You are on page 1of 6

Tugas 5, 6 & 7 Akuntansi Manajemen Dan Biaya

Case 6-55 1. Pertambahan jenis dan jumlah onderdil yang digunakan dapat meningkatkan biaya produksi devisi karena untuk pengadaan onderdil baru untuk setiap produk baru akan memunculkan beraneka biaya baru seperti biaya penanganan dan biaya pemesanan onderdil baru tersebut. Selain itu penambahan jenis dan jumlah onderdil akan meningkatkan kebutuhan penyimpanan yang akan menambah biaya overhead dan pada akhirnya akan meningkatkan biaya produksi. Selain itu, untuk pengadaan onderdil baru, seringkali perusahaan belum bisa mengadakan pesanan dalam skala keekonomisan sehingga harga onderdil yang dibeli bisa jadi masih agak mahal. 2. Waktu siklus produksi yang panjang dapat meningkatkan biaya produksi devisi karena penerapan biaya overhead pada sistem tradisional menggunakan driver biaya langsung umumnya adalah jumlah jam kerja. Semakin panjang jam kerja untuk produksi sebuah produk maka makin besar pula overhead yang diterapkan pada biaya tersebut. Selain itu, panjangnya waktu produksi jelas juga akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan untuk gaji pegawai yang umumnya dihitung perjam kerja. 3. Bagaimana Sistem ABC dapat mengurangi biaya produksi dengan cara mangatasi masalah penambahan jumlah dan jenis onderdil bisa dilihat menurut tahap-tahap berikut: a. Strategi pemasaran perusahaan adalah dengan berusaha menjadi pemimpin dalam inovasi dengan penciptaan ragam produk baru dan sebagai penentu harga. b. Penentuan harga saat ini ditentukan melaui mekanisme pasar dimana perusahaan harus menjual dibawah biaya produksi yang dilaporkan ketika paerusahaan jepang mulai memasuki pasar. c. Menejemen jelas perlu metode pembiayaan produk yang jauh lebih akurat. Secara logika, tidak akan ada perusahaan yang menjual barang secara rugi. Fakta bahwa perusahaan pesaing bisa menjual harga murah yang bahkan lebih rendah dari biaya produksi perusahaan menunjukkan bahwa ada yang salah dengan penentuan biaya dan cara kerja perusahaan secara umum termasuk efisiensi kerja perusahaan. d. Tujuan manajemen saat ini adalah mengurangi besaran jumlah biaya produksi devisi dan mempersingkat waktu siklus produksi. e. Atas biaya produksi yang tinggi manajemen perusahaan menyalahkan mengenai sistem produksi dan sistem persediaannya. f. Atas biaya produksi yang tinggi tersebut, akuntan menejemen sebagai pengendali operasional perusahaan yang kemungkinan besar disalahkan. g. Sistem ABC mengatasi masalah diatas dan menurunkan biaya produksi dengan cara menerapkan pembebanan biaya berdasarkan aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk. Dengan metode ABC, biaya yang diperhitungkan akan lebih akurat dan hanya membebankan biaya yang betul-betul dikeluarkan untuk produksi barang tersebut. Dengan sistem ABC dapat pula diketahui biaya dari kapasitas yang tidak digunakan sehingga manajemen dapat memperoleh gambaran yang lebih baik dalam mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas aktivitas mana saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan efisiensinya sehingga tidak akan ada kapasitas yang hanya mengeluarkan biaya tanpa ada produksi.

Kelompok 1: Riska Warda; Yusuf Abdi Saputra

Page 1

Tugas 5, 6 & 7 Akuntansi Manajemen Dan Biaya


4. Driver biaya yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah penambahan onderdil adalah pembebanan biaya pengelolaan onderdil (handling (termasuk pemesanan dan pengantaran) dan storage) berdasarkan jumlah unit onderdil yang digunakan dalam produksi. Penerapan biaya tersebut dapat dilakukan mengingat aktivitas pengelolaan onderdil adalah aktivitas berlevel unit yang perubahannya dapat dihitung berdasarkan jumlah unit yang diproduksi. 5. Sistem ABC dapat memperjelas dan mengatasi masalah waktu siklus produksi yang terlalu panjang dengan cara membantu memperjelas aktivitas-aktivitas mana saja yang berjalan secara tidak efisien dan aktivitas-aktivitas mana saja yang sebenarnya tidak perlu ada dalam siklus produksi sehingga atas aktivitas yang berlangsung dengan tidak efisien dapat diambil langkah-langkah yang perlu untuk meningkatkan efisiensinya dan untuk aktivitas yang tidak perlu dapat dihilangkan. Dengan demikian, waktu siklus produksi dapat menjadi lebih singkat dan biaya produksi menjadi lebih rendah. 6. Perbedaan penerapan dengan kasus aerotech adalah

