Professional Documents
Culture Documents
PR%GRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN S%SIAL &AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNI'ERSITAS JEMBER "! (
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Peninggalan Kebudayaan Megalitikum Di Situs Duplang Kecamatan Arjasa. Penulisan makalah Kebudayaan . adalah salah satu tugas matakuliah Sejarah
kekurangan-kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis belum maksimal. !ntuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. alam penulisan makalah ini penulis menyampaikan u"apan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Kebudayaan, #sen Pembimbing matakuliah Sejarah r. Sumarn# $.Pd yang telah membimbing dan mengarahkan
bagaimana seharusnya makalah ini dibuat. Akhirnya penulis berharap sem#ga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, serta makalah ini dapat menjadi man%aat bagi pemba"a. Amiin &aa '#bbal (Alamiin.
Penulis
ii
DA&TAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................1 BAB 2. PEMBAHASAN.........................................................................................3 BAB 3. PENUTUP................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
BAB ) PENDAHULUAN
) La*ar B+,a-an. .nd#nesia adalah salah satu /ilayah yang memiliki berbagai jenis dan ragam peninggalan sejarah dan budaya tersebar di berbagai /ilayah. Peninggalan sejarah dan budaya yang ada kehidupan manusia dari kebudayaan bangsa masa-kemasa merupakan hasil perkembangan memiliki "#rak dan si%at yang
tersendiri. Tradisi dan peninggalan sejarah yang memberi "#rak khas kepada serta hasil-hasil pembangunan yang memiliki nilai perjuangan bangsa, kebanggaan dan keman%aatan nasi#nal perlu di pelihara dan dibina untuk menumbuhkan kesadaran sejarah, semangat perjuangan dan "inta Tanah Air serta memelihara kelestarian budaya dan kesinambungan pembangunan bangsa 0Sumarn#, ,1213,4 )enis dan ragam peninggalan sejarah dan budaya tersebar di berbagai pr#pinsi di .nd#nesia, )a/a Timur memiliki peninggalan budaya, khususnya peninggalan5peninggalan bersejarah dan purbakala, dibuktikan dengan keberadaan situs-situs purbakala yang bertebaran "ukup banyak di sejumlah /ilayah )a/a Timur. Kekayaan peninggalan bersejarah yang dimilki #leh daerah Kabupaten )ember diantaranya berupa peninggalan 6udaya $egalitikum. )umlah situs peninggalan megalitik yang tersebar didaerah kabupaten )ember berjumlah 788 buah tersebar di 2 ke"amatan yaitu Patrang, Arjasa, )elbuk, Suk#/#n#, $ayang, 'ambipuji, Sumberbaru, dan 9umukmas 0 ata Kant#r Pari/isata Kabupaten )ember4.$enurut petugas Kant#r Pari/isata Kabupaten )ember, situs yang ada di esa Kamal ke"amatan Arjasa, merupakan situs yang paling banyak dikunjungi #leh para peneliti, mahasis/a, pelajar maupun masyarakat umum salah satunya adalah situs uplang di Arjasa. Oleh sebab itu maka penulis akan membahasnya dalam sebuah makalah yang berjudul Peninggalan Kebudayaan Megalitikum Di Situs Duplang Kecamatan Arjasa.
)# Tu0uan 6erdasarkan rumusan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin di "apai #leh peneliti adalah sebagai berikut3 ,.7., ,.7.+ !ntuk $engetahui :akikat Kebudayaan $egalitikum !ntuk $engetahui Kebudayaan $egalitikum di Situs uplang Ke"amatan Arjasa
)( Man1aa* 6erdasarkan pemaparan tujuan diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan man%aat sebagai berikut3 ,4 bagi Penulis, sebagai latihan ber%ikir dalam penulisan karya ilmiah agar dapat meme"ahkan masalah se"ara kritis dan l#gis, serta dapat memperdalam ilmu pengetahuan tentang peninggalan bersejarah sebagai hasil budaya pada <aman dahulu. +4 bagi Pemba"a, di harapkan dapat menambah /a/asan dan menyadarkan para pemba"a tentang arti pentingnya benda- benda peninggalan bersejarah sebagai hasil budaya pada <aman dahulu.
