You are on page 1of 20

SERIKAT PETANI INDONESIA (SPI)

Pandangan Petani Atas Kebijakan Pertanian Pemerintah Tahun 2008


Pendahuluan
Jl Mampang Prapatan XIV No. 5 Jakarta Indonesia 12790 Tel. !2 21 7991"90 #a$. !2 21 799%&2! 'mail( spi)spi.or.id *e+site( ,,,.spi.or.id

Kenaikan harga berbagai produk pertanian pangan dan perkebunan mulai mengguncang Indonesia di awal tahun 2008. Goncangan harga pangan ini sebenarnya telah terjadi secara merata hampir di seluruh dunia semenjak tahun 2007. Goncangan harga tersebut dengan cepat berubah menjadi krisis harga pangan dan mulai menuai keresahan di berbagai belahan dunia, bahkan di beberapa negara berkembang terjadi kerusuhan sosial, seperti di aiti dan negara!negara sub!sahara "#rika. $egara!negara seperti %ina, &ilipina, 'eksiko, bahkan Italia serta negara!negara di "merika (elatan juga ikut tergoncang. )i Indonesia sendiri tingginya harga kebutuhan pokok telah menyeret sebagian rakyat ke dalam kubangan kemiskinan yang semakin akut. al ini ditandai dengan beberapa #enomena yang terjadi di masyarakat. *anyak orang rela menyabung nyawa demi mendapatkan +akat atau sedekah yang nilainya tak seberapa, antrian orang yang membeli minyak tanah terjadi hampir diseluruh kota!kota di Indonesia, di beberapa tempat terjadi kasus gi+i buruk. ,roduksi kedelai dalam negeri anjlok dan harga ditingkat internasional naik tajam, hal itu menyebabkan harga tempe dan tahu melambung bahkan sempat menjadi barang langka. ,adahal tahu dan tempe merupakan sumber protein penting yang terjangkau oleh rakyat kebanyakan. ,ara pengrajin kelimpungan menanggung naiknya biaya produksi dan kelangkaan bahan baku. Konsumen pun harus menanggung beban dengan naiknya harga beli produk olahan dari kedelai. -ntuk menangani kondisi itu, pemerintah mengambil langkah instan yakni dengan menurunkan bea masuk impor kedelai, tidak ada kebijakan yang menjawab akar permasalahan dari lonjakan harga kedelai tersebut. )i sisi lain, perusahaan perkebunan sawit sempat menangguk untung besar karena pada bulan 'aret 2008 harga Crude Palm Oil .%,/0 dipasar internasional menanjak hingga -(1 2.304 per ton. ,erusahaan!perusahaan tersebut berlomba!lomba mengimpor %,/ yang dimilikinya ke pasar internasional dan enggan menjualnya di dalam negeri. ,adahal pasar dalam negeri membutuhkan %,/ untuk bahan baku minyak goreng yang sangat dibutuhkan rakyat. "kibatnya harga minyak goreng naik 200 persen lebih dari kisaran 5p. 6.0007kg menjadi 5p. 24.0007kg pada bulan 8uni 2008. -ntuk menangani lonjakan harga minyak goreng, pemerintah menerapkan pungutan ekspor, tapi gagal menekan lonjakan harga. 'eskipun harga naik para penggarap, buruh tani, petani kecil dan buruh perkebunan tidak ikut menikmati hingar bingar kenaikan harga tersebut. 'ereka tetap gurem dan miskin. )alam masalah perberasan, pemerintah mengeluarkan Inpres $o. 2 tahun 2008 tentang arga ,embelian ,emerintah . ,,0 dalam perberasan pada bulan "pril. $amun kebijakan ,, tersebut menjadi tidak berarti, menyusul kenaikan harga *ahan *akar 'inyak .**'0 pada bulan berikutnya. ,, menjadi tidak e#ekti# karena harga riil beras sudah jauh lebih tinggi. 'enjelang akhir tahun 2008, pemerintah sepertinya mengkoreksi kebijakannya. 9ewat Inpres $o. 8 tahun 2008 pemerintah menaikan lagi ,, dan menurunkan harga **'. -ntuk memenangkan hati rakyat, pemerintah mengkampanyekan surplus beras nasional dan swasembada. $amun pada #aktanya, suplus atau swasembada
2

beras yang digembar!gemborkan pemerintah tidak menaikan tingkat kesejahteraan petani kecil. *erdasarkan sur:ey yang dilakukan (,I, pendapatan petani tidak beranjak dari angka 5p. 3.;007hari dari awal tahun hingga tahun 2008 berakhir. (elanjutnya di sektor pertanahan, kon:ersi lahan terus terjadi dan kon#lik agraria terus meningkat. ,etani kecil yang tergusur dari lahan garapannya yakni sebanyak 23.247 Kepala Keluarga .KK0 pada tahun 2007 meningkat jadi ;2.267 KK di tahun 2008. Ketimpangan struktur penguasaan tanah semakin hari semakin parah. ,etani yang tidak mempunyai lahan .buruh tani0 dan petani gurem .petani berlahan sempit, kurang dari 0,4 hektar0 semakin hari semakin bertambah dengan laju pertambahan 2,2 persen per tahun. )alam kondisi seperti itu, pemerintah tetap tidak mau melaksanakan land reform. ,rogram ,embaruan "graria $asional .,,"$0 yaitu suatu program untuk meredistribusikan tanah kepada rakyat yang dicanangkan pemerintah (*<!8K sejak tahun 2006, tidak pernah direalisasikan. Kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang tidak terencana dan pembukaan lahan secara besar!besaran oleh perusahaan!perusahaan perkebunan dan kehutanan semakin menggila. ,etani harus menghadapi kenyataan pahit setiap memasuki musim kemarau karena kekeringan semakin meluas dan di saat musim hujan banjir datang menerjang. (awah yang puso karena kekeringan dan banjir dari masa ke masa semakin meluas. *elum lagi persoalan benih, pertengahan tahun 2008 mencuat kasus gagal panen pada petani penanam benih (uper =oy yang didukung ,residen. *anyak petani merasa tertipu dan harus merugi. (oal pupuk, terutama urea masih saja menghantui petani. Kala musim tanam tiba pupuk menghilang dari pasaran kalau pun ada harganya melambung. $iat untuk memandirikan petani dari ketergantungan atas input pertanian seperti pupuk dan obat!obatan dalam program Indonesia go!organik tinggal menjadi slogan saja. ,aruh terakhir tahun 2008 ditandai dengan krisis keuangan global yang berimbas pada menurunnya harga minyak dan produk perkebunan. (ituasi ini menyebabkan persoalan ekonomi seperti pemutusan hubungan kerja yang meluas. Krisis ini seakan melengkapi krisis!krisis yang terjadi sebelumnya yakni krisis pangan dan krisis energi, dan menjelma menjadi krisis multidimensi atau krisis kapitalisme global. 9ebih lanjut mengenai tanggapan (,I atas permasalahan!permasalahan yang disebabkan oleh kebijakan pertanian pemerintah Indonesia .khususnya dalam hal pembaruan agraria dan pembangunan pedesaan sepanjang tahun 20080 dan bagaimana solusi alternati#nya, akan diperinci sebagai berikut>

Pembaruan agraria janji yang tidak direalisasikan


(ejak tahun 2006 petani dan rakyat miskin di Indonesia dijanjikan suatu program landreform melalui ,rogram ,embaruan "graria $asional .,,"$0 yang sudah disebut!sebut (*<!8K dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2003. *ahkan dalam pidato awal tahunnya, pada tanggal ;2 8anuari 2007, ,residen mengumumkan jumlah lahan!lahan pertanian yang akan didistribusikan seluas ?,24 juta hektar. ,ada bulan 'ei 2007 pemerintah mengeluarkan 5ancangan ,eraturan ,emerintah .5,,0 tentang ,,"$. )ari dra#t tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum ,,"$ hanya berbicara masalah pembagian tanah saja, dan bukan pelaksanaan pembaruan agraria secara hakiki. 5,, tersebut juga menunjukkan
2

