You are on page 1of 6

Sistem respirasi

oleh : dr. Sutrisno Darmosumarto, Sp.A Bagian Histologi & Biologi Sel Fakultas Kedokteran Universitas Gad ah !ada

"ada pem#ahasan d #a$ah ini, dilakukan suatu pendekatan #erupada kaitan antara relevansi suatu struktur dengan %ungsi organ terse#ut. Sudah tentu uraian se&ara sistematis tentang struktur umum organ 'organ s(stem respirasi harus di#a&a dulu pada )e*t#ook o% Histolog(. Untuk mengetahui relevansi struktur histologi organ s(stem respirasi, maka akan di#ahas dulu tentang %ungsi sistem respirasi. Fungsi utama s(stem respirasi adalah men&atu oksigen kepada sel+sel di seluruh tu#uh.tu#uh. !aka dari itu, sistem respirasi melakukan aktivitas #erupa: ,. -entilasi pulmonal ,,. di%usi ./ dan 0./ ,,,. transport ./ dan 0./ ,-. pengaturan ventilasi I. Ventilasi pulmonal terdiri atas: 1. Aliran masuk udara perna%asan 2inspiration3. "roses ini aki#at adan(a: A. gerakan diaphragma ke arah #a$ah B. elevasi tulang iga Kedua gerakan terse#ut men(e#a#kan volume rongga dada mem#esar sehingga tekanan rongga dada menge&il, (ang pada gilirann(a men(e#a#kan aliran udara masuk paru+paru /. Aliran keluar udara perna%asan 2e*piration3 (ang ter adi terutama aki#at adan(a tenaga (ang tim#ul pada $aktu sera#ut elastis kem#ali ke ukuran semula 2re&oil me&hanism3. "ada penderita asma, karena pen(empitan saluran perna%asan, maka ekspirasi ini mem#utuhkan tenaga (ang le#ih #esar, sehingga harus di#antu oleh kontraksi : mus&ulus re&tus a#dominis otot diaphragma mus&ulus inter&ostalis Pengaturan kondisi udara pernafasan oleh pars konductoria sistem respirasi (terutama cavum nasi). "eranan utama pars konduktoria sistem respirasi adalah men aga kondisi ideal udara perna%asan. Untuk itu udara perna%asan harus : a. di#ersihkan

#. di#uat lem#a# &. dihangatkan a. Pembersihan udara pernafasan . Agar supaya pars konductoria sistem respirasi dapat membersihkan udara pernafan, maka terdapat perlengkapan terutama pada cavum nasi berupa: . fibrissae 2ram#ut3 kasar pada nares anteriores (ang dapat men&egah partikel 4serangga masuk ke dalam &avum nasi. /. mu&osa &avum nasi dilapisi oleh epithelium respirasi (ang tersusun atas: 5pithelium pseudostrati%i&atum 0ilia pada permukaan sel kolumner Go#let &ells (ang menghasilkan mu&us4lendir Komponen+komponen ini akan 6men(aring7 udara perna%asan dengan alan de#u (ang ter#a$a udara perna%asan akan mengalami sedimentasi dalam per alanan di dalam &avum nasi, dan dengan adan(a mu&us 2#ersi%at lengket3 , maka de#u akan menempel pada permukaan &avum nasi. Dengan adan(a kino&ilia, maka lendir akan digerakkan keluar, dan akan mem#uang de#u (ang menempeln(a pada lender terse#ut. 8. 0on&hae 2superior, medial, dan in%erior3 (ang memiliki %ungsi: a. meningkatkan luas permukaan #. men&iptakan tur#ulensi udara perna%asan Bangunan ini se&ara mekanik akan men(aring de#u, sehingga meningkatkan kemampuan &avum nasi di dalam pem#rsihan udara perna%asan. 9. !a&rophage 2dust &ell3 pada dinding alveoli. De#u halus (ang masih #isa ter#a$a udara perna%asan sampai alveoli, akan di%agoitosis oleh dust &ell. b. Pelembaban udara pernafasan oleh cavum nasi disebabkan cavum nasi dilengkapi dengan: mu&us (ang diproduksi oleh go#let &ells Sekret serous dihasilkan oleh glandula sero+mu&ous, sehingga air (ang dihasilkan kelen ar terse#ut se&ara evaporasi akan melem#a#kan udara perna%asan (ang dapat men&egah alveoli mengalami desi&&asi4pengeringan. c. Penghangatan udara pernafasan oleh cavum nasi. !haracteristik concha nasalis adalah: !engandung ple*us venosus (ang #esar 2ple*us Kiessel#a&hi3 (ang #erisi darah 2mem#a$a panas3. )iap /:;+8:;, %ossa nasalis di#an iri dengan darah. Kondisi ini men(e#a#ka#n distensi mu&osa &on&hae (ang pada gilirann(a men(e#a#kan pen(empitan, sehingga aliran udara men adi lam#at. Dengan melam#atn(a aliran udara perna%asan, maka udara perna%an dapat se&ara e%isien dihangatkan.

