Professional Documents
Culture Documents
Definisi Syok adalah suatu kondisi patofisiologi dengan perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat yang mengarah pada suatu keadaan hipoperfusi dan hipoksia seluler pada akhirnya dengan semua gejala sisa yang menyertai. Akibat akhir adalah sama pada semua bentuk dari syok (Tabel 1) tanpa melihat penyebabnya. Secara umum, suatu tekanan darah sistolik kurang dari normal sesuai dengan usia dengan tanda tanda klasik dari hipoperfusi seperti pucat, kulit dingin, takikardi, diaphoresis atau penurunan kesadaran menyertai suatu syok. erkecualian hanya pada syok septic, dimana pada fase a!al, ada sirkulasi hiperdinamik dengan kulit hangat dan nadi yang kuat. "ihat table # untuk bagaimana mengenali berbagai jenis syok. Perhatian. Syok hipo$olemik adalah jenis syok yang paling sering dijumpai di %&' dan semua keadaan syok sebaiknya diterapi seperti syok hipo$olemik pada a!alnya sampai etiologi etiologi lain dapat disingkirkan. engenalan yang tepat dan penatalaksanaan a!al adalah yang terpenting dalam usaha mengurangi mortalitas dari syok. ($aluasi dari penyebab syok dilakukan bersamaan dengan penatalaksanaan. Syok adalah suatu keadaan klinis. Seorang pasien dengan tekanan darah yang normal mungkin masih dalam keadaan syok. %ni khususnya pada pasien dengan latar belakang hipertensi. 'i sisi lain, tidak semua pasien dengan hipotensi adalah syok. )eskipun demikian, mereka seharusnya dira!at dengan segera. *ahkan jika semua indikator klinis yang umum digunakan dari syok adalah normal, syok pada tingkat seluler, jaringan, atau organ mungkin masih ada. Ada banyak literatur yang mendiskusikan penilaian obyektif dari tujuan akhir dari resusitasi pada syok.
,ardiogenik -bstruktif
erdarahan akibat dari trauma multiple erdarahan gastrointestinal "uka bakar &uptur aneurisma aorta ,ehamilan ektopik terganggu ,ehilangan cairan dari gastroenteritis berat atau pankreatitis akut %nfark )yocard akut 'isritmia Tension neumothora. Tamponade jantung (mboli aru
Trauma spinal
Penatala#sanaan
Semua pasien dengan syok harus dira!at di area critical care. asien ditempatkan pada monitor jantung, tekanan darah, nadi, dan pulse o.imetri. eriksa adanya hipotensi orthostatic jika mungkin. ,ontrol jalan napas dan berikan oksigen 1556 dengan masker non rebreathing ertimbangkan intubasi pada setiap pasien dengan syok berat dengan oksigenasi dan $entilasi yang tidak adekuat. Apakah ada bukti adanya trauma tumpul atau tembus pada dada untuk menunjukkan kemungkinan adanya tension +ne,'"th"ra- atau ta'+"na*e )ant,n& . 1. 'ekompresi suatu tension pneumothora. dengan jarum kanula no.170 pada intercostals space ke 2# pada linea midcla$icula. #. 8ika ada kecurigaan tamponade jantung lakukan segera konsultasi ke bagian bedah kardio$askuler. )ulai pemberian cairan intra$ena dengan 955 ml normal saline dan3atau infuse dopamine dengan dosis 9 ug3kg**3min dan persiapan untuk pericardiosintesis. :ntuk s!"# hi+"/"le'i# ; 1. asang # jalur intra$ena dengan jarum besar (17031<0) pada fossa antecubiti. #. eriksa lab ; =*>, urea3elektrolit3creatinin.