tidak jelasnya proses penyediaan tanah yang disebutkan akan berasal dari tanah bekas G-, bekas kawasan pertambangan dan kawasan hutan. ,eta lokasi objek tanah yang akan dibagikan dan waktu pelaksanaan ,,"$ tidak dijelaskan secara gamblang. (eiring dengan plin!plannya ,,"$, kon:ersi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian terus semakin menggila. =ercatat kon:ersi lahan sawah sedikitnya 20 ribu hektar per tahun. Kepemilikan lahan oleh petani semakin gurem, yakni tinggal 0.; hektar di ,ulau 8awa dan 2.2? hektar di luar 8awa2. *ahkan akibat kon:ersi lahan ini, di Kalimantan =imur semakin banyak petani tanpa tanah. (etidaknya 4.000 ha lahan pertanian menjadi lahan pertambangan batu bara yang tersebar di 22 kabupaten.2 *elum lagi kon#lik agraria yang terus terjadi. (etidaknya enam orang petani tewas akibat kon#lik sepanjang tahun 2008 .lihat dibagian hak asasi petani dalam dokumen ini0 )alam keadaan seperti itu ,,"$ malah menjelma menjadi sekadar program sertipikasi lahan!lahan pertanian;. 9agi!lagi pembaruan agraria direduksi menjadi persoalan administrasi pertanahan belaka. (eperti halnya ,rogram 9ayanan 5akyat untuk (ertipikasi 9ahan .9arasita0.3 'enurut catatan (,I kemauan politik ini sejak awal sudah terasa janggal dan kini mulai terbuka tanda!tanda kebohongannya. Karena sejatinya pembaruan agraria ditujukan untuk mengurangi bahkan meniadakan ketidakadilan struktur agraria. $amun dengan percepatan sertipikasi justru di khawatirkan akan memperkuat struktur ketidakadilan itu dan mempercepat mekanisme penciptaan pasar tanah. Kondisi ini sesuai dengan keinginan *ank )unia yang mengusung landreform berdasarkan konsep pasar tanah (land market). )alam konsep *ank )unia, siapa yang mampu membeli tanah dia yang mendapatkannya. =ujuan dari landreform yang sesungguhnya untuk menumbuhkan keadilan struktur penguasaan dan kepemilikan tanah masih jauh dari harapan. ,adahal konstitusi kita mengamanatkan bahwa penerima redistribusi tanah dalam landreform adalah petani miskin, penggarap, buruh tani dan subyek lainnya sesuai -ndang!undang $o.4 tahun 2?60 tentang pokok!pokok agraria atau lebih dikenal dengan --," 2?60. *ukan untuk kepetingan in:estor seperti yang diinginkan *ank )unia dan diakomodasi oleh pemerintah (*<!8K. 8adi sesuatu yang mengherankan bila pada bulan 'aret 2007 pemerintah mengesahkan -ndang!undang $o. 24 =ahun 2007 tentang ,enanaman 'odal, yang isinya adalah meluaskan kekuasaan modal pada penguasaan dan kepemilikan agraria. -ndang!undang ini sangat kental dan sarat dengan ideologi pasar, serta dengan gampangnya menggantungkan nasib bangsa di
2

"khir 2007, kepemilikan lahan oleh petani pun makin gurem, yakni tinggal 0.; hektar di ,ulau 8awa dan 2.2? hektar di luar ,ulau 8awa. )ari sebelumnya di tahun 200;!2006 @masihA 0,48 ha di pulau jawa dan 2,2? ha diluar pulau jawa .*,( dan (uara ,embaruan diolah0 2 )ilaporkan bahwa dalam 4 tahun terakhir ini kon:ersi lahan yang terbesar adalah di wilayah kabupaten 7kota Kutai kartanegara dan Kota (amarinda sisanya tersebar di 22 kabupaten di Kaltim. ; (eperti yang diberitakan oleh (,I (umatra -tara bahwa ,elaksanaan ,rogram ,embaruan "graria $asional .,,"$0 di (umatra -tara tak jauh beda ,rona jaman /rde *aru yaitu program sertipikat tanah seperti di wilayah Kecamatan (ilangkitang Kabupaten 9abuhan *atu, Kabupaten )eli (erdang, *injai, =apanuli, 'andailing $atal dan ,ematang (iantar 3 ,rogram ini merupakan tanggung jawab *adan ,ertanahan $asional .*,$0 diluncurkan pada 26 )esember 2008 di ,rambanan 8awa =engah yang dihadiri oleh ,residen. ;

tangan in:estor. -ndang!undang ini juga berpotensi menambah kon#lik agraria terutama dengan tanah petani di pedesaan, kawasan hutan dan tanah ulayat. 9ebih lanjut, substansi di dalam undang!undang ini akhirnya digugat ke 'ahkamah Konstitusi oleh (,I bersama gerakan rakyat lainnya yang tergabung dalam GB5"K 9"C"$. "khirnya judicial review tersebut dikabulkan oleh 'ahkamah Konstitusi pada bulan 'aret 2008. Intinya 'ahkamah Konstitusi menyatakan bahwa ,asal 20 .tentang ak Guna -saha yang dapat diperpanjang sekaligus dimuka menjadi ?4 tahun0 dinyatakan bertentangan dengan --) 2?34. 8adi apa yang disampaikan oleh kepala *,$ dan ,residen (*< )alam pidatonya pada peluncuran 9arasita 26 )esember 2008 lalu, mengenai prioritas kerja *,$ kedepan .yakni pembaruan "graria, ,enyelesaian Kon#lik "graria, ,enyelesaian persoalan tanah terlantar distribusinya kepada rakyat dan percepatan serti#ikasi pertanahan0 merupakan janji yang diulangi lagi. =erlalu berat rasanya pembaruan agraria secara sungguh!sungguh menjadi program utama yang akan terlaksana mengingat kekuasaan pemerintah akan segera berakhir dalam hitungan bulan saja.

Benih, sumber kehidupan yang terabaikan


Kondisi perbenihan di Indonesia hingga tahun 2008 yang telah lewat tidak banyak berubah, benih yang merupakan salah satu input dasar produksi pertanian kerap kesulitan ketersediaannya. ,emerintah tidak memberikan dukungan sepenuhnya kepada rakyat, dalam hal ini petani untuk memproduksi benih nya sendiri. )ari sisi anggaran dukungan pemerintah terhadap penyediaan benih bersubsidi bagi petani bisa dikatakan terabaikan. )irektur (arana ,roduksi =anaman ,angan (pudnik (ujono mengatakan bahwa penyediaan benih memang relati:e @terabaikanA dibandingkan pupuk misalnya karena petani dianggap memiliki kemampuan untuk menyediakan benih sendiri. "lasan itu pula lah yang menyebabkan besarnya anggaran untuk subsidi benih terbilang yang paling kecil, yaitu hanya 0,0; persen dari ,)*, sepuluh kali lebih kecil dari subsidi pupuk. )an jumlah ini akan kembali turun pada tahun 200?. Tabel 1. Dukungan Bantuan dan ubsidi Benih 2008
!" 2 2 #raian )ana =ugas ,embantuan Kabupaten7Kota )ana ,(/7(ubsidi Biaya $%p&'iliar( ;?3,400 ?42,082 222,422 283,820 ;63,824 28?,?;; 2,;34,482

a. (ubsidi *enih b. %adangan *enih $asional .%*$0 c. *antuan 9angsung *enih -nggulan .*9*-0 D ",*$ D ",*$ , 8umlah (umber> )irektorat ,angan E ,ertanian *appenas

Karena itu kreati:itas petani untuk memproduksi benih tidak mendapat perhatian serius. ,etani kecil diposisikan sebagai konsumen benih yang tidak mempunyai daya tawar dihadapan perusahaan!perusahaan benih raksasa semenjak dikeluarkannya -- $o.22 =ahun 2??2 tentang (istem *udidaya =anaman dan -- $o.2? =ahun 2000 tentang ,erlindungan Farietas =anaman

sebagai perpanjangan tangan dari perjanjian I,5s .hak atas kekayaan intelektual0bagian dari paket kebijakan C=/4. Kebijakan tersebut telah menyebabkan situasi perbenihan di Indonesia sudah menjurus pada krisis benih dan ketergantungan petani terhadap benih yang diproduksi perusahaan agribisnis multinasional, (ebagian besar benih untuk tanaman pangan dikuasai dan didistribusikan oleh perusahaan multinasional. (ebagai contoh, untuk jagung, 3; persen benih hibrida dipasok oleh perusahaan besar seperti (yngenta dan *ayer %orp. Kondisi ini menyebabkan petani menanggung beban ongkos peroduksi yang semakin mahal dan makin sulit untuk memproduksi, mengembangkan dan melestarikan benih. 'ode produksi yang terjadi saat ini sangat membebani petani, terutama karena petani harus terus membeli .menjadi end-user0. *enih, harus beli bibit unggul. ,upuk, harus beli urea, atau produk pabrik yang lain. 5acun .herbisida, pestisida0 juga harus beli lagi. "kibatnya, petani menjadi tergantungGdan alih!alih dapat untung, malah jadi rugi. Keterpurukan perbenihan ini terlihat juga pada kasus benih (upertoy! 92 yang gagal menyebabkan petani mengalami kerugian. Ketika pengusaha atau perusahaan memproduksi benih yang telah merugikan masyarakat itu terbukti bersalah, ia hanya mendapatkan hukuman memberikan ganti rugi kepada petani. (ementara ketika petani mengembangkan benihnya sendiri seperti yang terjadi tahun 2004 lalu di Kediri dan $ganjuk mereka harus mendekam di penjara dan di larang memproduksi benih lagi. (elain itu, masih banyak benih bersubsidi yang kerap diselewengkan penyalurannya seperti yang dialami anggota (,I di 8awa =imur. 'isalnya ketika ternyata benih bersusbsidi yang seharusnya mereka terima harus ditebus dengan harga lebih mahal dari harga normal yang harus mereka dapatkan dari ,etugas ,ertanian 9apangan .,,90 setempat.

