You are on page 1of 10

TUGAS PROSES INDUSTRI KIMIA II (BLOK DIAGRAM, FEED YANG MASUK-KELUAR, REAKSI)

DISUSUN OLEH : KARINA MANDASARI 03111003036

DOSEN PEMBIMBING : IR. H. SRI HARYATI, DEA

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

II.

FEED YANG MASUK-KELUAR PADA SETIAP PROSES PEMBUATAN POLYPROPYLENE DI KILANG UNIT POLYPROPYLENE PT.PERTAMINA RUIII PLAJU

Pada RU-III Plaju, bahan baku pembuatan polypropilen didapatkan dari hasi fraksionasi Fluid Catalytic Cracking Unit (FCCU) Kilang Sungai Gerong dengan kapasitas 8,278 ton/jam yang dikenal dengan raw propane propylene (Raw-PP). Kandungan dari raw propane propylene adalah propylene, propane dan butane sebagai senyawa utama dan sejumlah kecil pengotor seperti ethane, methane, hydrogen sulfida, carbon dioxida, mercaptan dan sebagainya. Unit unit yang terdapat pada Kilang Polypropylene ini, yaitu : a. Unit Propylene Purification b. Unit Polypropylene Polimerization c. Unit Finishing (Pelletizer) d. Unit Bagging (Packaging Product).

1. Input-output pada Unit Propylene Purification Unit Propylene Purification bertugas untuk memurnikan bahan baku / feed yaitu Raw PP agar spesifikasi dari bahan baku tersebut memenuhi syarat untuk dapat diproses kembali ke unit lainnya. Pada unit ini terdapat beberapa macam seksi pemurnian yang digunakan untuk memurnikan pengotor pada Raw PP sesuai dengan pengotor yang ada pada Raw PP tersebut sehingga input-output pada setiap seksi pada unit ini berbeda satu sama lain. a. Seksi storage (Section 100) Seksi storage tank berfungsi untuk menampung bahan baku Raw PP dan produk berupa propylene dan propane. Dalam segi peralatan terdapat 5 storage tank yang berfungsi untuk menampung bahan baku Raw PP dan produk berupa propylene dan propane yang terdiri dari: (1) T-101 (Raw Propane Propylene Storage) untuk menampung bahan baku Raw PP ex FCCU sebelum pengumpanan ke unit purifikasi propilen, (2) T-102/3/4 (Purified Propylene Storage Sphere) untuk menampung produk propylene sebelum diumpan ke unit polypropylene,

(3) V-500 (Propane Product Storage Drum) untuk menampung produk propane sebelum dipindahkan ke stabilizer III.

b. Seksi ekstraksi dan pengeringan (Section 200) Seksi ekstraksi dan pengeringan di Section 200, berfungsi untuk menghilangkan senyawa-senyawa pengotor (impurities) yang terkandung dalam raw PP (PropanePropylene) dengan proses ekstraksi dan pengeringan (ekstraction and humidity process). Input dan output yang terjadi pada seksi ini bergantung pada bagian-bagian yang ada pada seksi ini. Bagian Regenerative DEA extraction. Input pada bagian ini adalah dietanol amin (DEA) pada konsentrasi 20% wt dan COS (Carbonyl sulfide) sehingga outputnya H2S dan DEA. NaOH Extraction. Input pada bagian ini adalah NaOH dan H2S. Outputnya adalah Na2S, H2O, dan NaHCO3. Pengeringan (dryer). Pengeringan input polypropylene menggunakan molecular sieve 3A dan silica gelsehingga outputnya adalah polipropilene dengan kadar air 10ppm.

c.

Seksi depropanizer Input pada seksi ini adalah propylene yang masih mengandung propane. Output pada seksi ini adalah propylene murni 99.6% mol minimum.

d. Section 400 Section 400 seharusnya berfungsi sebagai penghasil refrigeran amonia untuk digunakan di deethanizer condensor. Namun karena deethanizer column tidak lagi dioperasikan maka unit 400 pun sekaligus diidlekan.

