You are on page 1of 148

EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT

RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT


BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Stefani Yuanita Cahyono
NIM : 048114119
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT
RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT
BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Stefani Yuanita Cahyono
NIM : 048114119
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
EVALUASI KOMPOSISI, INDIKASI, DOSIS, DAN INTERAKSI OBAT
RESEP RACIKAN UNTUK PASIEN PEDIATRI RUMAH SAKIT
BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE JULI 2007
Oleh ;
Stefani Yuanita Cahyono
NIM: 048114119
telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama:
Rita Suhadi, M.Si.,Apt.
Tanggal 28 Januari 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Aku hendak bersyukur kepada-Mu
YaTuhan, Allahku
Dengan segenap hatiku
Dan memuliakan nama-Mu
Untuk selama-lamanya
(Mazmur 86: 12)
K
KK a
aar
rr y
yya
aa i
ii n
nni
ii k
kku
uup
ppe
eer
rr s
sse
eem
mmb
bba
aah
hhk
kk a
aan
nn u
uun
nnt
tt u
uuk
kk :
::
Allah Yang Maha Kuasa.
Ayah dan Ibu tercinta sebagai ungkapan hormat
dan terima kasihku atas semua doa dan
dukungannya dalam menyelesaikan studi.
Adikku dan Yo, terima kasih atas dukungan dan
semangatnya.
Dan untuk almamaterku tercinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Stefani Yuanita Cahyono
Nomor Mahasiswa : 048114119
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk
Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2008
Yang menyatakan
( Stefani Yuanita Cahyono )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala anugerah dan bimbingan-Nya kepada penulis selama menyelesaikan
penelitian ini.
Skripsi berjudul Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi
Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Juli 2007 ini ditulis dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
Keberhasilan penelitian ini juga tidak terlepas dari bantuan dan perhatian
orang-orang yang ada di sekitar penulis yang telah memberikan saran, kritik, dan
dukungan kepada penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Rita Suhadi, M.Si.,Apt. selaku dosen pembimbing utama dan penguji yang
telah membimbing serta memberikan kritik dan saran kepada penulis.
3. Ibu Endang selaku apoteker pembimbing lapangan yang telah membimbing
serta memberikan saran dan kritik kepada penulis selama pengambilan data.
4. Ibu Aris Widayati, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Bapak Yosef Wijoyo, M.Si.,Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran kepada penulis.
6. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas ijin yang diberikan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
7. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas segala
bantuannya.
8. Seluruh Apoteker Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan dan
dukungannya.
9. Seluruh Asisten Apoteker Instalasi Farmasi Rawat Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta atas bantuannya.
10. Seluruh perawat yang bertugas di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta atas bantuan dan dukungannya.
11. Ketua Pusmarsa Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuannya.
12. Kepala dan Staf Bidang Rekam Medik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data dalam
penelitian ini.
13. Seluruh dokter anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah bersedia
menjadi responden.
14. Seluruh pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang secara tidak
langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.
15. Ayah, Ibu, dan Adik atas doa, cinta, dan dukungan yang telah memberikan
semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
16. Yosia R.A.M terima kasih atas doa, cinta, dukungan, dan bantuannya yang
telah memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih
untuk waktu yang telah diberikan untuk mendengar keluh kesahku.
17. Amanda, Novi, Erlyn terima kasih atas dukungan, bantuan, dan kebersamaan
kita selama penelitian ini.
18. Cendani, Frengky, Brian teman pertamaku di Fakultas Farmasi USD. Terima
kasih untuk kenangan indah kita, semoga persahabatan kita abadi.
19. Ita, Henny, dan Dian terima kasih atas dukungannya.
20. Kak Wilma, Cicil, Rosa, dan Limdra terima kasih atas dukungan dan
bantuannya.
21. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2004 kelas C dan kelas Farmasi
Klinis-Komunitas (FKK) terima kasih atas kebersamaan kita selama ini.
22. Teman-teman kost amakusa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan
kepada penulis.
23. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan kritik yang dapat
membangun penelitian ini. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat
bagi pembaca sekalian.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Desember 2007
Penulis
Stefani Yuanita Cahyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
INTISARI
Keamanan dalam penggunaan obat untuk anak-anak harus diberi perhatian
karena penggunaan obat yang tidak tepat dapat membahayakan anak tersebut.
Pemeriksaan pada penggunaan racikan untuk pasien pediatri belum pernah
dilakukan untuk memastikan keamanan dan manfaatnya. Penelitian ini dilakukan
untuk mengkaji kerasionalan komposisi racikan dan indikasi berdasarkan rekam
medik pasien pediatri di Bangsal Anak dan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.
Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan rancangan
deskriptif evaluatif dan pengambilan data secara accidental. Pengambilan data
dilakukan melalui resep dan rekam medik pasien. Penelitian dilakukan dengan
mengevaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep racikan pada
pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.
Di instalasi farmasi rawat jalan, sebesar 78% terapi untuk pasien pediatri
menggunakan sediaan racikan dan 22% sediaan bukan racikan. Di bangsal anak
sebesar 52% menggunakan sediaan racikan dan 48% sediaan bukan racikan.
Komposisi dan jumlah komposisi racikan Rumah Sakit Bethesda periode Juli
2007 meliputi 2 komposisi terdapat 6 jenis racikan, 3 komposisi 7 jenis racikan, 4
komposisi 4 jenis racikan, dan 5 komposisi 2 jenis racikan. Terdapat 17 jenis
racikan yang digunakan sebanyak 401 penggunaan untuk pasien pediatri yang
digunakan belum sesuai dengan indikasi referensi. Terdapat 10 jenis racikan yang
digunakan sebanyak 81 penggunaan yang memerlukan penyesuaian dosis.
Terdapat 5 jenis racikan yang digunakan sebanyak 209 penggunaan yang
berpotensi terjadi interaksi obat.
Kata kunci : Pediatri, racikan, komposisi, dosis, indikasi, dan interaksi obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
The safeness in giving medicine for children must be giving attention
because the inappropriate giving of the medicine can harm the children. The
analyzing of using compound medicine for pediatric patient has never been done
to ascertain of it risk and benefit. This research has been done to study rationality
of composition of compound medicine and indication based on medical record for
pediatric patient in children ward and outpatient clinic of Bethesda hospital period
July 2007.
The research included to non experimental study with descriptive
evaluative design and the data got accidentally. Data was taken from patients
recipe and medical record. This research has done by evaluated composition,
indication, dose, and drug interaction of patients compound medicine recipe in
Bethesda hospital period July 2007.
In the outpatient clinic, 78% therapy for pediatric patient used compound
medicine and 22% used no compound medicine. In children ward 52% therapy for
pediatric patient used compound medicine and 48% used no compound medicine.
The composition and amount of composition of compound medicine in Bethesda
hospital period July 2007 covered 2 compositions with 6 types of compound
medicine, 3 compositions with 7 types or compound medicine, 4 compositions
with 4 types of compound medicine, 5 compositions with 2 types of compound
medicine. There were 17 types of compound medicine that used for 401 times to
the pediatric patient which were inappropriate to the reference indication. And
there were 10 types of compound medicine that used for 81 times which needed
the adjustment dose. Also there were 5 types of compound medicine that used 209
times which had the potency to make the drug interaction happened.
Keyword: pediatric, compound medicine, composition, dose, indication, and drug
interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................vi
PRAKATA....................................................................................................vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................x
INTISARI.......................................................................................................xi
ABSTRACT....................................................................................................xii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xx
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
1. Permasalahan .......................................................................................4
2. Keaslian Penelitian...............................................................................4
3. Manfaat Penelitian................................................................................5
B. Tujuan Penelitian .......................................................................................6
1. Tujuan Umum .....................................................................................6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Tujuan Khusus .....................................................................................6
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA..............................................................8
A. Pediatri.......................................................................................................8
1. Absorpsi Obat ......................................................................................9
2. Distribusi Obat ...................................................................................10
3. Metabolisme Obat ..............................................................................11
4. Ekskresi Obat .....................................................................................11
B. Penyesuaian Dosis dan Bentuk Sediaan Obat untuk Pediatri.....................11
1. Bentuk Sediaan Obat ..........................................................................11
2. Dosis Obat .........................................................................................12
C. Peresepan Rasional ..................................................................................13
1. Manfaat (Efikasi) ...............................................................................14
2. Risiko Rendah....................................................................................14
3. Penggunaan Klinis dan Data Kinetik Tersedia ....................................14
4. Harga .................................................................................................14
5. Bentuk Sediaan yang Tersedia............................................................15
6. Risiko Keracunan...............................................................................15
7. Kombinasi Produk..............................................................................15
D. Interaksi Obat...........................................................................................15
1. Interaksi Farmasetik ...........................................................................16
2. Interaksi Farmakodinamik..................................................................16
3. Interaksi Farmakokinetik....................................................................17
E. Kombinasi Obat .......................................................................................19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
F. Keterangan Empiris..................................................................................20
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................21
B. Definisi Operasional.................................................................................21
C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................24
D. Obyek Penelitian......................................................................................24
E. Bahan Penelitian ......................................................................................26
F. Jalannya Penelitian...................................................................................26
1. Tahap Orientasi ..................................................................................26
2. Tahap Pengambilan Data....................................................................27
3. Tahap Pengolahan Data......................................................................27
G. Tata Cara Analisis Hasil...........................................................................28
1. Presentase Distribusi Racikan.............................................................28
2. Komposisi dan Jumlah Penggunaan Racikan ......................................28
3. Indikasi Obat ......................................................................................29
4. Dosis Obat .........................................................................................29
5. Interaksi Obat.....................................................................................29
H. Kesulitan Penelitian .................................................................................30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................31
A. Latar Belakang Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri .......................31
1. Dokter ................................................................................................31
2. Apoteker ............................................................................................33
B. Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri ................................................35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Jumlah Penggunaan Racikan ..............................................................35
C. Komposisi dan Jumlah Komposisi Resep Racikan Untuk Pasien Pediatri .37
1. Komposisi dan jumlah komposisi racikan...........................................37
D. Indikasi Obat............................................................................................41
1. Rawat Jalan........................................................................................43
2. Rawat Inap .........................................................................................49
E. Dosis Obat ...............................................................................................51
1. Rawat Jalan........................................................................................51
2. Rawat Inap .........................................................................................55
F. Interaksi Obat...........................................................................................57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................61
A. Kesimpulan..............................................................................................61
B. Saran........................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................63
LAMPIRAN..................................................................................................66
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien
Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda Periode Juli 2007................................................ 39
Tabel II. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien
Pediatri Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Juli 2007 39
Tabel III. Total Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk
Pasien Pediatri Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode
Juli 2007..................................................................... 40
Tabel IV. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2
Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat
Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 44
Tabel V. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 3
Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat
Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 46
Tabel VI. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 4
Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat
Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 47
Tabel VII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 5
Komposisi untuk Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat
Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007. 48
Tabel VIII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2
Komposisi untuk Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007....... 49
Tabel IX. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Reep Racikan yang Terdiri dari 4
Komposisi untuk Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007........... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel X. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri
Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis.. 52
Tabel XI. Racikan yang Terdiri dari 3 Komposisi untuk Pasien Pediatri
Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis...... 53
Tabel XII. Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk Pasien Pediatri
Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis.. 54
Tabel XIII. Racikan yang Terdiri dari 5 Komposisi untuk Pasien Pediatri
Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Periode Juli 2007 yang Memerlukan Penyesuaian Dosis.. 54
Tabel XIV. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri
Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007
yang Memerlukan Penyesuaian Dosis... 56
Tabel XV. Racikan yang Diberikan pada Pasien Pediatri Di Instalasi
Farmasi Rawat Jalan dan di Bangsal Anak Rumah Sakit
Bethesda Periode Juli 2007 yang Berpotensi Terjadi Interaksi
Obat 58
Tabel XVI. Signifikansi Interaksi Obat Racikan pada Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan di Bangsal Anak Rumah
Sakit Bethesda Periode Juli 2007... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Obyek Penelitian.. 24
Gambar 2. Tahap Jalannya Penelitian... 26
Gambar 3. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien Pediatri di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007. 36
Gambar 4. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien Pediatri di
Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli
2007. 36
Gambar 5. Perbandingan Jumlah Komposisi dan Jumlah Penggunaan
Racikan pada Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 66
Lampiran 2. Distribusi Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007.. 68
Lampiran 3. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit
Bethesda yang teramati pada Periode Juli 2007 70
Lampiran 4. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien Pediatri
Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Periode Juli 2007... 81
Lampiran 5. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien Pediatri
Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007............................................... 90
Lampiran 6. Evaluasi Interaksi Obat untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007............................... 111
Lampiran 7. Hasil Wawancara Dokter Anak Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta.............................................................................. 114
Lampiran 8. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab Instalasi
Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta...... 122
Lampiran 9. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab Instalasi
Farmasi Bagian Produksi Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta.............................................................................. 125
Lampiran 10. Hasil Wawancara Asisten Apoteker Instalasi Farmasi
Bagian Produksi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta............. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Anak-anak merupakan salah satu kelompok di masyarakat yang rentan
terhadap penyakit. Di rumah sakit sering dijumpai kelompok pasien anak-anak
yang disebut juga pasien pediatri. Dalam pengobatan, anak-anak tidak dapat
diperlakukan sebagai orang yang berukuran kecil. Pengobatan pada anak
merupakan hal yang bersifat khusus dikaitkan dengan perkembangan tubuh anak
yang belum sempurna. Obat pada anak dapat berbahaya jika tidak diberikan
dengan tepat karena organ-organ pada anak belum sempurna pertumbuhannya.
Pengobatan pada anak harus dilakukan dengan tepat dan dipantau untuk
memastikan keamanan pengobatan yang diterima oleh pasien (Sanjoyo, 2007).
Penelitian tentang penggunaan obat pada anak-anak masih terbatas.
Oleh karena itu keamanan dan manfaat dari banyak obat pada anak-anak belum
dapat diketahui. Banyak obat yang belum mempunyai ijin untuk digunakan pada
anak-anak bahkan oleh produsennya beberapa obat tersebut dikontraindikasikan
untuk anak-anak. Apabila obat-obat ini digunakan untuk anak-anak maka
keamanan obat tersebut harus diperhatikan (Anonim, 2003). Kesalahan
pengobatan pada anak-anak merupakan salah satu masalah yang penting. Jika
terjadi kesalahan dalam perhitungan dosis yang diberikan ataupun dalam
pemilihan obat untuk anak-anak dapat menimbulkan kejadian yang tak diinginkan
seperti kematian (Sutcliffe, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dari penelitian di Kanada dalam setahun ditemukan 4 juta resep
diresepkan untuk pasien pediatri. Seribu empat ratus obat yang diresepkan untuk
pasien pediatri digunakan tidak sesuai dengan usia yang diperbolehkan oleh badan
kesehatan Kanada dan keamanan dan manfaatnya untuk anak-anak belum
diketahui (Hall, 2004).
Menurut Jong, Vulto, Hoog, Schimmel, Tibboel, Anker (2001) terdapat
2139 resep untuk pasien pediatri yang teramati di suatu rumah sakit di Belanda,
sebesar 34% obat yang diresepkan diijinkan digunakan untuk anak-anak
sedangkan 48% obat yang diresepkan tak diijinkan digunakan untuk anak-anak,
dan 18% obat yang diresepkan off label yaitu obat yang digunakan tidak sesuai
dengan usia yang diijinkan atau melalui rute pemberian yang tak diijinkan. Di
Amerika Serikat sebesar 80% obat tidak diijinkan untuk digunakan pada anak-
anak (Sutcliffe, 1999).
Sebagian besar obat-obat yang tersedia hanya diijinkan untuk digunakan
pada orang dewasa dan tidak memiliki ijin untuk digunakan pada anak-anak.
Obat-obat yang tersedia memiliki formulasi yang kurang sesuai untuk digunakan
pada anak-anak. Penggunaan obat pada anak biasanya berdasarkan pada
modifikasi dari formulasi bentuk dan dosis obat. Dosis untuk anak-anak biasanya
merupakan ekstrapolasi dari dosis dewasa (Jong et al, 2001).
Pada umumnya obat-obat yang tersedia di masyarakat diformulasikan
untuk orang dewasa sedangkan obat untuk anak-anak jarang tersedia. Pasien anak
pada umumnya susah menerima obat dalam bentuk tablet, kapsul dan pil. Dalam
pemberian obat pada anak biasanya dilakukan peracikan obat menjadi puyer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
(serbuk terbagi) atau sirup. Obat-obat untuk anak memiliki jumlah yang terbatas
di pasaran, sehingga untuk pengobatan pada anak dilakukan peracikan dan
pembuatan racikan untuk pengobatan anak-anak masih berlangsung sampai
sekarang. Sediaan racikan yang digunakan oleh pasien pediatri biasanya berasal
dari obat yang sudah diformulasi di pabrik kemudian digerus dan dicampur
menjadi sediaan yang baru. Obat yang sudah menjadi produk akhir tak layak
untuk direformulasi ulang atau dicampur dengan sediaan jadi lainnya. Penggunaan
racikan untuk anak-anak sendiri belum pernah dilakukan pemeriksaan secara
kualitatif dan kuantitatif sehingga tidak ada jaminan dalam keamanan dan khasiat
penggunaannya.
Banyaknya penggunaan sediaan racikan dan terbatasnya penelitian obat
pada pasien pediatri mendorong peneliti untuk mengetahui penggunaan resep
racikan pada pasien pediatri. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta yang merupakan salah satu rumah sakit swasta terbesar di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu rumah sakit ini termasuk dalam rumah
sakit swasta tipe utama dengan akreditasi ISO 9000. Rumah Sakit Bethesda
memiliki 8 orang apoteker yang telah menjalankan kegiatan farmasi klinis. Dalam
kerjasamanya dengan Universitas Sanata Dharma, pihak Rumah Sakit Bethesda
mengajukan isu patient safety untuk pasien anak. Penelitian ini merupakan salah
satu bagian dari penelitian tentang patient safety untuk pasien anak Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Permasalahan
Berikut adalah permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini:
a. apakah alasan atau latar belakang pemilihan dan penggunaan sediaan racikan
untuk pasien pediatri yang diberikan oleh dokter (medicine prescriber) dan
apoteker (medicine dispenser) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
b. berapa jumlah atau proporsi penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri di
Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode Juli 2007?
c. berapa jumlah komposisi dan komposisi racikan untuk pasien pediatri di
Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode Juli 2007?
d. apakah resep racikan yang diberikan pada pasien pediatri di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007 digunakan sesuai dengan indikasi?
e. apakah resep racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode Juli 2007 memerlukan penyesuaian dosis?
f. apakah terdapat kemungkinan adanya interaksi obat secara teoritis dalam resep
racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode
Juli 2007?
2. Keaslian penelitian
Penelitian mengenai evaluasi komposisi, dosis, indikasi, dan interaksi
obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
periode Juli 2007 belum pernah dilakukan. Penelitian tentang penggunaan dan
evaluasi kerasionalan resep pada pasien pediatri telah banyak dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
peneliti lain, akan tetapi penelitian ini berbeda dalam hal tujuan penelitian, subyek
penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian.
Beberapa penelitian tentang penggunaan resep pada pasien pediatri
antara lain:
a. Unlicensed and Off-Label Drug Use in Pediatric Wards: Prospective Study
yang diteliti oleh Sean Turner, Alexandra Longworth, Anthony J. Nunn, dan
Imti Choonara pada tahun 1998.
b. Off-Label and Unlicensed Drug Use among French Office Based
Paediatricians yang diteliti oleh M. Chalumeau, J. M. Treluyer, B. Salanave,
R. Assathiany, G. Cheron, N. Crocheton, C. Rougeron, M. Mares, G. Breart,
dan G.Pons pada tahun 2000.
c. Evaluasi Peresepan Obat Bagi Penderita Gastroenteritis Akut Anak di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih pada Tahun 1998 yang diteliti oleh Pati
pada tahun 2000.
3. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi
atau wacana mengenai penggunaan resep racikan pada pasien pediatri di Rumah
Sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan
dalam evaluasi, pemilihan dan penggunaan resep racikan untuk terapi pasien anak
di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kerasionalan komposisi obat
racikan dan indikasi berdasarkan rekam medik pasien pediatri di Bangsal Anak
dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli
2007.
2. Tujuan khusus
Dalam penelitian ini tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:
a. mengetahui latar belakang pemilihan dan penggunaan resep racikan untuk
pasien pediatri yang diberikan oleh dokter (medicine prescriber) dan apoteker
(medicine dispenser) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
b. mengetahui jumlah atau proporsi penggunaan sediaan racikan untuk pasien
pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.
c. mengetahui komposisi dan jumlah komposisi resep racikan untuk pasien
pediatri di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
d. mengkaji ketepatan indikasi resep racikan yang diberikan pada pasien pediatri
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.
e. mengkaji ketepatan dosis resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007.
f. mengkaji adanya kemungkinan terjadinya interaksi obat secara teoritis dalam
resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode
Juli 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pediatri
Pasien pediatri dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:
1. bayi yang baru lahir (premature) berusia kurang dari 37 minggu di dalam
kandungan
2. neonatus adalah dari awal kelahiran hingga berusia 1 bulan
3. bayi berusia 1 bulan hingga 1 tahun
4. anak-anak berusia 1 hingga 11 tahun
5. remaja berusia 12 hingga 16 tahun (Nahata dan Takemoto, 2005).
Terapi pada pasien pediatri berbeda dengan terapi pada orang dewasa.
Terapi pada pasien pediatri harus memperhatikan efek samping obat karena pasien
pediatri rentan terhadap efek samping obat dan tidak jarang dapat menimbulkan
kematian pada anak. Selain itu, terapi pada pasien pediatri harus memperhatikan
dosis obat. Dosis untuk pasien pediatri tak dapat ditentukan secara mudah hanya
dengan mengekstrapolasikan dosis dewasa pada anak. Pada pengaturan dosis
untuk pasien pediatri, faktor bioavailabilitas, farmakokinetik, farmakodinamik,
manfaat, dan efek samping obat harus diperhatikan karena pasien pediatri
mempunyai usia, fungsi organ dan tingkat penyakit yang berbeda dengan orang
dewasa (Nahata dan Takemoto, 2005).
Hal lain yang mempengaruhi terapi pada pasien pediatri adalah tidak
tersedianya sediaan obat yang cocok untuk anak. Karena tidak tersedianya sediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yang cocok tidak jarang sediaan obat yang sudah jadi mengalami reformulasi
untuk penyesuaian terhadap dosis dan bentuk sediaan yang dibutuhkan oleh anak
(Nahata dan Takemoto, 2005).
Pemberian obat untuk pasien pediatri harus memperhatikan karakteristik
fisiologi anak seperti kematangan organ penyusun tubuh karena hal ini akan
mempengaruhi keamanan dan efektifitas dari terapi obat (Doyle, 2000). Proses
fisiologis anak mempengaruhi profil farmakokinetika, profil ini akan berubah
secara bermakna pada tahun pertama kehidupan khususnya beberapa bulan
pertama kehidupan (Koren, 2004).
Faktor-faktor farmakokinetika yang mempengaruhi terapi pada pediatri
meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat.
1. Absorpsi obat
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat antara lain adalah aliran
darah pada tempat pemberian obat dan fungsi saluran cerna. Pada pemberian obat
secara intramuskuler ataupun subkutan pada bayi yang baru lahir dipengaruhi oleh
aliran darah di tempat absorpsi. Jika anak mempunyai massa otot yang sedikit,
maka absorpsi obat dapat menjadi tidak terduga karena obat dapat tetap tinggal
dalam otot dan diabsorpsi lambat sehingga jika perfusi meningkat dapat
menyebabkan peningkatan konsentrasi obat dan menimbulkan efek toksik (Koren,
2004).
Pada pemberian obat secara peroral pada anak-anak dan bayi, proses
absorpsi biasanya terjadi di lambung berbeda dengan orang dewasa dimana
absorpsi terjadi di usus halus. Melihat hal ini maka pH dan waktu pengosongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
lambung mempengaruhi absorpsi obat di saluran cerna. Pada bayi pH saluran
cerna lebih tinggi (kurang asam) jika dibandingkan dengan pH lambung orang
dewasa sehingga akan mempengaruhi absorpsi beberapa obat. pH lambung pada
anak seiring dengan kematangan organ akan menjadi semakin asam hingga
mencapai pH 2. Pemberian susu pada anak-anak akan meningkatkan pH lambung
dan menghambat absopsi obat yang bersifat asam sehingga pemberian obat
diusahakan saat perut kosong (Doley, 2000).
Pada bayi waktu pengosongan lambung lama dan tak dapat diperkirakan
sehingga akan mempengaruhi kontak obat dengan lapisan epitelium lambung.
Seiring dengan kematangan organ maka waktu pengosongan lambung akan
meningkat (Doley, 2000).
2. Distribusi obat
Distribusi obat dipengaruhi oleh volume distribusi obat, pada anak-anak
memiliki proporsi cairan lebih banyak daripada padatan sebagai komposisi
penyusun tubuh sehingga volume distribusi pada anak akan menjadi semakin
besar. Hal ini menjadi penting untuk obat-obat yang larut dalam air (Doley, 2000).
Faktor lainnya yang mempengaruhi distribusi obat adalah ikatan obat
pada protein plasma. Pada bayi, ikatan protein berkurang sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi obat dalam plasma. Hanya obat dalam keadaan bebas
yang dapat memberikan efek sehingga dengan meningkatnya konsentrasi obat
dalam plasma dapat meningkatkan efek obat dan dapat menyebabkan efek toksik
jika berlebihan (Koren, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Metabolisme obat
Metabolisme obat kebanyakan terjadi di hepar. Pada bayi, besar hepar
adalah 40% dari keseluruhan massa tubuh sehingga hal ini menyebabkan luasnya
permukaan yang dapat digunakan untuk metabolisme obat. Tetapi kematangan
organ pemetabolisme dan enzim pemetabolisme mempengaruhi metabolisme
obat, jika organ dan enzim tidak matang maka akan menghambat metabolisme
dari obat (Doley, 2000). Karena rendahnya kemampuan memetabolisme obat pada
bayi maka akan banyak obat memiliki laju klirens yang lambat dan perpanjangan
waktu paruh eliminasi. Apabila dosis obat dan aturan pakai obat tak diubah
dengan tepat dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan dari obat yang
dimetabolisme di hati (Koren, 2004).
4. Ekskresi obat
Tingkat filtrasi glomerulus pada bayi yang baru lahir lebih rendah
dibandingkan dengan anak yang lebih besar usianya ataupun pada orang dewasa.
Tingkat filtrasi glomerulus pada bayi hanya 30-40% dari orang dewasa. Oleh
karena itu obat yang eliminasinya tergantung pada fungsi ginjal akan mengalami
klirens perlahan dari tubuh terutama pada minggu pertama kehidupan (Koren,
2004).
B. Penyesuaian Dosis dan Bentuk Sediaan Obat untuk Pediatri
1. Bentuk sediaan obat
Pemberian obat pada pasien pediatri, dosis obat dipengaruhi oleh bentuk
sediaan obat dan cara pemberian obat pada anak. Pada anak-anak pemberian obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
biasanya diberikan dalam bentuk eliksir ataupun suspensi. Eliksir adalah larutan
alkohol dengan molekul obat dilarutkan dan didistribusikan secara merata.
Suspensi mengandung partikel obat yang tidak larut dan harus didistribusikan ke
seluruh pelarut dengan pengocokan (Koren, 2004).
Pada anak-anak yang belum dapat menelan tablet dan obat tak tersedia
dalam bentuk sirup, obat biasanya diberikan dalam bentuk serbuk. Untuk
meningkatkan kepatuhan minum obat pada anak terutama jika anak menerima
banyak jenis obat, maka dilakukan pencampuran obat menjadi satu jenis sediaan
obat dan biasanya diberikan dalam bentuk serbuk. Serbuk yang biasa digunakan
adalah serbuk terbagi (pulveres/puyer). Serbuk terbagi mengandung satu atau
lebih bahan aktif dengan zat tambahan yang bersifat inert untuk memproduksi
berat minimum 120 mg. Zat tambahan yang paling sering digunakan adalah
laktosa (Collet dan Aulton, 1990).
