You are on page 1of 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Promosi kesehatan berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda, baik secara perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga individu lebih mampu mengontrol aspek-aspek kehidupan mereka yang mempengaruhi kesehatan (Ewles dan Simnett, !!"#. $anyak model yang dikembangkan untuk mencoba menerangkan bagaimana %aktor-%aktor dapat mempengaruhi kesehatan serta bagaimana pengetahuan membantu memperbaiki intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Salah satu model promosi kesehatan yang dapat mengoperasionalisasikan promosi kesehatan adalah model P&E'E(EP&O'EE( (Schmidt dkk., !!)* Simnett, !!"#. +odel P&E'E(E-P&O'EE( terdiri dari sembilan langkah. P&E'E(E (Predisposing, Reinforcing and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation# dikembangkan oleh ,reen dan -auter pada tahun !.), digunakan pada %ase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah, penetapan prioritas masalah, dan tujuan program, sedangkan P&O'EE( digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, serta implementasi dan evaluasi. 1.2. Rumusan Masalah /da beberapa rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu0 . 2. 3. ". 4. /pa pengertian, sasaran, strategi, ruang lingkup promosi kesehatan1 $agaimana perencanaan promosi kesehatan1 /pa pengertian model P&E'E(E-P&O'EE(1 /pa saja langkah-langkah model P&E'E(E-P&O'EE(1 $agaimana aplikasi dari model P&E'E(E-P&O'EE(1

1.3. Tujuan /da beberapa rumusan tujuan dalam penyusunan makalah ini, yaitu0 . +enjelaskan pengertian, sasaran, strategi, ruang lingkup promosi kesehatan. 2. +enjelaskan apa saja yang harus diketahui tentang perencanaan promosi kesehatan. 3. +enjelaskan pengertian model P&E'E(E-P&O'EE(. ". +enjelaskan langkah-langkah model P&E'E(E-P&O'EE(. 4. +enguraikan contoh aplikasi dari model P&E'E(E-P&O'EE(. 1. . Man!aat $eberapa man%aat yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini0 . +enambah pengetahuan tentang pengertian, sasaran, strategi, ruang lingkup promosi kesehatan. 2. +enambah pengetahuan tentang perencanaan promosi kesehatan. 3. +enambah P&O'EE(. ". +enambah pengetahuan tentang langkah-langkah model P&E'E(EP&O'EE(. 4. +enambah pengetahuan tentang aplikasi dari model P&E'E(EP&O'EE(. pengetahuan tentang pengertian model P&E'E(E-

BAB II TIN"AUAN PU#TA$A 2.1. Pr%m%s& $esehatan 2. . . Pengertian Promosi -esehatan 5stilah promosi kesehatan selama ini selalu dihubungkan dengan penjualan (sales#, periklanan (advertising#, dan dipandang sebagai pendekatan propaganda yang didominasi oleh penggunaan media massa. (alam konteks kesehatan, promosi berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda, baik secara perorangan maupun kelompok. (eterminan pokok promosi kesehatan adalah aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang seringkali berada di luar kontrol perorangan atau masyarakat secara kolekti%. Oleh karena itu aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga indivisu lebih mampu mengontrol aspek-aspek kehidupan mereka yang mempengaruhi kesehatan (Ewles dan Simnett, !!"#. +enurut pengertian tersebut terdapat dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi kesehatan dan memiliki kontrol yang lebih besar terhadapnya (aspek-aspek kehidupan mempengaruhi kesehatan#. (e%inisi 67O, berdasarkan piagam Ottawa (Otawa 'harter, !.8# mengenai promosi kesehatan sebagai berikut0 9health promotion is the process of enabling people to control over and improve their health. To reach a state of comlete physical, mental, and social well-being, an individual or group must be able to identify and reali e aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the environment.! $erdasarkan de%inisi di atas 67O menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan

kesehatannya berbasis %iloso%i yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (self empowerment#. $atasan ini menekankan bahwa promosi kesehatan adalah program masyarakat yang menyeluruh, bukan hanya perubahan perilaku, melainkan juga perubahan lingkungan. Perubahan perilaku tanpa diikuti perubahan lingkungan tidak akan e%ekti% dan juga dapat dipastikan tidak akan bertahan lama. 'ontohnya, larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan tidak akan e%ekti% jika tidak tersedia kotak sampah yang memadai baik dalam jumlah, jarak maupun bentuk. Oleh sebab itu promosi kesehatan bukan hanya mengubah perilaku, tetapi juga mengharapkan perubahan lingkungan, system dan kebijakan kesehatan.

,ambar .2 Proses promosi kesehatan (Sumber0 (epkes &5, 2)):#

2. .2. Sasaran Promosi -esehatan Sasaran Promosi -esehatan diarahkan pada individu atau keluarga, masyarakat atau lintas sektoral atau politis atau swasta, dan petugas atau pelaksana program. . 5ndividu ; keluarga a# +emperoleh in%ormasi kesehatan melalui berbagai saluran (baik langsung maupun melalui media massa#. b# +empunyai pengetahuan dan kemauan untuk memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya.
4

c# +empraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (P7$S#. d# $erperan serta dalam kegiatan sosial, khususnya yang berkaitan dengan lembaga swadaya masyarakat (<S+# kesehatan. 2. +asyarakat a# +enggalang potensi untuk mengembangkan gerakan atau upaya kesehatan. b# $ergotong royong mewujudkan lingkungan sehat. 3. Pemerintah ; lintas sektoral ; politisi ; swasta a# Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat. b# +embuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang kesehatan. ". Petugas ; pelaksana program a# +emasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap program promosi kesehatan. b# +eningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang member kepuasan kepada masyarakat. 2. .3. Strategi Promosi -esehatan Penerapan promosi kesehatan dalam program-program kesehatan pada dasarnya merupakan bentuk penerapan strategi global, yang dijabarkan dala berbagai kegiatan. Strategi global dari 67O ( !."# dikenal dengan strategi /$, (/, /dvokasi -esehatan* $, $ina Suasana* ,, ,erakan +asyarakat#. a# /dvokasi kesehatan =paya pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil keputusan supaya dapat memberikan dukungan, kemudahan, dan semacamnya pada upaya pembangunan kesehatan.

b# $ina suasana (social support# =paya membuat suasana yang kondusi% atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (P7$S#. c# ,erakan masyarakat (empowerment# =paya memandirikan individu, kelompok dan masyarakat agar berkembang kesadaran, kemauan, dan kemampuan di bidang kesehatan atau agar secara proakti%, masyarakat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (P7$S#. -etiga strategi di atas merupakan satu kesatuan meskipun ruang masing-masing memiliki %okus yang berbeda. (>abel . #
>abel . Sasaran Promosi -esehatan $erdasarkan >atanan
>atanan P7$S &umah tangga Sasaran primer /nggota rumah tangga yang memiliki masalah kesehatan, terutama ibu, bayi dan balita Siswa dan mahasiswa -aryawan, manajer, serikat kerja Pengunjung, pengguna jasa, masyarakat Pasien, pengantar, keluarga pasien Sasaran sekunder --, Orang tua;mertua, kader, toma;toga, <S+, petugas kesehatan ,uru, karyawan, $P, Organisasi siswa;mahasiswa -aryawan, manajer;pengelola, Petugas kesehatan Sasaran tersier -etua &>;&6, kepala desa Program prioritas -5/, gi?i, kesehatan, lingkungan, gaya hidup, @P-+, -esling, gaya hidup, gi?i, @P-+ -esling, gaya hidup -esling, gaya hidup -esling, gaya hidup

5nstitusi pendidikan >empat kerja >empat-tempat umum Sasaran;institusi kesehatan

-epala sekolah, pemilik (irektur, pemilik;pimpinan perusahaan -epala daerah, direksi Pimpinan;direktur &S, -a (aerah, $appeda, (P&(

(Sumber0 (epkes &5, 2)))#

2. .". &uang <ingkup Promosi -esehatan $erdasarkan -on%erensi 5nternasional Ottawa, -anada tahun Promosi -esehatan di !.8 yang menghasilkan Piagam Ottawa,

promosi kesehatan dikelompokkan menjadi lima area berikut0 a# -ebijakan pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public policy#