Agar ventilasi baik maka udara pernafan harus bebas mengalir tanpa hambatan. "ntuk men#amin hal ini, maka pars konduktoria siste respirasi diperkuat dengan cara: 1. &avum nasi diperkuat dengan lapisan aringan tulang /. dinding tra&hea, lar(n*, dan #ron&hus dilengkapi dengan aringan &artilage. $ifusi %& dan !%& antara udara pernafasan dan darah kapiler alveoli. Udara alveoli terpisah dari darah kapiler oleh: 1. &(toplasma sel epithelial alveoli /. #asal lamina epithelium sel alveoli 8. #asal lamina sel endothelial 9. &(toplasma sel endothelial Kete#alan lapisan+lapisan tadi han(a :./ + :.< m , sehingga udara perna%asan mudah mengalami di%usi menem#us dinding alveoli untuk sampai ke kapiler darah alveoli. Pertukaran udara pernafasan ./ dan 0./ melintas ke dalam darah kapiler dikatalisasi oleh &ar#oni& anh(drase "aru+paru terdiri atas 8:: uta alveoli (ang #er#entuk seperti kantong, sehingga dapat memperluas permukaan pertukaran udara perna%asan 2luas permukaan alveoli3 men adi : =:+>: m/. Dengan ketipisan dinding pemisah, dikatalisis olek carbonic anhydrase serta permukaan alveoli
yang cukup luas, maka dapat dipahami kalau difusi udara pernafasan dapat berlangsung dengan efisien.

'el endothelial Sangat tipis Kapiler darah adalah t(pe &ontinuous 2#ukan %enestrated3 Se&ara sitologik, the nu&lei dan organelles lain terkumpul dekat inti sehingga #agian sitoplasma di daerah lain men adi sangat tipis dengan demikian pertukaran gas men adi sangat e%isien uga. ?ampak se umlah vesi&le pino&(toti& 'el pneumocytus I (sel s(uamous alveolar) Sangat tipis 2/< nm3 ?u&lei and organelles mengumpul pada satu tempat !engandung vesi&le pino&(toti& , serta desmosome (ang mengikat sel dengan sel di dekatn(a, sehingga merupakan hu#ungan (ang kedap air 2o&&luding un&tion3 (ang #erperan untuk men&agah &airan untuk merem#es

