You are on page 1of 9

"Perkenalkan: Ini Gingivitis." Belum banyak yang akrab dengan istilah gingivitis.

Tetapi, bila gejala-gejalanya dideskripsikan, maka penyakit ini akan terasa dekat. Gusi membengkak, memerah, terasa sakit, bahkan berdarah merupakan gejala-gejala utama yang mengindikasikan penyakit gingivitis. Gusi juga mulai kehilangan tekstur dan warna normalnya, yakni dari berwarna merah muda dan keras menjadi berwarna merah tua dan membengkak. Serta satu gejala yang paling tidak mengenakkan, yakni aroma nafas tidak sedap. Gingivitis adalah jenis penyakit periodontal yang paling ringan. Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi gusi dan jaringan gigi lainnya akibat bakteri yang bersarang di mulut dan mengganggu kesehatan peridontum. Periodontum ialah jaringan yang melingkupi gigi dan gusi, juga melindungi jaringan halus dan tulang pendukung gigi. Selain gingivitis, ada pula penyakit periodontal yang lain, seperti kerusakan pada tulang pendukung gigi dan menimbulkan nanah sehingga gigi menjadi tanggal. Kondisi penyakit periodontal yang paling parah dapat mengancam nyawa penderitanya. Bagaimana kronologi gingivitis? Semua bermula dari tumpukan plak di daerah sempit antara gigi yang satu dengan gigi yang lain. Bakteri-bakteri pada tumpukan plak itulah yang kemudian berperan aktif merusak gusi dan menyebabkan gingivitis. Hampir setiap orang memiliki plak, tetapi hanya sebagian yang terkena gingivitis. Bagi yang sudah terkena gingivitis, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter gigi Anda. Dokter gigi akan mengangkat sumber gingivitis Anda, namun bukan berarti Anda tidak akan pernah terkena gingivitis lagi. Anda tetap harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut Anda agar plak tidak lagi menumpuk. Sedangkan bagi yang merasa tidak mengalami gingivitis, harus mulai aktif melakukan tindakan pencegahan. Berkonsultasi ke dokter gigi minimal sekali dalam enam bulan adalah kewajiban. Selain itu, Anda harus rajin menggosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur. Jangan lupa untuk menggunakan pasta gigi yang tepat untuk kesehatan gigi dan mulut Anda. Lalu, pasta gigi apa yang tepat untuk penderita gingivitis? Jawaban yang paling tepat: HighDesert Polifrez yang mengandung propolis dan tea tree oil. Perpaduan keduanyalah yang membedakan HD Polifrez dengan pasta gigi ber-fluoride yang kita kenal selama ini. Formulasi propolis dan tea tree oil menjadikan HD Polifrez sebagai pasta gigi yang bermanfaat untuk membunuh bakteri dan mikroba perusak kesehatan gigi dan mulut, menghambat pembentukan plak, mengatasi gingivitis, menjadikan nafas segar lebih lama, sekaligus memutihkan gigi. Jadi, bukankah HD Polifrez adalah pilihan yang tepat untuk mencegah maupun mengatasi penyakit gingivitis?

Gingivitis (Radang Gusi)


Agustus 17, 2010 ariefudin Tinggalkan komentar Go to comments

Apa itu Gingivitis ? Radang Gusi (Gingivitis) adalah peradangan pada gusi yang ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan warna gusi. Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah timbulnya gigi. Gusi tampak merah. Peradangan pada gusi dapat terjadi pada satu atau 2 gigi, tetapi juga dapat terjadi pada

seluruh mulut. Gusi menjadi mudah berdarah karena rangsangan yang kecil seperti saat menyikat gigi, atau bahkan tanpa rangsangan (pendarahan pada gusi dapat terjadi kapan saja).

< Gambar Gusi Meradang Apa penyebab Gingivitis ? Radang gusi (gingivitis) disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya 1. Adanya karang gigi, 2. Bakteri, 3. Sisa makanan (plak) pada gigi, 4. Cara menyikat gigi yang salah, 5. bernafas melalui mulut. Karena bernafas melalui mulut membuat gigi menjadi kering dan gusi mudah teriritasi. 6. Stress, sering merokok, pubertas, haid tidak teratur, kehamilan dan faktor lain yaitu Diabetes Melitus (DM). Apa saja Tanda dan Gejalanya ? - Biasanya mengeluh mulut bau, gusi bengkak mudah berdarah, tanpa nyeri, hanya kadang terasa gatal. - Pada pemeriksaan gusi tampak bengkak, berwarna lebih merah dan mudah berdarah pada sondasi. - Kebersihan mulut biasanya buruk. - Salah satu bentuk radang gusi adalah perikoronitis yang gejalanya lebih berat, yaitu demam, dan sukar membuka mulut. Bagaimana cara mencegah timbulnya Gingivitis? - Rajin memperbaiki kebersihan mulut dan berkumur dengan obat kumur. - Rajin menggsok gigi secara benar dan teratur sesuai anjuran dokter, minimal 2 kali sehari. - Bersihkan rongga mulut setiap 3 atau 6 bulan sekali. - Bersihkan karang gigi oleh dokter gigi. - Bila sudah terjadi radang gusi dan dengan perbaikan kebersihan tidak sembuh, obati dengan antibiotic Amoksisilin 500 mg 3 x sehari selama 5 hari, Anti nyeri dan anti inflamasi. - Banyak mengonsumsi buah-buahan yang mengonsumsi vitamin C karena berkhasiat sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sumber vitamin C alami banyak terdapat pada buah-buahan segar seperti jambu biji, jeruk, tomat, sirsak dan mangga. - Menurut penelitian, brokoli dapat mencegah terjadinya infeksi termasuk infeksi kuman penyebab radang gusi. - Hindari rokok karena dapat meningkatkan reiko terkena radang gusi. - Banyak minum air putih.

