You are on page 1of 29

PPH PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN

Oleh: Akhmad Mukhatob

DTS Dasar Pajak II Jakarta, 2011

About Me
Nama Lengkap Nama Panggilan Jabatan : : : Akhmad Mukhatob, S.S.T., Ak. Khotob Penelaah Keberatan

Kantor
PTKP HP E-mail

:
: : :

Kanwil DJP Wajib Pajak Besar


K/1 08881730503 Akhmad.mukhatob@gmail.com

4/21/2014

UU Berdasarkan sifatnya dibagi 2 (dua): 1. UU Formil: Hukum yang berisi tata cara yang diperlukan untuk melaksaakan/ merealisasikan ketentuan hukum materil. Contoh: KUKAP, KUHAPerdata 2. UU Materil: Hukum yang berisi aturan yang akan dikenakan kepada pihak yang diatur. Contoh: KUHP, KUHPerdata.

4/21/2014

UU Perpajakan juga dibagi menjadi 2 (dua): 1. UU Pajak Formil: Hukum yang berisi tata cara yang diperlukan untuk melaksaakan/ merealisasikan ketentuan hukum materil. Contoh: KUP, Pengadilan Pajak, Penagihan Pajak

4/21/2014

UU Perpajakan juga dibagi menjadi 2 (dua): 2. UU Materil: UU Pajak yang berisi pajak yang akan dikenakan kepada pihak yang diatur. Contoh: UU PPh, PPN. Apabila UU Pajak memuat hal-hal yang bertentangan dengan UU Formal, hal tersebut harus diatur dalam UU materilnya. Contoh: PBB, BPHTB, PDRD, BM
4/21/2014 5

UU PPh Sebagai UU Materil murni, UU PPh mengatur 4 hal pokok: a. Subjek Pajak b. Objek Pajak c. Cara Menghitung d. Cara Melunasi

4/21/2014

Subjek Pajak: Pihak yang dikenai PPh: Pihak yang menerima/memperoleh Penghasilan

Apa Beda antara Subjek Pajak dan Wajib Pajak?


Wajib Pajak

Subjek Pajak

4/21/2014

Orang Pribadi
SP DN

Warisan yang Belum Dibagi Badan

Subjek Pajak PPh


Pasal 2 UU PPh

BUT

SP LN via BUT SP LN

SP LN Tidak via BUT

4/21/2014

Objek Pajak PPh: Penghasilan: 1. Tambahan kemampuan ekonomis 2. world wide income 3. Y = C + I atau Y = C + S
Pasal 4 UU PPh

4/21/2014

Penghasilan S Objek PPh Bukan Objek PPh

Penghasilan yang merupakan Objek PPh

Ph yang merupakan Objek PPh Pasal 4 ayat (2) Non Objek

Objek PPh Pasal 4 ayat (2)

Bukan Objek PPh Pasal 4 ayat (2)

S= Penghasilan
4/21/2014 10

Cara Menghitung PPh

PPh Terutang = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak

4/21/2014

11

Cara Melunasi PPh


Dalam Tahun Berjalan Setelah Tahun Pajak Berakhir

Dari sisi waktu pelunasan

Witholding Tax

Self Assessment

Dari sisi cara pelunasan

Official Assessment Tidak ada


4/21/2014 12

30

Self Assessment Dalam tahun Berjalan

PPh Pasal 25

PPh Terutang dalam Satu Tahun


100

10

Self Assessment Setelah tahun Pajak Berakhir

PPh Pasal 29

Witholding Tax 60

4/21/2014

13

ATAU

4/21/2014

14

Dipotong?
A

10

1
PPh

4/21/2014

15

Dipungut?
A

10

10

1
PPh

4/21/2014

16

Dipungut?
A

10 1
PPh

c
4/21/2014 17

Syarat-syarat PPh Pot-Put


Intermezzo.

Syarat-syarat terjadinya Fotosintesis


CO2
+

H2O

Klorofil

C6H12O6

O2

4/21/2014

18

Syarat-syarat PPh Pot-Put


DJP

Subjek Pajak

Objek Pajak

Kena PPh
Wajib Potong/ Wajib Pungut

KP bagi SP ex. Final

4/21/2014

19

Apa Arti PPh bersifat Final?