-egiatan ditujukan bagi para pembuat keputusan atau penentu kebijakan. 7al ini berarti setiap kebijakan pembangunan dalam bidang apapun harus mempertimbangkan dampak kesehatan bagi masyarakat. b# +engembangkan jaringan kemitraan dan lingkungan yang mendukung (create partnership and supportive environment# -egiatan ini bertujuan mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung terhadap kesehatan. -egiatan ini ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola tempat-tempat umum dan diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, baik lingkungan %isik maupun lingkungan non%isik yang mendukung atau kondusi% terhadap kesehatan masyarakat. >abel .2 Aokus Strategi Promosi -esehatan
Aokus . /dvokasi kesehatan Sasaran tersier dengan output adanya kebijakan 2. $ina suasana Sasaran sekunder dengan iuran adanya kemitraan dan suasana yang mendukung 3. Pemberdayaan masyarakat Sasaran primer dengan iuran adanya kegiatan masyarakat Strategi Strategi promosi tersebut diarahkan untuk +engembangkan kebijakan guna mewujudkan masyarakat yang sehat +embina suasana, iklim, dan lingkungan yang mendukung +emperkuat, mendukung, dan mendorong kegiatan masyarakat +eningkatkan kemampuan dan keterampilan perorangan +engupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat

c# &eorientasi pelayanan kesehatan (reorient health service# Penyelenggaraan pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara pemberi dan penerima pelayanan. Orientasi pelayanan diarahkan dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek (melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan# yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya sendiri. 7al tersebut berarti pelayanan kesehatan lebih diarahkan pada pemberdayaan masyarakat. $entuk-bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bervariasi, mulai dari terbentuknya <S+ yang pedul kesehatan,

baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis, sampai upaya-upaya swadaya masyarakat. d# +eningkatkan keterampilan individu (increase individual s"ills# -esehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri atas, kelompok keluarga dan individu. -esehatan masyarakat terwujud bila kesehatan kelompok, keluarga dan individu terwujud. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan anggota masyarakat atau individu sangat penting untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya. e# +emperkuat kegiatan masyarakat (strengthen community action# (erajat kesehatan masyarakat akan terwujud secara e%ekti% jika unsur-unsur yang terdapat di masyarakat tersebut bergerak bersama-sama. +emperkuat keguatan masyarakat berarti memberikan bantuan terhadap kegiatan yang sudah berjalan di masyarakat sehingga lebih dapat berkembang. (i samping itu tindakan ini memberikan kesempatan masyarakat untuk berimprovisasi, yaitu melakukan kegiatan dan berperan serta akti% dalam pembangunan kesehatan. $erbagai yang hasil penelitian memberikan bukti yang dengan tunggal. meyakinkan mengenai hasil kerja promosi kesehatan. Pendekatan menyeluruh dalam pembangunan kesehatan, pendekatan menggunakan lima ruang lingkup tersebut jauh lebih e%ekti% dibandingkan Pendekatan dengan melalui menggunakan tatanan memudahkan implementasi

penyelenggaraan promosi kesehatan. Peran serta masyarakat sangat penting untuk melestarikan bnerbagai upaya. +asyarakat harus menjadi subjek dalam promosi kesehatan dan pengambilan keputusan. /kses pendidikan dan in%ormasi sangat penting untuk mendapatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

2. .4. -ode Etik Praktik Promosi -esehatan Promosi -esehatan di 5ndonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi yang jelas, sebagaimana tertuang dalam S- +enkes &5 Bo. !3;2))" tentang -ebijakan Basional Promosi -esehatan. Cisi, misi dan strategi tersebut sejalan dan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam kerangka Paradigma Sehat menuju Cisi 5ndonesia Sehat. Cisi Promosi -esehatan sesuai -eputusan +enteri -esehatan &5 Bo. !3;+enkes;S-;D;2))" adalah Perilaku Hidup Bersih & Sehat 2010 atau PHBS 2010. Eang dimaksud dengan 9P7$S 2) )F adalah keadaan dimana individu-individu dalam rumah tangga (keluarga# masyarakat 5ndonesia telah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka 0 a. +encegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lainnya b. +enanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan c. +eman%aatkan pelayanan kesehatan d. +engembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat +isi Promosi kesehatan guna pencapaian visi yang telah ditetapkan antara lain0 a. +emberdayakan individu, keluarga, dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan keluarga, maupun melalui pengorganisasian dan penggerakan masyarakat b. +embina suasana atau lingkungan yang kondusi% bagi terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat c. +engadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan serta pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders# dalam rangka 0

- +endorong

diberlakukannya promosi masyarakat,

kebijakan

dan

peraturan khususnya

perundang-undangan yang berwawasan kesehatan - +engintegrasikan pemberdayaan kesehatan - +eningkatkan kemitraan sinergis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta antara pemerintah dengan masyarakat (termasuk <S+# dan dunia usaha. - +eningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya 2. .8. 7ambatan-7ambatan dalam Penyelenggaraan Promosi -esehatan Penelitian tentang tujuan kesehatan selama tahun !!)-an (di /merika# memperlihatkan semakin pentingnya promosi kesehatan. -urangnya program promosi kesehatan tampaknya merupakan alasan masih banyaknya hambatan yang muncul. +enurut >aylor, hambatan dalam penyelenggaraan tersebut diuraikan berikut ini0 a# Struktur dan sikap $edical establishment berarti lebih mendorong penyembuhan daripada pencegahan, akibatnya upaya pendidikan, pencegahan dan promosi kesehatan diabaikan. <ebih lanjut kadang menemukan orang yang berisiko memerlukan waktu serta biaya dan bagi seorang dokter lebih mudah memberikan pengobatan bagi para pasien untuk menurunkan tekanan darah daripada meyakinkan pasien untuk berhenti merokok. b# 7ambatan individual 7al ini berkaitan dengan kebiasaan dan persepsi. -ebiasaan kesehatan yang dipelajari sejak kecil terkadang sulit diubah, demikian halnya juga dengan persepsi. c# @aring koperasi dan perencanaan yang rumit kesehatan, dalam program-program

10

7al ini mencakup pelaku riset dan praktisi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda, serta policy ma"er (pembuat kebijakan# pada masing-masing tingkat. 2.2. M%'el Peren(anaan Pr%m%s& $esehatan $anyak model yang dikembangkan untuk mencoba menerangkan bagaimana %aktor-%aktor dapat mempengaruhi kesehatan serta bagaimana pengetahuan membantu memperbaiki intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. >erdapat tiga jenis model yang termasuk dalam pengertian model kesehatan antara lain model kesehatan, model perilaku kesehatan, dan model pendidikan dan promosi kesehatan (Schmidt dkk., !!)* Simnett, !!"#. (alam memahami kontribusi perilaku manusia untuk mengembangkan dan memelihara kesehatan dan kesakitan, terjadi perubahan dari pendekatan %aktor tunggal, menjadi pendekatan yang lebih interakti% serta komprehensi%. Para ahli kesehatan setuju bahwa kita perlu mengadopsi sebuah model yang mampu mengenal hubungan timbal balik dan interaksi dinamis antara %aktor %isiologis, kogniti%, perilaku, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan. 7al ini dikenal dengan istilah biopsikososial.

