You are on page 1of 17

ANALISIS PERHITUNGAN GEOMETRIK JALAN

PADA PROYEK RUAS JALAN


KOTA BULUH BTS KOTA SIDIKALANG
(STA. 1+400STA. 1+750)

LAPORAN

Ditulis untuk Menyelesaikan


Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI
Pendidikan Program Diploma III
oleh:
ALPIANUS TARIGAN
NIM. 1005021009

BENNY RENATO SIANIPAR


NIM. 1005021019

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Perhitungan Geometrik Jalan
pada Proyek Ruas Jalan Kota BuluhBts. Kota Sidikalang (Sta. 1+400Sta.
1+750) ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan
pendidikan program studi Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan.
Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai perhitungan
geometrik jalan pada proyek ruas jalan Kota BuluhBts. Kota Sidikalang (Sta.
1+400Sta. 1+750).
Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai
kendala. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka
Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini selayaknya penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Bapak M. Syahrudin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;

2.

Bapak Ir. Abu Basyir, M.T., Pembantu Direktur I Politeknik Negeri Medan;

3.

Bapak Abdurrahman Dalimunthe, S.T., Pembantu Direktur II Politeknik


Negeri Medan;

4.

Ibu Delisma Siregar, S.T., M.T., Pembantu Direktur III Politeknik Negeri
Medan;

5.

Bapak Cipto Dharma, S.E., Pembantu Direktur IV Politeknik Negeri Medan;

6.

Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan;

7.

Bapak Ir. Sudarto, M.T., Kepala Program Studi;

8.

Bapak Drs. Darmuji, M.T., Pembimbing Laporan Tugas Akhir (T.A);

9.

Bapak Ir. M. Koster Silaen, M.T.

10. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil;


11. Seluruh sivitas akademik Politeknik Negeri Medan;

iv

12. Staf lapangan yang telah membantu kami, yang namanya tidak dapat kami
sebutkan satu persatu;
13. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik secara
moral maupun materil;
14. Seluruh rekanrekan mahasiswa khususnya SI-6B atas kerjasama, dukungan
dan semangatnya yang telah diberikan kepada kami dalam pelaksanaan
penyusunan laporan.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan


menyelesaikan laporan ini, namun tidak tertutup kemungkinan masih terdapat
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang
membaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2013

Hormat kami penulis,

Mahasiswa I,

Mahasiswa II,

ALPIANUS TARIGAN
NIM. 1005021009

BENNY RENATO SIANIPAR


NIM. 1005021019

ABSTRAK
ANALISIS PERHITUNGAN GEOMETRIK JALAN
PADA PROYEK RUAS JALAN
KOTA BULUHBTS KOTA SIDIKALANG (STA. 1+400STA. 1+750)
oleh: Alpianus Tarigan (1005021009) dan Benny Renato Sianipar (1005021019)
Dalam perencanaan jalan raya yang baik, bentuk geometriknya harus
ditetapkan sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan
pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya, sebab tujuan
akhir dari perencanaan geometrik ini adalah menghasilkan infrastruktur yang
aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat
penggunaan biaya juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna
jalan. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk merencanakan
geometrik jalan yang menghubungkan Kota Buluh-Bts. Kota Sidikalang Sta.
1+400-Sta. 1+750.
Laporan tugas akhir ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa yang
membahas hal yang sama, pihak yang akan melaksanakan proyek yang sama, dan
terutama bagi penulis sendiri. Sebab perhitungan-perhitungan dan teknik
pelaksanaannya dapat dijadikan bahan masukan serta perbandingan ketika terjun
ke lapangan.
Penyusunan laporan dengan metode observasi lapangan dan melakukan
pengolahan terhadap data yang sudah ada. Objek studi adalah Kota Buluh Bts.
Kota Sedikalang. Lokasi studi dibatasi oleh Sta. 1+400-Sta. 1+750.
Perencanaan geometrik Kota BuluhBts. Kota Sidikalang (Sta. 1+400-Sta.
1+750) mengacu pada Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan antar Kota
(TPGJAK) 1997 Bina Marga. Akan tetapi TPGJAK 1997 tidak dapat sepenuhnya
diterapkan pada perencanaan tersebut karena kondisi medan yang memaksa dan
trase jalan yang sudah ada sebelumnya.
Perhitungan alinyemen horizontal tidak dapat dilakukan dengan mengikuti
peraturan binamarga karena tidak memenuhi syarat overlapping, sedangkan bila
dihitung dengan mengubah trase jalan tidak memungkinkan karena di sisi kiri dan
kanan jalan terdapat jurang. Oleh karena itu perhitungan dilakukan dengan
mempertimbangkan keadaaan medan jalan. Pada Sta. 1+400-Sta. 1+750 proyek
ini terdapat 3 tikungan yang masing-masing direncanakan dengan tikungan jenis
Full Circle. Pada perhitungan alinyemen vertikal, terdapat satu titik potong tangen
dan direncanakan dengan panjang lengkung vertikal 20 m.
Disarankan agar perencanaan geometrik jalan sebaiknya berdasarkan data
hasil survei langsung di lapangan agar diperoleh perencanaan yang optimal.