Pupuk, hilang ketika musim tanam datang


,ersoalan pupuk di Indonesia berubah pasca penandatanganan 9etter o# Intent .9oI0 dengan I'& saat Indonesia digiring masuk ke era pasar bebas. ,emerintah terikat (legaly binding) untuk menjalankan prinsip!prinsip yang tercantum dalam ,erjanjian ,ertanian ."o"0 ! C=/ yang dirati#ikasi oleh Indonesia melalui -- no.772??3. (ubsidi pupuk dicabut pada tanggal 2 )esember 2??8, diikuti dengan liberalisasi ekonomi pupuk yang sebelumnya dimonopoli ,usri. ,ada tahun 2002 diberlakukan kembali subsidi pupuk dan benih, namun jika kita coba melihat besaran subsidi tahun 200;!2006 subsidi pupuk hanya 0.06, 0.03, 0.07 dan 0.07 persen dari ,)*. (ubsidi pupuk tahun 2008 dinaikkan 2 kali lipat menjadi 5p 24, 274 triliun dari subsidi tahun 2007 sebesar 5p 7,8 triliun. -ntuk anggaran ",*$ 200? anggaran untuk pupuk di tingkat produsen naik menjadi 5p26, 348 triliun. 8umlah ini menjadi 0,; persen dari ,)*. Kenaikan proporsi subsidi ini sesungguhnya tidak mengubah :olume pupuk yang disubsidi yaitu sebesar 7,2 juta ton .tahun 2007!20080, karena sesunguhnya jumlah itu digunakan untuk mensubsidi harga gas yang menjadi bahan baku pupuk yang mengalami kenaikan harga. arga bahan baku non gas sudah meningkat 200 H 400 persen, harga gas sendiri mengalami naik dari 4,4 dolar "(7juta million!million british thermal unit .''*=-0 menjadi 20,4 dollar "(7''*=-6
4

al ini sejalan dengan kebijakan C=/ .Corld =rade /rgani+ation0 dalam "o" ."greement on "griculture0, yang didalamnya juga mengatur tentang =5I,s .perdagangan yang menyangkut hak paten0 4

"rah kebijakan yang bimbang disektor perpupukan antara subsidi langsung untuk petani atau perusahaan, berkembang menjadi sistem :oucher yang kemudian mandeg dan berakhir dengan sistem tertutup melalui mekanisme 5encana )e#initi# Kelompok Kerja .5)KK0. al ini sesuai ketetapan ,eraturan 'enteri ,ertanian $o. 3272008 tentang arga Bceran =ertinggi . B=0 serta (K 'enteri ,erdagangan $o. 2272008. 'ekanisme 5)KK membatasi subsidi pupuk hanya bagi kelompok!kelompok tani bentukan )epartemen ,ertanian sedangkan kelompok!kelompok tani lain dan juga petani yang belum berkelompok kesulitan mengakses pupuk.

ingga kini lemahnya lembaga yang dibentuk oleh pemerintah yang berperan mengawasi distribusi pupuk hingga ke petani. al ini mempengaruhi tidak maksimalnya sistem distribusi pupuk. Itulah sebabnya selalu terulang, pupuk menghilang di pasaran ketika petani bersiap!siap memulai musim tanam.
,etani di berbagai wilayah berusaha untuk mendapatkan pupuk. (alah satu contoh yang dialami petani (,I di 8awa =imur, sejak /ktober 2008 lalu pupuk praktis menghilang. 'ereka pun akhirnya mengadakan audiensi dengan industri pupuk Indakop, ,etrokimia dan Komisi * ),5) ,onorogo. $amun hingga waktu petani membutuhkan pupuk penyediaan pupuk ini tidak terealisasi. ,encanangan Go!/rganic 2020 agar petani lebih mandiri tidak tercermin dari anggaran subsidinya ditahun 2008 yang hanya 373 'ilyar untuk pupuk organik dari total subsidi pupuk sesbesr dari 24, 274 =riliun. ,adahal salah satu langkah yang terbaik tentu ialah mendukung pengembangan pupuk organik yang dapat dikembangkan sendiri oleh petani. )ukungan pemerintah kearah itu lah yang harus diperbesar. ,engembangan pupuk organik ini selain mengembalikan kesuburan tanah dan membantu meningkatkan produkti:itas juga akan sangat berperan dalam membangun kedaulatan petani. ,etani dapat menghasilkan pupuk yang dibutuhkannya sendiri

Beras, surplus tapi petani tetap miskin


,ada pemerintahan (*<!8K saat ini paling banyak mengeluarkan kebijakan perberasan nasional pasca /rde *aru. )alam tahun 2008 yang baru lewat ini saja telah dua kali dikeluarkan kebijakan yang mengatur mengenai perberasan nasional, yaitu Inpres $o.272008 dan disusul Inpres $o.872008 pada penghujung tahun yang mengatur mengenai arga ,embelian ,emerintah . ,,0 beras. (elain juga dikeluarkannya ,rogram ,eningkatan *eras $asional .,2*$0 dengan target mencapai swasembada beras kembali. =ahun 2008 ini pemerintah menyatakan bahwa Indonesia kembali berhasil mencapai swasembada beras kembali setelah 23 tahun. =ahun 2008 menurut angka ramalan *,( terjadi peningkatan produksi ; juta ton gabah. (uatu jumlah yang sangat #antastis sejak 23 tahun yang lalu, terlepas dari perdebatan data terkait surplus beras tersebut.

al ini diakui oleh 'enko )eputi 'enko ,erekonomian *idang Industri dan perdagangan, Bdy ,utra Irawady, 2008 6

Produksi Gabah (ton) 70.000.000 60.000.000 50.000.000 Produksi 40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 0
19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 *

Produksi Gabah (ton)

Tahun

)ra*ik 1. Peningkatan Pr"duksi )abah !asi"nal 1++8,2008

(ekarang ini peningkatan produksi beras tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan petani. 'enurut sur:ei 9itbang )epartemen ,ertanian terakhir .20060, pendapatan per kapita per hari petani padi 5p ;.064!8.366 .kurang dari -(1 20. Ini juga bukan hal baru. (ur:ei ,atanas tahun 2000 sudah menggambarkan betapa ekonomi petani padi berada di bibir jurang> lebih dari 80 persen pendapatan rumah tangga tani disumbang dari kegiatan di luar pertanian, seperti mengojek, berdagang, dan menjadi pekerja kasar. (ecara e:oluti#, sumbangan usaha tani padi dalam struktur pendapatan rumah tangga merosot> dari ;6,2 persen pada 2?80!an, tinggal 2;,6 persen. (esuai dengan kajian dari (,I terhadap angotanya petani di ,. 8awa pada tahun 2007. *ahwa dengan sewa lahan 2 ha sawah padi pendapatan anggota (,I 5p. 27.400 per hari75=, atau 5p 3.;00 per kapita7hari dengan asumsi empat orang satu keluarga. (,I menilai keadaan ini tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya. *etapa miskinnya petani bila mengacu pada kriteria kemiskinan *ank )unia yaitu pendapatan per kapita kurang dari -(1 27hari. 'engapa ini terjadiI (,I berpandangan program peningkatan produksi beras nasional yang didorong melalui intensi#ikasi pertanian sudah salah arah. =ak ubahnya strategi 5e:olusi ijau yang diterapkan pada era /rde *aru yang justru telah menyebabkan ketergantungan atas input, terpeliharanya ketimpangan agraria, dan terjadinya krisis lingkungan hidup karena pemakaian bahan!bahan kimia .lihat pada dokumen ini tentang kebijakan pembaruan agraria dan pupuk0. (ementara itu insenti# pemerintah melalui kebijakan perberasan tidak maksimal. Kalah oleh harga dipasaran, in#lasi dan kenaikan **'. Kebijakan ,, hanya mengikuti trend in#lasi tiap tahunnya, tidak begitu berpengaruh secara signi#ikan atas pendapatan petani. *erikut analisis (,I, pada saat ,residen mengeluarkan Inpres $o.272008 bulan "pril 2008 (,I telah menyatakan bahwa ,, yang ditetapkan pemerintah tidak cukup untuk menutupi biaya produksi petani7. Calaupun peningkatan ,, sebesar 20 persen untuk GK,J ?,2 persen untuk GKG dipenggilingan dan 7,4 persen untuk beras sementara laju in#lasi pada saat itu sudah 6,4? persen. $yatanya ,, ini makin ketinggalan jauh dibelakang ketika 'ei 2008 harga **' naik rata!rata sebesar 28,7 persen. sontak semua kebutuhan hidup dari primer hingga skunder naik.
7

(,I> pada "pril 2008, ketika pemerintah menaikkan ,, GK, 5p. 2007kg atau menjadi 5p. 22007kg, (,I menyatakan harga yang layak seharusnya 5p. ;;20 per kilogram. )i itung dari berbagai kebutuhan petani. 7

Perbandingan -PP dengan .aju /n*lasi


Perbandingan HPP dengan Laju Inflasi
35 30 persentase 25 20 15 10 5 0 2004 2005 2006 tahun 2007 2008 GKP GKG B ras !a"u in#$asi

