You are on page 1of 15

HIV-AIDS

Asrizal, S.Kep., Ns., WOC(ET)N


Wound, Ostomy, Continence Enterostomal Therapy Nurse Dept.KMB & Kep.Dasar Fak.Kep.USU Medan Perawat Sertifikasi Luka, Stoma, Kontinensia Asri Care Clinic Medan

1. Pengertian

HIV : Human Immunodeficiency Virus, virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh manusia & kemudian menimbulkan AIDS. AIDS : Acquired Immune Defciency Syndrome, suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem kekebalan tubuh di dapat dari hasil penularan.

2. Penyebab

Virus HIV, Virus ditemukan oleh ilmuan Francis Montagnier thn 1983 HTLV III (human T Lymphotropic Virus, ditemukan oleh ilmuan Amerika thn 1984 HIV 1 & 2 ditemukan di Afrika & Afrika Barat thn 1986

3. Patofisiologi

4. Penularan
Melalui cairan tubuh spt : darah, cairan genitalia, ASI, saliva. Ibu Hamil :Intrauterin, intrapartum, postpartum (ASI) Jarum suntik (5-10%) Transfusi darah (90%) Hubungan seksual (70-80%)

5. Gejala Klinis
a. Masa inkubasi 6 bln 5 tahun b. Window period selama 6-8 minggu, adalah waktu saat tubuh sudah terinfeksi HIV tetapi belum terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium. c. Seseorang dgn HIV dpt bertahan sampai dengan 5 tahun, jika tidak diobati, maka penyakit ini akan bermanifestasi sebagai AIDS d. Gejala klinis dgn penyakit tidak khas : diare kronis, kandidiasis mulut, pneumonia, ensefalopati kronik.

Cont

5. Gejala Klinis

Menurut WHO gejala klinis antala lain: 1. Gejala mayor/utama a. Demam berkepanjangan lbh dr 3 bln b. Diare kronis lbh dr 1 bln berulang maupun terus menerus c. Penurunan BB lbh dari 10% dlm 3 bulan d. TBC

Cont

5. Gejala Klinis

2. Gejala minor a. Batuk kronis lebih dr 1 bln b. Infeksi pd mulut & tenggorokan oleh jamur candida albican c. Pembengkakan kelenjar getah bening yg menetap diseluruh tubuh d. Munculnya herpes zoster berulang & bercak gatal siseluruh tubuh Diagnosis HIV-AIDS : Minimal dua tanda mayor yang berhubungan dengan tanda minor

6. Pemeriksaan Diagnostik

Metode yg umum utk menegakkan diagnosis HIV meliputi : 1. ELISA (Enzyme-Linked Immuno Sorbent Assay). Sensitivitasnya tinggi yaitu sebesar 98,1-100%. Biasanya tes ini memberikan hasil (+) 2-3 bln setelah infeksi. 2. Western Blot Spesifisitasnya tinggi yaitu sebesar 99,6-100%. Pemeriksaannya cukup sulit, mahal & membutuhkan waktu sekitar 24 jam

Cont

6. Pemeriksaan Diagnostik

3. PRC (Polymerase Chain Reaction) Tes ini digunakan untuk : Tes HIV pd bayi, krn zat antimaternal masih ada pd bayi. Menetapkan status infeksi pd individu seronegatif Tes pd kelompok berisiko tinggi

7. Pengobatan
1. Pengobatan suportif 2. Penanggulangan penyakit oportunistik 3. Pemberian obat antiretroviral 4. Penanggulangan dampak psikososial Obat antivirus HIV-AIDS adalah : 1. Didanosin (ddl)/Videx Dosis 2 x 100 mg, setiap 12 jam (BB < 60 kg) Dosis 2 x 125 mg, setiap 12 jam (BB > 60 kg)

Cont

7. Pengobatan

2. Zidovudin (ZDP)/Retrovir kapsul Dosis 500-600 mg/hr , pemberian setiap 4 jam sebanyak 100 mg pada saat penderita tidak tidur. 3. Lamivudin/Epivir tablet: 2x150 mg 4. Stavudin/Zerit kapsul : 2x40 mg

8. Pencegahan
1. 2. Menghindari hubungan seksual dgn penderita AIDS atau tersangka AIDS Mencegah hub.seksual dgn pasangan yg berganti-ganti atau dgn org yg mempunyai banyak pasangan Menghindari hubungan seksual dgn pecandu narkotik obat suntik Melarang orang2 yg termasuk ke dalam kelompok beresiko tinggi untuk melakukan donor darah Memberikan transfusi darah hanya untuk pasien yg benar-benar memerlukan Memastikan sterilisasi alat suntik

3.
4.

5. 6.

Daftar Pustaka
Mandal, Wilkin, Dunbar & Mayon. (2006). Lecturer Notes Penyakit Infeksi. Edisi 6. Jakarta. Erlangga. Nursalam & Kurniawati DN. (2007). Askep pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta. Salemba Medika. Widoyono. (2008). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pendegahan & Pemberantasannya. Jakarta. Erlangga Medical Series. Zein Umar. (2006). HIV/AIDS Yang Perlu Anda Ketahui. Pusyansus. USU Press. Medan

TERIMA KASIH

You might also like