Kata Kunci: Geometrik Jalan, Alinyemen Horizontal, dan Alinyemen


Vertikal.

vii

ABSTRACT
CALCULATION ANALYSIS OF GEOMETRIC ROAD
ON THE ROAD PROJECT
BULUH CITYSIDIKALANG CITY (STA. 1+400STA. 1+750)
by: Alpianus Tarigan (1005021009) and Benny Renato Sianipar (1005021019)
In a good highway planning, geometric shapes should be set suchlike that
the road involved can provide optimum service to traffic in accordance with its
function, because the ultimate goal of this geometric design are producing a
secure infrastructure, efficiency of a traffic service, and maximizing ratio level of
usage charges also provide a sense of security and comfort to road users.
Preparation of this final task report aims to plan the geometric path linking the
Buluh City- Sidikalang City Sta. 1+400-Sta. 1+750.
This final task report is expected to be useful for students who discuss the
same thing, those who will carry out the same project, and especially for the
writer himself. Because the calculations and implementation techniques can be
used as an input as well as a comparison when heading to the field.
Preparation of reports by field observation method and perform the
processing of existing data. Object of study is the Buluh City - Bts. Sidikalang
city. Study area bounded by Sta. 1+400-Sta. 1+750.
Geometric Planning of Buluh City-Sidikalang City (Sta. 1+400- Sta.
1+750) refers to the Geometric Planning Procedures between State Road
Highways (TPGJAK) 1997 Bina Marga. However TPGJAK 1997 can not be fully
applied to the planning of the force due to field conditions and alignment of
existing roads before.
Calculation of horizontal alignment can not be done by following the rules
because they do not qualify Binamarga overlapping, whereas when calculated by
changing the alignment is not possible because the left and right side of the road
there is a chasm. Therefore the calculation is done by considering the
circumstances of road terrain. At Sta. 1+400-Sta. 1+750 of this project, there are 3
corners, each planned to bend types Full Circle. In the calculation of the vertical
alinemen, there is one point of intersection with the tangent and the planned
length of 20 m vertical arch.
It is recommended that geometric planning should be based on the
geometric survey data directly in the field in order to obtain optimal planning.

Keywords: Geometric Road, Horizontal Alignment and Vertical Alignment.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
ABSTRACT ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ xv
DAFTAR NOTASI .............................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................................. 1
C. Rumusan Masalah................................................................................. 2
D. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2
E. Manfaat Pembahasan ............................................................................ 2
F. Metodologi ............................................................................................ 2
G. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir . 3
H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 3
BAB II : TINJAUAN UMUM PROYEK ......................................................... 4
A. Latar Belakang Proyek ......................................................................... 4
B. Data Umum Proyek .............................................................................. 5
C. Organisasi Proyek ................................................................................. 5
1. Bentuk Organisasi Pekerjaan ........................................................... 5
2. Personil............................................................................................. 6
viii

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8


A. Klasifikasi Jalan ................................................................................... 8
1. Klasifikasi Menurut Fungsi Jalan ..................................................... 8
2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ....................................................... 8
3. Klasifikasi Menurut Medan Jalan ..................................................... 9
4. Klasifikasi Menurut Wewenang Pembinaan Jalan ........................... 9
B. Kriteria Perencanaan ............................................................................. 9
1. Kendaraan Rencana .......................................................................... 10
2. Satuan Mobil Penumpang................................................................. 12
3. Volume Lalu Lintas Rencana ........................................................... 13
4. Kecepatan Rencana........................................................................... 14
C. Bagian Bagian Jalan .......................................................................... 14
1. Daerah Manfaat Jalan ....................................................................... 14
2. Daerah Milik Jalan............................................................................ 14
3. Daerah Pengawasan Jalan ................................................................. 15
D. Penampang Melintang Jalan ................................................................. 15
1. Jalur Lalu Lintas ............................................................................... 16
2. Lajur ................................................................................................. 19
3. Bahu Jalan ........................................................................................ 20
4. Median .............................................................................................. 20
5. Fasilitas Pejalan Kaki ....................................................................... 22
E. Jarak Pandang ....................................................................................... 22
1. Jarak Pandang Henti (Jh).................................................................. 23
2. Jarak Pandang Mendahului .............................................................. 24
3. Daerah Bebas Samping Tikungan .................................................... 25
F. Alinemen Horizontal ............................................................................. 26
1. Panjang Bagian Lurus ...................................................................... 26
2. Tikungan ........................................................................................... 26
a. Jari-Jari Minimum ....................................................................... 26
ix