"khir 2008, walau pemerintah telah 2 kali menurunkan harga **' namun dengan laju in#lasi nasional sebesar 22,68 persen, dan harga!harga barang lain relati:e tetap peningkatan ,, yang ditetapkan di penghujung )esember 2008 tersebut tidak lah berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan petani. Karena di bulan )esember 2008, saja rata!rata harga beras di pasaran untuk I5 63!III sudah mencapai 5p. 3.6007kg melampaui 5p. 6007kg dibanding kebijakan ,, yang akan berlaku pada 2 8anuari 200?. menurut hitungan (,I seharusnya ,, GK, saat ini adalah sudah mencapai 5p. ;.7007kg di sawah. Perubahan -arga Pembelian Pemerintah $-PP( $%p per Kg(
/npres !". 0&2001 1&2008 GK, .di petani0 2000 2200 GKG 2600 2830 .dipenggilingan0 *eras .digudang 3000 3;00 *ulog0 Sumber: SPI ( !!") diola# dari in$res tentang kebijakan $erberasan% 8&2008 2300 ;000 3600

'ari kita lihat kebijakan ekspor!impor pada beras. Ketika harga beras di le:el internasional rendah misalnya pemerintah terus mendorong ke arah impor beras. $amun ketika harga beras internasional meningkat wacana ekspor beras gencar didengungkan. 'isalnya pada tahun 2006, ketika harga beras dalam negeri mencapai rata!rata 5p. 3.;007kg, sementara di pasar Internasional &/* -(1 ;02 .sekitar 5p. 2.7007kg dengan -(1 2K 5p. ?.0000. maka pemerintah memutuskan untuk impot beras!lihat tabel dibawah. Ketika arga beras di pasar internasional tahun 2008 ini !ber#luktuasi cukup tinggi !dengan harga terendah ;84 -(1 per ton .5p 32;4 per kg0 dan harga tertinggi ?62,60 -(1 per ton .5p 20.482 per kg0 pada bulan 'ei, walau di penghujung tahun 2008 harga nya kembali turun ke 400 -(1 per ton .5p 4400 per kg0. <ang pada saat yang sama rata!rata harga beras dalam negeri sebesar 5p. 3.4007kg maka wacana ekpor beras dikembangkan. ,adahal mengacu pada harga internasional tersebut secara nyata petani menyubsidi harga beras kepada publik tanpa pamrih.

Tabel . 2umlah imp"r beras tahun 1++8,2008 $t"n(


=ahun Folume Impor dari *,( Folume Impor dari =55

2??8 2??? 2000 2002 2002 200; 2003 2004 2006 2007 2008DD

n7a n7a n7a 633,7;; 2,804,;80 2,328,406 2;6,867 28?,627 220,000 2,400,000 0

6,077,000 3,28;,000 2,422,000 2,;83,000 ;,707,000 2,740,000 6;2,000 ;03,000 830,000 n7a 0

Sumber: &#e 'ice 'e$ort dan (PS) !!*) + n,a: data tidak tersedia ++ beras kualitas k#usus teta$ di im$or n,a

Peran B#.3)
*adan -rusan 9ogistik .*-9/G0 telah berulang kali mengalami perombakan dalam sistem kerja. ,erubahan!perubahan terus berlanjut dianggap sebagai langkah untuk menemukan bentuk yang paling tepat untuk menjamin ketersediaan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia, disamping menjamin tercapainya keseimbangan harga antara produsen atau petani padi, dengan konsumen. "wal bulan (eptember 2007 (K 'enteri Koordinator ,erekonomian pemerintah memberikan kuasa penuh, tidak perlu lagi menunggu persetujuan pemerintah, bagi *-9/G untuk mengambil langkah!langkah yang dianggap perlu untuk mengamankan persediaan beras dalam negeri. Kewenangan baru yang diberikan kepada *-9/G meliputi monopoli impor, stabilisasi harga regional tanpa perlu menunggu perintah, membeli beras di luar harga pembelian pemerintah . ,,0, dan menjaga persediaan minimum beras nasional. )i satu sisi langkah ini bisa dilihat sebagai langkah upaya baru, dimana kewenangan monopoli impor beras dikembalikan kepada *-9/G sebagai lembaga negara. al ini penting agar sistem perdagangan, khususnya dalam konteks ekspor impor bahan pangan pokok tidak dikendalikan oleh pihak swasta dan menjadi lahan bagi spekulan. (ecara keseluruhan keputusan yang baru ini nampaknya dikeluarkan dalam usaha mengembalikan Public Service Obligation .,(/0 dari *-9/G. al tersebut bagi (,I akan sulit tercapai karena sampai saat ini ,, 5I $o.77200; yang mengatur perubahan *-9/G dari 9embaga ,emerintah $on )epartemen .9,$)0 menjadi ,erusahaan -mum .,erum0 belum dicabut.

*ulog juga terikat aturan pasar karena perannya tidak hanya sebagai $ublic service obligation .,(/0 lagi, melainkan sudah mencari pro#it. "dalah rasional jika dalam keadaan demikian *ulog lebih berorientasi impor dalam keadaan kekurangan stok dan kenaikan harga. 'isalnya
Ketika harga jual petani lebih tinggi dari harga beras impor *-9/G tentu akan memilih untuk membeli beras impor, ditambah dengan kebebasannya saat ini untuk tidak perlu berkonsultasi dengan pemerintah terlebih dahulu untuk mengimpor beras. ,engalaman selama ini membeli dengan harga ,, saja
?

!yang bagi para petani seringkali tidak dapat menutupi biaya produksi! *-9/G kerap enggan dan memilih untuk membeli beras impor yang lebih murah. )an sebaliknya. =idak bisa ditampik bahwa peran *ank )unia, I'& dan C=/ juga berpengaruh langsung terhadap kebijakan beras di IndonesiaGterutama menyangkut masalah rantai perdagangan. I'& menghapus peran ,(/ *ulog melalui 9oI 2??8, sehingga monopoli *ulog dalam pengaturan stok dan harga beras dikebiri.

Kedelai, terper"s"k pada lubang yang sama


"wal tahun 2008 ditandainya dengan krisis harga pangan yang terjadi di dunia termasuk di Indonesia. (eperti kenaikan harga kedelai yang mencapai 200 persen lebih, yang dimulai sejak pertengahan tahun 2007 yang terus merangkak naik sampai pada awal tahun 2008. <akni kurang lebih dari 5p. ;.3407kg menjadi 5p. 7.4007kg. Krisis ini disebabkan berbagai #aktor mulai dari isu bahan bakar nabati, liberalisasi perdagangan yang dimotori oleh C=/, dan merebaknya spekulasi. 5espons pemerintah adalah dengan menurunkan bea masuk impor kedelai dari 20 persen menjadi nol persen. kemudian pada sisi produksi, menargetkan pencapaian produksi sebanyak 740 ribu ton dengan asumsi lahan yang ditanami 600 ribu ha yang disertai dengan kebijakan subsidi benih kedelai sebanyak 4.400 ton. al tersebut sebenarnya tidak menyentuh persoalan utama dari anjloknya produksi kedelai di Indonesia, yaitu diantaranya gagal panen, menciutnya lahan tanaman pangan, dan bencana alam, keengganan petani menanam kedelai. $amun yang paling :ital adalah dikarenakan kebijakan yang keliru. 'engapa petani engganI Inilah beberapa hal yang perlu dicatat, bahwa pada tahun 2??0! an harga kedelai pernah mencapai 5p. 8.0007kg sehingga petani bergairah mengembangkan komoditas tersebut yang menyebabkan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton. $amun sejak Indonesia masuk dalam kerangka liberalisasi dan setelah masuknya kedelai impor yang harganya lebih rendah dari kedelai lokal maka produksi dalam negeri terpinggirkan yang akhirnya petani enggan menanam karena harganya kalah bersaing. 'urahnya harga kedelai impor tersebut, khususnya dari "(, karena mendapatkan subsidi ekspor dari pemerintah setempat seperti G(' 202 dan 20; serta ,9 3808. =ahun 2004 harga kedelai impor 5p 2.800, sedangkan harga kedelai lokal 5p;.400 per kilogram, tahun 2006 harga kedelai impor 5p2.600 sedangkan kedelai lokal 5p;.400 per kilogram, dan pada 2007 harga kedelai impor 5p;.200 sedangkan kedelai lokal 5p;.300 per kilogram. "kibat persaingan yang tidak sehat itulah kemudian tiap tahunnya impor semakin banyak dan produksi nasional serta luasan lahan panen kedelai semakin menciut.? Indonesia tergantung impor kedelai tiap tahunnya sekitar 64
8

=he BLport %redit Guarantee ,rogram .-S.!/! 0 co:ers credit terms up to three years )engan subsidi tersebut, maka importir dari negara lain yang mendatangkan kedelai dari "( mendapat kemudahan berupa pembayaran bisa dilakukan setelah tiga tahun selain itu tanpa bunga selama enam bulan.dan the ,ublic 9aw 380 .,.9. 3800 merupaka skema perdagangan pangan yang dibungkus bantuan. (ehingga meungkinkan -()" memberikan subsidi eksport tanpa takut dikatakan dumping. ? menurut catatan *,( tahun 2006 produksi kedelai nasional mencapai 737.622 ton, pada tahun 2007 turun menjadi 608.26; ton. )i sisi lain, peningkatan impor kedelai 20

persen dari kebutuhan nasional. *elum lagi persoalan @kartelA dan spekulasi perdagangan kedelai impor20. Kemudian juga ada konsep @(oybean BstateA yang merupakan suatu kawasan perkebunan kedelai yang direncanakan mencapai 300 ribu ha. ingga saat ini tidak ada laporan resmi pemerintah atas program ini. 9agipula menurut (,I dengan konsep ini pemerintah masih dalam kerangka mode produksi yang padat modal, monokultur dan masi# yang tentu diserahkan kepada sektor pri:ate. ,adahal keberhasilan pemenuhan pangan selama ini ada karena ditompang oleh keluarga petani yang padat karya dan ramah lingkungan.

