You are on page 1of 19

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-laki 1. Pengertian Perilaku Merokok Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan respons orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat diamati secara langsung. Sedangkan menurut Istiqomah merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temparatur sebatang rokok yang tengah dibakar adalah ! dera"at #elcius untuk u"ung rokok yang dibakar, dan $! dera"at #elcius untuk u"ung rokok yang terselip di antara bibir perokok %Istiqomah, &!!$'. (unculnya perilaku dari organisme ini dipengaruhi oleh faktor stimulus yang diterima, baik stimulus internal maupun stimulus eksternal. Seperti halnya perilaku lain, perilaku merokok pun muncul karena adanya faktor internal %faktor biologis dan faktor psikologis, seperti perilaku merokok dilakukan untuk mengurangi stres' dan faktor eksternal %faktor lingkungan sosial, seperti terpengaruh oleh teman sebaya'. Sari dkk %&!!$' menyebutkan bah)a perilaku merokok adalah aktivitas menghisap atau menghirup asap rokok dengan menggunakan pipa atau rokok. (enurut *ga)a %dalam Triyanti, &!!+' dahulu perilaku merokok disebut sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi de)asa ini merokok disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai perilaku penggunaan tembakau yang menetap, biasanya lebih dari setengah bungkus rokok per hari, dengan adanya tambahan distres yang disebabkan oleh kebutuhan akan tembakau secara berulang-ulang. Perilaku merokok dapat "uga didefinisikan sebagai aktivitas sub"ek yang berhubungan

dengan perilaku merokoknya, yang diukur melalui intensitas merokok, )aktu merokok, dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari %,omalasari - .elmi, &!!!'. Intensitas merokok sebagai )u"ud dari perilaku merokok menurut

%/ustan, (.0., &!!!' rokok aktif adalah asap rokok yang berasal dari isapan perokok atu asap utama pada rokok yang dihisap %mainstream'. 1ari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bah)a perokok aktif %active smoker) adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Perokok pasif adalah asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak merokok %Pasive Smoker'. 2sap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. 2sap rokok lebih berbahaya terhadap perokok pasif dari pada perokok aktif. 2sap rokok sigaret kemungkinan besar berbahaya terhadap mereka yang bukan perokok, terutama di tempat tertutup. 2sap rokok yang dihembuskan oleh perokok aktif dan terhirup oleh perokok pasif, lima kali lebih banyak mengandung karbon monoksida, empat kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin %3ardoyo, 4 +'.

Sedangkan menurut %(u5tadin, &!!&' perilaku merokok berdasarkan intensitas merokok membagi "umlah rokok yang dihisapnya setiap hari, yaitu6 a' Perokok sangat berat adalah perokok yang mengkomsumsi rokok sangat sering yaitu merokok lebih $4 batang tiap harinya dengan selang merokok lima menit setelah bangun tidur pagi hari. b' Perokok berat adalah perokok yang menghabiskan &4-$! batang rokok setiap hari dengan selang )aktu merokok berkisar +-$! menit setelah bangun tidur pagi hari.

4!

c'

Perokok sedang adalah perokok yang mengkomsumsi rokok cukup yaitu 44-&4 batang per hari dengan selang )aktu $4-+! menit mulai bangun tidur pagi hari.

d' Perokok ringan adalah perokok yang mengkomsumsi rokok "arang yaitu sekitar 4! batang per hari dengan selang )aktu +! menit dari bangun tidur pagi. (enurut Tomkins cit 3ismanto dan Sar)o %&!!7' ada 8 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah 6 a' Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. 1engan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. 1alam hal ini dibagi dalam $ sub tipe6 a. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan. b. Stimulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan. c. Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan )aktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan )aktu beberapa menit sa"a atau perokok lebih senang berlama-lama memainkan rokoknya dengan "ari-"arinya lama sebelum dia menyalakan dengan api. b' Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. /anyak orang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila marah, cemas ataupun gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. c' Perilaku merokok yang adiktif (psychological addiction). /agi yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat

44

setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. (ereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, )alau tengah malam sekalipun. d' Perilaku merokok yang sudah men"adi kebiasaan. (ereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah kebiasaan rutin. Pada tipe orang seperti ini merokok merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis. . Ta!a"-ta!a" Perilaku Merokok 9aventhal dan #learly cit Pitaloka %&!!+' mengungkapkan empat tahap dalam perilaku merokok, yaitu 6 a' Tahap Preparatory Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan, sehingga menimbulkan niat untuk merokok. b' Tahap Initiation Tahap perintisan merokok, yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan ataukah tidak terhadap perilaku merokok. c' Tahap Becoming Smoker 2pabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang per hari maka mempunyai kecenderungan men"adi perokok. d' Tahap Maintaining !f Smoking Pada tahap ini merokok sudah men"adi salah satu bagian dari cara pengaturan diri %self regulating'. (erokok dilakukan untuk memperoleh efek yang menyenangkan. #. $aktor-%aktor &ang Mem"engaru!i Perilaku Merokok (enurut ,omalasari dan .elmi %&!!!', perilaku merokok selain disebabkan dari faktor dalam diri %internal' "uga disebabkan faktor dari lingkungan %eksternal'.

4&

a' :aktor 1iri %internal' *rang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. (erokok "uga memberi image bah)a merokok dapat menun"ukkan ke"antanan %kebanggaan diri' dan menun"ukkan kede)asaan. Individu "uga merokok dengan alasan sebagai alat menghilangkan stres %0asution, &!!7'. ;ema"a mulai merokok berkaitan dengan adanya krisis psikososial yang dialami pada perkembangannya yaitu pada masa ketika mereka sedang mencari "ati dirinya %,omalasari dan .elmi, &!!!'. b' :aktor 9ingkungan %eksternal' (enurut soet"iningsih %&!!8', faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku merokok rema"a adalah keluarga atau orang tua, saudara kandung maupun teman sebaya yang merokok, dan iklan rokok. 4' *rang Tua Perilaku rema"a memang sangat menarik dan gaya mereka pun bermacam-macam. 2da yang atraktif, lincah, modis, agresif dan kreatif dalam hal-hal yang berguna, namun ada "uga rema"a yang suka hura-hura bahkan mengacau. Pada masa rema"a, rema"a memulai ber"uang melepas ketergantungan kepada orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang de)asa. Pada masa ini hubungan keluarga yang dulu sangat erat sekarang tampak terpecah. *rang tua sangat berperan pada masa rema"a, salah satunya adalah pola asuh keluarga akan sangat berpengaruh pada perilaku rema"a. Pola asuh keluarga yang kurang baik akan menimbulkan perilaku yang menyimpang seperti merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obat terlarang dan lain-lain %1epkes ;I, &!!<'.

4$

&' Teman Sebaya Pengaruh kelompok sebaya terhadap perilaku beresiko kesehatan pada rema"a dapat ter"adi melalui mekanisme peer sosiali"ation, dengan arah pengaruh berasal kelompok sebaya, artinya ketika rema"a bergabung dengan kelompok sebayanya maka seorang rema"a akan dituntut untuk berperilaku sama dengan kelompoknya, sesuai dengan norma yang dikembangkan oleh kelompok tersebut %(u5tadin, &!!&'. ;ema"a pada umumnya bergaul dengan sesama mereka,

karakteristik persahabatan rema"a dipengaruhi oleh kesamaan6 usia, "enis kelamin dan ras. ,esamaan dalam menggunakan obat-obatan, merokok sangat berpengaruh kuat dalam pemilihan teman. %=usuf, &!!+'. $' Iklan ;okok /anyaknya iklan rokok di media cetak, elektronik, dan media luar ruang telah mendorong rasa ingin tahu rema"a tentang produk rokok. Iklan rokok mempunyai tu"uan mensponsori hiburan bukan untuk men"ual rokok, dengan tu"uan untuk mengumpulkan kalangan muda yang belum merokok untuk mencoba merokok dan setelah mencoba merokok akan terus berkelan"utan sampai ketagihan %Istiqomah, &!!8'. (enurut .ansen dalam 3ismanto dan /udi %&!!7', mengungkapkan bah)a faktor yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu6 4' :aktor Psikologis Individu merokok untuk mendapatkan kesenangan, kenyamanan, merasa lepas dari kegelisahan dan "uga untuk mendapatkan rasa percaya diri. *leh karena itu individu perokok yang bergaul dengan perokok lebih sulit untuk berhenti merokok, daripada perokok yang bergaul atau lingkungan sosialnya menolak perilaku merokok.