") Ha-i-a* K+2u3ayaan M+.a,i*i-u/ 6udaya megalitik adalah tradisi kebudayaan batu besar yang mun"ul setelah tradisi ber"#"#k tanam mulai meluas. Tradisi pendirian bangunanbangunan megalitik selalu berdasarkan keper"ayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang telah mati. )asa dari #rang yang telah mati dipusatkan pada bangunan-bangunan batu besar yang didirikan, kemudian menjadi medium pengh#rmatan dan menjadi lambang yang telah mati 0Sumarn#, ,121384.Tradisi ini menyebar hampir keseluruh .nd#nesia. alam sejarah kebudayaan dunia pada <aman purbakala, pernah terjadi suatu peristi/a di%usi besar yang berpangkal di $esir bergerak kearah timur dan sampai kedaerah yang sangat jauh. 6erpusat atau berpangkal di $esir, kebudayaan $esir kun# yaitu bangunan-bangunan batu besar 0$egalithikum4 tersebar keseluruh penjuru dunia. 9erak persebaran kebudayaan $esir ini melalui daerah sekitar =aut Tengah, A%rika, .ndia, .nd#nesia, P#lenisia, Amerika, penyebarannya bergerak se"ara bersama-sama dengan perkembangan pelayaran 09.>lli#t dan W.). ?erry dalam Tamburaka, ,11@3,+-4.
6erdasarkan kamus arke#l#gi , megalithik adalah tradisi kebudayaan batu besar yang mun"ul setelah tradisi ber"#"#k tanam mulai meluas. Se"ara etim#l#gi AmegalithikB berasal dari kata mega yang berarti besar, lith#s yang berarti batu. )adi tradisi megalithik adalah tradisi yang menghasilkan bangunan-bangunan yang terbuat dari batu-batu besar. $enurut ?.A.Wagner 0dalam N#t#susant#, dkk, +**23+C*4 megalithik yang selalu diartikan Abatu besarB, dibeberapa tempat k#nsep itu tidak berlaku, #byek#byek batu yang lebih ke"il dan terbuat dari bahan-bahan lain seperti kayu harus dimasukan ke dalam klasi%ikasi megalit bila bendabenda itu jelas dipergunakan untuk tujuan sakral tertentu, yakni pemujaan terhadap ar/ah nenek m#yang. Tradisi pendirian bangunan-bangunan megalithik
selalu berdasarkan keper"ayaan adanya hubungan antara yang hidup dan yang telah mati, terutama keper"ayaan akan adanya pengaruh kuat dari yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. )asa dari #rang yang telah mati diabadikan dengan mendirikan bangunan batu besar. 6angunan ini kemudian menjadi medium pengh#rmatan, tempat singgah, dan sekaligus menjadi lambang yang telah mati. $enga"u pada pendapat S#etart# 0,11@3,++4, kebanyakan benda
peningggalan megalitik berada di atas lereng gunung atau bukit, hal ini terkait dengan keper"ayaan manusia pada masa itu, per"aya terhadap tempat tinggi. Tempat-tempat m#yang. Asal mula tradisi megalitik di .nd#nesia. Tradisi megalitik diduga berasal dari $esir,tersebar keseluruh penjuru dunia. 9erak persebaran kebudayaan $esir ini melalui daerah sekitar =aut Tengah, A%rika, .ndia, .nd#nesia, P#lenisia, Amerika, penyebarannya bergerak se"ara bersama-sama dengan perkembangan pelayaran 09.>lli#t dan W.). ?erry dalam Tamburaka, ,11@3,+-4. Ada pendapat lain yang menyatakan bah/a tradisi megalitik berasal dari laut tengah 0Prasanti, dkk,,112314. D#n :eine9eldern mengemukakan bah/a tradisi megalitik di .nd#nesia berasal dari Ti#ngk#k Selatan dan disebarkan #leh bangsa Austr#nesia Ne#litik 0Prasanti, dkk, ,112314. yang melakukan migrasi pada masa $enurut 9unadi 0,11C3@@-@24 dalam tinggi dianggap su"i dan tempat bersemayam r#h nenek
artikelnya yang berjudul A Arah :adap $#numen $egalithik Satu Kasusu i Situs Watu KandangB, menjelaskan bah/a akar dari kebudayaan megalitikum terdapat pada <aman ne#litikum. 6erdasarkan bentuk peninggalan tradisi megalitik di .nd#nesia D#n :eine 9eldern membedakan menjadi dua, tradisi megalitik tua dan tradisi megalitik muda. Tradisi megalitik tua adalah peninggalan megalitik yang banyak berhubungan dengan pemujaan kepada r#h nenek m#yang, seperti menhir, d#lmen, teras berundak, meja batu, dan kursi batu, berkembang pada masa ne#litik atau masa "#"#k tanam. Tradisi megalitik muda pada umumnya lebih
