Professional Documents
Culture Documents
\ 1
UMUM
Sistem GSM Ericsson merupakan sistem telepon mobile yang terdiri dari
beberapa band frekuensi yaitu GSM 900, GSM 1800, GSM 1900. Jaringan GSM
terbagi dalam 3 (tiga) sistem utama, yaitu : Switching System (SS), Base Station
System (BSS), dan Operation and Support System (OSS).
Switching System SS
MXE
AuC ILR
MIN
GMSC
HLR
SOG
EIR
DTI BGW
MSC/
VLR
TRC
RBS
MS
Model Sistem GSM Ericsson
SWITCHING SYSTEM
MOBILE SERVICES SWITCHING CENTER
\ 2
GATEWAY MSC
Gateway adalah titik pertemuan yang menghubungkan dua jaringan (networks). Gateway
sering diletakkan bersama dalam MSC. Tipe yang diset-up ini selanjutnya disebut
Gateway-MSC (GMSC). Semua MSC dalam jaringan dapat berfungsi sebagai gerbang.
HLR adalah database yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data-data
pelanggan. HLR dianggap sebagai database yang paling penting sejak HLR dapat
menyediakan data-data pelanggan tetap, termasuk status layanan pelanggan, informasi
lokasi pelanggan berada, dan status aktivasi pelanggan. Ketika pelanggan membeli nomor
dari sebuah operator seluler, mereka akan teregistrasi dalam HLR milik operator tersebut.
HLR dapat disatukan dengan MSC/VLR atau sebagai HLR yang berdiri sendiri.
VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan
oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain. VLR selalu
berintegrasi dengan MSC. Ketika sebuah MS berkunjung ke sebuah MSC area yang baru,
VLR akan terkoneksi ke MSC dan MSC akan meminta data tentang MS tersebut dari
HLR tempat MS teregistrasi. Selanjutnya, jika MS membangun hubungan, VLR akan
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk call set-up tanpa harus berkoordinasi
dengan HLR setiap waktu.
EIR merupakan database yang mengandung informasi tentang identitas peralatan mobile
yang mencegah calls dari pencurian, ketidakamanan, atau ketidak berfungsian MS. AUC
dan EIR diimplementasikan sebagai bagian yang berdiri sendiri atau kombinasi bagian
AUC/EIR.
DTI terdiri dari hardware dan software yang menyediakan interface ke jaringan-jaringan
yang bervariasi untuk komunikasi data. Melalui DTI, pelanggan dapat menggunakan
alternatif antara jalur bicara maupun data dalam satu call yang sama. Fungsi penting DTI
antara lain : sebagai modem dan penyesuaian fax dan kemampuan untuk melakukan
penyesuaian kecepatan. Sebelum ada DTI, fungsi ini dijalankan oleh GSM Interworking
Unit(GIWU).
ILR adalah sebuah produk yang hanya digunakan pada jaringan GSM 1900. ILR
membuat roaming antar sistem dapat terjadi, ini berarti kita dapat menjelajah dalam
jaringan AMPS maupun jaringan GSM 1900. ILR terdiri dari AMPS HLR dan 1900
VLR.
BSC mengatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan GSM. BSC adalah switch
berkapasitas besar yang menyediakan fungsi seperti handover HP, penyediaan chanel
radio, dan kumpulan dari konfigurasi data beberapa cell. Beberapa BSC dapat dikontrol
oleh setiap MSC.
RBS mengendalikan hubungan radio ke handphone. Satu RBS dapat melayani 1, 2, atau 3
cell. Beberapa RBS dikontrol oleh satu BSC. Ericsson mempunyai 2 jenis base station,
yaitu RBS 200 dan RBS 2000.
\ 4
OSS dapat dimonitor melalui 2 level fungsi pengaturan. Pusat kontrol jaringan melalui
instalasi dari Network Management Center ( NMC ), dengan subordinat Operation and
Maintenance Center ( OMC )sangat menguntungkan. Staf NMC dapat berkonsentrasi
dalam system-wideissues; dimana perngkat lokal dalam setiap OMC dapat berkonsentrasi
dalam jangka pendek ( short term ), regional issues. OMC dan NMC secara fungsional
dapat dikombinasikan dalam instalasi pisik yang sama atau diimplementasikan pada
lokasi yang berbeda.
OSS didesain untuk menghubungkan sistem pengaturan yang koheren yang mendukung
beberapa elemen jaringan. Contoh dari elemen-elemen jaringan, yaitu :
OMC OMC
MIN
MSC
HLR
AUC /
BSC EIR
BTS
Semua fungsi hubungan radio dikonsentrasikan pada BSS. BSS bertanggung jawab untuk
pembangunan dan pemeliharaan hubungan ke MS. BSS me-alokasikan channel radio
untuk suara dan pesan data, membangun hubungan radio, dan melayani sebagai relay
station antara MS dan MSC. BSS terdiri dari dua atau tiga bagian tergantung dari
bagaimana fungsi tersebut digunakan, yaitu :
Ada dua pilihan utama yang mampu digunakan untuk menghubungkan TRC dan BSC
dalam BSS Ericsson :
• BSC/TRC : sebuah kombinasi BSC dan TRC pada sistem AXE yang sama. Sistem
ini cocok untuk kapasitas aplikasi medium dan high, contoh : area jaringan urban dan
suburban. Bagian ini dapat menghandle sampai dengan 1020 TRX. 15 BSC remote
dapat dihandle dari satu BSC/TRC.
• Standalone BSC dan standalone TRC : standalone BSC(tanpa transcoder)
digunakan pada kapasitas aplikasi low dan medium dan merupakan kebalikan dari
BSC/TRC, terutama area jaringan rural dan sub urban. BSC ini dapat menghandle
sampai 300 TRX. Standalone TRC dapat dialokasikan pada MSC/VLR untuk
meningkatkan efisiensi transmisi yang digunakan. Sebuah standalone TRC dapat
menghandle 16 BSC remote.
\ 6
MSC
SS
BSS
BSC/TRC TRC BSC
RBS RBS
RBS RBS
Base Station System
FUNGSI TRC
Fungsi utama dari TRC adalah untuk melakukan transcoding dan rate adaption
(penyesuaian kecepatan)
TRANSCODING
Menkonversi informasi dari PCM coder(A/D converter) ke informasi bicara dalam GSM
coder.
RATE ADAPTATION
Rate adaptation melakukan konversi informasi pada sisi terima dari MSC/ VLR pada
kecepatan 64 kbps menjadi kecepatan 16 kbps yang terdiri dari 13 kbps untuk traffik dan
3 kbps untuk informasi inband signaling.
Fungsi ini sangat penting. Tanpa rate adaption ( penyesuaian kecepatan ) link ke BSC
akan menjadi 4 kali kemampuan kecepatan data. Kemampuan transmisi seperti ini sangat
mahal dalam jaringan. Dengan mengkonversi ke kecepatan 10 Kbps, memungkinkan
untuk menggunakan ¼ link transmisi dan peralatan.
\ 7
Dalam sistem GSM Ericsson , TRC mengandung unit-unit yang melakukan transcoding
dan rate adaption. Hardware ini disebut Transcoder and Rate Adaption Units ( TRAUs ).
Semua TRAUs dikumpulkan, berarti setiap BSC yang terkoneksi ke TRC dapat meminta
untuk menggunakan salah satu TRAUs untuk particular call.
TRC juga memonitor transmisi terus-menerus. Jika kesalahan dalam kanal bicara
terdeteksi, TRAUs akan menghaluskan suara yang tertuju ke MSC/VLR.
TRC IMPLEMENTATION
ETC ETC
MSC/ B
VLR S
C
ETC ETC
Group
Switch
TRAU
SRS
ST7
RPD
RP RP RP RP RP
SP CP
FUNGSI BSC
BSC mengontrol bagian terpenting dari jaringan radio. Tugas terpentingnya adalah
memastikan fungsi terbaik dari sumber daya radio. Fungsi utama dari BSC adalah :
• Radio Network Management
• RBS Management
• TRC Handling
• Transmission Network Management
• Internal BSC Operation and Maintenance
• Handling of MS Connections
• Traffik dan pengukuran : ( contoh: jumlah panggilan, kepadatan, level traffik untuk
sebuah HP, jumlah handover, jumlah hubungan yang gagal, dll )
RBS MANAGEMENT
Implementasi RBS Ericsson adalah orientasi penerima, jaminan tambahan fitur yang
bagus. Ini berarti kecil kemungkinan perangkat menggunakan beberapa transceiver secara
bersama.
Filosofi ini memungkinkan adanya hubungan utama antara BSC dan transceiver dalam
RBS. Model logic dari RBS dapat dibangun dalam BSC dan perangkat RBS dapat
dibatasi, disambung, dan tidak disambung.
\ 9
• Pemeliharaan perangkat RBS: RBS yang rusak dan terganggu akan terkunci secara
otomatis.
PENANGANAN TRC
Walau TRAU dilokasikan dalam TRC, BSC, sebagai pengontrol persediaan sumber daya
radio pada jaringan GSM, secara rutin mengkoordinasi keadaan TRAU untuk call.
Selama call set-up, BSC menginstruksikan TRC untuk mengalokasikan peralatan TRA
untuk call. Jika satu memungkinkan TRC mengkonfirmasikan alokasi dari perangkat
TRA. Dan BSC akan mengontrol perangkat TRA tersebut selama call berlangsung.
Transmission Network untuk BSC termasuk link-link untuk dan dari MSC/VLR dan
RBS, termasuk:
Tugas operasi dan pemeliharaan dapat dikerjakan di dalam BSC sendiri atau diremote
dari OSS. Operasi dan pemeliharaan internal BSC adalah sebagai berikut:
PENANGANAN HUBUNGAN MS
Pembangunan hubungan
Yang termasuk dalam call set-up adalah proses sebagai berikut:
Selama hubungan
Fungsi utama BSC selama panggilan adalah:
BSC IMPLEMENTATION
ETC ETC
TRC RBS
ETC ETC
Group
Switch
SRS
ST7 TRH
RPD
RP RP RPG RP
SP CP
BSC/TRC
Kemungkinan untuk mengkombinasikan fungsi dari TRC dan BSC dalam satu node dasar
AXE. Subsystem di BSC/TRC adalah sama seperti yang digunakan di stand alone BSC.
ETC ETC
MSC/ RBS
VLR
ETC ETC
Group
Switch
TRAU
RP RPD RP RPG RP RP
SP CP
• RPG/TRH
• TRAU
\ 13
BSC memiliki update realtime (yang tidak dapat diganggu) menurut sudut pandang dari
bagiannya dari jaringan radio. Radio Frequency Measurement dari kekuatan sinyal
dibuat oleh MS dan BTS. Mobile secara terus menerus mengupdate laporan pengukuran
yang terdiri dari kekuatan sinyal dan Bit Error Ratio (BER) untuk melayani BTS,
sepanjang kekuatan sinyal dari BTS-BTS terdekat. Laporan pengukuran ini dikirim oleh
BTS ke BSC dimana keputusan handover dibuat.
Spektrum frekuensi adalah sumber daya yang terbatas. Tugas utama dari BSC adalah
mengoptimalkan penggunaan frekuensi yang tersedia. Feature-feature ini secara bagian
dilokasikan dalam BSC dan RBS.
Dua type Frequency Hopping didukung Synthesizer dan Baseband. Frequency Hopping
melayani 2 fungsi, yaitu:
X-Bus
Antena
TRU RF-Path
System
CDU- CDU
Bus MS Test Point
Local
TRU RF-Path
Bus
Test
External RF-Path
Antena
TRU System
Alarm
CDU- CDU
DXU Bus MS Test Point
OMT RF-Path
interface TRU
A-bis
Interface
Antena
RF-Path
TRU System
CDU- CDU
Bus MS Test Point
RF-Path
TRU
Mains Supply
Power Com ( 230 VAC )
Loop
ECU PSUs
Dc System
Supply
Radio Base Station (RBS 2000) (27 VDC)
Distribution Switch Unit (DXU) menyediakan sistem interface ke A bis interface dan
digunakan untuk cross connect time slots individu ke transcievers. DXU juga
menyediakan RBS synchronization timing reference untuk operasi RBS.
Transceiver Unit (TRU) mengandung circuit receiver dan transmitter yang dibutuhkan
untuk menangani 8 time slots informasi pada air interface. TRU mengandung sirkit
pengukuran RF yang digunakan untuk testing transmitter & receiver properties.
Power Supply Units (PSUs) Mencatu tegangan AC atau DC sebagai sumber tegangan
utama dan menyediakan sistem tegangan DC.
\ 15
BSS INTERFACES
Ada empat interface utama yang diterima dan dipancarkan oleh BSS yang digunakan
untuk traffic dan signalling information. Interface-interface tersebut adalah A Interface,
A-ter Interface, A-bis Interface, dan Air Interface. A Interface menghubungkan jalur
informasi antara MSC/VLR dengan TRC, A-ter Interface antara TRC dengan BSC-BSC,
A-bis Interface mengirim informasi antara BSC dan BTS, sementara Air Interface
beroperasi antara BTS dan MS.
