You are on page 1of 10

LAPORAN PERSIAPAN AUDIT

A. Nama Kelompok

Muhammad Nugraha Muhammad Rafdi Renanta Adiyasa Ridwan Rifki Alfiantiko Risa Kartika Rizki Riyadi

B. Pelaksanaan Audit Waktu Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan

C. Alat Ukur Voltmeter Amperemeter Wattmeter Luxmeter Meteran Hygrometer Thermometer

D. Kuisioner (untuk penjaga gedung) 1. Berapa lama (jam) gedung beroperasi? 2. Berapa beban puncak gedung? 3. Pada pukul berapa beban puncak terjadi? 4. Berapa hari penggunaan gedung dalam sehari? 5. Berapa lama jam operasi alat pengguna energi listrik di gedung A? 6. Berapa jumlah biaya rekening listrik gedung A dalam sebulan? (buktikan dengan rek. Listrik) 7. Berapa besar daya yang terpasang dalam gedung A?

E. Daftar checklist ECOs Konservasi Energi untuk Sistem Pencahayaan 1. Tingkat pencahayaan minimal yang direkomendasikan tidak boleh kurang dari tingkat pencahayaan pada tabel 1.

Tabel 1. Rekomendasi Tingkat Pencahayaan

2. Daya listrik maksimum per meter persegi tidak boleh melebihi nilai sebagaimana tercantum pada tabel 2 kecuali : a. Pencahayaan untuk bioskop, siaran TV, presentasi audio visual dan semua fasilitas hiburan yang memerlukan pencahayaan sebagai elemen teknologi utama dalam pelaksanaan fungsinya. b. Pencahayaan khusus untuk bidang kedokteran. c. Fasilitas olahraga dalam ruangan (indoor). d. Pencahayaan yang diperlukan untuk pameran di galeri, museum, dan monumen. e. Pencahayaan luar untuk monumen. f. Pencahayaan khusus untuk penelitian di Laboratorium.

g. Pencahayaan darurat. h. Ruangan yang mempunyai tingkat keamanan dengan risiko tinggi yang dinyatakan oleh peraturan atau oleh petugas keamanan dianggap memerlukan pencahayaan tambahan. i. Ruangan kelas dengan rancangan khusus untuk orang yang mempunyai penglihatan yang kurang, atau untuk orang lanjut usia. j. Pencahayaan untuk lampu tanda arah dalam bangunan gedung; k. Jendela peraga pada toko/etalase. l. Kegiatan lain seperti agro industri (rumah kaca), fasilitas pemrosesan dan lain-lain. Tabel 2. Rekomendasi Daya Pencahayaan Maksimum

3. Penggunaan energi yang sehemat mungkin dengan mengurangi daya terpasang, melalui : a. Pemilihan lampu yang mempunyai efikasi lebih tinggi dan menghindari pemakaian lampu dengan efikasi rendah. Dianjurkan menggunakan lampu fluoresen dan lampu pelepasan gas lainnya. b. Pemilihan armatur yang mempunyai karakteristik distribusi pencahayaan sesuai dengan penggunaannya, mempunyai efisiensi yang tinggi dan tidak mengakibatkan silau atau refleksi yang mengganggu. c. Pemanfaatan cahaya alami siang hari.

Konservasi Energi untuk Sistem AC 1) Sistem kontrol kapasitas pendingin direncanakan untuk mengatur operasi peralatan tata udara dan refrigerasi di dalam rantang yang paling effisien atau hemat energi. 2) Mesin refrigerasi perlu dipilih yang sudah dilengkapi dengan sistem kontrol kapasitas, agar dapat dioperasikan kapasitas yang cukup untuk mengatasi beban dengan masukan daya minimum. 3) Pada sisi udara, pengaturan dengan laju aliran udara variabel merupakan salah satu pilihan terbaik dari segi konservasi energi, namun pengoperasian fan pada peralatan pengolah udara harus dicermati apakah perlu dilengkapi dengan pengaturan kecepatan putaran. 4) Pada kondenser perlu dilakukan pembersihan yang teratur pada sisi fluida pendinginnya; kondenser berpendingin udara perlu pembersihan sirip pada sisi udara, dan pada kondenser berpendingin air perlu pembersihan pipa air dari kerak agar tidak terlalu tebal. 5) Untuk kondenser berpendinginan udara, aliran udara luar perlu dijaga agar cukup dan tidak terhalang, serta tidak terjadi "hubung pendek" antara aliran udara keluar dari kondenser dengan aliran udara yang akan masuk kondenser. 6) Pada kondenser berpendinginan air maka sistem air pendingin perlu

dijaminkebersihan dan kelancarannya, mulai dari menara pendingin (cooling tower) sampai pompa sirkulasi air kondenser. 7) Pada masa pemeliharaan, perlu diperiksa apakah nilai EER atau kW/TR mesin refrigerasi masih mendekati nilai yang dijamin oleh pabrik. 8) Isolasi pipa air sejuk, pipa refrigeran dan ducting udara perlu diperiksa dan diperbaiki untuk mencegah kebocoran kalor lebih banyak. 9) Koil penukar kalor pada AHU dan FCU perlu dibersihkan dan dirapihkan ("disisir") untuk menjamin proses pertukaran kalor yang baik.

10)

Walaupun tidak termasuk memboroskan energi secara langsung, namun filter pada AHU dan FCU juga perlu diperhatikan kebersihannya karena menyangkut kebersihan udara yang akan dimasukkan ke dalam ruangan. Filter yang lebih kotor juga menimbulkan kerugian tekanan yang lebih besar sehingga mengurangi laju aliran udara melalui koil pendingin.

F. Form Pengambilan Data Data Pengukuran Listrik


Jam Operasi Tegangan (Volt) Arus (Ampere) Daya (Watt) pf

Data Pengukuran Lampu


Ruangan Luas Jam Operasi Lux Daya (Watt) keterangan

Data Pengukuran AC
Ruangan Luas Jam Operasi Temperatur Kelembaban Jenis AC PK Jumlah AC

G. Jadwal Audit
Minggu 1 23-Apr-13 Persiapan Minggu 2 30-Apr-13 Pengambilan data Pengukuran Analisis Data Minggu 3 07-Mei-13 Report Presentasi Diskusi

Lampiran 1 Form Pengambilan Data Pengukuran Listrik


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jam Operasi Tegangan (Volt) Arus (Ampere) Daya (Watt) pf

Lampiran 2 Form Pengambilan Data Pengukuran untuk Lighting (penerangan)


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ruangan Luas Jam Operasi Lux Daya (Watt) keterangan

Lampiran 3 Form Pengambilan Data Pengukuran AC


No Ruangan Luas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jam Operasi Temperatur KelembabanJenis AC PK Jumlah AC

You might also like