Kelompok 1: Riska Warda; Yusuf Abdi Saputra

Page 2

Tugas 5, 6 & 7 Akuntansi Manajemen Dan Biaya


Case 15-48 1. Tawaran yang akan diajukan Bair Co. menurut standar kebijakan penetapan harganya adalah: Harga Pokok Produksi: Bahan Baku Langsung $307.200 Tenaga Kerja Langsung (11.000 jam pada $18/jam) $198.000 Biaya Overhead Langsung (11.000 jam pada $10,80/jam) $118.800 Jumlah HPP $624.000 Margin Laba diharapkan (50% dari HPP) $312.000 Harga Penawaran $936.000

2. Perhitungan tawaran minimal yang akan diajukan Bair Co sebagai berikut: Jam Kerja idle yang bisa dimanfaatkan: (15.000-12.000)jam x 3 bulan = 9.000 jam Jumlah produk standar yang dibatalkan produksinya: (11.000-9.000)jam : 250 jam/unit produk = 8 unit produk Laba perunit produk: $14.400-$10.200 = $4.200 Laba minimal diharapkan: 8 unit x $4.200/unit = $33.600 Tawaran minimal yang akan diajukan Bair Co: Harga Pokok Produksi: Bahan Baku Langsung Tenaga Kerja Langsung (11.000 jam pada $18/jam) Biaya Overhead Langsung (11.000 jam pada $10,80/jam) Jumlah HPP Margin Laba diharapkan (margin sesuai rencana Q1) Harga Penawaran

$307.200 $198.000 $118.800 $624.000 $33.600 $657.600

3. Tindakan asisten-manager pembelian Lyan sangat tidak etis. Harga penawaran dan spesifikasi penawaran dari Bairs adalah rahasia dagang Bairs yang juga harus dijaga oleh Lyan sebagai pihak penerima barang. Terlebih, dalam spesifikasi itu terdapat pula hak kekayaan intelektual dari Bairs. Dengan membuka rahasia dagang tersebut, asisten-manager pembelian Lyan telah merugikan Bairs. Asisten-manager pembelian Lyan boleh saja meminta agar kawannya di Tygar Corp. untuk memasukkan tawaran tapi seharusnya itupun dilakukan tanpa memberitahukan jumlah tawaran dan spesifikasi dari Bairs. Yang dapat diberitahukan hanyalah spesifikasi kebutuhan Lyans agar tawaran dari Tygar Corp. dapat memenuhi kebutuhan Lyan.

Kelompok 1: Riska Warda; Yusuf Abdi Saputra

Page 3

Tugas 5, 6 & 7 Akuntansi Manajemen Dan Biaya


Case 11-55 1. Penjelasan mengenai selisih unfavorable $ 22.000 a. Direct-material price variance adalah varian yang muncul karena selisih antara harga bahan baku yang dianggarkan dengan harga bahan baku sesungguhnya (aktual). Rrincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Harga Harga Kuantitas Item biaya Varian Aktual Standar Aktual Direct material: Cookie mix $ 0.02 per oz $ 0,02 per oz 2.325.000 oz 0 Milk chocolate $ 0.20 per oz $ 0,15 per oz 1.330.000 oz $66.500 UF Almonds $ 0.50 per oz $ 0,50 per oz 240.000 oz 0 Total $66.500 UF b. Direct-material quantity variance adalah varian yang muncul karena selisih antara penggunaan bahan baku langsung yang dianggarkan dengan penggunaan bahan baku langsung sesungguhnya. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Kuantitas Kuantitas Harga Item biaya Varian Aktual Standar Standar Direct material: Cookie mix 2.325.000 oz 2.000.000 oz $ 0,02 per oz $6.500 UF Milk chocolate 1.330.000 oz 1.000.000 oz $ 0,15 per oz $49.500 UF Almonds 240.000 oz 200.000 oz $ 0,50 per oz $20.000 UF Total $76.000 UF c. Direct-labor rate variance adalah varian yang timbul karena selisih biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya dengan biaya tenaga kerja menurut anggaran. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Item Biaya Upah Kerja Upah Kerja Jam Kerja Varian Aktual Standar Aktual Direct labor: Mixing $0,24 $0,24 225.000 min 0 Baking $0,03 $0,03 400.000 min 0 0 d. Direct-labor efficiency variance adalah varian yang terjadi karena selisih jam kerja tenaga kerja langsung aktual dengan jam tenaga kerja yang seharusnya. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Item Biaya Jam Kerja Jam Kerja Upah Kerja Varian Aktual Standar Standar Direct labor: Mixing 225.000 min 200.000 min $0,24 $6.000 UF Baking 400.000 min 400.000 min $0,03 0 $6.000 UF

Kelompok 1: Riska Warda; Yusuf Abdi Saputra

Page 4

Tugas 5, 6 & 7 Akuntansi Manajemen Dan Biaya


e. Variabel-overhead spending variance adalah varian yang terjadi karena selisih antara pengeluaran untuk biaya variable overhead sesungguhnya dengan pengeluaran untuk biaya overhead standar. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Item Biaya Variabel Oh Variabel Oh Jam Kerja Varian Aktual Standar Aktual Variabel Overhead $0,6 $0,54 625.000 $37.500 UF $37.500 UF

f.