• 2 Mbps PCM (E1) interface. Kanal fisik E1 terbagi menjadi 32 ts, masing – masing
dengan bit rate 64 Kbps. Ini adalah konfigurasi normal pada jaringan GSM 900 dan
GSM 1800.
• 1,5 Mbps PCM (T1) interface. Kanal fisik T1 terbagi menjadi 24 ts, masing – masing
dengan bit rate 64 Kbps. Ini adalah konfigurasi normal pada jaringan GSM 1900.
MSC/VLR
A interface
TRC
A-ter Interface
BSC
A-bis Interface
RBS
Air Interface
MS
BSS interfaces
\ 16
A INTERFACE
A Interface menyediakan dua type informasi tersendiri , signalling dan traffic, antara
MSC dengan BSS. Jalur bicara di transcodekan di TRC dan SS7 signalling yang
terhubung langsung ke TRC atau pada jalur berbeda ke BSC.
0
1
2 64 kbp 0 Sync
3
4
5
6 64 kbp 1 Traffic
7
8
9
10 64 kbp 2 Traffic
11
12
13
14 64 kbp 3 Traffic
15
16
17
18 64 kbp 4 Traffic
19
20
21
22 64 kbp 5 Traffic
23
24
25
26 64 kbp 6 Traffic
27
28
29
30 64 kbp 7 Traffic
31
A interface (E1)
0
1
2 64 kbp 0 Traffic
3
4
5
6 64 kbp 1 Traffic
7
8
9
10 64 kbp 2 Traffic
11
12
13
14 64 kbp 3 Traffic
15
16
17
18 64 kbp 4 Traffic
19
20
21
22 64 kbp 5 Traffic
23
64 kbp 6 Traffic
64 kbp 7 Traffic
A interface (T1)
\ 17
A-TER INTERFACE
Adalah jalur antara TRC dan BSC. Pada TRC jalur bicara di transkodekan dari 64 Kbit/s
menjadi 16 Kbps. 13 Kbps untuk jalur informasi dan 3 Kbps untuk in band signalling
information.
0
1
2 64 kbp 0 Sync
3
4
5
6 64 kbp 1 4x Traffic
7
8 one TRU
9
10 64 kbp 2 4x Traffic
11 ts3
12
13 1 16 kbs
14 64 kbp 3 4x Traffic
15 2 16 kbs
16 one TRU
17 3 16 kbs
18 64 kbp 4 4x Traffic
19 4 16 kbs
20
21
22 64 kbp 5 4x Traffic
23
24 one TRU
25
26 64 kbp 6 4x Traffic
27
28
29
30 64 kbp 7 4x Traffic
31
A-ter interface
0
1
2 64 kbps 0 4x Traffic
3
4 one TRU
5
6 64 kbps 1 4x Traffic
7 ts2
8
9 1 16 kbps
10 64 kbps 2 4x Traffic
11 2 16 kbps
12 one TRU
13 3 16 kbps
14 64 kbps 3 4x Traffic
15 4 16 kbps
16
17
18 64 kbps 4 4x Traffic
19
20 one TRU
21
22 64 kbps 5 4x Traffic
23
64 kbps 6 4x Traffic
one TRU
64 kbps 7 4x Traffic
A-ter interface
\ 18
A-BIS INTERFACE
Bertanggung jawab untuk pengiriman traffic dan signalling information antara BSC
dengan BTS. Protokol transmisi yang digunakan untuk mengirim informasi signalling
pada A-bis Interface adalah Link Access Protocol on the D Channel (LAPD).
RBS 2000
Local
Bus
A-BIS INFORMATION
A-bis Interface melayani transfer voice dan informasi signalling antara BSC dan RBS.
Signalling antara BSC dan RBS 2000 cikup komplex. Disana ada signalling ke DXU dan
TRU (Tranceivers unit). Jalur bicara dikodekan oleh TRAU di TRC atau BSC/TRC.
Informasi signalling ditangani didalam BSC oleh TRH. Physical Layout dari traffic dan
signalling ke tiap-tiap TRU pada A-bis Interface tergantung dari format yang terpilih
untuk memfasilitasi transfer informasi. Ada tiga kemungkinan format yang bisa dipilih
untuk transfer informasi pada A-bis Interface:
• LAPD Unconcentrated - Signalling untuk tiap TRU dikirim pada bentuk kanal 64
Kbps dan didampingi oleh dua kanal 64 Kbps masing-masing membawa empat
submultiplexed voice/data channels masing-masing 16 Kbps
Sisa time slot digunakan untuk signalling LAPD untuk dua TRU. Total 2 PCM time
slot digunakan untuk 2 TRU.
AIR INTERFACE
Air Interface menggunakan tehnik Time Division Multiple Access (TDMA) untuk jalur
kirim dan terima dan signalling informasi antara BTS dan MS. Teknik TDMA digunakan
untuk membagi tiap-tiap pembawa menjadi 8 time slot. Time slot ini kemudian ditandai
untuk pemakai tertentu, memungkinkan dapat menangani 8 pembicaraan secara
bersamaan pada carrier yang sama. Karakteristik Air Interface:
TDMA-frame
7 6 5 4 3 2 1 0 Downlink
Uplink 0 1 2 3 4 5 6 7
Time slot
FREQUENCY BAND
Frequency Bands
Jalur yang biasa untuk membawa informasi antara MS dan BTS dikenal dengan nama
Physical Channel. Perbedaan pembawa informasi dalam Physical Channel
diklasifikasikan sebagai Logical Channel. Logical Channel dibagi menjadi 2 kategori,
Control Channel dan Traffic Channel. Keduanya kemudian dibagi lagi, ada dua type
dari Traffic Channel dan ada tiga kategori dari Control Channel dengan total sembilan
type yang berbeda.
\ 23
Logical
Channels
Control Traffic
Channels Channels
Full Rate
Broadcast Commond Dedicated
Channels Control Channels
Half Rate
ControlChannels
CONTROL CHANNEL
Control Channel membawa informasi signalling yang digunakan oleh MS untuk mencari
RBS, sinkronisasi itu sendiri dengan RBS, dan penerimaan informasi digunakan untuk
pelaksanaan call set-up. Ada tiga kategori dari Control Channel, yaitu:
Synchronization CHannel (SCH) – Mengandung Base Station Identity Code (BSIC) dan
angka frame TDMA digunakan untuk sinkronisasi MS untuk struktur frame dari BTS
baru.
Paging CHannel (PCH) – Digunakan untuk page di MS. Informasi PCH dikirim melalui
downlink.
Semua DCCH dikirim secara point to point melalui uplink dan downlink.
Slow Assosiated Control CHannel (SACCH) – Mengirim panggilan control data dan
laporan pengukuran.
TRAFFIC CHANNELS
Traffic CHannel (TCH) membawa voice/data. Ada dua tipe dari TCH, yaitu: Full-Rate
dan Half-Rate. TCH dapat ditempatkan di time slot mana saja pada frekuensi manapun
digambarkan di dalam cell, kecuali untuk time slot pertama (TS0) pada carrier pertama
(C0).
Full Rate – TCH Full Rate menangani encoding voice atau data. Informasi TCH dikirim
pada bit rate 33,8 kbps.
Half Rate – Dengan kanal Half Rate, sebuah MS akan hanya memakai setiap detik time
slot (setiap yang lainnya idle). Hasilnya, dua MS akan bisa menggunakan kanal fisik
yang sama untuk memimpin panggilan ke sebuah penggandaan kapasitas jalur.
T T T T T T T T T T T T A T T T T T T T T T T T T I
26 frames = 120 ms
Multiframe for full-rate channels
0: T T T T T T A T T T T T T
1: T T T T T T T T T T T T A
Traffic Channels
\ 25
SIGNAL PROCESSING
Sebelum mengirim informasi melalui Air Interface baik pada Traffic Channel atau
Control Channel sinyalnya diproses. Selama perubahan Signal Processing, untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan selama pengiriman sinyal berlangsung
melalui Air-Interface
SPEECH CODING
Kode bicara PCM masuk ke TRC atau BSC/TRC pada A Interface dengan kecepatan 64
Kbps. Delapan dari kanal ini bisa memberi bit rate 512 Kbps melalui AirInterface, tanpa
transmisi tak mungkin bisa. TRAU pada TRC atau BSC/TRC, menyediakan pengkodean
jalur bicara sampai segment 20 ms. Speech segment 20 ms ini kemudian masuk kedalam
speech coder. Speech coder akan menganalisa segment dan melaksanakan pengurangan
bit rate. Outputnya merupakan kode jalur bicara dengan kualitas jalur bicara yang bisa
diterima, yaitu pada 13 Kbps. 3 Kbps lainnya dalam band signalling ditambahkan
kedalam signal, sehingga total output yang keluar pada A-ter Interface atau A-bis
Interface adalah 16 Kbps.
2 Mbps from/to MSC 2 Mbps from/to RBS
= 32 x 64 kbps BSC/TRC = 32 x 64 kbps
0 31 0 1 2 31
Group
A B C D ET ET
Switc
C C
h
A B C D
4 X 6 = 64 kbps
C-7 TRAU
SRS TRH
RP RP RPG RP
RP
RP
Bus
X.25
S C
MM P P
I
Speech Coding in the BSC
CHANNEL CODING
Digunakan untuk mendeteksi dan memperbaiki error yang telah teridentifikasi selama
proses pentransmisian signal. Signal error ini telah diukur dalam persen dari total bit yang
dikirim.kualitas pentransmisian signal menunjukan batas dari Bit Error Ratio (BER).
BER adalah persentase bit Error dari total bit yang ditransmisikan.
\ 26
Channel Coding dijalankan didalam TRU untuk downlink signal dan sebagai uplink dari
MS. Ada dua tipe dari Channel Coder yang biasa digunakan, yaitu Blok coders dan
Convolutional Coders.
Pengkodean jalur bicara mengantarkan 20 ms potongan – potongan dari jalur bicara yang
mengandung 260 bit informasi pembicaraan. 260 bit informasi terbagi menjadi :
3 bit parity ditambahkan ke dalam 50 bit (blok coding). 53 bit ini bersama dengan 132 bit
yang penting dan 4 tail bit diencoding bersama menjadi 378 bit (rate 1:2). Bit yang
tersisa tidak di kodekan.
Block Convolution
50 Very Important bits
coder coder
456
Channel Coding
\ 27
INTERLEAVING
Bit errors sering terjadi karena pemecahan informasi yang dikirim melalui media
udara(air interface). Hal ini disebabkan terjadinya long fading yang mempengaruhi bit-bit
berderet. Proses channel coding hanya efektif dalam mendeteksi dan mengoreksi single
errors. Interleaving menyelesaikan masalah ini dengan membagi bit-bit informasi dalam
bentuk pesan dan mentransmisikan bit-bit tersebut secara tidak teratur(hal ini dapat juga
mengatasi masalah derau). Melalui interleaving, frame tunggal ntuk informasi berpencar
melalui beberapa pemecahan. Dalam GSM digunakan dua level interleaving, yaitu :
First Level
Channel coder menyediakan 456 bits untuk setiap 20 ms kanal bicara.
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 I I I I I I I
25 I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I 57 bits
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
I I I I I I I I
449 450 451 452 453 453 455 456
8 frames
Second Level
Dalam pemecahan normal terdapat spasi untuk setiap 2 bit dari blok 57 bits informasi.
Level kedua dari interleaving menggunakan 8 bit dari 57 bit untuk ditransmisikan dan
ditaruh dalam 8 information bursts yang berbeda. Setiap information bursts tersebut
terdiri dari 2 blok 57 bits informasi untuk setiap contoh kanal suara yang berbeda.
A/8
A/8
A/8
A/8
B/8 A/8
B/8 A/8
B/8 A/8
B/8 A/8
C/8 B/8
C/8 B/8
C/8 B/8
C/8 B/8
D/8 C/8
D/8 C/8
D/8 C/8
Dengan level kedua dari interleaving kita sekarang bisa kehilangan satu burst penuh.
Sejak kehilangan satu burst hanya berefek 12,5% dari semua bit dari tiap speech frame,
proses channel coding bisa untuk membuat koreksi yang tepat.
EQUALIZATION
Time Dispersion terjadi saat sinyal transmisi direfleksi menjauh dari antena RX dan
terpisah dari original sinyalnya. Sinyal akan terhambur menurut interferensi waktu dan
simbol yang berdekatan satu sama lain. Penerima tidak dapat menerima original sinyal
yang ditransmisikan. Equalization adalah proses yang digunakan untuk mengatasi time
dispersion. Equalizer dapat mengatasi refleksi yang terjadi dalam jumlah yang terbatas,
dengan masa delay sekitar 15 us yang memiliki sinyal path sekitar 4,5 km.
CIPHERING
Struktur dari downlink dan uplink sangat identik. Perbedaannya adalah dalam pengesetan
waktu atau timeslot;TS2 dalam down link tidak sama terjadi dengan TS2 dalam uplink.
Pengesetannya menggunakan 3 timeslot. Ini berarti MS tidak perlu transmisi dan
menerima dalam waktu yang bersamaan.
TDMA frame No.
0 1
Downlink 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Uplink 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
0 1
offset
TDMA frame No.
