Professional Documents
Culture Documents
Epidemiologi
2-3 per 100.000 anak pertahun Terbanyak pada anak berumur antara 3-4 tahun Perbandingan wanita : pria = 1 : 2 Sindroma nefrotik yang banyak menyerang anak-anak adalah sindroma nefrotik idiopatik atau sindroma nefrotik primer Prevalensi sindrom nefrotik primer berkisar 16 per 100.000 anak Prevalensi di indonesia sekitar 6 per 100.000 anak dibawah 14 tahun
SN PRIMER
Etiologi
1. Sindroma nefrotik bawaan
Diturunkan secara resesif autosomal atau karena reaksi fetomaternal Gejala pertama berupa edema, asites, biasanya tampak pada waktu lahir atau dalam minggu pertama. Prognosisnya buruk dan biasanya pasien meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupan
b. Infeksi
e. Neoplasma
tumor paru / gastrointestinal penyakit Hodgkin
Hipoalbuminemia peningkatan sintesis albumin hepatik yang disertai peningkatan sintesis lipoproteins.
Pucat Hematuri Anoreksia dan diare Sakit kepala Malaise Nyeri abdomen Berat badan naik
Urinalisis Proteinuria berkisar 3+ atau 4+ pada pembacaan dipstik Pemeriksaan sedimen urin gambaran oval fat bodies: epitel sel yang mengandung butir butir lemak, kadang-kadang dijumpai eritrosit, leukosit, torak hialin dan torak eritrosit. Albumin serum - kualitatif : ++ sampai ++++ - kuantitatif :> 50 mg/kgBB/hari Pemeriksaan serologis untuk infeksi dan kelainan imunologis
USG renal Terdapat tanda-tanda glomerulonefritis kronik. Darah: - Protein total menurun - Albumin menurun - rasio albumin/globulin terbalik - laju endap darah tinggi - ureum, kreatinin dan klirens kreatinin normal. Rontgen dada Dapat menunjukkan adanya cairan yang berlebihan.
Differential Diagnosa
Sirosis hepatic Gagal jantung kongestif Glomerulonefritis akut Malnutrisi protein (kwarsiorkor) Angioedema IgA Nephropathy
PROGNOSIS