Professional Documents
Culture Documents
Sendi plastis ini harus mampu berdeformasi secara in-elastik dengan cara memindahkan energi gempa secara baik melalui proses pembentukan sendi plastis. Proses pembentukan ini dapat terjadi dengan baik bila plastisitas di desain melalui kelelehan tulangan lentur atau tulangan longitudinal. Plastisitas pada tulangan lentur merupakan perlemahan struktur, oleh sebab itu komponen struktur lainnya harus didesain lebih kuat dari tulangan lentur pada sendi plastis. Karena sendi plastis potensial dapat terbentuk dalam jumlah yang besar maka diharapkan mekanisme keruntuhan yang daktail (tidak getas) dapat terbentuk dengan suatu kinerja struktur yang baik. Mekanisme ini dikenal dengan istilah beam-sway mechanisms dengan konsep balok lemah kolom kuat (strong column weak beam) seperti yang terlihat pada Gambar 1(a). Mekanisme column-sway seperti pada Gambar 1(b) harus dihindarkan karena keruntuhan struktur akan bersifat getas (brittle)*
Agar kerusakan elemen struktur dapat diperbaiki maka deformasi lateral in-elastis struktur harus dibatasi. Faktor ini dikenal dengan istilah daktilitas struktur dan perencanaan struktur disebut dengan damage control atau limit state design. Perencanaan struktur dengan limit state design akan mengatur kemampuan struktur untuk bertahan pada saat gempa kuat terjadi, meskipun mengalami kerusakan pada sendi plastis. Pada lokasi sendi plastis perlu direncanakan dengan detail khusus. Dengan demikian pada saat kerusakan struktur terjadi pada sendi plastis, struktur tidak runtuh sehingga jumlah korban dapat ditekan seminimal mungkin.
Sendi plastis
y ' ( t ) = C p .e p t
& + ky = 0 m& y
y " ( t ) = C p 2 .e p t
frekwensi natural
k m
y (t ) = e t A c o s ( t ) + B s in ( t ) m aka
2 = 2 f = T waktu getar m 2 T = 2 = k n
=0
= k m
y (t ) = A c o s
k m t + B s in
k m t
y ( t ) = A c o s ( t ) + B sin ( t )
n,2 = 1
n ,3 = 1
n,4 = 1
n 1,1
n 1, 2
n 1,3
n 1, 4
k ,1
k ,2
k ,3
k,4
2,1
1,1
2, 2
1, 2
2,3
1,3
2, 4
1, 4
n 1
2
1
Vb
Penyederhanaan ragam pertama untuk gedung dengan H 40 m Dengan menyederhanakan ragam pertama sehingga berbentuk segitiga dan dengan memberi nilai simpangan atap sama dengan satu, maka nilai simpangan nodal lainnya berbanding lurus terhadap nilai simpangan atap.