BTS to MS
transmission
MS to BTS
transmission
TIMING ADVANCE
Jika MS berpindah Base Station selama pembicaraan akan diperlukan untuk mengirim
burst dalam sinkronisasi waktu, agar dapat diterima menurut timeslot dalam Base Station.
BS secara berlanjut mengirim nilai antara 0 sampai 63, memberitahu MS berapa banyak
bit time (3,7 us) untuk sinkronisasi waktu saat mentransmisikan burst.
Start
Sending
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Timing Advance
FREQUENCY HOPPING
Frequency Hopping adalah dimana radio frekuensi pada kanal fisik untuk sebuah
percakapan diubah secara perioda interval. Selama TDMA frame N+1 , C2 digunakan.
Call akan menggunakan timeslot yang sama tetapi berbeda frekuensi. Ada 64 bagian
dalam frekuensi hopping. Satu untuk cyclic dan 63 lainnya adalah random sequence.
Downlink C1 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Uplink 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
C1 N N+1
TDMA frame no.
Downlink C2 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
Uplink 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7
C2 N N+1
TDMA frame no.
Synthesizer Hopping
Synthesizer Hopping adalah proses men-tuning output frekuensi transmisi menjadi chanel
yang ditandai, mengirim informasi burst, dan me-retuning output frekuensi transmisi ke
chanel berikutnya dan mengulang proses kembali.
Baseband Hopping
Baseband Hopping adalah proses men-tuning multiple transmisi menjadi kanal frekuensi
output yang ditandai. Setiap informasi akan dikirim oleh salah satu burst transmitter, dan
burst selanjutnya dilangsungkan ke transmitter yang dituning ke frekuensi output yang
berbeda, dan mengulang proses tersebut.
ANTENNA DIVERSITY
Salah satu cara untuk mencapai diversity adalah dengan menggunakan dua kanal
penerima yang bebas dari fading. Kemungkinan keduanya terpengaruh oleh fading dalam
waktu yang bersamaan adalah kecil. Metode ini membutuhkan 2 antenna Rx pada Base
Station untuk menerima signal yang sama, olehkarena itu tidak terpengaruh perbedaan
yang disebabkan oleh fading.
Dengan memilih yang terbaik dari 2 signal, akibat fading bisa dikurangi. Ada dua cara
untuk melakukan ini, yaitu :
dd
Horizontal separation, dd, for diversity =12-18 λ
Horizontal separation, dd, for isolation 30 dB =2 λ
(antenna with 65 degrees beamwidth, all gain values)
Top view
TX1/RXA
Commo Common
n TX/RX
TX/RX antenna TX2/RXB
antenna TX2/RXB
TX1/RX
A TX1/RX
A
Space Diversity: Jarak antara antena harus seperti hubungan signal di dua antenna, yaitu
rendah. Hubungan adalah batas statistik yang menggambarkan persamaan dari signal.
Dalam prakteknya, jaraknya harus beberapa meter. Pada 900 MHz dimungkinkan
penguatan 3 dB, digunakan jarak 5 sampai dengan 6 meter antara kedua antena.. Pada
1800 MHz jaraknya bisa diperkecil karena panjang gelombangnya lebih kecil.
Vertical+Horizontal Polarization +-45 degrees
Polarization
Vertical array Horizontal
array
+45 degrees -45 degrees
. .. .. ..
. . .
. .. .. ..
. . .
Antenna . .. Antenna .. ..
Housin . Housin . .
g
. .. g .. ..
. . .
. .. .. ..
. . .
Connector Connector
s s
Feeders
Feeders
BURST FORMATTING
Informasi ditumpangkan pada satu time slot pada frame TDMA melalui Air Interface
yang biasa disebut Burst (pemecahan). TRU (yang terdapat didalam RBS) dan MS
menjalankan fungsi meletakkan informasi kedalam bentuk Burst sebenarnya. Ada lima
tipe berbeda dari burst , yaitu :
NORMAL BURST
Digunakan untuk membawa informasi di Traffic Channels dan Control Channels; BCCH,
PCH, AGCH, SDCCH, SACCH dan FACCH.
\ 33
Burst yang normal mengandung paket 57 bit dari data encrypted atau voice, 2 flag bit, 26
bit Training Sequence, dan dua paket 3 bit yang disebut tail bit. Flag bits (Stealling flags)
mengindikasikan signal FACCH sedang dalam proses. Training sequence dikenal sebagai
contoh bit yang digunakan oleh equalizer untuk membuat model channel. Tail bits selalu
0,0,0 dan digunakan untuk membantu equalizer mengindikasi start dan stop points.
Sebuah ts mempunyai ruang untuk 156,25 bit, tetapi burst hanya memuat 148 bit. Sisa
8,25 kosong dan disebut Guard Period, yang digunakan untuk melindungi burst dari
overlapping dan yang lainnya.
TB Fixed Bits TB GP
3 142 3 8.25
Frequency Correction Burst
Synchronization Burst
Synchronization Burst
\ 34
Access Burst
Digunakan untuk membawa data di Random Access Channel (RACH). Itu memiliki
Guard Period lebih panjang untuk membenarkan fakta bahwa MS tidak mengenal timing
advance value untuk transmisi pada akses pertama. MS bisa jauh dari BTS yang
mengindikasi initial burst akan datang terlambat.
TS0 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7
Dummy Burst
Tidak membawa informasi, dan dikirim dari BTS pada ts yang bukan membawa traffic,
menyediakan pengisian carrier. Formatnya sama dengan Normal Burst, kecuali tanpa flag
bits.
TS0 TS1 TS2 TS3 TS4 TS5 TS6 TS7
Dummy Burst
• Frame TDMA terdiri dari 8 time slot. Tiap time slot membawa satu single burst.
• 26 Traffic Channel TDMA Frame berisi sebuah traffic channel multiframe;
digunakan untuk membawa TCH, SACCH, dan FACCH.
• 51 Control Channel TDMA Frame berisi control channel multiframe; digunakan
untuk membawa BCCH, TCCCH, SDCCH, dan SACCH.
• Sebuah superframe terdiri dari 51 traffic channel multiframe atau 26 control channel
multiframe yang lain.
• Hyperframe terdiri dari 2048 superframe.
\ 35
Gmb.1-39
\ 36
Pengukuran kekuatan sinyal pada kondisi idle mode dan active mode.
SS,BSI SS,BSI
C SS,BSI C
C
SS,BSI
C
SS,BSI SS,BSIC
C
SS =SIGNAL STRENGHT
BSIC =BASE STATION IDENTITY CODE
Idle mode
Idle mode terjadi saat MS kondisi on tetapi tidak terkoneksi (MS tidak mengirim sinyal).
Ketika MS dalam kondisi on, MS tersebut mengukur semua frekuensi radio dalam sistem
dan menyediakan kekuatan sinyal untuk setiap frekuensi. MS men-tuning ke cell terbaik
untuk menerima pesan atau untuk meminta koneksi. MS melanjutkan memonitor semua
cell terdekat, dan juga terdapat cell yang lebih baik, MS akan men-tuning ke cell tersebut.
MS secara konstan mengupdate report pengukuran yang berisi kekuatan sinyal rata-rata
untuk cell-cell terdekat, kekuatan sinya dan BER dari BTS yang melayani. Kekuatan
sinyal dari BTS yang melayani diukur setiap waktu oleh MS penerima pada assigned
time slotnya.
Active mode
Active mode terjadi ketika MS berkomunikasi dengan jaringan. Kedua MS dan BTS yang
melayani (serving BTS) melakukan pengukuran kekuatan sinyal pada link radio. MS
secra kontinyu melapor ke sistem seberapa kuat kekuatan sinyal diterima dari BTS.
Pengukuran ini digunakan BSC untuk membuat keputusan untuk cell yang ditargetkan
ketika handover terjadi.
\ 37
MS juga mengukur kualitas (BER) pada downlink dalam cell yang melayani (serving
cell). Hasil pengukuran disediakan di MS dan rata-rata pengukuran dikalkulasi untuk
semua nilai yang disediakan dalam periode waktu 480 ms. Nilai kalkulasi dikirim ke BTS
dalam bentuk laporan pengukuran setiap 480 ms. Nilai rata-rata dari pengukuran untuk
setiap carrier lalu diperoleh dan dilaporkan ke BSC. Untuk memastikan hasil pengukuran
berhubungan dengan BTS yang sebenarnya, identitas BTS harus dipastikan. Identitas dari
BTS diberikan dalam BSIC, dikirim melalui SCH, time slot 0, carrier 0.
TDMA frames
24 25 IDLE
0 1 2 7 0 1 2 7 0 1 2
Downlink
1 1
3 4
2 2
Uplink 0 1 2 7 0 1 2 7 0 1 2
24 25 IDLE
TDMA frames
Measurement Principle
Enam cell-cell terdekat dengan nilai rata-rata kekuatan sinyal tertinggi dan validasi BSIC
kemudian dilaporkan ke BSC melalui SACCH. Saat MS tidak disinkronisasikan dengan
cell-cell terdekatnya, MS tersebut tidak mengetahui kapan time slot 0 dalam BCCH-
carrier akan terjadi. Oleh sebab itu, MS dapat mengukur melalui extended time period,
paling sedikit 8 time slot, untuk memastikan bahwa time slot 0 akan terjadi selama waktu
pengukuran. Semua ini dilaksanakan selama IDLE frame.
Laporan Pengukuran
Laporan pengukuran terdiri dari semua data yang dikirim ke sistem oleh MS selama
hubungan berlangsung. Laporan dikirim pada SACCH setiap 480 ms. Data-datanya
meliputi:
Fitur ini membantu operator dalam memeriksa bahwa parameter – parameter yang
dispesifikasikan dalam konfigurasi cell adalah sesuai dengan kemampuan associated
RBS. Jika parameter – parameter yang tidak sesuai dispesifikasikan, yang jika digunakan
untuk mengontrol sebuah RBS tidak akan berfungsi, BSC akan mengidentifikasikan
ketidaksesuaian ke operator secara jelas.
Informasi kemampuan RBS dibuat memenuhi syarat untuk bisa diggunakan dalam BSC.
Perubahan kemampuan yang terjadi di RBS secepatnya dilaporkan ke BSC. BSC
meminta informasi kemampuan yang baru melalui A – bis dari RBS. Kemampuan bisa
seperti contoh berikut : output power supported, frequencies supported, dan kegunaan
type combiner.
Fitur ini menyediakan prioritas lebih ke akses darurat pada RBS melalui akses normal
(biasa). Ketika akses darurat diterima di RBS hal itu akan diprioritaskan dan ditangani
sebelum semua akses normal. RBS akan memajukan akses darurat ke BSC sebelum akses
normal. Dengan demikian penyediaan hubungan darurat mendapat prioritas lebih dan
penanganan lebih cepat.
Fitur ini menjalankan Managed Object (MO) recovery dari RBS-RBS di BSS setelah
jalur transmisi A-Bis putus. Microwave dan PCM putus jalurnya, me-restart di BSC dan
pada RBS maintenance.
Fitur ini memperbaiki pengawasan untuk hardware eksternal RBS seperti perangkat
antena yang berhubungan. Hardware eksternal antena yang berhubungan diketahui untuk
menjadi lebih penting di masa depan. Dengan maksud untuk menyediakan manajemen
kesalahan dari hardware di dalam BSS, alarm eksternal interface di RBS digunakan untuk
melapor dan memantau alarm.
\ 39
Interface external alarm RBS dipetakan ke arah sebuah objek yang teratur di BSC. Ketika
sebuah fault dideteksi pada hardware external di RBS, kesalahan tersebut dilaporkan pada
MO dimana hardware external digambarkan BSC akan bereaksi pada fault tersebut dan
mengirim alarm ke operator dan/atau memblok MO tergantung jika kesalahan dianggap
dapat mempengaruhi fungsi-fungsi yang lain.
BSC, RBS 200 dan RBS 2000 akan memenuhi BSI (British Standard Institute) dari
penyesuaian tahun 2000, yang pada tahun 2000 penyesuaian harus bertujuan ke arah
pelaksanaan atau fungsionalisasi yang dipengaruhi data sebelumnya, selama dan sesudah
tahun 2000.
Fitur ini menyediakan ke operator kemungkinan untuk menawarkan servis data sampai
38,4 kbps. Rata-rata data pemakai tertinggi dicapai dengan menandai beberapa full rate
channel menjadi satu panggilan data. Rata-rata maksimum pemakai air-interface adalah
38,4 kbps, berhubungan ke 4 time slot, tiap time slot membawa 9,6 kbps data pemakai.
Alokasi dinamik dari time slot selama hubungan tetap mendukung dan informasi dari
time slot digunakan selama hubungan berjalan terus yang dilaporkan ke MSC untuk
charging purposes.
DXX support dikenalkan ke RBS 2000 untuk mengembangan manajemen dari jaringan
transmisi selular.
Fitur ini akan melaksanakan manajemen transmisi tambahan yang dibatasi tanpa
menggunakan modul eksternal transport. PCM-A dan PCM-B didukung dan fitur bisa
bekerja cascaded chain mode. Semua itu digunakan bersama dengan jaringan transport
DXX. Ketika fungsi pendukung digunakan dalam RBS, aturan RBS dari tampilan point
manajemen sebagai titik sambungan dalam jaringan DXX. Fungsi ini harus dikonfigurasi
menggunakan OMT.