,ambar .4 Perubahan model linier ke multifactorial-systemic model (Sumber0 adaptasi dari Can Oost, !! dalam Smet !!"#

11

Satu masalah yang berkaitan dengan aplikasi promosi kesehatan adalah mengoperasionalisasikan tujuan dan metode ke dalam kampanye yang sesuai dan e%ekti%. >erdapat banyak upaya untuk mengubah promosi kesehatan menjadi konsep yang lebih operasional. Secara umum model untuk operasionalisasi promosi kesehatan (Schmidt dkk., !!)* Simnett, !!"# adalah model kesehatan terapan dan model P&E'E(E-P&O'EE(. Perencanaan merupakan bagian dari siklus administrasi yang terdiri dari tiga %ase yaitu0 a# perencanaan, b# implementasi, dan c# evaluasi, di mana ketiga %ase tersebut akan mempengaruhi hasil. a# Perencanaan promosi kesehatan Suatu %ase di mana secara rinci direncanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul b# 5mplementasi Suatu waktu di mana perencanaan dilaksakan. -esalahan-kesalahan sewaktu membuat perencanaan akan terlihat semasa proses implementasi, demikian pula halnya dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama periode implementasi merupakan re%leksi dari proses perencanaan. c# Aase evaluasi Suatu masa di mana dilakukan pengukuran hasil (outcome# dari promosi kesehatan. Pada %ase ini juga dilihat apakah perencanaan dan implementasi yang telah dilaksanakan dapat dilanjutkan. Selain itu evaluasi diperlukan untuk pemantauan e%isiensi dari promosi kesehatan dan sebagai alat bantu untuk membuat perencanaan selanjutnya. 2.3. M%'el Pre(e'e)Pr%(ee' +odel yang dikembangkan oleh ,reen dan -reuter ( !! # pada tahun !.), merupakan model yang paling cocok diterapkan dalam perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan, yang dikenal dengan model P&E'E(E (Predisposing, Reinforcing and Enabling Causes in Educational Diagnosis and Evaluation#. P&E'E(E merupakan kerangka untuk membantu perencanaan mengenal masalah, mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program. Pada tahun !! , model ini disempurnakan menjadi

12

model P&E'E(E-P&O'EE(E. P&O'EE(E merupakan singkatan dari Policy, Regulatory, and %rgani ational Contructs in Educational and environmental Development. ,ambar P&E'E(E-P&O'EE(. ,reen menganalisis perilaku manusia dimulai dari tingkat kesehatan, bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 %aktor pokok, yaitu %aktor perilaku (behavior causes# dan %aktor luar perilaku (non behavior causes#. +eskipun model ini mendasarkan diri pada +odel -epercayaan -esehatan atau &ealth 'elief $odel dan sistem-sistem konseptual lain, namun model Precede merupakan model sejati, yang lebih mengarah kepada upaya-upaya pragmatik mengubah perilaku kesehatan daripada sekedar upaya pengembangan teori. ,reen dan rekan-rekannya menganalisis kebutuhan kesehatan komunitas dengan cara menetapkan lima diagnosis berbeda, yaitu diagnosis sosial, diagnosis epidemiologi, diagnosis perilaku, diagnosis pendidikan, dan diagnosis administrasi; kebijakan. (alam aplikasinya, P&E'E(E-P&O'EE( dilakukan bersama-sama dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. P&E'E(E digunakan pada %ase diagnosis masalah, penetapan prioritas dan tujuan program, sedangkan P&O'EE( digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan, dan evaluasi. +enurut Schmidt dkk, model ini paling banyak diterima dan telah berhasil diterapkan dalam perencanaan programprogram komprehensi% dalam banayak susunan yang berlainan, serta model ini dianggap lebih berorientasi praktis. $erdasarkan pemikiran tersebut, <awrence ,reen mengusulkan perencanaan promosi kesehatan melalui P&E'E(E framewor" dan P&O'EE( framewor" sebagai terapi terhadap perilaku lama. @ika P&E'E(E merupakan diagnosis, P&O'EE( adalah terapi dalam promosi kesehatan. ,ambar ". meringkas gambaran model P&E'E(E-P&O'EE(. 2.3. . Pengertian +odel P&E'E(E-P&O'EE( ,reen ( !.)# telah mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan yang dikenal P&E'E(E. PRECEDE adalah singkatan meringkas gambaran model

13

Predisposing (predisposisi#, Reinforcing (+emperkuat#, Enabling (+engakti%kan#, Causes (Penyebab#, Educational Diagnosis (Pendidikan (iagnosa# dan Evaluation (Evaluasi#. P&E'E(E memberikan serial langkah yang menolong perencana untuk mengenal masalah mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bamun demikian pada tahun !! ,reen menyempurnakan kerangka tersebut menjadi P&O'EE( in (Policy, and harus &egulatory, Environmental secara 'onstruct Educational P&E'E(E-P&O'EE(. Organi?ational (evelopment#. bersama. 2.3.2. >ujuan +odel +odel P&E'E(E-P&O'EE( $agian paling penting dari perencanaan program adalah analisis komunitas atau yang biasa dikenal sebagai analisis kebutuhan (need assessment#. -eberhasilan program promosi kesehatan tergantung dari data yang didapat tentang individu, kelompok atau sistem yang akan menjadi %okus dari program. $erdasarkan data tersebut perencana program dapat memahami masalah kesehatan yang perlu diatasi dan sumberdaya yang tersedia. +odel Procede dan Proceed juga berperan penting dalam perencanaan pendidikan dan promosi kesehatan karena menyediakan bentuk untuk mengidenti%ikasi %aktor-%aktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan, perilaku dan pelaksanaan program. +odel P&E'E(E adalah kerangka untuk proses perkembangan sistematis dan program-program edukasi kesehatan, dikembangkan antara tahun !8. - !:". >ujuan P&E'E(E pada %ase diagnosis masalah, menetapkan prioritas masalah dan diagnosis program. P&E'E( untuk diagnosa dan perencanaan memimpin edukator kesehatan untuk berpikir secara dedukti%, untuk memulai dengan konsekuensi %inal dan bekerja kembali ke penyebab asli. P&O'EE( ditambahkan pada model ini pada akhir !.)-an berdasarkan pada

P&E'E(E-P&O'EE(

dilakukan

14

percobaan <awrence 6. ,reen bersama dengan +arshall -rueter pada berbagai macam posisi dengan pemerintahan %ederal dan (aiser )amily )oundation. >ujuan P&O'EE( digunakan untuk menetapkan untuk menetapkan sasaran dan criteria kebijakan, serta implementasi dan evaluasi. -erangka P&E'E(E didirikan pada persyaratan dari empat disiplin0 a# Epidemiologi b# 5lmu pengetahuan sosial dan tindakan (behaviour#, c# /dministrasi d# Edukasi (alam penerapan P&E'E(E, dua proporsi dasar ditekan0 Pertama, kesehatan dan tindakan kesehatan disebabkan oleh %aktor%aktor ganda, dan kedua, karena kesehatan dan tindakan kesehatan ditentukan oleh %aktor-%aktor ganda, upaya-upaya edukasi kesehatan untuk mempengaruhi tindakan harus multidimensional. 2.3.3. <angkah-<angkah +odel P&E'E(E-P&O'EE( Menentukan $e*utuhan Pr%m%s& $esehatan (ilakukan dengan menggunakan kerangka P&E'E(EP&O'EE( sesuai gambar ". dan ".2. P&E'E(E digunakan pada %ase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah, penetapan prioritas masalah, dan tujuan program, sedangkan P&O'EE( digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, serta implementasi dan evaluasi.

