You are on page 1of 5

Dalam penelitian ada 2 macam pendekatan: 1.

Pendekatan Deduktif Pendekatan deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan konfirmasi berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Suatu hipotesis lahir dari sebuah teori, lalu hipotesis ini diuji dengan dengan melakukan beberapa observasi. asil dari observasi ini akan dapat memberikan konfirmasi tentang sebuah teori yang semula dipakai untuk menghasilkan hipotesis. !angkah penelitian seperti ini biasa juga disebut pendekatan "dari atas ke ba#ah$. Pendekatan deduktif dapat digambarkan seperti bagan di ba#ah ini. (eori

ipotesis

)bservasi

konfirmasi %agan 1. Pendekatan "dari atas ke ba#ah$ Pendekatan deduktif ini umumnya dilakukan secara matematik lalu dibuktikan dan dikonfirmasi kembali terhadap rumusan matematik tersebut. 2. Pendekatan &nduktif Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang dilakukan berkali'kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola tersebut akan lahir hipotesis sementara atau hipotesis tentatif. ipotesis yang terbentuk berasal dari pola pengamatan yang dilakukan. Setelah dilakukan berulang'ulang, barulah diperoleh sebuah teori. !angkah penelitian seperti ini disebut sebagai pendekatan $dari ba#ah ke atas$. Pendekatan induktif dapat digambarkan seperti bagan berikut ini.

(eori

ipotesis sementara

Pola

)bservasi %agan 2. Pendekatan "dari ba#ah ke atas$ Di negara berkembang seperti &ndonesia, penelitian dengan pendekatan induktif ini lebih sering dilakukan daripada pendekatan deduktif. Penelitian dengan metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Penentuan hipotesis merupakan proses deduktif, mengumpulkan data adalah proses induktif sedangkan menentukan data yang diambil dan diteliti merupakan proses deduktif. %erikutnya adalah langkah tahapan riset. *da sebuah istilah yang disebut +,am -elas+. &stilah ini memberikan gambaran gagasan atau langkah dalam riset. !angkahnya adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. Sebuah penelitian dia#ali dengan pertanyaan yang umum.luas. /akupannya secara global. Dari pertanyaan yang umum tadi, pertanyaan selanjutnya dipersempit untuk mendapatkan sesuatu yang lebih spesifik. 0okus dalam mengoperasionalkan penelitian. 1elakukan observasi. Dari hasil observasi dialakukan analisa data. asil analisa data dapat memberikan suatu kesimpulan. Setelah diperoleh kesimpulan dari penelitian, kita kembalikan ke pertanyaan penelitian di a#al. *pakah kesimpulan yang diperoleh telah menja#ab pertanyaan penelitian. ,ika kesimpulan belum dapat menja#ab

pertanyaan penelitian, maka langkah riset yang dilakukan dianggap gagal. Dan begitu juga sebaliknya, hendaknya suatu kesimpulan adalah solusi dari pertanyaan penelitian. 1etoda &lmiah dalam Praktek Seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya harus melakukan langkah'langkah sebagai berikut: 1. 1erumuskan masalah, yaitu mengajukan pertanyaan untuk dicari ja#abannya. Pertanyaan penelitian haruslah memandu peneliti untuk melakukan tahapan penelitian berikutnya. Pertanyaan penelitian sedapat mungkin dibuat seringkas mungkin. 2. 1elakukan verifikasi data, yaitu mengumpulkan segala macam informasi untuk menja#ab pertanyaan penelitian atau menyelesaikan masalah dengan melakukan observasi. 2. 1engajukan hipotesis, yaitu memberikan ja#aban sementara dari pertanyaan penelitian. 3. 4. ipotesis yang diperoleh selanjutnya diuji. asil dari pengujian hipotesis ini adalah membuang hipotesis yang gagal uji dan mencari kembali hipotesis baru untuk diuji kembali kebenaran hipotesis tersebut. 5. Selanjutnya adalah membangun teori atau hukum yang diperoleh dari pengujian hipotesis yang benar untuk menja#ab permasalahan atau pertanyaan penelitian. !ogika dan 6volusi (eori Saintifik Sains tentang alam termasuk sosial selalu dia#ali dengan "masalah$. 1asalah yang dimaksudkan disini bukanlah masalah yang berkonotasi negatif. 1asalah secara a#am selalu diartikan sebagai kesulitan. 1aksud masalah disini adalah segala sesuatu yang butuh ja#aban yang dapat diterima oleh nalar dan logika. /ontoh: suatu benda jatuh dari atas ke ba#ah. Dilihat dari sisi a#am suatu benda ini terlihat biasa'biasa saja dan tidak mengalami masalah. Sementara di pandang dari sisi sains suatu benda ini mengalami suatu masalah yaitu kenapa jatuh itu mesti ke ba#ah, kenapa tidak ke atas atau lain sebagai. Secara ilmiah ja#aban dapat dijelaskan oleh hukum gravitasi. Suatu masalah haruslah dapat diselesaikan. Suatu masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan metoda ilmiah yang mendasar yaitu trial and error. 1etoda trial and

