You are on page 1of 20

PRURIGO NODULARIS

Nama: Berlian Fajar N. Umur: 10 tahun Jenis Kelamin: perempuan Alamat: Jalan Tuan Kadriah Tanggal pemeriksaan: 10 April 2014

Keluhan Utama: Sering gatal-gatal disekujur tubuh Riwayat Penyakit Sekarang: Keluhan gatal-gatal dialami sejak umur 3 tahun. Waktu pertama kali timbul gatal, diawali dengan terdapat lesi berbentu benjolan (papul) dengan puncak benjolan terdapat cairan. Karena gatal lesi digaruk sehingga pecah dan jadi keropeng (krusta). Gata yang dirasakan dan lesi hilang timbul sampai berumur 10 tahun. Bekas garukan dan lesi berubah menjadi bercak-bercak yang berwarna hitam pada kulit (makula hiperpigmentasi) yang tersebar di seluruh tubuh dan ekstremitas atas dan bawah.

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat penyakit keluarga: Ibu kandung punya riwayat alergi dan tante pasien menderita asma. Riwayat kebiasaan: Riwayat sosial ekonomi: Resume anamnesis: perempuan, 10 tahun keluhan utama sering gatal-gatal, keluhan diawali dengan munculnya lesi berupa benjolan kecil dengan atasnya berisicairan jernih. Saat lesi digaruk lesi pecah dan jadi koreng. Keluhan hilang timbul sejak umur 3 tahun sampai umur 10 tahun.

Makula, hiperpigmentsi, generalisata, multipel, diskret, miliar sampai lentikuler, sirkumskip. Diagnosis Banding: Prurigo nodularis Post varicela Pemeriksaan penunjang: Diagnosis kerja: prurigo nodularis

R/ Metil Prednisolon X
2 dd tab 1 R/ Pryzo V 1 dd tb

R/ Ziramed III 1dd tab 1


R/ Inerson 15 Fuson 10 2dd mcf Pro Berlian

Prurigo nodularis, adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gangguan kulit berbentuk papula dan nodul (ukurannya bervariasi), berwarna kecoklatan hingga kehitaman (hiperpigmentasi), kronis (berlangsung lebih 6 minggu) dan bersifat kumat-kumatan (residif).

HIV (berhubungan dengan jumlah CD4 yang rendah) dan penyakit imunodefisiensi lain, kolestasis, penyakit tiroid, polisitemia rubra vera, uremia, penyakit Hodgkin, keganasan, penyakit hati, gagal ginjal, anemia, gigitan serangga, memiliki kondisi alergi seperti asma,atau ada keluarga yang memiliki kondisi tersebut.

Trauma mekanis kronis terhadap kulit menyebabkan penebalan pada kulit. Penggarukan, penggosokan, dan penyentuhan yang berulang menghasilkan plak atau dan hiperkeratosis hingga perubahan pigmen (hiperpigmentasi) Pada pasien bentuk kelainan kulit yang ditemukan adalah makula hiperpigmentasi yang multipel, generalisata, diskret, ukurannya miliar sampai lentikuler dan sirkumskrip.

Sel mast dan netrofil ditemukan lebih banyak dibandingkan nilai normal, namun produk degranulasi tidak meningkat. Eosinofil tidak meningkat, namun produk granula protein (seperti protein dasar besar, protein kation eosinofilik, dan neurotoxin derivat eosinofil) secara signifikan mengalami peningkatan jumlah.

Nervus papilar dermal dan sel Merkel merupakan nervus sensoris yang ditemukan pada dermis dan epidermis, keduanya mengalami peningkatan jumlah pada Prurigo Nodularis. Ini merupakan reseptor neural terhadap rangsang sentuhan, temperatur, nyeri, dan gatal.

Diagnosis banding yang mendekati pada kasus ini adalah Dermatitis kontak Alergi dan skabies. Tes patch untuk memastikan kemungkinan alergen yang bisa menyebabkan alergi dan pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan tungau penyebab skabies.

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis prurigo nodularis juga perlu dilakukan yaitu berupa pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit penyerta pada ginjal, hepar, atau penyakit metabolik dan infeksi. Pemeriksaan histopatologik, karena prurigo nodularis mempunyai ciri patologis yang khas.

1. Penebalan epidermishiperkeratosis, hipergranulosis, akantosis yang tak teratur atau disebut juga sebagai hiperplasi psoriasiformis yang tak teratur. 2. Penebalan stratum papilaris dermis, yang terdiri atas kumpulan serat kolagen kasar, yang arahnya tegak lurus terhadap permukaan kulit (collagen in vertical streaks). 3. Sebukan sel-sel radang sekitar pembuluh darah yang melebar di dermis bagian atas. Selsel tersebut terutama terdiri atas limfosit dan histiosit.

Emolien penggunaan secara berkala untuk mendinginkan dan menyejukkan kulit yang gatal. Krim antihistamin Steroid digunakan untuk meringankan inflamasi dan gatal, dan untuk melembutkan nodus, biasanya topikal, namun dapat diberikan intralesi atau oral, responnya bervariasi. Oinment coal tar kadang digunakan sebagai alternatif dari steroid

Oinment calcipotriol terkadang lebih efektif dibandingkan dengan steroid topikal Krim capsaicin dapat menghentikan gatal. Pemberian diulang 4 6 kali per hari Krioterapi; membekukan luka dengan cairan nitrogen dapat menyusutkan nodus dan mengurangi gatal.

Antihistamin untuk mengkontrol rasa gatal. Thalidomide terbukti cukup efektif untuk beberapa kasus berat namun dapat menyebabkan teratogenik dan resiko neuropatik perifer. Opiat reseptor antagonis, seperti naltrexone, terbukti efektif mengatasi gatal. Retinoid sistemik, seperti acitretin, dapat menyusutkan nodus dan mengurangi gatal.

Terapi sinar UVA dengan psoralen (PUVA). Terapi dilakukan 2 kali seminggu, selama beberapa minggu . Terapi sinar UVB .Dilakukan 2 3 kali dalam seminggu selama beberapa minggu. Gabapentin dapat digunakan namun bersifat sedatif bagi pasien. Pada kasus yang ditemukan infeksi staphylococcus, pemberian antibiotik terbukti efektif.

Pada pasien pilihan pengobatan yang diberikan yaitu Metil prednisolon 2 kali, Pryzo 1 kali sehari, Ziramed 1 kali sehari dan krim dengan kandungan inerson dan fuson, dimana merupakan steroid, cetirizin sistemik untuk mengurangi rasa gatal serta kombinasi steroid topikal dan antibiotik topikal untuk pencegahan infeksi sekunder.

You might also like