You are on page 1of 53

1

Mekanika Fluida
MCS22017
budiarso-harinaldi Depok 2006
2
INFORMASI UMUM PERKULIAHAN

1. Mata Kuliah : Mekanika Fluida
2. Kode/Kredit : MCS22017/4 sks
3. Jurusan/Semester : Teknik Mesin /4
4. Program/Periode : S1 /Smt. Genap 2005-06
5. Hari/Waktu : 1.Selasa/K103; 2.Kamis/(K207)8.00-9.50
6. Dosen : Dr. Ir. Budiarso, M.Eng (BUD)
: Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng (HAR)

7. Deskripsi :
Mekanika fluida adalah salah satu cabang ilmu mekanika
terapan yang digunakan untuk menyelidiki, menganalisis
serta mempelajari sifat dan kelakuan fluida. Fluida yang
ditelaah dapat merupakan fluida yang bergerak atau diam,
atau akibat yang ditimbulkan oleh fluida itu pada batasnya.
MEE2
2013
3
8. Tujuan:
Kuliah Mekanika Fluida bermaksud untuk melengkapi
kemampuan seorang mahasiswa agar mampu menerapkan
hukum dasar Mekanika Fluida dalam perhitungan rancang
bangun praktis mekanika fluida srta mampu menganalisis
perilaku fluida dan mengembangkan pengetahuannya dalam
bidang mekanika fluida.
9. Referensi Pengajaran:
Wajib:
1) Bruce R. Munson, Donald F. Young, Theodore H. Okiishi,
Mekanika Fluida, Erlangga, 2004
Opsional:
1) White, F.M., Mekanika Fluida, Erlangga, 1991
2) Streeter, V.L., Mekanika Fluida, Erlangga, 1993
3) Olson, R.M., Dasar Mekanika Fluida Teknik, Gramedia, 1993
4) Kumar, K.L., Engineering Fluid Mechanics, Eurasia
Publishing House Ltd., 2000
MEE2
2013
4
10. Evaluasi :
Komponen / bobot dlm % / penilaian oleh:
- Ujian (perorangan, 2x) / 55 / Dosen
- Materi pembelajaran focus group (perorangan) / 15 / Dosen
- Presentasi kelompok / 6 / Teman dalam kelas
- Laporan problem solving (kelompok, 6x) / 24 / Dosen+diri
sendiri+teman dalam kelompok
11. Penilaian :
1.Nilai A : 100 85
2.Nilai B : 84 65
3.Nilai C : 64 55
4.Nilai D : 54 30
5.Nilai E : 29 0

MEE2
2013
5
Ming Kuliah Materi/Silabus Pengajar
I 1,2 Pendahuluan BUD
Fluida dan Sifat-sifatnya
II 3,4 Statika Fluida BUD
III 5,6 Keseimbangan Relatif BUD
IV 7,8 Konsep dan Pers. Dasar Aliran Fluida - 1 BUD
V 9,10 Konsep dan Pers. Dasar Aliran Fluida - 2 BUD
VI 11,12 Analisa Dimensional dan
Keserupaan Hidrolik BUD
VII 13,14 Aliran Fluida Ideal-1 BUD
VIII 15,16 Aliran Fluida Ideal - 2 BUD
IX Mid Semester Test
X 17,18 Aliran Viskos - 1 HAR
XI 19,20 Aliran Viskos - 2 HAR

MEE
220
13
6
Ming Kuliah Materi/Silabus Pengajar

XII 21,22 Aliran Luar:
Aliran disekitar Benda Terendam - 1 HAR
XIII 23,24 Aliran Luar:
Aliran di Sekitar Benda Terendam - 2 HAR
XIV 25,26 Aliran Stedi Dalam Aliran Tertutup HAR
XV 27,28 Pengukuran dan Visualisasi Aliran HAR
XVI Ujian Akhir Semester

MEE2
2013
7
Aplikasi Mekanika Fluida
8
MEE2
2013
9
MEE2
2013
10
Energi alam
Dengan media
fluida
Enerji out-put
(mek,elek. dll.) yg dpt
dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia
Pemahaman
sifat fluida
Sebagai dasar untuk
pembuatan alat yg dpt
dipakai dan efisien
MEE2
2013
11
L = V t (m)
V = kecepatan angin (m/s)
MEE2
2013
Massa dalam kolom udara (M) = V t (tD
2
/4) (kg)
L
V
FTUI
A = tD
2
/4
Kolom udara
Energi kinetika kolom udara =
M V
2
/2 = (t/8) V
3
D
2
t (kg m
2
/t
2
= N m)
Energi (P) = Energi kinetika/waktu
= (t/8) V
3
D
2
( Nm/s = W)
Contoh 1.1
12
MEE2
2013
Maka daya yang dihasilkan setiap kincir
P = (t/8) 1,2 (3)
2
(8)
3
= 2171,5 W = 2,1715 kW
Jika
kecepatan angin V = 8 m/s