\ 40
TRANSPORT NETWORK
Kestabilan dan keandalan transport network penting untuk operasi jaringan yang bagus.
Ericsson membuat beberapa perangkat transmisi yang akan dijelaskan dengan ringkas
pada bagian ini, yaitu:
• MINI-DXC – Sebuah Mini Digital Cross Connector yang bisa menangani akses
jaringan yang lebih kecil.
• DXX – Sebuah Digital Cross Connector yang dapat digunakan untuk membangun
jaringan backbone sampai akses jaringan yang kecil.
• MINI-LINK – Sebuah jalur microwafe yang bisa digunakan untuk membangun
hubungan jaringan yang besar tanpa menggunakan kabel apapun antara bagian-bagian
jaringan.
TOPOLOGI JARINGAN
Pada gambar di bawah ini anda dapat melihat bagaimana MINI-DXC bisa diterapkan
dalam area dengan metode redudancy yang berbeda yang digunakan tergantung pada
permintaan pelanggan.
Ring
Meshed
Chain, Star,
Tree
Protection
BTS
BSC
MINI
DXC
RING NETWORK
Tujuan utama untuk mengenalkan struktur ring adalah untuk pengoptimalan jaringan
dengan heavy inter-node communication dan untuk digunakan dalam persoalan dimana
proteksi dan redundancy menjadi penting. Dalam jaringan selular, aplikasi jaringan logic
dari BTS ke BSC melalui sebuah bentuk alami bintang(star). Ini berarti bahwa tujuan
utama dari struktur ring dalam jaringan sellular adalah untuk menyediakan
proteksi(pengamanan) di dalam ring.
NETWORK PROTECTION
MESHED NETWORK
Meshed network sebenarnya adalah ring, star dan chain yang dijadikan satu. Struktur
mesh umumnya digunakan di dalam jaringan “hub”, contohnya komunikasi intra BSC
dan MSC. Dalam menyatukan pelayanan jaringan, struktur meshed diterapkan untuk
mengumpulkan dan menyebarkan pengiriman servis pada jalur bersama.
MINI DXC
UMUM
Produk keluarga MINI-DXC menyediakan sebuah sistem compact digital cross- connect
dengan manajemen penambahan fitur. Keseluruhan trafik MINI-DXC cross-connect
menyimpan baik T1 (1,5 Mbps) atau E1 (2 Mbps) line cost dan equipment cost. Mini-
\ 42
DXC adalah cross-connect system yang lengkap dalam sebuah circuit board tunggal yang
didesain untuk menyesuaikan kedalam rak dari sistem lain.
Gambar dibawah menunjukkan sebuah RBS 2101 dimana kamu bisa menyesuaikan Mini-
DXC circuit board ke dalam Base Station. Di dalam slot DC/DC Converter atau kamu
bisa meletakkannya di TM space pada mounting base.
Gmb. 1-43
Transport Node Management System (TNMS) adalah sebuah sistem manajemen node
dengan konfigurasi yang lengkap dan kemampuan pengawasan. TNMS bisa dijalankan
baik dalam lokal mode untuk mengatur bagian – bagian single Mini-DXC, atau dalam
central mode untuk mengatur hubungan jaringan Mini-DXC. Ada dua mode yang
memungkinkan TNMS untuk digunakan sebagai on-site service-PC, atau Operation and
Maintenance center sebagai perangkat manajemen central.
NETWORK BUILD-UP
Dalam gambar dibawah ini terdapat penjelasan tentang mengapa dan bagaimana jaringan
Mini-DXC tergabung. Nomor-nomor yang digunakan dalam contoh berdasarkan asumsi
bahwa tidak ada fungsi untuk konsentrasi atau multiplexing dari Link Access Protocol on
D-channel (LAPD) yang digunakan.
Gmb.1-44
\ 43
Gambar tersebut menunjukan bahwa 1.5 Mbps / 2 Mbps trunk dari masing-masing RBS
hanya memakai 6,9 atau 12 ts dari masing-masing 24 berasal dari 31 ts yang tersedia di
setiap Trunk 1.5 Mbps atau 2 Mbps. Dalam leased line network, ini berarti bahwa hanya
beberapa persen dari leased service yang digunakan, yang mengontrol operational costs
selama penambahan tanpa menambahkan nilai ke cellular service.
Gmb.1-45
TECHNICAL DATA
• Produk MINI-DXC/E1 ada dalam 4 versi yang berbeda. Sebagai 19” rack version
atau sebagai sebuah board untuk pemasangan di dalam RBS. MINI-DXC/E1
diproduksi dengan electrical interface untuk sepasang kabel pilin yang simetris 120
ohm atau kabel coaxial 75 ohm, masing-masing dengan modul daya -48 V atau 24 V.
• Produk MINI-DXC/T1 ada dalam 2 versi yang berbeda. Sebagai 19” rack version
atau sebagai sebuah board untuk pemasangan di dalam RBS. MINI-DXC/T1
dilengkapi dengan electrical interface untuk sepasang kabel pilin yang simetris 100
ohm dan modul daya -48 V atau 24 V.
• Aplikasi TNMS meliputi kemampuan manajemen dari MINI-DXC/E1 dan MINI-
DXC/T1. TNMS diarahkan sebagai aplikasi local Service-PC atau sebagai aplikasi
manajemen hubungan sentral.
DXX
UMUM
Jaringan DXX Ericsson terdiri atas modem akses dan jaringan crossconected pintar untuk
transportasi sinyal digital. Daerah range dari kecepatan rendah 2 Mbps untuk jaringan
akses sampai kecepatan tinggi 155 Mbps untuk jaringan SDH. DXX Ericsson
\ 44
menawarkan kemampuan MUX, NTU, dan sistem digital cross connected (DXC) yang
digabung dalam satu paket. DXX Ericsson dapat digambarkan sebagai peralatan MUX
digital dengan beberapa interface untuk trunk, dan sebagai peralatan Digital Cross
Connected dengan beberapa interface kanal. Cross Connection dapat dibuat secara bebas
antara tipe – tipe interface, trunk ke trunk, trunk ke kanal dan kanal ke kanal. Hubungan
antar kanal adalah semi permanent dalam arti rekonfigurasinya fleksibel dengan
menolong proses integrasi dengan Network Manajemen System (NMS). Jaringan
komunikasi point to point, broadcast tidak langsung dan point to multi point tersedia.
Karena implementasinya fleksibel dalam interface yang berbeda, tipe peralatan ini sering
direferensikan untuk fleksibel multiplexer atau “flexmux”. Satu jaringan DXX Ericsson
dapat menyediakan seluruh fungsi yang ditemukan dalam multiple DXC dan jaringan
MUX
NETWORK BUILD-UP
Gmb.1-46
\ 45
TECHNICAL DATA
DXX node No of 2 Mbps Interface
Cluster 256
Basic-32 32
Basic-16 24
Basic-6 8
Mini 3
Micro 4
Table 1
MINI-LINK
UMUM
Radio mini-link menyediakan jaringan telekomunikasi yang efisien dan cepat dalam
kemampuan wide-coverage. Kegunaan mini-link sangat cocok untuk komunikasi selular
karena kemampuannya yang fleksibel, konfigurasi dan ruang yang fleksibel. Juga
menangani fasa-fasa pada project secara cepat dari planning ke comissioning. Mini-link
ideal untuk penyediaan kapasitas link medium secara cepat dalam waktu sementara atau
permanent, jaringan komunikasi mobile atau fixed. Dapat juga digunakan untuk semua
jaringan yang tersedia 1 sampai dengan 17 jalur kecepatan 2 Mbps. Perangkat ini tidak
memerlukan tiang atau menara, karena dapat dipasang di atas gedung.
Mini-link terbagi atas tiga versi yang bekerja dalam cara yang hampir sama tetapi mereka
memiliki kapasitas dan kemampuan band frekuensi yang berbeda, yaitu:
• MK II (old version)
• Mini-link C
• Mini-link E
Gmb. 1-47
Gmb.1-48
NETWORK BUILD-UP
MINI-LINK hop bisa berupa 1+0 hop dengan maksud tidak ada redundancy jika
perangkat rusak atau terjadi fading pada jalur radio. Bisa juga berupa 1+1 karakter
dengan maksud ada redundancy. Pada gambar di bawah anda bisa melihat jaringan itu
sebetulnya.
Gmb.1-49
TECHNICAL DATA
Mini-link C
Kapasitas traffic (Mbps) : 2, 2x2, 4x2, 8, 2x8, 8x2
Band frekuensi (GHz) : 15, 23, 26, 38
Mini-link E
Kapasitas traffic (Mbps) : 2x2, 4x2, 8, 2x8, 8x2, 34+2
Band frekuensi (GHz) : 7, 15, 18, 23, 26, 38
\ 47
RBS 2000 memiliki lebih banyak keuntungan dibanding dengan RBS 200. RBS 2000
secara khusus didesain untuk memberikan tampilan yang cepat dan efektif serta biaya
perawatan yang lebih murah. RBS 2000 juga memiliki instalasi yang sederhana dengan
on-site testing dan commissioning. Hal ini dapai dicapai karena cabinet bersifat modular,
dan software di download dan di tes oleh pabriknya sebelum dipasarkan.
Desain yang fleksibel artinya akan terdapat banyak konfigurasi dan perluasan seiring
dengan bertumbuhnya jaringan. RBS dapat diposisikan pada variasi site yang berbeda
termasuk outdoor, indoor, on ground atau rooftops dan wall mounted.
Teknologi Very Large Scale Integration (VLSI) diaplikasikan untuk mendapat Mean
Time Between Failures (MTBF) yang lebih lama.
RBS mendukung adanya Hierarchical Cell Structures (HCS) sampai dengan tiga layer.
Layer dapat berupa coverage untuk macrocell, street level pada microcell dan indoors
pada picocell. RBS 2000 mendukung kedua konfigurasi omni directional dan sector cell.
\ 48
RBS 2101
UMUM
• Outdoor RBS.
• Dapat digunakan sebagai indoor RBS, tanpa climate subcabinet
• Dapat mensupport sampai dengan 2 TRU per cabinet
• Cabinet dapat digunakan untuk konfigurasi omni atau sector dengan menggunakan
lebih dari 2 TRU. Untuk konfigurasi ini memerlukan ekstension cabinet.
CABINET
Cabinet RBS 2101 memiliki jangka waktu kerusakan yang lebih lama, tahanan yang baik
dan kemampuan beradaptasi dengan cuaca. Cabinet dibagi menjadi tiga bagian utama :
Climate Subcabinet :
• Pengawasan dan maintenace pada internal temperatur dan kelembapan yang diizinkan
pada setiap unit dalam RBS.
\ 49
• Dapat dibagi dalam dua versi, dengan pengubah panas yang dapat menghandle
temperatur sampai dengan +45oC atau air conditioner sampai +55oC.
Radio Subcabinet :
Mounting Base :
Unit-unit ini akan tersambung ke cabinet yang lain melalui connector field pada langit-
langit mounting base.
TECHNICAL DATA
Size (mm)
Width 705
Depth 450
Total height 1285
Table 2-1 Size
Part Weight
Climate Subcabinet 48 dengan heat exchanger
56 dengan active cooler
Radio Subcabinet 98 fully equiped
Mounting Base 47
Total weight 193 dengan heat exchanger
201 dengan active cooler
Table 2-2 Weight
\ 50
RBS 2102
RBS 2102
UMUM
• Outdoor RBS
• Dapat mensupport sampai dengan 6 TRU per cabinet
• Dapat dikonfigurasi sebagai single cell atau konfigurasi sector
• Konfigurasi multicabinet dengan dua cabinet, master dan ekstension cabinet, dan
konfigurasi 12 transceiver baik sebagai single cell maupun sector cell
CABINET
RBS 2102 memilki dua versi yang berbeda. Perbedaan utama dari RBS 2102 yang baru
tidak memiliki mounting base. Semua unit diujungkan pada climate protected yang sama
atau semua unit bekerja dengan cara yang sama.
Gmb.2-3
\ 51
Cabinet RBS 2102 memiliki jangka waktu kerusakan yang lebih lama, tahanan yang baik,
dan kemampuan beradaptasi terhadap cuaca. Cabinet “lama” dibagi dalam dua bagian
(tidak ada dalam cabinet yang baru).
Cabinet RBS :
Mounting Base :
TECHNICAL DATA
RBS 2103
RBS 2103
UMUM
CABINET
Cabinet RBS 2103 memiliki jangka waktu yang lam terhadap kerusakan, tahanan yang
baik, kemampuan beradaptasi dengan cuaca yang baik.
• Cabinet RBS dapat menampung sampai dengan 6 TRU ditambah common equipment
needed untuk melayani konfigurasi cell.
• Battery Fuse Unit (BFU) dapat ditambahkan jika internal battery dipasang, yang
memberi back up battery kira-kira 45 menit .
• Kabel untuk feeder antena, kabel transmisi dan power utama, dikonsentrasikan di
bawah cabinet. Perangkat transmisi dapat ditempatkan dalam Transport Modul (TM).