15

,ambar ". -erangka P&E'E(E-P&O'EE( (Sumber0 ,reen, <awrence, dan +arshall, !! #

,ambar ".2 5ndikator, dimensi, hubungan di antara %aktor-%aktor yang diidenti%ikasi pada %ase ,2,3 pada kerangka P&E'E(E-P&O'EE(

16

a#

Aase ((iagnosis sosial# (iagnosis sosial adalah proses menetukan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya dan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya,melalui partisipasi dan penerapan berbagai in%ormasi yang didesain sebelumnya. =ntuk mengetahui masalah sosial, digunakan indikator sosial seperti pada ,ambar ".2. penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus, vital statistik yang ada, atau pengumpulan data secara langsung ke masyarakat. /pabila data langsung dikumpulkan dari masyarakat, cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah wawancara dengan in%orman kunci, %orum yang ada di masyarakat, )ocus *roups Discussion (A,(#, nominal group process, dan survei. Penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus ataupun vital statistic yang ada, maupun dengan melakukan pengumpulan data secara langsung dari masyarakat. $ila data langsung dikumpulkan dari masyarakat, maka pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan cara0 wawancara dengan in%orman kunci, %orum yang ada di masyarakat, focus group discussion (A,(#, nominal group process, dan survei. Pada %ase ini, praktisi dapat menggunakan kumpulan data multipel dari aktivitas-aktivitas (hasil wawancara dengan in%orman, diskusi kelompok, observasi terhadap partisipan, dan survei#, untuk memahami kebutuhan masyarakat. Aase ini secara subjekti% berupaya mende%inisikan kualitas hidup dalam masyarakat. Aokus pada %ase ini adalah untuk mengenali dan mengevaluasi permasalahan sosial yang mempengaruhi kualitas hidup target populasi. >ahap ini membutuhkan perencana program untuk mendapatkan pengertian dari permasalahan sosial yang mempengaruhi kehidupan pasien, konsumen, siswa, atau komunitas, sebagaimana mereka memandang permasalahan tersebut. 7al ini diikuti oleh pembentukan penghubung antara permasalah tersebut dan permasalahan kesehatan spesi%ik yang dapat menjadi %okus dari edukasi kesehatan. Penghubung ini sangat penting dalam hidup dan, sebagai timbal balik, bagaimana kualitas hidup mempengaruhi

17

permasalahan sosial. +etode yang digunakan untuk diagnosis sosial dapat menggunakan satu atau beberapa cara pada +Community ,ssessment!. Sebagai contoh, pada promosi kesehatan menangani kasus diare ialah Sebagian besar wilayah merupakan daerah rawa-rawa dan sebagian besar sumber air yang digunakan adalah sumur gali karena belum ada suplai air bersih oleh P/+ ke darerah tersebut, sumber air lainnya berasal dari mata air yang tidak terlindungi misalnya penampungan air hujan. 'akupan jamban keluarga sebesar :4G tidak memenuhi syarat. >erdapat 2 sekolah dengan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurangnya tempat sampah sehingga sampah dibuang di sembarang tempat. >erdapat pasar dengan lingkungan yang kotor. >erdapat industri yang limbahnya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. b# Aase 2 ((iagnosis epidemiologi# Pada tahap ini, masalah-masalah kesehatan yang didapatkan dari tahap pertama tadi digambarkan secara rinci berdasarkan data yang ada, baik yang berasal dari data lokal, regional, maupun nasional. (alam tahap ini dilihat bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah-masalah kesehatan tersebut dengan mengacu pada mortalitas, morbiditas, tanda dan gejala yang ditimbulkan. (ari tahap inilah perencana menetapkan suatu prioritas masalah yang nantinya akan dibuat suatu perencanaan yang sistematis. Pada %ase ini, siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan (umur, jenis kelamin, lokasi, dan suku# diidenti%ikasi. (i samping itu, dicari pula bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut (mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul# dan cara menanggulangi masalah tersebut (imunisasi, perawatan atau pengobatan, modi%ikasi lingkungan atau perilaku#. 5n%ormasi ini sangat penting untuk menetapkan prioritas masalah, yang didasarkan pertimbangan besarnya masalah dan akibat yang

18

ditimbulkan, serta kemungkingan untuk diubah. Prioritas masalah harus tergambar pada tujuan program dengan ciri 9who eill benefit how much of what outcome by whenF. (iagnosis epidemiologi mencakup analisis data sekunder atau kumpulan data asli untuk memprioritaskan kebutuhan akan kesehatan masyarakat serta mempertahankan tujuan dan target dari program. Praktisi mengamankan dan menggunakan data statistik yang spesi%ik dari populasi target dalam rangka mengidenti%ikasi dan mengurutkan masalah dan tujuan kesehatan yang dapat memberikan kontribusi terhadap kebutuhan masyarakat yang teridenti%ikasi. (iagnosis dan epidemiologi membantu identi%ikasi %aktor-%aktor perilaku

lingkungan yang berhubungan dengan kualitas kehidupan. Aokus pada %ase ini adalah untuk mengidenti%ikasi permasalahan kesehatan yang spesi%ik dan %aktor non-medis yang berhubungan dengan kualitas kehidupan yang buruk. +enjelaskan permasalahan kesehatan tersebut dapat0 . membentuk hubungan antara permasalahan kesehatan, kondisi kesehatan lain, dan kualitas kehidupan* 2. +endorong penyusunan prioritas masalah yang akan memandu %okus dari program dan peman%aatan sumber daya secara e%ekti%* dan 3. +enyusun kewajiban yang jelas pada masing-masing pihak. Prioritas-prioritas ini dijelaskan sebagai sebagai sebuah program objekti% yang menjelaskan target populasi (-&%#, outcome yang diinginkan (-&,T#, dan seberapa banyak (&%- $.C&# keuntungan yang harus didapatkan target populasi, dan kapan (-&E/# keuntungan tersebut terjadi. 'ontoh data-data epidemiologi0 Statistik vital =sia rentan meninggal -ecacatan /ngka kejadian +orbiditas +ortalitas

19

(ari %ase

dan 2 objekti% program disusun, objekti% program

adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai sebagai hasil dari implementasi intervensi-intervensi. 'ontoh diagnosis epidemiologi dalam promosi kesehatan diare adalah banyaknya penduduk terutama balita dan anakanak yang menderita mencret-mencret;diare dan angka kematian anak akibat diare cukup tinggi. c# Aase 3 ((iagnosis perilaku dan lingkungan# (iagnosis perilaku adalah analisis hubungan perilaku dengan tujuan atau masalah yang diidenti%ikasi dalam diagnosis epidemiologi atau sosial. Sedangkan diagnosis lingkungan adalah analisis paralel dari %aktor lingkungan sosial dan %isik daripada tindakan khusus yang dapat dikaitkan dengan perilaku. Aase ini mengidenti%ikasi %aktor-%aktor, baik %aktor internal maupun eksternal dari individu yang dapat berpengaruh terhadap masalah kesehatan. Aokus %ase ini ditujukan pada identi%ikasi sistematis praktek kesehatan dan %aktor-%aktor lain yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan yang telah dijelaskan pada %ase 2. Aaktor%aktor ini mencakup penyebab non-perilaku (%aktor individu dan lingkungan# yang dapat berkontribusi pada permasalahan kesehatan, tetapi tidak dikontrol oleh perilaku. 7al ini dapat mencakup predisposisi genetik, umur, jenis kelamin, penyait yang diderita, iklim, tempat kerja, ketersediaan %asilitas kesehatan yang adekuat, dan lainlain. Perilaku yang menyebabkan permasalahan kesehatan juga dinilai. $agian penting lain pada %ase ini adalah kecenderungan terjadinya perubahan pada tiap permasalahan kesehatan pada %ase 2. +engulang kembali untuk membaca literatur-literatur yang telah ada maupun menerapkan teori-teori yang ada, merupakan elemen penting pada %ase ini. +atriH Perilaku, untuk membantu mengenali target-target dimana intervensi yang paling e%ekti% dapat diterapkan. +atriks ini membantu dalam mengidenti%ikasi sasaran dimana tindakan intervensi yang paling

20

e%ekti% dapat diterapkan. <angkah yang harus dilakukan dalam diagnosis perilaku dan lingkungan antara lain0 a. b. +emisahkan %aktor perilaku dan non-perilaku penyebab timbulnya masalah kesehatan. +engidenti%ikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan tindakan perawatan;pengobatan, sedangkan untuk %aktor lingkungan dengan mengeliminasi %aktor-%aktor lingkungan yang tidak dapat diubah seperti %aktor genetis dan demogra%is. c. d. e. =rutkan %aktor perilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah kesehatan. =rutkan %aktor perilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan untuk diubah. >etapkan perilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. Setelah itu tetapkan tujuan perubahan perilaku dan lingkungan yang ingin dicapai program. 5ndikator masalah perilaku yang memengaruhi status kesehatan seseorang adalah peman%aatan pelayanan kesehatan (utili ation#, upaya pencegahan (prevention action#, pola konsumsi akanan (consumption pattern#, kepatuhan (compliance#, dan upaya pemeliharaan kesehatan sendiri (self care#. (imensi perilaku yang digunakan adalah earliness, 0uality, persistence, fre0uency, dan range. 5ndikator lingkungan yang digunakan adalah keadaan sosial, ekonomi, %isik dan pelayanan kesehatan, sedangkan dimensi yang digunakan terdiri atas keterjangkauan, kemampuan, dan pemerataan. +isalnya, diagnosis perilaku dan lingkungan pada promosi kesehatan diare adalah masih banyak warga yang belum memahami tentang pola hidup bersih dan sehat (kebiasaan $/$;$/- di pinggiran sungai, buang sampah di sungai, dsb#, tercemarnya air sungai yang diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari dan tidak tersedianya air bersih, tidak membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan, orang tua yang anaknya terkena diare belum tahu bagaimana memberi pertolongan