Variabel overhead efficiency variance adalah varian yang timbul akibat perubahan efisiensi penggunaan variable overhead. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Item Biaya Jam Kerja Jam Kerja Tarif VoH Varian Aktual Standar Standar Variabel Overhead 625.000 min 600.000 min $0,54 $13.500 UF $13.500 UF

g. Sales-price variance adalah varian yang timbul karena selisih harga jual aktual dengan harga jual menurut standar. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Item Harga Jual Harga Jual Volume Varian Aktual Standar Jual Aktual Revenue $7,9 $8,0 225.000 $22.500 UF $22.500 UF h. Sales-Volume variance adalah varian yang timbul karena selisih volume jual aktual dengan volume jual menurut standar. Rincian untuk selisih tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Item Volume Jual Volume Jual Harga Jual Varian Aktual Standar Standar Revenue 225.000 200.000 $8,0 $200.000 F $200.000 F Berdasarkan perhitungan di atas, maka selisih varian aktivitas perusahaan selama bulan Februari dapat disimpulkan sebagai berikut: Variance Jumlah Direct-Material Price $66.500 UF Direct-Material Usage $76.000 UF Direct-Labor Rate 0 Direct-Labor Efficiency $6.000 UF Variabel-Overhead Spending $37.500 UF Variabel-Overhead Efficiency $13.500 UF Kelompok 1: Riska Warda; Yusuf Abdi Saputra Page 5

Tugas 5, 6 & 7 Akuntansi Manajemen Dan Biaya


$22.500 UF $200.000 F Total $22.000 UF Berdasarkan data tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari seluruh aktivitas yang dinilai, hanya perubahan volume penjualan yang bersifat menguntungkan perusahaan dan tarif gaji tenaga kerja langung yang bersifat netral karena tidak ada beda tarif antar yang dianggarkan dengan aktual. Selebihnya tidak menguntungkan perusahaan. Perubahan harga dan penggunaan bahan baku langsung menunjukkan bahwa perusahaan boros menggunakan bahan baku. Belum lagi terjadi kenaikan harga yang makin memperparah efek tidak menguntungkan untuk perusahaan. Tenaga kerja juga bekerja tidak seefisien yang diharapkan, terbukti dari selisih varian yang bersifat tidak menguntungkan. Pembebanan biaya variabel overhead yang dibebankan sesuai dengan jam kerja ikut merugikan perusahaan terbukti baik penggunaan maupun efektivitas penggunaannya tidak seperti yang diharapkan perusahaan. 2. a. Pada kasus ini perusahaan Colonial Cookies masih menggunakan metode perhitungan konvensional yang berdasarkan pada jam tenaga kerja langsung. Hal ini terjadi karena pembebanan biaya overhead dilakukan berdasarkan driver unit produksi dari tiap jenis produk sedangkan proporsi sumber daya yang diserap oleh tiap jenis produk berbeda. Metode konvensional ini tentunya dapat mendistorsi biaya produksi per unit, dimana produk dengan tingkat pengerjaan yang lebih rumit dikenai biaya yang sama atau bahkan lebih rendah dari produk dengan tingkat pengerjaan yang tidak terlalu rumit. Selain itu, perubahan efisiensi penggunaan driver biaya akan turut merubah pembebanan overhead yang pada akhirnya membuat akurasi biaya menjadi lebih rendah, contohnya pada kasus colonial cookies dimana inefisiensi tenaga kerja bagian mixing membuat variabel overhead ikut terdistorsi sehingga metode ini kurang mampu memberikan informasi yang akurat dalam pembuatan keputusan. Biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari prime cost dan perhitungan biaya secara konvensional dianggap tidak dapat mengalokasikan biaya overhead ke product cost secara adil. b. Activity Based Costing dikembangkan untuk menjawab keterbatasan metode konvensional dari kebutuhan manajemen akan informasi cost of goods manufactured yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan cost of goods manufactured secara akurat. Penerapan Activity Based Costing akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Activity Based Costing dapat menelusuri aktivitas yang memberi nilai tambah dan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah yang ditakutkan dalam menghasilkan suatu produk. Sehingga perusahaan dapat meminimalisasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi produk, yang akhirnya akan menghasilkan produk bernilai tinggi dengan biaya seminimal mungkin. Hal ini dikarenakan perhitungan metode ABC benar-benar mencerminkan konsumsi sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Sales-Price Sales-Volume

Kelompok 1: Riska Warda; Yusuf Abdi Saputra

Page 6

You might also like