b. Lengkung Peralihan..................................................................... 28
c. Bentuk Lengkung Horizontal ...................................................... 31
1). Lingkaran Sederhana (Full Circle) ....................................... 31
2). Lengkung Peralihan (Spiral-Circle-Spiral) .......................... 32
3). Lengkung Spiral-spiral (SS) .................................................. 35
3. Diagram Superelevasi ....................................................................... 36
4. Pelebaran perkerasan pada lengkung Horizontal
(Bagian Tikungan Jalan) .................................................................. 40
5. Tikungan Gabungan ......................................................................... 42
6. Kontrol Overlapping ......................................................................... 45
7. Perhitungan Stationing ..................................................................... 45
G. Alinemen Vertikal ................................................................................ 46
1. Lengkung Vertikal ........................................................................... 46
a. Lengkung Peralihan Cembung ..................................................... 48
b. Lengkung Peralihan Cekung ........................................................ 48
2. Hal hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan
Alinemen Vertikal............................................................................ 49
a. Kelandaian Maksimum ................................................................ 49
b. Kelandaian Minimum .................................................................. 49
c. Panjang Kritis Suatu Kelandaian ................................................. 50
3. Koordinasi Alinemen ........................................................................ 51
BAB IV : PERHITUNGAN ................................................................................ 53
A. Penetapan Trase Jalan .......................................................................... 53
1. Perhitungan Azimuth ........................................................................ 54
2. Perhitungan Sudut PI ........................................................................ 55
3. Perhitungan Jarak Antar PI ............................................................... 55
B. Perhitungan Alinemen Horizontal ........................................................ 56
1. Berdasarkan Peraturan Bina Marga .................................................. 56
2. Perhitungan Alinemen Horizontal dengan Mengubah Trase Jalan .. 85
x

3. Perhitungan Alinemen Horizontal dengan Menyesuaikan


Kondisi Jalan .................................................................................... 99
C. Perhitungan Alinemen Vertikal ............................................................ 129
1. Perhitungan Kelandaian Memanjang ............................................... 129
2. Perhitungan Lengkung Vertikal ....................................................... 130
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 134
A. Simpulan ............................................................................................... 134
B. Saran ..................................................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 136
LAMPIRAN

xi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.

Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan ........................................ 7

Gambar 2.

Kendaraan Penumpang .................................................................... 11

Gambar 3.

Kendaraan Truck As Tunggal ......................................................... 12

Gambar 4.

Kendaraan Bus Sekolah .................................................................. 12

Gambar 5.

Kendaraan Semitrailer Kombinasi Besar ........................................ 12

Gambar 6.

Damaja, Damija, Dawasja di Lingkungan Antar Kota.................... 15

Gambar 7.

Penampang Melintang Jalan Tipikal ............................................... 16

Gambar 8.

Penampang Melintang Jalan Tipikal yang Dilengkapi Trotoar ...... 16

Gambar 9.

Penampang Melintang Jalan Tipikal yang Dilengkapi Median ...... 16

Gambar 10. Kemiringan Melintang Jalan Normal .............................................. 19


Gambar 11. Bahu Jalan ....................................................................................... 20
Gambar 12. Median Direndahkan dan Ditinggikan ............................................ 22
Gambar 13. Bagan Alir Perencanaan Tikungan .................................................. 30
Gambar 14. Tikungan Full Circle (FC) .............................................................. 32
Gambar 15. Tikungan Spiral-Circle-Spiral (SCS) .............................................. 34
Gambar 16. Tikungan Spiral Spiral (SS) ......................................................... 36
Gambar 17. Perubahan Kemiringan pada Tikungan ........................................... 37
Gambar 18. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan Tipe FC ............. 38
Gambar 19. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan Tipe SCS........... 39
Gambar 20. Metoda Pencapaian Superelevasi pada Tikungan Tipe SS ............. 40
Gambar 21. Pelebaran Perkerasan pada Tikungan .............................................. 42
Gambar 22. Tikungan Majemuk Searah yang Harus Dihindarkan ..................... 43
Gambar 23. Tikungan Majemuk Searah yang dengan Sisipan Bagian Lurus
Minimum Sepanjang 20 m ............................................................... 44
Gambar 24. Tikungan Majemuk Balik Arah yang Harus Dihindarkan .............. 44
Gambar 25. Tikungan Majemuk Balik Arah dengan Sisipan Bagian Lurus
Minimum Sepanjang 30 m ............................................................... 45
xii