21

pertama (larutan gula-garam#, penduduk tidak memiliki jamban;6' yang bersih dan ideal (pinggiran sungai sebagai +'-#, dan kurang tersedianya tempat pembuangan sampah yang baik dan benar. d# Aase " ((iagnosis pendidikan dan organisasi# Sesuai dengan perspekti% perilaku, tahap diagnosis pendidikan dan organisasional model Precede memberi penekanan pada %aktor%aktor predisposisi, pendukung, dan penguat. (ua %aktor pertama berkaitan dengan anteseden dari suatu perilaku tersebut, sedangkan %aktor penguat merupakan sinonim dari istilah konsekuen yang dipakai dalam analisis perilaku. Aaktor predisposisi (predisposing factors# Aaktor yang mempermudah atau mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu. +erupakan anteseden dari perilaku yang menggambarkan rasional atau motivasi melakukan suatu tindakan, nilai dan kebutuhan yang dirasakan, berhubungan dengan motivasi individu atau kelompok untuk bertindak. Aaktor pemungkin (enabling factors# Aaktor yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu atau memungkinkan suatu motivasi direalisasikan. Eang termasuk dalam kelompok %aktor pemungkin adalah ketersediaan pelayanan kesehatan, aksesibilitas dan kemudahan pencapaian pelayanan kesehatan baik dari segi jarak maupun segi biaya dan sosial serta adanya peraturan-peraturan dan komitmen masyarakat dalam menunjang perilaku tersebut. Aaktor penguat (reinforcing factors# Aaktor yang memperkuat (atau kadang-kadang justru dapat memperlunak# untuk terjadinya perilaku tersebut. +erupakan %actor yang memperkuat suatu perilaku dengan memberikan penghargaan secara terus menerus pada perilaku dan berperan pada terjadinya pengulangan. +erupakan %aktor yang berperan setelah suatu perilaku telah dimulai. Aaktor ini mendukung pengulangan atau tetapnya

22

suatu perilaku dengan memberikan suatu penghargaan (reward# atau insenti% secara berkelanjutan serta hukuman (punishmen# sebagai konsekuensi dari suatu perilaku. 7al tersebut digunakan untuk memotivasi dan menguatkan perilaku sehat dan outcome. Reinforcement bisa datang dari individu atau kelompok, seseorang atau institusi dalam lingkungan %isik atau sosial seperti keluarga, guru, akademis, dan lain-lain. 7al penting untuk memahami reinforcing factor adalah sejauh mana ketidakadannya akan berarti kehilangan dukungan untuk tindakan dari individu atau kelompok. Elemen penting pada %ase ini adalah pemilihan %aktor yang dapat dimodi%ikasi, yang paling dapat menghasilkan perubahan perilaku Proses pemilihan mencakup mengidenti%ikasi, memilah %aktor-%aktor ini ke dalam kategorikategori (positi% dan negati%#, menempatkan prioritas pada tiap kategori, dan memprioritaskan salah satu kategori. Prioritas %aktor bergantung kepada tingkat kepentingan (importance# dan kemampuan untuk diubah (changeability#. 1earning ob2ectives dari %aktor-%aktor terpilih ini kemudian dikembangkan. Pemilihan %aktor-%aktor mana yang harus diubah untuk memulai dan menjaga (maintain# perubahan perilaku dilakukan pada %ase ini karena intervensi spesi%ik juga disusun pada %ase ini. (iagnosis edukasi dan organisasi ini lah yang digunakan untuk melihat hal-hal spesi%ik yang dapat meningkatkan atau menurunkan perilaku-perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. 'ontoh diagnosis pendidikan dan organinasional0 Predisposing factors - -urangnya pengetahuan tentang cara hidup bersih dan sehat - -ebiasaan +'- di sungai - Penggunaan air sungai sebagai sumber air minum dan masak - -ebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah $/$ - -urangnya pengetahuan tentang diare Enabling factors

23

- >erbatasnya sumber;%asilitas air bersih - >erbatasnya %asilitas jamban - >erbatasnya daya jangkau ke pusat kesehatan - -egiatan P-- dan karang taruna yang tidak terlaksana dengan baik Reinforcing factors - Perilaku tokoh masyarakat yang juga tidak memberikan contoh yang baik <angkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai berdasarkan %aktor predisposisi yang telah diidenti%ikasi, dan menetapkan tujuan organisasional berdasarkan %aktor penguat dan %aktor pendorong yang telah diidenti%ikasi elalui upaya pengembangan organisasi dan sumber daya. e# Aase 4 ((iagnosis administrasi dan kebijakan# Pada %ase ini, dilakukan analisis kebijakan, sumber daya, dan peraturan yang berlaku yang dapat mem%asilitasi atau menghambat pengembangan program promosi kesehatan. =ntuk diagnosis administrati%, dilakukan tiga penilaian, yaitu sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, sumber daya yang terdapat di organisasi dan masyarakat, serta hambatan pelaksanaan program. =ntuk diagnosis kebijakan, dilakukan identi%ikasi dukungan dan hambatan politis, peraturan dan organisasional yang mem%asilitasi program serta pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusi% bagi kesehatan. Pada %ase ini kita melangkah dari perencanaan dengan P&E'E(E ke implementasi dan evaluasi dengan P&O'EE(. P&E'E(E digunakan untuk meyakinkan bahwa program akan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan individu atau masyarakat sasaran. Sebaliknya, P&O'EE( untuk meyakinkan bahwa program akan tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima dan dapat dipertanggungjawabkan kepada penentu kebijakan, administrator, konsumen atau klien, dan sta"eholder

24

terkait. 7al ini dilakukan untuk menilai kesesuaian program dengan standar yang telah ditetapkan. (iagnosis administrati% dilakukan dengan tiga penilaian, yaitu0 sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakn program, sumber daya yang ada di organisasi dan masyarakat, serta hambatan pelaksana program. Sedangkan pada diagnosis kebijakan dilakukan identi%ikasi dukungan dan hambatan politis, peraturan dan organisasional yang mem%asilitasi program dan pengembangan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan masyarakat yang kondusi% bagi kesehatan. +isalnya, adanya kebijakan pemerintah dalam pemberantasan penyakit diare antara lain bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan penanggulangan kejadian luar biasa (-<$#. Sumber (ata (ata masyarakat yang dibutuhkan oleh seorang perencana promosi kesehatan dapat berasal dari berbagai sumber seperti 0 (okumen yang ada <angsung dari masyarakat, di mana kita bisa mendapatkan data mengenai status kesehatan masyarakat, perilaku kesehatan dan determinan dari perilaku tersebut, Petugas kesehatan di lapangan >okoh masyarakat 'ara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah0 a. (ey informant approach 5n%ormasi yang diperoleh dari in%orman kunci melalui wawancara mendalam atau Aocus ,roup (iscussion(A,(# sangat menolong untuk memahami masalah yang ada. 'ara ini cukup sederhana dan relati% murah, karena in%ormasi yang diperoleh dapat mewakili berbagai perspekti% dan in%orman kunci sendiri selain memberikan data yang dapat digunakan dalam membuat perencanaan, juga akan membantu dalam mengimplementasikan promosi kesehatan.

