Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pengetahuan masyarakat yang kurang tentang kesehatan membuat masih banyaknya masyarakat yang masih terkena penyakit - penyakit menular lainnya. Disinilah puskesmas mengambil peran yang sangat penting untuk membuat masyarakat memiliki pengetahuan mengenai kesehatan, penyakit - penyakit menular, serta pencegahannya. Tidak hanya memberi pengetahuan tentang penyakit - penyakit menular saja, tetapi juga ada program Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan juga Keluarga Berencana (KB). Dengan harapan adanya program tersebut ibu - ibu dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan anak, serta membatasi jumlah anak yang dilahirkan menjadi hanya dua saja. Sehingga angka kelahiran tidak meningkat secara drastis.
Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sering dijumpai di daerah - daerah yang jauh dari kota. Karena jauh dari rumah sakit yang berada di kota, maka puskesmas menjadi tempat terdekat yang dituju jika terkena penyakit atau hanya pemeriksaan saja. Dari pengertiannya, puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah dalam bentuk program kesehatan. Program kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas merupakan program pokok yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah untuk melindungi masyarakat, termasuk mengembangkan program khusus untuk penduduk yang miskin. Puskesmas juga memiliki definisi lain, sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan. Sehingga puskesmas memiliki
wewenang serta tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.1
lama karena poliklinik yang selalu ramai. Dapat dengan cara menambah petugas yang bekerja di puskesmas tersebut, agar setiap dari warga yang datang bisa langsung ditangani sesuai kebutuhannya.
Kegiatan Pokok
Puskesmas memiliki beberapa kegiatan pokok yang dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga kerja dan fasilitas yang terdapat pada puskesmas sehingga kegiatan pokok di setiap puskesmas dapat berbeda - beda satu sama lain. Walaupun demikian, kegiatan pokok puskesmas yang wajib dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut: 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kesehatan ibu dan anak (KIA). Keluarga Berencana (KB). Perbaikan gizi. Kesehatan lingkungan. Pencegahan penyakit menular. Penyuluhan kesehatan masyarakat. Pengobatan. Perawatan kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan.
Terdapat puskesmas yang hanya berfokus pada kegiatan KIA serta KB dan pencegahan penyakit menular. Karena kegiatan KIA yang dilaksanakan puskesmas dapat membantu para ibu yang memiliki anak. Dan tentu kegiatan KB berguna untuk membatasi keluarga agar tidak memiliki anak lebih dari dua.
4. Pertolongan persalinan di klinik - klinik bersalin / BKIA / Rumah Sakit baik fasilitas dari pemerintah maupun dari swasta. 5. Pemberian suntikan imunisasi dasar dan ulangan. 6. Pemberian pengobatan untuk penyakit - penyakit ringan. 7. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi, dan balita. 8. Pemberian "Pendidikan Kesehatan Masyarakat". 9. Pencegahan dehidrasi pada anak - ank yang menderita diare, dan mencegah timbulnya penyakit karena kekurangan vitamin, karbohidrat, protein, dsb. 10. Berkunjung ke rumah untuk kegiatan yang sama di luar BKIA. 11. Pelayanan Keluarga Berencana di tempat - tempat yang sudah memungkinkan untuk pelaksanaannya. Lalu yang selanjutnya adalah keluarga berencana (KB). Keluarga berencana atau family planning menurut WHO adalah "An Expert Committee" (1974) adalah usaha menolong individu atau pasangan antara lain untuk mencegah terjadinya kelahiran yang tidak dikehendaki, mengatur interval waktu kehamilan, mengontrol waktu kelahiran berhubungan dengan usia orang tua, menentukan jumlah anak dalam keluarga. Ruang lingkup program keluarga berencana yang modern tidak hanya sebatas pada definisi tersebut, tetapi juga melaksanakan program sterilisasi, pendidikan seks, tes skrining pada kelainan patologis sistem reproduksi, konsultasi sebelum dan sesudah perkawinan, memberi penyuluhan kepada masyarakat bagaimana cara meningkatkan ekonomi dan gizi keluarga dan kegiatan lain.6
dari kaitan penyakit menular dengan kemungkinan timbulnya wabah dibedakan menjadi 4 kelompok: 1. Penyakit karantina 2. Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi 3. Penyakit menular dengan potensi wabah rendah 4. Penyakit menular tidak berpotensi wabah Cara berpindah nya bibit penyakit dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Langsung a) Sexual transmitted. b) Droplet (percikan ludah). c) Kontak tubuh yang lama. d) Melalui placenta 2. Tidak langsung a) Airborne (melalui udara). b) Foodborne (melalui makanan). c) Waterborne (melalui air). d) Arthropode borne (melalui serangga). e) Vehicle borne (melalui alat). Cara pencegahan penyakit menular memiliki dua prinsip pokok yaitu mengenal serta mengetahui riwayat alamiah perkembangan penyakit, dan memutuskan rantai penularan penyakit. Pada riwayat alamiah perkembangan penyakit terdapat lima tahap perkembangan penyakit yaitu tahap prephatogenesis, tahap inkubasi, tahap penyakit dini, tahap penyakit lanjut, tahap akhir penyakit. Dan menurut Leavel dan Clark, dari tahap - tahap perkembangan itu dapat diambil 5 langkah pencegahan. Dimulai dari health promotion, spesific protection, early diagnosis and prompt treatment, disability limitation, rehabilitation. Sedangkan cara memutuskan rantai penularan penyakit adalah dengan cara memutus hubungan antara host, agent dan lingkungan. Bisa dengan cara menghilangkan agent, menghilangkan sumber penularan (reservoir), mengetahui cara penularan (transmisi), memperbaiki kualitas lingkungan hidup, dan meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh kita.7
Kesimpulan
Jadi betapa pentingnya puskesmas untuk meningkatkan mutu kesehatan di masyarakat. Terlebih lagi jika puskesmas itu terletak di suatu desa kecil yang jauh dari kota. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan program kegiatan pokok yang sudah disiapkan puskesmas untuk melaksakan tugasnya di wilayah kerjanya. Seperti KIA yang memiliki balai kesehatan ibu dan anak sebagai wadah bagi ibu yang memiliki anak dan balita. Sehingga dapat membantu para ibu untuk mengasuh anak - anaknya dengan baik. Sedangkan program P3M (pencegahan penyakit menular), dimana para masyarakat
5
yang masih kurang dalam pengetahuan mengenai kesehatan diberi pengetahuan tentang kesehatan tersebut. Sehingga masyarakat sekitar dapat sadar dan mencegah penularan penyakit tersebut. Jadi mutu kesehatan disekitarnya akan meningkat, menjadikan masyarakat tersebut dapat hidup sehat.
Daftar Pustaka 1. Efendi F, Makhfudli. Keperawatan kesehatan komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009. 2. Effendy, N. Dasar - dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Edisi ke-2. Jakarta: EGC. 3. Pohan, IS. Jaminan mutu layanan kesehatan : dasar - dasar pengertian dan penerapan. Jakarta: EGC; 2007. 4. Notoatmodjo, S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011. 5. Dainur. Kegiatan KIA di puskesmas dan permasalahannya. Jakarta: EGC. 6. Chandra, B. Ilmu kedokteran pencegahan & komunitas. Jakarta: EGC; 2009 7. Yatim, F. Macam - macam penyakit menular dan pencegahannya. Jakarta: Pustaka Populer Obor; 2004.