************ Oleh : Yanuar Ariefudin (Fakultas Kedokteran Unissula) Disampaikan saat Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut RSUD R Soedjati Purwodadi

Share this: Facebook Email Cetak

Kenali Penyebab Radang Gusi


Rabu, 24 Maret 2010 11:32

(Mediainfo) JAKARTA --- Umumnya radang gusi disebabkan oleh kotornya gigi. Namun masih ada sebab-sebab sekunder lainnya. Tanpa disadari, sebagian orang menganggap enteng sariawan dan penyakit rongga mulut lainnya seperti bau napas tak sedap hingga gusi berdarah dan gigi berlubang. Jika tidak dibarengi dengan komplikasi karena infeksi oleh kuman yang lebih ganas, sariawan akan sembuh sendiri tanpa bekas. Radang gusi diakui menjadi faktor utama kasus gigi tanggal dan kerusakan jaringan penyangga gigi. Semakin lama plak dan bakteri-bakteri yang bersemayam di gigi itu akan menyebabkan radang gusi yang disebut gingivitis. Ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan warna pada gusi. Walau begitu, jika dibiarkan, radang ringan ini bisa berkembang menjadi periodontitis. Artinya, radang di sekitar gigi. Jika hal ini tidak segera diatasi, tulang gigi, gusi, dan jaringan penyangga gigi akan hancur. Gigi-gigi pun akan segera tanggal atau harus dicabut. Anda tentu tak ingin hal ini terjadi pada rongga mulut Anda, jika hal ini terjadi pada Anda, segeralah ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan. Faktor Penyebabnya dan Gejala Gingivitis (radang gusi) bisa terjadi pada semua usia. Biasanya, faktor kehigienisan seseorang sangat menentukan. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan radang gusi. Antara lain, rokok, perubahan hormon pada wanita, diabetes, stres, kanker, AIDS, faktor genetika, kurang gizi, dan obat. Beberapa obat seperti antidepresan dan sebagian obat jantung bisa menyebabkan radang gusi karena dapat mengurangi aliran air liur yang sebenarnya memiliki efek protektif pada gigi dan gusi. Selain faktor cukup berat seperti stres, perubahan hormon, diabetes, dan genetika, radang gusi bisa terjadi oleh sebab ringan seperti makanan dan minuman yang panas. Tapi faktor yang lebih sering terjadi ialah faktor kehigienisan seseorang dan kesalahan dalam menggosok gigi. Ada dua macam gejala peradangan gusi, gejala primer dan gejala sekunder. Gejala primer ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada gusi. Akibatnya kepala terasa pusing dan demam. Sedangkan gejala sekunder ditandai dengan rasa sakit apabila gusi disentuh atau terkena sikat gigi. Akibatnya, kepala terasa pening atau yang biasa disebut dengan migran. Pada gejala primer, gusi akan tampak merah padahal gusi memiliki warna asli pink.

Selain itu, terjadi pembengkakan pada gusi dan gusi menjadi lebih lunak dari biasanya. Akibatnya, gusi tidak lagi menempel pada gigi sehingga semakin memudahkan kotoran masuk. Jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah dan gusi menjadi lebih sensitif. Selain itu pasien juga akan mengeluhkan bau mulutnya, khususnya di bagian gusi yang meradang. Pendarahan gusi sering kali membuat penderitanya malas untuk menyikat giginya karena menimbulkan sakit, hal tersebut menyebabkan plak dan sisa makanan semakin menumpuk sehingga memperburuk kondisi radang gusi. Pada kasus gingivitis yang berat, maka pada saat pagi hari khususnya saat bangun tidur bantal akan dipenuhi oleh bercak darah, dan terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.