25

b. Community forum approach 'ara lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui %orum diskusi. (i sini health promotor bersamasama masyarakat mendiskusikan masyarakat yang ada.melalui cara ini dapat dicari jalan keluar dari masalah yang ada. $ila dilihat dari sudut program, cara ini sangat ekonomis, di samping itu promotor kesehatan juga dapat memahami masalah dari berbagai sudt pandang masyarakat. c. 3ample survey appproach +erupakan cara pengumpulan data kebutuhan masyarakat yang paling valid dan akurat, karena estimasi kesalahan bisa diseleksi. Bamun demikian cara ini merupakan cara yang paling mahal. +etode yang dapat digunakan adalah wawancara dan observasi (terutama bila ingin melihat keterampilan atau s"ill#. %# Aase 8 (5mplementasi# Pada tahap ini, merencanakan suatu intervensi (secara besar pada %ase-%ase sebelumnya#, berdasarkan analisis. Sekarang, yang harus kita lakukan adalah menjalankannya. Aase ini hanya berupa pengaturan dan pengimplementasian intervensi yang telah direncanakan sebelumnya. Pada %ase ini, intervensi yang telah disusun pada %ase kelima diterapkan secara langsung pada masyarakat. 'ontoh implementasi yang dapat dilakukan dalam penanggulangan masalah diare adalah 0 . Promoti% Penyuluhan tentang diare, penanganan awal, dan pencegahan Promosi dalam bentuk penyuluhan mengenai Perilaku 7idup $ersih dan Sehat Promosi penggunaan 6' ideal dan sehat bagi keluarga +enyebar in%ormasi melalui media cetak mengenai diare dan pencegahaannya +enyebar in%ormasi melalui media cetak mengenai cara pembuatan oralit

26

$ekerja sama dengan pemuka masyarakat dan kader desa untuk menanggulangi diare 2. Preventi% +emperbaiki higienitas +emperbaiki sanitasi Pengolahan air bersih 3. -urati% &encana >erapi / (>erapi diare tanpa dehidrasi di rumah#0 (alam tatalaksana diare di rumah0 @ika anak tidak diberi /S5 maka susu %ormula tetap diberikan. @ika berumur kurang dari 8 bulan dan belum mendapat makanan padat berikan susu %ormula selang-seling dengan Oralit;cairan rumah tangga. &encana >erapi $ (>erapi diare dengan dehidrasi ringan;sedang#0 # (alam pemberian cairan Oralit pada " jam pertama 0 untuk anak di bawah usia 8 bulan yang tidak diberi /S5, berikan ))-2)) ml susu selang-seling dengan Oralit; cairan rumah tangga. 2# (alam mengobservasi anak dan membantu ibu memberikan cairan Oralit, bila mata sembab pemberian Oralit dihentikan. &encana >erapi ' (untuk diare dengan dehidrasi berat#0 >erapi intravena &inger <aktat bila diperlukan pada bayi setelah jam pertama, diberikan 3) mg;kg dan dapat dilanjutkan untuk 4 jam berikutnya :) mg;kg berat badan. =ntuk anak-anak dan dewasa diberikan &inger <aktat secara intravena dengan dosis )) mg;kg berat badan. Obat-obat lain yang sering dikombinasikan dengan Oralit pada diare akut adalah >etrasiklin, >rimetoprim, +etronida?ol. ". &ehabilitasi0 rujuk ke &S g# Aase : (Evaluasi proses#

27

Aase ini bukanlah mengenai hasil, tetapi mengenai prosedur. Evaluasi disini berarti apakah kita sedang melakukan apa yang telah kita rencanakan sebelumnya. @ika, sebagai contoh, kita menawarkan melakukan pelayanan kesehatan diare tiga hari dalam sepekan pada daerah pedesaan, apakah dalam kenyataannya kita benar-benar melakukan pelayanan kesehatan tersebut. -ita juga menetapkan untuk memberikan penyuluhan setiap hari senin dan khamis untuk melakukan penyuluhan tentang diare dan penanganannya di puskesmas berdekatan, setiap selasa dan rabu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah apakah kita benar- benar melaksanakan sesuai yang direncanakan. h# Aase . (Evaluasi dampak# Pada %ase ini, kita mulai melakukan evaluasi terhadap sukses awal dari upaya kita. /pakah intervensi tersebut menghasilkan e%ek yang kita inginkan pada %aktor perilaku atau lingkungan yang kita harapkan predisposing, untuk berubah. +engukur e%ekti%itas program dari sudut dampak menengah dan perubahan-perubahan pada %aktor enabling, dan reinforcing. +engevaluasi dampak dari intervensi pada %aktor-%aktor pendukung perilaku dan pada perilaku itu sendiri. Aaktor-%aktor predisposisi (Predisposing factor# Aaktor-%aktor ini mencakup, pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. 5khwal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. =ntuk berperilaku kesehatan, misalnya0 pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang man%aat pemeriksaan hamil, baik bagi kesehatan ibu sendiri dan janinnya. (isamping itu, kadang-kadang kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil. +isalnya, orang hamil tidak boleh disuntik (pemeriksa hamil termasuk memperoleh suntikan anti tetanus#,

28

karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat. Aaktor-%aktor ini terutama yang positi% akan mempermudah terwujudnya perilaku baru maka sering disebut %aktor yang memudahkan. Aaktor-%aktor pemungkin (Enabling factors# Aaktor-%aktor ini mencakup ketersedian sarana dan prasarana atau %asilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya0 air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, tersedianya makanan yang bergi?i, dan sebagainya. >ermasuk juga %asilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek suasta ($PS#, dan sebagainya. =ntuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya0 perilaku pemeriksaan kehamilan. 5bu hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena ia tahu dan sadar man%aat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh %asilitas atau tempat periksa hamil, misalnya0 puskesmas, polindes, bidan praktik, ataupun rumah sakit. Aasilitas ini pada hakikatnya mendukung untuk atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka %aktor-%aktor ini disebut %aktor pendukung atau %aktor pemungkin. Aaktor-%aktor penguat (Reinforcing factors# Aaktor-%aktor ini meliputi %aktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma#, tokoh agama (toga#, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. >ermasuk juga di sini undangundang, peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintahan daerah yang terkait dengan kesehatan. =ntuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positi% serta dukungan %asilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan# dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan. (isamping itu undang-undang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut. Seperti perilaku pemeriksaan hamil, serta

29

kemudahan

memperoleh

%asilitas

pemeriksaan

hamil,

juga

diperlukan peraturan atau perundang-undangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa hamil. Oleh sebab itu intervensi pendidikan hendaknya dimulai mendiagnosis 3 %aktor penyebab (determinan# tersebut kemudian intervensinya juga diarahkan terhadap tiga %aktor tersebut. i# Aase ! (Evaluasi hasil# 9/pakah intervensi kita sungguh bekerja dalam menghasilkan outcome yang teridenti%ikasi pada komunitas pada %ase sebelumnya1F. 5ntervensi ini mungkin dapat secara sukses dilakukan, prosesnya sesuai dengan yang direncanakan, dan terjadi perubahan yang memang diharapkan. Bamun, hasilnya secara keseluruhan tidak memiliki dampak pada masalah yang lebih luas. (alam hal ini, kita harus memulai kembali prosesnya sekali lagi, untuk melihat mengapa %aktor yang kita %okuskan bukanlah %aktor yang tepat, dan untuk mengidenti%ikasi %aktor lain yang mungkin berhasil. +engukur perubahan dari keseluruhan objek dan perubahan dalam kesehatan dan keuntungan sosial atau kualitas kehidupan (outcome# yang menentukan e%ek terbesar pada intervensi terhadap kesehatan dan kualitas kehidupan suatu populasi. (ibutuhkan waktu yang panjang untuk mendapatkan hasil, dan mungkin beberapa tahun untuk benar-benar melihat perubahan kualitas hidup pada populasi atau masyarakat. $eberapa outcome mungkin tidak terlihat nyata dalam beberapa tahun atau dekade. Perubahan gaya hidup yang dilakukan oleh orang muda untuk mencegah penyakit jantung dan stroke, sebagai contoh, biasanya tidak terlihat dalam kesehatan mereka hingga mereka berusia pertengahan. $ila outcome tidak terlihat dalam jangka waktu yang lama, maka kita harus bersabar dan tetap mengawasi proses dan dampak dari intervensi kita, dengan keyakinan bahwa outcome tersebut akan terlihat dengan nyata nantinya. <angkah-langkah untuk menetapkan prioritas masalah kesehatan meliputi hal-hal berikut.