2. Dosis Obat
Pemberian dosis pada pasien pediatri biasanya berdasarkan pada berat
badan dari bayi ataupun anak sebagai contoh miligram per kilogram berat badan
setiap hari (Nahata dan Takemoto, 2005). Untuk pemberian dosis berdasarkan
luas permukaan tubuh lebih dianjurkan karena luas permukaan tubuh berhubungan
langsung dengan kecepatan metabolisme tubuh (Laurence, 1997).
Dosis untuk pasien pediatri dapat dihitung berdasarkan usia, berat badan,
dan luas permukaan tubuh. Dosis pediatri dari perhitungan sebaiknya tidak
melampaui dosis orang dewasa. Rumus perhitungan dosis obat untuk pasien
pediatri:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Umur (Dalil Young) :
12
) (
+
=
Umur
tahun umur
x dewasa Dosis Dosis
Berat Badan (Dalil Clark) :
70
) (kg Badan Berat
x dewasa Dosis Dosis =
(Koren, 2004)
C. Peresepan Rasional
Resep merupakan dokumen legal, sebagai sarana komunikasi profesional
dari dokter dan penyedia obat, untuk memberikan obat kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan (Anonim, 2000).
Suatu terapi obat yang rasional pada pasien pediatri membutuhkan
pemahaman yang luas tentang berbagai faktor dalam menangani obat dan respon
yang muncul pada anak, terutama pada tahun pertama kehidupan (Rylance, 1987).
Prinsip peresepan rasional merupakan bagian penting untuk penggunaan
obat yang efektif, aman, dan ekonomis. Peresepan dikatakan rasional bila
memenuhi beberapa kriteria yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat penderita, tepat
dosis, tepat informasi, pemantauan dan tindak lanjut pengobatan (Santoso, 1996).
Agar tercapai peresepan yang rasional dalam pemilihan terapi untuk
pasien harus memperhatikan keuntungan terapi dan risiko terapi seminimal
mungkin untuk pasien sehingga terapi yang dihasilkan adalah terapi yang optimal.
Pemilihan obat untuk terapi dan dosis obat penting untuk menghasilkan suatu
terapi yang rasional (Collet dan Aulton,1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dalam memilih obat ada tujuh pertimbangan yang harus diperhatikan
yaitu:
1. Manfaat (efikasi)
Manfaat harus ditetapkan melalui suatu uji klinik ataupun uji pada anak.
Jika memungkinkan, obat yang baru sebaiknya dicobakan dulu pada orang dewasa
sebelum diujikan pada anak-anak dan pada anak-anak yang lebih tua sebelum
diujikan pada bayi.
2. Risiko rendah
Risiko dihubungkan dengan perbandingan antara risiko dan manfaat.
Pada anak-anak pertumbuhan dan perkembangan anak selalu menjadi bahan
pertimbangan. Pertumbuhan yang terlambat pada penggunaan steroid secara
sistemik dan noda pada gigi pada penggunaan tetrasiklin adalah beberapa contoh
yang penting. Pengobatan harus memperhatikan indek terapi, jika tidak diketahui
data pada anak maka sebaiknya digunakan obat yang memiliki indek terapi lebar
atau dilakukan pengawasan terhadap kadar obat dalam darah.
3. Penggunaan klinis dan data kinetik tersedia
Lebih baik menggunakan obat yang memiliki informasi lengkap.
Beberapa obat telah lama digunakan tetapi informasi yang dibutuhkan belum
mencukupi.
4. Harga
Obat yang digunakan untuk terapi sebaiknya obat yang memiliki harga
termurah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Bentuk sediaan yang tersedia
Hal ini merupakan masalah yang paling sering timbul. Sebagai contoh
anak dengan usia dibawah 4 tahun belum dapat menggunakan inhaler, sehingga
cara penghantaran obat yang lain perlu dipilih.
6. Risiko keracunan
Risiko anak untuk keracunan setelah pemberian obat harus sudah dinilai.
7. Kombinasi produk
Penggunaan dari sediaan kombinasi ini memiliki beberapa keuntungan
antara lain menjadi lebih murah daripada kombinasi harga dari tiap-tiap
komponen, ketaatan dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah obat yang
diberikan, mengurangi risiko efek samping obat, dan memungkinkan memperoleh
efek kerja yang sinergis. Penggunaan kombinasi ini bagaimanapun tetap harus
diawasi, karena dapat menimbulkan efek yang tak diinginkan (Rylance, 1987).
D. Interaksi Obat
Dalam pemilihan obat untuk pasien selain memperhatikan hal-hal di atas
juga harus mempertimbangkan ada atau tidaknya interaksi dari agen terapi yang
dipilih. Interaksi obat dapat terjadi jika 2 obat atau lebih diberikan secara
bersama-sama sebagai contoh saat obat pertama diberikan memunculkan respon
dan saat obat kedua diberikan maka respon obat menjadi terhambat hal ini
menunjukan adanya interaksi obat. Interaksi obat dapat berupa potensiasi,
antagonisme satu obat oleh obat lainnya, atau kadang efek terapi yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Interaksi obat mungkin diharapkan karena memberikan keuntungan dan dapat
juga tidak diinginkan karena merugikan (Laurence, 1997).
Interaksi obat dapat berupa interaksi farmasetik, interaksi
farmakodinamik, dan interaksi farmakokinetik.
1. Interaksi farmasetik
Interaksi farmasetik berhubungan dengan sifat fisika-kima dari obat.
Suatu interaksi farmasetik dapat menyebabkan obat kehilangan potensinya,
meningkatkan toksisitas ataupun efek samping. Biasanya interaksi terjadi di luar
tubuh manusia dan menimbulkan salah satu obat menjadi tidak aktif (Collet dan
Aulton, 1990).
2. Interaksi farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik dapat terjadi jika kedua obat bekerja pada satu
sisi aktif (reseptor) yang sama. Interaksi dapat berupa antagonisme ataupun
sinergisme. Antagonisme terjadi jika aksi salah satu obat melawan aksi obat yang
lain. Terjadi jika kedua obat memiliki efek kerja yang berlawanan.
Sinergisme dapat terjadi jika:
a. kedua obat memiliki efek farmakodinamik yang sama
b. potensiasi (membuat semakin kuat) jika obat yang satu meningkatkan kerja
obat yang lainnya (Laurence, 1997).
3. Interaksi farmakokinetik
Interaksi farmakokinetik terjadi jika satu obat mengubah absorpsi,
distribusi, metabolisme atau ekskersi obat yang lain. Interaksi farmakokinetik
dapat meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia dalam tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(plasma). Interaksi farmakokinetik dapat digolongkan menjadi beberapa
kelompok:
a. mempengaruhi absorpsi
Interaksi dapat mengubah kecepatan absorpsi atau jumlah total obat yang
diabsorpsi. Pengurangan jumlah total obat yang diabsorpsi dapat berakibat pada
pengobatan yang tidak efektif
b. perubahan ikatan protein plasma
Sebagian besar obat terikat secara longgar pada protein plasma. Oleh
karena ikatan protein tidak spesifik maka satu obat dapat menggeser obat lain dari
ikatannya dengan protein plasma sehingga meningkatkan jumlah obat yang bebas
untuk berdifusi dari plasma ke tempat kerjanya. Peningkatan khasiat akibat
peristiwa ini hanya terdeteksi apabila obat terikat kuat pada protein plasma lebih
dari 90% dan tidak terdistribusi secara luas dalam tubuh.
c. mempengaruhi metabolisme
Banyak obat dimetabolisme di hati. Induksi enzim mikrosom hati oleh
suatu obat dapat mempengaruhi laju metabolisme obat lain. Penghentian obat
penginduksi dapat menyebabkan kadar obat yang dipengaruhi meningkat dan
toksisitas dapat terjadi.
d. mempengaruhi ekskresi ginjal
Obat dieliminasi melalui ginjal, baik secara filtrasi glomerulus maupun
secara sekresi aktif di tubulus ginjal. Kompetisi ini terjadi antara obat-obat yang
menggunakan mekanisme transpor aktif yang sama di tubulus proksimal. (Collet
dan Aulton, 1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Interaksi obat berdasarkan waktu munculnya efek dari interaksi obat
(onset) dapat digolongkan menjadi:
1. cepat (rapid) jika efek dari interaksi obat muncul dalam 24 jam setelah
penggunaan obat
2. tertunda (delayed) jika efek dari interaksi obat muncul dalam beberapa hari
atau minggu setelah penggunaan obat.
Interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan efek yang timbul akibat
interaksi obat dapat dikelompokan menjadi:
1. utama (major) jika menimbulkan kerusakan pada tubuh yang menetap atau
dapat menyebabkan kematian
2. sedang (moderate) jika menyebabkan semakin memburuknya kondisi pasien
3. kecil (minor) jika efek yang timbul menyusahkan atau hanya memberikan efek
yang kecil
Interaksi obat berdasarkan dokumentasi yang ada dapat digolongkan
menjadi:
1. established jika interaksi obat yang timbul telah dibuktikan melalui suatu
kontrol studi.
2. probable jika interaksi obat sangat mungkin terjadi tetapi tidak terbukti secara
klinis
3. suspected jika interaksi obat mungkin muncul, terdapat beberapa data yang
menunjukan adanya interaksi obat, membutuhkan penelitian yang lebih lanjut
4. possible jika dapat terjadi tetapi data yang menunjukan adanya interaksi obat
sangat terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. unlikely jika interaksi obat yang terjadi masih diragukan, tidak ada bukti dari
efek klinik yang muncul.
(Tatro, 2001)
E. Kombinasi Obat
Menurut American Medical Association (AMA), 1994, peresepan
kombinasi obat secara umum perlu memperhatikan beberapa hal, meliputi:
1. mengandung tidak lebih dari 3 macam obat dengan aksi farmakologis yang
berbeda dan tidak boleh mengandung lebih dari satu macam obat dengan aksi
farmakologis yang sama
2. setiap komponen aktif terdapat dalam dosis yang efektif dan aman serta
mempunyai efek terapetik
3. kombinasi obat dapat diberikan untuk mengobati penyakit yang kompleks
4. kombinasi obat mempunyai nilai terapetik untuk mengatasi gejala sesuai
dengan tipe dan tingkat keparahannya
5. interaksi obat yang merugikan antar komponen sudah diperhitungkan.
Lebih khusus lagi, kombinasi antibiotika direkomendasikan pada
keadaan sebagai berikut:
1. untuk memperoleh efek sinergistik
2. untuk memperluas spektrum kerja antibiotika
3. untuk mengatasi masalah resistensi terutama pada penyakit tuberkulosis .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
F. Keterangan Empiris
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai
penggunaan racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
yang meliputi komposisi racikan, indikasi obat, dosis obat dan interaksi obat yang
mungkin muncul serta memberikan gambaran tentang latar belakang penggunaan
racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat
resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode
Juli 2007 termasuk penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian
bersifat deskriptif evaluatif.
Penelitian ini disebut penelitian non-eksperimental karena penelitian ini
hanya melakukan pengamatan terhadap sejumlah ciri (variabel) yang ada pada
subyek penelitian tanpa adanya manipulasi atau intervensi dari peneliti.
Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif evaluatif. Penelitian ini
termasuk penelitian deskriptif karena penelitian ini menggambarkan dengan rinci
fenomena yang terjadi tanpa menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena
tersebut terjadi, evaluatif karena penelitian ini menilai upaya penyehatan atau
tindakan medik tertentu yang ada pada masyarakat (Pratiknya, 1986). Evaluasi
dilakukan berdasarkan standar referensi terhadap komposisi, indikasi, dosis, dan
interaksi obat resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode Juli 2007.
B. Definisi Operasional
1. Pasien pediatri adalah pasien di bangsal anak atau rawat jalan yang menjalani/
menerima pengobatan dari dokter anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Dokter anak adalah setiap dokter yang praktek di klinik kesehatan anak
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
3. Resep dalam pembahasan penelitian ini bila tidak disebutkan lebih rinci
berarti meliputi resep racikan dan resep bukan racikan.
4. Resep racikan adalah resep dengan komposisi campuran yang disiapkan/
diproduksi/ diracik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
5. Lembar resep racikan adalah catatan yang berisikan resep racikan. Dalam 1
lembar resep dapat berisi lebih dari satu resep racikan.
6. Racikan adalah campuran 2 obat atau lebih yang mengalami proses peracikan
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda dan frekuensi penggunaannya
teramati lebih atau sama dengan 5 kali selama satu bulan pengamatan oleh 2
orang pengamat.
7. Periode Juli 2007 merupakan periode penelitian yang berlangsung dari tanggal
4 Juli 2007-4 Agustus 2007.
8. Alasan/latar belakang pemilihan atau penggunaan racikan adalah sesuatu yang
mendasari dokter anak ataupun apoteker dalam meresepkan dan menyediakan
sediaan racikan dalam pengobatan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta.
9. Jenis racikan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nama dagang
obat.
10. Komposisi adalah komponen dan jumlah komponen yang terdapat dalam 1
jenis racikan. Dimana komponen yang ada menggunakan nama generik obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
11. Kerasionalan resep racikan adalah kesesuaian atau ketepatan indikasi dan
dosis untuk pasien pediatric serta tidak adanya kemungkinan timbulnya
interaksi obat dari resep racikan.
12. Indikasi obat adalah manfaat atau efek terapi yang diberikan oleh obat jika
obat digunakan dalam dosis terapi. Evaluasi indikasi berdasarkan referensi
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, Standar Pelayanan Medis
Kelompok SMF Anak Rumah Sakit Bethesda, Drug Information Handbook,
dan British National Formulary (BNF) 52.
13. Indikasi penggunaan adalah manfaat obat yang digunakan oleh dokter.
Indikasi penggunaan didapatkan dari rekam medik pasien pada kolom
diagnosa.
14. Dosis obat adalah takaran obat yang diberikan dokter anak kepada pasien
pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Dosis obat meliputi dosis dan
aturan pemakaian obat. Evaluasi dosis berdasarkan referensi Drug Information
Handbook, British National Formulary (BNF) 52, Infomatorium Obat
Nasional Indonesia tahun 2000, MIMS.
15. Interaksi obat adalah reaksi antara obat dengan senyawa kimia (obat lain) di
dalam tubuh maupun di permukaan tubuh yang dapat mempengaruhi kerja
obat jika digunakan bersamaan pada pengobatan pasien pediatri dalam bentuk
racikan. Interaksi obat berdasarkan referensi Drug Interaction Fact, dan
Stockleys Drug Interaction dan interaksi ini berupa interaksi farmakokinetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
16. Data yang tidak dapat dievaluasi adalah data berat badan pasien, diagnosa
dokter, dan dosis obat yang diberikan oleh dokter yang tidak tercantum dalam
rekam medik pasien.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat resep
racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli 2007
dilakukan di Bangsal Anak dan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta. Pada instalasi farmasi rawat jalan penelitian dilakukan di
instalasi farmasi rawat jalan timur atas pada pukul 10.00-14.00 WIB dan di
instalasi farmasi rawat jalan timur bawah pada pukul 19.00-21.00 WIB. Penelitian
dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 4 Juli 2007-4 Agustus 2007.
D. Obyek Penelitian
Penggunaan 5 kali
58 lembar resep racikan tidak tercantum rekam mediknya
Gambar 1. Bagan Obyek Penelitian
Populasi: 112 jenis racikan dalam 1069 lembar resep racikan
rawat jalan 401 resep racikan bangsal anak 112 resep racikan
19 jenis racikan dalam 466 lembar resep racikan
513 resep racikan
19 jenis racikan dalam 408 lembar resep racikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Populasi pada penelitian ini adalah resep racikan yang diresepkan oleh
dokter anak untuk pasien pediatri di bangsal anak (rawat inap) dan di rawat jalan
(instalasi farmasi rawat jalan). Populasi penelitian ini terdapat 112 jenis racikan
dalam 1069 lembar resep racikan yang meliputi 974 lembar resep racikan di
instalasi farmasi rawat jalan dan 95 rekam medik di bangsal anak. Obyek
penelitian adalah resep racikan yang diresepkan oleh dokter anak untuk pasien
pediatri di bangsal anak dan di instalasi farmasi rawat jalan dan mengandung
racikan yang frekuensi penggunaannya teramati lebih atau sama dengan 5 kali
selama 1 bulan oleh 2 orang pengamat. Sebesar 93 jenis racikan dalam 661 lembar
resep racikan penggunaannya teramati kurang dari 5 kali. Terdapat 19 jenis
racikan dalam 466 lembar resep racikan yang frekuensi penggunaannya teramati
lebih atau sama dengan 5 kali.
Data pada penelitian ini, untuk instalasi farmasi rawat jalan diperoleh
melalui resep dan rekam medik pasien pediatri dan untuk rawat inap melalui
rekam medik pasien. Di Instalasi farmasi rawat jalan terdapat sejumlah data yang
hanya berasal dari resep saja tanpa adanya data pendukung dari rekam medik
pasien sehingga data ini tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Dari 466 lembar
resep racikan yang teramati, sejumlah 58 lembar resep racikan tidak memiliki data
dari rekam medik pasien. Sejumlah 408 lembar resep racikan memiliki data dari
resep dan rekam medik pasien.
Dengan demikian obyek penelitian adalah 19 jenis racikan dalam 408
lembar resep racikan meliputi 321 lembar resep racikan di instalasi farmasi rawat
jalan dan 87 rekam medik di bangsal anak. Dalam 408 lembar resep racikan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
terdapat 513 resep racikan untuk pasien pediatri yang meliputi 112 resep racikan
di bangsal anak dan 401 resep racikan di instalasi farmasi rawat jalan. Pemilihan
frekuensi penggunaan lebih atau sama dengan 5 kali diasumsikan bahwa jenis
racikan tersebut banyak digunakan untuk pasien anak di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta.
E. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah resep dan rekam medik pasien
pediatri Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan selama periode Juli
2007. Data penunjang didapatkan dari hasil wawancara dokter, apoteker, dan
asisten apoteker.
F. Jalannya Penelitian
Gambar 2. Tahap jalannya penelitian
1. Tahap Orientasi
Tahap ini merupakan tahap awal jalannya penelitian. Tahap ini diawali
dengan mencari informasi tentang penggunaan sediaan racikan untuk pasien
pediatri di Rumah Sakit Bethesda. Pada tahap ini juga dilakukan penyesuaian
teknis pengambilan data di instalasi farmasi rawat jalan dan di bangsal anak.
Penyesuaian teknis pengambilan data ditujukan supaya proses pengambilan data
Tahap orientasi
Pengambilan data
Pengolahan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tidak mengganggu kegiatan pelayanan di bangsal anak dan di instalasi farmasi
rawat jalan. Tahap orientasi ini berlangsung selama satu minggu.
2. Tahap pengambilan data
Data yang diambil meliputi distribusi racikan, jumlah penggunaan dan
komposisi racikan di bangsal anak dan di instalasi farmasi rawat jalan, jenis
racikan, diagnosis, dosis obat, dan identitas pasien.
Pengambilan data dilaksanakan secara accidental, data diamati oleh 2
orang pengamat pada saat pengambilan data berlangsung. Bahan penelitian yang
diamati adalah resep untuk melihat jenis obat, komposisi racikan dan dosis obat,
rekam medik untuk melihat diagnosa dokter dan identitas pasien berupa berat
badan dan umur pasien.
Selain melakukan pengamatan terhadap resep racikan pediatri, pada
penelitian ini juga dilakukan wawancara terhadap apoteker dan dokter anak untuk
mengetahui latar belakang penggunaan sediaan racikan untuk anak-anak di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
3. Tahap pengolahan data
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel yang memuat
komposisi racikan, dosis obat, diagnosa dokter, berat badan, umur pasien, dan
interaksi obat yang mungkin terjadi. Data tersebut dicatat setiap hari selama satu
bulan penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengevaluasi komposisi,
indikasi, dosis, dan interaksi obat yang mungkin terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
G. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara: menghitung
presentase distribusi racikan di Bangsal Anak dan Instalasi Farmasi Rawat Jalan
Rumah Sakit Bethesda, menghitung komposisi racikan dan jumlah
penggunaannya, mengevaluasi kesesuaian indikasi obat, dosis, dan adanya
interaksi obat.
1. Presentase distribusi racikan
Perhitungan distribusi racikan dilakukan dengan mencatat jumlah resep
racikan dan tidak racikan untuk pasien pediatri selama satu hari di bangsal anak
dan di instalasi farmasi rawat jalan. Dengan menjumlahkan resep racikan dan
tidak racikan selama satu hari akan didapatkan jumlah resep racikan untuk pasien
pediatri selama satu hari. Presentase penggunaan resep racikan dihitung dengan
membandingkan antara jumlah penggunaan resep racikan dengan jumlah resep
selama satu hari. Kemudian dilakukan rata-rata presentase penggunaan resep
racikan setiap hari selama satu bulan.
2. Komposisi dan jumlah penggunaan racikan
Evaluasi tentang komposisi dilakukan dengan menghitung komposisi
racikan yang digunakan untuk pasien pediatri di bangsal anak dan di instalasi
farmasi rawat jalan. Selain itu dilakukan juga perhitungan terhadap jumlah
penggunaan resep racikan untuk pasien pediatri di bangsal anak dan di instalasi
farmasi rawat jalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Indikasi obat
Evaluasi indikasi obat dilakukan tanpa wawancara dengan dokter,
dengan cara membandingkan indikasi yang digunakan oleh dokter (diagnosa
dokter) dengan indikasi yang ada pada referensi. Referensi yang digunakan adalah
Drug Information Handbook, BNF 52, IONI 200, MIMS, Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak, dan Standar Pelayanan Medis Kelompok SMF Anak
Rumah Sakit Bethesda. Racikan yang digunakan sesuai dengan indikasi referensi
selanjutnya akan dievaluasi ketepatan penggunaan dosisnya.
4. Dosis obat
Evaluasi dosis dilakukan tanpa wawancara dengan dokter, dengan cara
membandingkan dosis yang ada pada peresepan dengan dosis yang ada pada buku
standar. Buku standar yang digunakan adalah Drug Information Handbook, BNF
52, IONI 200, dan MIMS. Untuk menghitung dosis untuk anak-anak jika tidak
diketahui dosis anak per kilogram berat badan menggunakan rumus perhitungan
dosis berdasarkan berat badan (Dalil Clark):
dewasa dosis x
anak badan berat
anak dosis
70
=
5. Interaksi Obat
Evaluasi interaksi dilakukan berdasarkan kombinasi obat yang diracik
bersama-sama, kemudian dibandingkan dengan data kombinasi obat yang
potensial menimbulkan interaksi obat yang terdapat pada buku Drug reInteraction
Fact, dan Stockleys Drug Interaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
H. Kesulitan Penelitian
Pada tahap pengambilan data dalam penelitian ini, peneliti menemui
beberapa kesulitan. Kesulitan yang peneliti temui antara lain peneliti kesulitan
membaca tulisan dokter yang berada di resep ataupun di rekam medik pasien.
Selain itu, peneliti sering menemui beberapa istilah yang tidak dimengerti di
rekam medik pasien. Kesulitan ini dapat diatasi dengan bertanya pada asisten
apoteker yang bertugas di rawat jalan, petugas di rekam medik, dan perawat yang
bertugas di bangsal anak.
Peneliti juga menemui kesulitan saat mengevaluasi data karena adanya
data yang tidak lengkap di catatan rekam medik pasien. Data yang tidak lengkap
ini dapat berupa tidak adanya data berat badan pasien ataupun diagnosa dari
dokter.
Kesulitan lain yang peneliti temui adalah kesulitan pada saat
mengevaluasi indikasi. Indikasi penggunaan pada penelitian ini didasarkan pada
diagnosa yang tertera di rekam medik pasien. Kurangnya informasi mengenai
indikasi penggunaan dari tiap obat racikan dan mengingat 1 obat dapat memiliki
beberapa indikasi, peneliti mengalami kesulitan untuk menentukan indikasi
penggunaan dari setiap obatnya. Selain itu peneliti kurang memiliki pengalamam
klinik sehingga untuk menentukan indikasi penggunaan dari tiap obat racikan
peneliti mengalami kesulitan. Hal lain yang menyebabkan peneliti mengalami
kesulitan untuk menentukan indikasi penggunaan dari tiap obat adalah peneliti
tidak mengetahui dengan tepat kondisi pasien karena pada penelitian ini data
diambil dari rekam medik pasien tanpa melihat kondisi pasien secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang evaluasi komposisi, indikasi, dosis, dan interaksi obat
resep racikan untuk pasien pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode
Juli 2007 dilakukan dengan mencatat secara langsung resep racikan pasien
pediatri di bangsal anak melalui rekam medik dan di instalasi farmasi rawat jalan
melalui resep.
Hasil penelitian ini terdiri dari 6 bagian. Bagian pertama berisi tentang
latar belakang penggunaan racikan pada pasien pediatri. Bagian kedua berisi
tentang jumlah penggunaan racikan untuk pasien pediatri. Bagian ketiga berisi
komposisi dan jumlah komposisi racikan untuk pasien pediatri. Bagian keempat
berisi tentang ketepatan indikasi obat. Bagian kelima berisi tentang kesesuaian
dosis dan bagian keenam berisi tentang interaksi obat yang mungkin terjadi secara
teoritis.
A. Latar Belakang Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri
1. Dokter
Berdasarkan wawancara dengan dokter anak di Rumah Sakit Bethesda
terdapat beberapa alasan tentang penggunaan racikan untuk pasien pediatri (lihat
lampiran 7). Alasan penggunaan sediaan racikan untuk pasien pediatri antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. penggunaan racikan memudahkan pemberian obat untuk pasien yang
menerima beberapa jenis obat dan penggunaan racikan lebih efisien dan
nyaman bagi pasien
b. penggunaan racikan dalam terapi memberikan hasil yang lebih baik daripada
obat diberikan sendiri-sendiri
c. ketepatan dosis, dimana dosis dapat disesuaikan dengan berat badan dan
kondisi penyakit pasien
d. sesuai untuk anak yang belum dapat menelan tablet dan harga racikan lebih
murah daripada sediaan sirup untuk anak-anak.
Dalam memilih obat untuk digabungkan menjadi 1 jenis racikan pihak
dokter telah mempertimbangkan dosis pemakaian, interaksi obat, kontraindikasi,
dan kesesuaian obat dengan penyakit. Dalam 1 jenis racikan tidak ada jumlah
maksimal obat yang diracik. Jumlah obat yang diracik disesuaikan dengan
kebutuhan pasien. Satu pasien pediatri dapat menerima 1 sampai 5 jenis racikan
tergantung penyakit pasien. Penentuan dosis untuk pasien pediatri didasarkan
pada berat badan, umur, dan kondisi penyakit pasien. Dalam meresepkan sediaan
racikan dokter sudah mempertimbangkan adanya interaksi obat yang mungkin
terjadi. Untuk stabilitas sediaan racikan, dokter kurang mempertimbangkan karena
hal ini sudah dikaji oleh bagian farmasi. Oleh karena itu, jika ada interaksi dalam
racikan dan ketidakstabilan dari sediaan racikan diharapkan pemberitahuan dari
pihak farmasi sehingga dapat dilakukan penggantian obat. Dibutuhkan
komunikasi antara dokter dan farmasis untuk mengatasi masalah adanya interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
obat secara farmasetik, farmakodinamik, dan farmakokinetik sehingga dapat
memberikan terapi yang optimal untuk pasien.
Dari wawancara diketahui bahwa dalam memberikan obat sediaan racikan
dokter menghitung dosis berdasarkan berat badan. Pemberian dosis obat
berdasarkan berat badan pasien dirasa lebih tepat dalam pemberiannya
dibandingkan pemberian dosis berdasarkan umur. Selain itu dokter juga telah
mempertimbangkan kenyamanan dan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.
