Professional Documents
Culture Documents
DIABETES MELITUS
Kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia sebagai akibat kerusakan sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya. Hiperglikemia kronik diabetes dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kerusakan beberapa organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2013).
KLASIFIKASI DM
DM tipe I kekurangan insulin absolut DM tipe II menurunnya sensitivitas selular dan atau
menurunnya sekresi insulin DM gestasional diabetes sementara selama kehamilan, memicu DM tipe II DM lain-lain, bisa dikarenakan penggunaan obat atau hormon
DM TIPE I
Kerusakan pada sel beta pankreas yang menyebabkan produksi insulin terganggu.
Biasanya pada usia <30 tahun Kerusakan autoimun Berat badan turun Insulin total dalam tubuh sedikit Injeksi insulin sangat diperlukan.
DM TIPE II
Bertambahnya usia Obesitas ( wanita BMI>35 ; pria BMI>35) Kurang beraktivitas Hipertensi Kolesterol tinggi Riwayat diabetes gestational
DM GESTASIONAL
Diabetes yang terjadi pada masa kehamilan Meningkatkan faktor resiko bagi ibu dan anak Injeksi insulin kadang diperlukan Biasanya menghilang setelah melahirkan, namun tetap memiliki resiko tinggi DM tipe 2 bagi ibu dan anak.
Diagnosis
Berdasarkan gejala klinis khas
Manifestasi Klinis
Polidipsi (rasa haus yang berlebih, walaupun cuaca tidak panas) Poliuria (sering kencing terutama malam hari) Polifagia (cepat lapar) Glukosuria Berat badan menurun secara drastis Badan lemah dan cepat lelah. Nafas Bau keton Kesemutan pada jarijari tangan dan kaki serta gatal-gatal. Penglihatan kabur. Luka sulit sembuh. Gairah sex menurun
Bila ada keraguan Jika keluhan klasik perlu dilakukan tes ditemukan, dilakukan toleransi glukosa oral pemeriksaan glukosa dengan mengukur darah puasa > 126 kadar glukosa darah 2 mg/dl jam setelah minum 75 gr glukosa
GDS
GDP GD2PP
Kriteria Pengendalian DM
Baik Glukosa darah puasa (mg/dL) 80-100 Sedang 100-125 Buruk >126
80-144
<6,5 <200 <100 >45 <150 18,5-23 <130/80
145-179
6,5-8 200-239 100-129
>180
>8 >240 >130
HbA1C
Pemeriksaan HbA1C Menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama 3 bulan. Korelasi antara Kadar HbA1C dan Rata-rata Kadar Gula Darah
Rata2 gula darah (mg/dl) 135 170 205 240 275 310
6 7 8 9 10 11
Pemeriksaan C-peptida - Membedakan tipe 1 dengan tipe 2. C-peptide merupakan indikator yang baik untuk fungsi sel beta . - Pasien DM tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin shg konsentrasi Cpeptida akan menurun
Faktor Resiko
Riwayat Diabetes dalam keluarga Diabetes gestasional Melahirkan bayi dg BB > 4 kg Kista ovarium (Polycistic ovary syndrome) IFG (Impaired fasting Glucose) atau IGT (Impaired glucose tolerance)
> 120 % berat badan ideal 20-59 tahun : 8,7% > 65 tahun : 18% > 140.90 mmHg Kadar HDL rendah: < 35mg/dL Kadar lipid darah tinggi: >250 mg/dL Kurang olah raga Pola makan rendah serat
HIPERTENSI
Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis dimana terjadi kenaikan persisten dari tekanan darah pada arteri dengan tekanan darah sistolik 140mmHg dan/atau tekanan darah diastolik 90mmHg
Sumber: The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, 2004
Etiologi
Hipertensi Sekunder (<10%):
Penyebab spesifik Penyakit ginjal Kelainan hormonal: sindrom cushing, hipertiroid, hiperparatiroid Penggunaan obat-obatan: kortikosteroid, estrogen, NSAID, amfetamin, sibutramin, siklosporin, eritropoitin Feokromositoma yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradneralin) Lain-lain: kehamilan, obstruktif sleep apnea, kerusakan aorta
Patofisiologi
1. Malfungsi Mekanisme Humoral (RAAS, natriuretik, resistensi insulin & hiperinsulinemia) Abnormalitas Regulasi Neuronal (reseptor adrenergik, kemoreseptor, baroreseptor)
2.
3.
4.
5.
Tanda: Tekanan darah pada kategori prahipertensi hingga hipertensi Gejala (umumnya asimptomatik): Sakit kepala, mengantuk, keletihan, sulit tidur, mimisan, penglihatan kabur, kejang, koma Diagnosis:
Riwayat HT pada keluarga (70-80%), DM, dislipidemia, PJK, stroke Riwayat penggunaan OAH atau obat lain Gejala yang berhubungan dengan organ target Kebiasaan dan gaya hidup Psikososial
Anamnesis
Mengukur tekanan darah menggunakan sphygmomamometer, posisi duduk tenang, bebas nikotin dan kafein
Foto thoraks, EKG, USG ginjal BUN/SCr, profil lipid, elektrolit serum, rasio Al-Cr urin, GFR, profil gula darah
Faktor Resiko
Dapat Dimodifikasi
Obesitas Dislipidemia DM Pola makan (tinggi garam) Merokok Alkohol Kopi dan minuman stamina Stress Kurang olahraga
Penurunan fungsi organ ginjal yang ditandai dengan adanya proteinuria/albuminuria sekurangkurangnya selama 3 bulan dan GFR <90 ml/menit/ 1,73 m2 Adanya fibrosis interstitial