30

a# c#

+enentukan status kesehatan masyarakat. +enentukan hubungan antara status kesehatan dan pelayanan kesehatan di masyarakat

b# +enentukan pola pelayanan kesehatan msyarakat yang ada.

d# +enentukan determinan masalah kesehatan masyarakat (meliputi tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, ras, letak geogra%is, kebiasaan atau perilaku dan kepercayaan yang dianut#. $eberapa %aktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan prioritas masalah antara lain beratnya masalah dan akibat yang ditimbulkan, pertimbangan politis, dan sumber daya yang ada di masyarakat. Mengem*angkan $%m+%nen Pr%m%s& $esehatan /. +enentukan tujuan promosi kesehatan Pada dasarnya, tujuan utama promosi kesehatan mencakup tiga hal yaitu peningkatan pengetahuandan atau sikap masyarakat, peningkatan perilaku masyarakat, dan peningkatan status kesehatan masyarakat. a# >ujuan =mum /cuan bagi lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan program P7$S percontohan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat secara bertahap dan berkesinambungan menuju -abupaten;-ota Sehat. b# >ujuan -husus >ersedianya pedoman pelaksanaan program P7$S -abupaten;-ota percontohan >erlaksananya program P7$S. +eningkatnya cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat +eningkatnya (esa;-elurahan dan -abupaten;-ota Sehat untuk meningkatkan cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. pengembangan -abupaten;-ota percontohan

31

/gar tujuan dapat dicapai dan dijalankan sesuai keinginan, penetapan tujuan harus memenuhi syarat0 3pecific, $easurable, ,ppropriate, Reasonable, Time bound, dan dinyatakan dalam bentuk performance bukan effort. $erdasarkan luang lingkupnya tujuan promosi kesehatan terdiri atas tiga tingkatan (,reen, !! #, yaitu0 a# >ujuan program >ujuan program merupakan re%leksi dari %ase sosial dan epidemiologi, berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.tujuan ini harus mencakup 9who will in how much of what by when!. >ujuan program juga sering disebut sebagai tujuan jangka panjang. (contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 4)G setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun#. b# >ujuan pendidikan +erupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. >ujuan pendidikan disebut juga tujuan jangka menengah. (contohnya cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat :4G setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun#. c# >ujuan perilaku +erupakan tujuan jangka pendek, yang merupakan gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. >ujuan perilaku berhubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan (contohnya pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 8)G setelah promosi kesehatan berjalan enam bulan#. $. +enentukan sasaran promosi kesehatan Pada tahap ini, ditentukan sasaran langsung (primer# dan sasaran tidak langsung (sekuder dan tersier#. Sasaran promosi kesehatan adalah individu dan kelompok, atau keduanya.

32

'. +enentukan isi promosi kesehatan -omponen isi promosi kesehatan berisi bahan yang akan disampaikan kepada sasaran untuk meningkatkan pencapaian tujuan. /dapun persyaratan isi promosi kesehatan meliputi berorientasi pada tujuan (khususnya tujuan jangka pendek#, dan harus disusun berdasarkan masing-masing tujuan jangka pendek paling sedikit jumlahnya sama dengan tujuan jangka pendek yang dirumuskan. 5si pesan dapat dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa setempat sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh sasaran sehingga mereka merasa pesan tersebut benar-benar ditujukan untuk mereka dan diharapkan sasaran maumelaksanakan isi pesan tersebut. (. +enentukan metode yang akan digunakan $eberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode promosi kesehatan adalah sebagai berikut0 a# /spek yang akan dinilai /spek pengetahuan, metode yang dapat digunakan misalnya penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk dan penyebaran pamplet. /spek sikap, metode yang dapat digunakan berupa contoh konkret yang dapat menggugah emosi, perasaan, dan sikap sasaran, misalnya memperlihatkan %oto, slide, %ilm, atau video. /spek keterampilan, metode yang dapat digunakan berupa memberi kesempatan kepada sasaran untuk mencoba keterampilan tersebut. b# Sumber daya yang dimiliki masyarakat c# @enis atau jumlah sasaran E. +enentukan media yang akan digunakan +edia dibuat untuk memudahkan pemahaman materi yang akan disampaikan. +edia yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan sasaran, aspek yang ingin dicapai, metode yang

33

digunakan, dan sumber daya yang ada. +edia dapat digunakan di berbagai tempat antara lainsebagai berikut0 a# &umah tangga (lea%let, model buku bergambar, benda nyata seperti buah-buahan, dan sayuran#. b# >empat kerja dan sekolah (papan tulis, %lipchart, poster, lea%let, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, dan boneka#. c# +asyarakat umum (poster, spanduk, lea%let, %lannel gra%, dan wayang#. A. +enyusun rencana evaluasi Pada tahap ini dijabarkan kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana dilaksanankan, kelompok sasaran yang mana yang akan dievaluasi, dan siapa yang akan melaksanakan evaluasi#. ,. +enyusun jadwal pelaksanaan +erupakan penjabaran dari waktu, tempat dan pelaksanaan, yang biasnya disajikan dalam bentuk *antt chart.

34

BAB III ,-NT-H APLI$A#I PR-M-#I $E#EHATAN DEN.AN M-DEL PRE,EDE)PR-,EED -ecamatan &andu yang memiliki wilayah kerja :.:)) m2, dan memiliki 8 puskesmas pembantu, " posyandu, . bidan praktek swata yang ber penduduk sekitar !4.))) --. (i setiap Puskesmas pada kecamatan &andu memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Sistim rujukan kesehatanpun dapat ditempuh hanya dalam waktu 2 jam dari kecamatan ini. -erjasama dengan lintas sektoral dalam tingkat kecamatan pun sangat baik. +eskipun Penduduk dalam wilayah kerja Puskemas &andu mayoritas adalah petani cengkeh dan kopi yang memiliki tingkat pendidikan setingkat S+P namun tingkat religious nya tinggi dan mereka sangat memegang nilai nilai tradisional. -ecamatan &andu juga memiliki +adrasah 5btidaiah. Sistem pembuangan sampah di -ecamatan &andu belum dikelola dengan baik, pembuangan sampah sembarang tempat. Sebagian besar diwilayah kecamatan &andu ini seringkali mengalami banjir bila musim hujan yang dikarenakan aliran air dari kecamatan ke sungai yang terdapat di tengah kecamatan itu tidak lancar. -esadaran masyarakat untuk masalah ini sangat kurang. Pada setiap sekolah memiliki sistem pembuangan sampah yang belum sempurna juga, masih banyak sampah yang dibiarkan bertumpuk di pinggir sekolah, dan banyak jajanan yang dijual dipinggir jalan di setiap sekolah. (alam laporan akhir tahun kepada (inkes, wilayah -ecamatan &andu mempunyai angka kejadian diare yang tinggi yaitu pada anak usia 4-! tahun. . (iagnosis Sosial -ecamatan &andu sering banjir saat musim hujan Pekerjaan sebagian penduduk adalah petani cengkeh dan kopi - 4G pertahun, terutama 8 S(, : S+P, " S+/ dan

35

/nak anak sering terserang diare

2. (iagnosis Epidemiologi 6ilayah -ec. &andu mempunyai angka kejadian diare yang tinggi, yaitu - 4G pertahun, terutama pada anak usia 4-! tahun

3. (iagnosis Perilaku dan <ingkungan Perilaku 0 -ebiasaan penduduk untuk membuang sampah pada

tempatnya yang rendah >idak membiasakan diri mencuci tangan sebelum makan. +asih banyak sampah yang dibiarkan bertumpuk di pinggir sekolah dan banyak jajanan yang dijual dipinggir jalan di setiap sekolah. -urangnya pengetahuan penduduk mengenai cara pengolahan dan penyajian makanan yang sehat <ingkungan 0 /liran air dari kecamatan ke sungai yang terdapat di tengah kecamatan tidak lancar akibat sampah $anjir sering terjadi akibat drainase yang tidak lancar ". (iagnosis Pendidikan dan Organisasi a# Predisposing %actor -urangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit diare dan cara penatalaksanaannya. -urangnya b# Enabling %actor -urangnya %asilitas tempat sampah di tempat umum. penyetahuan masyarakat mengenai pentingnya

kebersihan lingkungan baik pengolahan sampah.

