You are on page 1of 8

Promosi Perubahan Perilaku

Pengembangan Materi Komunikasi Sanitasi dan Hygiene


Pusat Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Wendy Sarasdyani

19 November 2013

Objectives
1. Mengembangkan strategi komunikasi, promosi dan materimaterinya untuk menstimulasi kebutuhan sanitasi dan hygiene di pedesaan. Memperkuat kapasitas mitra di daerah untuk menerapkan strategi Promosi kepada sasaran masyarakat yang masih BABS menuju perubahan perilaku BAB di jamban sehat

2.

Tahapan Kerangka Kerja


permasalahan dan perilaku sanitasi di masyarakat.perilaku masyarakat Survey Rumah Tangga Supply Research Market Assessment Desk Research

Market Research (Study Formative), pemahaman terhadap

Pengembangan Strategy Komunikasi dan Pendekatan Kreatif

Komunikasi Sanitasi and Hygiene, Implementasi Media


Demand, Permintaan Kebutuhan

Supply, Penyediaan sarana

Enabling Environment Lingkungan yang kondusif

Pemahaman terhadap permasalahan sanitasi dan perilaku Masyarakat


Terlepas dari kenyataan bahwa pada umumnya orang mengeluhkan keterbatasan dana untuk membangun jamban pribadi di rumah, tetapi mereka juga mengerti manfaat dari memiliki jamban pribadi, beberapa dari mereka mengatakan: - Kenyamanan;
tidak ada gangguan pada malam hari; dibangunkan oleh istri atau anak-anak untuk mengantarkan mereka ke lokasi BABS Tidak perlu berjalan jauh ke sungai / pantai. Hal ini memudahkan orang sakit atau lanjut usia Tidak perlu kawatir ketika hujan Bebas dari Kecemasan dari melihat hantu atau hewan buas seperti ular Tidak tergelincir ke sungai atau pantai

Keamanan
-

Pengembangan Strategy
Indonesia memiliki skala geografis yang cukup luas, sehingga faktor bahasa dan budaya merupakan tantangan utama dalam pengembangan pesan, oleh karena itu fokus komunikasi sanitasi adalah untuk menemukan pesan utama tidak hanya dimengerti oleh masyarakat di 5 propinsi (Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan NTB), tetapi juga dapat disebar luaskan ke seluruh Indonesia melalui media Nasional Dan ... pesan utama adalah (awalnya) "Plung Di jamban, Bukan Di Kali", namun hasil dari lokakarya dengan mengundang Dinas Kesehatan dari unsur Promkes dan PL, pesan tersebut disepakati menjadi

PLUNG JADI PLONG

Lokakarya dan Pretest


Konsep komunikasi sanitasi dan pendekatan kreatif hasil dari studi formatif di 5 Propinsi dipresentasikan kepada Promkes Pusat, untuk mendapat arahan yang lebih komprehensif. Lokakarya Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC) skala Nasional, dengan mengundang Dinas Kesehatan dari 5 Propinsi, pada acara ini peserta dipersilakan untuk memberikan umpan balik dan masukan terhadap materi promosi yang dikembangkan, dan masukan dipertimbangkan oleh kreatif agency untuk difinalisasikan. Sebelum tahap akhir produksi, dilakukan pretest dengan metode FGD (Focus Group Discussion) dari berbagai jenis responden

Implementasi, dipimpin oleh Kementerian Kesehatan


Pusat
Propinsi Dinas Kesehatan/Diskominfo
Promkes mengembangan konsep materi promosi sanitasi dan hygiene secara generik melalui : Lokakarya Nasional Melakukan Pre test untuk materi promosi generik Plung jadi Plongfor the generic promo materials PL Bekerja sama dengan Puskompublik untuk penayangan PSA placement pada TV Nasional , Social Media dan Media Cetak Materi Promosi Plung jadi Plong dapat diadaptasi pada bahasa/budaya daerah Lokakarya, mengundang seluruh kabupaten Penayangan ILM pada media lokal Promosi Perubahan Perilaku, Monitoring dan Evaluasi melalui Website STBM

Kabupaten
Dinas Kesehatan/ Mitra Lainnya

Duplikasi dan distribusi ke seluruh tempat-tempat yang potensial (Puskesmas, Sekolah, Posyandu Rumah Sakit dll) Promosi Perubahan Perilaku, Monitoring dan Evaluasi melalui Website STBM

Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC) yang terpadu


Pemberdayaan Masyarakat Sarana sanitasi dan hygiene Komunikasi media masa
- Tradisional - Modern

STBM
Peran Tokoh Masyarakat
Collateral Material
(leaflet, sticker,Poster, baliho, komik dll)

Event
(Pendekatan secara Kultur)

You might also like