4
d#minan dipergunakan sebagai tempat penguburan. Peninggalan tradisi megalitik muda adalah ar"a primiti%, sark#%agus, karanda, kubur batu, padhusa 0d#lmen sebagai kuburan4, berkembang pada masa perundagian 0Prasanti, dkk, ,11231-,*4. !nsur-unsur megalitik dengan keanekaragamannya dari berbagai masih hidup di .nd#nesia 0Sumarn#,,1213@4 bentuk peradaban dapat dipelajari sebagai bagian integral dari budaya yang kini
")" K+2u3ayaan M+.a,i*i-u/ 3i Si*us Dup,an. K+4a/a*an Ar0asa Situs uplang merupakan suatu "agar budaya yang terletak di esa
uplang
tersebut kita harus mele/ati jalan yang tidak singkat dan mudah untuk kendaraan besar. Karena letaknya yang "ukup jauh sekitar C km dari jalan raya, maka untuk e%isien /aktu lebih mudah di tempuh dengan menggunakan r#da dua. Situs uplang adalah situs peninggalan megalitik yang terletak di dusun esa Kamal. 6erdasarkan hasil registrasi s/aka, situs sebagai situs pada tahun ,12C. ahulu kala, pada masa budaya meglithikum, masyarakatya memiliki keper"ayaan yiatu keper"ayaan animisme dan keper"ayaan dinamisme. inamisme merupakan Keper"ayaan kepada kekuatan gaib yang terdapat pada benda-benda tertentu, misalnya pada p#h#n, batu besar, gunung, gua, a<imat dan benda-benda lain yang dianggap keramat. Sedangkan Animisme merupakan Keper"ayaan kepada r#h nenek m#yang atau leluhur, mereka per"aya, manusia setelah meninggal r#hnya tetap adadan tinggal ditempat -tempat tertentu dan harus diberi sesajen pada /aktu-/aktu tertentu. benda yang saat ini masih bisa ditemui. Situs uplang merupakan kateg#ri tradisi megalitik muda, hal ini ari keper"ayaan- keper"ayaan tersebutlah maka masyarakat megalithikum pada saat itu meninggalkan bendauplang uplang dinyatakan
bisa dilihat melalui benda peninggalannya berupa kubur batu , namun di situs uplang tradisi megalitik tua tidak ditinggalkan, hal ini terlihat dengan adanya
menhir di situs
dan tradisi megalitik muda saling tumpang tindih. +.+., 6enda- benda Peninggalan 6enda-benda peninggalan megalitik di situs uplang berupa, batu ken#ng, kubur batu dan menhir. $engenai benda-benda peninggalan yang terdapat di situs ini, tidak jauh berbeda dengan benda-benda peninggalan di situs lain. alam penataannya dibandingkan dengan situs yang ada di Pakauman6#nd#/#s#, benda di situs ini banyak yang sudah berada dalam satu k#mpleks, meskipun benda-benda yang lain juga masih banyak yang ter"e"er banyak di area perkebunan dan persa/ahan. ,. Kubur 6atu atau #lmen $erupakan sebuah batu besar yang dit#pang dengan - sampai 8 batu dan disampingnya ditutup dengan batu. Kubur batu atau d#lmen ini ber%ungsi sebagai meja atau kubur batu. Selain itu, #lmen juga ber%ungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. $eja batu ini yang terdapat di situs uplang memiliki ukuran yang "ukup besar, namun dapat dilihat bah/a meja batu ini tidak dapat berdiri tegak karena kaki meja batu ini sudah mulai jatuh atau tidak berdiri tegak. :al ini dikarenakan k#ndisi alam.
+. $enhir $erupkan sebuah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upa"ara mengh#rmati r#h nenek m#yang. $enhir ber%ungsi sebagai benda pemujaan. $enhir yang terdapat di situs duplang ini adalah sebuah batu yegak sang bentuknya tidak sama dengan yang terdapat di situs Pakauman.
09b. $enhir4 7. 6atu Ken#ng $erupakan istilah penduduk setempat, bentuknya silindrik dengan t#nj#lan di pun"aknya. $enurut jenisnya t#nj#lan yang ad di batu ken#ng dapat berupa dua t#nj#lan ataupun satu t#nj#lan. 6atu ken#ng ber%ungsi sebagai umpak, merupakan unsur bangunan bagian ba/ah atau p#ndasi. 6ahan bangunan lainnya 0bagian atas4 berupa kayu atau bambu dan atapnya dari daun-daun atau jenis rumput-rumputan, yang tidak tahan lama sehingga tidak ditemukan sisa-sisanya.