• Heat Exchanger dipasang di belakang cabinet. Oleh karena itu tidak mungkin
memasang cabinet pada tembok.
\ 53
TECHNICAL DATA
Ukuran dan berat standar RBS ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
RBS 2202
RBS 2202
UMUM
CABINET
Cabinet dapat ditempatkan dirumah yang terlindung oleh cuaca atau diruangan yang
memberikan udara yang cocok dengan peralatan cabinet.
• Cabinet RBS memuat hingga 6 TRU ditambah peralatan yang dibutuhkan untuk
melayani konfigurasi cell.
• Kabel untuk jumper antena, kabel transmisi, dan power utama yang dikonsentrasikan
di cabinet paling atas.
• Catu daya dapat menghasilkan 230V AC, -48V DC atau 24V DC. Jika tegangan
230V AC digunakan, batere cadangan dapat berupa batere yang terpisah yang berdiri
sendiri, BBS 2202 dapat menyediakan power cadangan selama 8 jam.
• Penutup cabinet dapat berhimpit dengan atap cabinet, sehingga dapat meredam suara
dan terlihat rapi.
TECHNICAL DATA
Ukuran standar untuk lebar dan berat dari RBS ditampakkan oleh tabel dibawah ini.
Size (mm)
Width 600
Depth 400
Height (including
base frame and 1900
cowl)
Table 2-7 Sizes
RBS 2301/2302
UMUM
Secara umum RBS 2301 dan RBS 2302 tampak sama, tetapi memiliki beberapa
perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tulisan dibawah ini. Jika tidak
disebutkan, berarti sama untuk kedua perangkat tersebut.
CABINET
Ukurannya lebih kecil dari base station yang lain dalam keluarga RBS 2000, dan yang
lebih utama untuk tegangan keluaran yang kecil. Untuk itu base station tidak terlalu
\ 56
membutuhkan banyak pendingin dan itulah mengapa ukurannya lebih kecil. Base Station
terdiri hanya sedikit bagian yang bisa diganti, terdiri dari :
Cabinet :
Tempat kabinet memuat hingga 2 TRx ditambah peralatan bersama dibutuhkan untuk
melayani satu cell; itu adalah catu daya, saklar pembagi, antena interface dan battery
sebagai tenaga cadangan min. 3 menit.
Mounting Base :
Semua kabel yang masuk disambung, yaitu AC-Power, jalur transmisi dan external
alarm.
Sunshields :
Dipasang mengelilingi Base Station agar kabinet terlihat lebih bersih. Sunshields bagian
depan bisa ada 6 macam warna untuk mengkombinasikan ke dalam lingkungan yang
lebih baik.
TECHNICAL DATA
HARDWARE ARCHITECTURE
COMMON USED HARDWARE AND SYSTEM BUSES IN RBS 2000 MACRO
Hardware terdiri dari beberapa RU (Replaceable Units) dan buses, yang digambarkan di
bawah ini :
X-Bus
Antena
TRU RF-Path
System
CDU- CDU
Bus MS Test Point
Local
TRU RF-Path
Bus
Test
External RF-Path
Antena
TRU System
Alarm
CDU- CDU
DXU Bus MS Test Point
OMT RF-Path
interface TRU
A-bis
Interface
Antena
RF-Path
TRU System
CDU- CDU
Bus MS Test Point
RF-Path
TRU
Mains Supply
Power Com ( 230 VAC )
Loop
ECU PSUs
Dc System
Supply
Replaceable Units (Rus) and buses in RBS 2000 (27 VDC)
LOCAL BUS
Local bus menyelenggarakan internal komunikasi antara DXU, TRU dan ECU. Salah
satu contoh informasi yang dikirim melalui bus ini adalah TRX Signaling, voise dan data.
TIMING BUS
X-BUS
X-bus membawa voice/data pada timeslot antara TRU. Ini digunakan untuk baseband
frequency hopping.
\ 58
CDU BUS
CDU Bus menghubungkan CDU ke TRU dan fasilitas interface dan fungsi-fungsi O&M..
CDU Bus mentransfer alarm dan informasi spesifik RU antara CDU dan TRU.
Power communication loop terdiri dari kabel fiber optik dan carriers control serta
informasi supervisi antara ECU, PSU, dan BFU. Output secara langsung diregulasi ke
traffic load dari RBS.
DESKRIPSI UNIT-UNIT
DISTRIBUTION SWITCH UNIT (DXU)
Distribution Switch Unit adalah sentral control unit dari RBS. Hanya ada satu DXU
untuk setiap RBS.
DXU menyediakan interface system dengan cara cross connect antara jalur transport 2
mbps atau 1,5 mbps dan timeslot individual ke transceiver yang sudah ditentukan.
Dengan fungsi-fungsi ini DXU membangun hubungan ke BSC (PCM Link) dan
mencrossconnect timeslot individual ke transceiver tertentu.
Referensi timing untuk RBS digenerasikan dengan memecah sinkronisasi informasi dari
PCM link atau dari internal source.
Dalam hal ini, untuk kemudahan maintenace perangkat, terdapat database yang
mengandung informasi tentang instalasi hardware. Installation Data Base (IDB) ini
memiliki identitas RU, posisi fisik, dan parameter konfigurasi yang berhubungan.
BSC (melalui LAPD) mengontrol konfigurasi dari DXU. Perpisahan kanal 64 kbps tidak
diperlukan.
\ 59
Indicators SRAM
CPU Part
PCM-part (IS) berbeda dengan time switch pada RBS 200. Tujuannya adalah
mengekstrak timeslot dari link A-bis dan melewatkannya ke TRU melalui local bus.
Sangat mungkin menghubungkan dua line PCM (Port A/B) ke DXU. Hal ini untuk
meningkatkan kapasitas transmisi atau melayani kelebihan pada link transmisi.
IS dapat mendrop timeslots yang tidak digunakan pada RBS. Ini disebut Multi Drop
(Cascading) dan ini meningkatkan fleksibilitas. Satu PCM line dapat terinterkoneksi ke
maksimal 5 RBS dari BSC. Timeslot incoming akan dikoneksi ke PCM Port A pada
DXU. Timeslot outgoing melalui RBS selanjutnya dikoneksi ke PCM Port B. fungsi
Multi Drop diaktivasi dengan OMT selama instalasi.
CPU melakukan resource management dengan RBS. Dalam hal ini, bertanggung jawab
untuk :
• Interface ke OMT
• Operasi dan pemeliharaan
• Internal dan external alarm
• Ekstraksi dari informasi signaling LAPD
CTU menggenerasikan referensi kestabilan pulsa untuk TRU. Timing unit dapat
disinkronisasikan dengan jalur A bis (A bis link) atau dari sumber external seperti sebuah
optional sync board seperti Global Positioning System (GPS) receiver.
Sebuah unit transmitter/receiver dan sinyal processing yang memancarkan dan menerima
sinyal radio frekuensi yang dilewatkan dari dan menuju mobile stations.
TRU mengandung sinyal prosesing, radio reception, dan power amplification. Melalui
penggunaan teknologi chip Application Specific Intergrated Circuit (ASIC), TRU
mencapai kemampuan tertinggi, volume terkecil, berat terendah, dan penggunaan power
terkecil. Setiap TRU menghandle 8 timeslots di udara.
TRU memiliki satu output transmit dua inlet penerima. Alasan dari hal ini untuk
memungkinkan menerima dua sinyal antenna yang bebas dari dua antenna pada cell yang
sama. Ini disebut diversity dan digunakan untuk mengembangkan kulitas pelayanan.
TRU memiliki fungsi yang menjalankan loop test pada Radio Frekuensi untuk
pengetesan peralatan transmit dan receiver.
Timing Bus
Distributed TRUD
Processor
Radio Tx
DSP TX data Transmitter
Radio
HDLC Control
Block
TX ctrl VSWR Pf
Supervision Pc
Local
Bus Signal
Processing
HW RX ctrl
Radio B
Receiver A Rx A
Rx B
TRU memasukkan semua fungsi yang berhubungan pada satu radio carrier yang
mensupport delapan Basic Physical Channels (BPC) pada frame TDMA. Fungsi-fungsi
ini termasuk :
• Radio transmitting
• Radio receiving
• Sinyal prosesing pada media udara
• TRX management
TRUD melayani seperti TRx controller. Itu interface dengan komponen RBS melalui
Local Bus, CDU Bus, Timing Bus dan X Bus. TRUD melakukan proses signal digital
untuk uplink dan downlink seperti channel coding. Interleaving, ciphering, burst
formatting dan viterbi equalization.
Dibandingkan dengan RBS 200, TRUD telah memiliki fungsi-fungsi TRXC dan SPU.
Receiver Blok menjalankan demodulasi signal uplink dan me-rutekan signal yang
dimodulasi ke dalam bagian TRUD. Receiver Blok menjalankan fungsi-fungsi RRX yang
dilakukan pada RBS 200.
Radio Loop antara TX dengan RX membuat mungkin untuk pengetesan TRU oleh
generating test signals dan me-loop nya kembali untuk pengetesan pengukuran Bit Error
Ratio (BER).
Combiner adalah sebuah alat pada base station, yang melewatkan hubungan dari
beberapa pemancar ke antena. Itu melewatkan tiap energi dari masing-masing pemancar
RF ke antenna, sementara ia juga mem-blok energi dari pemancar lain yang
menggunakan antena yang yang sama.
• Hybrid
• Filter
Hybrid Combiner
Hybrid combiner adalah sebuah perangkat broad band yang melewatkan semua frekuensi
dalam band pengiriman untuk lewat jalur langsung. Tiap Hybrid combiner bias
mengkombinasikan dua signal pemancar yang masuk menjadi satu signal keluaran.
Perangkat ini memiliki insertion loss 3 dB. CDU-C dan CDU C+ memiliki hybrid
combiner.
osc
Mod
osc
Mod
Hybrid combiner
Filter Combiner
Filter combiner adalah sebuah perangkat narrow band yang hanya melewatkan frekuensi
yang terpilih pada band pemancar. Perangkat ini mempunyai insertion loss yang sama
(sekitar 4dB) tergantung berapa banyak pemancar yang yang berada didalam system.
CDU-D memiliki filter combiner.
Step motor digunakan untuk men-tuning filter combiner untuk frekuensi yang terpilih.
Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 5 sampai 7 detik.
Bandpass filter yang terpilih mencegah power dari pemancar lain untuk lewat dan
merusak antenna.
\ 63
osc
Mod
osc
Mod
osc
Mod
osc
Mod
Filter combiners
Duplex Filter
Bisa menggunakan antena yang sama untuk transmisi dan menerima duplex filter yang
digunakan. Duplex filter bisa ditempatkan didalam CDU atau dipasang diluar base
station. Duplex filter yang diluar biasanya dipasangkan ke Tower Mounted Amplifier
(TMA).
ANT
Duplex Filter
Tx Rx
Duplex filter
\ 64
Duplex filter terdir dari dua band pass filter, satu untuk frekuensi uplink dan satu lagi
untuk frekuensi down link. Hal ini memungkinkan kedua jalur antenna kirim dan terima
dihubungkan ke antenna bersama. Karena signal dari transmitter tidak dapat melalui RX-
band pass filter dan signal dari antenna receiver tidak dapat melalui TX-band pass filter.
TMA atau ALNA, dua nama berbeda untuk satu bagian, adalah sebuah external yang
dipasang di menara, dekat ke antenna. Perangkat ini menguatkan signal terima untuk
meningkatkan sensitifitas untuk system secara keseluruhan dan mengganti kerugian loss
pada feeder antenna dalam system 1800 atau 1900 MHz. TMA disuplai dengan tenaga
dari CDU dan diawasi oleh RBS. TMA juga menghubungkan jalur kirim dan terima ke
antenna yang sama dengan sebuah duplex filter.
ANT
Tower Mounted
Amplifier/ Antenna
Tx Bandpass Filter Tx Bandpass Filter
Low
Noise
Tx Rx
Combining and Distribution Unit (CDU) adalah interface antara TRU dan antenna .
Tujuan utama dari CDU adalah untuk mengurangi jumlah penggunaan antenna dalam
setiap cell atau sector.
\ 65
Bagian ini ditulis untuk semua type CDU. CDU tidak dibangun secara tepat dengan cara
yang sama, beberapa unit tidak terdapat dalam beberapa type CDU dan beberapa unit
tidak dijelaskan di sini karena telah dijelaskan pada bab terdahulu.
Melakukan proteksi terhadap TRU dari refleksi power RF jika ada sesuatu yang rusak
dalam CDU atau dalam antenna.
Transmitter Band Pass Filter (TXBP) dan Receiver Band Pass Filter (RXBP), menyaring
sinyal terima RF ke downlink dan sinyal kirim RF ke uplink secara berturut-turut. Bagian
ini dengan duplex filter memberikan isolasi yang diinginkan antara band TX dan RX.
MCU menyaring dan mengukur refleksi power. Hasil pengukuran diroutingkan ke TRU,
melalui Test Data Unit (TDU), untuk penggunaan dalam kalkulasi VSWR. TDU juga
\ 66
menyediakan hubungan untuk hook up ke Test Mobile, Mobile Station Test Point
(MSTP).
