You are on page 1of 3

1

ISSN 0216-4427
Vol. 24 No. 1 2002
Warta
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Puslitbang Tanaman Pangan melalui
Balai Penelitian Tanaman Padi telah
merakit 12 padi unggul baru. Pre-
siden RI, Megawati Soekarno Putri,
telah melepas varietas baru terse-
but dalam acara Pekan Padi Nasio-
nal di Sukamandi Jawa Barat tang-
gal 4 Maret 2002 yang lalu.
S
epanjang pola dan menu makan
masyarakat belum berubah,
produksi padi perlu terus diting-
katkan karena konsumen beras
terus bertambah dengan tingkat
konsumsi yang terus meningkat
pula. Di sisi lain, upaya peningkatan
produksi padi dihadapkan pada
berbagai masalah. Lahan sawah
yang merupakan tulang punggung
produksi padi nasional, kini makin
menyempit karena sebagian beralih
fungsi menjadi lahan non-pertanian.
Hama dan penyakit tidak jarang
pula merusak pertanaman padi yang
dapat menurunkan atau bahkan
menggagalkan panen.
Varietas unggul telah diakui
manfaatnya dalam meningkatkan
produksi padi. Selain berdaya hasil
tinggi dan berumur genjah, padi
unggul umumnya tahan terhadap
hama dan penyakit utama sehingga
memungkinkan petani untuk tidak
menggunakan pestisida secara
berlebihan. Sayangnya, sebagian
dari varietas unggul yang telah
berkembang saat ini tidak mampu
Presiden RI, Megawati Soekarno Putri, sedang mengamati salah satu
varietas unggul padi pada Pekan Padi Nasional di Sukamandi, Jawa
Barat 4 Maret 2002. 1
Dari Redaksi
Pembaca Yth.,
Pada saat membuka Pekan Padi Na-
si onal , Presi den Megawati me-
nyampaikan tiga harapannya, yaitu
mengurangi ketergantungan impor
pangan, meraih kembali swasem-
bada beras, dan meni ngkatkan
di versi fi kasi konsumsi pangan.
Untuk mewuj udkan harapan
tersebut, tentu diperlukan usaha
keras berbagai pihak, terutama para
peneliti padi. Warta edisi pertama
tahun 2002 ini sengaja menam-
pilkan varietas-varietas baru padi
hasi l penel i ti an Badan Li tbang
Pertanian yang diharapkan mampu
mendongkrak produksi beras
nasional. Topik-topik menarik lain
juga kami sajikan untuk pembaca
setia Warta.
Saran dan kritik pembaca tetap
kami tunggu.
3
10
11
12
13
Daftar Isi
Presiden RI Melepas Padi Unggul
Baru
Padi Unggul Hibrida Rokan dan Maro
Mendongkrak Produksi Nilam
Menanggulangi Defisit Beras di
Kalimantan Timur
Dinamika Ekonomi Pedesaan
di Jawa Barat
TPS untuk Kultivar Kentang Unggul
Baru
Merakit Varietas Unggul
Hortikultura melalui Shuttle
Breeding
Palmega-R015, Minyak Sawit
Kaya Omega-3
Agrowisata Meningkatkan
Pendapatan Petani
Teknologi Alsintan Mendukung
Usaha Tani Organik
Amankah Beras yang Kita Makan?
7
6
16
18
4
Presiden RI Melepas Padi Unggul Baru
2
Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian diterbitkan enam kali dalam setahun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Pengarah: Tjeppy D. Soedjana; Tim Penyunting: Erru Getarawan, Sulusi Prabawati, Ridwan Thahir, Widiati H.
Adil, Hikmatullah, Rita Nur Suhaeti, Wayan Reda Susila, Kusumah Effendie, I Wayan Mathius, Karden Mulya; Penyunting
Pelaksana: Endang Setyorini, Ashari; Tanda Terbit: No. 635/SK/DITJEN PPG/STT/1979; Alamat Penyunting: Pusat Perpustakaan
dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122, Telepon: (0251) 321746, Faksimile: 62-251-
326561, E-mail:pustaka@bogor.net. Selain dalam bentuk tercetak, Warta tersedia dalam bentuk elektronis yang dapat
diakses secara on-line pada http://pustaka.bogor.net.
Redaksi menerima artikel tentang hasil penelitian serta tinjauan, opini, ataupun gagasan berdasarkan hasil penelitian terdahulu
dalam bidang teknik, rekayasa, sosial ekonomi, dan jasa serta berita-berita aktual tentang kegiatan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Artikel disajikan dalam bentuk ilmiah populer. Jumlah halaman naskah maksimum 6 halaman
ketik 2 spasi.
DNA diketahui kedua varietas ung-
gul ini homozigot terhadap xa-5 dan
Xa-7. Sifat yang diwarisi oleh vari-
etas Angke dan Conde diharapkan
dapat bertahan lama. Dalam peng-
ujian multilokasi, hasil kedua vari-
etas masing-masing mencapai 7 t/
ha.
Padi unggul Wera dan Ciujung
dapat berproduksi hingga 6-7 t/ha
serta tahan terhadap hama we-
reng coklat dan hawar daun bak-
teri. Varietas Silugonggo berumur
sangat genjah, toleran kekeringan
memberi hasil lebih tinggi lagi dan
ketahanannya terhadap hama dan
penyakit telah menurun karena ter-
batasnya kemampuan genetik ta-