udara
= 1,2 kg/m
3

D = 3 m
Jika efisiensi kincir 30 % , maka daya setiap kincir
= 2,1715/3 = 0,724 kW
Untuk satu desa dengan penduduk 200 orang
200/5 = 40 keluarga x 400 W/kel. = 16 kW
Maka untuk satu desa tersebut diperlukan 16/0,724
= 22 kincir angin
13
MEE2
2013
14
PENDAHULUAN
Mekanika Fluida :
Ilmu mekanika terapan yang digunakan
untuk menyelidiki dan mempelajari sifat
serta kelakuan fluida baik dalam keadaan
diam maupun bergerak
MEE2
2013
Fluida :
Suatu zat yang tidak tahan terhadap
gaya geser. Seberapun kecilnya gaya geser
akan menyebabkan perubahan bentuknya.
15
Mek. Flu. dibagi dlm 3 kategori :
1. Statika Fluida :
Sifat fluida pada saat elemen2 fluida dlm
keadaan relatif diam satu dengan yang lain
atau dengan batasnya.
MEE2
2013
2. Kinematika Fluida :
Mempelajari tentang geometri gerakan fluida
3. Dinamika Fluida :
Pengetahuan yang berhubungan dengan gaya
yang bekerja baik dari atau pada fluida yang
bergerak
16
Aliran fluida diklasifikasikan :
Aliran Fluida
(tunak = steady/
tak tunak =
Unsteady)
Inviscid
=0
(ideal)
Incompressible
( = constant)
Compressible
( = constant)
Viscous
= 0
(real)
Non - Newtonian
t = ( d /dy)
Newtonian
t = ( d /dy)
Laminar
(Low Re)
Turbulent
(High Re)
= constant
= constant
= constant
= constant
MEE2
2013
Re = Reynolds Number
17

MASALAH
MEKANIKA FLUIDA

FORMULASI
MATEMATIK

EKSPERIMENTAL

ANALITIKAL
(TEORI)
KOMPUTASI
(CFD)
MEE2
2013
18

FLUIDA

Gas
kompresibel (mampu mampat)

Liquid/zat cair
in-kompresibel (tak mampu mampat)

Cairan dianggap tidak dapat di mampatkan.
Untuk gas, kerapatannya sangat tergantung pd
perubahan tekanan ~ hkm. Termodinamika

MEE2
2013
19
Untuk menganalisis sifat fluida
diperlukan hkm.2 dasar :

1. Hukum kekekalan massa
2. Hukum Newton II
3. Hukum Termodinamika I
4. Hukum Termodinamika II

MEE2
2013
20
Tegangan Geser pada fluida yang
bergerak
Terjadi pergerakan relatif antar partikel
akibat adanya gaya geser Kecepatan akan
menjadi berbeda2 antar partikelberubah
bentuknya (bedanya dgn zat padat)
MEE2
2013
kecepatan u
jarak
y
distribusi
kecepatan
u
partikel
fluida
21
Gaya geser
perlawanan terhadap gaya geser dalam fluida
disebut kekentalan/viskositas
atau
kekentalan suatu fluida adalah sifat yang menen
tukan besar daya tahannya terhadap gaya geser.
Kekentalan terutama diakibatkan oleh pengaruh
antara molekul fluida
MEE2
2013
Fluida Diam
Resultan gaya yang bekerja pada tersebut adalah
nol tidak ada gaya geser
Yang ada adalah gaya normal tegak lurus ()
pada bidang fluida
22
Kekentalan (viskositas)
Kekentalan/Viskositas
Ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk
Bila suatu fluida mengalami geseran, ia mulai
bergerak dengan laju regangan yang
berbanding terbalik dengan suatu besaran
yang disebut dengan koefisien kekentalan
MEE2
2013
23
h
AU
F =
A
F
= t
h
U
t =
U
kecepatan sudut dari garis ab atau
h
kecepatan regangan geser fluida
(perubahan sudut deformasi)
=
MEE2
2013
a
d
A
F
c c
1
b
1
b
h
U
u
y
y
x
A : luas pelat
y : jarak sembarang
U : kecepatan pelat
u : kecepatan sembarang fluida
: konstanta ( viskositas
dinamik)
h : jarak pelat - dinding
24
(Hukum Newton untuk viskositas)
1
bb U
tg ~
ab h
=
h
a
b
u
u
b
1