VSWR digunakan untuk mengecek apakah system antenna bekerja dengan baik. Jika
VSWR meningkat lebih dari limit yang diset selama instalasi, alarm akan dikirim ke
BSC.
Sinyal kirim didistribusikan ke TRU melalui RXDA atau melalui RXD, tergantung pada
type CDU. Fungsi dari RXDA adalah untuk pre-amplified dan membagi sinyal terima.
RXD hanya memiliki fungsi untuk membagi.
Pada CDU-C,C+ dan D terdapat poin koneksi High Level in (HLin) dan High Level out
(Hlout). Kedua koneksi ini memungkinkan CDU untuk mendapat RxA dan RxB dari satu
CDU dan meminimalkan perkabelan antar cabinet. Pada beberapa type CDU terdapat
lebih banyak hubungan High Level untuk meningkatkan fleksibilitas dari CDU dan
mengkonfigursi cell dengan cara yang mudah.
Bagian O&M pada bagan menggambarkan Intergreated Circuit untuk fungsi operasi dan
maintenance CDU. Mereka berkomunikasi dengan TRU melalui CDU Bus. Komunikasi
terdiri dari alarm dan informasi dari database CDU. Database terdiri dari informasi RU,
seperti type CDU, serial number, dan lain-lain.
Block diagram di bawah ini menunjukkan type-type CDU yang berbeda untuk GSM 900.
Perbedaan utama antara GSM 900 dengan GSM 1800 dan 1900 adalah dimana duplex
filter dapat atau tidak dapat digunakan. Yang memungkinkan terhubung ke TMA. Pada
beberapa CDU tidak terdapat duplex filter di dalam CDU untuk frekuensi bandnya.
Beberapa CDU dapat menggunakan Inter Modulation of the 3rd order (IM3) frekuensi
planning tergantung dari band width yang digunakan operator. Jika menggunakan band
width 20 MHz atau lebih dan menggunakan frekuensi TX terendah dalam interval untuk
GSM 900 : 935 – 940 MHz ,untuk GSM 1800 : 1805 – 1810 MHz dan untuk GSM 1900 :
1930 – 1935 MHz, maka menggunakan rekomendasi perencanaan frekuensi. Tanpa
perencanaan frekuensi, sensitifitas dari sebuah single receiver side dapat berkurang dari
10 menjadi 15 dB, tetapi dalam lapangan, masalah diversity, pengurangan dapat terjadi
menjadi 3 – 5 dB.
\ 67
CDU-A
Gmb.2-14
CDU-A digunakan ketika pengoptimalisasian cell dari coverage tinggi sejak CDU
didesain untuk memaksimalkan power output.
CDU-C
Gmb.2-15
\ 68
CDU-C+
TRU TX1
TX HCOMB TXBP DUP MCU
TX2 L
RXD RXDA RXBP
RX 1:4
RX
TRU
TX
RXD
1:2
RX
RX
RXDA RXB
P
CDU-C without TMA
CDU-D
gmb.2-17
External
DC
AC
Climate
Connection
PSU Unit
Sensors
ECU
AC
Mains
Fan
Unit
Op Op
to to
lo lo
op op AC
Cooling Outlet
Unit
BFU
Heating
unit
Battery
Local Bus
Climate and Power for an RBS 2101/2102
Gambar diatas menunjukkan hole climate dan power system yang sederhana. Daya AC
(PLN) untuk RBS dilewatkan ke AC Connection Unit (ACCU) dan didistribusikan ke
Power Supply Units (PSU), pendingin (AC), dan peralatan pemanas (hanya diluar
cabinet). Di PSU daya AC yang datang disearahkan menjadi +24 DC, merupakan
tegangan untuk sistem, dan kemudian didistribusikan kesemua perangkat yang
membutuhkan melalui Internal Distribution Module (IDM) yang menyediakan circuit
breaker protection untuk modul base station. Batere terhubung ke sistem daya melalui
Battery Fuse Unit (BFU) yang mengontrol pengisian dan pembuangan daya dari batere.
ECU berada diantara itu semua dan bertugas untuk mengawasi dan mengontrol sistem
daya melalui optofibre loop, dimana informasi dan contol data dikirim. ECU bisa
mendapatkan daya dalam tiga cara tergantung dari status sistem daya, hal ini dapat
dijelaskan kemudian. ECU juga mengontrol dan mengawasi climate sistem. Ini berarti
climate sistem menggunakan sensor temperatur dan sensor kelembapan (hanya diluar
cabinet), untuk data masukkan ke unit climate agar temperatur dan kelembapan didalam
cabinet berada di batasan yang telah ditentukan. Jika batasan tersebut terlewati unit yang
ada di RBS akan meresponnya untuk mencegah kerusakan. Pada dasarnya, kipas yang
ada didalam cabinet berputar konstan untuk pengsirkulasian udara didalam ruangan. Unit
pendingin dan pemanas, merespon untuk mendinginkan atau memanaskan udara ruangan.
\ 71
Sejak RBS 2202 merupakan cabinet yang berada didalam ruangan, sistem daya dan
climate terlihat sedikit berbeda. ACCU, pendingin, pemanas, BFU, dan batere tidak
berada dalam cabinet. PSU terhubung langsung ke tegangan AC. ECU hanya dicatu oleh
tegangan DC. BFU dan batere dapat dipasang di Battery Backup Stand, cq. BBS 2202.
Sejak cabinet berada didalam ruangan diharuskan ditempatkan di tempat yang climate-
nya terproteksi, unit pendingin dan pemanas tidak lagi termasuk bagian dari RBS 2202
POWER SYSTEM
External DC
DC Power
Distribution
AC
Connection AC Mains
Unit
PSU
External AC
Opto loop
BFU ECU
Local Bus
Battery
Power Supply System for an RBS 2101/2102
\ 72
Cabinet Roof
External
DC
Climate Mains
Sensors PSU IN
ECU
Opto-
connection
Fan external
Uni BFU
t
FCU
External
Batteries
Local Bus
Power supply system for RBS 2202
Kedua gambar diatas hanya menunjukkan blok diagram power system dan teks
selanjutnya akan menjelaskan setiap unit dan akan menerangkan bagaimana power sytem
bekerja.
Versi outdoor dari RBS 2000, ACCU mendistribusikan daya AC ke PSU, climate unit
dan service outlet. Power relay dalam ACCU digunakan untuk mengontrol ketika daya
didistribusikan dan relay tersebut mendistribusikan tepat ke unit yang membutuhkan.
ECU mengontrol power relay. Relay juga menyediakan arus dan phase untuk input daya.
ACCU juga menyediakan 24 VAC ke ECU , yang digunakan selama startup, sebelum
PSU menyediakan keluaran DC. Lihat juga sistem proteksi climate dibagian lain di
chapter ini.
PSU menyearahkan tegangan AC yang masuk untuk diubah menjadi +24VDC yang
dibutuhkan untuk sistem internal distribution. Sebenarnya, tegangan output yang keluar
dari PSU adalah +27.2 VDC, alasannya adalah untuk menghindari power dips yang lebih
\ 73
rendah dari muatan, e.g. trafik yang tinggi dan pengisian ulang batere dalam waktu yang
bersamaan. Ada juga jenis PSU yang menyearahkan incoming –48 VDC ke internal DC-
voltage. Ini digunakan dalam indoor cabinet yang di instalasi dalam keadaan dimana –48
VDC merupakan standar untuk peralatan yang lain.
Keluaran dari PSU dikontrol dan diawasi oleh ECU. PSU dapat bekerja dalam dua mode
yang berbeda:
Jumlah PSU tergantung dari konfigurasi cabinet, jika diharuskan melebihkan daya atau
tidak, dan jika batere cadangan terhubung. Aturan dasarnya:
IDM adalah sebuah panel untuk mendistribusikan daya +24 VDC ke semua unit dalam
cabinet. Setiap circuit pendistribusian dalam cabinet digabungkan di IDM. IDM juga
menyediakan grounding dimana antistatic terhubung.
Jika batere diinstal, sebuah BFU dipasang dicabinet. BFU memuat sebuah circuit breaker
batere (100 A), dan menghubungkan batere ke internal +24 VDC. Ini tidak berlaku di
RBS 2101, dimana Battery Distribution Module (BDM) tidak berperan.
BFU, selama dibawah pengawasan ECU, mengontrol pemakaian batere sebagai sunber
cadangan dari DC power untuk base station. BFU tidak terhubung ke batere ketika output
tegangan DC benar-benar rendah (21 VDC). Sensor temperatur diletakkan dibawah
batere sehingga penyediaan tegangan DC ke batere cadangan dapat dengan teratur
mencegah kerusakan batere ketika batere terlalu panas atau terlalu dingin.
BATERE
BDM adalah sebuah IDM dengan batere kecil dengan lama backup kira-kira 4 menit dan
sebuah sirkuit pengawas battere.
DC/DC CONVERTER
DC/DC Converter merupakan perangkat optional sama seperti batere. Perangkat ini
digunakan ketika memerlukan tegangan –48 VDC untuk Transport Module. Dalam RBS
2102, dimungkinkan untuk dipasang dua DC/DC converter, satu untuk redudansi.
Untuk melayani backup battery kabinet RBS 2202 dibangun sebuah Battery Backup
Stand 2202 (BBS 2202). Bagian ini memberikan optional backup battery 1 sampai 8 jam
untuk setiap 1 sampai 3 RBS. Maka akan memerlukan 1 sampai 3 BBS. BBS di kontrol
oleh ECU melalui optoloop.
Gmb.2-21
Dalam Battery Fuse Subrack (BFS) terletak di atas, dipasang RU. Unit-unit di bawah ini
dapat dipasang :
• Battery Fuse Unit (BFU) diletakkan di luar kabinet (tidak menggunakan sekering
AUX).
• Distribution Fuse Unit (DFU) yang menghubungkan battery ke system tegangan
dalam BBS menyediakan 160 A circuit breaker. DFU juga memiliki koneksi dengan
perangkat eksternal TM. Perangkat TM akan memiliki battery backup yang lebih
lama daripada RBS. DFU men-disconnect-kan TM ketika tegangan battery menurun.
• DC/DC Converter diletakkan di luar kabinet.
\ 75
BFU, DFU, DC/DC Converter dapat dipasang pada BFS yang dihubungkan ke satu RBS.
Artinya 3 RBS berbagi dengan battery sistem yang sama.
t
t= t=1 t=2
0
Extended battery backup for TM equipment
AC-POWER FAILURE
Jika terjadi kegagalan power, power disupply dari battery backup. ECU memonitor bus
voltage dan ketika tegangan battery turun mencapai 21 V DC, ECU meng-switch off-kan
power supply dari user yang lain untuk mencegah kerusakan. Walau bagaimanapun,
ketika user yang lain disconnect, sistem tegangan hanya meningkat sedikit, jadi ECU
masih menjalankan power DC. Artinya jika tegangan AC hidup kembali ketika ECU
masih jalan maka start-up time dari RBS lebih pendek. Jika tegangan AC belum hidup
ECU akan men-discharge battery sampai sistem tegangan menjadi 21 V DC lalu diputus.
Jika menggunakan Battery Backup Stand 2202 (BBS 2202), ECU tidak akan terkoneksi
lebih lama daripada user yang lain.
Ketika tegangan kembali, ECU mengeset bus voltage untuk menghindari penggunaan
tegangan yang berlebihan ketika battery sedang recharge. Hal ini meningkatkan bus
voltage menjadi maksimum, sambil menjaga tegangan dari PSU.
\ 76
CLIMATE SYSTEM
DC Power
Distribution Cooling
Unit
CCU AC
Connection
Fan Unit
Uni
t
FCU Heating
Unit
Climate
Sensors
ECU
Local Bus
Climate System for RBS 2101/2102
Selama operasi dan ketika kabinet sedang start-up, sangat penting untuk tidak
membahayakan unit. Temperatur normal operasi untuk unit-unit berkisar antara +50 C
sampai +450 C. ECU dalam keadaan charge memproteksi suhu sistem dan selalu
memonitor iklim dalam kebinet dengan menggunakan sensor temperatur dan
kelembaban, dan mencoba untuk memaintenance iklim yang cocok untuk unit-unit dalam
kabinet.
Fan dalam kabinet selalu berjalan untuk mensirkulasi udara. ECU mengontrol fan melalui
Fan Control Unit (FCU). Satu FCU mengontrol 2 fan. Terdapat sebuah climate unit untuk
mengubah temperatur dan mensirkulasi udara, yang terdiri dari heating unit dan cooling
unit. Cooling unit dapat berupa heat exchanger atau active cooler tergantung dari type
kabinetnya. Climate unit dikontrol oleh Climate Control Unit (CCU), yang kemudian
dikontrol oleh ECU.
