You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN ANOMALI KONGENITAL

M. REZA PAHLEVI KARINA DANISA IK SUARDIANTO M. SULTAN FIRDAUS RAIHANATUSSAZIAH SARI DEWI INTAN K NOR ELLA DAYANI AKHMAD RIDHANI I1B110204 I1B110205 I1B111006 I1B111009 I1B111024 I1B111031 I1B111205 I1B111211
KELOMPOK 3 ;)

Definisi
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran. Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah lahir. Kematian bayi dalam bulan pertama kehidupannya sering diakibatkan oleh kelainan kongenital yang cukup berat.

Etiologi
Penyebab langsung kelainan kongenital sering kali sukar diketahui. Pertumbuhan embrional dan fetal dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor genetik, faktor lingkungan atau kedua faktor secara bersamaan. Beberapa faktor etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara lain: 1. Kelainan Genetik dan Kromosom 8. Faktor gizi 2. Faktor Mekanik 9. Faktor-faktor lain 3. Faktor Infeksi 4. Faktor Obat 5. Faktor Umur Ibu 6. Faktor hormonal 7. Faktor radiasi

Macam-Macam Kelainan Kongenital/ Cacat Bawaan Pada Neonatus


Macam macam kelainan congenital diantaranya : Encephalocele,

Hidrocephalus, Labioskizis dan Labiopalatoskizis, Atresia esophagus,


Atresia Ani dan Recti, Hirschsprung, Spina Bifida, Omfalokel (amniokel / Eksomfalokel), Hernia Diafragma, Atresia Koane, Obstruksi Usus,

Atresia Duodeni, Hipospadia, Epispadia, Kelainan Jantung Kongenital


dan Kelainan Metabolik dan Endokrin.

Yang akan dibahas lebih dalam adalah Kelainan Jantung Kongenital:


Definisi
Kelainan Jantung Kongenital (CHD) adalah kelainan yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut sudah terjadi sebelum bayi lahir.

Tetapi kelainan ini tidak selalu memberi gejala yang segera setelah bayi
lahir. Tidak jarang kelainan tersebut baru muncul setelah bayi berusia beberapa bulan atau beberapa tahun.

Patofisiologi
Satu atau lebih bagian jantung itu tidak sempurna atau mengalami kelainan. Kelainan jantung congenital (CHD) menyebabkan dua perubahan hemodinamik utama,. Shunting atau percampuran darah arteri dari vena serta perubahan aliran darah pulmonal dan tekanan darah. Normalnya, tekanan pada jantung kanan lebih besar daripada sirkulasi pulmonal. Shunting terjadi apabila darah mengalir melalui lubang abnormal pada jantung sehat dari daerah bertekanan lebih tinggi ke daerah yang bertekanan rendah, memyebabkan darah yang teroksigenasi mengalir kedalam sirkulasi sistemik. Aliran darah pulmonal dan tekanan darah meningkat bila ada keterlambatan penipisan normal serabut otot lunak pada arteriola pulmonal sewaktu lahir. Penebalan vaskuler meningkatkan resistensi sirkulasi pulmonal, aliran darah pulmonal dapat melampaui sirkulasi dan aliran darah bergerak dari kanan ke kiri. Perubahan pada aliran darah, percampuran darah vena dan arteri, serta kenaikan tekana pulmonal akan meningkatkan kerja jantung. Manifestasi dari penyakit jantung congenital yaitu adanya gagal jantung, perfusi tidak adekuat dan kongesti pulmonal.

Tanda dan Gejala


1. Pada bayi: Dyspneu Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan Detak jantung lebih dari 200 kali/ menit Bunyi murmur Cyanosis Berat badan menurun 2. Pada anak-anak: Dyspneu Perkembangan fisik lemah Intoleransi aktifitas Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan Cyanosis

Klasifikasi
Terdapat berbagai cara penggolongan penyakit jantung kongenital. Penggolongan yang sangat sederhana adalah penggolongan yang didasarkan pada adanya sianosis dan vaskularisasi paru. Penggolongannya adalah sebagai berikut: 1. Penyakit jantung bawaan (PJB) non-sianotik dengan vaskularisasi paru bertambah, misalnya defek septum ventrikel (DSV), devek septum atrium (DSA), dan duktus arteriosus persisten

2.

Penyakit jantung bawaan (PJB) non-sianotik dengan vaskularisasi paru normal.


Pada golongan ini termasuk stenosis aorta (SA), stenosis pulmonal(SP), dan koarktasio aorta.

3.

Penyakit jantung bawaan (PJB) sianotik dengan vaskularisasi paru berkurang. Pada golongan ini yang paling banyak adalah tetralogi Fallot (TF).

Komplikasi
Anak atau pasien penyakit jantung kongenital terancam mengalami berbagai komplikasi antara lain: Gagal jantung kongestif Henti jantung Aritmia Endokarditis bacterial Hipertensi Tromboemboli

Diagnosa keperawatan
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan efek terjadinya sianosis Resiko infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan terjadinya resistensi paru yang meningkat. Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan reduksi aliran darah Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan perubahan pada suplai O2 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya penumpukan secret. Nyeri berhubungan dengan adanya TIK yang meningkat Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan efek terjadinya nyeri Gangguan nutrisi berhubungan dengan kondisi yang mempengaruhi masukan nutrisi. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler.

Pencegahan Kelainan Kongenital/ Cacat Bawaan pada Neonatus


Beberapa kelainan bawaan tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kelainan bawaan terutama ibu dengan kehamilan di atas usia 35 tahun: Tidak merokok dan menghindari asap rokok Menghindari alkohol Menghindari obat terlarang Memakan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin prenatal Melakukan olah raga dan istirahat yang cukup Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin Mengkonsumsi suplemen asam folat Menjalani vaksinasi sebagai perlindungan terhadap infeksi Menghindari zat-zat yang berbahaya.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran. 2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelainan kongenital atau cacat bawaan pada neonatus yaitu kelainan genetik dan kromosom, faktor genetik, faktor infeksi, faktor obat, faktor umur ibu, faktor hormonal, faktor radiasi, faktor gizi, dan faktor-faktor lainnya. 3. Kelainan kongenital yang biasanya terjadi pada neonatus yaitu encephalocele, hidrocephalus, bibir sumbing (Labio Paltoskiziz), atressia esofagus, atrssia ani, hirschprung, spina bifida, kelainan jantung kongenital, omfalokel

KTI
Terimakasih ;)

You might also like