PPh yang dipotong atau dipungut tersebut tidak dapat dikreditkan; Penghasilan yang bersifat final tersebut tidak diperhitungkan dalam menghitung PPh 1 tahun; Biaya dalam rangka 3M Penghasilan yang bersifat final tersebut tidak diperhitungkan dalam menghitung PPh 1 tahun.
4/21/2014 20

30

Self Assessment Dalam tahun Berjalan

PPh Pasal 25

PPh Terutang dalam Satu Tahun


100

10

Self Assessment Setelah tahun Pajak Berakhir

PPh Pasal 29

Witholding Tax 60

4/21/2014

21

Jenis-Jenis PPh Pot Put


Self Assessment Dalam tahun Berjalan PPh Pasal 25

PPh Terutang dalam Satu Tahun


4/21/2014

Self Assessment Setelah tahun Pajak Berakhir

PPh Pasal 29

Witholding Tax

PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal PPh Pasal ayat (2)

21 22 23 26 15 4

22

Jenis-Jenis PPh Pot Put

PPh PPh PPh PPh PPh PPh

Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal Pasal

21 22 23 26 15 4 ayat (2)

4/21/2014

23

Kewajiban perpajakan pemotong/pemungut PPh Sub jek Pajak


Bukti Potong

Mendaftark an diri

Perhitungan PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN

LAPOR

SETOR
NPWP

21/04/2014

PPh Ps 21 PPh Ps 26 PPh Ps 22 PPh Ps 23 PPh Ps 4 (2) PPh Ps 15

SSP

SPT

PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26


DJP

Subjek Pajak

Objek Pajak

Kena PPh
Wajib Potong/ Wajib Pungut OP Wapo/Wapu

KP bagi SP ex. Final

Jenis PPh

SP

Kena PPh

KP bg SP ex Final

4/21/2014

25

DJP

SP +

OP

WaPo/WaPu

Kena PPh

KP bagi + SP ex. Final

DN SP

BUT LN

Orang Pribadi Warisan blm dibagi Badan

Via BUT Tidak Via BUT

Jenis PPh

SP

OP

Wapo/Wapu

Kena PPh

KP bg SP ex Final

21

SP Orang Pribadi DN

Pekerjaan

Pemberi Kerja
Bendahara pemerintah Dana Pensiun

Dipotong

Jasa

Kegiatan Badan dan OP tertentu Penyelenggara Kegiatan 23 26 4/21/2014


26

Jenis PPh
21 23 Dipotong

SP
SP OP DN WP Dalam Negeri + BUT Dividen Bunga Royalti Hadiah Sewa Jasa

OP

Wapo/Wapu

DN

SP
Badan pemerintah SP Badan DN Penyelenggara Kegiatan BUT/Perwakilan perusahaan LN lainnya. Badan pemerintah SP DN Penyelenggara Kegiatan BUT/Perwakilan perusahaan LN lainnya.

BUT LN

Orang Pribadi Warisan Badan

Via BUT Tidak Via BUT

26 Dipotong

WP Luar Negeri

4/21/2014

Dividen,Bunga Royalti,Hadiah,Jasa Sewa, Pekerjaan, Pensiun, premi swap/transaksi lindung nilai, keuntungan pembebasan utang

27

Atas transaksi di bawah ini, apakah dilakukan pemotongan PPh pasal 21, 23, 26, atau tidak dilakukan pemotongan?
1. PT ABC membayar gaji Tuan Alex 2. PT ABC membayar Royalti atas penggunaan merek Niku dari Niku, Ltd di Australia. 3. BUT XYZ membayar sewa mesin kepada PT KLM. 4. PT ABC membayar Roy Surya atas jasa perbaikan komputer. 5. Ali (orang pribadi biasa) membayar PT DEF atas Jasa reparasi AC di rumahnya. 6. Budi (orang pribadi biasa) membayar Robert Albert (Arsitek dari Amerika) atas Jasa pembuatan desain rumahnya.

7. Dewi Persik membayar Pengacara Hot Man atas kasus yang dihadapinya. Hot Man bekerja atas nama sendiri. 8. PT ABC membayar Pengacara Hot Men atas kasus yang dihadapinya. Hot Man bekerja atas nama Persekutuan Hot Man & rekan.
4/21/2014 28

Review
Jelaskan Subjek Pajak! Jelaskan Objek Pajak! Jelaskan Cara Melunasi Pajak! Apa Beda Dipotong dengan Dipungut? Apa arti PPh Bersifat Final? Jelaskan perbedaan PPh Pasal 21, 23, dan 26!
29

4/21/2014

You might also like