You are on page 1of 11

2 April 2014

Praktikum Instrumentasi Geofisika


Pengukuran Suhu

Universitas Gadjah Mada


GEOFISIKA

Pengukuran Suhu
Bab I Pendahuluan

Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat memberikan berbagai kemudahan bagi akvitas manusia, mulai dari mengirim pesan, membaca berita hingga dalam mengukur suhu. Dahulu sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang seperti sekarang ini, dalam mengukur suhu suatu benda manusia hanya menggunakan indra peraba saja, sehingga hasil yang diperoleh adalah angka yang kualitatif. Dalam bidang geofisika pengukuran suhu adalah penting. Misalnya dalam melakukan eksplorasi geothermal, maka dibutuhkan sumber panas bumi yang sesuai agar dapat dieksploitasi, kira-kira 230-250 oC. Jika sumber panas yang terukur kurang atau melebihi batas yang telah ditentukan, maka tentu saja sumber panas tersebut tidak dapat dikembangkan lebih lanjut. Tujuan Mengamati watak thermometer air raksa, thermocouple dan LM35

Bab II Dasar Teori


Dasar Teori Dalam geofisika, pengukuran suhu sebagai fungsi tempat dilakukan pada survei geothermal dan pengukuran daya hantar panas batuan. Sensor suhu yang digunakan bisa sensor suhu mekanik dan sensor suhu elektronik. Thermometer air raksa merupakan salah satu sensor suhu mekanik. Air raksa mengkonversi suhu mmenjadi panjang. Merupakan sifat fisis suatu benda, yaitu akan memuai jika suhunya naik dan akan menyusut jika suhunya turun, beberapa sensor suhu elektronik antara lain: 1. Resistence Type Berupa logam, hambatannya semakin tinggi jika suhunya naik. Contoh: platinum resistence 2. Thermistor Menggunakan bahan semikonduktor, bersifat sebagai thermal resistor, contoh: PTC (Positive Temperature Coefficient of Resistence), hambatannya akan naik jika suhunya

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

naik dan NTC (Negative Temperature Coefficient of Resistence), hambatannya akan turun jika suhunya naik. 3. Thermocouple Sambungan dua macam logam, memberikan ggl, semakin tinggi suhu semakin tinggi ggl yang dihasilkan. 4. Sensor LM35 Berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Komponen ini mampu mengukur suhu hingga 100 OC.

Bab III Metode Eksperimen


Alat dan Bahan Thermometer air raksa Thermokopel LM35 Box logam dengan pemanas Kabel Voltmeter

Skema Percobaan

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

Tata Laksana 1. 2. 3. 4. Rangkaian dipasng sesuai dengan skema percobaan Kedua multimeter dihidupkan dan diset pada pengukuran tegangan Kabel power dipasang Kenaikan suhu yang terjadi diamati: catat nilai suhu pada thermometer air raksa setiap kenaikan suhu 1o celcius dan catat pula nilai tegangan yang dihasilkan pada thermocouple serta LM35. 5. Kabel power dilepaskan 6. Penirunan suhu yang terjadi diamati: catat nilai suhu pada thermometer air raksa setiap penurunan suhu 1o celcius dan catat pula nilai tegangan yang dihasilkan pada thermocouple serta LM35. 7. Data yang dihasilkan dianalisa, diamati peruubahan nilai tegangan (pada thermocouple amupun LM35) apakah liner terhadap perubahan suhu yang dihasilkan thermometer air raksa

Bab IV Data dan Analisa Data


Data 1. Pengukuran kenaikan suhu No. Suhu (oC) Thermokopel (V) 1 50 0,0002 2 51 0,0002 3 52 0,0003 4 53 0,0003 5 54 0,0003 6 55 0,0003 7 56 0,0003 8 57 0,0003 9 58 0,0003 10 59 0,0003 11 60 0,0003 12 61 0,0003 13 62 0,0003 14 63 0,0004 15 64 0,0004 16 65 0,0004 17 66 0,0004 18 67 0,0004 19 68 0,0004 20 69 0,0005 LM35 (V) 0,130 0,128 0,118 0,116 0,134 0,142 0,140 0,137 0,135 0,156 0,149 0,151 0,154 0,162 0,156 0,162 0,181 0,193 0,204 0,207

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

2. Pengukuran penurunan suhu No. Suhu (oC) Thermokopel (V) 1 70 0,0005 2 69 0,0005 3 68 0,0005 4 67 0,0004 5 66 0,0004 6 65 0,0004 7 64 0,0004 8 63 0,0004 9 62 0,0004 10 61 0,0004 11 60 0,0004 12 59 0,0003 13 58 0,0003 14 57 0,0003 15 56 0,0003 16 55 0,0003 17 54 0,0003 18 53 0,0003 19 52 0,0003 20 51 0,0002

LM35 (V) 0,305 0,313 0,309 0,296 0,264 0,263 0,255 0,250 0,262 0,285 0,270 0,273 0,267 0,263 0,258 0,246 0,248 0,238 0,236 0,224

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

Analisa Data Tabel Data No. 1 2 3 ... Suhu (oC) ..... ..... ..... ..... Thermokopel (V) ..... ..... ..... ..... LM35 (V) ..... ..... ..... .....