Cegah Gingivitis (Radang Gusi) dengan Perawatan Sederhana

02-06-2009 diposkan oleh melindacare

Gingivitis atau dalam Bahasa Indonesia disebut radang gusi, merupakan salah satu penyakit yang menyerang gusi merupakan bentuk dari penyakit periodontal yang menyebabkan peradangan dan infeksi yang merusak jaringan yang menyokong gigi, termasuk, gusi, ligament periodontal, dan dan rongga gigi (tulang alveolar). Gingivitis terjadi karena banyaknya timbunan plak di antara gigi sehingga mengakibatkan iritasi dan peradangan pada gusi. Bakteri dan racun yang dihasilkan oleh plak tersebut mampu menyebabkan infeksi pada gusi, sehingga gusi menjadi bengkak dan rapuh. Beberapa hal yang dapat menyebabkan gingivitis diantaranya adalah :
1. Serangan Penyakit 2. Buruknya perawatan mulut dan gigi 3. Kehamilan 4. Diabetes

Selain penyebab yang telah disebutkan di atas, ternyata anatomi gigi yang tidak beraturan, penggunaan kawat gigi yang tidak terjaga kebersihannya, dan konsumsi obat-obatan jenis tertentu pun dapat menyebabkan Gingivitis. Gingivitis dapat menyerang pada tingkat yang bervariasi. Biasanya terjadi saat seseorang mulai mengalami masa pubertas karena perubahan hormon dan hal itu dapat terjadi sampai berulang kali tergantung bagaimana perawatan gigi dan gusinya. Gejala Gingivitis yang dapat dilihat adalah gusi berdarah, gusi berwarna merah cerah, gusi yang lembek jika disentuh dan terasa sakit, rasa perih pada mulut, gusi yang membengkak, dan gusi tampak lebih mengkilat dari biasanya. Anda dapat mencegah Gingivitis dengan tindakan perawatan yang sederhana seperti menyikat gigi secara teratur

setelah makan dan sebelum tidur, flossing, menjaga kebersihan kawat gigi bila Anda memakainya, dan menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Gingivitis atau dalam Bahasa Indonesia disebut radang gusi, merupakan salah satu penyakit yang menyerang gusi merupakan bentuk dari penyakit periodontal yang menyebabkan peradangan dan infeksi yang merusak jaringan yang menyokong gigi, termasuk, gusi, ligament periodontal, dan dan rongga gigi (tulang alveolar). Gingivitis terjadi karena banyaknya timbunan plak di antara gigi sehingga mengakibatkan iritasi dan peradangan pada gusi. Bakteri dan racun yang dihasilkan oleh plak tersebut mampu menyebabkan infeksi pada gusi, sehingga gusi menjadi bengkak dan rapuh. Beberapa hal yang dapat menyebabkan gingivitis diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4. Serangan Penyakit Buruknya perawatan mulut dan gigi Kehamilan Diabetes

Selain penyebab yang telah disebutkan di atas, ternyata anatomi gigi yang tidak beraturan, penggunaan kawat gigi yang tidak terjaga kebersihannya, dan konsumsi obat-obatan jenis tertentu pun dapat menyebabkan Gingivitis. Gingivitis dapat menyerang pada tingkat yang bervariasi. Biasanya terjadi saat seseorang mulai mengalami masa pubertas karena perubahan hormon dan hal itu dapat terjadi sampai berulang kali tergantung bagaimana perawatan gigi dan gusinya. Gejala Gingivitis yang dapat dilihat adalah gusi berdarah, gusi berwarna merah cerah, gusi yang lembek jika disentuh dan terasa sakit, rasa perih pada mulut, gusi yang membengkak, dan gusi tampak lebih mengkilat dari biasanya. Anda dapat mencegah Gingivitis dengan tindakan perawatan yang sederhana seperti menyikat gigi secara teratur setelah makan dan sebelum tidur, flossing, menjaga kebersihan kawat gigi bila Anda memakainya, dan menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

GINGIVITIS

Dr. Suparyanto, M.Kes BATASAN :

Gingivitis adalah: radang pada gusi

ETIOLOGI : Faktor lokal :


Karang gigi Bakteri Sisa makanan (plak) Pemakaian sikat gigi yang salah Rokok Tambalan gigi yang kurang baik

Faktor sistemik :

DM Ketidak seimbangan hormon : Mentruasi, Kehamilan, Menopause, KB oral Keracunan logam

GAMBARAN KLINIS

Mulut bau, gusi bengkak, mudah berdarah, tanpa nyeri, kadang terasa gatal Gusi tampak bengkak, berwarna lebih merah dan mudah berdarah pada sondasi Perikoronitis : merupakan radang gusi dengan gejala lebih berat : demam, sukar membuka mulut

PENATALAKSANAAN

Memperbaiki dan mempertahankan kebersihan mulut dan gigi Obat kumur yodium povidon 1 % , atau H2O2 3 % 3x sehari selama 3 hari Karang gigi perlu dibersihkan Penicillin V 3 x 500 mg selama 3 hari bila perlu

REFERENSI:

Lab/UPF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo Surabaya, 1988, Pedoman Diagnosis dan Terapi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo 1988, Surabaya, Percetakan RSUD Dr. Soetomo

RADANG gusi (gingivitis) adalah keadaan di mana terjadi perubahan struktural pada gusi.

Ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan warna pada gusi. Radang gusi disebabkan karena kurang memperhatikan kebersihan mulut. Jika tidak segera ditanggulangi akan mengakibatkan enfeksi yang membahayakan anatomi tubuh lainnya. Karena itu, waspadalah terhadap radang gusi! Menurut Drg Denny Sidiq Hudaya, SpBM, radang gusi (gingivitis) disebabkan karena hengine atau rongga mulut yang tidak terawat. Misalnya, karena lalai dari menggosok gigi sehingga menyebabkan karang gigi dan sisa makanan yang masih menempel. Karena karang gigi dan sisa makanan yang membusuk, gusi mengalami pembengkakan. Selain itu, radang gusi juga disebabkan karena terlalu sering merokok, stres, faktor genetika, kurang mengkonsumsi vitamin C, adanya timbunan plak pada gigi dan karena adanya lubang gigi. Faktor lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya radang gusi adalah Diabetes Melitus (DM). "Radang gusi bisa menyebabkan tumor (pembengkakan) dan rubor (terjadinya kemerahan pada gusi) dan dollor (gusi terasa sakit)," jelasnya saat ditemui genie beberapa waktu lalu di klinik DNN, Jalan Raya Pasar Minggu No 16 J, Jakarta Selatan. Gejala Gejala awal radang gusi adalah gusi nampak merah, bengkak, sakit dan mudah berdarah bila tersentuh, napas berbau, bernanah, bergoyang dan mudah terlepas. Ada dua macam gejala peradangan gusi, gejala primer dan gejala sekunder. Gejala primer ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada gusi. Akibatnya kepala terasa pusing dan demam. Sedangkan gejala sekunder ditandai dengan rasa sakit apabila gusi disentuh atau terkena sikat ggigi. Akibatnya, kepala terasa pening atau yang biasa disebut dengan migran. Radang gusi dapat menyebabkan infeksi yang masuk melalui pembuluh darah dan merusak organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, otak, dan mata. Jika infeksi tersebut masuk hingga ke jantung atau yang disebut dengan percarlitis atau peradangan selaput jantung. Jika infeksi tersebut masuk hingga ke paru-paru bisa mengakibatkan penyakit TBC. Jika masuk hingga ke mata bisa terjadi gangguan penglihatan. Dan jika infeksi tersebut masuk hingga ke otak akan menimbulkan meninggitis. "Kalau gangguan tersebut berlangsung sangat lama bisa terjadi gejala kronis," ungkapnya. Pengobatan Radang gusi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Jika penyebabnya obat-obatan, pertumbuhan gusi harus diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, diberikan tambahan vitamin. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika makan dan minum, berikan si penderita obat kumur anestetik. Segeralah ke dokter gigi untuk melakukan scalling atau pembersihan karang gigi yang intervalnya antara 3-6 bulan sekali. Selain scalling, Anda juga bisa melakukan scerentase, pembersihan kuman yang dapat mengakibatkan radang gusi yang terdapat pada akar gigi.

Cata lainnya, untuk menanggulangi dan mencegah radang gusi adalah root planning. Hmmm, apa itu root planning? Dalam ilmu kedokteran, root planning merupakan suatu upaya menghaluskan permukaan akar gigi untuk mengeluarkan bagian gigi yang nekrotik dan tidak sehat. Melakukan root planning yaitu pembersihan jaringan yang dapat merusak gigi yang dapat mengakibatkan radang gusi. Sementara, mencegah terjadinya radang gusi yang praktis dan efisien adalah dengan rajin menggosok gigi. Gosok gigi secara benar dan teratur sesuai anjuran dokter, minimal dua kali sehari. Bersihkan rongga mulut setiap 3 atau 6 bulan sekali. Banyak mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C karena berkhasiat sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sumber vitamin C alami banyak terdapat pada buah-buahan segar seperti kiwi, jambu biji, jeruk, tomat, sirsak, dan mangga. Jangan lupa, tetaplah mengonsumsi sayuran yang banyak mengandung vitamin C seperti brokoli. Menurut penelitian, brokoli dapat mencegah terjadinya infeksi termasuk infeksi kuman penyebab radang gusi, dan mempercepat penyembuhan luka. Hindari rokok karena dapat meningkatkan resiko terkena radang gusi. Selain itu, rokok dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga sulit melawan infeksi. Satu lagi, banyak minum air putih

You might also like