Daging sapi, keamanan pangan rakyat diabaikan


)alam kebijakan peternakan, pemerintah Indonesia melakukan suatu kebijakan yang tidak mendukung tercapainya keberlangsungan produksi dan kehidupan para petani peternak (api, dan produsen susu. al itu terlihat dari kekurangan produksi dalam negeri hingga ;4 persen atau 2;4,2 ribu ton dari kebutuhan nasional ;84 ribu ton .yang setara sekitar 2 juta ekor sapi0 di atasi dengan cara mengimpor sapi. "rtinya kebijakan pemerintah justru mirip dengan kedelai, yaitu mempermudah impor. (ejak sapi asal *rasil ditolak masuk ke wilayah Bropa, maka mereka mencari pangsa pasar baru. =entu dengan tawaran harga yang lebih murah, bila semula ditawarkan harga &/* 5p. 37.0007kg kini menjadi 5p. ;7.0007kg, sementara harga daging sapi di Indonesia mencapai 5p. 40.000! 5p. 60.0007kg. ingga kini rata!rata impor sapi bakalan mencapai 600.000 ekor tiap tahunnya )engan mengimpor daging sapi dari *rasil seakan menguntungkan karena dengan harga murah. $amun dibalik itu semua ada beberapa ancaman, pertama soal kesehatan manusia dan hewan ternak di Indonesia yang terancam ,enyakit 'ulut dan Kuku .,'K022. Kedua, ketergantungan impor daging akan terus lestari. Ketiga, daya jual peternak sapi akan terncam dengan daging impor murah ini. =erkait dengan susu, sekali lagi melemparkan peternak susu ke pasar adalah jalan yang ditempuh. (aat ini dengan bea masuk lima persen harga susu peternak kalah bersaing dengan impor. (aat ini harga susu internasional merambat turun dari -(1 3.8007metric ton menjadi -(1 2.;407metric ton. "rtinya setara dengan 5p. ;.400!an7liter, sedang peternak domestik menjual ke
naik 6,7 persen setiap tahunnya. $amun nyatanya sejak tahun 2006!2007 kenaikan impor mencapai 26M lebih , yaitu dari 2,2 juta ton menjadi 2,7 juta ton kedelai yang dilakukan oleh perusahaan. =arget 600 ribu ha, dengan e#ekti#itas produksi yang 2,; ton7ha sama saja melestarikan impor kedelai. 9ain halnya bila ada perluasan areal tanam 2,02 juta ha, meningkatkan produkti:itas menjadi 2 ton7ha pada 200?, dan insenti# kebijakan memperbaiki harga jual kedelai lokal 20 9aporan dari liputan6 (%=F 24 8anuari 2008> Kepolisian Cilayah Kota *esar (urabaya menggerebek gudang milik ,= %argill Indonesia di 8alan )upak 5ukuk (urabaya, 8awa =imur, 8umat .24720. )iduga sebanyak 2; ribu ton kedelai yang ada di gudang merupakan bagian dari penimbunan. )ari data yang ada, ,= %argil Indonesia telah mengimpor kedelai dari "merika (erikat sebanyak 22 ribu ton sejak $o:ember 2007. $amun saat ini polisi hanya menemukan 2; ribu ton senilai 5p ?0 miliar yang tidak dilengkapi dokumen impor.
22

(eperti dilaporkan dalam 5esolusi /IB $o. NFIII =ahun 2008, bahwa negara *ra+il belum bebas benar dari penyakit kuku dan mulut .,'K0. )i *ra+il dari 28 negara bagian, terdapat 2 negara bagian yang bebas ,'K tanpa :aksinasi dan 27 negara bagian yang dinyatakan bebas ,'K dengan :aksinasi. (edangkan 20 negara bagian masih positi# terserang ,'K. (ehingga dalam hal ini sekitar 87 persen produksi daging sapi di *ra+il dari sekitar 200 juta ekor sapi telah bebas ,'Ksumber litbang )eptan.. 22

koperasi susu 5p. ;.000 H 5p. ;.4007liter. $amun ke indiustri pengolahan susu .I,(0 mencapai 5p. ;.200 H 5p. ;.7007liter. (usu impor mengancam keberadaan dan pendapatan peternak susu. (eharusnya pemerintah menaikan *' susu bukan sebaliknya dinolkan.

a4it, gurun hijau yang semakin luas


)alam satu dekade tahun terakhir, peningkatan luas lahan sangat pesat hampir 260 persen dalam 20 tahun terakhir dan peningkatan produksi %,/ sebesar 220 persen. ,esatnya pertumbuhan perkebunan sawit ini tidak terlepas dari tingginya permintaan minyak sawit di dunia beberapa tahun terakhir sebagai bahan baku agro#uel. <ang terus diikuti kebijakan nasional yang mempermudah perluasan perkebunan sawit. 9ebih lanjut meningkatnya kontrol perusahaan transnasional dalam sektor pertanian telah mendorong semakin lebarnya sayap perkebunan!perkebunan sawit di Indonesia. 5ibuan petani tidak memiliki alternati# lain selain menanam sawit untuk kelangsungan hidup mereka, karena pertanian tradisional mereka terus tergusur, dan sumber alam mereka beralih ke perusahaan!perusahaan.
Produksi %P& 'asiona$ (000 ton) 20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0
19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07

Produksi

Produksi %P& 'asiona$ (000 ton)

Tahun

)ra*ik 5. Perkembangan Pr"duksi 6P3 !asi"nal =ahun 2008 menunjukkan bukti nyata terhadap janji semu kesejahteraan yang ditawarkan perkebunan sawit bagi para petani. ,etani!petani sawit yang hanya menghasilkan =*( bagi kebutuhan industri merupakan kelompok yang paling rentan. ,etani memang sempat menikmati naiknya harga sawit. Calaupun harga yang diterima petani masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan keuntungan yang diterima oleh industri pengolahan kelapa sawit.22 arga %,/ di pasar internasional mencapai -(12307 per tonnya pada bulan 'aret 2008, dari sebelumnya rata!rata harga %,/ selama tahun 2004!2006 adalah -(1400 per ton. $amun tidak adanya kontrol harga yang tegas mengenai harga jual tandan buah segar .=*(0 sawit dari petani kepada pabrik pengolahan serta rendahnya posisi tawar petani membuat petani sangat rentan terhadap ketidakstabilan harga. $amun, di paruh kedua tahun 2008 dalam waktu kurang dari sebulan harga sawit jatuh dengan sangat cepat dari 5p 2?007kg menjadi kisaran 5p 320!;407kg. arga tersebut tidak cukup untuk menutup biaya produksi yang
22

)engan perbandingan harga yang diterima petani sawit yang menjual =*( sawit pada puncak kenaikan harga tahun 2008 sebesar 5p 2?00 per kg sementara produsen %,/ bisa menerima 5p23.000 per kg. 22