naman. Karena itu, Puslitbang Ta-
naman Pangan terus berupaya me-
rakit varietas unggul baru guna
menggantikan varietas yang telah
menurun daya hasil dan ketahanan-
nya terhadap hama dan penyakit.
Untuk mendukung ketahanan
pangan nasional dan agribisnis
perpadian, baru-baru ini telah di-
lepas 12 padi unggul, dua di antara-
nya jenis hibrida. Dari 12 padi unggul
itu, 8 varietas cocok dikembangkan
di lahan sawah, 2 varietas sesuai
ditanam di lahan kering (gogo), dan
2 varietas lagi cocok untuk agro-
ekosistem lahan rawa pasang surut
(Tabel 1).
Padi Sawah
Dua varietas padi sawah yang
dilepas merupakan padi hibrida dan
diberi nama Rokan dan Maro. Se-
lain tahan terhadap hama wereng
coklat dan penyakit hawar daun
bakteri, kedua padi hibrida ini me-
miliki rasa nasi yang enak. Di lokasi
yang sesuai, padi hibrida Rokan dan
Maro mampu berproduksi hingga 8
t/ha, atau 1,0-1,5 ton lebih tinggi
dari hasil varietas IR64 yang di-
ketahui disukai oleh sebagian pe-
tani karena rasanya enak dan ha-
silnya relatif tinggi. Jika ditanam di
lokasi yang tidak cocok, hasil va-
rietas Rokan dan Maro relatif ren-
dah.
Padi unggul baru lainnya yang
cocok dikembangkan di lahan sa-
wah adalah varietas Batang Gadis,
Angke, Conde, Wera, Ciujung, dan
Silugonggo. Varietas Batang Gadis
memiliki aroma yang relatif sama
dengan padi lokal Rojolele dan
Pandanwangi yang sangat disukai
oleh sebagian besar konsumen.
Hasil kedua varietas ini masing-
masing dapat mencapai 6-7 t/ha.
Varietas Angke dan Conde tahan
terhadap hawar daun bakteri. Sifat
ini diwariskan melalui inkorporasi
gen xa-5 dan Xa-7 ke dalam jaring-
an tanaman IR64 sebagai tetua-
nya. Seleksi dilakukan dengan
marker-assisted. Melalui analisis
Tabel 1. Padi unggul yang dilepas pada Pekan Padi Nasional di Sukamandi, Jawa
Barat, 4 Maret 2002
Varietas Umur Tekstur nasi Sifat penting yang dimiliki
(hari)
Padi Sawah
Rokan (hibrida) 115 Pulen Hasil 1,0-1,5 ton lebih tinggi dari
IR64
Maro (hibrida) 113 Pulen Hasil 1,0-1,5 ton lebih tinggi dari
IR64
Batang Gadis 110 Pulen Aromatik, mutu beras baik, tahan
WC1,2,3
Angke 115 Pulen Mirip IR64, tahan HDB III, IV, VIII (gen
xa-5)
Conde 115 Pulen Mirip IR64, tahan HDB III, IV, VIII (gen
Xa-7)
Wera 115 Pulen Tahan WC 1,2,3 dan tahan HDB III
Ciujung 105 Pera Tahan WC 1,2,3, tahan HDB III, IV
VIII
Silugonggo 90 Sedang Tahan penyakit blas, toleran
kekeringan
Padi Lahan Rawa Pasang Surut
Lambur 113 Sedang Tahan blas, toleran kemasaman tanah,
gambut, salin, Fe, Al
Mendawak 116 Pulen Tahan blas, bercak coklat, toleran
kemasaman tanah, gambut, Fe, Al
Padi Gogo
Danau Gaung 115 Pulen Tahan blas, toleran kemasaman tanah,
keracunan Al dan Fe
Batutugi 115 Pulen Tahan blas, toleran kemasaman tanah,
keracunan Al dan kekeringan
HDB III, IV, VIII = Hawar daun bakteri strain III, IV, VIII
WC 1, 2, 3 = Hama wereng coklat biotipe 1, 2, 3
Fe = besi; Al = aluminium
3
sehingga sesuai dikembangkan di
lahan sawah tadah hujan dengan
sistem gogorancah. Dalam peng-
ujian, hasilnya berkisar antara 3,5-
4,5 t/ha.
Padi Lahan Rawa Pasang Surut
Varietas Lambur dan Menda-
wak cocok dikembangkan di lahan
rawa pasang surut. Penelitian me-
nunjukkan bahwa kedua varietas ini
toleran terhadap kemasaman tanah
serta keracunan besi dan aluminium
yang termasuk kendala utama da-
lam pengembangan tanaman padi
di lahan rawa pasang surut. Kedua
varietas masing-masing dapat ber-
produksi 4-5 t/ha.
Padi Gogo
Dua varietas padi gogo yang
dilepas masing-masing diberi nama
Danau Gaung dan Batutugi. Ber-
umur relatif genjah, varietas Danau
Gaung tahan terhadap penyakit
blas, toleran kemasaman tanah dan
keracunan besi. Selain toleran ke-
keringan, varietas Batutugi juga ta-
han blas, toleran kemasaman tanah
dan keracunan aluminium. Relatif
berbeda dengan varietas Danau
Gaung, nasi varietas Batutugi ber-
tekstur pulen. Dalam pengujian,
hasil varietas Danau Gaung berki-
sar antara 3,4-4,3 t/ha sementara
hasil varietas Batutugi 3-4 t/ha.
Pengembangan varietas unggul
baru ini diharapkan segera meluas
di tingkat petani guna memacu
peningkatan produksi padi menuju
ketahanan pangan nasional dan
pengembangan agribisnis perpadi-
an (Puslitbangtan).
Untuk informasi lebih lanjut
hubungi:
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan
Jln. Merdeka 147
Bogor 16111
Telepon :(0251) 334089
Faksimile:(0251) 312755
E-mail :crifc1@indo.net.id

You might also like