2. Unit Propylene Polimerization Pada unit Propylene, input berupa propylene dengan gas H2 serta bantuan katalis dalam reactor menghasilkan output berupa homopolymer polypropylene. Reaksi polimerisasi terbagi atas dua sistem reaksi, yaitu fase cair dan gas. Kondisi operasinya adalah sebagai berikut :

Kondisi Operasi Reaksi Polimerisasi Kondisi Operasi Jenis Polimerisasi Tekanan (kg/cm2g) Temperatur (oC) 1st Reactor Fase Cair 29-38 70 2nd Reactor Fase Gas 17-19 80

a. Impurities propylene removal Untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang masih terdapat dalam propylene sebelum masuk ke reaktor. Terdiri dari beberapa alat yakni: stripper, dehydrator, COS absorber, arsine absorber.

b. Catalyst preparation terdiri dari 3 tipe yakni sebagai berikut: 1) MC catalyst preparation (main catalyst) 2) AT-catalyst preparation (triethyl aluminium) 3) OF-catalyst preparation (elektron donor)

c. Polymerization Reaksi polimerisasi terdiri dari dua sistem reaksi yakni fase cair dan fase gas. Raw material feed :

1) Propylene Propylene cair diumpankan menuju 1st Reactor (D-2201) dengan menggunakan Propylene Feed Pump (P-2209 A/B). Selain itu dialirkan menuju Condensate Drum (D-

2208) dan Propylene Recycle Pump (P-2203 A/B). Sebagian aliran propylene yang menuju D-2201 dialirkan ke Fine Particle Separator (MA-2211) dan propylene akan kontak dengan slurry yang keluar dari D-2201, selanjutnya propylene mengandung katalis dan Fine Powder Polymer dikembalikan ke D-2201. Propylene cair dan gas juga digunakan untuk Flushing Rotating Equipment dan Catalyst Feed Line. 2) Hidrogen Hidrogen diterima di Polypropylene Plant melalui perpipaan dari Battery Limits dan diumpankan menuju reaktor dengan Control Valve. a) Liquid Phase Polimerization (1st Reactor) Panas reaksi yang timbul akibat reaksi polimerisasi fase cair dalam 1st Reactor dikontrol oleh evaporation-condensation-reflux system, disamping itu reaktor juga dilengkapi dengan jacket cooling system. Temperatur reaktor dikontrol berdasarkan kombinasi kedua sistem tersebut. Gas propylene yang keluar dari D-2201 didinginkan di 1st Reactor Overhead Condenser (E-2201), cairan propylene yang terkondensasi dialirkan ke reaktor sedangkan Recycle Gas disirkulasikan kembali ke reaktor dengan menggunakan 1st Reactor Circulation Gas Blower (K-2201 A/B). b) Fine Particle Separation Seperti tersebut diatas, bahwa slurry yang keluar dari 1st Reactor dialirkan ke dalam Fine Particle Separator (MA-2211) sehingga akan kontak dengan Recycle Propylene, untuk melepaskan sedikit katalis dan Fine Powder yang terkandung dalam slurry. Selanjutnya meninggalkan MA-2211 dan menuju 2nd Reactor (D-2203). c) Gas phase polymerization (2nd Reactor) Slurry polymer mengalir dari 1st Reactor menuju 2nd Reactor. Gas propylene difluidisasi dari bagian bawah 2nd Reactor dengan menggunakan 2nd Reactor Circulation Gas Blower (K-2203). Laju alir gas dikontrol dengan mengatur putaran dari K-2203 tersebut, sehingga kecepatan gas dalam Fluidized Bed dijaga pada 22 cm/sec. Gas sirkulasi dari 2nd Reactor didinginkan di 2nd Reactor Circulation Gas Cooler (E-2203) untuk mengontrol temperatur polimerisasi. Sebagian dari gas sirkulasi dialirkan menuju Propylene Scrubber (C-2201) untuk menjaga tekanan di D-

2203 konstan. Kemudian gas dikondensasi pada C-2201 Overhead Condenser (E2208) dan sebagian besar propylene yang terkondensasi dipompakan ke C-2201 sebagai scrubbing liquid dengan menggunakan Propylene Scubber Feed Pump (P2208 A/B), juga sebagian dikembalikan untuk suction P-2209. Propylene dari bagian bawah C-2201 dialirkan kembali ke 1st Reactor menggunakan Propylene Recycle Pump (P-2203 A/B), sementara uap yang tidak terkondensai dialirkan menuju 1st Reactor atau 2nd Reactor dengan menggunakan Recycle Hydrogen Compressor (K-2208). d) Powder Separation Produk Polimer dari reaksi polimerisasi di dalam 2nd Reactor dikeluarkan secara intermittent dengan squence control system menuju recycle gas separation pada tekenan 0.15-0.5 kg/cm2G dengan menggunakan Powder Transfer Blower (K2210 A/B). Gas transfer disirkulasikan kembali dari D-2206 menuju K-2210 A/B. Gas propylene yang tidak bereaksi di dalam D-2206 mengalir secaracocurrent dengan tepung polimer, dan dikembalikan ke 2nd Reactor dengan menggunakan Recycle Gas Compressor (K-2206). Untuk mencegah akumulasi inert gas di dalam proses maka sebagian kecil gas dialirkan menuju low pressure flare system. Selanjutnya dari D-2206 tepung polimer dialirkan menuju Powder Heater (M2301) melalui Rotary Valve (ZV-2227). d. Product drain section Alat- alat: Powder Heater , Steaming Drum , Waste Gas Blower e. Utilities section Unit unit utilitas yang ada di polypropylene yakni sebagai berikut: 1) Waste gas blower. 2) Vent gas 3) Flare 4) Refrigerant 5) Seal Oil 6) Steam and condensate 7) Water