Fungsi utama: se#agai #arier (ang memiliki kete#alan (ang sa# ngat tipis dan #ersi%at permea#le terhadap gas 'el pneumocytus II )erletak terse#ar !emiliki o&&luding un&tion dan desmosome 0u#oidal #erkelompok 2/ atau 83 pada sudut alveoli #ersandar pada #asal lamina )arakteristik pneumocytus II !ito&hondria, G5@, Golgi apparatus, dan mi&rovilli pada permukaan #e#as, dengan sitoplasma (ang vesikuler atau seperti #er#uih, mengandung multilamellar #odies 2&(tosomes3 #erukuran :./ m (ang pada 5! tampak se#agai granules dengan lamella (ang konsentri&4parallel di#ungkus oleh mem#rane "hospholipids, mu&opol(sa&&harides, dan proteins, senantiasa disintesis dan di&urahkan4disekresikan sehingga merupakan lapisan prmukaanalveoli. 'urfactant Sen(a$a aAueous proteina&eous h(pophase dikelilingi oleh suatu lapisan tipis monomole&ular phospholipid , terutama terdiri atas dipalmito(l le&ithin Ber%ungsi untuk menghemat tenaga pada $aktu inspirasi menurunkan sur%a&e tension Dengan menurunn(a sur%a&e tension , maka tenaga (ang di#utuhkan pada $aktu inspirasi untuk mengem#angkan alveoli men adi le#ih ke&il, sehingga dapat mengurangi #e#an pada $aktu #erna%as. "ada #a(i premature , #a(i mengalami kesulitan menarik na%as 2respirator( distress3 dise#ut h(aline mem#rane disease 2H!D3 . "ada #a(i premature, produksi sur%a&tant masih kurang, sehingga tenaga (ang di#utuhkan untuk mengem#angkan alveoli harus &ukup #esar, sehingga #a(i mengalami kesulitan dalam upa(a #a(i untuk mengem#angkan alveoli 2inspirasi3. )arakteristik surfactant adalah: a. memfasilitasi transport udara perna%asan antara %ase udara dan %ase larutan #. memiliki e%ek #akterisidal &. tidak statis, se&ara #erkala mengalami pergantian 2 turn+ over3.

Sur%a&tant ini se&ara #erkala disingkiran dengan proses pinositosis , ditransport menem#us sel untuk dilepaskan kedalam aringan interstialis , (aitu mengalami siklus sekresi dan rea#sorpsi. Kemudian &airan (ang melapisi alveolus, disingkirkan melalui saluran penghu#ung (ang dilakukan oleh aktivitas &ilia (ang dikom#inasi dengan mu&us #ron&hus men adi &airan #ron&ho+alveolar (ang dapat mempermudah mpem#uangan paritkel maupun sen(a$a (ang #era&un. Di samping itu, di dalam &airan dapat di umpai #e#erapa enB(me 2misal l(soB(me, &ollagenase, and #eta+glu&uronidase3 (ang #erasal dari alveolar ma&rophages

@e%eren&es:
1. Junqueira, l.C., Carneiro, J., Kelley, R.O., 2005. Basic Histology, text atlas. 11th.ed. ange !edical "u#lication$!c %ra&$Hill co'(any, )oronto. 2. %uyton, *.C., Hall, J.+.200,. )ext#oo- o. !edical "hysiology. 11th. ed.+lse/ier 0aunders, "hiladel(hia,"ennsyl/ania. 1. 2e Ro#ertis, +.2."., 2e Ro#ertis, +.!.3.1456. Cell and !olecular Biology 5 th.ed. ea 7 3e#iger "hiladel(hia

dr. Sutrisno Darmosumarto, Sp.A Alamat 5+mail: nau%al%aBa C. (ahoo.&om

LITERATURE REFERENCE BLOCK 1.4 scenario 1 SCENARIO Wet Pant Mrs. Arum worries about her 3 year-old daughter, Susi, because her daughter s pant is wet whenever she wakes up in the morning. !owever, Susi always tell to her mother when she desire to urinate during the day. Mrs. Arum also must take care of her "# year-old mother, who has urinary continence problem. $t is a bit annoying since the house smells ammonia and it becomes worse in the rainy season. %ey words & 3 year-old, "# year-old, wet pants, ammoniac smells, rainy season, urinary continence. 'oncepts and theories to be learnt through the scenario (. urine production & substances passage through cell membrane a. filtration )renal corpuscle* b. active transport )pro+imal convoluted tubules* c. ,+cretion )distal convoluted tubules* -. homeostasis )p!,temperature, etc* dynamic e.uilibrium 3. homeostasis /regulation )hormonal and neural*& stimulation and inhibition 0. micturition refle+ )mechanical stimulus above threshold, refle+ pathway, stimulate bladdr smooth muscle and sphincter vesicae muscle* 1. $nfluence factors of micturition 2. urine composition Introduction 3rinary system 4he structure of the kidney can be divided into an outer corte+ and an inner medulla. 4he renal medulla consists of conical medullary pyramids. 5rom the base of each 9. medullary pyramid, parallel arrays of tubules )the medullary rays* penetrate the

You might also like