Ketika kabinet dalam keadaan normal operasi ECU memaintenance iklim di dalam
kabinet dengan mengubah kecepatan fan dan menyalakan atau mematikan cooling dan
heating unit untuk meregulasi temperatur udara di dalamnya. Climate unit mengambil
udara dari luar untuk mendinginkan udara dalam kabinet tetapi aliran udara daridalam
dan luar tidak pernah tercampur. Ketika kabinet dicatu, ECU akan selalu start-up terlebih
dahulu. ECU akan start pada 24 V AC yang disediakan oleh ACCU. Sebelumnya, ECU
akan mengecek temperatur dalam kabinet. Jika terlalu dingin, yaitu di bawah +50 C,
heater akan dinyalakan untuk menghangatkan kabinet sampai suhu berada di atas +50 C
lalu ECU menyalakan AC Power dari PSU dengan manuvering relay dalam ACCU heater
menjalankan pendistribusian AC Power dari ACCU melalui CCU.
\ 77
Ketika suhu dalam kabinet lebih panas dari +450 C prosedur yang sama seperti di atas
digunakan. Bahkan ketika temperatur dari kabinet lebih tinggi dari batas yang ditetapkan
unit akan tetap beroperasi. Perangkat pendinginan akan mencoba menurunkan temperatur
kabinet. Jika terlalu panas pada unit, yang memiliki fungsi individual safe, unit-unit
tersebut akan mematikan unitnya sendiri. Unit-unit tersebut akan kembali bekerja ketika
temperatur kembali normal. Dalam hal ini TRU akan beroperasi sampai dengan +550 C
tetapi dengan mengurangi power output. Ketika suhu berada di atas +550 C akan
dimatikan.
Semua keterangan di atas tidak untuk semua type kabinet atau semua climate unit.
Keterangan dan data yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam Reference Manual
EN/LZT 123 2769.
SOFTWARE HANDLING
TRU INIT
ECU Appl.
ECU INIT
Executable
DXU Appl. DXU ECU ECU (Distributed Main RU)
DXU INIT Application File
FLASH DRAM
ECU DATA
Application
PROM
ECU
Fixed Boot Init
Executable
PROM ECU
Fixed Boot Application
BSC Download
Software Handling
Software didownload ke dalam memory yang sifatnya permanen oleh pabrik. Jika itu
refisi yang betul, maka RBS bisa beroperasi secepatnya, kalau tidak software harus
didownload dari BSC.
Semua aplikasi RBS dan permulaan program software di store dalam bentuk format
compress di dalam memory yang permanen didalam modul DXU. Demikian, jika TRU
atau ECU mengandung software lama DXU membandingkan software pada TRU yang
baru dengan software TRU pada flash memory yang permanen dari DXU. Jika tidak
sama DXU mendownload versi tersebut ke dalam TRU. TRU dan ECU juga menstore
aplikasi software mereka yang dikompres dalam flash memory mereka. Kecepatan
memperbaiki dari kerusakan power dengan menghilangkan kebutuhan untuk me-reload
software dari BSC.
\ 79
Selama pemulihan tenaga setelah tenaga tersebut mati, file-file di–decompressed dan di
loaded ke dalam DRAM sebagai aplikasi file yang bisa dieksekusi. RBS kemudian
menjalankan self-test. Pertama semua fungsi harus sebagaimana mestinya, system
kembali on-line.
Aplikasi software RBS yang dikompres bisa diambil dari BSC melalui signalling. DXU
menyimpan file aplikasi yang telah dikompres didalam flash memory. Software yang
diupdate dikirim ke TRU atau ECU-ECU tergantung dimana itu berada . Dimana itu
disimpan didalam flash memory. Pengambilan software dari BSC dilakukan sebagai
proses background dan tidak mengganggu traffic.
KONFIGURASI KABINET
Banyak variasi untuk mengkombinasi dan distribusi unit dimana memungkinkan
konfigurasi tergantung pada tipe CDU yang digunakan dan konfigurasi tersebut adalah
didukung oleh SW.
TRU Tx1
TXBP DUPL MCU
Tx2
Rx A
RXDA + RXBP
RXD
Rx B
RXDA + RXBP
RXD
CDU-A
CDU-A for GSM 900 TX/RX TX/RX
TRU TX1
TXBP MCU DUP
TX2
L
RXA
RXDA+ RXB LNA
RXD P
TMA
RXB TMA
RXDA+ RXB
RXD P
CDU-A
CDU-A for GSM 1800/1900 with TMA
\ 80
Gmb.2-28&2-29
OPERASI DUAL-BAND
Dual-band adalah sistem yang cocok untuk GSM 900 atau GSM 1800. Banyak operator–
operator GSM 900 sekarang juga menjalankan jaringan GSM 1800 untuk menambah
kapasitas total jaringan. Telpon mobil dual band memungkinkan kita untuk untuk
melakukan roam dan handover diantara dua band frekuensi GSM.
Untuk membangun 3 sektor dual band gunakan solusi ini. Dua kabinet dapat berbagi
transmisi jika kamu menggunakan multi drop diantara kabinet-kabinet. Setiap kabinet
berbagi battery back up dari BBS yang sama. Dalam gambar dibawah ini, satu sektor
ditunjukkan didalam site 3 sektor dual band. Dengan menggunakan diplexer dua sistem
dapat berbagi feeder antena yang sama. Diplexer dibuat seperti duplexer, tetapi filter
yang digunakan dapat memilih band 900 lalu 1800.
GSM 1800
TX DUPL X-POL ANTENNA
RX
TX DUPL
RX
DIPLEXER DIPLEXER
GSM 900
TX/RX DIPLEXER
TX/RX DIPLEXER
Dual-Band site
Jika site yang lebih kecil akan diimplementasikan solusi dual band RBS dapat digunakan.
Ini dapat diimplementasikan dalam RBS 2102 atau RBS 2202. Konfigurasi yang
mendukung adalah 1x2 (900) + 1x2 (1800) dengan CDU-A / CDU-C+ dalam setiap cell.
Yang lainnya adalah 1x4 (900) + 1x2 (1800) dengan CDU-C / CDU-C+ didalam cell 900
dan CDU-A atau CDU-C+ didalam cell 1800.
TRU CDU
TRU
Perbedaan utama antara RBS 2301 dengan RBS 2302 adalah pada bagian-bagiannya, itu
artinya RBS 2302 memiliki interface yang berbeda untuk kabel-kabel yang masuk
melalui bawah kabinet.
Pada kabinet bisa dipasang sampai dua tranceiver ditambah beberapa perangkat yang
dibutuhkan untuk melayani satu cell. Konveksi fungsi pendinginan dan pemanasan
memungkinkan kabinet yang tahan suhu panas.
Mounting Base adalah bagian yang dibutuhkan untuk menginstall RBS. Merupakan
tempat terminasi kabel untuk kabel-kabel transmisi, power utama, external alarm dan
memiliki sekring serta proteksi cahaya untuk RBS.
Untuk bisa membuat RBS less visible dan menjadi bagian dari background, Sunshields
depan bisa dipilih dalam enam warna. Hak untuk menspesifikasikan lingkungan tidak
dibolehkan untuk mengecat unit dan sunshields. Hanya sunshield depan yang asli dari
Ericsson yang harus digunakan atau cat yang disetujui oleh Ericsson yang harus
digunakan; selain itu, garansi apapun menjadi arahan.
PRODUCT SPECIFICATION
ENVIRONMENTAL CAPABILITIES
• Kelembaban : 15 – 100% Rh
• Suhu : - 33 °C s/d + 45°C
\ 84
SPESIFIKASI RADIO
• 2 TRX/kabinet.
• 3 kabinet RBS 2302 dapat dihubungkan untuk satu cell yang berarti sampai 6
TRX/cell.
• RBS 2302 digunakan dalam MaxiteTM.
• Power keluaran (angka perencanaan cell) : 2 W (33dBm).
• Sensitivitas receiver (angka perencanaan cell) :
− 107 dBm (GSM 900).
− 106 dBm (GSM 1800/1900).
• Mendukung Synthesizer dan Baseband frequency hopping.
• Memiliki receiver diversity
• Dukungan diversity untuk downlink yang berarti bahwa dua TRX memancarkan
carrier yang sama dengan selang waktu dari dua kali bit 7,4 µs. MS bisa
menggunakan kedua signal yang dipancarkan. Hal tersebut berarti bahwa energi yang
dipancarkan digandakan dan ini memberikan penguatan untuk downlink kira-kira 3
sampai dengan 5 dB.
SOLUSI ANTENNA
• Antenna integral omni mendukung space diversity untuk micro cell (Tx/Rx,Tx/Rx).
Antena-nya berbentuk antena low profile, yang ditempatkan pada bagian bawah dari
kabinet RBS dan dilindungi oleh radome.
Penguatan Antenna:
Penguatan Antenna:
GSM 900 6 dBi
GSM 1800 8,5 dBi
GSM 1900 9 dBi
• Dua interface feeder untuk antenna external, space atau cocok untuk polarization
diversity (antenna Tx/Rx dan Tx/Rx).
• Sebuah interface feeder tunggal untuk antenna external/sistem external, terutama
untuk penggunaan dalam gedung. Dibutuhkan Multi Casting Box (MCB) sebagai unit
yang memiliki Hybrid, pada MCB terdapat penambahan dan pengurangan tenaga
\ 85
untuk cabang RX dan TX; kurang dari 4,0 dB untuk 900 MHZ dan kurang dari 4,5 dB
untuk 1800/1900 MHZ. Dalam memilih multicasting minimal dibawah standar tetapi
masih dapat menghubungkan duaantenna/sistem antenna untuk perluasan dari cell;
contohnya, untuk membedakan lantai didalam gedung atau masuk kedalam
terowongan. Dengan kondisi itu tidak tertutup kemungkinan terjadinya overlapping
coverage dari dua sistem antenna tersebut yang disebabkan phase yang error.
TRANSMISI
Kabinet mendukung multidrop dalam artian 5 RBS dapat dihubungkan didalam chain
independent dari interface transmisi. Setiap kabinet memiliki 2 interface PCM, PCM-A
dan PCM-B yang akan digunakan dalam masalah ini. Jarak antara setiap cascade RBS
kira-kira 300 meter dengan interface 75 ohm. Ketika menggunakan interface 120 /100
ohm, sebuah fitur memanggil Long Houl membuatnya mungkin berjarak kira-kira 1,800
dengan RBSs. Jika satu RBS didalam Chain jatuh/mati ini secara otomatis dilewatkan,
yang berarti bahwa cascaded RBSs tidak terpengaruh.
Dalam 1.5 Mbps, kabinet T1 sebuah Costumer Service Unit (CSU) dibuat. CSU
menambahkan pelayanan Fasilitas Data Link (FDL) antara RBS dengan jaringan
transmisi. Dengan terintegrasinya CSU Operator bisa menghubungi RBS langsung
melewati jaringan transmisi. Sebagai contoh perintah-perintah Loop Back yang
didukung, yang bisa digunakan untuk pengetesan jaringan transmisi. Keuntungannya
adalah tidak menggunakan modem dan pekerjaan instalasi dibutuhkan untuk Transport
Management.
ARSITEKTUR HARDWARE
Antenna Signals
OMT FU
DC Volt TXU
DXB TX TX
Local B
TX TX / RX A
Timing B TX
OMT
Alarm DC Volt
MMI Duplex
Distribution RXDA
Panel DC Volt
RXU RX
RX RX A
RX A RX TX / RX B
RX RX B
DC Volt RX B
TCB Local B
DC Volt
Timing B
CDU B
RX FU
CDU
TX
DC Volt RX
LVF TX
Alarm
PSU
AC power
Band pass
Ext. alarms
G.703 Connection AC power
G.703 Unit
G.703 Heater
G.703 RX
Battery
Ext. alarms TX
AC power
Mikro base station bekerja didalam jalur yang sama dengan makro base station.
Perbedaan antara makro dan mikro akan dijelaskan dibawah ini.
Power
220 VAC atau 115 VAC dihubungkan ke EMC board. Pada EMC board sekring
digunakan untuk membedakan tegangan utama yang ditempatkan bersama dengan
sakelar untuk menset tegangan masukan, terdapat pula sakelar tegangan utama dan
sakelar battery.
\ 87
Tenaga AC dihubungkan ke kabinet melalui kabel pendek yang keluar diantara EMC
board dengan panel distribusi dimana itu dihubungkan dengan jelas ke power supply unit
(PSU). PSU merubah tegangan AC menjadi DC dan menyebarkannya melewati Low
Voltage Filter (LVF), yang mengambil alih eventual transients ke pemakai didalam
kabinet, yang berarti bahwa itu mengontrol panas, untuk memanasi kabinet dalam kondisi
climate yang dingin, dan battery-nya.
External Alarms
External alarm bisa dihubungkan ke kabinet, RBS 2301 memiliki 4 inlet dan RBS 2302
mempunyai 8. Jika RBS 2302 digunakan dalam Maxite™, 4 inlet harus digunakan untuk
menangani alarm dari unit ini. Mereka didefinisikan sebagai Antenna Related Auxilary
Equipment (ARAE) pada OMT. Ke- 8 alarm dihubungkan ke EMC board dan kemudian
disebarkan bersama dengan kabel-kabel transmisi dalam kabel pendek menuju ke
Distribution Switch Board (DXB); dengan jelas melewati Distribution Panel.