3. Unit finishing (Pelletizer) Beberapa stabilizer ditambahkan ke dalam tepung polimer pada tiap jenis produk polypropylene yang dihasilkan dari stabilizer tersebut, kemudian diaduk menggunakan mixer lalu dialirkan masuk ke Pelletizing System. Campuran dari beberapa stabilizer dan tepung polimer murni lalu di extrude dan dipotong menjadi butiran polypropylene menggunakan alat potong pada pelletizer. Powder transfer and storage Terdiri dari alat : Streaming Drum, Powder Hopper Bag Filter Stabilizer Measuring (Solid Stabilizer and Liquid Stabilizer) Terdiri dari alat : stabilizer, pelletizer Stabilizer mixing and pelletizing Terdiri dari alat: Powder Measuring Feeder, Pelletizing System, Pellet Screen Pellet Dryer Terdiri dari alat: Pellet Dryer, Cutter Box, Pellet Transfer Blower

Jenis Additive / Stabilizer yang digunakan adalah meliputi : 1) 2) 3) AE-Stabilizer berfungsi sebagai primary heat stabilizer. AI-Stabilizer berfungsi sebagai secondary heat stabilizer. AH-Stabilizer berfungsi sebagai heat stabilizer produk jenis tape dan injection grade. 4) 5) 6) 7) HA-Stabilizer berfungsi sebagai neutralizer dan lubricant. HD-Stabilizer berfungsi sebagai whitening agent. SB-Satbilizer berfungsi sebagai slip agent. SC-Stabilizer berfungsi sebagai anti blocking agent.

4. Unit bagging (Packaging Product) Input berupa Pellet atau bijih plastik yang dihasilkan unit Pelletizing dan output berupa polytam yang telah di-bagging. Unit bagging dapat menghasilkan 800 kantong polytam per jam.

III.

REAKSI YANG TERDAPAT DALAM PEMBUATAN POLYPROPYLEN DI KILANG UNIT POLYPROPYLENE PT.PERTAMINA RU-III PLAJU

1. Unit Polypropylene Purification a. Regenerative DEA extraction Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan kadar carbonyl sulfide (COS) yang terkandung dalam Raw PP hingga menjadi 5 ppm mol maksimum. Selain itu juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan (RSH) dengan menggunakan larutan dietanol amin (DEA) pada konsentrasi 20% wt. Reaksi yang terjadi pada DEA extraction adalah : (CH3CH)2NH2 + COS (CH3CH2)2NH2 + H2S b. NaOH extraction Non regenerative NaOH extraction Tahap ini berfungsi untuk menghilangkan hidrogen sulfida hingga 1 ppm wt dan karbon dioksida hingga 5 ppm wt. Reaksi yang terjadi adalah : 2NaOH + H2S Na2S + H2O Na2S + H2S 2 NaHS NaOH + CO2 NaHCO3 Dengan terbentuknya Na2S, H2O, dan NaHCO3 maka konsentrasi NaOH pada kolom Non regenerative NaOH extractor (C-204) akan semakin menurun. Bila konsentrasi mencapai > 4% wt maka NaOH diganti dengan NaOH 10% wt yang baru. Regenerative NaOH extraction Tahap ini berfungsi untuk menghilangkan merkaptan (RSH) hingga 5 ppm mol maksimum dengan menggunakan larutan sodium hidroksida (NaOH) pada konsentrasi 10% wt. Reaksi yang terjadi pada ekstraktor :

NaOH + RSH RSNa + H2O Reaksi yang terjadi pada regenerator : 2. Unit Propylene Polimerization CH2=CH-CH3 + H2 [CH2-CH2-CH2-CH2-]n RSNa + H2O NaOH + RSH

You might also like