You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi atau pergerakan darah adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia yang utama adalah darah. Didalam tubuh alat bantu peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Fungsi dari transportasinya peredaran darah ini yakni untuk melayani kebutuhan sel dan jaringan, memberikan nutrisi dan oksigen ke semua sel, menstranspor produk yang tidak berguna dan juga menstranspor hormon dari bagian satu ke bagian tubuh lainnya. Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri. Vena, mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Vena mempunyai dinding yang tipis dan elastis sehingga dapat menampung darah dan dapat meluas sesuai kebutuhan tubuh. Arteri, mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pada arteri dindingnya sangat kuat sehingga darah yang mengalir sangat cepat dengan tekanan tinggi.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja macam-macam pergerakan sel? 2. Bagaimana sistem peredaran darah dalam tubuh manusia?

1.3 Tujuan 1. Mengetahui macam-macam pergerakan sel. 2. Mengetahui sistem peredaran darah dalam tubuh manusia.

1.4 Manfaat 1. Dapat mengetahui macam-macam pergerakan sel. 2. Dapat mengetahui sistem peredaran darah dalam sistem tubuh manusia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pergerakan Sel Darah 1. Gerakan Amuboid Gerakan amuboid berarti gerakan seluruh sel dalam hubungannya dengan sekitarnya, seperti pergerakan sel darah putih melalui jaringan khas Gerak amuboid dimulai dengan penonjolan pseudopodium dari salah satu ujung sel Sel yang paling sering menunjukkan gerak amuboid pada tubuh manusia adalah sel darah putih yang bergerak keluar dari darah masuk kejaringan dalam bentuk makrofag atau mikrofag jaringan Jenis sel lain dalam keadaan teretentu dapat bergerak dengan gerak amuboid Misalnya: Firoblast akan bergerak ke dalam setiap daerah yang rusak untuk membantu memperbaiki kerusakan dan malahan beberapa sel germinativum kulit, melalui sel-sel yang biasanya melekat pada membrana basalis, akan bergerak dengan gerak amuboid ke arah daerah luka untuk memperbaiki koyakan Faktor yang paling penting yang biasanya mengawali gerak amuboid adalah timbulnya zat kimia tertentu. Fenomena ini dinamakan kemotaksis dan zat kimia yang menyebabkan terjadinya pergerakan dinamakan zat kemotaksis.

2. Gerakan Silia Mekanisme gerakan silia ada dua yang perlu diketahui yaitu: a. Sembilan tubulus ganda dan dua tubulus tunggal satu sama lain saling dihubungkan oleh kompleks protein yang menggandakan ikatan silang. b. Diduga bahwa energi yagn dilepaskan dari ATP yang berhubungan dengan lengan ATPase, menyebabkan lengna bergerak sepanjang permukaan tubulus yang berdekatan . bila tubulus depan dapat bergerak keluar seakan tubulus belakang tetap diam, jelas ini akan menyebabkan pembengkokan. Karena banyak silia pada permukaan sel yang berkontraksi serentak seperti gelombang, diduga bahwa beberapa isyarat yang disinkronisasi mungkin suatu isyarat elektrokimia di atas permukaan sel yang dipindahkan dari silia kesilia.

2.2 Peredaran Darah Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh. Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler atau rongga (= sinus) di organ tertentu. Sistem perlu dibedakan dengan sistem aliran getah bening yang merupakan aliran terbuka.

a. Peredaran darah besar Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri yang lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteriarteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah.

b. Peredaran darah kecil Darah yang dari vena selanjutnya masuk kedalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonal. Didalam arteri terdapat dua percabangan untuk menyalurkan darah ke paru-paru kanan dan kiri. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola, dan lalu menjadi kapiler pulmonal yang mengitari jaringan alveoli dalam jaringan paru-paru untuk mengangkut oksigen dan melepaskan oksigen. Lalu kapiler pulmonal bergabung menjadi vena, dan darah dikembalikan ke jantung oleh vena pulmonalis. Darah dalam vena pulmonalis mengalir masuk dalam ventrikel kiri. Dalam ventrikel kiri mengalami kontraksi sehingga darah dipompa masuk dalam aorta.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Sistem peredaran darah manusia terdiri atas, pembuluh darah dan jantung. Dan peredarannya terdiri atas peredaran darah besar dan peredaran darah kecil, yang dimana terdapat pergerakan sel darah yaitu pergerakan sel darah secara silia dan amuboid. Peredaran darah pada tubuh kita sangat penting karena di dlam peredaran darah tersebut membawa oksigen dan sari-sari makanan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses metabolisme.

3.2 Saran Jika ketidak lancaran peredaran darah pada tubuh akan mengakibatkan ketidak stabilan pada fungsi tubuh, sehingga berakibat buruk pada kesehatan kita. Konsumsilah makanan, minuman, serta vitamin. Dan rajinlah melakukan olah raga untuk memperlancar peredaran darah pada tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

1. Setiawan, Tety dan Furqonita, Deswaty.2007.Biologi Interaktif Kelas Xl IPA.Azka Press : Jakarta.

2. S.Wibowo, Daniel.2008.Anatomi Tubuh Manusia.Grasindo : Jakarta.

3. C.Peatce, Evelyn.2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Gramedia : Jakarta.

You might also like