You are on page 1of 3

Jilbab Kerudung (Yang akhwat wajib baca!) Assalamualaykum wr.

. wb Alhamdulillah Saya bisa berjumpa lagi dengan para pembaca sekalian. Apa kabar nih ? Semoga baik baik saja dan masih diberi karunia olehNya (Aamiin). Nah, pada artikel kali ini saya akan membahas tentang jilbab. Apa sih jilbab itu? Mungkin ada yang jawab gini Jilbab itu yang dipake di kepala , bentuknya ada yang segitiga, ada yang langsung bisa dipake, ada juga yang perlu dililit-lilit sampe kayak gunung, nah itulah jilbab. Kira - kira ada nggak yang berpendapat seperti itu ? ya pasti ada lah , dan banyak yang berpendapat seperti itu di Indonesia. Namun sayangnya pendapat itu salah. Eh, bukan SALAH sih, tapi SALAH TOTAL. Loh, kok SALAH TOTAL? Bagaimana bisa??? Hmm, Langsung saja check this out !

Dari kedua bukti tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa jilbab itu baju terusan panjang, kalau di Indonesia sendiri sering disebut dengan jubah. Nah, yang dipakai di kepala itu namanya khumur / kerudung. Jadi jelas jilbab itu tidak sama dengan kerudung. Lalu bagaimana dengan pendapat yang satu ini???

Kalau menurut saya sih, ini hanya permasalahan bahasa saja. Okelah mungkin dalam istilah bahasa Indonesia jilbab itu sama dengan kerudung . Tapi perlu kita ingat bahwa jilbab itu berasal dari bahasa arab. Dan kalau ingin mengetahui arti jilbab yang sebenarnya maka kita seharusnya mencari arti jilbab tersebut dari kamus bahasa arab, bukan dari KBBI. Ya sama halnya kalau kita ingin tahu apa itu teori genetika mendel maka kita harus bertanya kepada ahli Biologi bukan ahli Kimia. Bagaimana? Apakah anda sudah paham? Tapi kan kalau pake jilbab atau jubah saat keluar rumah itu nggak nyaman, rasanya malu. Gimana kalau aku pakai kerudung aja? tapi aku tetep pakai celana dan baju lengan panjang kok. Kan sama- sama menutup aurat. Ada nggak ukhti yang berpikiran seperti ini? Well, kalau misalnya ada ukhti yang berpendapat seperti itu, tolong segera rubah pemikiran anda tersebut. Memang benar bercelana panjang dan memakai baju lengan panjang itu menutup aurat. Tetapi tetap saja ukhti dikatakan belum berjilbab . Dan ukhti belum memenuhi kewajiban sebagai seorang muslimah yang telah tertera pada QS Al Ahzab : 59. Kalau dianalogikan sama halnya dengan sholat tanpa disertai bacaan Al-Fatihah. Jadi apa yang ukhti lakukan itu tidak sah dan tidak sesuai syariat Islam. Nah lo, gimana tuh? Ya udah deh , kalau gitu aku pakai rok sama baju lengan panjang aja. Kan rok itu hampir sama dengan jilbab. Boleh nggak? -Pemikiran apa lagi ini?Ukhti kan tadi sudah dijelaskan bahwa jilbab itu baju terusan yang panjang. Bukan baju terputus yang panjang. Jadi jilbab itu tidak sama dengan rok. Lagipula memakai jilbab merupakan syariat yang telah ditentukan Allah, dan kita sebagai makhluk-Nya wajib untuk mematuhiNya secara utuh. Kita tidak bisa menawar hukum Allah. Masa kita mau jadi muslimah yang setengah setengah sih? Ya pastinya nggak mau kan? Karena kalau kita melakukannya setengah setengah , maka pahalanya juga cuma dapat setengah. Hmm, eman banget nggak seh??? *Alay: Mode On*

Baiklah ukhti , kalau sudah mengerti apa itu jilbab (baca: jubah) yang sesungguhnya , maka bersegeralah untuk memakai jilbab saat keluar rumah. Karena ini merupakan kewajiban kita sebagai muslimah yang kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Jangan menunda nunda untuk berjilbab ukhti, karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita. Kalau bukan sekarang ? Kapan lagi, ukhti? *Aseek* Cukup sekian yang ingin saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Semoga ukhti yang membaca artikel ini diberi kemudahan dalam mencapai ridho Allah. Dan semoga diberi kemudahan agar tetap istiqomah dalam berjilbab (Aamiiin ya Rabb). Terima kasih telah membaca , semoga bermanfaat , Wassalamualaykum ! ^_^

You might also like