48

&' :aktor /iologis /anyak penelitian yang menyatakan bah)a semakin tinggi kadar nikotin dalam darah, maka semakin besar pula ketergantungan seorang terhadap rokok. (enurut /arad"a %&!!8', mengungkapkan faktor-faktor penyebab merokok dapat dibagi dalam beberapa golongan sekalipun sesungguhnya faktor-faktor itu saling berkaitan satu sama lain 6 4' :aktor >enetik /eberapa studi menyebut faktor genetik sebagai penentu dalam timbulnya perilaku merokok dan bah)a kecenderungan menderita kanker, serta tendensi untuk merokok adalah faktor yang di)arisi bersama-sama. Studi menggunakan pasangan kembar membuktikan adanya pengaruh genetik, karena kembar identik, )alaupun dibesarkan terpisah, akan memiliki pola kebiasaan merokok yang sama bila dibandingkan dengan kembar non-identik. 2kan tetapi secara umum, faktor genetik ini kurang berarti bila dibandingkan dengan faktor lingkungan dalam menentukan perilaku merokok yang akan timbul. &' :aktor ,epribadian %personality' /anyak peneliti mencoba menetapkan tipe kepribadian perokok. Tetapi studi statistik tak dapat memberi perbedaan yang cukup besar antara pribadi orang yang merokok dan yang tidak. *leh karena itu tes-tes kepribadian kurang bermanfaat dalam memprediksi apakah seseorang akan men"adi perokok. 9ebih bermanfaat adalah pengamatan dan studi observasi dilapangan. 2nak sekolah yang merokok menganggap dirinya, seperti orang lain "uga memandang dirinya, sebagai orang yang kurang sukses dalam pendidikan. (ereka biasanya memiliki prestasi akademik kurang, tanpa minat bela"ar dan kurang patuh pada otoritas. 2sosiasi ini sudah secara konsisten ditemukan se"ak permulaan

4<

abad ini. 1ibandingkan dengan yang tidak merokok, mereka lebih impulsif, haus sensasi, gemar menempuh bahaya dan risiko dan berani mela)an penguasa. (ereka minum teh dan kopi dan sering "uga menggunakan obat termasuk alkohol. (ereka lebih mudah bercerai, beralih peker"aan, mendapat kecelakaan lalulintas, dan enggan mengenakan ikat pinggang keselamatan dalam mobil. /anyak dari perilaku ini sesuai dengan sifat kepribadian extrovert dan antisosial yang sudah terbukti berhubungan dengan kebiasaan merokok. $' :aktor ,e"i)aan %psikodinamik' 1ua teori yang paling masuk akal adalah bah)a merokok itu adalah suatu kegiatan kompensasi dari kehilangan kenikmatan oral yang dini atau adanya suatu rasa rendah diri yang tak nyata. 2hli lainnya berpendapat bah)a merokok adalah semacam pemuasan kebutuhan oral yang tidak dipenuhi semasa bayi. ,egiatan ini biasanya dilakukan sebagai pengganti merokok pada mereka yang sedang mencoba berhenti merokok. 8' :aktor Sensorimotorik /uat sebagian perokok, kegiatan merokok itu sendirilah yang membentuk kebiasaan tersebut, bukan efek psikososial atau farmakologiknya. Sosok sebungkus rokok, membukanya, mengambil dan memegang sebatang rokok, menyalakannya, mengisap, mengeluarkan sambil mengamati asap rokok, aroma, rasa dan "uga bunyinya semua berperan dalam terciptanya kebiasaan ini. 1alam suatu penelitian ternyata lebih dari 44 persen menganggap aspek-aspek ini penting buat mereka. <' :aktor :armakologis 0ikotin mencapai otak dalam )aktu singkat, mungkin pada menit pertama se"ak dihisap. #ara ker"a bahan ini sangat kompleks. Pada dosis sama dengan yang didalam rokok, bahan ini dapat menimbulkan stimulasi dan rangsangan di satu sisi tetapi "uga