jauh lebih tinggi. )engan harga jual tersebut banyak petani yang memilih untuk membiarkan saja kelapa sawit tersebut di pohon daripada mengeluarkan uang untuk memanennya. 5ata!rata biaya yang harus dikeluarkan untuk memanen kelapa sawit sebesar 5p 200.000 per ton, belum terhitung biaya pupuk dan pemeliharaan yang harus dikeluarkan jika petani menerima 5p 320.000 per ton =*(, berarti petani mengalami kerugian sebesar 5p 2?6.240,! per ton. 8ika petani mengalami kerugian untuk biaya produksi nya bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari!hariI )engan harga ini, petani telah merugi sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari!hari. *anyak petani juga yang terancam kehilangan tanahnya akibat tidak mampu melunasi hutang!hutangnya. )isamping itu, petani terancam krisis dua kali lebih lama yakni, ketidak mampuan untuk memberi pupuk saat ini. Inilah yang menyebabkan banyak petani yang mengalami depresi berat. Kondisi tersebut makin diperparah dengan masih banyaknya tanah petani terancam dirampas oleh perkebunan besar, diantaranya seperti yang dialami 2400 KK petani atas tanahnya seluas 7000 a yang dahulu merupakan eks G- ,= "sialog di daerah 8ambi. )ominasi perusahaan besar nampak nyata pada perkebunan sawit. )ari total perkebunan sawit yang ada sebesar 7,28;,063 hanya 2,6 juta hektar diantaranya dimiliki oleh petani sebanyak 20 juta keluarga petani. (edangkan lebih dari separuhnya dikuasai perusahaan swasta. &enomena ini menjelaskan juga betapa struktur ini sangat bertentangan dengan konstitusi 5I, merujuk pasal ;; ayat ; --) 2?34. Kemudian juga sistem perkebunan sawit di Indonesia masih semata mengandalkan hasil dalam bentuk bahan mentah, tidak ada upaya untuk mengembangkan industri hilir lebih lanjut. /rientasi ekspor terlihat jelas di sektor perkebunan sawit ini. =erlihat dengan kenyataan bahwa memang benar Indonesia saat ini telah menjadi produsen sawit terbesar daripada 'alaysia namun untuk hasil produksi olahannya 'alaysia masih jauh lebih tinggi. (emisal ketika harga Crude Palm Oil .%,/0 dunia melonjak hingga sempat mencapai 870 -(1 per ton, para produsen dan pedagang kelapa sawit dan minyak goreng lebih memilih menjual %,/ di pasar internasional yang menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di pasar lokal. Ketika pemerintah berusaha melakukan ,rogram (tabilisasi arga yang memerintahkan perusahaan untuk menyerahkan %,/ hasil produksinya untuk kepentingan domestik, secara praktis usulan normati# ini ditolak mentah! mentah. Ini hanya salah satu akibat menyerahkan segalanya kepada pasar dan swasta. )i sisi lain pemberian ijin perluasan lahan milik perusahaan terus dilakukan yang mendapatkan dukungan dari pemerintah baik melalui kebijakan maupun permodalan. ,erluasan lahan sawit yang tanpa kontrol ini bukan hanya memperbanyak kon#lik lahan namun jug telah merusak hutan dan menghancurkan sumber daya alam seperti air dan kesuburan tanah. )ari anggota (,I di (umatera hampir 80 persennya adalah kon#lik diwilayah perkebunan sawit. (ebagai contoh, di (umatera (elatan saja dari 82 perusahaan perkebunan kelapa sawit, seluruhnya terkait masalah sengketa lahan dengan penduduk setempat. 9ahan yang menjadi sengketa dalam perkebunan besar kelapa sawit tersebut seluas 8; ribu ha atau 22M dari luas keseluruhan.

2;

Krisis harga Pangan


/rganisasi ,angan dan ,ertanian )unia .&"/0 telah mengeluarkan peringatan mengenai krisis pangan dunia pada akhir )esember 2007. Krisis pangan yang berupa peningkatan harga dunia membawa ancaman kepada negara dunia ketiga yang tidak memiliki kekuatan ekonomi seperti negara!negara maju. 9aporan &"/ tersebut terbukti, diawal 2008 harga pangan di sebagian besar negara dunia ketiga mengalami kenaikan yang sangat tinggi, termasuk di Indonesia. ,adahal di saat yang bersamaan produksi pangan dunia mengalami peningkatan. ,roduksi gandum dunia yang harganya naik pada awal 2008 ini ternyata mengalami peningkatan yang lebih besar lagi yaitu hingga ?,;3 juta ton antara tahun 2006 dan 2007. (ementara produksi gula dunia juga meningkat sebesar 3,33 juta ton sepanjang tahun 2007 lalu. (uatu angka yang cukup mencengangkan ditunjukkan dalam produksi jagung dunia pada tahun 200772008 lalu yang mencapai rekor produksi 7?2,; juta ton atau meningkat 80,2 juta ton dari tahun 200672007. anya kedelai yang mengalami penurunan produksi sebesar 27 persen, itu pun karena ada penuyusutan lahan di "merika (erikat sebesar 24 persen untuk proyek bio#uel. )i Indonesia menghadapi situasi kenaikan harga bahan!bahan pangan secara pesat. ,ada pertengahan 2007 rakyat Indonesia dipusingkan dengan melonjaknya harga minyak goreng yang kini telah mencapai 5p 24.000 per kg atau naik 3; persen dibandingkan harga periode yang sama tahun sebelumnya. arga kedelai meningkat lebih dari 200 persen pada awal tahun 2008 hingga kisaran 5p. 7.800 sampai 8000 per kg yang merupakan harga tertinggi sejak 23 tahun terakhir. 'enyusul kenaikan harga bahan pangan lainnya seperti beras, jagung, gula, susu hingga daging. al ini tentu sangat berat dampaknya terhadap kehidupan rakyat Indonesia, khususnya masyarakat miskin. Karena memang pada kenyataanya persentase pengeluaran terbesar rumah tangga miskin adalah untuk pangan, yaitu sekitar 40 hingga 70 persen dari total pengeluaran rumah tangga. (eperti yang dialami rumah tangga petani kecil, umumnya kenaikan harga bahan pangan ini tidak memberikan keuntungan yang signi#ikan. Karena disaat yang sama berbagai kebutuhan pokok naik. misalnya yang dialami oleh para petani kelapa sawit anggota (,I di 8ambi. Ketika harga %,/ sudah melambung tinggi menembus angka -(1 2200 per ton .sekitar 5p ?.?00.000 per ton0 harga =*( sawit di tingkat petani sawit di 8ambi misalnya masih sekitar 5p2200 per kg atau 5p 2.200.000 per ton. (ementara harga minyak goreng terus meningkat hingga mencapai 5p 24.000 per kg, sehingga para petani sawit ini juga terbebani untuk memenuhi berbagai bahan kebutuhan pokok di tingkat rumah tangga. )emekian juga yang dialami petani tanaman pangan. Kemudian apa yang dilakukan pemerintahI ,emerintah pada bulan "pril 2008 mengeluarkan Inpres I72008 mengenai ,, untuk GK,,GKG dan *eras. walau demikian tetap tidak cukup bagi petani untuk meningkatkan pendapatannya. )itambah lagi kebijakan ,, 2008 itu hangus oleh kenaikan harga **' pada bulan 'ei 2008 (li#at $ada to$ik beras dalam dokumen ini). )an juga beberapa komponen pangan impor seperti gandum dan kedelai *mnya diturunkan. <ang tentu akibatnya adalah persaingan antara petani Indonesia dengan pasar internasional yang tidak imbang.

23

"rtinya dapat dikatakan bahwa krisis harga pangan dan kenaikan harga minyak saat itu .tahun 20080 Internasional direspon oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan yang pro!pasar yakni liberalisasi, deregulasi dan memperkuat pri:atisasi pangan.'ustahil tercipta kedaulatan pangan kalau suatu bangsa dan rakyatnya tidak memiliki kedaulatan atas proses produksi dan konsumsi pangannya. /leh karena itu merupakan suatu keharusan bagi setiap bangsa dan rakyat untuk dapat mempunyai hak dalam menentukan makanan yang dipilihnya dan kebijakan pertanian yang dijalankannya, kapasitas produksi makanan lokal di tingkat lokal dan perdagangan di tingkat wilayah. )engan demikian petani dibiarkan berjuang sendirian tanpa ada perlindungan yang memadai dari negara. ,etani terus berproduksi walaupun menerima harga yang tidak sesuai dari produksinya, yang tentu telah mensubsidi seluruh masyarakat dengan harga relati# terjangkau. ,etani telah menyelamatkan Indonesia dari krisis harga pangan.

-ak Asasi Petani, pelanggaran tiada henti


*anyak pelanggaran ak "sasi ,etani yang harus dihadapi petani dan keluarganya tanpa ada tanggung jawab (state res$onsibility) dari pemerintah selaku pemegang kewajiban (state obligation). Intinya adalah suatu kewajiban negara untuk menghormati, memajukan, melindungi dan memenuhi hak asasi warga negaranya sesuai --) 2?34 yang secara tersurat pada pasal 28. ak tersebut baik sosial politik maupun Bkonomi, sosial dan budaya. *ahkan Indonesia telah merati#ikasi ko:enan internasional terkait hak!hak tersebut yang dtuangkan dalam undang!undang2;. Pelanggaran terhadap hak atas sumber,sumber agraria 1. Tanah (elama tahun 2008 terdapat 6; kasus kon#lik agraria terjadi, bahkan sebagian besar masih merupakan kasus lama. 9ebih dari 3?. 000 hektar lahan rakyat dirampas. 9ebih dari ;22 petani tercatat dikriminalisasi dengan ditangkap dan dijadikan tersangka, hampir semua petani yang ditangkap mengalami tindak kekerasan. *elum lagi lebih dari ;2.267 KK petani yang tergusur dari tanahnya dan mengalami pelanggaran kesulitan hidup. =erdapat 7 orang meninggal. )ata ini semua hanyalah data dari anggota (,I dan jaringan serta yang berhasil dikumpulkan, lebih dari itu banyak kon#lik dan korban yang masih tertutup in#ormasinya dari publik. Tabel K"n*lik Agraria tahun 2001,200815
=ahun 2007 2008 Kasus 76 kali 6; kali 9uasan lahan 2?6.27? 3?. 000 haD Kriminalisasi petani 266 orang ;22 orang =ergusur 23.247 KK ;2.267 KK =ewas 8 orang 6 orangDD

