You are on page 1of 12

METODE GEOMAGNETIK

Disusun Oleh : ISMAIL M0206046

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGEATHUAN ALAM UNI ERSITAS SE!ELAS MARET SURAKARTA 20"0
1

A# PENDAHULUAN "# L$%$& !el$'$n( Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari sisi lain, geofisika mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada permukaan (Dobrin dan Savit, 19 !. Metode geofisika sebagai pendeteksi perbedaan tentang sifat fisis di dalam bumi. "emagnetan, kepadatan, kekenyalan, dan tahanan jenis adalah sifat fisis yang paling umum digunakan untuk mengukur penelitian yang memungkinkan perbedaan di dalam bumi untuk ditafsirkan kaitannya dengan struktur mengenai lapisan tanah, berat jenis batuan dan rembesan isi air, dan mutu air (#odd, 19$9!. Se%ara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori, yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipan%arkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respon yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnet bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radiokativitas bumi. Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya. Se%ara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampal seperti tabel diba&ah ini ' #abel 1. (eberapa Ma%am Metode Geofisika Me%)*e Seismik P$&$+e%e& ,$n( Diu'u& )aktu tiba gelombang seismik pantul atau bias, amplitudo dan frekuensi gelombang seismik *ariasi harga per%epatan gravitasi bumi pada posisi yang berbeda *ariasi harga intensitas medan magnetik pada posisi yang berbeda ,arga resistansi dari bumi Si-$% Fisis ,$n( Diu'u& Densitas dan modulus elastisitas yang menentukan ke%epatan rambat gelombang seismik Densitas Suseptibilitas atau remanen magnetik "onduktivitas listrik

Gravitasi Magnetik +esistivitas

-lektromagneti k /otensial Diri

+espon terhadap radiasi elektromagnetik /otensial listrik

"onduktivitas atau .nduktansi listrik "onduktivitas listrik

Dari berbagai ma%am metode seperti yang disebut di atas, metode Geomagnetik merupakan salah satu metode yang masih banyak digunakan hingga saat ini. 0leh karena itu perlu adanya pembahasan khusus mengenai metode geomagnetik ini. 2# Ru+us$n M$s$l$h a. Gambaran umum metode geomagnetik. b. Metode pengukuran geomagnetik. %. /engolahan data geomagnetik. d. .nterpretasi data geomagnetik. .# Tu/u$n Makaah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tentang metode geomagnetik. !# PEM!AHASAN $# G$+0$&$n U+u+ Me%)*e Ge)+$(ne%i' Dalam metode geomagnetik ini, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana medan magnet utama bumi dihasilkan. "erak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih ke%il daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi se%ara keseluruhan. #eramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen magnetiknya. (erdasarkan pada anomali magnetik batuan ini, pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik se%ara lateral maupun vertikal. -ksplorasi menggunakan metode magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap ' akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan. /ada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan dan pengukuran dengan satu atau dua alat. 1ntuk koreksi data pengukuran dilakukan pada tahap pro%essing.
3

"oreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian ( diurnal!, koreksi topografi (terrain! dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan soft&are diperoleh peta anomali magnetik. Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. ,al ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu material. "emampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnetik masing2masing batuan. ,arga suseptibilitas ini sangat penting di dalam pen%arian benda anomali karena sifat yang khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam. ,arganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak. /engukuran magnetik dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia dengan interval antar titik ukur 13 m dan jarak lintasan 43 m. (atuan dengan kandungan mineral2mineral tertentu dapat dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet yang dimun%ulkan sebagai anomali yang diperoleh merupakan hasil distorsi pada medan magnetik yang diakibatkan oleh material magnetik kerak bumi atau mungkin juga bagian atas mantel. Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika denga metode gravitasi, kedua metode sama2sama berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai metode potensial. 5amun demikian, ditinjau ari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besaran vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor per%epatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukkan sifat residual kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap &aktu lebih besar. /engukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pen%arian prospek benda2benda arkeologi. Me*$n M$(ne% !u+i Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen medan magnet bumi (gambar .!, yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas kemagnetannya. /arameter fisis tersebut meliputi '
4

Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen hori6ontal yang dihitung dari utara menuju timur Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang hori6ontal yang dihitung dari bidang hori6ontal menuju bidang vertikal ke ba&ah. Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang hori6ontal. Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.

Gambar .. #iga -lemen medan magnet bumi

Medan magnet utama bumi berubah terhadap &aktu. 1ntuk menyeragamkan nilai2 nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap $ tahun sekali. 5ilai2nilai .G+7 tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata2rata pada daerah luasan sekitar 1 juta km8 yang dilakukan dalam &aktu satu tahun. Medan magnet bumi terdiri dari 9 bagian '
1. Medan magnet utama (main field!

Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata2rata hasil pengukuran dalam jangka &aktu yang %ukup lama men%akup daerah dengan luas lebih dari
: 8

13 km ..