4+

relaksasi di sisi lainnya. ?fek ini tergantung bukan sa"a pada dosis dan kondisi tubuh seseorang, tetapi "uga pada suasana hati %mood' dan situasi. *leh karena itu bila kita sedang marah atau takut, efeknya adalah menenangkan. Tetapi dalam keadaan lelah atau bosan, bahan itu akan merangsang dan memacu semangat. 1alam pengertian ini nikotin berfungsi untuk men"aga keseimbangan mood dalan situasi stress. B. Rokok 1. Pengertian ;okok adalah hasil olahan tembakau terbungkus yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. %Sitopoe, &!!!'. ;okok adalah silinder dari kertas berukuran pan"ang antara 7! hingga 4&! mm %bervariasi tergantung negara' dengan diameter sekitar 4! mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. %3ikipedia, &!!8'. . Kom"o'i'i Rokok Satu-satunya negara di dunia yang menghasilkan rokok dengan bahan baku tembakau dan cengkeh hanyalah indonesia, dengan sebutan rokok kretek dengan perbandingan tembakau dan cengkeh adalah +! 6 8!. Sedangkan pembungkusannya, rokok digulung dengan berbagai "enis pembungkus, ada yang menggunakan kertas, misalnya rokok kretek dan rokok putih, daun nipah, pelepah tongkol "agung atau disebut rokok klobot, dan dengan tembakau sendiri disebut rokok cerutu. 9apisan pembungkus rokok kretek dibuat dua lapis sehingga minyak cengkih ditahan oleh lapisan paling dalam, sedangkan pembungkus lapisan luar tidak tembus oleh minyak cengkeh sehingga )arna rokok tetap putih. ;okok biasanya terdiri dari rokok dengan atau tanpa filter. :ilter digunakan untuk menyaring bahanbahan yang berbahaya yang didalam asap rokok yang dihisap %Sitepoe, (angku, &!!!'.

47

#. Ra(un "ada Rokok ;okok mengandung kurang lebih 8!!! elemen-elemen dan setidaknya &!!! diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. ;acun utama pada rokok, yaitu6 a. 0ikotin 0ikotin adalah @at adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Aat ini bersifat karsinogen dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. ,omponen ini terdapat didalam asap rokok dan "uga didalam tembakau yang tidak dibakar. 0ikotin diserap melalui paruparu dan kecepatan absorpsinya hampir sama dengan masuknya nikotin secara intravena. 0ikotin masuk kedalam otak dengan cepat dalam )aktu kurang lebih 4! detik. 1apat mele)ati barrier diotak dan diedarkan keseluruh bagian otak, kemudian menurun secara cepat, setelah beredar keseluruh bagian tubuh dalam )aktu 4<- &! menit pada )aktu penghisapan terakhir %Pemerintah ;I, &!!$ dalam Sukendro, &!!7'. b. Tar Tar adalah hidrokarbon aromatik polisiklik yang ada dalam asap rokok, tergolong dalam @at karsinogen, yaitu @at yang dapat menumbuhkan kanker. ,adar tar yang terkandung dalam asap rokok inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker. Sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut rokok dan bahan organik lain yang terbakar %Pemerintah ;I, &!!$ dalam Sukendro, &!!7' c. ,arbon monoksida %#*' ,arbon monoksida adalah gas yang bersifat toksinB gas beracun yang tidak ber)arna, @at yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. ,andungannya di dalam asap rokok &-+C. ,arbon monoksida pada paru-paru mempunyai daya pengikat dengan hemoglobin %.b' sekitar &!! kali lebih kuat dari pada daya ikat oksigen %*&' dengan hemoglobin %.b'. membuat darah tidak

48

mampu mengikat oksigen %Pemerintah ;I, &!!$ dalam Sukendro, &!!7'. ). *am"ak Rokok Pada Remaja ;okok memiliki 8!!! @at kimia berbahaya untuk kesehatan, diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. ;okok memang hanya memiliki 8-&! mg nikotin, yang setelah dibakar &< persennya akan masuk kedalam darah. 0amun, "umlah kecil ini hanya membutuhkan )aktu 4< detik untuk sampai ke otak. 1engan merokok mengurangi "umlah sel-sel berfilia %rambut getar', menambah sel lendir sehingga menghambat oksigen ke paru-paru sampai resiko delapan kali lebih besar terkena kanker dibandingkan mereka yang hidup sehat tanpa rokok %Aulkifli, &!!8'. /eberapa penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap rokok yang mungkin sa"a tidak ter"adi dalam )aktu singkat namun memberikan perokok potensi yang lebih besar. /eberapa diantaranya antara lain6 4' Impotensi (erokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak ter"adi ereksi. &' *steoporosis ,arbon monoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar 4< persen, mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan )aktu 8! persen lebih lama untuk penyembuhan. $' Pada ,ehamilan (erokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan "anin lambat dan dapat meningkatkan resiko /erat /adan 9ahir ;endah %//9;'. ;esiko keguguran pada )anita perokok &-$ kali lebih sering karena karbon monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.