U
u du
limit
y dy
0 y
A
=
A

dy
du
t =
MEE2
2013
u kecil, maka
tg u ~ u = Au/Ay
untuk Ay 0
25
Zat padat dianggap sebagai bahan yang
menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas
ketika menerima atau mengalami suatu gaya
geser (shear) makin besar laju deformasi
makin besar pula tegangan geser untuk fluida
tesebut.
Pada fluida, tegangan geser hanya ada bila
sebuah fluida sedang menjalani deformasi
Fluida ideal : sebagai fluida yang tidak
viscous, sehingga tegangan geser tidak ada
bahkan meskipun fluida itu mengalami
deformasi.
MEE2
2013
26
Fluida ideal/fluida tidak viscous tidak pernah ada

Tekanan fluida pada suatu permukaan zat padat :
adalah jumlah semua gaya normal persatuan luas
akibat benturan molekul-molekul fluida dengan
permukaan itu.

Mungkin tegangan tangensial juga ada akibat
kombinasi tumbukan-tumbukan molekul yang
sudutnya tertentu

Fluida diam : gaya tangensial = 0 , gaya normal = 0
sehingga tekanan atau tegangan normal tetap ada
MEE2
2013
27
Fluida Translasi : Kumpulan molekul memilih gerak
tertentu sehingga total tumbukan menghasilkan suatu
momentum tangensial netto terhadap permukaan.

Viskositas suatu gas bertambah dengan naiknya
temperatur karena makin besarnya aktivitas mol. ketika
temperatur meningkat.

Didalam gas saling tukar antara momentum molekuler
ini diwujudkan sebagai viskositas fluida dan dapat
dibuktikan bahwa viskositas suatu gas ideal
behubungan secara linear dengan lintasan bebas purata
(mean free path) molekul-molekul gas
MEE2
2013
28
Dengan demikian pengukuran viskositas gas boleh
digunakan untuk menduga lintasan bebas purata
molekuler.

Pada zat cair, jarak antar molekul jauh lebih kecil
dibanding gas, sehingga kohesi molekuler
ditempat tersebut kuat sekali. Peningkatan
temperatur mengurangi kohesi molekuler, dan ini
diwujudkan berupa berkurangnya viskositas fluida
MEE2
2013
29
Newton mendalilkan: bahwa tegangan
geser (t) dalam sebuah fluida sebanding
dengan laju perubahan kecepatan ruang
(spatial rate of change of velocity) yang
normal terhadap aliran.

Laju perubahan kecepatan ruang disebut
gradien kecepatan (velocity gradient)
yang juga merupakan laju deformasi sudut
(rate of angular deformation)laju geseran
MEE2
2013
30
Newtonian dan Non Newtonian
Fluids
1. Fluida Newton (Newtonian Fluid):
Fluida yang koefisien viscositas dinamiknya
(~Pa.S) bergantung pada temperatur dan
tekanan, namun tidak tergantung pada besar
gradien kecepatan (linear).Grafiknya merupakan
garis lurus.
t
Tegangan geser
Fluida Newton
Laju regangan geseran
dy
du
Kecondongan menyatakan
viscositas dinamik

du/dy
t
=
(rate of deformation)
MEE2
2013
31
2. Fluida Bukan Newton (Non Newtonian Fluids)
Fluida yang tidak memenuhi hukum-Newton
untuk kekentalan disebut fluida bukan Newton
Newton
Plastik semu
Plastik
Dilatan
Ideal fluid
Tegangan
serah
(Bingham)
t
Plastik ideal
Bingham
Laju regangan
geser
dt
du
~
dy
du
MEE2
2013
32
Empat fluida bukan Newtonian ~

Bingham Plastik, Plastik, Dilatan
dan Plastik Semu

Dilatan : Hambatan akan bertambah
besar bila tegangan yang
bekerja makin besar
Plastik Semu: Hambatan akan
berkurang jika tegangan
yang bekerja makin besar
MEE2
2013
33
Plastik : Hambatannya akan sangat kuat
walaupun tegangan yang diberikan
besar
Bingham : diberi tegangan sampai
nilai tertentu, baru terjadi regangan


Fluida non Newton
1. Persamaan Hukum pangkat
n
dy
du
k
|
|
.
|

\
|
= t
k = Indeks konsistensi
n = Indeks perilaku aliran
(untuk fluida Newton
k = , n = 1 )
MEE2
2013
34
3. Persamaan Bingham
1/n
o
1
k dy
du
|
.
|