Grafik

Grafik Kenaikan Suhu


0,35 0,3

Tgangan (V)

0,25 0,2 0,15 0,1 45 50 55 60 65 70 75

Temperatur

(0C)

Pembahasan Dianalisis bentuk grafiknya bagaimana ? Bagaimana hubungan suhu dengan tegangan ? Bagaimana watak thermocouple dan LM35 ?

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

Bab V Hasil Eksperimen dan Pembahasan


Hasil Eksperimen 1. Grafik kenaikan suhu

Grafik Kenaikan Suhu Thermocouple Tegangan (V) Vs Suhu (0C)


0,00055 0,0005 0,00045 0,0004 0,00035 0,0003 0,00025 0,0002 0,00015 0,0001 45 50 55 60 65 70 75

Tegangan (V)

Suhu (0C)

Grafik Kenaikan Suhu LM35 Tegangan (V) Vs Suhu (0C)


0,22 0,2

Tegangan (V)

0,18 0,16 0,14 0,12 0,1 45 50 55 60 65 70 75

Suhu (0C)

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

2. Grafik penurunan suhu

Grafik Penurunan Suhu Thermocouple Tegangan (V) Vs Suhu (0C)


0,00055 0,0005 0,00045 0,0004 0,00035 0,0003 0,00025 0,0002 0,00015 0,0001 75 70 65 60 55 50 45

Suhu (0C)

Grafik Penurunan Suhu LM35 Tegangan (V) Vs Suhu (0C)


0,32

0,28 0,26 0,24 0,22 0,2 75 70 65 60 55 50 45

Suhu (0C)

Pembahasan Analisa yang digunakan dalam praktikum pengukuran suhu ini adalah dengan mengunakan analisa grafik. Dengan menggunakan analisa grafik, dapat diketahui hubungan secara langsung variabel-variabel yang terkait, apakah berbanding lurus, berbanding terbalik atau secara eksponensial. Dengan menggunakan analisa grafik dapat memudahkan dalam memahami data yang diperoleh saat melakukan percobaan. Namun beberapa kekurangan dalam metode analisa grafik adalah kekurangan atau kesalahan dalam konversi satuan tidak dapat dilakukan, sehingga hasil yang di dapat mungkin akan kurang sesuai.

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

Tegangan (V)

0,3

Tegangan (V)