8' Dantung koroner Penyakit "antung adalah salah satu penyebab kematian utama di indonesia. Sekitar 8! persen kematian akibat serangan "antung yang ter"adi sebelum umur +< tahun buasanya berhubungan dengan kebiasaan merokok. <' Sistem Pernapasan ,erugian "angka pendek sistem pernapasan akibat rokok adalah kemampuan rokok untuk membunuh sel rambut getar %silia' di saluran pernapasan. Ini adalah a)al dari bronkitis, iritasi, batuk. Sedangkan untuk "angka pan"ang berupa kanker paru, emphycema atau hilangnya elasitas paru-paru, dan bronkitis kronis. +. Pola A'u! ,rangtua 1. Pengertian Pertumbuhan adalah peningkatan umlah dan ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian dari bagian sel %3ong, &!!&'. Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan maturasi serta pembela"aran. Pola tumbuh kembang bersifat "elas dapat diprediksi, kontinyu, teratur, dan progresif, pola, atau kecendurungan ini "uga bersifat universal dan mendasar bagi semua individu, namun unik dalam hal cara )aktu pencapaiannya. . Ma(am - ma(am Pola A'u! ,rang Tua (enurut /aumrind %4 78' dalam 1o)shen %&!!&' membagi pola asuh men"adi $ tipe, yaitu 6

&!

a. Pola asuh permisif Pola asuh permisif adalah "enis pola mengasuh anak yang cuek terhadap anak. Dadi apapun yang mau di lakukan anak di perbolehkan seperti tidak sekolah, bandel, melakukan banyak kegiatan maksiat, pergaulan bebas negatif, matrialistis, dan sebagainya. /iasanya pola pengasuhan anak oleh orang tua semacam ini diakibatkan oleh orang tua yang terlalu sibuk dengan peker"aan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik. 1engan begitu anak hanya diberi materi atau harta sa"a dan terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang men"adi apa. 2nak yang diasuh orangtuanya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang men"adi anak yang kurang perhatian, merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain sebagainya baik ketika kecil maupun sudah de)asa. b. Pola asuh otoriter Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku dimana orang tua akan membuat berbagai aturan yang saklek harus di patuhi oleh anak- anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak. *rang tua akan emosi dan marah "ika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tuanya. .ukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati orang tua yang telah membesarkannya. 2nak yang besar dengan tekhnik asuhan anak seperti biasanya tidak bahagia, paranoidB selalu berada dalam ketakutan, mudah sedih dan tertekan, senang berada di luar rumah, benci rang tua, dan lain-lain, tetapi di balik itu biasanya anak hasil didikan orang tua otoriter lebih bisa mandiri, bisa

&4

men"adi orang sesuai keinginan orang tua, lebih disiplin dan lebih bertanggung "a)ab dalam men"alani hidup. c. Pola asuh demokratis Pola asuh demokratis adalah pola asuh orang tua pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan penga)asan yang baik dari orang tua. Pola asuh ini adalah pola asuh yang cocok dan baik untuk diterapkan para orang tua kepada anakanaknya. 2nak yang diasuh dengan tekhnik dengan asuhan demokratis akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orang tua, menghargai dan menghormati orang tua, tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, di sukai lingkungan, masyarakat dan lain- lain. #. $aktor - %aktor .ang mem"engaru!i "ola a'u! :aktor E faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua antara lain 6 a. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua serta pengalaman sangat berpengaruh dalam mengasuh anak. Pendidikan akan memberikan dampak bagi pola pikir dan pandangan orang tua terhadap mendidik anaknya. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh orang tua maka akan semakin memperluas dan melengkapi pola berpikirnya dalam mendidik anaknya %2n)ar, &!!! '. b. 9ingkungan Pola asuh yang baik sulit ber"alan efektif bila tidak didukung lingkungan. 0amun, kelekatan anak orang tua dapat meminimalkan pengaruh negatif lingkungan. 9ingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak mustahil "ika lingkungan ikut serta me)arnai pola-pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anak %2n)ar, &!!!'.