Sumber: SPI dan lainnya) di ola# dari berbagai sumber media DD satu orang balita tewas di 5iau dan dua petani di /KI, (umsel, (atu orang di 'adiun dan dua orang di *ojonegoro .kon#lik dengan ,erhutani0

2. Air

2;

-ntuk rati#ikasi hak Bkosob -- $o. 2272004 dan tentang rati#ikasi hak sipol -- $o 2272004 23 (ebagian besar kasus!kasus yang tercatat merupakan kasus yang sudah berlangsung lama, namun kekerasan yang berulang terjadi. <ang tercatat merupakan kekerasan yang terjadi selama 2008. 24

/rigasi, (emakin banyak yang rusak, data dari *,$ menyebutkan bahwa lebih dari 40.000 ha sawah irigasi teknis telah menjadi lahan nonpertanian. *ila diasumsikan yang sudah dikon:ersi tersebut bisa ditanami dua kali setahun dengan produksi 4 ton7ha maka kehilangan pendapatan petani mencapai 2.220 triliun .setara dengan 400.000 ton GK, seharga 5p. 2.2307kg0 Pri7atisasi air menyebabkan lebih dari ?.000 KK di (erang .juga terdapat anggota (,I0 terancam kekurangan air baik untuk konsumsi rumah tangga maupun untuk lahan sawah akibat dari pembangunan pembangunan pabrik air )anone seluas 200 hektar sawah yang subur di ,adaricang untuk kemudian dikon:ersi menjadi sumur arthesis penghasil air. .akibat protes petani, maka kegiatan penyedotan air dihentikan pada (eptember 20080

;. Benih (eperti laporan (,I cabang ,onorogo, (ubsidi benih kedelai yang

bermutu jelek dan harga yang di mark u$. )imana harga benih dipasaran pada awal tahun 2008 sekitar 5p. 7.000!an dijual kepada petani seharga 5p. 22.000,! ,erlindungan terhadap petani dengan program benih super toy. (eperti yang dialami petani di ,urwerejo, petani mengalamui kegagalan panen. <ang ternyata benih dari in:estor ,=. (arana arapan Indopangan, tersebut tidak sesuai dengan standar yang diatur dalam undang!undang perbenihan.24

Pelanggaran atas kehidupan yang layak )i ,alembang sejak 8anuari!8uli 2008, ada 24 anak balita gi+i buruk dirawat di rumah sakit itu, dua anak di antaranya meninggal dunia. )i 'akasar hanya berselang tiga pekan, dua orang lagi bayi di 'akassar, (ulawesi (elatan, meninggal dunia karena gi+i buruk. $urul idayat .2; bulan0 meninggal di 5(-) 9abuang *aji, 'akassar, (enin .27220. "wal $o:ember lalu, di kota ini, seorang anak berusia 2; bulan, )ea "delia, juga meninggal karena gi+i buruk. (ejak awal 8anuari sampai 2; 8uni 2008 tercatat 2; anak balita di $usa =enggara =imur meninggal karena gi+i buruk. (ejauh ini, ada 22.828 anak balita mengalami gi+i buruk dan 72.067 anak balita lain menderita gi+i kurang. Khusus di 5ote $dao dan Kab. (ikka yang dkunjungi oleh (,I sebagian besar korban adalah keluarga petani.

Kesimpulan
(ecara umum (,I menilai kondisi pertanian 2008 tidak banyak berubah dari sebelumnya. 5ealisasi pembangunan pertanian dan pedesaan masih jauh dari perubahan. al ini karena disebabkan ,emerintah masih mempertahankan model agribisnis yang lebih percaya kepada in:estor besar dari pada kemampuan petani kecil. "rah pembangunan pertanian yang seperti dituangkan pada program 5,,K menghasilkan ketergantungan dan pelambatan disektor pertanian pangan, sebaliknya perkebunan sawit maju pesat dengan berbagai insenti# dan dukungan. *elum lagi pengaruh pelambatan ekonomi dunia, yang pastinya mempengaruhi perkembangan pertanian nasional. ,adahal dengan situasi krisis kapitalisme global ini, seharusnya merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah membangun sektor pertanian lebih meluas lagi. Karena
24

,eraturan 'enteri ,ertanian $omor ;7 =ahun 2006 tentang ,engujian dan ,elepasan =anaman Farietas *aru. 26

dengan prediksi , K besar!besaran pada sektor industri manu#aktur maka pertanian menjadi bu##er ekonomi yang mumpuni. Konsumsi nasional yang besar harus dipenuhi secara swadaya agar e#ek domino ekonomi jatuh kepada rakyat bukan sebaliknya. $amun apa yang dilakukan oleh (*<!8K sepanjang 2008 yakni (trategi re:olusi hijau terus berlangsung. *erikut di sampaikan kesimpulan pandangan (,I terhadap keadaan dan kebijakan ,ertanian pada tahun 2008 dan prediksi pada tahun 200?.

1. (elama kurun waktu 2008, janji pemerintahan (*<!8K yang terus diulang!
ulang mengenai pembaruan agraria tidak akan berubah pada tahun 200? ini. Indikasinya adalah $ertama, jalan yang ditempuh untuk realisasi pembaruan agraria adalah salah arah, yakni sebatas administrasi pertanahan. *erupa sertipikasi, yang barang tentu tidak akan mengubah ketimpangan struktur agraria7tanah. 0edua, 5,, tentang re#roma agraria sebagai jalan legal yang menterjemahkan --," 2?60 tentang peraturan dasar pokok!pokok agraria hingga detik ini tidak diterbitkan. 0etiga, meningkatnya petani korban yang tergusur dan yang dikriminalisasi dalm kon#lik agraria. )i sisi lain penyelesaian kon#lik agraria tidak berjalan. 0eem$at, terkait subyek dan objek penerima man#aat pembaruan agraria yang tidak jelas. 2. (ebagian besar benih untuk tanaman pangan dikontrol oleh perusahaan multinasional, seperti jagung hibrida yang mencapai 3; persen dipasok oleh syngenta dan *ayern %orp. *elum lagi anak!anak perusahaan '$% yang berlabel lokal namun semua administrasi keuangannya lari ke luar negeri. -ntuk kasus padi seperti super toy merupakan pukulan telak bagi pertanian Indonesia. -ntuk mengejar keuntungan petani diiming!imingi hasil yang tinggi sehingga terbuai menggunakan benih hibrida. )i Karawang, (ubang dan %irebon dilaporkan petani anggota (,I yang terjerat utang karena memilih mode produksi pertanian seperti ini. )ari studi (,I, tercatat rata! rata 34, 3 persen modal petani terutama komoditas padi dihabiskan untuk membeli input luar yang mahal, termasuk benih, pupuk, dan racun. ,ada tahun 200? ini, petani akan masih tergantung pada benih impor. Karena arah subsidi perbenihan Indonesia sebagian besar memberikan insenti# petani berupa bantuan benih secara #isik kepada petani, seperti kedelai, padi, bawang merah dan jagung. )ukungan bagi pengembangan benih pangan berbasis komunitas tidak dijadikan sebagai salah satu cara memandirikan petani. ,adahal Indonesia hampir di setiap propinsi memilki uni:ersitas!uni:ersitas yang mumpuni untuk mendorong penelitian! penelitian yang dilakukan oleh petani. ,engulangan kelangkaan benih ketika musim tanam menjadi rutinitas 200? ini nantinya.

3. Kelangkaan pupuk ketika musim tanam pada tahun 2008 terus terjadi,
padahal anggaran pupuk bersubsidi telah dinaikkan hampir 200 persen menjadi 5p. 24,274 triliun bahkan menjadi 26,348 triuliun pada ",*$ 200?. )engan model subsidi industri pupuk akan dipertahankan pada tahun 200? ini, maka kelangkaan pupuk tak akan dielakkan lagi. ,emerintah dapat menghentikan ketergantungan petani terhadap pihak lain menyangkut soal pupuk, termasuk juga sarana produksi pertanian lainnya, manakala re+im sistem produksi pangan re:olusi hijau bisa dihentikan dan digantikan oleh sistem produksi pangan berkelanjutan .suistainable agriculture0, yang dilaksanakan dalam bingkai pembaruan agraria. (,I menilai program -oOrganic !/! hanya akan menjadi slogan saja, pencapaiannya nol. al ini tercermin dari anggaran yang disediakan hanya kurang dari 3 persen dari total subsidi pupuk, ?6 persen dialokasi bagi pupuk yang diproduksi industri kimia. Kemudian kelembagaan distribusi pupuk bersubsidi masih
27