Dalam pemberian racikan juga harus dipertimbangkan tentang jumlah obat yang
diracik, dalam hal ini dokter tidak memiliki jumlah maksimal obat yang diracik.
Semakin banyak obat yang diracik kemungkinan terjadi interaksi antara komposisi
dalam racikan akan semakin besar. Selain itu, kestabilan dari sediaan racikan
hendaknya juga dipertimbangkan. Jika sediaan racikan tidak stabil maka dapat
berpengaruh pada keberhasilan terapi yang diberikan.
2. Apoteker
Proses pembuatan racikan dilakukan di instalasi farmasi. Terdapat dua
jenis racikan di Rumah Sakit Bethesda yaitu racikan standar dan racikan tidak
standar. Racikan standar Rumah Sakit Bethesda merupakan racikan yang telah
disepakati oleh dokter dan farmasi dan diproduksi oleh instalasi farmasi dalam
jumlah yang cukup besar. Racikan tidak standar merupakan racikan yang diracik
oleh instalasi farmasi jika ada permintaan dari dokter.
Berdasarkan wawancara, latar belakang penggunaan sediaan racikan
untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda antara lain:
a. komposisi obat paten yang tersedia di pasaran kurang mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. permintaan dari dokter, berdasarkan pengalaman dokter sediaan racikan sesuai
untuk pasien.
Latar belakang disediakannya racikan standar Rumah Sakit Bethesda antara lain
untuk efisiensi waktu pelayanan, racikan tersebut sering diresepkan oleh dokter,
dan tidak adanya komposisi racikan tersebut di pasaran.
Produksi racikan standar Rumah Sakit Bethesda biasanya dilakukan 1
minggu sekali dengan jumlah produksi 120 bungkus untuk puyer, 100 atau 500
kapsul untuk produksi kapsul, dan produksi sirup yang disesuaikan dengan
permintaan dari satelit-satelit farmasi. Dalam pembuatan racikan standar Rumah
Sakit Bethesda ini telah dipertimbangkan kemungkinan terjadinya interaksi obat
secara farmasetik.
Pelayanan resep racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda membutuhkan waktu 10 menit untuk racikan standar Rumah Sakit
Bethesda dan 45 menit untuk racikan tidak standar. Dalam 1 hari instalasi farmasi
dapat melayani 50-60 resep racikan. Pembuatan racikan di instalasi farmasi rawat
mempertimbangkan adanya interaksi obat secara farmasetik, farmakodinamik, dan
farmakokinetik. Jika ditemukan adanya interaksi obat biasanya akan dilakukan
pemisahan dalam pembuatan racikan dan hal ini diberitahukan ke dokter yang
meresepkan racikan tersebut.
Dalam pembuatan racikan untuk pasien pediatri ditemukan adanya
peracikan ulang dari tablet yang disalut. Berdasarkan wawancara, latar belakang
peracikan dari tablet salut karena obat tersebut hanya tersedia dalam bentuk tablet
salut. Peracikan tablet salut gula ataupun film masih diperbolehkan sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
untuk tablet salut enterik tidak boleh dilakukan peracikan ulang. Jika ada resep
racikan yang komposisinya terdapat tablet salut enterik, akan dilakukan
pemberitahuan ke dokter.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa instalasi farmasi
memproduksi racikan atas dasar permintaan dari dokter dan tidak tersedianya obat
di pasaran dengan komposisi yang mendukung. Dalam memproduksi sediaan
racikan farmasis telah memperhatikan adanya interaksi obat yang mungkin terjadi.
Ketidakstabilan dari racikan yang dihasilkan hendaknya diperhatikan oleh
farmasis. Jika terjadi ketidakstabilan hendaknya dilakukan komunikasi dengan
dokter untuk dilakukan penggantian obat ataupun pemisahan racikan.
B. Penggunaan Racikan pada Pasien Pediatri
1. Jumlah penggunaan racikan
Racikan untuk pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda digunakan pada
pasien di bangsal anak dan rawat jalan. Untuk pasien pediatri bentuk sediaan
racikan yang sering digunakan adalah sirup, suspensi, dan pulveres (puyer). Selain
menggunakan racikan, dalam terapi pada pasien pediatri, juga menggunakan obat
yang bukan racikan. Obat yang tidak diracik tersebut biasanya berupa obat yang di
jual di pasaran seperti sirup obat batuk, penurun demam, antibiotika, dan
multivitamin.
Terapi pada pasien pediatri lebih banyak menggunakan obat racikan
daripada menggunakan obat bukan racikan. Dari gambar 3 diketahui penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
oabt racikan untuk terapi pada pasien pediatri di instalasi farmasi rawat jalan lebih
banyak dibandingkan dengan penggunaan obat bukan racikan
Gambar 3. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien
Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007
Gambar 4. Rata-rata Distribusi Penggunaan Obat pada Pasien
Pediatri di Bangsal anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode
Juli 2007
Di bangsal anak penggunaan obat racikan dan bukan racikan cukup
seimbang, berbeda dengan penggunaan di rawat jalan yang lebih banyak
menggunakan obat racikan untuk pasien pediatri dibandingkan dengan obat bukan
racikan. Obat racikan yang banyak digunakan dalam bentuk pulveres (puyer),
sedangkan bentuk sediaan sirup jarang digunakan. Obat bukan racikan banyak
digunakan dalam bentuk sirup, obat tetes, dan tablet.
78%
22%
racikan tidak racikan
52%
48%
racikan tidak racikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Komposisi dan Jumlah Komposisi Resep Racikan untuk Pasien Pediatri
1. Komposisi dan junlah komposisi racikan
Terdapat 19 jenis racikan untuk pasien pediatri yang digunakan di
bangsal anak dan di instalasi farmasi rawat jalan meliputi 6 jenis racikan standar
Rumah Sakit Bethesda dan 13 jenis tidak standar.
Racikan standar Rumah Sakit Bethesda adalah racikan yang telah
disepakati oleh dokter dan farmasi dan diproduksi dalam jumlah besar oleh
instalasi farmasi. Jenis-jenis racikan standar yang digunakan untuk pasien pediatri
adalah:
a. ketotifen dan siproheptadin ada 2 jenis dosis yaitu tablet dan tablet,
tablet dan
1
/
8
tablet
b. parasetamol dan fenobarbital yang terdiri dari 5 jenis dosis yaitu:
1
/
6
tablet dan
10mg,
1
/
5
tablet dan 10mg, tablet dan 15mg,
1
/
3
tablet dan 15mg, tablet
dan 15mg
c. siproheptadin dan ko-enzim B
12
yang terdapat dalam 2 dosis yaitu tablet
dan kapsul, tablet dan kapsul
d. ketotifen dan setrizin yang terdapat dalam 2 dosis yaitu tablet dan tablet,
tablet dan tablet
e. ketotifen, siproheptadin, dan setrizin yang terdapat dalam 2 dosis yaitu
tablet, tablet serta tablet dan tablet,
1
/
8
tablet serta tablet
f. parasetamol, deksametason, karbazokrom Na sulfonat dan vitamin K yang
teradapat dalam 4 dosis yaitu 100mg,
2
/
5
tablet,
1
/
5
tablet, dan
1
/
5
tablet,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
150mg, tablet, tablet, dan tablet, 200mg,
2
/
3
tablet,
1
/
3
tablet, dan
1
/
3
tablet, 250mg, tablet, tablet, dan tablet.
Racikan tidak standar adalah racikan yang diproduksi oleh instalasi
farmasi jika ada permintaan dari dokter. Jenis-jenis racikan tidak standar untuk
pasien pediatri adalah:
a. pirazinamid dan ko-enzim B
12
b. colistin dan vitamin B
1
c. ketotifen, setrizin, dan ko-enzim B
12
d. ketotifen, setrizin, prokaterol HCl
e. rifampisin, isoniazid, dan vitamin B
6
f. eritromisin, homoklorsiklizin HCl, dekstrometorfan
g. isoniazid, vitamin B
6
, dan ko-enzim B
12
h. aminofilin, deksametason, dan prokaterol HCl
i. rifampisin, isoniazid, vitamin B
6
, dan siproheptadin
j. eritromisin, prokaterol HCl, ambroksol, dekstrometorfan
k. eritromisin, prokaterol HCl, dekstrometorfan, homoklorsiklizin HCl
l. sirup thymi, mebhidrolina napadisilat, ketotifen, gliseril guaiakolat, dan
terbutalin
m. pseudoefedrin, terfenadin, ambroksol, homokorsiklizin HCl, metil
prednisolon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel I. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007
No
Jumlah
Komposisi
Komposisi
Jumlah
penggunaan
1 Ketotifen + Siproheptadin 113
2 Parasetamol + Fenobarbital 72
3 Ketotifen + Setrizin 32
4 Siproheptadin + Ko-enzim B
12
22
5
2
Pirazinamid + Ko-enzim B
12
20
6 Ketotifen + Setrizin + Ko-enzim B
12
22
7 Ketotifen + Siproheptadin + setrizin 21
8 Ketotifen + Setrizin + Prokaterol HCl 7
9 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B
6
6
10 Eritromisin + Homoklorsiklizin HCl +
Dekstrometorfan
6
11 Isoniazid + Vitamin B
6
+ Ko-enzim B
12
5
12
3
Aminofilin + Deksametason + Prokaterol HCl 1
13 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B
6
+
Siproheptadin
49
14 Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom
Na sulfonat + Vitamin K
6
15 Eritromisin + Prokaterol HCl +
Dekstrometorfan + Ambroksol
6
16
4
Eritromisin + Prokaterol HCl +
Dekstrometorfan + Homoklorsiklizin HCl
5
17 Sirup thymi + Mebhidrolina napadisilat +
Ketotifen + Gliseril guaiakolat + Terbutalin
2
18
5
Pseudoefedrin + Terfenadin + Ambroksol +
Homoklorsiklizin HCl + Metil prednisolon
6
Tabel II. Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien Pediatri
Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
No Jumlah
Komposisi
Komposisi Jumlah
Penggunaan
1 Parasetamol + Fenobarbital 75
2 Ketotifen + Siproheptadin 13
3 Colistin (Polimiksin B sulfat) + Vitamin B
1
8
4
2
Siproheptadin + Ko-enzim B
12
7
5
4
Parasetamol + Deksametason + Karbazokron
Na sulfonat + Vitamin K
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel III. Total Komposisi dan Jumlah Komposisi Racikan untuk Pasien
Pediatri Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
No Jumlah
Komposisi
Komposisi Jumlah
Penggunaan
1 Parasetamol + Fenobarbital 147
2 Ketotifen + Siproheptadin 126
3 Siproheptadin + Ko-enzim B
12
29
4 Pirazinamid + Ko-enzim B
12
20
5 Ketotifen + Setrizin 32
6
2
Colistin (Polimiksin B sulfat) + Vitamin B
1
8
7 Ketotifen + Setrizin + Ko-enzim B
12
22
8 Ketotifen + Siproheptadin + Setrizin 21
9 Ketotifen + Setrizin + Prokaterol HCl 7
10 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B
6
6
11 Eritromisin + Homoklorsiklizin HCl +
Dekstrometorfan
6
12 Isoniazid + Vitamin B
6
+ Ko-enzim B
12
5
13
3
Aminofilin + Deksametason + Prokaterol HCl 1
14 Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B
6
+
Siproheptadin
49
15 Parasetamol +Deksametason + Karbazokrom
Na sulfonat + Vitamin K
15
16 Eritromisin + Prokaterol HCl + Ambroksol +
Dekstrometorfan
6
17
4
Eritromisin + Prokaterol HCl +
Dekstrometorfan + Homoklorsiklizin HCl
5
18 Sirup thymi + Mebhidrolina napadisilat +
Ketotifen + Gliseril guaiakolat + Terbutalin
2
19
5
Pseudoefedrin + Terfenadin + Ambroksol +
Homoklorsiklizin HCl + Metil prednisolon
6
Racikan untuk pasien pediatri lebih banyak digunakan pada pasien
pediatri di rawat jalan daripada pasien di bangsal anak. Selain jumlah penggunaan
yang lebih banyak, racikan untuk pasien pediatri di rawat jalan memiliki jenis
racikan yang lebih beragam dibandingkan dengan jenis racikan di bangsal anak.
Di rawat jalan terdapat 18 jenis racikan untuk pasien pediatri yang meliputi 5 jenis
racikan dengan 2 komposisi, 7 jenis racikan dengan 3 komposisi, 4 jenis racikan
dengan 4 komposisi, dan 2 jenis racikan dengan 5 komposisi. Di bangsal anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
terdapat 5 jenis racikan yang meliputi 4 jenis racikan dengan 2 komposisi dan 1
jenis racikan dengan 4 komposisi.
Seperti pada gambar 5, di bangsal anak dan instalasi farmasi rawat jalan
racikan dengan 2 komposisi lebih banyak digunakan daripada racikan dengan 3
komposisi atau lebih. Penggunaan racikan dengan 2 komposisi sejumlah 417
penggunaan, 3 komposisi sejumlah 74 penggunaan, 4 komposisi sejumlah 81
penggunaan, dan 5 komposisi sejumlah 16 penggunaan
Gambar 5. Perbandingan Jumlah Komposisi dan Jumlah Penggunaan
Racikan pada Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode
Juli 2007
D. Indikasi Obat
Dalam memilih terapi untuk pasien pediatri perlu diperhatikan ketepatan
pemilihan obat dengan diagnosa yang diberikan. Jika agen terapi yang dipilih
dengan diagnosa tidak sesuai maka kesembuhan/ keberhasilan terapi sulit tercapai.
Ketidaksesuaian terapi dengan kondisi pasien dapat mempengaruhi
kesembuhan pasien. Jika obat yang diberikan tidak tepat indikasi maka dapat
menyebabkan pasien tidak sembuh dari penyakitnya ataupun proses kesembuhan
0
50
100
150
200
250
300
2 3 4 5
Jumlah Komposisi
J
u
m
l
a
h
P
e
n
g
g
u
n
a
a
n
Rawat jalan
Rawat Inap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pasien dapat berlangsung lama. Ketepatan pemilihan obat diperlukan dalam
menentukan kerasionalan terapi.
Beberapa jenis racikan yang digunakan untuk terapi pada pasien pediatri
di Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007 tidak sesuai ataupun kurang sesuai antara indikasi
penggunaan dengan indikasi dari referensi. Ketidaksesuaian indikasi obat dengan
keadaan penyakit pasien dapat menyebabkan terapi yang diberikan yang tidak
optimal.
Evaluasi indikasi dilakukan dengan membandingkan indikasi referensi
dari obat racikan dengan indikasi penggunaan obat racikan tersebut yang didapat
dari diagnosa dokter dan evaluasi ini dilakukan tanpa adanya wawancara dengan
dokter. Dalam evaluasi indikasi hanya dilakukan pada obat racikan. Terapi untuk
pasien pediatri tidak hanya menggunakan obat racikan tetapi juga menggunakan
obat bukan racikan. Evaluasi yang dilakukan hanya pada obat racikan dan tidak
pada obat bukan racikan menimbulkan kesulitan saat menentukan indikasi
penggunaan dari obat racikan. Kesulitan tersebut dapat terjadi karena 1 orang
pasien dapat menerima lebih dari satu obat (berupa obat racikan dan bukan
racikan) dan terbatasnya diagnosa yang tercantum di rekam medik pasien
menimbulkan kesulitan menentukan indikasi penggunaan dari obat racikan. Selain
itu kesulitan penentuan indikasi penggunaan juga disebabkan oleh tidak
lengkapnya data diagnosa yang tercantum di rekam medik pasien sehingga tidak
diketahui indikasi penggunaan dari tiap-tiap obat yang diberikan. Adanya
perbedaan antara diagnosa dan indikasi penggunaan obat juga menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kesulitan untuk menentukan indikasi penggunaan obat racikan. Satu jenis obat
dapat memiliki beberapa indikasi yang berkaitan dengan diagnosa dokter, hal ini
menyebabkan sulitnya dalam menentukan indikasi penggunaan obat racikan.
1. Rawat jalan
Seperti pada tabel 4, terdapat 5 jenis racikan untuk pasien pediatri di
instalasi farmasi rawat jalan yang terdiri dari 2 komposisi. Lima jenis racikan ini
digunakan sebanyak 259 penggunaan. Penggunaan racikan yang tidak sesuai
dengan indikasi referensi sebesar 212 penggunaan, penggunaan racikan yang
sesuai dengan indikasi referensi sebesar 35 penggunaan, dan yang tidak dapat
dievaluasi sebesar 12 penggunaan.
Penggunaan racikan dengan komposisi parasetamol dan fenobarbital
untuk terapi demam kurang sesuai dengan indikasi referensi. Racikan dengan
komposisi parasetamol dan fenobarbital memiliki indikasi referensi untuk terapi
kejang demam. Untuk terapi demam yang tidak disertai kejang pemberian
fenobarbital tidak diperlukan. Untuk racikan dengan komposisi ketotifen dan
setrizin penggunaan untuk bronkopneumonia dan bronkitis kurang sesuai dengan
indikasi referensi. Racikan dengan komposisi ketotifen dan setrizin memiliki
indikasi referensi sebagai antialergi dan bronkodilator. Jika digunakan untuk
terapi bronkopneumonia dan bronkitis maka penggunaan setrizin tidak diperlukan,
ketotifen dapat diberikan sebagai bronkodilator mengingat adanya gejala sesak
nafas pada kedua jenis penyakit tersebut. Racikan dengan komposisi pirazinamid
dan ko-enzim B
12
memiliki indikasi penggunaan untuk terapi tuberkulosis
sehingga penggunaan untuk terapi bronkitis dan bronkopneumonia tidak sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel IV. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk
Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007
Sesuai dengan indikasi referensi, racikan dengan komposisi ketotifen
dan siproheptadin dapat digunakan untuk terapi penyakit asma dan alergi. Pada
Komposisi
racikan
(jumlah kasus)
Indikasi
Referensi
Indikasi Penggunaan Keterangan
(jumlah
penggunaan)
Ketotifen +
Siproheptadin
(113)
Antialergi,
bronkodilator
Bronkitis
asmatis/asma
Batuk, ISPA, pilek
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(16)
Tidak sesuai
(93)
Tidak dapat
dievaluasi
(4)
Parasetamol +
Fenobarbital
(72)
Kejang demam Kejang demam
Demam
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(7)
Tidak sesuai
(63)
Tidak dapat
dievaluasi
(2)
Ketotifen +
Setrizin
(32)
Antialergi,
bronkodilator
Asma dan urtikaria
Bronkopneumonia,
batuk, pilek, bronkitis
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(4)
Tidak sesuai
(27)
Tidak dapat
dievaluasi
(1)
Ko-enzim B
12
+
Siproheptadin
(22)
Antihistamin,
anorexia
Urtikaria
Demam, diare, ISPA
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(1)
Tidak sesuai
(19)
Tidak dapat
dievaluasi
(2)
Pirazinamid +
Ko-enzim B
12
(20)
Tuberkulosis,
anoreksia
Tuberkulosis
Bronkopneumonia,
bronkitis, batuk
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(7)
Tidak sesuai
(10)
Tidak dapat
dievaluasi
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
penggunaannya racikan tersebut tak hanya digunakan untuk terapi penyakit asma
dan alergi tetapi juga digunakan untuk terapi penyakit seperti batuk, pilek, dan
infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Penggunaan racikan ketotifen dan
siproheptadin untuk terapi batuk, pilek, dan ISPA yang tidak disertai dengan
alergi tidak sesuai dengan indikasi referensi yaitu untuk terapi asma dan alergi.
Terdapat 7 jenis racikan yang terdiri dari 3 komposisi seperti pada tabel
5 yang penggunaannya sebesar 68 penggunaan. Dari 68 kasus tersebut, sejumlah
51 kasus penggunaannya tidak sesuai dengan indikasi referensi. Penggunaan yang
sesuai dengan indikasi referensi sebesar 12 penggunaan dan yang tidak dapat
dievaluasi sejumlah 5 penggunaan.
Racikan dengan 5 komposisi seperti ko-enzim B
12
, setrizin, dan
ketotifen, sesuai dengan indikasi referensi dapat digunakan untuk terapi asma,
alergi, dan anoreksia. Pada penggunaannya, racikan ini digunakan untuk terapi
pilek, bronkitis, dan bronkopneumonia. Racikan ini digunakan tidak sesuai
dengan indikasi referensi yang ada yaitu ketotifen untuk bronkodilator, setrizin
sebagai obat antialergi, dan ko-enzim B
12
untuk terapi anoreksia.
Ada 2 jenis racikan yang digunakan sesuai dengan indikasi referensi
yaitu racikan dengan komposisi rifampisin, isoniazid, vitamin B
6
dan racikan
dengan komposisi isoniazid, vitamin B
6
, ko-enzim B
12
yang digunakan untuk
terapi tuberkulosis, penggunaannya telah sesuai dengan indikasi referensi untuk
terapi penyakit tuberkulosis. Rifampisin dan isoniazid merupakan antibiotik yang
penggunaannya ditujukan untuk terapi penyakit tuberkulosis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel V. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 3 Komposisi untuk
Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007
Komposisi
racikan
(jumlah kasus)
Indikasi
Referensi
Indikasi Penggunaan Keterangan
(jumlah
penggunaan)
Ko-enzim B
12
+
Isoniazid +
Vitamin B
6
(5)
Tuberkulosis Tuberkulosis
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(4)
Tidak dapat
dievaluasi
(1)
Ko-enzim B
12
+
Setrizin +
Ketotifen
(22)
Antialergi,
profilaksis asma
Pilek, bronkitis,
bronkopneumonia
Tidak sesuai
(22)
Ketotifen +
Setrizin +
Siproheptadin
(21)
Antialergi,
profilaksis asma
Asma
Batuk, ISPA, pilek
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(2)
Tidak sesuai
(17)
Tidak dapat
dievaluasi
(2)
Ketotifen +
Prokaterol HCl +
Setrizin
(7)
Bronkodilator
(asma),
Antialergi
Pilek, bronkitis
Tidak ada diagnosa
dokter
Tidak sesuai
(5)
Tidak dapat
dievaluasi
(2)
Deksametason +
Aminofilin +
Prokaterol HCl
(1)
asma Muntah Tidak sesuai
(1)
Dekstrometorfan +
Eritromisin +
Homoklorsiklizin
HCl
(6)
Antibiotik,
antitusif,
antialergi
ISPA, batuk Tidak sesuai
(6)
Rifampisin +
isoniazid +
Vitamin B
6
(6)
Tuberkulosis Tuberkulosis Sesuai
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel VI. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk
Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007
Komposisi
racikan
(jumlah kasus)
Indikasi
Referensi
Indikasi Penggunaan Keterangan
(jumlah
penggunaan)
Rifampisin +
Siproheptadin +
vitamin B
6
+
Isoniazid
(49)
Tuberkulosis,
antialergi
Tuberkulosis
Bronkitis, batuk,
bronkopneumonia
Tidak ada diagnosa
dokter
Sesuai
(27)
Tidak sesuai
(18)
Tidak dapat
dievaluasi
(4)
Parasetamol +
Deksametason +
Vitamin K +
Karbazokron Na
sulfonat
(6)
Demam,
mencegah
terjadinya
pendarahan,
reaksi radang
epilepsi, demam
tanpa pendarahan
Tidak sesuai
(6)
Eritromisin +
Prokaterol HCl +
Ambroksol +
Dekstrometorfan
(6)
Antibiotik,
mukolitik,
antitusif,
bronkodilator
(asma)
Batuk, ISPA Tidak sesuai
(6)
Eritromisin +
Prokaterol HCl +
Dekstrometorfan +
Homoklorsiklizin
HCl
(5)
Antibiotik,
mukolitik,
antitusif,
bronkodilator
(asma)
Batuk, pilek, ISPA Tidak sesuai
(5)
Ada 4 jenis racikan untuk pasien pediatri di instalasi farmasi rawat jalan
yang terdiri dari 4 komposisi. Empat jenis racikan ini digunakan sebanyak 66
penggunaan. Sejumlah 35 penggunaan, penggunaannya tidak sesuai dengan
indikasi referensi. Sejumlah 27 penggunaan, penggunaannya sesuai dengan
indikasi referensi. Untuk penggunaan yang tak dapat dievaluasi berjumlah 4
penggunaan. Penggunaan yang sesuai dengan indikasi referensi terdapat pada
penggunaan racikan rifampisin, isoniazid, vitamin B
6
, dan siproheptadin yang
digunakan untuk terapi tuberkulosis. Selain untuk terapi tuberkulosis, racikan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
juga memiliki indikasi penggunaan untuk terapi batuk, bronkitis dan
bronkopneumonia. Penggunaan untuk terapi penyakit batuk, bronkitis, dan
bronkopneumonia ini tidak sesuai dengan indikasi referensi. Pada indikasi
referensi rifampisin dan isoniazid digunakan sebagai antibiotika pada penyakit
tuberkulosis dan siproheptadin digunakan sebagai obat antialergi.
Tabel VII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 5 Komposisi untuk
Pasien Pediatri di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007
Komposisi
racikan
(jumlah kasus)
Indikasi
Referensi
Indikasi Penggunaan Keterangan
(jumlah
penggunaan)
Pseudoefedrin +
Terfenadin +
Ambroksol +
Homoklorsiklizin
Hcl + Metil
prednisolon
(6)
Batuk, pilek,
radang
Batuk pilek
Batuk
Sesuai
(3)
Tidak
sesuai
(3)
Mebhidrolina
napadisilat +
Gliseril guaiakolat
+ Sirup thymi +
Ketotifen +
Terbutalin
(2)
Antialergi,
ekspektoran
Muntah, ISPA Tidak
sesuai
(2)
Terdapat 2 jenis racikan untuk pasien pediatri di instalasi farmasi rawat
jalan yang terdiri dari 5 komposisi. Dua jenis racikan ini digunakan sebanyak 8
penggunaan. Dari 8 penggunaan ini 5 penggunaan tidak sesuai dengan indikasi
referensi, 3 penggunaan sesuai dengan indikasi referensi. Racikan dengan
komposisi sirup thymi, mebhidrolina napadisilat, ketotifen, gliseril guaiakolat, dan
terbutalin memiliki indikasi referensi untuk terapi alergi dan batuk berdahak. Pada
penggunaannya, racikan ini digunakan untuk terapi muntah dan demam. Indikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
penggunaan ini belum sesuai dengan indikasi referensi yang ada. Racikan dengan
komposisi sirup thymi, mebhidrolina napadisilat, ketotifen, gliseril guaiakolat, dan
terbutalin merupakan satu-satunya racikan berbentuk sirup yang terdapat dalam
penelitian ini, 18 racikan yang lain berbentuk puyer.
2. Rawat inap
Tabel VIII. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk
Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode
Juli 2007
Komposisi
racikan
(jumlah kasus)
Indikasi
Referensi
Indikasi Penggunaan Keterangan
(jumlah
penggunaan)
Parasetamol +
Fenobarbital
(75)
Kejang demam Kejang demam
Demam, bronkitis,
muntah,
Gastroenteritis akut
(GEA)
Sesuai
(5)
Tidak sesuai
(70)
Ketotifen +
Siproheptadin
(13)
Antialergi,
bronkodilator
Asma
Bronkitis, batuk
Sesuai
(4)
Tidak sesuai
(9)
Vitamin B
1
+
Colistin
(8)
Disentri,
defisiensi
vitamin B
1,
gastroenteritis
pada anak
GEA
Demam, meteorism
Sesuai
(4)
Tidak sesuai
(4)
Ko-enzim B
12
+
Siproheptadin
(7)
Antialergi,
anoreksia
Anoreksia
Diare, demam
Sesuai
(1)
Tidak sesuai
(6)
Di bangsal anak semua indikasi penggunaan dapat dievaluasi sedangkan
di instalasi farmasi rawat jalan tidak semua indikasi dapat dievaluasi. Hal ini
dipengaruhi oleh kelengkapan pencatatan rekam medik di bangsal anak dan di
instalasi farmasi rawat jalan berbeda. Dari hasil evaluasi indikasi penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
racikan dengan 2 komposisi untuk pasien pediatri di bangsal anak terdapat 4 jenis
racikan yang digunakan sebanyak 103 penggunaan. Terdapat 89 penggunaan yang
tidak sesuai dengan indikasi referensi dan 14 penggunaan yang sesuai dengan
indikasi referensi.