36

>idak berjalannya sistem pengolahan sampah secara benar.

>idak tersedianya tempat cuci tangan di sekolah-sekolah, terutama sekolah dasar. Sistem drainase yang tidak baik c# &ein%orcing %actor 7imbauan yang kurang dari tokoh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. -ebiasaan membuang sampah sembarangan pada warga yang turut dicontoh oleh anak-anak. 4. (iagnosis -ebijakan dan /dministrasi $elum adanya kebijakan pemerintah setempat untuk memberikan sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan. $elum berjalannya penyuluhan mengenai diare dan cara penatalaksanaannya. 8. 5mplementasi a# Prioritas +asalah +asalah yang menjadi prioritas utama berkenaan dengan tingginya angka kejadian diare di -ecamatan &andu adalah kurangnya kesadaran masyarakat terutama anak-anak tentang kebersihan perseorangan serta kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit diare dan cara pencegahannya b# >ujuan Promosi -esehatan >ujuan umum +enurunkan angka kejadian diare di -ecamatan &andu

>ujuan khusus +eningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pengolahan sampah dan kebersihan perseorangan.

37

+eningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit diare dan cara pencegahannya +eningkatkan pengetahuan masyarakat akan kebersihan penyajian makanan terutama terhadap anak-anak. +eningkatkan +eningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan puskesmas dan posyandu partisipasi masyarakat dalam menjaga

kebersihan lingkungan dengan gotong royong. c# Sasaran Promosi -esehatan -epala desa dan pemuka masyarakat di -ecamatan &andu S(+ -esehatan di -ecamatan &andu Seluruh masyarakat di -ecamatan &andu d# 5si Promosi -esehatan Penjelasan cara pengolahan sampah dan dampak akibat sampah yang menumpuk Pengertian penyakit diare dan bagaimana menangani serta mencegahnya. +engajak masyarakat untuk hidup sehat dan berpartisipasi untuk kebersihan lingkungan dengan gotong royong membersihkan wilayahnya +enjelaskan metode penyajian dan pengolahan makanan yang bersih kepada orang tua dan pedagang yang berjualan di sekolah sekolah e# +etode Promosi -esehatan Penyuluhan mengenai penyakit diare dan pencegahannya. Penyuluhan mengenai pengolahan sampah Penyuluhan mengenai penyajian dan pengolahan makanan yang bersih dan sehat. +elakukan gerakan cuci tangan terhadap anak-anak S(

38

Pemasangan poster mengenai makanan sehat bergi?i dan seimbang Pemasangan poster mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengolah sampah dan membersihkan lingkungan agar tidak banjir

+elakukan pelatihan penyajian dan pengolahan kepada orang tua dan pedagang yang berjualan di sekolah-sekolah +enjaring dan melatih S(+ -esehatan dan kader dari masyarakat untuk bisa memberikan penyuluhan ke rumah-rumah penduduk mengenai pola makan yang sehat, bergi?i dan seimbang serta peran kebersihan lingkungan dalam menunjang masyarakat yang sehat dan merubah perilaku masyarakat.

%# +edia Promosi -esehatan Poster Pam%let

:. Evaluasi Proses Evaluasi Output0 (ilaksanakan sebelum berakhirnya acara, dengan cara memberikan angket;kuesioner yang berisi pertanyaan sejauh mana peserta memahami materi yang telah disampaikan. Evaluasi Outcome0 Evaluasi dilaksanakan bulan sekali berdasarkan persentasi angka kejadian diare di -ecamatan &andu .. Evaluasi (ampak +enurunnya angka kejadian diare +eningkatnya pengetahuan S(+ -esehatan dan masyarakat

mengenai diare, kebersihan perorangan dan lingkungan baik pengolahan sampah, cara penyajian dan pengolahan makanan.

39

Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengikuti program yang dilaksanakan puskesmas +enilai perilaku masyarakat akan menjaga kebersihan +enilai kebiasaan cuci tangan anak-anak sebelum makan

!. Evaluasi 7asil $erkurangnya angka kejadian diare di -ecamatan &andu

40

BAB I/ $E#IMPULAN . Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (,reenI Ottoaon !!4# 2. Sasaran Promosi -esehatan diarahkan pada individu atau keluarga, masyarakat atau lintas sektoral atau politis atau swasta, dan petugas atau pelaksana program. 3. ". Strategi promosi kesehatan meliputi advokasi kesehatan, bina suasana, dan gerakan masyarakat (67O, !."# Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis penyebab masalah, penetapan prioritas, dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. 4. +odel P&E'E(E-P&O'EE( adalah model pendekatan promosi kesehatan yang dikembangkan oleh ,reen ( !.)# dan yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan
6.

PRECEDE adalah singkatan Predisposing (predisposisi#, Reinforcing (+emperkuat#, Enabling (+engakti%kan#, Causes (Penyebab#, Educational Diagnosis (Pendidikan (iagnosa# dan Evaluation (Evaluasi#. P&O'EE( (Policy, &egulatory, Organi?ational 'onstruct in Educational and Environmental (evelopment#.

:.

+odel P&O'E(E-P&E'EE( memiliki ! langkah yaitu0 diagnosis sosial* diagnosis epidemiologi* diagnosis perilaku dan lingkungan* diagnosis

41

pendidikan dan organisasional* diagnosis kebijakan dan administrasi* implementasi* evaluasi proses* evaluasi dampak* evaluasi hasil

DA0TAR PU#TA$A . (ignan, +ark. $ I 'arr Patricia, /0 4ntroduction to Program Planning 5 , 'asic Te6t for Community &ealth Education, <ea I Aebringer, Philadelphia, !. 2. ,reen, <awrence I -reuter, +arshall, 60 &ealth Promotion Planning, ,n Educational and Environmental ,pproach, Second Edition, +ay%ield Publishing 'ompany, !! 3. ,reene, 6alter I Simon-+orton04ntroduction to &ealth Education, 6aveland Press 5nc, Prospect 7eight, 5llness, !!) ". 7artono $. Promosi -esehatan di Puskesmas dan &umah Sakit. 'etakan Pertama, (esember. @akarta 0 &ineka 'ipta, 2) ). 4. +aulana 7. Promosi -esehatan. 'etakan ke-3. @akarta 0 E,'* 2) ). 8. Botoatmodjo S. Promosi -esehatan >eori dan /plikasi. Edisi &evisi, September. @akarta 0 &ineka 'ipta* 2) ). :. Botoatmodjo S. Prinsip-prinsip (asar 5lmu -esehatan +asyarakat. 'etakan ke-3, +ei. @akarta 0 &ineka 'ipta* 2)).. .. Botoatmodjo, S. Promosi -esehatan dan 5lmu Perilaku. @akarta 0 &ineka 'ipta* 2)):. !. Botoatmodjo, S. 5lmu Perilaku -esehatan. 'etakan Pertama, +aret. @akarta 0 &ineka 'ipta* 2)):. ). Promosi -esehatan. Promosi -esehatan (alam Pencapaian Perilaku 7idup $ersih dan Sehat (P7$S#. http0;;www.promosikesehatan.com;1 actJprogramIidJ 2. (iakses tanggal Oktober 2) . . Sigrid, ,, (eeds 0 The &ealth Education 3pecialist, <oose 'anon Publication, !!2

42

You might also like