Transmisi
Kedua jalur PCM dihubungkan ke EMC board dan kemudian disebarkan ke DXB melalui
kabel yang sama dengan External alarm. Relay-nya digunakan untuk bypass otomatis
ditempatkan pada EMC board. Ketika diaktifkan maka menghubungkan PCM-A ke
PCM-B.
Panel Distribusi
Memiliki interface Operation and Maintenance Terminal (OMT). Itu juga memiliki
tombol tekan dan LED untuk bisa digunakan dalam penggantian mode dan untuk
membaca status RBS.
Fungsinya sama dengan bagian TRUD di dalam macro base station. Ini dibagi menjadi
dua bagian. Satu bagian untuk masing-masing transceiver.
\ 88
Transmitter Unit(TXU)
Setiap RBS ada 2 TXUs. TXU 0 dan TXU 1. Pada fungsinya memiliki kesamaan dengan
TX-block di dalam TRU di dalam macro base station. Kekurangan terdapat pada bagian
VSWR micro base stations tidak mendukung pengawasan antena.
FU adalah 2 antena interface. Ini mengandung duplex filters untuk bisa mengirim dan
menerima antena yang sama.
Masing-masing RBS ada dua RXUs, mereka yaitu RXU 0 dan RXU 1. Perangkat ini
memiliki fungsi yang sama seperti RX-block pada TRU di macro base stations.
SOFTWARE STRUCTURE
TCB 0
DRAM
DATA
DXB
FLASH
Executable
TRU Appl. DRAM PROM
TRU
DATA Fixed Boot Application
TRU INIT
DXU Appl.
DXU INIT
Executable TCB 1
PROM DXU
Application DRAM
Fixed Boot
DATA
BS
C PROM Executable
ECU
Fixed Boot Application
Prosedur SW memiliki fungsi yang sama dengan micro RBS untuk macro. Dalam
penggunaan SW yang sama , kecuali bagian ECU SW ini tidak diambil. Yang
ditunjukkan gambar hanya flash memory yang terletak diatas DXB dengan maksud TCBs
men-downloads SW pada saat startup over melalui local bus.
RU HIERARCHY
CMRU MRU SRU PRU
TXU 0
TCB 0
RXU 0
DXB
BATTERY
TXU 1
TCB 1
CABLE
RXU 1
CABINET OUTDOOR
UMUM
RBS 2000 didesain untuk membuat prosedur instalasi menjadi lebih mudah dan lebih
cepat. Semua cabinet dikirim dalam bentuk yang sudah terpasang dan dites di pabrik
untuk dikirim. Cabinet dikirim menurut kebutuhan pelanggan dengan software IDB dan
BTS.
Gmb.3-1
Outdoor RBS terdiri dari radio cabinet dan mounting base. Mounting base dengan semua
input kabel, diinstal dan dites pertama kali. Ketika mounting base diinstal, radio cabinet
dipasang dan dihubungkan ke mounting base. Kemudian hole site dites dan disatukan
kedalam jaringan.
Radio cabinet dan mounting base mempunyai kunci yang berbeda, memungkinkan
seseorang untuk memaintenance transport modul, untuk mengakses radio cabinet.
Sebuah dasar beton atau rangka baja (jika diletakkan di atas gedung), digunakan sebagai
dasar kabinet.
Gmb.3-2
\ 91
Gmb.3-3
Mounting base dipasang pada dasar beton. Kabel ditarik dari bawah atau dari samping
mounting base. Lalu kabinet diberi grounding. Power utama dihubungkan ke ACCU.
Jumper antena ditarik ke dalam mounting base. Eksternal alarm dihubungkan ke EACU.
Kabel PCM dihubungkan ke perangkat TM.
Gmb.3-4
Untuk melindungi mounting base dari ketidakamanan akses dan kondisi cuaca yang
buruk pada instalasi radio kabinet, sebuah pelindung diinstalasi pada mounting base.
Gmb.3-5
Cabinet diangkat ke atas mounting base selama instalasi. 2101 dapat diangkat dengan
tangan, tetapi 2102 harus diangkat dengan katrol. Di bawah cabinet 2102, terdapat paku
beton yang cocok untuk lubang kunci di belakang mounting base.
\ 92
Paku beton dan lubang kunci ini memungkinkan para penginstall mengikat kabinet dari
depan dengan 4 baut.
Gmb.3-6
Kabinet diikat pada bagian depan dengan 4 mur dari dalam mounting base.
Gmb.3-7
Kabel menuju radio kabinet kemudian disambung dengan mounting base. Batery
diinstall. RBS kemudian dijalankan dan ditest dan diintegrasikan ke dalam jaringan
menurut Site Instalation Test secara manual.
\ 93
CABINET INDOOR
UMUM
Gmb.3-8
RBS indoor rata-rata terdiri dari 1 bagian. Sebuah sumber eksternal backup dapat
diinstall pada site untuk backup battery. Semua kabel dihubungkan di atas kabinet.
Eksternal alarm, power untuk perangkat TM dan PCM link dari TM dihubungkan melalui
sebuah Distribution Frame (DF).
Indoor kabinet, 2202, tidak memiliki type mounting base yang sama dengan 2101 dan
2102. 2202 memiliki rangka baja yang simple dan dipasang di atas lantai.
Kabinet memiliki slot di belakang yang cocok untuk kepala mur pada rangka baja dan
dilindungi oleh 2 mur di depannya.
\ 94
Gmb.3-9
Ketika kabinet dipasang, semua kabel dihubungkan melalui atap kabinet. RBS lalu ditest
dan diintegrasi ke dalam jaringan menurut Site Instalation Test secara manual.
\ 95
OPERATION
Secara fungsi operasional dan handling pada RBS dialokasikan ke BSC dan OSS. OSS
dan BSC memiliki posisi kunci dalam hubungan antar BTS. Command OSS dieksekusi
oleh BSC.
RBS 2000 secara operasional diadministrasi dan dikontrol oleh BSC melalui A-bis
Interface, untuk mengaktifkan dan me-non aktifkan perangkat radio. Jadi BSC mengatur
trafik dalam jaringan radio, sementara RBS menyediakan perangkat radio yang
digunakan untuk membuat hubungan trafik.
MANAGED OBJECT
Arsitektur hardware RBS tidak tampak dari BSC, jadi bentuk dari RBS dibangun dimana
digunakan oleh kedua BSC dan RBS. Bentuk ini adalah representasi logic dari hardware
dan software secara fungsional pada RBS, menggambarkan RBS dalam cara fungsional-
orientasi. Bentuk ini digambarkan sebagai sebuah set dari Managed Object (MO). Sebuah
MO tidak harus memiliki hubungan satu-satu dengan unit fisik dalam RBS. MO terdiri
dari hardware dan software atau hanya software saja. MO dibagi menjadi 2 kelas utama:
• Service Object (SO) – SO menghandle fungsi dan merupakan pemilik dari unit-unit
hardware tertentu dalam kebinet.
• Application Object (AO) – AO hanya menghandle fungsi dan di bawah administrasi
dari SO.
\ 96
TRXC
Tranceiver
SO Controller
Service
Object CF
Control
Function
IS
Interface
Switch
MO
Managed Object
TF
Timing
Function
TF
TimeSlot
handler
AO TX
Application Transmitter
Object
RX
Receiver
CON
Concentrator
DP
Digital Path
Managed Objects
Sejak semua type dari base station tidak dibangun dalam bentuk yang sama, setiap bentuk
yang berbeda menggunakan bentuk MO yang berbeda dan ramping. Bentuk MO yang
digunakan pada RBS 2000 adalah MO model G12.
\ 97
SOCF
Central
Function
MAINTENANCE
REPLACEABLE UNIT (RU)
Hardware RBS 2000 dibagi ke dalam Replaceable Unit (RU) untuk tujuan maintenance.
RU dibagi dalam 3 klasifikasi utama : Main RU, Sub RU, dan Passive RU. Klasifikasi
dan assignment RU terdaftar di bawah ini:
Dalam gambar 4-3, dapat dilihat contoh klasifikasi hierarchy. Klasifikasi RU dan
pembagiannya di RBS 2000 diperlihatkan dalam gambar 4-4.
\ 98
RU
Central Distributed
Main RU Main RU
Direct Indirect
Distributed Distributed
Main RU Main RU
Sub RUs
Passive RUs
BFU
Fan Unit
Distributed Main RU
ECU
Heating Unit
Direct
TRU
Cables
CD
U
RU Type Assignment
\ 99
Corrective
Action
IsProblem Solved?
No RBS
Fault Analysis
Yes
Test After
Corrective Action
Test Failed
Result?
Passed
Administration
Proses perbaikan akan cepat dan mudah bila tidak memerlukan tindakan mechanical atau
electrical, hanya remove dan replace RU seperti yang digambarkan oleh maintenance
secara manual.
\ 100
Man Maintenance Interface (MMI), dikembangkan pada RBS 2000, melalui indicator
(LED) dan operasi control switch.
Direct Indirect
Central Distributed Distributed
Main RU Main RU Main RU Sub RU
•CPU Reset
Buttons •CPU Reset •Local / Remote •CPU Reset
•Local / Remote •Test call
OMT
•Fault •Fault
•Fault •Fault
Indicators •Operational •Operational
•Operational •Operational
•Local Mode
•Local Mode
Main dan Sub RU memiliki setidaknya satu LED indicator berwarna merah atau hijau.
Indicator LED hijau menandakan RU sedang operasional dan LED merah menandakan
ada kerusakan pada RU. Nyala lampu merah pada RU menandakan recognizing faulty
RU setelah membuka pintu RBS, dan dapat direplace tanpa menggunakan peralatan yang
spesifik.
Terdapat juga switch yang memungkinkan DXU dan TRU beroperasi secara local atau
remote. Jika RBS beroperasi secara lokal, atau bagian dari itu, diputus dan diisolasi dari
BSC, sementara jika dalam posisi remote BSC memiliki kontrol ke RBS. Men-switch
DXU menjadi local mode menghasilkan blocking otomatis terhadap semua RBS.
Sementara men-switch TRU menjadi local mode menghasilkan blocking otomatis yang
hanya berpengaruh pada TRU. Operasi ini tidak akan mengganggu operasi TRU yang
lain.
Gmb.4-7
OMT digunakan selama proses pengetesan Radio Base Station (RBS), di gudang dan di
lokasi. OMT digunakan untuk mengupdate dan memelihara instalasi database RBS yang
dijelaskan oleh eksternal alarm RBS, dan selama performansi fungsi pencegahan dan
pengoreksian serta pemeliharaan RBS. Fungsi utama OMT digunakan untuk melakukan;
memonitoring internal alarm cabinet dalam proses troubleshooting, melakukan operasi
IDB, mendefinisikan Eksternal Alarm dan Antenna Related Auxiliary Equipment
(ARAE), dan memonitor hardware serta konfigurasi RU dalam kabinet.
Internal Alarm
Selama proses perbaikan base station fungsi monitor dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang status kerusakan RBS. Hal ini akan membantu teknisi
RBS untuk mengecek kesalahan ketika tidak terdapat indikasi MMI, dan mengkonfirmasi
perbaikan RU setelah RU diganti.
Gmb.4-8
\ 102
OMT digunakan untuk mendefinisikan eksternal alarm untuk base station. Juga
digunakan untuk mendefinisikan ARAE alarm, salah satu contoh antenna aktif dalam
keadaan Maxite. Bahkan jika alarm merupakan binary alarm, akan ditangani seperti
internal alarm dalam BSC.
Sangat penting untuk mencatat definisi alarm ketika OMT harus diputuskan. Untuk
menge-load alarm yang baru, base station perlu ditempatkan dalam bentuk lokal, sebelum
memasukkan trafik ketika IDB yang baru sedang dikirim.
Gmb.4-9
Tiap RBS memiliki instalasi data base yang build-in dimana informasi tentang hardware
penginstalisasian disediakan. Hal ini mendukung maintenance daftar inventaris dari
hardware yang diinstall. Data base dapat diakses oleh OMT. Informasi IDB secara
permanen disediakan dalam flash memory dari semua Main dan Sub RU. Informasi IDB
menyinggung ke Passive RU yang dimasukkan secara manual dan akan ditahan dalam
DXU (Central Main RU).
Gmb.4-10
\ 103
Monitor Function
Fungsi monitor dalam OMT memungkinkan untuk mengecek konfigurasi dari RU dan
MO, membaca sensor output dan membaca status fault pada RU. Fungsi ini millik OMT
2 dalam Old SW-releases, tetap sekarang telah dikembangkan dalam OMT versi yang
baru.
Gmb.4-11
\ 104
Transport
Cabinet Installation
Instructions Manual
Site Installation
Test Manual
TROUBLE REPORT
Pada kerusakan hardware biasa tidak diperlukan untuk menulis Trouble Report. Ketika
menulis laporan kerusakan, usahakan untuk menulis sebanyak mungkin informasi
kerusakan. Tulislah secara langsung ketika kerusakan terdeteksi.
Laporan kerusakan harus dilaporkan ke FSC terdekat utnuk registrasi Ericsson trouble
report system, Modification Handling System (MHS), dan resolusi.
Trouble Report
Company: Date:
Issued by: Phone no:
Address : Memo id:
Telefax no:
Heading :
Product number or Document number: R-state:
Comments: