-aspek keaktifan siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi mengajukan pertanyaan jika ada hal-hal yang belum jelas, menjawab pertanyaan yang diajukan,

43

mengerjakan tugas secara tuntas, mengerjakan soal di papan tulis. Lembar pengamatan untuk guru meliputi persiapan mengajar, proses kegiatan pembelajaran, kegiatan evaluasi, dan kegiatan akhir pembelajaran. Pembuatan instrumen soal harus memenuhi syarat validitas, dan reliabilitas.Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:59) jika data yang dihasilkan oleh instrumen valid, sesuai kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid. Menurut Sarvia B. Anderson (Suharsimi 2007:65) diartikan sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah sahih. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Pada instrumen ini menggunakan validitas isi. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Instrumen dalam penelitian ini dinyatakan valid jika kisi-kisi atau isi instrumen dalam penelitian ini sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Reliabilitas mengandung pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

44

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen tak baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

G. Analisis Data Analisis data adalah tahapan setelah selesai pengumpulan data. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 132 ) analisis data adalah usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasi data untuk merumuskan hipotesis. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis data deskripsif kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto (1993:209) analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya. Analisis data hasil tes dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu dengan mencari mean, skor tertinggi dan skor terendah. Analisis data observasi menggunakan deskriptif kuatitatif.

H. Indikator Keberhasilan Penelitian Indikator keberhasilan penelitian apabila : 1). Nilai rata-rata hasil tes siswa 6,2

45

2). Banyak siswa yang mengerjakan soal-soal pokok bahasan perkalian bilangan cacah yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 6,2 minimal mencapai 75 % atau ketuntasan belajar lebih besar atau sama dengan 75%.

You might also like