&&

c. /udaya Sering kali orang tua mengikuti cara E cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengasuh anak. ,arena pola E pola tersebut dianggap berhasil dalam mendidik anak ke arah kematangan. *rang tua mengharapkan kelak anaknya dapat diterima di masyarakat dengan baik. *leh karena itu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam mengasuh anak "uga mempengaruhi setiap orang tua dalam memberikan pola asuh pada anaknya %2n)ar, &!!!'. d. Fmur Fmur merupakan indikator kede)asaan seeorang, semakin bertambah umur semakin bertambah pengetahuan yang dimiliki, serta perilaku yang sesuai untuk mendidik anak %0otoatmod"o, &!!$'. e. Tingkat sosial ekonomi Tingkat sosial ekonomi sangat mempengaruhi pola asuh yang dilakukan oleh suatu masyarakat, rata E rata keluarga dengan sosial ekonomi yang cukup baik akan memilih pola asuh yang sesuai dengan perkembangan anak %?ffendy,4 8'.

*. /u0ungan antara "ola a'u! orangtua dengan "erilaku merokok "ada remaja laki- laki. Pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan pada anaknya. /anyak ahli mengatakan pengasuhan anak adalah bagian penting dan mendasar. Pengasuhan terhadap anak merupakan suatu proses interaksi antara orangtua dengan anak yang mencakup pera)atan seperti dari mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi, maupun mensosialisasikan yaitu menga"arkan tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat %Das - ;achmadian, &!!8'. Pola asuh orangtua kepada anaknya sangat mempengaruhi perilaku anaknya. *rangtua adalah guru pertama untuk anak-anaknya, yang berarti orang tua

&$

tersebut memiliki ke)a"iban untuk memberikan penga"aran atau pendidikan yang baik untuk anaknya %;iyanto, &!!!'. Semua orang tua menghendaki yang terbaik untuk anak-anaknya, ketika mendisiplinkan, mendorong dan menasehati anak agar mereka berhasil mengarungi gelombang yang terkadang menghanyutkan pada masa rema"a. *rang tua "uga tidak mungkin senga"a men"erumuskan anak anak mereka. Sebaliknya anak "uga ingin diperhatikan karena anak yang diperhatikan akan tumbuh dengan baik, sebaliknya anak akan men"adi liar "ika tidak mendapat perhatian dari orang tua atau pengasuhnnya %Steede, &!! '.

&8

1. Kerangka Teori

:aktor Internal %individu' - ;asa ingin tahu - (enun"ukkan ,e"antananB kede)asaan - (enghilangkan
Stres

- Tingkat Pendidikan - 9ingkungan

:aktor ?Gternal %lingkungan' 1. ,rang tua 2 "ola a'u! &. Teman Sebaya $. Iklan ;okok

Pola asuh orang tua 6 4. Permisif &. *toriter $. 1emokratis

Perilaku Merokok

:aktor Psikologis :aktor /iologis :aktor >enetik :aktor ,epribadian :aktor ,e"i)aan :aktor Sensorimotorik :aktor :armakologis - /udaya - Fmur - Tingkat ?konomi Sosial

3am0ar .1 2 Kerangka Teori Sum0er 2 Modi%ika'i An4ar 5 66678 *o4'!en 5 66678 dkk

$. Kerangka Kon'e" /erdasarkan dari kerangka teori tersebut diatas, dikaitkan dengan permasalahan penelitian maka dapat dirumuskan kerangka konsep sebagai berikut 6 Hariabel independent %variabel bebas' Pola asuh orangtua Hariabel dependent %variabel terikat' Perilaku merokok

3am0ar . 2 kerangka kon'e"

3. 9aria0el Penelitian Hariabel penelitian ini terdiri atas variabel independent %bebas' dan variabel dependent %terikat'. 4. Hariabel independent %variabel bebas' adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain %variabel terikat'. Hariabel bebas biasanya merupakan stimulus yang diberikan untuk mempengaruhi tingkah laku %0ursalam, &!!8'. Hariabel independent dalam penelitian ini adalah pola asuh orang tua. &. Hariabel dependent %variabel terikat' adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain %variabel bebas'. Hariabel dependent %variabel terikat' merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan dari variabel independent %0ursalam, &!!8'. Hariabel dependent dalam penelitian ini adalah perilaku merokok.

/. /i"ote'i' .ipotesa yang ingin dibuktikan kebenarannya dalam penelitian ini adalah Iada hubungan antara pola asuh orang tua ,abupaten ,udusJ. dengan perilaku merokok pada rema"a laki- laki di 1esa #endono ,ecamatan 1a)e

You might also like