6atu
ken#ng
adalah
peninggalan
masa
prasejarah
berupa
batu
berbentuk silinder dengan t#nj#lan di pun"aknya, bentuknya menyerupai ken#ng dari salah satu instrumen gamelan. 6erdasarkan hasil /a/an"ara dengan penjaga situs, apabila ditemukan batu ken#ng yang belum berubah dari tempat asalnya maka didekatnya terdapat kubur batu, letaknya berdekatan paling jauh kira-kira C* meter, jauhnya ini mungkin karena letak batu ken#ng sudah mengalami pergeseran #leh karena perkembangan /aktu yang "ukup lama, baik disebabkan #leh peristi/a alam maupun #leh makhluk hidup. Temuan batu ken#ng didaerah daerah Kabupaten )ember, memiliki kualitas yang "ukup tinggi. Terdapat dua tipe bentuk yaitu 3 batu ken#ng yang mempunyai t#nj#lan satu dan batu ken#ng dengan t#nj#lan dua. 09b. 6atu Ken#ng4
BAB #) PENUTUP
#) K+si/pu,an 6udaya megalitik adalah tradisi kebudayaan batu besar yang mun"ul setelah tradisi ber"#"#k tanam mulai meluas. Tradisi pendirian bangunanbangunan megalitik selalu berdasarkan keper"ayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang telah mati. )asa dari #rang yang telah mati dipusatkan pada bangunan-bangunan batu besar yang didirikan, kemudian menjadi medium pengh#rmatan dan menjadi lambang yang telah mati Kabupaten )ember memiliki beberapa hasil budaya megalitik yakni salah satunya adalah hasil budaya yang ada di Situs Kamal Ke"amatan Arjasa Kabupaten )ember. s/aka, situs menhir. Situs uplang merupakan kateg#ri tradisi megalitik muda, hal ini peninggalan megalitik di situs uplang. Situs 6erdasarkan uplang adalah uplang hasil esa registrasi situs peninggalan budaya megalitik yang terletak di dusun
uplang dinyatakan sebagai situs pada tahun ,12C, benda-benda uplang berupa, batu ken#ng, kubur batu dan
bisa dilihat melalui benda peninggalannya berupa kubur batu , namun di situs uplang tradisi megalitik tua tidak ditinggalkan, hal ini terlihat dengan adanya menhir di situs uplang. :al ini membuktikan bah/a tradisi megalitik tua dan tradisi megalitik muda saling tumpang tindih.
#)" Saran alam peman%aatan sumber daya arke#l#gi atau /arisan budaya memiliki tiga tumpuan peman%aatan, salah satunya sebagai pendidikan 0edukasi#nal4 dengan me/ujudkan cultural identity sehingga diharapkan untuk seluruh masyarakat di .nd#nesia agar tetap menjaga, mera/at dan melestarik
benda-benda hasil kebudayaan megalitik yang terdapat diberbagai daerah, agar nantinya dapat bersungsi untuk sarana edukasi, budaya serta pari/isata. DA&TAR PUSTAKA
P#esp#neg#r#, $.
.. Eetakan kedua >disi Pemutakhiran 0>dit#r !mum Pemutakhiran #leh '.P. S#ej#n# dan '.F. =eirissa4. )akarta3 6alai Pustaka. Prasanti, dkk. ,111. Penyebaran Peninggalan Prasejarah di Kabupaten 6#nd#/#s#. 6agian Pr#yek Pembinaan Permuseuman )a/a Timur. Sumarn#. ,121. Peninggalan 6udaya 6atu 6esar di Arjasa Kabupaten )ember. )ember3 !niversitas )ember. Tamburaka, '.>. ,11@. Pengantar .lmu Sejarah, Te#ri ?ilsa%at Sejarah, Sejarah ?ilsa%at dan .ptek. )akarta3 PT. 'ineka Eipta http3GGpur/aningsihs72./#rdpress."#mGtypeGasideG 0diakses pada tanggal *+ April +*,-4 http3GG///.kaskus."#.idGthreadGC,,8+2e2*C7-8a*2-8*****"Gjalan-jalan-jembereHpediti#n-Iu#tedisi-duplangIu#t 0diakses pada tanggal *+ April +*,-4 aerah Ke"amatan
10