\
|
+ =
t

t
Koreksi dari hukum pangkat
untuk laju geseran yang rendah

dy
du

B 1
|
|
.
|

\
|
+ = t t
t<t
1
zat padat
t>t
1
fluida Newton
|
|
.
|

\
|
+ =
dy
du

c
1
h sin c
dy
du

2
-1
1
t
MEE2
2013
2. Persamaan Ellis
4. Persamaan Eyring-Powell
lebih teliti untuk rentang laju geseran yang
lebih dibanding persamaan-persamaan terdahulu
35
Fluida-fluida hukum pangkat =
lumpur, larutan polimer pseudoplastik
non Newtonian fluid, mempunyai indeks
perilaku n lebih kecil dari satu, viskositasnya
se-olah2 berkurang dengan meningkatnya laju
geseran.

Fluida Bingham : Lumpur sungai,lumpur
pengeboran, cat minyak,
pasta gigi

Fluida thiksotropik:Fluida yang viskositasnya
seolah makin lama makin
berkurang meskipun laju
geserannya tetap.

MEE2
2013
36
Fluida rheopektik:
viskositasnya semakin besar meskipun laju geserannya tetap
Fluida viskoelastik :
ter, tepung, donat, polimer pd. atau cair menunjukkan karak
teristik baik pada zat padat elastik maupun fluida viskous
Efek gesekan pd.beberapa fluida Non Newtonian lebih
kecil dibanding pada fluida Newton dalam kondisi aliran
turbulen yang sama
MEE2
2013
Fluida Biasa
Rheopektik
Laju regangan tetap
Waktu
Thiksotropik
0
t
37
SIFAT - SIFAT FLUIDA
1. Density (kerapatan)
Jumlah /kwantitas fluida / zat pada suatu unit
volume (SI unit)
Ada 3 bentuk kerapatan
a. Mass density


3
m
kg
=
Udara = 1,23 kg /m
3
air = 1000 kg/m
3

pada p = 1 atm
= 1.013 x10
5
N/m
2

T = 288.15 K
1 N/m
2
= 1 Pascal ( Pa)
MEE2
2013
38
b. Specific weight

c. Relative density (specific gravity)

2. Viscositas
terbagi dalam 2 jenis
a. Dynamic Viscosity
(viskositas dinamik)

udara = 12,07 N/m
3

air = 9.81 x 10
3
N/m
3

air
zat
air
zat


s.g

= =
( B. D )
(tanpa satuan)
( ) /m.s kg Pa.s
m
N.s

2
= =
|
.
|

\
|
=
10 poise = 1 kg/m.s
standard viskositas dinamik
air = 1,14 x 10
-3
Ns/m
2

udara = 1,78 x 10
-5
Ns/m
2
pada temperatur 20
o
C
MEE2
2013
3
N
g
m
=
39
b. Kinematic Viscosity
(viskositas kinematik)

2
m

S

| |
=
|
\ .
10
4
stokes = 1 m
2
/s
standard viskositas kinematik
air = 1,14 x 10
-6
m
2
/s = 1.14 x10
-1,5
(stokes)
udara = 1,46 x 10
-5
m
2
/s (stokes)
MEE2
2013
40
Tegangan permukaan terjadi akibat adanya gaya tarik
antar molekul-molekul yang sama (cohesion) dan gaya
tarik antar molekul-molekul yang berbeda (adhesion)
Gaya cohesive dan gaya
adhesive menyebabkan
adanya tegangan permukaan
adhesiwe
Cohesive
saling menghilangkan
cohesive
MEE2
2013
Tegangan permukaan (o) dihitung per panjang (unit
panjang) dari garis yang mengelilingi permukaan
bebasnya, arahnya tangensial terhadap permukaan.
Tegangan Permukaan (o)
41







y
x
o
z
o air - udara = 0,073 N/m
o air raksa - udara = 0,514 N/m
MEE2
2013
h
o
Air & gelas
u
u
o
Air raksa dan
gelas
h
42
Tegangan Permukaan (o)
Molekul zat cairgerakannya konstan saling
tarik menarik, gaya sama ke semua arah.
2 zat ~ contoh udara ~ air
molekul air akan lebih kuat tarikannya ~
dibandingkan udara, akibatnya permukaannya
bersifat membran.
o = gaya per unit panjang ( N/m )
tegangan permukaan bekerja pada bidang
permukaan, normal () pada setiap garis yang
berkerja pada permukaan & sama besarnya pada
setiap titik.
MEE2
2013
43
Sudut kontak (u)
u> 90
0
zat cair tak
membasahi
air tak membasahi lilin
u < 90
0
zat cair
membasahi
air membasahi sabun
u
Zat
cair
u
gas
Zat padat (lilin)
MEE2
2013
u u
gas
Zat
cair
Zat padat (sabun)
Temperatur > o <
Efek o memperkecil permukaannya minimum
air kaca u ~ 0
0