2. Medan magnet luar (external field!

/engaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. "arena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka perubahan medan ini terhadap &aktu jauh lebih %epat.
3. Medan magnet anomali

Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal ( crustal field!. Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral bermagnet seperti Fe ; S magnetite ( !, titanomagnetite ( Fe 8!i
4

! dan lain2lain yang berada di kerak bumi.

Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomali magnetik!. Se%ara garis besar anomali medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetiknya serta berkaitan dengan peristi&a kemagnetan sebelumnya sehingga sangat rumit untuk diamati. <nomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 8$ = medan magnet utama bumi (#elford, 19;:!, sehingga dalam pengukuran medan magnet berlaku ' H! = H M + H # + H "

dengan '

H!

' medan magnet total bumi

HM H# H"

' medan magnet utama bumi

' medan magnet luar

' medan magnet anomali

0# Me%)*e Pen(u'u&$n D$%$ Ge)+$(ne%i' Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan paling utama yang digunakan adalah magnetometer. /eralatan ini digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah $roton $recission Magnetometer (//M! yang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. /eralatan lain yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah Glo%al $ositioning S&stem (G/S!. /eralatan ini digunaka untuk mengukur posisi titik pengukuran yang meliputi bujur, lintang, ketinggian, dan &aktu. G/S ini dalam penentuan posisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit. /enggunaan sinyal satelit karena sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak terganggu oleh gunung, bukit, lembah dan jurang. (eberapa peralatan penunjang lain yang sering digunakan di dalam survei magnetik, antara lain (Sehan, 8331! '
a. "ompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet bumi. b. /eta topografi, untuk menentukan rute perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat

survei magnetik di lokasi


c. Sarana transportasi d. (uku kerja, untuk men%atat data2data selama pengambilan data e. /> atau laptop dengan soft&are seperti Surfer, Matlab, Mag8D>, dan lain2lain.

/engukuran data medan magnetik di lapangan dilakukan menggunakan peralatan //M, yang merupakan portable magnetometer. Data yang di%atat selama proses pengukuran adalah hari, tanggal, &aktu, kuat medan magnetik, kondisi %ua%a dan lingkungan.
7

#abel 8. >ontoh form untuk men%atat data hasil pengukuran 5o Stasiun /engukuran 1 8 A )aktu #gl. @am /osisi Geografis (ujur ?intang #inggi "uat Medan "eadaan ?okasi

Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama dilakukan adalah menentukan base station dan membuat station 2 station pengukuran (usahakan membentuk grid 2 grid!. 1kuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi pengukuran, kemudian dilakukan pengukuran medan magnet di station 2 station pengukuran di setiap lintasan, pada saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran variasi harian di base station. Pen($'ses$n D$%$ IGRF .G+7 singkatan dati !'e International Geomagnetic Reference Field. Merupakan medan a%uan geomagnetik intenasional. /ada dasarnya nilai .G+7 merupakan nilai kuat medan magnetik utama bumi (H(!. 5ilai .G+7 termasuk nilai yang ikut terukur pada saat kita melakukan pengukuran medan magnetik di permukaan bumi, yang merupakan komponen paling besar dalam survei geomagnetik, sehingga perlu dilakukan koreksi untuk menghilangkannya. "oreksi nilai .G+7 terhadap data medan magnetik hasil pengukuran dilakukan karena nilai yang menjadi terget survei magnetik adalan anomali medan magnetik ()Hr(!. 5ilai .G+7 yang diperoleh dikoreksikan terhadap data kuat medan magnetik total dari hasil pengukuran di setiap stasiun atau titik lokasi pengukuran. Meskipun nilai .G+7 tidak menjadi target survei, namun nilai ini bersama2sama dengan nilai sudut inklinasi dan sudut deklinasi sangat diperlukan pada saat memasukkan pemodelan dan interpretasi. 1# Pen()l$h$n D$%$ Ge)+$(ne%i'

1ntuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang men%akup koreksi harian, .G+7 dan topografi.
1.

"oreksi ,arian "oreksi harian (diurnal correction! merupakan penyimpangan nilai medan magnetik bumi akibat adanya perbedaan &aktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari. )aktu yang dimaksudkan harus menga%u atau sesuai dengan &aktu pengukuran data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran! yang akan dikoreksi. <pabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan dengan %ara menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada &aktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif, maka koreksinya dilakukan dengan %ara mengurangkan nilai variasi harian yang terekan pada &aktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi, datap dituliskan dalam persamaan )H * Htotal + )H'arian

2.

"oreksi .G+7 Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan medan anomali. 5ilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali .G+7. @ika nilai medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi .G+7. "oreksi .G+7dapat dilakukan dengan %ara mengurangkan nilai .G+7 terhadap nilai medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai. /ersamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian! dapat dituliskan sebagai berikut ' )H * Htotal + )H'arian + H( Dimana H( B .G+7

3.