Beberapa kesulitan saat melakukan percobaan adalah pembacaan angka yang keluar pada multimeter yang berubah-ubah atau tidak tetap. Terdapat juga kelebihan dalam melakukan percobaan yaitu multimeter yang digunakan adalah multimeter digital yang dapat secara otomatis menghasilkan angka dalam satuan standar, tanpa harus mengalikan dengan faktor pengali seperti yang terdapat pada multimeter analog. Grafik yang terbentuk tidak membentuk grafik yang linear sempurna. Berdasarkan referensi untuk LM35 jika untuk setiap kenaikan 10C akan menaikkan besar tegangan pada LM35 sebesar 10 mV. Namun dalam percobaan tidak didapatkan demikian, hal itu karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil data yang diperoleh saat praktikum seperti alat yang kurang bagus, pengaruh dari luar seperti kipas angin, kabel yang tersambung secara tidak sempurna dan lain sebagainya. Sehingga hasil grafik yang diperoleh berbentuk tidak beraturan atau fluktuatif yang cenderung linear naik saat kenikan suhu dan cenderung linear turun saat penurunan suhu. Sedangkan untuk Thermocouple berdasarkan referensi merupakan sensor tidak terlalu sensitif seperti pada LM35, sehingga untuk setiap kenaikan 10C akan menaikkan besar tegangan Thermocouple secara perlahan. Hal ini akan mengakibatkan saat berada pada rentang suhu tertentu grafik akan horozontal dan kemudian akan mengalami naik atau turun menyesuaikan dengan percobaan yang dilakukan. Sehingga hasil grafik yang diperoleh berbentuk tidak beraturan yang beberapa saat tertentu akan horizontal yang cenderung linear naik saat kenikan suhu dan cenderung linear turun saat penurunan suhu. Sehingga hubungan daripada suhu dan tegangan baik untuk Thermocouple dan LM35 adalah berbanding lurus untuk kenaikan suhu maupun penurunan suhu. Pada percobaan kenaikan suhu tegangan pada suhu 500C untuk Thermocouple adalah 0,0002 volt dan untuk LM35 adalah 0,130 volt. Sedangkan pada percobaan penurunan suhu tegangan pada saat suhu mencapai batas 500C untuk Thermocouple adalah 0,0002 volt dan untuk LM35 adalah 0,224 volt. Dan pada percobaan kenaikan suhu tegangan pada saat suhu mencapai batas 690C untuk Thermocouple adalah 0,0005 volt dan untuk LM35 adalah 0,270 volt. Sedangkan pada percobaan penurunan suhu tegangan pada saat suhu 700C untuk Thermocouple adalah 0,0005 volt dan untuk LM35 adalah 0,305 volt. Dapat dilihat perbedaan tegangan pada masing-masing suhu baik untuk kenaikan suhu dan penurunan suhu. Hal itu terjadi karena pengaruh pada sistem pemanas, pada saat percobaan kenaikan suhu, Thermometer masih berada dalam lingkungan yang relatif dingin sehingga pada suhu 500C saat kenaikan suhu tegangannya 0,130 volt, sedangkan pada suhu 500C saat penurunan suhu tegangannya 0,224 volt. Hal yang sama juga terjadi pada suhu 700C. Termokopel adalah sebuah alat yang dibuat dari dua jenis kawat dari logam yang berbeda dan disatukan pada salah satu ujungnya. Ujung ini disebut dengan istilah junction end atau ujung sambungan dan dapat disebut juga ujung pengukuran (T2). Dua kawat tersebut disebut thermoelement yang merupakan kaki-kaki dari termokopel. Keduanya dibedakan menjadi kaki positif dan kaki negatif. Kemudian, ujung lain dari masing-masing kawat disebut dengan tail end (ujung ekor) atau reference end (T1). Beberapa kelebihan dari thermocouple adalah range pengukuran suhu yang tinggi pada thermocouple pada umumnya yang diperlukan untuk furnace, oven, mesin pengering, boiler, dan sebagainya dimana suhu bisa mencapai 600 oC atau bahkan lebih. Harga thermocouple juga relatif murah. Linearitas dan keakurasian pada thermocouple tidak terlalu penting,

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

misalkan tidak apa-apa minta suhu 200 oC dapatnya 198 oC atau 220 oC. Thermocouple juga memiliki beberapa kekurangan seperti kurang efektif jika keakurasian dan linearitas sangat diperlukan, kurang efektif jika rentang suhu yang diukur relatif sempit. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Rentang suhu yang jauh, antara -55 oC sampai +150 oC, low self-heating sebesar 0.08 oC, dapat beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V, dan tidak memerlukan pengkondisian sinyal. Sedangkan kekurangan daripada LM35 yaitu membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi.

Bab VI Kesimpulan
Kesimpulan Bentuk grafik Tegangan (V) vs Suhu (0C) adalah linear Semakin besar Suhu (0C) maka Tegangan (V) yang dihasilkan akan semakin besar Semakin kecil Suhu (0C) maka Tegangan (V) yang dihasilkan akan semakin kecil Penggukuran suhu dengan thermocouple maupun LM35 diprngaruhi oleh faktor internal (alat) dan eksternal (lingkungan) 5. Thermocouple adalah sambungan dua macam logam yang dapat memberikan ggl 6. Thermocouple kurang efektif dalam rentang suhu yang diukur relatif sempit. 7. Range suhu Thermocouple dari 0 oC hingga 600 oC 8. Sensor LM35 berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan 9. LM35 efektif dalam rentang suhu yang diukur relatif sempit dengan low self-heating sebesar 0.08 oC 10. Range suhu LM35 dari -55 oC hingga +150 oC 1. 2. 3. 4.

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

Bab VII Daftar Pustaka


Asisten Instrumentasi Geofisika. 2014. MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI GEOFISIKA. Lab. Geofisika. Fakultas MIPA UGM. http://jackkzz.blogdetik.com/tag/sensor-suhu/ http://riyadi2405.wordpress.com/2009/12/29/sensor-suhu/ http://tutorial-elektro.blogspot.com/2011/10/prinsip-dasar-termokopel.html

Praktikum Instrumentasi Geofisika

Pengukuran Suhu

You might also like