air raksa kaca - udara u ~ 130
0

44
TEGANGAN PERMUKAAN
gaya tegangan permukaan =
F = 2 t r o
keseimbangan p t r
2
= 2 t r o
p =
Gaya
F = tekanan dalam (internal
pressure)
= p. t r
2

r
o 2
MEE2
2013
p
r
o
F
45
maka T = o . L

2o L sin u = w
Keseimbangan
2 T sin u = w
o = tegangan
L = panjang jarum
W = berat jarum
u
o
sin L 2
W
=
MEE2
2013
W
L
u
jarum
2 T sin u
T
46
tD o cos u W = 0
t D o cos u = W
= x h x
2
D
4
t
2
4 D cos
D
h
t o u
t
=

u o
D
h
cos 4
=
MEE2
2013
Contoh : fluida dalam pipa gelas kapiler
D
W
o
u
h
W
D
fluida
Pipa gelas
47
persamaan keadaan p v = RT
v = spesific volume (m
3
/kg) (1/)
p = tekanan (N/m
2
)
R= konstanta gas udara,
= 287 N. m/kg.K
T = temperature absolute ( K )

dapat ditulis :
p = R T ( N/m
2
)
MEE2
2013
GAS IDEAL
48
Tekanan Uap
Jika tekanan zat cair lebih besar dari tekanan uap
(dalam cairan tersebut) pertukaran antara zat cair dan
uap hanya terjadi dalam penguapan pada antar
mukanya.
p
cairan
< p
uap
gelembung cairan
(mendidihkan air)
tekanan uap air dinaikkan
> tekanan air
Tekanan cairannya diturunkan akan terjadi
peronggaan ~ kavitasi
Nilai (koefisien) kavitasitanpa unit :
2
v a
a
V
2
1
p p
C

=
p
a
= tekanan sekitar (N/m
2
)
p
v
= tekanan uap (N/m
2
)
V = kecepatan aliran (m/s)
MEE2
2013
49
Tekanan Uap
Jika tekanan zat cair lebih besar dari tekanan uap (dalam
cairan tersebut) pertukaran antara zat cair dan uap hanya
terjadi dalam penguapan antar mukanya.

p
cairan
< p
uap
gelembung cairan ( mendidihkan air)
tekanan uap air dinaikkan > tekanan air

Tekanan cairannya diturunkan akan terjadi
peronggaan ~ kavitasi
Nilai (koefisien) kavitasitanpa unit :
2
v a
a
V
2
1
p p
C

=
p
a
= tekanan sekitar (N/m
2
)
p
v
= tekanan uap (N/m
2
)
V = kecepatan aliran (m/s)
MEE2
2013
50
Kompresibilitas atau Elastisitas
Fluida dapat berdeformasi atau berubah bentuk
akibat geseran viskous atau kompresi
(pemampatan) oleh suatu tekanan dari luar yang
bekerja terhadap volume fluida.
Kompresibilitas (kemampatan) di-definisikan
menurut bulk modulus elastisitas rata2 :
V V
p
V V V
p p
K
/ / ) ( A
A
=

=
1 1 2
1 2
MEE2
2013
V1,2 = Volume zat pada tek. p
1
& p
2
Untuk gas bulk modulus bervariasi thd. tekanan
51
Apabila perubahan tekanan dan volume menjadi tak
terhingga , maka :
V dV
dp
K
/
=
( )
/
dp
K Pa
dv v
=
( )
/
dp
K Pa
d
= +
MEE2
2013
dalam satu satuan unit massa zat (gas),
dan
52
Untuk gas biasanya dirambatkan
secara isentropik, K
isentropik
= k p,
dimana k = c
p
/c
v
) , sehingga
) / ( K c =
kRT kp c = = ) / (
MEE2
2013
Bulk modulus elastisitas K penting dalam akustika,
kecepatan bunyi atau suara dlm suatu medium adalah :
untuk udara k = 1,4
R = Univ. Gas Constant = 8.312 KJ/kg-mole K=287 Nm/kg K
53
Tugas Bacaan :
Munson B. R, 2004
Bab I ( hal 1 30 )

Pekerjaan Rumah :
Munson B. R, 2004
No. 1.10, 1.20, 1.23, 1.29, 1.33, 1.44, 1.47, 1.48, 1.53, 1.56

Pekerjaan Rumah diserahkan pada hari Kamis, 16 Feb. 2006
MEE2
2013

You might also like