Racikan dengan komposisi parasetamol dan fenobarbital merupakan
racikan yang banyak digunakan untuk terapi pasien pediatri di bangsal anak. Pada
penggunaannya, racikan ini digunakan untuk terapi pada penyakit kejang demam,
demam, bronkitis, muntah, dan GEA. Penggunaan untuk terapi kejang demam
telah sesuai dengan indikasi referensi yaitu parasetamol untuk terapi demam dan
fenobarbital untuk terapi kejang. Penggunaan racikan untuk terapi demam tanpa
adanya kejang, bronkitis, muntah, dan GEA tidak sesuai dengan indikasi referensi.
Tabel IX. Perbandingan antara Indikasi Penggunaan dengan Indikasi
Berdasarkan Referensi Resep Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk
Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode
Juli 2007
Komposisi
racikan
(jumlah kasus)
Indikasi Referensi Indikasi Penggunaan Keterangan
(jumlah
penggunaan)
Parasetamol +
Deksametason +
Vitamin K +
Karbazokron Na
sulfonat
(9)
Mencegah
terjadinya
pendarahan,
demam, reaksi
radang
Bronkitis, demam
tanpa pendarahan
Tidak
sesuai
(9)
Terdapat 1 jenis racikan untuk pasien pediatri di bangsal anak yang
terdiri dari 4 komposisi dan digunakan sebanyak 9 penggunaan. Sebesar 9
penggunaan tidak sesuai dengan indikasi referensi. Penggunaan racikan ini belum
sesuai dengan indikasi referensi karena tidak digunakan untuk terapi demam yang
disertai dengan pendarahan tetapi hanya digunakan untuk terapi demam saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Ketidaksesuaian penggunaan dengan indikasi referensi dapat berupa
semua komposisi obat digunakan tidak sesuai dengan indikasi referensi ataupun
salah satu komposisi atau lebih digunakan tidak sesuai dengan indikasi yang
terdapat dalam referensi.
E. Dosis Obat
Pada pasien pediatri dosis obat yang diberikan berbeda dengan pada
pasien dewasa mengingat fungsi tubuh anak-anak yang belum berkembang
dengan sempurna. Ketepatan dosis diperlukan dalam terapi pada pasien pediatri
untuk menghasilkan terapi yang optimal. Pada umumnya dosis untuk pasien
pediatri menggunakan ukuran umur. Selain umur perhitungan dosis untuk pasien
pediatri lebih tepat menggunakan berat badan ataupun luas permukaan tubuh
anak.
1. Rawat jalan
Seperti pada tabel X penggunaan racikan dengan 2 komposisi yang
digunakan sesuai dengan indikasi referensi sebesar 35 penggunaan. Dari 35
penggunaan racikan ini kemudian dievaluasi dosis penggunaannya. Penggunaan
racikan yang memerlukan penyesuaian dosis sejumlah 33 penggunaan.
Penggunaan racikan yang tidak memerlukan penyesuaian dosis (tepat dosis)
sejumlah 2 penggunaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel X. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang
Memerlukan Penyesuaian Dosis
Komposisi Racikan Dosis Jumlah
Penggunaan
Ketotifen +
Siproheptadin
(16)
a. Dosis ketotifen dan siproheptadin dapat
ditingkatkan
b. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
dan kurangi dosis ketotifen
c. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
8
1
7
Parasetamol +
Fenobarbital
(7)
a. Dosis parasetamol dan fenobarbital
dapat ditingkatkan
b. Dosis fenobarbital dapat ditingkatkan
1
6
Ko-enzim B
12
+
Siproheptadin
(1)
a. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
dan kurangi dosis ko-enzim B
12
1
Ko-enzim B
12
+
Pirazinamid
(7)
a. Kurangi dosis ko-enzim B
12
b. Tepat dosis
6
1
Ketotifen + Setrizin
(4)
a. Dosis ketotifen dapat ditingkatkan
b. Tepat dosis
3
1
Racikan dengan komposisi ketotifen dan siproheptadin yang digunakan
untuk terapi penyakit asma pada pasien pediatri dengan usia 8 tahun 3 bulan
dengan berat badan 22 kg memerlukan dosis ketotifen sebesar 0,6 mg/hari dan
siproheptadin sebesar 5,5 mg/hari. Pada terapi, dosis racikan yang diberikan
sebesar 0,5 mg/hari untuk ketotifen dan 1 mg/hari untuk siproheptadin. Dari hal
tersebut dapat diketahui bahwa dosis ketotifen dan siproheptadin yang digunakan
untuk terapi memerlukan peningkatan dosis.
Seperti pada tabel XI penggunaan racikan dengan 3 komposisi yang
digunakan sesuai dengan indikasi referensi sebesar 11 penggunaan. Sebelas
penggunaan tersebut kemudian dievaluasi dosis penggunaannya. Penggunaan
racikan yang memerlukan penyesuaian dosis sebesar 6 penggunaan. Penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang tidak memerlukan penyesuaian dosis (tepat dosis) sejumlah 4 penggunaan.
Satu penggunaan tidak dapat dievaluasi dosisnya.
Tabel XI. Racikan yang Terdiri dari 3 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang
Memerlukan Penyesuaian Dosis
Komposisi Racikan Dosis Jumlah
Penggunaan
Ketotifen + Setrizin +
Siproheptadin
(2)
a. Dosis ketotifen dan siproheptadin dapat
ditingkatkan
2
Isoniazid + Vitamin B
6
+ Ko-enzim B
12
(3)
a. Tepat dosis 4
Rifampisin + Isoniazid
+ Vitamin B
6
(6)
a. Kurangi dosis rifampisin
b. Dosis isoniazid dan vitamin B
6
dapat
ditingkatkan dan kurangi dosis
rifampisin
c. Tepat dosis
d. Tak dapat dievaluasi
3
1
1
1
Penggunaan racikan dengan komposisi rifampisin, isoniazid, vitamin B
6
untuk terapi tuberkulosis pada pasien pediatri dengan berat badan 11 kg
memerlukan dosis rifampisin sebesar 110 mg/hari, isoniazid 110-220 mg/hari,
vitamin B
6
11-22 mg/hari. Pada terapi, dosis yang diberikan untuk rifampisin
sebesar 125 mg/hari, isoniazid sebesar 150 mg/hari, dan vitamin B
6
sebesar 15
mg/hari. Diketahui bahwa dosis rifampisin yang digunakan untuk terapi
mengalami kelebihan dosis sehingga memerlukan penyesuaian dosis berupa
pengurangan dosis rifampisin.
Seperti pada tabel XII, penggunaan racikan yang terdiri dari 4
komposisi yang digunakan sesuai dengan indikasi referensi sejumlah 27
penggunaan. Dari 27 penggunaan, yang tidak dapat dievaluasi kesesuaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dosisnya berjumlah 1 penggunaan. Sebesar 26 penggunaan memerlukan
penyesuaian dosis.
Tabel XII. Racikan yang Terdiri dari 4 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang
Memerlukan Penyesuaian Dosis
Komposisi Racikan Dosis Jumlah
Penggunaan
Rifampisin +
Siproheptadin +
Vitamin B
6
+
Isoniazid
(27)
a. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
dan kurangi dosis rifampisin
b. Dosis siproheptadin dan rifampisin
dapat ditingkatkan
c. Tak dapat dievaluasi
25
1
1
Penggunaan racikan dengan komposisi rifampisin, isoniazid, vitamin B
6
,
dan siproheptadin untuk terapi tuberkulosis pada pasien pediatri dengan usia 5
tahun dan berat badan 19 kg memerlukan dosis rifampisin sebesar 190 mg/hari,
isoniazid 190-380 mg/hari, vitamin B
6
19-38 mg/hari, siproheptadin 4,8 mg/hari.
Pada terapi, dosis yang diberikan untu terapi sebesar 275 mg/hari untuk
rifampisin, 200 mg/hari untuk isoniazid, vitamin B
6
sebesar 20 mg/hari, dan
siproheptadin sebesar 0,4 mg/hari. Dari hal ini, diketahui bahwa penggunaan
racikan ini memerlukan penyesuaian dosis yaitu meningkatkan dosis penggunaan
rifampisin dan siproheptadin.
Tabel XIII. Racikan yang Terdiri dari 5 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang
Memerlukan Penyesuaian Dosis
Komposisi Racikan Dosis Jumlah
penggunaan
Pseudoefedrin + Terfenadin
+ Metil prednisolon +
Ambroksol +
Homoklorsiklizin HCl
(3)
a. Dosis metil prednisolon dapat
ditingkatkan dan kurangi dosis
ambroksol
b. Dosis metil prednisolon dapat
ditingkatkan dan kurangi dosis
terfenadin dan ambroksol
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Penggunaan racikan untuk pasien pediatri yang terdiri dari 5 komposisi
yang digunakan sesuai dengan indikasi referensi sejumlah 3 penggunaan. Dari 3
penggunaan tersebut, seluruh kasus penggunaan memerlukan penyesuaian dosis.
Racikan dengan komposisi pseudoefedrin, terfenadin, metil prednisolon,
ambroksol, dan homoklorsiklizin HCl yang digunakan untuk terapi batuk pilek
pada pasien pediatri dengan usia 2 tahun 2 bulan dan berat badan 12 kg
memerlukan dosis pseudoefedrin maksimal 60 mg/hari, terfenadin 10,3-20,6
mg/hari, ambroksol 15,4 mg/hari, homoklorsiklizin HCl sebesar 5,1-10,3 mg/hari,
dan metil prednisolon sebesar 6-20,4 mg/hari. Pada penggunaannya untuk terapi
dosis racikan yang diberikan sebesar 9 mg/hari untuk pseudoefedrin, 12 mg/hari
untuk terfenadin, 22,5 mg/hari untuk ambroksol, 7,5 mg/hari untuk
homoklorsiklizin HCl, dan metil prednisolon sebesar 3 mg/hari. Dapat diketahui
bahwa penggunaan racikan ini memerlukan penyesuaian dosis berupa peningkatan
dosis metil prednisolon dan penurunan dosis ambroksol.
2. Rawat inap
Seperti pada tabel XIV, penggunaan racikan yang sesuai dengan
indikasi referensi untuk pasien pediatri di bangsal anak yang terdiri dari 2
komposisi sejumlah 13 penggunaan dan 13 penggunaan tersebut memerlukan
penyesuaian dosis.
Racikan dengan komposisi parasetamol dan fenobarbital yang digunakan
untuk penyakit kejang demam pada pasien pediatri dengan berat badan 12,5 kg
memerlukan dosis parasetamol sebesar 125-187,5 mg setiap 4-6 jam dan dosis
fenobarbital sebesar 75-100 mg/hari. Dosis parasetamol yang digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
terapi sebesar 125 mg setiap 8 jam dan dosis fenobarbital yang digunakan adalah
45 mg/hari. Dapat diketahui bahwa dosis yang digunakan untuk terapi
memerlukan penyesuaian dosis, meliputi peningkatan dosis parasetamol dan
fenobarbital.
Tabel XIV. Racikan yang Terdiri dari 2 Komposisi untuk Pasien Pediatri Di
Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode Juli 2007 yang Memerlukan
Penyesuaian Dosis
Komposisi Racikan Dosis Jumlah
penggunaan
Parasetamol +
Fenobarbital
(5)
a. Dosis parasetamol dan fenobarbital
dapat ditingkatkan
b. Dosis fenobarbital dapat ditingkatkan
4
1
Ketotifen +
Siproheptadin
(3)
a. Dosis ketotifen dan siproheptadin dapat
ditingkatkan
b. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
dan kurangi dosis ketotifen
c. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
2
1
1
Colistin + Vitamin B
1
(4)
a. Dosis colistin dapat ditingkatkan dan
kurangi dosis vitamin B
1
4
Ko-enzim B
12
+
Siproheptadin
(1)
a. Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan 1
Dosis racikan yang diberikan untuk pasien pediatri di rawat jalan dan di
bangsal anak memerlukan penyesuaian dosis. Kurangnya dosis yang diberikan
untuk terapi akan mempengaruhi efek terapetik dari obat. Jika kadar obat dalam
darah dibawah Kadar Efektif Minimum (KEM) maka obat tidak dapat
menimbulkan efek terapi yang diinginkan. Jika dosis obat yang diberikan terlalu
besar dapat menyebabkan timbulnya efek samping obat ataupun efek toksik obat
jika kadar obat dalam darah melewati nilai Kadar Toksik Minimum (KTM).
Setiap anak mempunyai berat badan yang berbeda oleh karena itu tidak
dapat digunakan dosis racikan yang sama pada semua anak. Setiap anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
memerlukan pengaturan dosis masing-masing sehingga dosis yang diterima setiap
anak dapat berbeda-beda tergantung pada berat badan anak. Perkembangan organ
anak yang belum sempurna juga mempengaruhi dosis obat yang diberikan agar
dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.
F. Interaksi Obat
Secara teoritis berdasarkan Drug Interaction Fact dan Stockleys Drug
Interaction ada beberapa jenis racikan yang diberikan pada pasien pediatri di
rawat jalan dan di bangsal anak yang berpotensi terjadi interaksi obat antara
komposisi yang terdapat dalam racikan tersebut..
Adanya interaksi obat akan mempengaruhi terapi yang diberikan.
Interaksi yang terjadi dapat menurunkan atau menaikkan kadar obat dalam darah
yang akan mempengaruhi efek terapi dari obat. Penurunan kadar obat dalam darah
ini dapat disebabkan oleh meningkatnya metabolisme obat ataupun semakin
cepatnya eliminasi obat dari tubuh.
Selain mempengaruhi kadar obat dalam darah adanya interaksi dapat
menyebabkan meningkatknya risiko toksisitas dari obat. Meningkatnya risiko
toksisitas dari obat dapat meningkatkan risiko kerusakan organ. Pada pasien
pediatri perkembangan organ belum sempurna sehingga keamanan obat yang
diberikan harus diperhatikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel XV. Racikan yang Diberikan pada Pasien Pediatri Di Instalasi
Farmasi Rawat Jalan dan Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Periode
Juli 2007 yang Berpotensi Terjadi Interaksi Obat
Komposisi Interaksi
Farmakokinetik
Mekanisme Efek Jumlah
penggunaan
Parasetamol +
Fenobarbital
Fenobarbital
menginduksi enzim
mikrosomal di
hepar untuk
meningkatkan
metabolisme
parasetamol
a. Meningkatkan
risiko keracunan
pada sel hati
karena
parasetamol jika
fenobarbital
dengan dosis
besar diberikan
secara
bersamaan
b. Menurunkan
efek terapi dari
parasetamol
147
Rifampisin +
Isoniazid +
vitamin B
6
Terjadinya
perubahan
metabolisme
isoniazid yang
disebabkan oleh
rifampisin
a. Meningkatkan
risiko keracunan
pada sel hati
6
Rifampisin +
Isoniazid +
Vitamin B
6
+
Siproheptadin
rifampisin dan
isoniazid
Terjadinya
perubahan
metabolisme
isoniazid yang
disebabkan oleh
rifampisin
a. Meningkatkan
risiko keracunan
pada sel hati
49
Aminofilin +
deksametason +
Prokaterol HCl
Aminofilin dan
deksametason
Aminofilin dan
prokaterol HCl
Deksametason
dan prokaterol
HCl
Tidak diketahui
Tidak diketahui
Mempengaruhi
pengeluaran
potasium
a. Perubahan
aktivitas
aminofilin
dengan adanya
deksametason
a. Meningkatkan
risiko keracunan
pada jantung
b. Menurunkan
kadar aminofilin
a. Hipokalemia
1
Pseudoefedrin +
Terfenadin +
Ambroksol +
Homoklorsiklizi
n HCl + Metil
Prednisolon
pseudoefedrin
dan metil
prednisolon
Tidak diketahui a. Menurunkan
efek metil
prednisolon
dengan efedrin
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Terdapat 5 jenis racikan yang berpotensi timbul interaksi obat secara
farmakokinetik. Dari kelima jenis racikan ini terdapat sejumlah 209 kasus
penggunaan yang berpotensi untuk timbul interaksi obat secara farmakokinetik.
Efek yang mungkin timbul dari interaksi farmakokinetik komposisi penyusun
racikan tersebut adalah menurunnya efek dari obat dan meningkatnya toksisitas
obat. Seperti pada racikan parasetamol dan fenobarbital, adanya fenobarbital
sebagai induktor enzim pemetabolisme menyebabkan semakin cepatnya
metabolisme parasetamol. Hal ini dapat menyebabkan turunnya efek dari
parasetamol dan meningkatnya risiko hepatotoksik.
Menurut Drug Interaction Fact terdapat 5 tingkat signifikansi dari
interaksi obat. Interaksi dengan tingkat signifikansi 1 adalah interaksi yang dapat
menimbulkan efek yang parah sedangkan signifikansi 5 adalah interaksi yang
menimbulkan efek yang ringan.
Dilihat dari tingkat signifikansinya pada tabel XVI maka interaksi antara
rifampisin dan isoniazid memiliki tingkat signifikansi 1. Tingkat signifikansi 1
menunjukan keparahan akibat dari interaksi yang timbul dapat menimbulkan
kerusakan yang menetap dan sangat mungkin untuk terjadi interaksi walaupun
tidak terbukti secara klinik. Interaksi antara parasetamol dan fenobarbital,
aminofilin dan deksametason memiliki tingkat signifikansi 4 terjadi berarti
interaksi dapat menimbulkan keparahan berat atau sedang dan data tentang
interaksi yang terjadi masih sangat terbatas. Interaksi antara aminofilin dan
prokaterol HCl, pseudoefedrin dan metil prednisolon memiliki tingkat signifikansi
5 menunjukan efek dari interaksi hanya akan menimbulkan keparahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
tingkat ringan dan interaksi yang terjadi dapat muncul, data mengenai interaksi
obat yang terjadi sangat terbatas.
Tabel XVI. Signifikansi Interaksi Obat Racikan pada Pasien Pediatri Di
Instalasi Farmasi Rawat Jalan dan Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda
Periode Juli 2007
Komposisi Interaksi
Farmakokinetik
Signifi
kansi
Onset Kepara
han
Dokumentasi
Parasetamol +
Fenobarbital
4 Tertunda Sedang Possible
Rifampisin +
Isoniazid +
viatamin B
6
1 Tertunda Utama Probable
Rifampisin +
Isoniazid +
Viatamin B
6
+
Siproheptadin
rifampisin dan
isoniazid
1 Tertunda Utama Probable
Aminofilin +
deksametason +
Prokaterol HCl
a. Aminofilin dan
deksametason
b. Aminofilin dan
prokaterol HCl
c. Deksametason
dan prokaterol
HCl
4
5
-
Cepat
Cepat
-
Sedang
Ringan
Utama
Possible
Possible
Teoritis
Pseudoefedrin +
Terfenadin +
Ambroksol +
Homoklorsiklizin
HCl + Metil
Prednisolon
pseudoefedrin dan
metil prednisolon
5 Tertunda Ringan Possible
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Latar belakang pemilihan dan penggunaan racikan untuk pasien pediatri di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta adalah untuk ketepatan dosis untuk anak-
anak, memudahkan penggunaan obat untuk anak-anak, harga lebih murah
dibandingkan bentuk sediaan lain, dan tidak adanya komposisi yang
mendukung dari obat-obat yang tersedia di pasaran.
2. Penggunaan obat racikan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda periode Juli 2007 sebesar 78% dan obat bukan racikan sebesar 22%.
Sedangkan di bangsal anak penggunaan obat racikan sebesar 52% dan obat
bukan racikan sebesar 48%.
3. Racikan dengan 2 komposisi terdapat 6 jenis racikan dengan jumlah
penggunaan sebesar 362, 3 komposisi terdapat 7 jenis racikan dengan
penggunaan sebesar 68, 4 komposisi terdapat 4 jenis racikan dengan
penggunaan sebesar 75, dan 5 komposisi terdapat 2 jenis racikan dengan
penggunaan sebesar 8.
4. Terdapat 17 jenis racikan dengan 401 penggunaan untuk pasien pediatri
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 yang digunakan belum
sesuai dengan indikasi referensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5. Terdapat 10 jenis racikan dengan 82 penggunaan untuk pasien pediatri
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 yang memerlukan
penyesuaian dosis.
6. Terdapat 5 jenis racikan dengan 209 penggunaan untuk pasien pediatri Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007 yang berpotensi untuk terjadi
interaksi obat.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan:
1. Untuk industri farmasi diperlukan pembuatan obat yang lebih bervariasi dalam
komposisi, dosis, dan bentuk sediaan dan sesuai untuk anak-anak.
2. Untuk Rumah Sakit Bethesda diperlukan evaluasi secara rutin tentang
penggunaan racikan untuk terapi pasien pediatri. Diperlukan juga pemecahan
masalah untuk setiap permasalahan yang ditemukan dari evaluasi yang
dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
3. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan di rumah sakit lainnya sebagai
perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997, Standar Pelayanan Medis Rumah Sakit Bethesda, 27-29, 41-49,
Yogyakarta
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 2003, Penggunaan Obat pada Anak,
http://piolk.ubaya.ac.id/datanb/piolk/rasional/20070322154542.pdf,
Surabaya, Indonesia, Diakses tanggal 23 Oktober 2007
Anonim, 2006, British National Formulary 52, BMJ Publishing Group, Great
Britain
Ashadi, T., 1997, Pengupayaan Pengobatan yang rasional, Medika, XXIII, 58-59
Collet, D.M., and Aulton, M.E., 1990, Pharmaceutical Practice, 145, 381, 418-
420, ELBS, United Kingdom
Chalumeau, M., J.M. Treluyer, B. Salanave, R. Assathiany, G.Cheron, N.
Crocheton, C. Rougeron, M. Mares, G. Breart, and G. Pons, 2000, Off Label
and Unlicensed Drug Use Among French Office Based Paediatricians,
http://adc.bmj.com/cgi/content/full/83/6/502, Diakses tanggal 15 Desember
2007
Doyle, R., 2000, Handbook of Pediatric Drug Therapy 2
nd
edition,1-4,
Springhouse, Pennsylvania
Hall, J.G., 2004, Prescription Drug Use by One Million Canadian Children,
http://pediatrics.jwatch.org/cgi/content/full/2004/202/1, Diakses pada 23
Oktober 2007
Jong, G.W., Arnold G. Vulto, Matthijs de Hoog, Kirsten J. M. Schimmel, Dick
Tibboel, and John N. van den Anker, 2001, A Survey of the Use of Off-Label
and Unlicensed Drugs in a Dutch Children's Hospital,
http://pediatrics.aappublications.org/cgi/reprint/108/5/1089, Diakses tanggal
23 Oktober 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Koren, G., 2004, Aspek Khusus farmakologi Perinatal dan Pediatrik, dalam
Katzung, B,G., Farmakologi dasar dan Klinik edisi 8, diterjemahkan oleh
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 475-484,
Salemba Medika, Jakarta
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance L.L., 2003, Drug
Information Handbook, 11
th
Ed., Lexi-comp, Ohio
Laurence, D.R., Bennet, P.N., and Brown, M.J., 1997, Clinical Pharmacology 8
th
edition, 116-120, Churchill Livingstone, United State of America
Lofholm, P.W., dan Bertram, G.K., 2004, Penentuan Penggunaan Obat dan
Penulisan Resep Secara Rasional, dalam Katzung, B,G., Farmakologi dasar
dan Klinik edisi 8, diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, 609-618, Salemba Medika, Jakarta
Munasir, Z., Budi, S., Sjawitri, P. S., Diana, S. T., Yulius, R., Sumadiono, dan
Yusmala, H., 2004, Alergi Imunologi, dalam Poesponegoro, H. D.,
Hadinegoro, S. R. S., (Eds), Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, 7-9,
21-24, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
Nahata, M.C., and Carol Taketomo,2005, Pediatrics, in Di Piro, J.T., (Ed.),
Pharmacotherapy A patophysiologic Approach 6
th
edition, 91-98, Mc Graw
Hill, United States of America
Pratiknya, A.W., 1986, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, 10-17, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Rylance, G., 1987, Drugs For Children, 5-20, World Health Organization,
Copenhagen
Sanjoyo, R., 2007, Obat (Biomedik Farmakologi),
http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/obat.pdf, Yogyakarta, Indonesia,
Diakses tanggal 23 Oktober 2007
Santoso, B., 1996, Principles of Rational Prescribing, Medical Progress, XXIII,
6-9
Soenarto, S. S. Y., Mohammad, J., Hanifah, O., Ina, R., Syamsul, A., Yorva, S.,
dan Budi, S., 2004, Gastroenterologi, dalam Poesponegoro, H. D.,
Hadinegoro, S. R. S., (Eds), Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,
49-52, 64-68, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Supriyatno, B., Darmawan, B. S., Klagus, Y., Cissy, B. K., Dwi, W., Roni, N.,
dan M.S Chandra, 2004, Pulmonologi, dalam Poesponegoro, H. D.,
Hadinegoro, S. R. S., (Eds), Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,
335-366, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
Sutcliffe, A.G., 1999, Prescribing Medicine for Children,
http://www.bmj.com/cgi/content/full/319/7202/70?ijkey=35c48bd0da8f56a3
e6225baba8d3d18a2be5c5e2&keytype2=tf_ipsecsha, Diakses pada 30
September 2007
Stockley, I.H., 2005, Stockleys Drug Interaction, The Pharmaceutical Press,
London
Tatro, D.S., 2001, Drug Interaction Facts, Facts&Comparison, Wolters Kluwer,
St. Louis
Tumbelaka, A.R., Zarkasih, A., Hindra, I.S., Ismoedijanto, Herawati, Y., T.H.