0atatan : (1). +ematokrit (+ct) adalah tes yang paling tidak reliable. /ilainya mungkin normal selama fase a!al dari kehilangan darah akut. 'emikian juga, suatu peningkatan hematokrit dapat terlihat pada pasien trauma dengan penyalahgunaan alkohol akut karena efek diuretik dari alkohol. (#) +itung neutrofil absolute tidak sensiti$e maupun spesifik pada syok septik karena mungkin meningkat, normal, atau rendah. b. Troponin T dan en4im jantung. c. =aal hemostasis dengan suatu screening '%> jika perlu dan 0roup and >ross match ( < unit ?hole blood pada keadaan kehilangan darah akut ). d. emeriksaan kecocokan golongan darah sebaiknya dilakukan dari bank darah jika perlu tranfusi darah urgent. emeriksaan analisa gas darah sebaiknya dilakukan jika perlu, khususnya pada pasien dengan syok berat. 0atatan : asidosis metabolic, peningkatan laktat, base deficit yang signifikan adalah marker untuk prognosis buruk. ,emampuan untuk mengkoreksi abnormalitas ini menandakan hasil yang meningkat. *agaimanapun juga, natrium bikarbonat tidak secara rutin digunakan sebagaimana tidak berakibat secara positif mempengaruhi morbiditas dan sur$i$al. @. Sedikitnya cairan kristaloid 1 liter harus diinfuskan dalam satu jam dan respon dinilai. "ebih lanjut, cairan koloid atau !hole blood ( penuh atau secara cepat tergantung adalah urgensi) dapat diberikan secara infuse jika diperlukan. ada pasien pediatri fluid challenge dengan larutan +artmannAs sebanyak #5 ml3kg**. 7. 8alur $ena sentralis kadang kadang dilakukan sebagai petunjuk resusitasi cairan. emeriksaan (,0 dan foto .2ray thora. seharusnya juga dilakukan. Apakah ada nyeri dada dan sesak napas yang menunjukkan suatu infark myocard akut atau emboli paru B "ihat bab akut myokard infark dan emboli paru. asang kateter urine dan lakukan pemeriksaan urinalisa untuk mencari infe#si sal,ran #e'ih atau lakukan tes kehamilan jika dicurigai adanya #eha'ilan e#t"+i#. Apakah ada nyeri abdomen pada !anita usia reproduktif dengan ri!ayat terlambat haid B ( >atat kapan menstruasi terakhir ). "akukan pemasangan kateter pada !anita yang diduga mempunyai kehamilan ektopik jika dia tidak mampu mengluarkan urine untuk konfirmasi kehamilan. Segera lakukan konsultasi dengan bagian obstetric untuk kecurigaan kehamilan ektopik. )onitor produksi urine. ada penderita dengan suspek ane,ris'a a"rta ab*"'inalis cari adanya massa abdomen yang pulsatile. Segera lakukan konsultasi kebagian bedah thora. dan kardio$askuler. Apakah ada febris atau predisposisi untuk sepsis karena adanya kateter urine yang terpasang atau suatu keadaan immunocompromised pada penderita kanker yang menjalani kemoterapi B "ihat bab emergency oncology. 1. sepsis intraabdominal karena penyakit batu empedu atau peritonitis karena appendi. yang mengalami perforasi bukan penyebab yang jarang untuk syok
septic. enderita usia lanjut sebagaimana pada usia anak anak dapat menampilkan gejala dan tanda yang tidak spesifik untuk syok septic. #. ,ultur darah (aerob dan anaerob) dan urine seharusnya dilakukan pada pasien dengan syok septic. @. antibiotic spectrum luas menurut sumber yang mungkin dari infeksi seharusnya diberikan setelah dilakukan kultur. "ihat bab sepsis/syok septic. 8ika dicurigai s!"# ne,r"&eni# karena kemungkinan trauma medulla spinalis yang menyertai fraktur $ertebra, segera lakukan konsultasi dengan bagian bedah orthopedic. "ihat bab trauma medulla spinalis. Apakah ada ri!ayat gigitan atau sengatan he!an atau terpapar allergen potensial seperti obat atau makanan untuk indikasi adanya s!"# anafila#sis. "ihat bab Reaksi Alergi/Anafilaksis. Setelah e$aluasi yang tepat dan penatalaksanaan a!al, support dengan obat inotropik mungkin dilakukan untuk menjaga tekana darah ; 1. %C dopamine 9 15 Dg3kg3min #. %C dobutamine 9 15 Dg3kg3min khususnya untuk syok kardiogenik @. %C norepinephrine 9 2#5 Dg3kg3min, titrasi sampai didapatkan efek.
Dis+"sisi
Semua pasien dengan syok seharusnya dira!at pada ruang pera!atan intensif atau %>: disiplin ilmu yang tepat setelah konsultasi yang tepat sebelumnya. 8ika ada trauma multisistem, Tim Trauma harus dilibatkan. "ihat bab Trauma Multipel.