You are on page 1of 9

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR, MATARAM FAKULTAS KEDOKTERAN Semester V; TA : 2013/2014 MODUL : SISTEM KULIT KULIAH : MANIFESTASI PENYAKIT SISTEMIK

PADA KULIT HARI/TANGGAL : Desember 2013 DOSEN : dr. INDRADJID, MS.

I. PENDAHULUAN :

o The skin is the mirror of the system, kelainan kulit dapat menjadi petunjuk adanya penyakit sistemik atau kelainan pada sistem / organ lain. o Ada yang bersifat spesifik : Kulit / mukosa pucat anemia Ikterus kelainan fungsi hepar Spider nevus sirosis hepatis Ulkus / gangren diabetes melitus. o Lebih banyak yang bersifat non spesifik yaitu berupa respon kutan terhadap rangsangan patologik sistemik: pruritus, eritema, edema, dll. II. MANIFESTASI PADA KULIT A. Pemeriksaan kualitas kulit dan warna kulit B. Pruritus C. Kelainan pada penyakit sistemik tertentu 1.Graviditas 2.Diabetes melitus 3.Penyakit hepar 4.Penyakit ginjal

III. KUALITAS KULIT A.Kelembaban 1.Hiperhidrosis dapat terjadi pada : a. Penyakit disertai demam malaria b. Keringat pada malam hari Tb. Paru c. Hipertiroidi 2. Hipohidrosis dan anhidrosis a. Hipohidrosis miksedema, hiperglikemia b. Anhidrosis karena obat atropin c. Anhidrosis lokal pada Morbus Hansen. B.TURGOR KULIT 1. Berkurang pada lansia, dehidrasi sedang/berat, kakeksia (karsinoma lanjut) 2. Meningkat sindroma Ehters-Danlos.

C. EMFISEMA SUBKUTAN Palpasi kulit terdapat sensasi gemercik Ada robekan paru (udara dimediastinum) Pada gas-gangren. D. EDEMA Akumulasi cairan di sela-sela jaringan yang bila dilakukan penekanan kulit tampak cekung pitting edema. Beberapa penyebab : 1. Dekompensasi kordis edema kardial nampak edema pretibial dan sakral. 2. Inflamasi dinding pembuluh darah 3. Edema lokal alergik 4. Kehilangan protein plasma edema nefrotik, nampak edema palpebra dan lokasi lain.

IV. WARNA KULIT A. KEPUCATAN disebabkan oleh : 1. Vaskularisasi berkurang syok 2. Anemia mukosa juga pucat 3. Warna kuning/hijau (klorosis) anemia hipokrom mikrosister B. ERITEMA (kemerahan) dapat karena : 1. Vasodilatasi temporer blushing 2. Eritema sering ditemukan pada banyak dermatosis, penyakit infeksi akut dan kronis. C. WARNA KUNING 1. Ikterus : kulit tampak kuning karena meningkatnya bilirubin darah; yang tampak lebih dulu pada sklera mata. 2. Pseudoikterus = karotinoderma Terlalu banyak makan karotin. D. SIANOSIS 1. Sianosis umum : Sianosis pulmonal atau kardial 2. Sianosis lokal sirkulasi perifer di tungkai yang memburuk karena darah vena mengalir sangat pelan. 3. Sianosis Vera hemoglobin tereduksi meningkat dalam darah 4. Sianosis Spuria Kadar sulfhemoglobin dan methemoglobin berkurang dalam darah Kekurangan sulfhemoglobin pada keracunan sulfanilamid kulit warna hijau. Kekurangan methemoglobin pada keracunan mitrit kulit warna coklat.

V. PRURITUS Merupakan sensasi kulit yang iritatif dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk. Pruritus esensial bila tidak disertai kelainan kulit 1. Pruritus gravidarum Di induksi oleh esterogen dan kadang-kadang berhubungan dengan kolestasis pada trimester III kehamilan. Dimulai pada abdomen dan badan, kemudian generalisata Akan menghilang setelah melahirkan 2. Pruritus hepatikum Merupakan gejala kulit utama pada penyakit hepar dan berhubungan dengan kolestasis. Intensitas pruritas sebanding dengan konsentrasi garam empedu di darah dan tidak sebanding dengan derajad warna kuning kulit. 3. Pruritus pada penyakit gagal ginjal menahun Keadaan uremia menyebabkan pruritas akibat bahan yang mengalami retensi karena gagal diekskresi oleh ginjal. Kulit kering (xerosis) karena atrofi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat Diobati dengan hemodialisis yang teratur dan intensif.

VI. KELAINAN KULIT PADA DIABETES MELITUS A.Pruritus Disebabkan oleh hiperglikemia dan irirtabilitas ujung-ujung saraf dan kelainan metabolik di kulit. Lokasi terutama daerah anogenital dan daerah intertriginosa Kadar glikogen pada sel-sel epitel kulit dan vagina meningkat predisposisi timbulnya dermatitis, kandidosis, furunkulosis. B. 1. Dermatopatia, berupa papul-papul miliar bulat, tersusun linear di bagian ekstensor ekstremitos dan bila sembuh menimbulkan sikatriks. 2. Bercak tibial (shinspot) Makula-makula hiperpigmentasi pada daerah anterolateral tungkai bawah dan berkorelasi dengan neuropatia dan arefleksia. 3. Pigmented Pretibial Patchas (P.P.P) Mencakup skin-spot dan lesi-lesi bulat, atrofik, depresi di bagian ekstensor tungkai bawah terutama daerah maleolus internus dan pretibial. 4.Nekrobiosis Lipoidika Diabetikorum (NLD) Merupakan bercak numular atau plak merah dengan sentrum kuning di kedua tungkai. Histologik terdapat degenerasi jaringan ikat dengan fokus di korium. Kolagen dan elastin berubah menjadi lipid NLD = dermatitis atrophicans diabetica.

5. Gangguan diabetikorum. Biasanya di jari kaki atau tangan Faktor predisposisi = trauma ringan, infeksi lokal Umur penderita DM = lanjut usia.

REFERENSI : Djuanda, A (2009) : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed.5 cetakan 9, Balai Penerbit FK.UI-Jakarta.
Mansjoer, A (2008) : Kapita Selekta Kedokteran, Ed. 3, cetakan 7. Media Aesculapius, FK.UI Jakarta. Seregar, RS (2005) : Saripati Penyakit Kulit, cetakan I, Penerbit EGC, Jakarta.

You might also like