Rampengan, dan Syahril, P., 2004, Infeksi dan Penyakit Tropis, dalam
Poesponegoro, H. D., Hadinegoro, S. R. S., (Eds), Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak, 99-108, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
Turner, S., Alexandra Longworth, Anthony J. Nunn, and Imti Choonara, 1998,
Unlicensed and Off Label Drug Use in Paediatric Wards: Prospective
Study, http://bmj.com/cgi/content/full/316/7128/343, Diakses pada 15
Desember 2007
Widodo, D.P., Irawan, M., Syarif, D. A., Darto, S., Nelly, A., Elisabet, S. H., dan
Iramaswaty, K., 2004, Neurologi, dalam Poesponegoro, H. D.,
Hadinegoro, S. R. S., (Eds), Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,
210-212, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 1. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
A. Racikan pediatri di instalasi farmasi rawat jalan
No Jenis racikan Komposisi (nama generik)
1 Profilas + Pronicy Ketotifen + Siproheptadin
2 Pamol + Luminal Parasetamol + Fenobarbital
3 Pronicy + Cobazim Siproheptadin + Adenosyl cobamide (Ko-enzim B
12
)
4 Pirazinamid + Cobazim Pirazinamid + Adenosyl cobamide (Ko-enzimB12)
5 Profilas + Ryzen Ketotifen + Setrizin
6 Profilas + Histrine Ketotifen + Setrizin
7 Rifampisin + Pehadoxin Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B6
8 Pehadoxin + Cobazim Isoniazid + Vitamin B6 + Adenosyl cobamide (Ko-enzim B12)
9 Rifampisin + Pehadoxin + Pronicy Rifampisin + Isoniazid + Vitamin B
6
+ Siproheptadin
10 Profilas + Histrine + Cobazim Ketotifen + Setrizin + Adenosyl cobamide (Ko-enzim B
12
)
11 Profilas + Pronicy + Setrizin Ketotifen + Siproheptadin + Setrizin
12 Profilas + Histrine + Meptin Ketotifen + Setrizin + Prokaterol HCl
13 Erytrocin + Homoclomin + Dekstrometorfan Eritromisin + Homoklorsiklizin HCl + Dekstrometorfan
14 Aminofilin + Deksametason + Meptin Aminofilin + Deksametason + Prokaterol HCl
15 Pamol + Deksametason + Adona + Vitamin K Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom Na sulfonat + Vitamin K
16 Rhinofed + Mucopect + Homoclomin + Medixon Pseudoefedrin + Terfenadin + Homoklorsiklizin HCl + Metil prednisolon
17 Erytrocin + Meptin + Dekstrometorfan + Mucopect Eritromisin + Prokaterol HCl + Dekstrometorfan + Ambroksol
18 Erytocin + Meptin + Dekstrometorfan + Homoclomin Eritromisin + Prokaterol HCl + Dekstrometorfan + Homoklorsiklizin HCl
19 Sirup thymi + Interhistrin + Profilas + Gliseril guaiakolat +
Bricasma
Sirup thymi + Mebhidrolina napadisilat + Ketotifen + Gliseril guaiakolat +
Terbutalin sulfat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. Racikan pediatri di bangsal anak
No Jenis racikan Komposisi (nama generik)
1 Pamol + Luminal Parasetamol + Fenobarbital
2 Profilas + Pronicy Ketotifen + Siproheptadin
3 Colistine + Vitamin B1 Colistin (Polimiksin B sulfat) + vitamin B1 (thiamin)
4 Pronicy + Cobazim Siproheptadin + Adenosyl cobamide ( Ko-enzim B12)
5 pamol + Deksametason + Adona + Vitamin K Parasetamol + Deksametason + Karbazokrom Na sulfonat + Vitamin K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 2. Distribusi Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
A. Distribusi resep racikan pediatri di instalasi farmasi rawat jalan
Tanggal Jumlah resep
dalam 1 hari
Jumlah resep tanpa racikan
dalam 1 hari
Jumlah resep racikan
dalam 1 hari
% Resep tanpa racikan
dalam 1 hari
% Resep racikan
dalam 1 hari
4 juli 2007 36 6 30 16,7 83,3
5 juli 2007 41 11 30 26,8 73,2
6 juli 2007 55 12 43 21,8 78,2
7 juli 2007 37 6 31 16,2 83,8
9 juli 2007 64 11 53 17,2 82,8
10 juli 2007 36 8 28 22,2 78,8
11 juli 2007 33 4 29 12,1 87,9
12 juli 2007 45 6 39 13,3 86,7
13 juli 2007 45 11 34 24,4 75,6
14 juli 2007 41 12 29 29,3 70,7
16 juli 2007 46 6 40 13,0 87,0
17 juli 2007 51 13 38 25,5 74,5
18 juli 2007 29 7 22 24,1 75,9
19 juli 2007 52 12 40 23,1 76,9
20 juli 2007 37 11 26 29,7 70,3
21 juli 2007 36 15 21 41,7 58,3
23 juli 2007 50 8 42 16,0 84,0
24 juli 2007 41 6 35 14,6 85,4
25 juli 2007 42 16 26 38,1 61,9
26 juli 2007 39 6 33 15,4 84,6
27 juli 2007 42 15 27 35,7 64,3
28 juli 2007 36 7 29 19,4 80,6
30 juli 2007 60 7 53 11,7 83,3
31 juli 2007 46 6 40 13,0 87;0
1 agustus 2007 49 8 41 16,3 83,7
2 agustus 2007 50 7 43 14,0 86,0
3 agustus 2007 62 20 42 32,3 67,7
4 agustus 2007 42 12 30 28,6 71,4
Rata-rata 21,9 78,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. Distribusi resep racikan pediatri di bangsal anak
Tanggal Jumlah resep
dalam 1 hari
Jumlah resep tanpa racikan
dalam 1 hari
Jumlah resep racikan
dalam 1 hari
% Resep tanpa racikan
dalam 1 hari
% Resep racikan
dalam 1 hari
4 juli 2007 20 13 7 65 35
5 juli 2007 29 17 12 58,6 41,4
6 juli 2007 23 12 11 52,2 47,8
7 juli 2007 27 15 12 55,6 44,4
8 juli 2007 26 14 12 53,9 46,2
9 juli 2007 29 16 13 55,2 44,8
10 juli 2007 29 18 11 62,1 37,9
11 juli 2007 27 18 9 66,7 33,3
12 juli 2007 23 14 9 60,9 39,1
13 juli 2007 22 15 7 68,2 31,8
14 juli 2007 23 13 10 56,5 43,5
15 juli 2007 20 14 6 70,00 30,0
16 juli 2007 23 12 11 52,2 47,8
17 juli 2007 25 11 14 44,0 56,0
18 juli 2007 28 13 15 46,4 53,6
19 juli 2007 29 12 17 41,4 58,6
20 juli 2007 23 11 12 47,8 52,2
21 juli 2007 28 12 16 42,9 57,4
22 juli 2007 26 9 17 34,6 65,4
23 juli 2007 25 7 18 28,0 72,0
24 juli 2007 25 10 15 40,0 60,0
25 juli 2007 26 11 15 42,3 57,7
26 juli 2007 28 11 17 39,3 60,7
27 juli 2007 27 12 15 44,4 55,6
28 juli 2007 17 6 11 35,3 64,7
29 juli 2007 18 8 10 44,4 55,6
30 juli 2007 23 11 12 47,9 52,2
31 juli 2007 25 11 14 44,0 56,0
1 agustus 2007 21 8 13 38,1 61,9
2 agustus 2007 24 8 16 33,3 66,7
3 agustus 2007 22 7 15 31,8 68,2
4 agustus 2007 12 4 8 33,3 66,7
Rata rata 48 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 3. Daftar Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yang Teramati Pada Periode Juli 2007
A. Racikan pediatri yang terdiri dari 2 jenis obat
1. Instalasi farmasi rawat jalan
Resep Racikan Jumlah
No
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1 Profilas + Pronicy Ketotifen Hydrogen Fumarat + cyproheptadine Hcl 138
2 Pamol + Luminal Parasetamol + Phenobarbital 88
3 Pronicy + Cobazym Cyproheptadine Hcl + Coenzym B12 28
4 Pirazinamid + Cobazym Pirazinamid + Coenzym B12 22
5 Profilas + Histrin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin diHcl 19
6 Profilas + Ryzen Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl 19
7 Rifampicin + Pehadoxin Rifampicin + Isoniasid + Vitamin B6 6
8 Pehadoxin + Cobazym Isoniasid + Vitamin B6 + Coenzym B12 5
9 Histrin + cobazym Cetrizin DiHCl + Coenzim B12 4
10 Yekamulvita + Prinicy
Vit A + Vit B1 + Vit D2 + Vit B6 + Vit C + Vit B2 + Vit B12 + nikotinamida + Ca
pantotenat + Cyproheptadine Hcl
3
11 Colistine + Vit B1 Colystine sulfate (Polymyxin E Sulphate) + Vit B1 3
12 Curvit Cl + Pronicy
Kurumoid + B1 + B2 + B6 + B12 + b-karoten + Ca pantotenat/dekspantenol +
Kalsium Glutonat + Cyproheptadine Hcl
2
13 Yefamox + CTM Amoksisilina trihidrat + Chlorpheniramine Maleat 2
14 Cloracef + Divens Cephaclor + Ekstrak Phyllanti herba + Ekstrak Nigela Sativa semen 2
15 Paracetamol + Diazepam Paracetamol + Diazepam 2
16 Cotrimoxazole + Metronidazole Sulfametoxazole + Trimetropin + Metronidazole 2
17 Sirup Bactricid + Yekaprim Sulfametoxazole + Trimetropin + Sulfametoxazole + Trimetropin 2
18 Colistine + cobazym Colystine sulfate (Polymyxin E Sulphate) + Coenzym B12 2
19 Sagestan cream + acyclovir cream Gentamicin Sulfate + Acyclovir 2
20 Profilas + Rhinofed Ketotifen Hydrogen Fumarat + Pseudoefedrin + Terfenadine 2
21 Dextromethorphan + Homoclomin Dextromethorphan + Homoclorcyclizine Hcl 1
22 Acyclovir + Homoclomin Acyclovir +Homoclorcyclizine Hcl 1
23 Rifampicin + Pronicy Rifampicin + Cyproheptadine Hcl 1
24 Erytrocin + Nonflamin Erytromicin + Tinoridine Hcl 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
25 Clindamycin + Vitamin B1 Clindamycin HCl + Vitamin B1 1
26 Histrin + Rhinofed Cetrizin DiHCl + Pseudoefedrin + Terfenadine 1
27 Garamycin + Acyclovir Gentamicin Sulfate + Acyclovir 1
28 Osadrox + Luminal Cefadroxil monohydrate + Phenobarbital 1
29 Thiamin + Niacin Thiamin + Niacin 1
30 Strocain P + Vit B1 Polymigel + Vit B1 1
31 Osadrox + Divens plus Cefadroxil monohydrate + Ekstrak Phyllanti Herba + ekstrak Nigella sativa semen 1
32 Nonflamin + Rhinofed Tinoridine Hcl + Pseudoefedrin + Terfenadine 1
33 Cotrimoxazole + Primperan Sulfametoxazole + Trimetropin + Metoclopramide Hcl 1
34 Pehadoxin + Pronicy Isoniasid + Vitamin B6 + Cyproheptadine Hcl 1
35
Isoprinosine + Nonflamin +
Sacc.Lactose
Methisoprinol + Tinoridine Hcl
1
36 Curvit cl + Proris
Kurumoid + B1 + B2 + B6 + B12 + b-karoten + Ca pantotenat/dekspantenol +
Kalsium Glutonat + Ibuprofen
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Bangsal anak
Resep Racikan Jumlah
No
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1 Pamol + Luminal Paracetamol + Phenobarbital 76
2 Profilas + Pronicy Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cyproheptadine Hcl 13
3 Colistine + Vit B1 Colystine sulfate (Polymyxin E Sulphate) + Vit B1 9
4 Pronicy + Cobazym Cyproheptadine Hcl + Coenzym B12 7
5 Profilas + Histrin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin Di HCl 3
6 Pamol + Diazepam Paracetamol + Diazepam 2
Kanamycin + Daun scumpii (Cotinus coggygria Scop.) + protein (kazeinom)
7 Kanamycin + Tanalbin
sumaha (Plus tadshikorum L.)+ Sumahovh (Anacardiaceae)
2
8 Mucopect + Aminofilin Ambroxol Hcl + Aminofilin 1
9 Cefspan + Vit B1 Cefixime + Vit B1 1
10 Aminofilin + Trileptal Aminofilin + Oxcarbazepine 1
11 Diphantoin + Luminal Diphenylhidantoin + Phenobarbital 1
12 Carbamazepin + - Carbamazepin + - 1
13 Profilas + Interhistrin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Mebhydrolin Napadysilate 1
14 Meptin + Mucopect Procaterol Hcl Hemihydrate + Ambroxol Hcl 1
15 Sefadroxil + Dramamine Dimenhydrinate + Sefadroxil 1
16 Homoclomin + Medixon Homoclorcyclizine Hcl + Methylprednisolone 1
17 Rifampisin + Pehadoxin Rifampisin + Isoniasid + Vit B6 1
18 Aminofilin + Meptin Aminofilin + Procaterol Hcl Hemihydrate 1
19 Metronidazole + Cotrimoxazole Metronidazole + Sulfametoxazole + Trimetropin 1
20 Cotrimoxazole + Primperan Sulfametoxazole + Trimetropin + Metoclopramide Hcl 1
Metronidazole + Daun scumpii (Cotinus coggygria Scop.) +
21 Metronidazole + Tanalbin
sumaha (Plus tadshikorum L.)+ Sumahovh (Anacardiaceae) + protein (kazeinom)
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Racikan Pediatri yang Terdiri Dari 3 Jenis Obat
1. Instalasi farmasi rawat jalan
Resep Racikan Jumlah
No
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1 Rifampicin + Pehadoxin + Pronicy Rifampisin + Isoniasid+Vitamin B6+ Cyproheptadine Hcl 52
2 Profilas + Histrin + Cobazym Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Coenzym B12 23
3 Profilas + Pronicy + cetrizin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cyproheptadine Hcl + Cetrizin 20
4 Profilas + Histrin + Meptin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Procaterol Hcl Hemihydrate 7
5 Erytrocin + Homoclomin + Dextromethorphan Erytromicin + Homoclorcyclizine Hcl + Dextromethorphan 6
6 Aminofilin + Dexamethasone + Meptin Aminofilin + Dexamethasone + Procaterol Hcl Hemihydrate 5
7 Acyclovir + Homoclomin + Vit B1 Acyclovir +Homoclorcyclizine Hcl + Vit B1 4
8
Profilas + Histrin + Rhinofed
Ketotifen Hydogen Fumarat + Cyproheptadine Hcl + Pseudoefedrin +
Terfenadine 4
9 Bronsolvan + Cortidex + Salbron Theophylline + Dexamethasone + Salbutamol sulfate 4
10 Pehadoxin + Histrin + Cobazym Isoniasid + Vitamin B6 + Cetrizin DiHcl + Coenzym B12 3
11 Meptin + Dextromethorphan + Homoclomin procaterol Hcl Hemihydrat + Dextromethorphan + Homoclorcyclizine Hcl 3
12 Meptin + Mucopect + Dextromethorphan Procaterol Hcl Hemihydrat + Ambroxol Hcl + Dexthromethorphan 2
13 Rifampicin + Pehadoxin + Cobazym Rifampicin + Isoniasid + Coenzym B12 2
14 Bronsolvan + Salbutamol + Cetrizin Theophylline + Salbutamol + Cetrizine 1
15
Dextromethorphan + Yekaprim + Luminal +
Sacc Lactose
Dextromethorphan + Sulfametoxazole + Trimetropin + Phenobarbital + Sacc
Lactose 1
16
Mucopect + Romilar + Collergis
Ambroxol Hcl + Dextromethorphan Hbr + Bethamethasone +
Dexchlorphenamine maleat 1
17 Profilas + Pronicy + Ryzen Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cyproheptadine HCL + Cetrizin DiHcl 1
18 Yekaprim + Histrin + Vit B1 Sulfametoxazole + Trimetropin + Vit B1 1
19 Aminofilin + Meptin + Chloramphenicol Aminofilin + Procaterol Hcl Hemihydrate + Chloramphenicol 1
20 Erytrocin + homoclomin + Luminal Erytromicin + Homoclorcyclizine Hcl + Phenobarbital 1
21 Rifampisin + Pehadoxin + Pirazinamid Rifampicin + Isoniazid + Vitamin B6 + Pirazinamid 1
22 Cefspan + Histrin + Profilas Cefixime + Cetrizin DiHcl + Ketotifen Hydrogen Fumarat 1
23 Aminofilin + Meptin + osadrox Aminofilin + Procaterol Hcl Hemihydrate + Cefadroxil Monohydrate 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Bangsal anak
Resep Racikan Jumlah
No
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1 Yekaprim + Histrin + Vit B1 Sulfametoxazole + Trimetropin + Cetrizin DiHcl + Vit B1 2
2
Chlorpheniramine Maleat + Meptin +
Dextromethorphan
Chlorpheniramine Maleat + Pracaterol Hcl Hemihydrate +
Dextromethorphan
1
3 Erysanbe + Homoclomin + B1 Erythromycin stearate + Homoclorcyclizine Hcl + B1 1
4
Profilas + Interhistrin + Bricasma
Ketotifen Hydrogen Fumarat + Mebhydrolin Napadysilate + Terbutaline
sulfate 1
5 Salbutamol + Homoclomin + Medixon Salbutamol + Homoclorcyclizine Hcl + Methylprednisolone 1
6 Metronidazole + Cotrimoxazole + Tanalbin
Metronidazole + Sulfametoxazole + Trimetropin + Daun scumpii (Cotinus
coggygria Scop.) + sumaha (Plus tadshikorum L.)+ Sumahovh
(Anacardiaceae) + protein (kazeinom)
1
7 Aminofilin + Dexamethasone + Meptin Aminofilin + Dexamethasone + Procaterol Hcl Hemihydrate 1
8 Profilas + Histrin + Meptin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Procaterol Hcl Hemyhidrate 1
9 Meticol + Curcuma + Dramamine
Di-methionine+Choline bitartrate+Vit B1+mononitrate+Vit B2+Vit
B6+Hcl+Vit B12+Vit E+biotin+ Ca pantothenate+Folic acid + nicotinamide
+ Pulverised curcuma roots + Dimenhydrinate
1
10 Profilas + Pronicy + Cetrizin Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cyprohiptadine Hcl + Cetrizin 1
11 Yekaprim + Profilas + Histrin
Sulfametoxazole + Trimetropin + Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin
DiHcl 1
12 Colistine + Strokain + Luminal Colystine sulfate (Polymyxin E Sulphate) + Polymigel + Phenobarbital 1
13 Erytrocin + Dextromethorphan + Meptin Erytromicin + Dextromethorphan + Procaterol DiHcl 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
C. Racikan pediatri yang terdiri dari 4 jenis obat
1. Instalasi farmasi rawat jalan
Resep Racikan Jumlah
No
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1
Pamol + Dexamethasone + Adona + vitamin K
Paracetamol + Dexamethasone + Carbazochrome Na sulfonate + Vitamin
K
10
2 Rhinofed + Mucopect + Homoclomin + Medixon
Pseudoefedrin + Terfenadine + Ambroxol Hcl + Homoclorcyclizine Hcl +
Methylprednisolone 7
3 Erytrocin + Meptin + Dextromethorphan + Mucopect
Erytromicin + procaterol Hcl Hemihydrate + Dextromethorphan +
Ambroxol Hcl 6
4
Erytrocin + Meptin + Dextromethorphan +
Homoclomin
Erytromicin + procaterol Hcl Hemihydrate + Dextromethorphan
+Homoclorcyclizine Hcl 5
5
Profilas + Histrin + Cobazym + Rhinofed
Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Coenzym B12 +
Pseudoefedrin + Terfenadine
4
6 Climadan + Dexamethasone + Interhistrin + Profilas
Clindamycin Hcl + Dexamethasone + Mebhydrolin Napadysilate +
Ketotifen Hydrogen Fumarat 3
7 Profilas + Histrin + Rhinofed + Meptin
Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Pseudoefedrin +
Terfenadine + Procaterol Hcl Hemihydrate
3
8
Yekaprim + Profilas + Histrin + Rhinofed
Sulfametoxazole + Trimetropin + ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin
DiHcl + Pseudoefedrin
2
9 Salbutamol + Mucopect + Homoclomin + Medixon
Salbutamol + Ambroxol Hcl + Homoclorcyclizine Hcl +
Methylprednisolone 2
10 Cloracef + Dexamethasone + Aminofilin + Meptin Cephaclor + Dexamethason + Aminofilin + Procaterol Hcl Hemihydrate 1
11
Mucopect + Homoclomin + Medixon + Romilar
Ambroxol Hcl + Homoclorcyclizine Hcl + Methylprednisolone +
Dexthromethorphan Hbr
1
12 Rhinofed + Mucopect + Colergis + Osadrox
Pseudoefedrin + Terfenadine + Ambroxol Hcl +Bethamethasone +
Dexchlorphenamine maleat + Cefadroxil monohydrate
1
13 Bronsolvan + Homoclomin + Medixon + Mucopect
Theophylline + Homoclorcyclizine Hcl + Methylprednisolone + Ambroxol
Hcl 1
14 Salbutamol + Homoclomin + Medixon + Rhinofed
Salbutamol + Homoclorcyclizine Hcl + Methylprednisolone +
Pseudoefedrin + Terfenadine 1
15 Aminofilin + Dexamethasone + Meptin + Rovadin Aminofilin + Dexamethasone + Procaterol Hcl Hemihydrate + Spiramycin 1
16 Profilas + Histrin + Rhinofed + Mucopect Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Pseudoefedrin +
Terfenadine + Ambroxol Hcl
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
17
Erytrocin + Aminofilin + Dextromethorphan +
Dexamethasone
Erytromicin + Aminofilin + Dextromethorphan + Dexamethasone 1
18
Meptin + Mucopect + Dextromethorphan +
Homoclomin
Procaterol Hcl Hemihydrate + Ambroxol Hcl + Dextromethorphan +
Homoclorcyclizine Hcl 1
19 Climadan + Nonflamin + Homoclomin + Vit B1 Clindamycin Hcl + Tinoridine Hcl + Homoclorcyclizine Hcl + Vit B1 1
Ambroxol Hcl + Tinoridine Hcl + Dextromethorphan Hbr +
20 Mucopect + Nonflamin + Collergis + Romilar
Bethamethasone + Dexchlorphenamine maleat
1
21 Meptin + Dextromethorphan + Homoclomin + Profilas
Procaterol Hcl Hemihydrate + Dextromethorphan + Homoclorcyclizine Hcl
+ Ketotifen Hydrogen Fumarat
1
22
Erytrocin + Homoclomin + Dextromethorphan +
Luminal
Erytromicin + Homoclorcyclizine Hcl + Dextromethorphan +
Phenobarbital 1
23 Erytrocin + Homoclomin + Mucopect + Medixon
Eryrhromicin + Homoclorcyclizine Hcl + Ambroxol Hcl +
Methylprednisolone 1
24
Profilas + Histrin + Rhinofed + Cobazym
Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Pseudoefedrin +
Terfenadine + Coenzym B12
1
2. Bangsal anak
Resep Racikan Jumlah
No
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1 Paracetamol + Dexamethasone + Adona + Vitamin K Paracetamol + Dexamethasone + Carbazochrome Na sulfonate + Vitamin
K
9
2 Profilas + Interhistrin + Bricasma + Codein Ketotifen Hydrogen Fumarat + Mebhydrolin Napadysilate + Terbutaline
sulfate + Codein
1
3 Salbutamol + Mucopect + Homoclomin + Medixon Salbutamol + Ambroxol Hcl + Homoclorcyclizine Hcl +
Methylprednisolone
1
4 Sirup Thymi + Interhistrin + Profilas + Bricasma Ekstrak Thymi + Mebhydrolin Napadysilate + Ketotifen Hydrogen
Fumarat + Terbutaline Sulfate
1
5 Profilas + Histrin + Homoclomin + Rhinofed Ketotifen Hydrogen Fumarat + Cetrizin DiHcl + Homoclorcyclizine Hcl +
Pseudoefedrin + Terfenadine
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
D. Racikan pediatri yang terdiri dari 5 jenis obat
1. Instalasi farmasi rawat jalan
No Resep Racikan Jumlah
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1
Salbutamol + Mucopect + Homoclomin
+ Medixon + Rhinofed
Salbutamol + Ambroxol Hcl + Homoclorcyclizine Hcl +
Methylprednisolone + Pseudoefedrin + Terfenadine
2
Theopylline + Homoclorcyclizine Hcl + Methylprednisolone +
2
Bronsolvan + Homoclomin + Medixon +
Mucopect + Rhinofed Ambroxol Hcl + Pseudoefedrin + Terfenadine
1
3
Sirup Thymi + Aquadest + Interhistrin +
Profilas + GG
Ekstrak Thymi + Aquadest + Mebhydrolin Napadysilate + GG +
Ketotifen Hydrogen Fumarat 1
Erytromicin + Homoclorcyclizine Hcl + Ambroxol Hcl +
4
Erytrocin + Homoclomin + Mucopect +
Meptin + Dextromethorphan Procaterol Hcl Hemihydrate + Dextromethorphan
1
2. Bangsal anak
No Resep Racikan Jumlah
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1
Salbutamol + Mucopect + Homoclomin
+ Medixon + Rhinofed
Salbutamol + Ambroxol Hcl + Homoclorcyclizine Hcl +
Methylprednisolone + Pseudoefedrin + Terfenadine
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
E. Racikan pediatri yang terdiri dari 6 jenis obat
1. Instalasi farmasi rawat jalan
No Resep Racikan Jumlah
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
Ekstrak Thymi + Aquadest + Mebhydrolin Napadysilate
+ GG + 1
Sirup Thymi + Aquadest + Interhistrin + Profilas
+ GG + Bricasma
Ketotifen Hydrogen Fumarat + Terbutaline Sulfate
10
Ekstrak Thymi + Aquadest + Mebhydrolin Napadysilate
+ GG + 2
Sirup Thymi + Aquadest + Interhistrin + Profilas
+ GG + Dexamethasone
Ketotifen Hydrogen Fumarat + Dexamethasone
1
2. Bangsal anak
No Resep Racikan Jumlah
Jenis Racikan Komposisi Penggunaan
1
Sirup Thymi + Aquadest + Interhistrin + Profilas + GG
+ Bricasma
Ekstrak Thymi + Aquadest + Mebhydrolin Napadysilate + GG
+ Ketotifen Hydrogen Fumarat + Terbutaline Sulfate
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Keterangan
*
= dosis dan indikasi berdasarkan BNF 52 (British National Formulary 52)
**
= dosis dan indikasi berdasarkan IONI (Informatorium Obat National Indonesia) tahun 2000
***
= dosis dan indikasi berdasarkan MIMS
Keterangan evaluasi Indikasi
X = Indikasi penggunaan racikan tidak sesuai dengan indikasi dari referensi
XX = Indikasi penggunaan dari salah satu komposisi racikan tidak sesuai dengan indikasi dari referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Keterangan
a = adona
c = cobazim
d = deksametason
i = isoniazid
k = vitamin K
l = luminal
p = parasetamol
r = rifampisin
m = meptin
t = terfenadin
aq = aquadest
B
1
= vitamin B
1
B
6
= vitamin B
6
ce = setrizin
gg = gliseril guaiakolat
pe = pehadoxin
me = medixon
mu = mucopect
ry = ryzen
bri = bricasma
ery = erytrocin
his = histrine
pse = pseudoefedrin
pza = pirazinamid
colis = colistine
homo = homoclomin
inter = interhistrin
prof = profilas