dipertahankan dengan model pengusaha sebagai ujung tombak dimana keterlibatan ormas tani dan kelembagaan pemerintah yang minim. %ara memperlakukan pupuk subsidi sebagai barang dagangan akan mempersulit distribusi pupuk, pengusaha akan mencari laba sebesarnya. )engan pengalihan subsidi pupuk menjadi organik memberikan keuntungan Pertama, petani dapat memberi pupuk pada tanamannya tepat waktu atau tidak lagi mengalami kerugian akibat pemupukan yang melewati umur tanaman. 0edua) tidak lagi terjadi arus kas keluar dari keluarga petani dan desa ke pabrik dan wilayah kota untuk membeli pupuk. "rus kas petani yang biasanya keluar selanjutnya bisa menjadi tabungan. 0etiga, kegiatan perekonomian pedesaan akan kembali bergairah, karena produksi pupuk organik relati# padat karya sehingga dapat membuka lapangan kerja baru. 0eem$at, sistem peternakan kecil yang selama ini tergantikan oleh peternakan skala industri bisa kembali hidup, karena produksi pupuk memerlukan kotoran ternak. )alam hal ini, peningkatan pemenuhan protein di pedesaan sekaligus dapat dicapai. 8uga sebagai upaya membalikkan situasi bahwa Indonesia adalah pengimpor impor ternak sapi 600.000 ekor7tahun. 0elima) pemerintah dapat mengurangi bahkan tidak perlu lagi untuk mengalokasikan anggaran untuk memberikan subsidi pembelian gas alam dan perawatan pabrik pupuk. =etapi menggantikannya menjadi insenti# buat petani untuk memproduksi pupuk organik termasuk membuat pelatihan. 0eenam) pemakaian pupuk organik secara bertahap akan dapat mengembalikan kesuburan lahan pertanian yang selama ini banyak dibuktikan telah miskin unsur hara. Kembali suburnya lahan pertanian ini tentunya sangat penting karena merupakan salah satu syarat dalam menjamin kecukupan pangan.0etuju#) pangan hasil pertanian organik adalah jenis pangan berkelas premium, karena bebas pestisida dan pupuk kimia. ,erubahan konsumsi pangan kon:ensional ke pangan organik akan berdampak pada peningkatan tingkat kesehatan.

4. ,emerintah meng!klaim bahwa pada tahun 2008 telah surplus beras


mencapai ; juta ton. ,adahal tahun 2007 sebelumnya impor sebanyak 2,4 juta ton. =erlepas dari perdebatan data terkait surplus beras, (,I menilai bahwa tiadanya perubahan pada model pertanian padi yang didorong oleh pemerintah (*<!8K, yakni model re:olusi hijau. ,etani tetap menjadi objek program pemerintah. (urplus tapi tetap miskin. *ila tahun 200? ini model seperti ini dipertahankan maka biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah akan sangat besar sekali karena terkait subsidi input pertanian yang luar biasa. Kemampuan mempertahankan produksi beras meragukan ditahun 200?. Ketergantungan petani terus terpelihara, akibatnya kreati#itas dan kemandirian petani sulit bangkit. ,emerintah hingga hari ini masih menetapkan kebijakan pertanian berdasarkan logika ekonomi semata, hendaknya pemerintah juga melakukan pendekatan sosial dan kedaulatan bangsa. 'engingat jumlah penduduk yang mencapai 200 juta lebih sangat berbahaya bila tergantung makanannya dengan pasar internasional. (ungguh malang tiap tahun kita masuk ke lubang kesalahan yang sama . ,ada kasus beras terbukti bahwa perdagangan pangan harus ada peran negara yang sangat besar. al ini dilihat relati# stabilnya harga beras di pasaran dalam negeri. 9ain halnya ketika kontrol pemerintah yang lemah pada produk %,/ dan kedelai, yang menyebabkan kenaikan luar biasa pada minyak goreng dan harga kedelai terus keolahannya. 8adi jangan serahkan petani dan perdagangan pangan ke pasar. Inilah mandat sesungguhnya dari konstitusi kita pasal 28 dan ;; --) 2?34. 5. )emikian daging sapi dan susu. (trategi pemerintah tetap sama, mengimpor karena harga lebih murah. (ebaliknya daya dorong bangkitnya peternak
28

pedaging dan susu sapi dalam negeri lemah. ,eternak harus berhadapan langsung dengan pasar internasional yang begitu liberal dan kuat. Kebijakan pangan atau pertanian nasional yang dikeluarkan pemerintah umumnya merupakan kebijakan yang bersi#at spasial dan tidak secara utuh menjawab permasalahan pokok petani yaitu akses dan kontrol terhadap sumber pertanian dari hulu hingga hilir. ,etani senantiasa menjadi objek penderita semata dan bukannya subjek dari kebijakan tersebut. 6. ,engembangan perkebunan dengan orientasi ekspor dan ketergantungan yang sangat besar pada pasar internasional membuat petani sawit bahkan perusahaan sawit akan terus #luktuasi harga. ,etani sawit hanya akan terus menjadi buruh penghasil bahan mentah yang tidak memiliki kepastian. Ketika harga %,/ meningkat petani diiming!imingi keuntungan besar untuk menanam sawit bagi industri walau keuntungan yang diterima lebih banyak diserap oleh perusahaan sawit. Kemudian saat harga jatuh petani lah yang paling pertama ditekan agar industri tidak terlalu merugi, petani selalu menjadi obyek. 8ika tahun 200? tidak adanya pengembangan industri hilir yang dikelola oleh negara dan menempatkan posisi petani sebagai subjek maka petani sawit hanya akan terus menjadi buruh di tanahnya sendiri. )an harga turunan produk sawit yang diproduksi oleh perusahaan akan terus memenuhi pasar 9$ daripada dalam negeri. ,erluasan perkebunan sawit yang telah merusak dan merampas sumber alam yang secara turun temurun dikelola keluarga tani membuat petani tidak memiliki pilihan dan terseret ke dalam rantai industri perkebunan sawit. 8ika pemberian ijin perluasan perkebunan tidak segera dihentikan maka lahan!lahan pertanian yang subur akan menghilang menjadi gurun hijau. *ukan hanya petani namun rakyat secara keseluruhan akan kesulitan memperoleh pangan jika hal ini dibiarkan. =ahun 200? mendatang kon#lik diperkebunan sawit terus akan terjadi, mengingat tahun 2008 belum ada penyelesaian kon#lik yang signi#ikan disektor perkebunan.

7. ,raktek!praktek liberalisasi, deregulasi dan pri:atisasi seperti anjuran I'&,


*ank )unia dan C=/ telah merusak pasar nasional dan melemahkan *-9/G. arusnya *-9/G bisa lebih akti# menjalankan #ungsi Public Service Obligation bukan menjadi lembaga pencari laba. "rtinya *-9/G harus menjadi lembaga penyangga pangan yang memiliki kewenangan dan #ungsi pelayanan publik. 8. Kepercayaan pemerintahan (*<!8K kepada perusahaan!perusahaan dibidang pertanian membuat kemiskinan petani terus terpelihara. ,adahal petani, buruh tani dan petani kecillah yang telah menyelamatkan Indonesia dari krisis harga pangan dan kelaparan selama ini. (ebut saja mislanya kasus melonjaknya harga %,/ dipasar Internasional yang menyebabkan langka dan mahalnya minyak goreng dalam negeri, kedelai yang tergantung impor, daging sapi, benih, gandum yang secara keekonomian dikontrol oleh in:estor. (ementara itu beras, hasil sayuran, bawang merah, dan produk pertanian rakyat lainnya tetap stabil. Calau harga internasional telah melampaui harga dalam negeri, namun petani tetap mendapatkan harga yang terus dikontrol pemerintah tanpa protes. 9ain halnya ketika pemerintah mengontrol produk yang dikuasai oleh pengusaha, pemerintah kehilangan kuasanya untuk melayani rakyat. )engan alasan terikat dengan perjanjian perdagangan internasional, rakyat diserahkan kepada mekanisme pasar. (udah seharusnya dalam 200? ini pemerintah mendorong agar petani kecil, buruh tani menjadi prioritas dalam pembangunan pedesaan dan pertanian.
2?

9. Kon#lik agraria akan terus terjadi selama pembaruan agraria yang berpihak
kepada rakyat tidak dilaksanakan. 'enurut *adan ,ertanahan $asional .*,$0 di Indonesia setidaknya ada 2.820 kon#lik agraria. (ementara itu, sepanjang awal tahun 2007 sampai akhir tahun 2008 (,I mencatat 2;? kon#lik, yang menyebabkan 23 orang tewas, 44.423 KK tergusur, dan 378 orang ditangkap, dipenjara dan dikriminalisasikan. Kon#lik agraria akan terus terjadi karena ketimpangan agraria hanya diselesaikan dengan sertipikasi lahan bukan penyelesaian struktural. (eharusnya dilakukan penghentian dan pencegahan perluasan kepemilikan, penguasaan, pengelolaan dan peman#aatan sumber agraria yang melampaui batas dan segera dilaksanakan landreform% (,I menilai apabila pembaruan agraria seperti yang dimandatkan --," 2?60 tidak dijalankan maka Indonesia akan terus dibayangi oleh kelaparan, kon#lik agraria, rusaknya in#rastruktur pedesaan, impor pangan, urbanisasi tak terkendali.

2akarta, 21 2anuari 200+ erikat Petani /nd"nesia $ P/( enry (aragih Ketua #mum

20

You might also like