error adalah suatu metoda yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan melakukan percobaan yang sangat banyak. Secara harfiah trial and error artinya adalah coba'coba. Dalam metoda ilmiah metoda trial and error ini tidak dapat diartikan coba'coba karena kata coba'coba mengandung unsur spekulatif. (ingkat keberhasilannya tidak dapat dipertanggungja#abkan. Sementara istilah trial and error ini bermakna melakukan percobaan dengan sangat banyak dan menyingkirkan eksperimen yang gagal dilanjutkan dengan percobaan yang baru dengan berpatokan pada percobaan yang gagal sebelumnya. Singkatnya bisa dikatakan belajar dari kesalahan. 1etode ilmiah ini mempunyai 2 model yaitu model tiga tahap dan model empat tahap. 1odel tiga tahap yaitu: 1. (he Problem 71asalah8 (ahap ini adalah perumusan masalah yang ditimbulkan oleh gejala'gejala muncul dari suatu kejadian. 1emandang suatu kejadian tersebut tidak sebagai suatu kesulitan, tetapi sebagai sesuatu yang mesti dija#ab dengan logis. 2. (he *ttempted solution 7Penyelesaian yang dicoba8 1enyelesaikan sesuatu masalah yang telah dirumuskan dengan penyelesaian yang dicobakan. *rtinya kita memakai metoda trial and error. 1encoba menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan dengan sangat banyak. 1encoba lagi dan mencoba lagi. 2. (he 6limination 7Penyisihan8 Penyelesaian yang tidak berhasil dari metoda trial and error tersebut disingkirkan. Selanjutnya model empat tahap yaitu: 1. (he old problem 71asalah lama8 ampir sama dengan model tiga tahap, namun bedanya adalah pada model empat tahap masalah dipandang dua bentuk yaitu masalah lama dan masalah baru. 1asalah lama dipandang sebagai masalah yang telah tersisih. 2. 0ormation of tentative theories 7Pembentukan teori yang sementara8 Dari masalah yang muncul tersebut dapat dibentuk teori sementara untuk dilakukan pengujian berikutnya. 2. *ttempts at elimination through critical discussion, including e9perimental testing 7Penyisihan melalui diskusi kritis, termasuk pengujian eksperimen8

:embali menyingkirkan penyelesaian yang tidak dapat menja#ab teori sementara yang terbentuk sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan berbagai macam pengujian untuk menguji teori sebelumnya termasuk pengujian eksperimen. 3. (he ne# problem that arise from the critical discussion of our theories 7Perumusan masalah baru yang timbul dari diskusi kritis terhadap teori yang dirumuskan8 (erbentuknya masalah baru dan kembali dirumuskan masalah baru tersebut sebagai hasil dari diskusi kritis yang telah dilakukan terhadap teori yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari model yang dihadirkan di atas, sangat memungkinkan model tersebut untuk melakukan kegiatan ilmiah dalam memperoleh ja#aban dari masalah yang ada. 1asalah pra ilmiah dan masalah ilmiah dia#ali dengan pengalaman praktis di alam, tapi dengan model empat tahap pengalaman praktis bisa diganti dengan masalah teoritis. Dengan kata lain kebanyakan masalah muncul dari teori yang kritis.

Daftar Pustaka *bidin, asanuddin ;., Penelitian: :arakteristik dan 1etodologi. :elompok :eilmuan -eodesi 0akultas (eknik Sipil dan Perencanaan. &(%. 6llitan, !ena,. :onsep Dasar <iset. 1iharja, Dadang :,. 2==3. 1etodologi Penelitian Sains :ebumian. ,urusan )seanografi 0&(%. &(%. Popper, :arl,. 2==1. *ll !ife is Problem Solving. http:..###.yohanli.com.metode'riset.html

You might also like