Gambar 26. Lengkung Vertikal Cembung .......................................................... 48


Gambar 27. Lengkung Vertikal Cekung ............................................................. 49
Gambar 28. Bagan Alir Perhitungan Lengkung Vertikal.................................... 51
Gambar 29. Trase Jalan ....................................................................................... 53
Gambar 30. Tikungan PI12 ................................................................................. 64
Gambar 31. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 64
Gambar 32. Tikungan PI13 ................................................................................. 73
Gambar 33. Diagram Superlevasi Tikungan PI13 Tipe FC ................................ 73
Gambar 34. Tikungan PI14 ................................................................................. 82
Gambar 35. Diagram Superlevasi Tikungan PI14 Tipe FC ................................ 83
Gambar 36. Perubahan Trase Jalan ..................................................................... 86
Gambar 37. Tikungan PI12 ................................................................................. 96
Gambar 38. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 96
Gambar 39. Tikungan pada Jalan ........................................................................ 98
Gambar 40. Tikungan PI12 ................................................................................. 107
Gambar 41. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 107
Gambar 42. Tikungan PI13 ................................................................................. 116
Gambar 43. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 116
Gambar 44. Tikungan PI14 ................................................................................. 125
Gambar 45. Diagram Superlevasi Tikungan PI12 Tipe FC ................................ 126
Gambar 46. Lengkung PVI1 ............................................................................... 130

xiii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan Studi Kasus, dan
Penulisan Laporan Tugas Akhir ........................................................... 3
Tabel 2. Klasifikasi Menurut Kelas Jalan ........................................................... 8
Tabel 3.

Klasifikasi Menurut Medan Jalan ........................................................ 9

Tabel 4.

Dimensi Kendaraan .............................................................................. 11

Tabel 5.

Ekivalen Mobil Penumpang (emp) ...................................................... 13

Tabel 6.

Penentuan Faktor-K dan Faktor-F Berdasarkan


Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata .................................................. 13

Tabel 7.

Kecepatan Rencana, Vr, sesuai Klasifikasi Fungsi dan


Klasifikasi Medan Jalan........................................................................ 14

Tabel 8.

Penentuan Lebar Jalur dan Bahu Jalan ................................................ 18

Tabel 9.

Lebar Lajur dan Jalan Ideal .................................................................. 19

Tabel 10. Lebar Minimum Median ...................................................................... 21


Tabel 11. Jarak Pandang Henti (Jh) Minmum ..................................................... 23
Tabel 12. Panjang Jarak Pandang Mendahului Berdasarkan Vr .......................... 25
Tabel 13. Panjang Bagian Lurus Maksimum ....................................................... 26
Tabel 14. Jari-jari Tikungan Minimum (Dibulatkan) .......................................... 27
Tabel 15. Jari-jari Tikungan yang Tidak Memerlukan
Lengkung Peralihan .............................................................................. 29
Tabel 16. Jari-jari yang Diizinkan Tanpa Lengkung Peralihan ........................... 30
Tabel 17. Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan, Y ................................... 47
Tabel 18. Panjang Minimum Lengkung Vertikal ................................................ 48
Tabel 19. Kelandaian Maksimum yang Diizinkan ............................................... 49
Tabel 20. Panjang Kritis Suatu Kelandaian ......................................................... 50
Tabel 21. Elevasi Tanah Asli dan Elevasi Rencana As Jalan .............................. 129
Tabel 22. Perhitungan Kelandaian Memanjang ................................................... 129
Tabel 23. Perhitungan Elevasi Titik pada Lengkung Vertikal Cekung ............... 133
xiv

DAFTAR ISTILAH

1.

Badan Jalan adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas, median,
dan bahu jalan.

2.

Bahu Jalan adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur
lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan
untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis
permukaan.

3.

Batas Median Jalan adalah bagian median selain jalur tepian, yang biasanya
ditinggikan dengan batu tepi jalan.

4.