pron = pronicy
amino = aminofilin
thymi = sirup thymi
dextro =dekstrometorfan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 4. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien Pediatri Di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta Periode Juli 2007
A. Parasetamol + Fenobarbital
1. Regimen dosis: 3 x sehari
Keterangan
= dosis parasetamol dan fenobarbital dapat ditingkatkan

= dosis fenobarbital dapat ditingkatkan

= kurangi dosis fenobarbital

= dosis parasetamol dapat ditingkatkan


No Dosis
(mg)
Indikasi BB
(kg)
Umur Dosis Referensi
1 p = 75; l = 10 Diare cair akut
(x)
6,9 4 bulan
2 p = 125; l = 15 Diare cair akut
(x)
13 3 tahun
3 p = 75; l =10 Demam
(xx)
6,3 2 bulan
4 p = 75; l = 10 Diare dan muntah
(x)
9 1 tahun 10 bulan
5 p = 166,67; l = 15 Kejang demam 11 1 tahun 3 bulan P = 110-165 mg setiap 4-6 jam; l = 66-88 mg/hari
()
6 p = 100; l = 15 Demam
(xx)
9 1 tahun 1 bulan
7 p = 166,67; l = 15 Demam
(xx)
12 3 tahun 2 bulan
8 p = 250; l = 15 Demam
(xx)
25 7 tahun 9 bulan
9 p = 125; l = 15 Demam
(xx)
12 1 tahun 6 bulan
10 p = 83,33; l = 10 Febris hari ke-3
(xx)
7,2 6 bulan
11 p = 150; l = 15 Demam
(xx)
15 4 tahun
12 p = 125; l = 15 Febris hari ke-2
(xx)
12 2 tahun
13 p = 250; l = 15 Demam
(xx)
35,5 10 tahun 6 bulan
14 p = 83,33; l = 10 Bronkitis akut
(x)
8,5 8 bulan
15 p = 125; l = 15 Kejang demam 12,5 1 tahun 6 bulan p = 125-187,5 mg setiap 4-6 jam; l = 75-100mg/hari
()
16 p = 125; l = 15 Kejang demam 10,4 1 tahun 4 bulan p = 104-156 mg setiap 4-6 jam; l = 62,4-83,2mg/hari
()
17 p = 100; l = 10 Diare cair akut
(x)
10 1 tahun 6 bulan
18 p = 83,33; l = 10 Kejang demam 8,7 10 bulan P = 87-130,5 mg setiap 4-6 jam; l = 43,5-69,6mg/hari
()
19 p = 100; l = 10 GEA dehidrasi
(x)
7,8 11 bulan
20 p = 150; l = 15 Demam
(xx)
15 7 tahun
21 p = 250; l = 15 Febris
(xx)
28 6 tahun 8 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
22 p = 150; l = 15 ISPA; asma
(x)
14 2 tahun 10 bulan
23 p = 150; l = 15 Demam
(xx)
14 5 tahun 1 bulan
24 p = 150; l = 15 Febris hari ke-1
(xx)
12 2 tahun
25 p = 150; l = 15 Demam
(xx)
14,5 5 tahun 3 bulan
26 p = 125; l =15 Diare cair akut
(x)
11 1 tahun 11 bulan
27 p = 100; l = 10 Vomitus dehidrasi
(x)
9,8 1 tahun 3 bulan
28 p = 100; l = 10 Demam
(xx)
10 2 tahun 8 bulan
29 p = 75; l = 5 Demam
(xx)
4,7 5 bulan
30 p = 100; l =10 Demam
(xx)
10 1 tahun 9 bulan
31 p = 250; l = 15 Febris hari ke-3
(xx)
36 12 tahun 10 bulan
32 p = 100; l = 10 Vomitus dehidrasi
(x)
9,8 1 tahun 3 bulan
33 p = 100; l = 10 Diare cair akut
(x)
9,5 1 tahun 1 bulan
34 p = 100; l = 10 Epilepsi
(xx)
10,3 1 tahun 7 bulan
35 p = 100; l = 10 Demam
(xx)
10 1 tahun 7 bulan
36 p = 166,67; l = 15 DHF II
(xx)
- 7 tahun 2 bulan
37 p = 166,67; l = 15 Demam
(xx)
19 4 tahun 4 bulan
38 p =150; l = 15 Diare cair akut
(x)
9 1 tahun 0 bulan
39 P = 100; l = 10 Febris hari ke-2 ; kejang 9 1 tahun 2 bulan p = 90-135 mg setiap 4-6 jam; l = 54-72 mg/hari
()
40 p = 150; l = 15 Diare cair akut
(x)
19 4 tahun 5 bulan
41 p = 75; l = 10 Febris hari ke-7
(xx)
6 5 bulan
42 p = 100; l = 10 Demam
(xx)
9,6 2 tahun
43 p = 125; l = 15 Demam
(xx)
16 6 tahun 9 bulan
44 p = 125; l = 15 Demam
(xx)
13 2 tahun 8 bulan
45 p = 166,67; l = 15 Demam
(xx)
16 3 tahun 7 bulan
46 p = 62,5; l = 7,5 Demam
(xx)
6,4 6 bulan
47 p = 150; l = 15 Bronkitis
(x)
- 4 tahun 5 bulan
48 p = 166,67; l = 15 DF
(xx)
15 2 tahun 7 bulan
49 p = 100; l = 10 Febris hari ke-3
(xx)
9 2 tahun 6 bulan
50 p = 100; l = 10 Demam)
(xx)
11 1 tahun 1 bulan
51 p = 166,67; l = 15 Febris hari ke-10
(xx)
14,5 3 tahun 10 bulan
52 p = 125; l = 15 GEA dehidrasi
(x)
14 4 tahun 2 bulan
53 p = 62,5; l = 10 Demam hari ke 3
(xx)
7,8 8 bulan
54 p = 125; l = 15 Demam
(xx)
13 2 tahun
55 p = 150; l = 15 Demam 7 hari
(xx)
18 5 tahun 10 bulan
56 p = 100; l = 10 DF
(xx)
8 1 tahun 4 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Regimen dosis : 4 x sehari
No Dosis
(mg)
Indikasi BB (kg) Umur
1 p = 166,67; l = 15 Febris hari ke-1
(xx)
15 2 tahun 1 bulan
2 p = 200; l = 15 GEA dehidrasi
(x)
5,5 2 bulan
3 P = 200; l = 15 Febris hari ke-4
(xx)
20 5 tahun 3 bulan
4 p= 200; l = 15 Diare cair akut
(x)
19 1 tahun 5 bulan
5 p= 100; l = 10 Demam dengue
(xx)
9 1 tahun 5 bulan
6 p = 83,33; l = 10 Diare disentiform
(x)
8,3 1 tahun
7 p = 250; l = 15 Demam
(x)
27 9 tahun
8 p = 100; l =10 Demam
(xx)
10,3 11 bulan
9 P = 250; l =15 Febris hari ke-3 (DF-DHF)
(xx)
24 4 tahun 7 bulan
10 p = ; l = - Febris hari ke-2
(xx)
7,7 9 bulan
11 p = 50; l = 5 Febris hari ke-1
(xx)
5 1 bulan
12 p = 150; l = 15 Muntah profuse
(x)
15 3 tahun 2 bulan
13 p = 100; l = 10 Febris hari ke-2
(xx)
9 9 bulan
14 p = 350; l = 15 Febris hari ke-3
(xx)
36 12 tahun 10 bulan
15 p = 166,67; l = 15 Febris hari ke-1
(xx)
18 5 tahun 7 bulan
16 p = 100; l = 10 Demam 5 hari
(xx)
9,1 9 bulan
17 p = 100; l = 10 Diare kronis ; underweight
(x)
10 2 tahun 2 bulan
18 p = 100; l = 10 Demam
(xx)
8 0 tahun 8 bulan
19 p = 125; l = 15 GEA dehidrasi
(x)
13 3 tahun 3 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
B. Ketotifen + Siproheptadin
Regimen dosis = 1 x sehari
Keterangan :
: dosis ketotifen dan siproheptadin dapat ditingkatkan
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan dan kurangi dosis ketotifen
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
No Dosis (mg) Indikasi BB
(kg)
Umur Dosis Referensi (mg/ hari)
1 prof = 0,5 ; pron = 0,5 Febris konvulsi
(x)
14 2 tahun 5 bulan
2 prof = 0,5 ; pron = 2 Infeksi virus tak khas
(x)
25 7 tahun 9 bulan
3 prof = 0,25 ; pron = 0,5 Bronkitis
(xx)
12 1 tahun 6 bulan
4 prof = 0,5 ; pron = 1 Febris hari ke -2
(x)
12 2 tahun
5 prof = 0,25 ; pron = 0,5 Asma 11 1 tahun prof
**
= 0,3; pron = 2,8
()
6 prof = 0,25 ; pron = 0,67 Bronkitis
(xx)
8,5 8 bulan
7 prof = 0,5 ; pron = 1 Asma 14 2 tahun prof
**
= 0,4; pron = 3,5
()
8 prof = 0,5 ; pron = 1 Batuk
(x)
14 5 tahun 1 bulan
9 prof = 0,25 ; pron = 0,5 Asma 10 1 tahun 9 bulan prof
**
= 0,3; pron = 2,5
()
10 prof = 0,5 ; pron = 0,8 Bronkiolitis
(xx)
9,6 2 tahun
11 prof = 0,5 ; pron = 1 Bronkitis akut
(xx)
16 6 tahun 9 bulan
12 prof = 0,5 ; pron = 1 Bronkitis
(xx)
- 4 tahun 5 bulan
13 prof = 0,25 ; pron = 0,5 Sesak nafas 9 2 tahun 6 bulan prof
**
= 0,3; pron = 2,3
()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
C. Siproheptadin + Ko-enzim B
12
Regimen dosis : 1 x sehari
Keterangan :
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan dan kurangi dosis ko-enzim B
12
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur
1 pron = 1; c = 0,75 Diare cair akut
(x)
13 3 tahun
2 pron = 0,25; c = 0,75 Anorexia
(xx)
12 1 tahun 4 bulan
3 pron = 2; c = 1,5 Infeksi virus tak khas
(x)
36 11 tahun 10 bulan
4 pron = 2; c = 1,5 DHF II
(x)
- 7 tahun 2 bulan
5 pron = 1; c = 1,5 Diare cair akut
(x)
10 1 tahun 4 bulan
6 pron = 2; c = 0,75 Infeksi virus tak khas
(x)
27 8 tahun 9 bulan
7 pron = 1; c = 0,75 Infeksi saluran kemih
(x)
18 5 tahun 10 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D. Colistine + Vitamin B
1
Regimen dosis : 3 x sehari
Ketrangan :
: dosis colistine dapat ditingkatkan dan kurangi dosis vitamin B1
No Dosis Indikasi BB
(Kg)
Umur Dosis Referensi (mg/hr)
1 colis = 150.000 iu;
B
1
= 10 mg
GEA 15 2 tahun 1 bulan colis
*
= 964.285,7 1.928.571,4 iu/hari;
B1 = 0,7 mg/hari
()
2 colis = 200.000 iu;
B1 = 10 mg
Diare cair akut 19 1 tahun 5 bulan colis
*
= 1.221.428,6 2.442.857,1 iu/hari;
B
1
= 0,7 mg/hari
()
3 colis = 125.000 iu;
B
1
= 10mg
Diare disentiform
(xx)
8,3 1 tahun
4 colis = 75.000 iu;
B1 = 10 mg
Febris hari ke-1
(x)
5 1 bulan
5 colis = 150.000 iu;
B
1
= 10 mg
Meteorism
(x)
14,5 3 tahun 10 bulan
6 colis = 150.000 iu;
B1 = 10 mg
GEA 14 4 tahun 2 bulan colis
*
= 900.000 1.800.000 iu/hari;
B
1
= 0,9mg/hari
()
7 colist = 125.000 iu;
B
1
=10mg
Diare kronis
(xx)
10 2 tahun 2 bulan
8 colis = 150.000 iu;
B1 = 10
GEA 13 3 tahun 3 bulan colis
*
= 835.714,3 1.671.428,6 iu/hari;
B
1
= 0,7 mg/hari
()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
E. Parasetamol + deksametason + Karbazokrom Na sulfonat + Vitamin K
Regimen dosis : 3 x sehari
Keterangan :
: dosis parasetamol , deksametason dan vitamin K dapat ditingkatkan
: dosis parasetamol dan deksametason dapat ditingkatkan dan kurangi dosis vitamin K
: dosis parasetamol dan deksametason dapat ditingkatkan
No Dosis
(mg)
Indikasi BB
(kg)
Umur
1 p = 100 ; d = 0,2; a = 2; K = 0,4 Demam
(xx)
9 8 bulan
2 p = -; d = - ; a = - ; K= - Demam
(xx)
12 3,2 tahun
3 p = - ; d = - ; a = - ; K= - Demam
(xx)
12 3 tahun 2 bulan
4 p = 100; d = 0,2; a = 2 ; K = 2 Bronkitis asmatis
(x)
9,3 1 tahun 6 bulan
5 p = 100; d = 0,2 ; a = 2 ; K = 2 Febris hari ke -3
(xx)
10,6 10 bulan
6 p = 75 ; d = 0,167; a = 1,67; K = 1,67 Demam
(xx)
8 10 bulan
7 p = 100; d = 0,2; a = 2 ; K = 2 Diare akut
(x)
10,3 2 tahun
8 p = 125; d = 0,25; a = 2,5; K= 2,5 Demam
(xx)
13 1 tahun 4 bulan
9 p = 75; d = 0,167; a = 1,67; K = 1,67 Panas hari ke-3
(xx)
7,8 8 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Keterangan
* : dosis dan indikasi berdasarkan British National formulary 52 (BNF 52)
** : dosis dan indikasi berdasarkan Infomatorium Obat National Indonesia tahun 2000 (IONI)
*** : dosis dan indikasi berdasarkan MIMS
Keterangan Evaluasi Dosis
X = Indikasi penggunaan racikan tidak sesuai dengan indikasi dari referensi
XX = Indikasi penggunaan dari salah satu komposisi racikan tidak sesuai dengan indikasi dari referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Keterangan
a = adona
c = cobazim
d = deksametason
i = isoniazid
k = vitamin K
l = luminal
p = parasetamol
r = rifampisin
m = meptin
t = terfenadin
aq = aquadest
B
1
= vitamin B
1
B
6
= vitamin B
6
ce = setrizin
gg = gliseril guaiakolat
pe = pehadoxin
me = medixon
mu = mucopect
ry = ryzen
bri = bricasma
ery = erytrocin
his = histrine
pse = pseudoefedrin
pza = pirazinamid
colis = colistine
homo = homoclomin
inter = interhistrin
prof = profilas
pron = pronicy
amino = aminofilin
thymi = sirup thymi
dextro = dekstrometorfan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 5. Evaluasi Indikasi dan Dosis Racikan untuk Pasien Pediatri Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
A. Racikan yang terdiri dari 2 jenis obat
1. Siproheptadin + Ketotifen
a. Ketotifen 0,5 mg + Siproheptadin 1 mg
Regimen dosis : 1 x sehari
Keterangan :
: dosis ketotifen dan siproheptadin dapat ditingkatkan
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan dan kurangi dosis ketotifen
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
No Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 Riwayat keluarga : ibu asma 24 8 tahun prof
**
= 1 ; pron = 6
()
2 Diare
(x)
15 3 tahun 4 bulan
3 Kontrol ; riwayat asma 15 4 tahun 6 bulan prof
**
= 0,4 ; pron = 3,8
()
4 Batuk
(x)
16,5 4 tahun 6 bulan
5 Pilek 2 hari
(x)
- 2 tahun 10 bulan
6 3 hari batuk
(x)
- 6 tahun 2 bulan
7 Batuk
(x)
20 5 tahun 10 bulan
8 Pilek
(x)
19 9 tahun 2 bulan
9 Pilek
(x)
13,64 4 tahun 5 bulan
10 ISPA
(x)
19 6 tahun 10 bulan
11 Riwayat : bronkitis asmatis 16,5 4 tahun 10 bulan prof
**
= 0,5 ; pron = 4,1
()
12 Pilek
(x)
- 1 tahun 2 bulan
13 Asma 27 11 tahun prof
**
= 0,7 ; pron = 6,2
()
14 Pilek
(x)
14 3 tahun 5 bulan
15 Infeksi virus tak khas
(x)
14 3 tahun 2 bulan
16 Muntah
(x)
17,5 5 tahun
17 Pilek
(x)
25 8 tahun 6 bulan
18 Batuk
(x)
14 3 tahun 2 bulan
19 BKB
(x)
18 4 tahun 3 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
20 ISPA
(x)
22 3 tahun 4 bulan
21 Sesak nafas 23,5 7 tahun 8 bulan prof
**
= 0,7 ; pron = 5,9
()
22 Pilek
(x)
15 3 tahun 3 bulan
23 Batuk
(x)
19 4 tahun 8 bulan
24 Sesak jika kedinginan 17 6, 5 tahun prof
**
= 0,5 ; pron = 4,2
()
25 Sesak nafas 24 8 tahun 2 bulan prof
**
= 0,7 ; pron = 6
()
26 ISPA
(x)
22 7 tahun
27 ISPA
(x)
18 3 tahun 3 bulan
28 BKB
(x)
22,5 7 tahun
29 Pilek
(x)
15 3 tahun 10 bulan
30 Pilek
(x)
20 3 tahun 9 bulan
31 Hidung tersumbat
(x)
16 2 tahun 5 bulan
32 riw. Keluarga : asma 16 3 tahun 9 bulan prof
**
= 0,5 ; pron = 4
()
33 BKB
(x)
16 3 tahun 7 bulan
34 Pilek
(x)
22,5 5 tahun 8 bulan
35 Pilek
(x)
28 8 tahun 0 bulan
36 Infeksi virus tak khas
(x)
35,5 10 tahun 6 bulan
37 Batuk
(x)
20 6 tahun 2 bulan
38 BKB
(x)
17 5 tahun 2 bulan
39 BKB
(x)
18,5 5 tahun 1 bulan
40 Pilek
(x)
19 3 tahun 9 bulan
41 Post diare
(x)
22 5 tahun 3 bulan
42 Asma 22 8 tahun 3 bulan prof
**
= 0,6 ; pron = 5,5
()
43 Asma 25 8 tahun 7 bulan prof
**
= 0,7 ; pron = 6,2
()
44 Asma 27,5 11 tahun 0 bulan prof
**
= 0,8 ; pron = 6,9
()
45 Batuk
(x)
13 1 tahun 10 bulan
46 Pilek
(x)
22 6 tahun 7 bulan
47 Rhinitis
(xx)
14 2 tahun 8 bulan
48 Batuk
(x)
16 4 tahun 6 bulan
49 Batuk
(x)
19 6 tahun 4 bulan
50 ISPA
(x)
22 7 tahun 2 bulan
51 Demam
(x)
18 7 tahun 4 bulan
52 Pilek
(x)
14 4 tahun 10 bulan
53 Pilek
(x)
12 3 tahun 4 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
54 Muntah
(x)
12 4 tahun 8 bulan
55 ISPA
(x)
15,12 4 tahun 1 bulan
56 BKB
(x)
13,9 2 tahun 5 bulan
57 Batuk
(x)
31 8 tahun 2 bulan
58 - 27 11 tahun 1 bulan
59 Batuk
(x)
16 5 tahun 2 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
b. Ketotifen 0,25 mg + Siproheptadin 0,5 mg
Regimen dosis : 1 x sehari
Keterangan :
: dosis ketotifen dan siproheptadin dapat ditingkatkan
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
No Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 Pilek
(x)
8 1 tahun 1 bulan
2 Pilek
(x)
15,5 2 tahun 1 bulan
3 Pilek 2 minggu
(x)
4,50 27 hari
4 Pilek
(x)
7,88 8 bulan
5 ISPA
(x)
10 2 tahun 2 bulan
6 Pilek
(x)
14 2 tahun
7 Riwayat : bronkiolitis asmatis 10 1 tahun 3 bulan prof
**
= 0,2 ; pron = 2,5
()
8 Imunisasi campak
(x)
2,927 8 bulan
9 Pilek 1 minggu
(x)
8 11 bulan
10 Pilek
(x)
9 8 bulan
11 Pilek
(x)
12 1 tahun 4 bulan
12 Riw : bronkitis asmatis 9 1 tahun 7 bulan prof
**
= 0,3 ; pron = 2,3
()
13 ISPA
(x)
10 1 tahun 3 bulan
14 BKB
(x)
10,4 8 bulan
15 ISPA
(x)
10 1 tahun
16 Sesak nafas 10 1 tahun 4 bulan prof
**
= 0,2 ; pron = 2,5
()
17 Bronkitis
(xx)
6 2 bulan
18 Pilek
(x)
9,9 11 bulan
19 Pilek
(x)
8,61 1 tahun 2 bulan
20 Post febris
(x)
14 2 tahun 6 bulan
21 Pilek
(x)
9,46 8 bulan
22 Bronkitis
(xx)
- 8 bulan
23 ISPA
(x)
9,61 8 bulan
24 BKB
(x)
12 2 tahun
25 BKB
(x)
15 1 tahun 10 bulan
26 ISPA
(x)
7,22 6 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
27 Pilek
(x)
12 2 tahun 2 bulan
28 BKB
(x)
8,25 7 bulan
29 Batuk
(x)
8,47 7 bulan
30 ISPA
(x)
6,4 4 bulan
31 Batuk
(x)
12,5 2 tahun 5 bulan
32 - 13 2 tahun 3 bulan
33 BKB
(x)
- 2 tahun 5 bulan
34 Bronkitis asmatis 13 2 tahun 4 bulan prof
**
= 0,4 ; pron = 3,3
()
35 ISPA
(x)
10 1 tahun 4 bulan
36 Alergi dingin 8 9 bulan prof
**
= 0,2 ; pron = 2
()
37 BKB
(x)
8,31 7 bulan
38 Batuk ; riw : bronkitis
(xx)
8,45 9 bulan
39 ISPA
(x)
9 1 tahun 2 bulan
40 Imunisasi campak
(x)
8,67 8 bulan
41 Pilek ; riw : bronkitis
(xx)
8,8 1 tahun 1 bulan
42 - 9,1 8 bulan
43 Post infeksi virus tak khas
(x)
7,430 7 bulan
44 Demam
(x)
12,5 2 tahun 6 bulan
45 ISPA
(x)
- 3 tahun
46 Pilek ; hidung tersumbat
(x)
10 9 bulan
47 Pilek
(x)
10 1 tahun 7 bulan
48 Pilek
(x)
7,63 7 tahun 3 bulan
49 ISPA
(x)
6,720 5 bulan
50 Pilek
(x)
10 7 bulan
51 - 9 1 tahun 2 bulan
52 Pilek
(x)
12 1 tahun 7 bulan
53 Demam
(x)
8,96 9 bulan
54 Pilek
(x)
14,5 2 tahun 7 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Parasetamol + Fenobarbital
a. Regimen dosis = 3 x sehari
Keterangan =
: dosis parasetamol dan fenobarbital dapat ditingkatkan
: dosis fenobarbital dapat ditingkatkan
No Dosis
(mg)
Indikasi BB
(Kg)
Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 p = 83,33 ; l = 10 Demam
(xx)
6,7 8 bulan
2 p = 83,33 ; l = 10 Demam
(xx)
6,5 4,5 bulan
3 p = 83,33 ; l = 10 Demam
(xx)
6,59 3 bulan
4 p = 83,33 ; l = 10 Demam
(xx)
- 1 tahun 3 bulan
5 p = 83,33 ; l = 10 Demam
(xx)
7,63 7 tahun 3 bulan
6 p = 100 ; l = 10 Demam mulai malam
(xx)
11,5 1 tahun 1 bulan
7 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
9,46 8 bulan
8 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
9,31 8 bulan
9 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
11 1 tahun 8 bulan
10 p = 100 ; l = 10 Pilek
(x)
10 9 bulan
11 p = 125 ; l = 15 Demam 4 hari
(xx)
12,62 2 tahun 8 bulan
12 p = 125 ; l = 15 Demam, riwayat. kejang 13,64 4 tahun 5 bulan P = 136,4 204,6 mg tiap 4-6 jam ; l = 81,8 109,1 mg/hari
()
13 p = 125 ; l = 15 Demam
(xx)
13 2 tahun 3 bulan
14 p = 125 ; l = 15 Demam ; riw. kejang 12,5 2 tahun 6 bulan P = 125 187,5 mg tiap 4-6 jam ; l = 75 100 mg/hari
()
15 p = 125 ; l = 15 ISPA
(x)
- 3 tahun
16 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
12 2 tahun 1 bulan
17 p = 166,67 ; l = 15 Demam 2 hari ; riw. kejang 14 3 tahun 5 bulan P = 140 210 mg tiap 4-6 jam ; l = 84 112 mg/hari
()
18 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
15,5 5 tahun 6 bulan
19 p = 166,67 ; l = 15 Demam 4 hari
(xx)
19 4 tahun 6 bulan
20 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
15 5 tahun 8 bulan
21 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
15,5 2 tahun 10 bulan
22 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
14 4,5 tahun
23 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
16 4 tahun 9 bulan
24 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
14,5 4 tahun 7 bulan
25 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
22 6 tahun 7 bulan
26 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
18 7 tahun 4 bulan
27 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
13 3 tahun 4 bulan
28 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
20 6 tahun 6 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
29 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
19 4 tahun 8 bulan
30 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
15,12 4 tahun 1 bulan
31 P = 250 ; l = 15 Sakit perut
(x)
22 4 tahun 11 bulan
32 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
34,5 7 tahun
33 P = 250 ; l = 15 BKB
(x)
24 5 tahun
34 P = 250 ; l = 15 Demam 3 hari
(xx)
24 4 tahun 4 bulan
35 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
24 9 tahun 5 bulan
36 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
28 8 tahun
37 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
28 10 tahun 4 bulan
38 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
39 8 tahun 11 bulan
39 P = 250 ; l = 15 Demam ; riw. kejang 20 6 tahun 2 bulan P = 200 300 mg tiap 4 6 jam ; l = 80 120 mg/hari
()
40 P = 250 ; l = 15 Demam hari ke 3
(xx)
39 8 tahun 9 bulan
41 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
28 9 tahun 7 bulan
42 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
30 9 tahun 1 bulan
43 P = 250 ; l = 15 Demam
(xx)
54 12 tahun 4 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Regimen dosis : 4 x sehari
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi (mg/hari)
1 p = 83,33 ; l = 10 Riwayat Bronkopneumonia
(x)
7,92 10 bulan
2 p = 83,33 ; l = 10 Demam
(xx)
7,48 7 bulan
3 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
8,2 1 tahun 4 bulan
4 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
9,4 7 bulan
5 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
8,5 8 bulan
6 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
10 1 tahun 7 bulan
7 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
8,5 1 tahun 2 bulan
8 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
7,8 8 bulan
9 p = 100 ; l = 10 Batuk pilek
(x)
9,7 1 tahun 10 bulan
10 p = 100 ; l = 10 Demam
(xx)
9,7 1 tahun 7 bulan
11 p = 125 ; l = 15 Demam
(xx)
11,5 1 tahun
12 p = 125 ; l = 15 Kejang demam 10,4 1 tahun 4 bulan P = 104 156 mg tiap 4-6 jam ; l = 62,4 83,2 mg/hari
()
13 p = 125 ; l = 15 Demam ; riw. kejang 12,4 2 tahun 4 bulan P = 124 186 mg tiap 4-6 jam ; l = 74,4 99,2 mg/hari
()
14 p = 166,67 ; l = 15 Batuk pilek
(x)
13,4 1 tahun 8 bulan
15 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
13 1 tahun 9 bulan
16 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
14 4 tahun 9 bulan
17 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
15,5 5 tahun
18 p = 166,67 ; l = 15 Demam
(xx)
14,5 4 tahun 4 bulan
19 p = 166,67 ; l = 15 Diare
(x)
13 1 tahun 9 bulan
20 p = 225 ; l = 15 - 22 5 tahun 3 bulan
21 p = 225 ; l = 15 Batuk
(x)
21 7 tahun
22 p = 225 ; l = 15 Demam
(xx)
21 6 tahun 10 bulan
23 p = 175 ; l = 15 Demam
(xx)
17,5 5 tahun 9 bulan
24 p = 175 ; l = 15 Demam
(xx)
16 6 tahun 5 bulan
25 p = 175 ; l = 15 Demam
(xx)
- 3 tahun 7 bulan
26 p = 75 ; l = 5 Demam
(xx)
6,7 8 bulan
27 p = 200 ; l = 15 Kejang demam 17,5 3 tahun 6 bulan P = 175 262,5 mg tiap 4-6 jam ; l = 105-140 mg/hari
()
28 p = 275 ; l = 15 - 26 7 tahun
29 p = 400 ; l = 10 Kontrol riwayat bronkitis
(x)
32 10 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Siproheptadin + Ko-enzim B
12
a. Siproheptadin 1 mg + Ko-enzim B12 0,75 mg
Regimen dosis = 1 x sehari
Keterangan :
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan dan kurangi dosis ko-enzim B12
No Indikasi Berat Badan (kg) Umur
1 Pre infeksi virus tak khas
(x)
15,5 3 tahun 9 bulan
2 Sakit perut
(x)
15,5 4 tahun 6 bulan
3 BAB cair
(x)
9 1 tahun 1 bulan
4 Post diare
(x)
9,5 11 bulan
5 Febris hari ke-1
(x)
13,5 4 tahun 5 bulan
6 ISPA
(x)
15 3 tahun 11 bulan
7 Demam hari ke 4
(x)
9,5 2 tahun 2 bulan
8 Imunisasi
(x)
10,2 2 tahun 2 bulan
9 - 11,52 1 tahun 1 bulan
10 - 7,81 9 bulan
b. Siproheptadin 2 mg + ko-enzim B
12
1,5 mg
Regimen dosis = 1x sehari
No Indikasi Berat Badan (kg) Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 BAB 3 x berlendir
(x)
13 4 tahun 2 bulan
2 Infeksi virus tak khas
(x)
8,5 7 tahun 1 bulan
3 Post DHF
(x)
- 10 tahun 7 bulan
4 Hernia inguinalis lateral
(x)
19 5 tahun
5 Demam
(x)
24 9 tahun 5 bulan
6 Febris hari 3
(x)
15 5 tahun 8 bulan
7 Diare cair
(x)
16 3 tahun 7 bulan
8 Demam hari ke-3
(x)
39 8 tahun 9 bulan
9 Diare
(x)
16 3 tahun 2 bulan
10 Bintik-bintik merah di wajah 17 4 tahun 10 bulan pron = 4,25 ; c
***
= 0,24 1,46
()
11 Demam
(x)
13 3 tahun 4 bulan
12 Diare
(x)