"oreksi #opografi "oreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik sangat kuat. "oreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai aturan yang jelas. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma segiempat (Suryanto, 19 !. "etika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas magnetik (k! batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang dibuat, menghasilkan nilai anomali medan magnetik ()Htop! sesuai dengan fakta. Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah dilakukan koreski harian dan .G+7! dapat dituliska sebagai )H * Htotal + )H'arian , H( - )Htop Setelah semua koreksi dikenakan pada data2data medan magnetik yang terukur dilapangan, maka diperoleh data anomali medan magnetik total di topogafi. 1ntuk mengetahui pola anomali yang diperoleh, yang akan digunakan sebagai dasar dalam pendugaan model struktur geologi ba&ah permukaan yang mungkin, maka data anomali harus disajikan dalam bentuk peta kontur. /eta kontur terdiri dari garis2garis kontur yang menghubungkan titik2 titik yang memiliki nilai anomali sama, yang diukur dar suatu bidang pembanding tertentu. Re*u'si 'e !i*$n( D$%$& 1ntuk mempermudah proses pengolahan dan interpretasi data magnetik, maka data anomali medan magnetik total yang masih tersebar di topografi harus direduksi atau diba&a ke bidang datar. /roses transformasi ini mutlak dilakukan, karena proses pengolahan data berikutnya mensyaratkan input anomali medan magnetik yang terdistribusi pada biang datar. (eberapa teknik untuk mentransformasi data anomali medan magnetik ke bidang datar, antara lain ' teknik sumber ekivalen (e.ui/alent source!, lapisan ekivalen (e.ui/alent la&er! dan pendekatan deret #aylor (!a&lor series approximaion!, dimana setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan ((lakely, 199$!. Pen($n('$%$n 'e A%$s

10

/engangkatan ke atas atau up0ard continuation merupakan proses transformasi data medan potensial dari suatu bidang datar ke bidang datar lainnya yang lebih tinggi. /ada pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi sebagai filter tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu mereduksi efek magnetik lokal yang berasal dari berbagai sumber benda magnetik yang tersebar di permukaan topografi yang tidak terkait dengan survei. /roses pengangkatan tidak boleh terlalu tinggi, karena ini dapat mereduksi anomali magnetik lokal yang bersumber dari benda magnetik atau struktur geologi yang menjadi target survei magnetik ini. K)&e'si E-e' Re(i)n$l Dalam banyak kasus, data anomali medan magnetik yang menjadi target survei selalu bersuperposisi atau ber%ampur dengan anomali magnetik lain yang berasal dari sumber yang sangat dalam dan luas di ba&ah permukaan bumi. <nomali magnetik ini disebut sebagai anomali magnetik regional ((reiner, 19;9!. 1ntuk menginterpretasi anomali medan magnetik yang menjadi target survei, maka dilakukan koreksi efek regional, yang bertujuan untuk menghilangkan efek anomali magnetik regioanl dari data anomali medan magnetik hasil pengukuran. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperoleh anomali regional adalah pengangakatan ke atas hingga pada ketinggian2ketinggian tertentu, dimana peta kontur anomali yang dihasilkan sudah %enderung tetap dan tidak mengalami perubahan pola lagi ketika dilakukan pengangkatan yang lebih tinggi. *# In%e&2&e%$si D$%$ Ge)+$(ne%' Se%ara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu interpretasi kualitatif dan kuantitatif. .nterpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi benda2benda termagnetisasi atau struktur geologi ba&ah permukaan bumi. Selanjutnya pola anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan informasi geologi setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur geologi, yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang sebenarnya.

11

.nterpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis. 1ntuk melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa %ara dimana antara satu dengan lainnya mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh, sasaran yang di%apai dan ketelitian hasil pengukuran. (eberapa pemodelan yang biasa digunakan yaitu pemodelan dua setengah dimensi dan pemodelan tiga dimensi.

3# KESIMPULAN
1. Geomagnetik merupakan salah satu metode seurvei geofisika dengan %ara mengukur

variasi intensitas medan magnetik dari posisi yang berbeda.


2. Metode geomagnetik ini dapat digunakan untuk eksplorasi pendahuluan minyak bumi,

panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pen%arian prospek benda2 benda arkeologi.
3. -ksplorasi dengan menggunakan geomagnetik pada umumnya dilakukan dengan tiga

tahap, yaitu akuisisi data lapangan, processing, interpretasi. /ada tahap processing dilakukan koreksi pada metode magnetik yang terdiri atas koreksi harian ( diurnal!, koreksi .G+7, koreksi topografi (terrain! dan koreksi lainnya.
4. .nterpretasi data geomagnetik dapat dilakukan dengan dua %ara, yaitu interpretasi

kualitatif dan interpretasi kuantitatif.

12

You might also like