12,5 2 tahun 7 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4. Pirazinamid + Ko-enzim B12
Regimen dosis : 2 x sehari
Keterangan :
: kurangi dosis Ko-enzim B12
No Dosis
(mg)
Indikasi B B (kg) Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 pza = 125 ; c = 0,6 Sesak nafas, batuk 2 hari (TB) 11 1 tahun 4 bulan pza = 165 330 ; c
***
= 0,2 0,9
()
2 pza = 125 ; c = 0,6 Kontrol ; post diare
(x)
10,16 1 tahun 9 bulan
3 pza = 125 ; c = 0,6 Batuk
(x)
11 1 tahun 4 bulan
4 pza = 125 ; c = 0,6 Bronkopneumonia
(x)
11 1 tahun 8 bulan
5 pza = 100 ; c = 0,6 Riwayat bronkopneumonia
(x)
7,92 10 bulan
6 pza = 100 ; c = 0,6 TB 8,28 1 tahun pza = 124,2 248,2 ; c
***
= 0,1 0,7
()
7 pza = 100 ; c = 0,6 - 8,6 1 tahun
8 pza = 175 ; c = 1 TB 16 5 tahun pza = 240 480 ; c
***
= 0,2 1,4
()
9 pza = 175 ; c = 1 Batuk pilek
(x)
15,5 3 tahun 6 bulan
10 pza = 250 ; c = 1 Batuk di malam hari
(x)
20 8 tahun 7 bulan
11 pza = 250 ; c = 1 Bronkitis
(x)
22 8 tahun 8 bulan
12 pza = 200 ; c = 1 TB 18 4,5 tahun pza = 270 540 ; c
***
= 0,3 1,5
()
13 pza = 200 ; c = 1 Bronkitis
(x)
17 5 tahun 9 bulan
14 pza = 125 ; c = 1 Bronkopneumonia
(x)
11 1 tahun 7 bulan
15 pza = 125 ; c = 1 - 11,34 2 tahun 1 bulan
16 pza = 275 ; c = 1,5 TB 26,5 9 tahun 4 bulan pza = 397,5 795 ; c
***
= 0,4 2,3
()
17 pza = 275 ; c = 1 TB 25,5 4 tahun 2 bulan pza = 382,5 765 ; c
***
= 0,4 2,2
18 pza = 70 ; c = 0,6 Benjolan di belakang telinga kanan
(x)
5,87 7 bulan
19 pza = 150 ; c = 0,6 TB 12 2 tahun 2 bulan pza = 180 360 ; c
***
= 0,2 1,0
()
20 pza = 150 ; c = 1 - 12,5 2 tahun 4 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
5. Ketotifen + Setrizin
Regimen dosis = 1 x sehari
No Dosis
(mg)
Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 prof = 0,3 ; his = 2,5 Sesak nafas (asma) 11 1 tahun 4 bulan prof
**
= 0,3 ; his = 2,5
2 prof = 0,3 ; his = 2,5 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
11 1 tahun 7 bulan
3 prof = 0,3 ; his = 2,5 - 11,34 2 tahun 1 bulan
4 prof = 0,3 ; his = 2,5 Batuk
(x)
11 1 tahun 4 bulan
5 prof = 0,5 ; his = 5 TB
(x)
26,5 9 tahun 4 bulan
6 prof = 0,5 ; his = 5 Bronkitis
(xx)
22 8 tahun 8 bulan
7 prof = 0,4 ; his = 3,3 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
16 5 tahun
8 prof = 0,4 ; his = 3,3 Batuk
(x)
15,5 3 tahun 6 bulan
9 prof = 0,5 ; his = 4 Batuk
(x)
20 8 tahun 7 bulan
10 prof = 0,5 ; his = 4 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
18 4,5 tahun
11 prof = 0,25 ; his = 1,67 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
8,28 1 tahun
12 prof = 0,2 ; his = 1 Pilek
(x)
4,62 1 bulan
13 prof = 0,2 ; his = 1 Pilek
(x)
5,89 7 bulan
14 prof = 0,2 ; his = 1,67 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
7,92 10 bulan
15 prof = 0,25 ; his = 2,5 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
11 1 tahun 8 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
6. Ketotifen + Setrizin
Regimen dosis : 1 x sehari
Keterangan :
: dosis ketotifen dapat ditingkatkan
No Dosis
(mg)
Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 prof = 0,5 ; ry = 5 Batuk berlendir
(x)
25 6 tahun 6 bulan
2 prof = 0,5 ; ry = 5 Batuk kering 2 hari
(x)
22 4 tahun 4 bulan
3 prof = 0,5 ; ry = 5 Faringitis
(xx)
34,5 7 tahun
4 prof = 0,5 ; ry = 5 BKB
(x)
24 5 tahun
5 prof = 0,5 ; ry = 5 Batuk
(x)
36 6 tahun 11 bulan
6 prof = 0,5 ; ry = 5 TB
(x)
25 8 tahun 3 bulan
7 prof = 0,5 ; ry = 5 Rhinitis
(xx)
23 4 tahun 10 bulan
8 prof = 0,5 ; ry = 5 Batuk
(x)
27,5 4 tahun 6 bulan
9 prof = 0,5 ; ry = 5 BKB
(x)
38,5 10 tahun 2 bulan
10 prof = 0,5 ; ry = 5 Rhinitis
(xx)
22 4 tahun 10 bulan
11 prof = 0,5 ; ry = 5 Pilek
(x)
22 4 tahun 11 bulan
12 prof = 0,5 ; ry = 5 ISPA
(x)
- 9 tahun 2 bulan
13 prof = 0,5 ; ry = 5 Asma 44 9 tahun 11 bulan prof
**
= 1,3 ; ry = 5 10
()
14 prof = 0,5 ; ry = 5 Demam
(x)
54 12 tahun 4 bulan
15 prof = 0,5 ; ry = 5 Pilek
(x)
32 7 tahun 3 bulan
16 prof = 0,5 ; ry = 5 Asma 41,5 10 tahun 4 bulan prof
**
= 1,2 ; ry = 5 10
()
17 prof = 0,25 ; ry = 2,5 Urtikaria 14 1 tahun 5 bulan prof
**
= 0,4 ; ry = 2,5
()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
7. Rifampisin + Isoniazid + vitamin B
6
Regimen dosis: 1 x sehari
Keterangan:
: Kurangi dosis rifampisin
: Dosis Isoniazid dan vitamin B6 dapat ditingkatkan dan kurangi dosis rifampisin
No Dosis
(mg)
Indikasi BB
(kg)
Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 r = 125 ; i = 150 ; B
6
= 15 TB 11 1 tahun 8 bulan r = 110 ; i = 110-220 ; B6 = 11-22
()
2 r = 75 ; i = 75 ; B6 = 7.5 TB 6,85 1 tahun 1 bulan r = 68,5 ; i = 68,5-137 ; B
6
= 6,9-13,7
()
3 r = 300 ; i = 275 ; B
6
= 27.5 TB 29 5 tahun 11 bulan r = 290 ; i = 290-580 ; B6 = 29-58
()
4 r = 175 ; i = 150 ; B6 = 15 TB - 2 tahun 4 bulan r = - ; i = - ; B6 = -
5 r = 175 ; i = 150 ; B
6
= 15 TB 12,5 10 bulan r = 125 ; i = 125-250 ; B
6
= 12,5-25
()
6 r = 150 ; i = 150 ; B6 = 15 TB 12 1 tahun 8 bulan r = 120 ; i = 120-240 ; B6 =12-24
8. Isoniazid + Vitamin B
6
+ Ko-enzim B
12
Regimen dosis: 1 x sehari
No Dosis
(mg)
Indikasi BB
(kg)
Umur Dosis Referensi
(mg/hari)
1 I = 300 ; B6 = 30 ; c = 1 Pleura effusion TB 25 6 tahun 9 bulan I = 250-500 ; B6 = 25 50 ; c
***
= 0,4 2,1
2 I = 300 ; B
6
= 30 ; c = 1 - 26 6 tahun 10 bulan
3 I = 150 ; B
6
= 15 ; c = 0,6 TB 11,5 2 tahun I = 115-230 ; B
6
= 11,5 23 ; c
***
= 0,2 1
4 I = 300 ; B6 = 30 ; c = 1,5 TB 22,5 7 tahun 11 bulan I = 225 - 250 ; B6 = 225,5 ; c
***
= 0,3 1,9
5 I = 200 ; B6 = 20 ; c = 1 TB 15 5 tahun 5 bulan I = 150- 300 ; B6 = 15-30 ; c
***
= 0,2 1,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Racikan yang terdiri dari 3 jenis obat
1. Rifampisin + Isoniasid + Vitamin B6 + Siproheptadin
Regimen dosis = 1 x sehari
Keterangan :
: Dosis siproheptadin dapat ditingkatkan dan kurangi dosis rifampisin
: Dosis siproheptadin dan rifampisin dapat ditingkatkan
No Dosis (mg) Indikasi
BB
(kg)
Umur Dosis referensi (mg/hari)
1
R=375 ;Pe=300 ;Pron=0,4
TB
28 7 tahun 9 bulan R=280 ; I=280-560 ; B6=28-56 ; Pron =7
()
2
R=375 ;Pe=275 ;Pron=0,4
Pilek
(x)
26,5 5 tahun 10 bulan
3 R=375 ;Pe=250 ;Pron=0,4 TB 25 6 tahun 7 blulan R=250 ; I=250-500 ; B6=25-50 ; Pron = 6,3
()
4
R=375 ;Pe=250 ;Pron=0,4
TB
- 6 tahun R= - ; I = - ; B6 = - ; Pron = -
5
R=350 ;Pe=275 ;Pron=0,27
-
26,5 9 tahun 3 bulan
6
R=350 ;Pe=275 ;Pron=0,27
TB
26,5 9 tahun 4 bulan R=265 ; I=265-530 ; B6=26,5-53 ; Pron =6,6
()
7 R=350 ;Pe=250 ;Pron=0,27 TB 25.5 4 tahun 2 bulan R=255 ; I=255-510 ; B6=25,5-51 ; Pron =6,4
()
8
R=325 ;Pe=250 ;Pron=0,4
TB
23,5 4 tahun 2 bulan R=235 ; I=235-470 ; B6=23,5-47 ; Pron=5,9
()
9
R=325 ;Pe=225 ;Pron=0,4
TB
20 7 tahun 1 bulan R=200 ; I=200-400 ; B6=20-40 ; Pron =5
()
10 R=325 ;Pe=225 ;Pron=0,27 Batuk
(x)
20 8 tahun 7 bulan
11
R=325 ;Pe=225 ;Pron=0,27
Bronkitis
(x)
22 8 tahun 8 bulan
12
R=300 ;Pe=200 ;Pron=0,4
Riwayat : bronkitis asmatis
(x)
18 5 tahun 1 bulan
13
R=300 ;Pe=200 ;Pron=0,4
TB
18,5 5 tahun 1 bulan R=185 ; l=185-370 ; B6=18,5-37 ; Pron = 4,6
()
14
R=300 ;Pe=200 ;Pron=0,4
TB
20.5 5 tahun 6 bulan R=205 ; I=205-410 ; B6=20,5-41 ; Pron =5,1
()
15
R=300 ;Pe=250 ;Pron=1
TB
25 8 tahun 3 bulan R=250 ; I=250-500 ; B6=25-50 ; Pron =6,3
()
16
R=275 ;Pe=200 ;Pron=0.4
TB
19,5 5 tahun 2 bulan R=195 ; I=195-390 ; B6=19,5-39 ; Pron =4,9
()
17
R=275 ;Pe=200 ;Pron=0.4
TB
19 5 tahun R=190 ; I=190-380 ; B6=19-36 ; Pron =4,8
()
18 R=250 ;Pe=300 ;Pron=1 TB 26 9 tahun 7 bulan R=260 ; I=260-520 ; B6=26-52 ; Pron =6,5
()
19
R=250 ;Pe=200 ;Pron=0.27
TB
18 4,5 tahun R=180 ; I=180-360 ; B6=18-36; Pron = 4,5
()
20 R=250 ;Pe=175 ;Pron=0.27 TB 17,5 3 tahun 6 bulan R=175 ; I=175-350 ; B6=17,5-35 ; Pron =4,4
()
21 R=250 ;Pe=175 ;Pron=0.27 Bronkitis
(x)
17 5 tahun 9 bulan
22 R=225 ;Pe=175 ;Pron=0,4 TB 16 4 tahun 3 bulan R=160 ; I=160-320 ; B6 =16-32 ; Pron =4
()
23 R=225 ;Pe=175 ;Pron=0,4 Batuk
(x)
15,5 3 tahun 6 bulan
24
R=225 ;Pe=175 ;Pron=0,4
Bronkitis
(x)
16,5 3 tahun 4 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
25
R=225 ;Pe=150 ;Pron=0,4
TB
14 2 tahun 5 bulan R=140 ; I=140-280 ; B6=14-28 ; Pron=3,5
()
26 R=200 ;Pe=150 ;Pron=0,4 Bronkopneumonia
(x)
13 2 tahun 5 bulan
27
R=200 ;Pe=150 ;Pron=0,4
TB
12,6 3 tahun R=126 ; I=126-252 ; B6=12,6-25,2 ; Pron =3,2
()
28 R=200 ;Pe=125 ;Pron=0,4 TB 12,5 2 tahun 10 bulan R=125 ; I=125-250 ; B6=12,5-25 ; Pron =3,1
()
29
R=175 ;Pe=125 ;Pron=1
Batuk
(x)
12,5 2 tahun 4 bulan
30
R=175 ;Pe=125 ;Pron=0,4
TB
12,5 2tahun 1 bulan R=125; I=125-250 ; B6=12,5-25 ; Pron =3,1
()
31
R=175 ;Pe=125 ;Pron=0,4
TB
11,34 2 tahun 1 bulan R=113,4 ;I=113,4-226,8 ;B6=11,3-22,7;Pron =2,8
()
32
R=175 ;Pe=125 ;Pron=0,4
TB
12 2 tahun 2 bulan R=120 ; I=120-240 ; B6=12-24 ; Pron =3
()
33 R=175 ;Pe=125 ;Pron=0,27 Pilek
(x)
11 1 tahun 4 bulan
34 R=175 ;Pe=125 ;Pron=0,27 Bronkopneumonia
(x)
11 1 tahun 7 bulan
35
R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,27
TB
11 1 tahun 4 bulan R=110 ; I=110-220 ; B6=11-22 ; Pron =2,8
()
36 R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,4 TB 10,5 2 tahun 2 bulan R=105 ; I=105 - 210 ; B6=10,5-21; Pron =2,6
()
37
R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,4
TB
11 2 tahun 3 bulan R=110 ; I=110-220 ; B6=11-22 ; Pron =2,8
()
38 R=150 ;Pe=100 ;Pron=0,4 Bronkopneumonia
(x)
9,7 1 tahun 5 bulan
39
R=150 ;Pe=100 ;Pron=0,4
Bronkopneumonia
(x)
10 1 tahun 7 bulan
40 R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,27 Kontrol; post diare
(x)
10,16 1 tahun 9 bulan
41 R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,27 - 11,34 2 tahun 1 bulan
42 R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,27 - 11 1 tahun 4 bulan
43
R=150 ;Pe=125 ;Pron=0,27
Bronkopneumonia
(x)
11 1 tahun 8 bulan
44
R=125 ;Pe=100 ;Pron=0,4
Rhinofaringitis
(xx)
9,370 1 tahun
45
R=125 ;Pe=100 ;Pron=0,4
TB
8,6 1 tahun R=86 ; I=86-172 ; B6=8,6-17,2 ; Pron =2,2
()
46 R=125 ;Pe=100 ;Pron=0,27 TB 8,28 1 tahun R=82, ; I=82,8-165.6 ; B6=8,3-16,6 ; Pron =2,1
()
47 R=100 ;Pe=100 ;Pron=0,27
-
7.92 10 bulan 1 hari R=79.2 ; I=79.2-158.4 ; B6=7,9-15,8 ; Pron =2
()
48
R=100 ;Pe=100 ;Pron=0,4
Bronkopneumonia
(x)
7,93 10 bulan
49 R=75 ;Pe= 60 ;Pron=0,27
Benjolan di belakang telinga
kanan
(x) 5,870 7 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2. Ketotifen + Setrizin + Ko-enzim B
12
Regimen dosis = 1 x sehari
No Dosis
(mg)
Indikasi BB (kg) Umur
1 prof = 0,33 ; h = 2,5 ; c = 1 Bronkitis
(xx)
11,34 2 tahun 1 bulan
2 prof = 0,5; h = 4 ; c = 1 Bronkitis
(xx)
17 4 tahun 7 bulan
3 prof = 0,33 ; h = 2,5 ; c = 1 Pilek
(x)
12,5 2 tahun 9 bulan
4 prof = 0,2; h = 2 ; c = 1 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
10 1 tahun 7 bulan
5 prof = 0,5 ; h = 4 ; c = 1,5 TB
(x)
20 7 tahun 1 bulan
6 prof = 0,25 ; h = 2,5 ; c = 1 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
12,6 3 tahun
7 prof = 0,5 ; h = 4 ; c = 1 TB
(x)
19 5 tahun
8 prof = 0,25 ; h = 1,67 ; c = 0,75 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
7,93 0 tahun 10 bulan
9 prof = 0,33 ; h = 3,33 ; c = 1 TB
(x)
14 2 tahun 5 bulan
10 prof = 0,5 ; h = 4 ; c = 1,2 TB
(x)
18,5 5 tahun 1 bulan
11 prof = 0,4 ; h = 3,33 ; c = 1 Bronkitis
(xx)
16,5 3 tahun 4 bulan
12 prof = 0,75 ; h = 5 ; c = 1,5 Bronkitis
(xx)
28 7 tahun 9 bulan
13 prof = 0,5; h = 4 ; c = 1 Bronkitis
(xx)
20,5 5 tahun 6 bulan
14 prof = 0,4; h = 4 ; c = 1 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
17,5 3 tahun 6 bulan
15 prof = 0,4 ; h = 3,33 ; c = 1 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
16 4 tahun 3 bulan
16 prof = 0,33 ; h = 2,5 ; c = 0,75 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
12,5 2 tahun 1 bulan
17 prof = 0,33; h = 2,5 ; c = 1 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
13 2 tahun 5 bulan
18 prof = 0,25 ; h = 2,5 ; c = 0,75 Bronkitis
(xx)
12,5 2 tahun 10 bulan
19 prof = 0,2 ; h = 1 ; c = 0,3 (2x1) Batuk, pilek
(x)
5,55 0 tahun 3 bulan
20 prof = 0,5 ; h = 5 ; c = 1,5 TB
(x)
23,5 4 tahun 2 bulan
21 prof = 0,2 ; h = 2,5 ; c = 0,6 Bronkopneumonia (sesak nafas)
(xx)
9,7 1 tahun 6 bulan
22 prof = 0,5 ; h = 4 ; c = 1,2 TB
(x)
19,5 5 tahun 2 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3. Ketotifen + Siproheptadin + Setrizin
Regimen dosis = 1 x sehari
Keterangan :
: dosis ketotifen dan siproheptadin dapat ditingkatkan
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan
: dosis siproheptadin dapat ditingkatkan dan kurangi dosis ketotifen
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi (mg/hr)
1 prof = 0,5 ; pron = 1 ; ce = 5 BKB
(x)
20 4 tahun 5 bulan
2 prof = 0,5 ; pron = 1; ce = 5 BKB
(x)
17,5 5 tahun 1 bulan
3 prof = 0,5 ; pron = 1; ce = 5 - 17,5 5 tahun 1 bulan
4 prof = 0,5; pron = 1 ; c = 5 ISPA
(x)
31,5 7 tahun 11 bulan
5 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 Batuk
(x)
17 4 tahun 5 bulan
6 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 Batuk; pilek
(x)
39 8 tahun 11 bulan
7 prof = 0,5 ; pron = 1; ce= 5 Batuk; pilek
(x)
25 8 tahun 6 bulan
8 prof = 0,5 ; pron = 1 ; ce = 5 Asma 34,5 8 tahun 5 bulan prof
**
= 1; pron = 8,6; ce= 5 10
()
9 prof = 0,5 ; pron = 1 ; ce = 5 Batuk
(x)
21,5 6 tahun 8 bulan
10 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 Batuk
(x)
- 3 tahun 9 bulan
11 prof = 0,5 ; pron = 1 ; ce= 5 Batuk berdahak
(x)
14,5 4 tahun 3 bulan
12 prof = 0,5 ; pron = 1 ; ce = 5 Batuk
(x)
15 2 tahun 2 bulan
13 prof = 0,5 ; pron= 1 ; ce = 5 BKB
(x)
28 8 tahun 5 bulan
14 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 BKB
(x)
11,5 3 tahun 10 bulan
15 Prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 BKB
(x)
19 4 tahun 7 bulan
16 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 Asmatis 25 9 tahun 0 bulan prof
**
= 0,7; pron = 6,2; ce = 5 10
()
17 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 3 hari batuk pilek
(x)
15 3 tahun 6 bulan
18 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 - 17,5 5 tahun 1 bulan
19 prof = 0,5; pron = 1; ce = 5 2 hari batuk
(x)
24,5 6 tahun 7 bulan
20 prof = 0,25; pron = 0,5; ce = 2,5 Batuk
(x)
12,5 2 tahun
21 prof = 0,5 ; pron = 1 ; ry = 5 Batuk, pilek
(x)
41,5 7 tahun 9 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4. Ketotifen + Setrizin + Procaterol HCl
Regimen dosis : 2 x sehari
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur
1 prof = 0,33 ; h = 1,67 ; m = 0,008 (1x1) 5 hari batuk pilek
(x)
8,6 1 tahun
2 prof = 0,33 ; h = 1,67 ; m = 0,008 (1x1) Bronkitis
(xx)
8,6 1 tahun
3 prof = 0,2 ; h = 1; m = 0,001 Flu
(x)
8,41 9 bulan
4 prof = 0,25; h = 1,67; m = 0,008 Pilek
(x)
7,58 8 bulan
5 prof = 0,25; h = 1,67; m = 0,008 Pilek
(x)
7,48 7 bulan
6 prof = 0,25; h = 1,67; m = 0,01 - 9,55 11 bulan
7 prof = 0,5; h = 2; m = 0,025 - 26 7 tahun
5. Aminofilin + Deksametason + Procaterol HCl
No Dosis (mg) Regimen Dosis Indikasi BB (kg) Umur
1 amino = 20 ; d = 0,17 ; m = 0,008 1-3 x sehari bila pilek Muntah ; panas
(x)
8 10 bulan
6. Eritromisin + Homoklorsiklizin HCl + Dekstrometorfan
Regimen dosis : 3 x sehari
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur
1 ery = 125; homo = 2 ; dextro = 3 ISPA
(xx)
10,22 2 tahun 8 bulan
2 ery = 100 ; homo = 2 ; dextro = 3 ISPA
(xx)
10 1 tahun 6 bulan
3 ery = 100 ; homo = 2 ; dextro = 3 ISPA
(xx)
10,52 1 tahun 10 bulan
4 ery = 100 ; homo = 2 ; dextro = 2 ISPA
(xx)
10,64 2 tahun 1 bulan
5 ery= 90 ; homo= 1,5 ; dextro = 2 ISPA
(xx)
9 7 bulan
6 ery = 100 ; homo= 2 ; dextro = 3 Batuk
(xx)
10 1 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
C. Racikan yang terdiri dari 4 jenis obat
1. Parasetamol + deksametason + Karbazokrome Na sulfonat + vitamin K
Regimen dosis :
3 x sekali
~ = regimen dosis : bila panas 1 bungkus
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur
1 P = 75; d = 0,17 ; a = 1,67; K = 1,67 Panas
(xx)
8,38 11 bulan
2 p = 175; d = 0,25; a = 2,5; K =2,5 Demam 2 hari
(xx)
20 6 tahun 2 bulan
3 p = 250;l d = 0,33; a = 3,33; K = 3,33 Demam 2 hari
(xx)
24 9 tahun 5 bulan
4 p = 125; d = 0,25; a = 2,5 ; K = 2,5 (~) Epilepsi
(x)
13,5 3 tahun 8 bulan
5 p = 75; d = 0,167 ; a = 1,67; K = 1,67 Demam 3 hari
(xx)
6,66 0 tahun 8 bulan
6 p =100; d = 0,2; a = 2; K = 3,33 Demam
(xx)
10,5 1 tahun 2 bulan
2. Eritromicin + Prokaterol HCl + Dekstrometorfan + Ambroksol HCl
Regimen dosi 3 x sehari
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur
1 ery = 150 ; m = 0,012 ; dextro = 4 ; mu = 6 Batuk 5 hari
(xx)
14 3 tahun 2 bulan
2 ery = 225 ; m = 0,02 ; dextro = 8 ; mu = 10 Batuk 5 hari
(xx)
23,5 7 tahun 4 bulan
3 ery = 175 ; m = 0,015 ; dextro = 5 ; mu = 8 ISPA
(xx)
18,5 5 tahun 8 bulan
4 erytro = 175 ;m = 0,0175 ; dextro = 7 ;mu = 8 ISPA
(xx)
16,5 6 tahun 10 bulan
5 ery = 200 ; m = 0,015 ; dextro = 5 ; mu = 8 Batuk
(xx)
31 4 tahun
6 ery = 175; m = 0,015; dextro = 5; mu = 8 ISPA
(xx)
23 4 tahun 2 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Pseudoefedrin + Terfenadin + Ambroksol HCl + Homoklorsiklizin HCl + Metil prednisolon
Regimen dosis = 3 x sehari
Keterangan :
: dosis metil prednisolon dapat ditingkatkan dan kurangi dosis ambroksol HCl
: dosis metil prednisolon dapat ditingkatkan dan kurangi dosis terfenadin dan ambroksol HCl
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur Dosis Referensi (mg/hr)
1 pse = 3; t = 4 ; mu = 7,5 ;
homo = 2,5 ; me = 1
2 hari batuk pilek 12 2 tahun 2 bulan pse = dosis maximal 60 mg/hr ; t
**
= 10,320,6 ;
mu
***
= 15,4 ; homo
**
= 5,1 0,3 ; me = 620,4
()
2 pse = 3 ; t = 4 ; mu = 6 ;
homo = 2 ; me=0,8
Batuk
(xx)
10 1 tahun 7 bulan
3 pse = 10 ; t = 13,3 ; mu = 12,5 ;
homo = 4 ; me =1,6
Batuk pilek 20 5 tahun 3 bulan pse = dosis maximal 60 mg/hr ; t
**
= 17,134,3 ; m
**
= 25,7 ; homo
**
= 8,617,1 ; me= 1034
()
4 pse = 3,75 ; t = 5 ; mu= 7,5 ;
homo = 2,5 ; me = 1
Batuk
(xx)
12,4 2 tahun 4 bulan
5 pse = 6 ; t = 8 ; mu = 12,5 ;
homo = 3,33 ; me = 1,33
Batuk
(xx)
16 6 tahun 5 bulan
6 Pse = 6 ; t = 8 ; mu = 10 ;
homo = 3,33 ; me= 1,33
Batuk berlendir ; pilek 14,5 4 tahun 4 bulan pse = dosis maximal 60 mg/hr ;t
**
= 12,424,9 ;
mu
***
= 18,6 ; homo
**
= 6,2-12,4 ; me = 7,324,7
()
4. Eritromicin + Procaterol HCl + Dekstrometorfan + Homoklorsiklizin Hcl
Regimen dosis : 3 x sehari
No Dosis (mg) Indikasi BB (kg) Umur
1 ery = 200 ; m = 0,0175 ; dextro = 8 ; homo = 2,5 2 minggu batuk pilek
(xx)
18 8 tahun 6 bulan
2 ery = 90 ;m = 0,008 ; dextro = 3 ; homo = 2 ISPA
(xx)
8,55 2 tahun 1 bulan
3 ery = 150 ;m = 0,012 ; dextro = 3 ; homo = 2 ISPA
(xx)
15 2 tahun 4 bulan
4 ery = 125 ; m= 0,01 ; dextro = 3 ; homo = 2 Batuk
(xx)
12 1 tahun 8 bulan
5 ery = 100 ; m = 0,01 ; dextro = 3 ; homo = 2 ISPA
(xx)
10,8 2 tahun 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
D. Racikan yang terdiri dari 5 jenis obat
1. Sirup thymi + Mebhidrolina napadisilat + Gliseril guaiakolat + Ketotifen + Terbutaline
No Dosis (mg) Regimen dosis Indikasi BB (kg) Umur
1 thymi = 50 cc ; aq = 25 cc ; inter = 150 ;
prof = 3 ; GG = 300 ; bri = 7,5
3 x sehari sendok
teh jika batuk
Muntah ; panas
(x)
8 10 bulan
2 thymi = 50 cc ; aq = 25 cc ; inter = 150 ;
prof = 3 ; GG = 300 ; bri = 7,5
3 x sehari sendok
teh
ISPA
(xx)
10,5 1 tahun 2 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 6. Evaluasi Interaksi Obat Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007
Keterangan :
* = interaksi opbat berdasarkan stockleys Drug Interaction
A. Racikan pediatri di instalasi farmasi rawat jalan
No Komposisi Interaksi obat Efek dari interaksi oabt
1 Ketotifen + Siproheptadin Tidak ada interaksi
2 Parasetamol + Fenobarbital Ada interaksi Meningkatkan resiko hepatotoksik
Menurunkan efek terapetik dari parasetamol
3 Ko-enzim B
12
+
Siproheptadin
Tidak ada interaksi
4 Ko-enzim B
12
+ Pirazinamid Tidak ada interaksi
5 Ketotifen + Setrizin Tidak ada interaksi
6 Rifampisin + Isoniazid +
Vitamin B6
Ada interaksi antara rifampisin dan isoniazid Meningkatkan resiko hepatotoksik
7 Isoniazid + Ko-enzim B12 +
Vitamin B
6
Tidak ada interaksi
8 Rifampisin + Isoniazid +
Vitamin B
6
+ Siproheptadin
Ada interaksi antara rifampisin dan isoniazid Meningkatkan resiko hepatotoksik
9 Ketotifen + Ko-enzim B
12
+
Setrizin
Tidak ada interaksi
10 Ketotifen + Siproheptadin +
Setrizin
Tidak ada interaksi
11 Ketotifen + Setrizin +
Prokaterol HCl
Tidak ada interaksi
12 Homoklorsiklizin HCl +
Dekstrometorfan +
Eritromisin
Tidak ada interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
13 Aminofilin + Deksametason
+ Prokaterol HCl
Ada interaksi antara aminofilin dan
deksametason; aminofilin dan prokaterol;
deksametason dan prokaterol
Aminofilin + deksametason : meningkatkan
toksisitas aminofilin
Aminofilin + prokaterol : meningkatkan resiko
kardiotoksik dan menurunkan kadar aminofilin
Prokaterol + deksametason
*
: hipokalemia
14 Parasetamol + Deksametason
+ Karbazokrom Na sulfonat +
Vitamin K
Tidak ada interaksi
15 Pseudoefedrin + Terfenadin +
Homoklorsiklizin HCl +
Metil prednisolon
Ada interaksi antara pseudoefedrin dan metil
prednisolon
Efedrin meningkatkan klirens dari metil
prednisolon
16 Eritromisin + Prokaterol HCl
+ Dekstrometorfan +
Ambroksol
Tidak ada interaksi
17 Eritromisin + Prokaterol HCl
+ Dekstrometorfan +
Homoklorsiklizin HCl
Tidak ada interaksi
18 Sirup thymi + Mebhidrolina
napadisilat + Ketotifen +
Gliseril guaiakolat +
Terbutalin sulfat
Tidak ada interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
B. Racikan pediatri di bangsal anak
No Jenis racikan Interaksi obat Efek dari Interaksi Obat
1 Parasetamol + Fenobarbital Ada interaksi Meningkatkan resiko hepatotoksik
Menurunkan efek terapetik dari parasetamol
2 Ketotifen + Siproheptadin Tidak ada interaksi
3 Colistin + vitamin B1 Tidak ada interaksi
4 Ko-enzim B12 +
Siproheptadin
Tak ada interaksi
5 Parasetamol + Deksametason
+ Karbazokrom Na sulfonat +
Vitamin K
Tak ada interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 7. Hasil Wawancara Dokter Anak Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta
A. Dokter 1
Pewawancara (P) .(pendahuluan)
Dokter (D)
P: Apakah dasar pertimbangan (alasan) dokter memberikan obat dalam bentuk
racikan untuk pasien anak?
D: Untuk memudahkan pemberian pemberian obat, supaya efisien dan untuk
kenyamanan pasien, secara empiris jika sendiri-sendiri hasilnya tidak sebaik
bila di campur.
Misalnya: anak panas dan kejang, bila kejang tidak cukup dengan 1 jenis obat
saja makanya dicampur supaya lebih efektif.
P: Apakah alasan dokter dalam menggabungkan 2 atau lebih jenis obat (alasan
dokter dalam memilih obat yang akan digunakan dalam 1 sediaan/ alasan
memisahkan obat yang satu dengan yang lain dalam sediaan yang berbeda)?
D: Mengabungkan 2 jenis obat tergantung dari penyakit yang diderita pasien.
P: Menurut pendapat dokter dalam 1 sediaan racikan maksimal terdiri dari berapa
jenis obat?
D: Tergantung penyakit yang diderita pasien ,misalnya pada penyakit asma
membutuhkan lebih dari 5 jenis obat.
P: Dokter, menurut pengalaman dokter 1 pasien anak biasanya mendapat racikan
berapa banyak/ jenis? (1 atau lebih dari 1)
D: Rata-rata 3 racikan, terkadang lebih tergantung dari penyakit pasien.
P: Apakah dasar petimbangan dokter dalam menentukan dosis obat dari setiap
jenis obat dalam sediaan racikan?
D: Dasar pertimbangan yaitu berat badan karena berat badan lebih baik dari pada
umur.
P: Untuk durasi berapa lama biasanya racikan diresepkan?
D: Untuk pengobatan rutin seperti penyakit kronis misalnya (TBC, kejang,
epilepsi, asma) biasanya selama 1 bulan sekali. Untuk batuk 3 hari.
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda regimen
dosisnya/ aturan pemakaiannya, aturan pakai manakah yang digunakan/ dipilih
sebagai aturan pakai untuk sediaan racikan tersebut dan apa alasan dokter
memilih aturan pemakaian tersebut?
D: Racikan seperti itu biasanya dipisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda durasi
pemakaianya, durasi pemakaian manakah yang dipilih sebagai durasi obat
tersebut dan alasan apa dokter memilih durasi tersebut?
D: Dipisah, kemudian di aturan pakai dicantumkan diminum sampai habis atau
dihabisakan.
P: Apakah dokter mempertimbangkan terjadinya interaksi obat sewaktu
meresepkan sediaan racikan ?
D: Ada beberapa obat yang tidak bisa dicampur contoh: pada obat suntik ada obat
bila dicampur mengeras.
P: Apakah dokter mempertimbangkan stabilitas obat (obat menjadi lembek,
berubah warna) sewaktu meresepkan sediaan racikan?
D: Ada beberapa obat yang bila dicampur menjadi jenang (kental).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
B. Dokter 2
Pewawancara (P) .(pendahuluan)
Dokter (D)
P: Apakah dasar pertimbangan (alasan) dokter memberikan obat dalam bentuk
racikan untuk pasien anak?
D: Biar sesuai dengan anak-anak. Anak-anak belum bisa menelan tablet. Selain
itu harga sirup mahal dan harga racikan lebih murah.
P: Apakah alasan dokter dalam menggabungkan 2 atau lebih jenis obat (alasan
dokter dalam memilih obat yang akan digunakan dalam 1 sediaan/ alasan
memisahkan obat yang satu dengan yang lain dalam sediaan yang berbeda)?
D: Karena lebih praktis.
P: Menurut pendapat dokter dalam 1 sediaan racikan maksimal terdiri dari berapa
jenis obat?
D: Dalam satu racikan hanya terdiri dari 3 jenis obat.
P: Dokter, menurut pengalaman dokter 1 pasien anak biasanya mendapat racikan
berapa banyak/ jenis? (1 atau lebih dari 1)
D: Mendapat 2 jenis racikan.
P: Apakah dasar petimbangan dokter dalam menentukan dosis obat dari setiap
jenis obat dalam sediaan racikan?
D: Umur dan berat badan.
P: Untuk durasi berapa lama biasanya racikan diresepkan?
D: Untuk penyakit akut 3 hari.
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda regimen
dosisnya/ aturan pemakaiannya, aturan pakai manakah yang digunakan/ dipilih
sebagai aturan pakai untuk sediaan racikan tersebut dan apa alasan dokter
memilih aturan pemakaian tersebut?
D: Yang dicampur yang memiliki regimen dosis yang sama.
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda durasi
pemakaianya, durasi pemakaian manakah yang dipilih sebagai durasi obat
tersebut dan alasan apa dokter memilih durasi tersebut?
D: Mencari durasi yang sama dalam satu jenis racikan.
P: Apakah dokter mempertimbangkan terjadinya interaksi obat sewaktu
meresepkan sediaan racikan?
D: Kadang-kadang bila terjadi interaksi pihak farmasi akan melapor lalu diganti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
P: Apakah dokter mempertimbangkan stabilitas obat (obat menjadi lembek,
berubah warna ) sewaktu meresepkan sediaan racikan?
D: Tegantung kajian farmasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
C. Dokter 3
Pewawancara (P) .(pendahuluan)
Dokter (D)
P: Apakah dasar pertimbangan (alasan) dokter memberikan obat dalam bentuk
racikan untuk pasien anak?
D: Tergantung dari diagnosa, kalau racikan dokter biasanya sudah mengetahui
dosisnya.
P: Apakah alasan dokter dalam menggabungkan 2 atau lebih jenis obat (alasan
dokter dalam memilih obat yang akan digunakan dalam 1 sediaan/ alasan
memisahkan obat yang satu dengan yang lain dalam sediaan yang berbeda) ?
D: Dilihat dari interaksi, potensi ada atau tidak adanya interaksi.
P: Menurut pendapat dokter dalam 1 sediaan racikan maksimal terdiri dari berapa
jenis obat?
D: Kita lihat tujuanya tidak ada batas maksimal dan minimum. Resep seminimal
mungkin.
P: Dokter, menurut pengalaman dokter 1 pasien anak biasanya mendapat racikan
berapa banyak/ jenis? (1 atau lebih dari 1)
D: Seminim mungkin tetapi tepat sasaran, paling banyak 3-4 item, 1-2 item untuk
sirup atau puyer.
P: Apakah dasar petimbangan dokter dalam menentukan dosis obat dari setiap
jenis obat dalam sediaan racikan?
D: Berdasarkan berat badan dan umur bila berat overweight tidak menggunakan
berat badan tetapi menggunakan umur.
P: Untuk durasi berapa lama biasanya racikan diresepkan?
D: Untuk antibiotik 5 hari dan untuk alergi secukupnya sekitar 2-3 hari.
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda regimen
dosisnya/ aturan pemakaiannya, aturan pakai manakah yang digunakan/ dipilih
sebagai aturan pakai untuk sediaan racikan tersebut dan apa alasan dokter
memilih aturan pemakaian tersebut?
D: Disendirikan/ dipisahkan.
P: Apakah dokter mempertimbangkan terjadinya interaksi obat sewaktu
meresepkan sediaan racikan ?
D: Mempertimbangkan, bila terjadi interaksi mencari yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
P: Apakah dokter mempertimbangkan stabilitas obat (obat menjadi lembek,
berubah warna) sewaktu meresepkan sediaan racikan?
D: Tidak, seharusnya masukan dari farmasi, dan farmasi harus memberitahu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
D. Dokter 4
Pewawancara (P) .(pendahuluan)
Dokter (D)
P: Apakah dasar pertimbangan (alasan) dokter memberikan obat dalam bentuk
racikan untuk pasien anak?
D: Sesuai kondisi badan dan penyakit pasien.
P: Apakah alasan dokter dalam menggabungkan 2 atau lebih jenis obat (alasan
dokter dalam memilih obat yang akan digunakan dalam 1 sediaan/ alasan
memisahkan obat yang satu dengan yang lain dalam sediaan yang berbeda)?
D: Dosis pemakaian 3x1; tidak kontraindikasi 2x1; sesuai formakodinamik.
P: Menurut pendapat dokter dalam 1 sediaan racikan maksimal terdiri dari berapa
jenis obat?
D: Sesuai kebutuhan.
P: Dokter, menurut pengalaman dokter 1 pasien anak biasanya mendapat racikan
berapa banyak/ jenis? (1 atau lebih dari 1)
D: Satu sampai lima macam jenis racikan.
P: Apakah dasar petimbangan dokter dalam menentukan dosis obat dari setiap
jenis obat dalam sediaan racikan?
D: Berat badan; kondisi/ keadaan berat atau ringannya suatu penyakit; kesulitan
minum obat.
P: Untuk durasi berapa lama biasanya racikan diresepkan?
D: Antara 5 hari-1 minggu; kejang 1 bulan; tuberkolosis 2 minggu-1 bulan.
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda regimen
dosisnya/ aturan pemakaiannya, aturan pakai manakah yang digunakan/ dipilih
sebagai aturan pakai untuk sediaan racikan tersebut dan apa alasan dokter
memilih aturan pemakaian tersebut?
D: Racikan tersebut dipisah.
P: Jika dalam 1 sediaan racikan terdapat 2 jenis obat yang berbeda durasi
pemakaianya, durasi pemakaian manakah yang dipilih sebagai durasi obat
tersebut dan alasan apa dokter memilih durasi tersebut?
D: Dipisah saja tidak supaya tidak menimbulkan masalah.
P: Apakah dokter mempertimbangkan terjadinya interaksi obat sewaktu
meresepkan sediaan racikan ?
D: Ya, mempertimbangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
P: Apakah dokter mempertimbangkan stabilitas obat (obat menjadi lembek,
berubah warna ) sewaktu meresepkan sediaan racikan?
D: Ya, mempertimbangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 8. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab Instalasi
Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Pewawancara (P) (pendahuluan)
Apoteker (A).
P: Apakah dasar pertimbangan/ alasan instalasi farmasi menyediakan/
memproduksi sediaan racikan?
A: Dari pengalaman klinis dokter untuk pasien menyebutkan bahwa obat racikan
atau puyer lebih mudah dipakai daripada obat paten karena obat paten
mempunyai komposisi yang tidak mendukung.
P: Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari penerimaan resep yang mengandung
racikan standar dan atau tidak standar sampai diserahkan ke pasien?
A: Obat racikan standar membutuhkan waktu pelayanan selama 10 menit
sedangkan racikan yang tidak standar membutuhkan waktu pelayanan selama
45 menit (maksimal), hal ini juga tergantung pada banyaknya pasien.
P: Dalam 1 hari instalasi farmasi rawat jalan dapat melayani berapa resep racikan
(standar dan tidak standar) dari dokter anak?
A: Tergantung dari jumlah pasien yang datang . Rata-rata farmasi rawat jalan
dalam sehari dapat melayani kira-kira 50-60 racikan itupun pada hari-hari
biasa sedangkan bila saat ramai dapat melayani lebih dari rata-rata racikan tiap
harinya.
P: Untuk racikan tidak standar 1 jenis racikan dari dokter anak biasanya di buat
berapa banyak (bungkus/kapsul) ?
A: Dapat mencapai 60-90 bungkus. Paling sering 15 bungkus dan untuk resep-
resep yang rutin dapat mencapai 30-60 bungkus
P: Dalam 1 hari racikan tidak standar dari dokter anak biasanya terdiri berapa
komponen / obat?
A: Tergantung dokter yang meminta dibuat dengan takaran/ dosis yang berbeda-
beda tiap individu. Ada dokter yang meminta obat racikan memiliki
komponen mencapai 8 item obat.
P: Menurut Anda , dalam 1 racikan obat boleh tediri dari berapa banyak
komponen/ obat?
A: Komposisi yang rasional yaitu sekitar 2-3 item obat.
P: Apakah sebelum menyerahkan ke pasien anda pernah melihat racikan yang
diproduksi mengalami inkompatibilitas (interaksi farmasetik)?
A: Pernah, contohnya puyer jadi lembek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
P: Apakah anda melakukan pemeriksaan/ evaluasi akan adanya interaksi obat
dari obat-obat yang dicampur/ diracik?
A: Ya, melakukan pemeriksaan/ evaluasi.
P: Tindakan apa yang anda lakukan ketika mengetahui adanya interaksi?
A: Dipisahkan.
P: Apakah anda pernah melakukan penggantian komponen obat dalam racikan
tidak standar dan melakukan pemberitahuan ke pihak dokter?
A: Pernah, sebelum mengganti dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan
dokter.
P: Menurut anda bolehkah obat racikan terdiri dari antibiotika dan non
antibiotika?
A: Prinsipnya tidak boleh dicampur, karena obat non antibiotika bersifat bila
perlu (tidak diminum sampai habis) dan antibiotika diminum sampai habis
sehingga kedua jenis obat ini tak dapat dicampur.
P: Apakah anda pernah berpikir untuk memisahkan kedua obat tersebut?
A: Ya, contohnya: Tanalbin dan antibiotika.
P: Menurut anda bolehkah racikan terbuat dari obat yang disalut (tablet salut)?
A: Jika salut enterik tidak boleh diracik, dokter peresep harus dikonfirmasi bahwa
tablet jenis salut enteric tak boleh diracik sehingga dapat dilakukan
penggantian obat.
P: Jika tidak, alasan apa yang mendasari pemikiran Anda tersebut dan apa yang
akan Anda lakukan ketika menemui racikan yang terbuat dari tablet salut?
A: Karena stabilitas obat yang disalut akan berubah jika diracik. Jika ada racikan
yang diresepkan terbuat dari tablet salut akan dilakukan konfirmasi terhadap
dokter peresep agar dilakukan penggantian obat.
P: Apakah ada racikan tidak standar yang terdiri dari obat yang frekuensi
penggunaannya berbeda (misal: 1X sehari dan 3X sehari)?
A: Belum pernah.
P: Pernahkah ada pasien yang mengkomplain obat racikan yang diproduksi oleh
instalsi farmasi? (komplain karena serbuk menggumpal, berubah warna,
berbau atau menimbul-kan efek samping ketika dikonsumsi)?
A: Ada tergantung bahan baku yang digunakan dalam racikan. Ada pasien yang
komplain karena serbuk tak dapat larut dalam air hal ini dikarenakan bahan
baku tak dapat larut dalam air. Ada pasien yang mengkomplain karena puyer
yang diberikan menggumpal contohnya dilantin sehingga resep untuk 1 bulan
terkadang hanya diambil untuk 2 minggu karena serbuk menggumpal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
P: Menurut hasil observasi terdapat hasil racikan standar yang diserahkan ke
pasien dengan dosis yang kurang dan atau melebihi resep dokter, apa pendapat
Anda?
A: Obat yang memiliki range panjang dan sudah didiskusikan dengan dokter. Jika
ada dokter yang tidak mau memberi dengan dosis racikan yang telah
disediakan akan diberikan dosis sesuai dengan permintaan dokter.
P: Sampai batas dosis berapa hal tersebut dapat ditolerir?.
A: Untuk melihat range aman biasanya dari buku (referensi).
P: Apakah ada pertimbangan mengapa tidak dibuat racikan standar dengan dosis
yang sesuai?.
A: Untuk menghindari variasi yang banyak sekali sehingga dibuat berdasarkan
rata-rata atau range umum yang biasa digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 9. Hasil Wawancara Apoteker Penanggung Jawab Instalasi
Farmasi Bagian Produksi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Pewawancara (P) (pendahuluan)
Apoteker (A) ...
P: Dasar pertimbangan (alasan) instalasi farmasi menyapkan sediaan racikan
(membuat racikan) ?
A: > Untuk efesiensi waktu misalkan dokter anak setuju maka dibuatkan racikan
dalam jumlah yang banyak sehingga mempercepat waktu pelayanan.
> Bentuk repacking (lebih kecil dari yang di jual)
P: Alasan instalasi farmasi memproduksi racikan standar ?
A: Sering dipakai atau diresepkan oleh dokter. Sebelum membuat racikan standar
pihak instalasi farmasi konfirmasi terlebih dahulu dengan dokter supaya pola
peresepan tidak berubah tanpa sepengetahuan instalasi farmasi.
P: Apakah racikan standar masuk dalam formularium rumah sakit?
A: Dalam formularium tidak terdapat racikan tetapi komponen penyusun racikan
terdapat dalam formularium Rumah Sakit Bethesda.
P: Ada berapa jenis /macam racikan standar yang diproduksi oleh instalasi
farmasi?
A: Ada ratusan racikan standar yang diproduksi oleh instalasi farmasi.
P: Berapa banyak racikan (bungkus) yang dapat diproduksi dalam pembuatan 1
jenis racikan standar (batch produksi)?
A: Kapsul dibuat lansung 100-500; puyer dibuat sebanyak 120 dalam sekali buat;
sirup tergantung dari berapa banyak permintaan.
P: Apakah jumlah produksi setiap jenis racikan sama atau berbeda?
A: Jumlah dalam setiap produksinya berbeda-beda.
P: Alasan yang digunakan dalam menentukan besarnya produksi?
A: Besar produksi ditentukan dalam formula yang selama ini yang dikeluarkan
(tergantung pengeluran).
P: Bahan tambahan apa yang paling sering digunakan/ ditambahkan pada saat
proses produksi racikan standar?
A: Bahan tambahan yang sering digunakan antara lain adalah laktosa dan carmin.
P: Alasan pemilihan bahan tambahan tersebut?
A: Karena bahan-bahan tersebut murah, mudah untuk didapatkan dan juga
memenuhi syarat (dapat dipakai)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
P: Apakah instalasi farmasi pernah mengadakan evaluasi tentang
inkompatibilitas, interaksi obat dari racikan standar yang diproduksi?
A: Pernah mengamati dan juga pernah mendapat komplain. Komplain yang
didapat sebelum barang sampai ke tangan konsumen.
P: Apakah ada racikan standar yang terdiri dari obat antibiotik dengan obat non-
antibiotik?
A: Tidak ada.
P: Jika tidak ada alasan mengapa instansi farmasi tidak memproduksi racikan
tersebut?
A: Karena jumlah permintaan sedikit dan juga kandungan antibiotik berubah-
ubah. Selain itu obat non antibiotik penggunaannya bila perlu sehingga
dipisah dengan antibiotik yang penggunaannya harus sampai habis.
P: Apakah ada racikan standar yang terdiri dari obat yang frekuensi
penggunaannya berbeda (1x sehari dan 3x sehari) ?
A: Tidak pernah.
P: Jika tidak ada alasan mengapa instalasi farmasi tidak memproduksi racikan
tersebut?
A: Tidak memproduksi karena tidak diperbolehkan dalam satu racikan terdapat
obat yang frekuensi penggunaannya berbeda.
P: Apakah ada racikan standar yang terbuat dari obat yang disalut (tablet salut)?
A: Ada, contoh racikan yang terbuat dari Pronicy.
P: Jika ada alasan apa yang mendasari obat yang disalut boleh diracik?
A: Karena obat yang ada di pasaran tidak ada yang berbentuk tidak dalam tablet
salut.
P: Apakah dalam proses produksi racikan standar pernah teramati terjadinya
inkompatibilitas (interaksi farmasetik seperti serbuk menjadi lembek , timbul
bau, dan berubah warna)? Interaksi farmasetik apa yang teramati?
A: Belum pernah teramati pada saat proses produksi. Tetapi ada di bagian
distribusi contohnya Diphenylhidantoin menjadi lembek, Iodine berubah
warna menjadi kuning (warna memudar).
P: Jika ada interaksi farmasetik yang teramati bagaimana cara pencegahan/
pengatasannya?
A: Pengatasannya dengan memberikan pengering sehingga serbuk tidak menajdi
lembek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 10. Hasil Wawancara Asisten Apoteker Instalasi Farmasi
Bagian Produksi Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Pewawancara (P) .. (pendahuluan)
Asisten Apoteker (AA).
P : Dalam memproduksi 1 jenis racikan standar, berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi racikan tersebut?
AA : Untuk memproduksi satu jenis racikan diperlukan waktu 15-20 menit untuk
1 jenis formula yang berisi 120 bungkus dan untuk waktu tersebut
diperlukan 2 orang tenaga ahli. Dalam satu hari dapat memproduksi 12
formula.
P : Dalam jangka waktu berapa lama racikan tersebut akan diproduksi kembali ?
AA : Racikan tersebut akan diproduksi satu minggu sekali.
P : Berapa lama racikan standar yang diproduksi oleh instansi farmasi ini boleh
disimpan (jangka waktu penyimpanannya)?
AA : Waktu penyimpanan dalam waktu 1 minggu.
P : Apakah dalam penyimpanan pernah teramati terjadi perubahan kestabilan
dari racikan?
AA : Terjadi perubahan, yang sering dilantin yang menjadi lembek ataupun
berubah warna (menjadi kuning).
P : Apakah ada prosedur tetap dalam proses produksi racikan standar? Jika ya
bagaimana prosedur tetapnya?
AA : Ada prosedurnya. Buat sesuai formula kemudian digerus dan dibagi-bagi
lalu ditimbang setelah ditimbang dibagi dalam 10 bagian dan dicetak
P : Apakah instalasi farmasi pernah memproduksi racikan standar dari tablet
salut?
AA : Ya pernah, contohnya adalah pronicy.
P : Jika pernah bagaimana cara memproduksinya?
AA : Cara memproduksinya yaitu dengan cara diracik (digerus) kemudian
ditimbang dan dibagi-bagi dalam kemasan.
P : Apakah sama cara memproduksinya dengan memproduksi racikan standar
dari tablet biasa?
AA : Caranya sama seperti membuat racikan dari tablet biasa. Jika racikan terbuat
dari tablet salut dilakukan proses pengayakan dengan saringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Stefani Yuanita Cahyono,
merupakan putri dari pasangan Agus Cahyana Salim dan Sri
Waluyani, yang lahir di Semarang pada tanggal 2 September
1986. Penulis pernah menempuh pendidikan di TK Bhineka
lulus tahun 1992, SD Kristen 3 YSKI tahun 1998, SLTP PL
Domenico Savio tahun 2001, SMU Kolese Loyola tahun
2004, kemudian melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta.
Selama menjalani pendidikan di Fakultas Farmasi, penulis pernah
menjadi asisten praktikum:
1. farmasetika dasar
2. formulasi teknologi sediaan solid
3. formulasi teknologi sediaan semisolid-liquid
4. patologi klinik.
Beberapa prestasi yang pernah penulis peroleh selama menjalankan
pendidikan di Fakultas Farmasi antara lain:
1. pemenang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI 2007 dengan judul
Pembuatan Chewing Gum dan Uji Fitokimia Sirup Kaliks Roselle (Hibiscus
sabdariffa L)
2. juara harapan I Patient Counseling Event yang diselenggarakan di Institut
Teknologi Bandung pada tanggal 10-11 November 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

You might also like