Daerah di Luar Kota adalah, daerah lain selain daerah perkotaan.

5.

Daerah Manfaat Jalan (Damaja) adalah daerah yang meliputi seluruh badan jalan,
saluran tepi jalan dan ambang pengaman.

6.

Daerah Milik Jalan (Damija) adalah daerah yang meliputi seluruh daerah manfaat
jalan dan daerah yang diperuntukkan bagi pelebaran jalan dan penambahan jalur
lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengaman jalan.

7.

Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) adalah lajur lahan yang berada di bawah
pengawasan penguasa jalan, ditujukan untuk penjagaan terhadap terhalangnya
pandangan bebas pengemudi kendaraan bermotor dan untuk pengamanan
konstruksi jalan dalam hal ruang daerah milik jalan tidak mencukupi.

8.

Daerah Perkotaan adalah daerah kota yang sudah terbangun penuh atau areal
pinggiran kota yang masih jarang pembangunannya yang diperkirakan akan
menjadi daerah yang terbangun penuh dalam jangka waktu kira-kira 10 tahun
mendatang dengan proyek perumahan, industri, komersil, dan berupa
pemanfaatan lahan lainnya yang bukan untuk pertanian.

9.

Ekivalen Mobil Penumpang (emp) adalah faktor dari berbagai kendaraan


dibandingkanterhadap mobil penumpang sehubungan dengan pengaruhnya
kepada kecepatan mobil penumpang dalam arus lalu lintas campuran.

xv

10. Faktor-K adalah faktor berupa angka yang memperbandingkan volume lalu lintas
per jam yang didasarkan pada jam sibuk ke 30-200 dengan volume lalu lintas
harian rata-rata tahunan.
11. Faktor F adalah faktor variasi tingkat lalu lintas per 15 menit dalam satu jam,
ditetapkan berdasarkan perbandingan antara volume lalu lintas dalam satu jam
dengan 4 kali tingkat volume lalu lintas per 15 menit tertinggi.
12. Jalan Antar Kota adalah jalan jalan yang menghubungkan simpul-simpul jasa
distribusi dengan ciri-ciri tanpa perkembangan yang menerus pada sisi mana pun
termasuk desa, rawa, hutan, meskipun mungkin terdapat perkembangan
permanen, misalnya rumah makan, pabrik, atau perkampungan.
13. Jarak Pandang (Jr) adalah, jarak di sepanjang tengah-tengah suatu jalur dari mata
pengemudi ke suatu titik di muka pada garis yang sama yang dapat dilihat oleh
pengemudi.
14. Jarak Pandang Mendahului (Jd), adalah jarak pandang yang dibutuhkan untuk
dengan aman melakukan gerakan menyiap dalam keadaan normal.
15. Jarak Pandang Henti (JP) adalah jarak pandang ke depan untuk berhenti dengan
aman bagi pengemudi yang cukup mahir dan waspada dalam keadaan biasa.
16. Jarak Pencapaian Kemiringan adalah panjang jalan yang dibutuhkan untuk
mencapai perubahan kemiringan melintang normal sampai dengan kemiringan
penuh.
17. Jalur adalah suatu bagian pada lajur lalu lintas yang ditempuh oleh kendaraan
bermotor (beroda 4 atau lebih) dalam satu jurusan.
18. Jalur Lalu lintas adalah bagian daerah manfaat jalan yang direncanakan khusus
untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih).
19. KAJI adakah singkatan dari Kapasitas Jalan Indonesia.
20. Kapasitas Jalan adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada
suatu bagian jalan pada kondisi tertentu, dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang per jam.

xvi

21. Kecepatan Rencana (Vr) adalah kecepatan maksimum yang aman dan dapat
dipertahankan di sepanjang bagian tertentu pada jalan raya tersebut jika kondisi
yang beragam tersebut menguntungkan dan terjaga oleh keistimewaan
perencanaan jalan.
22. Lajur adalah bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan
bermotor beroda 4 atau lebih, dalam satu jurusan.
23. Lajur Pendakian adalah lajur tambahan pada bagian jalan yang mempunyai
kelandaian dan panjang tertentu untuk menampung kendaraan dengan kecepatan
rendah terutama kendaraan berat.
24. Mobil Penumpang adalah kendaraan beroda 4 jenis sedan atau van yang
berfungsi sebagai alat angkut penumpang dengan kapasitas tempat duduk 4
sampai 6.
25. Satuan Mobil Penumpang (SMP) adalah jumlah mobil penumpang yang
digantikan tempatnya oleh kendaraan jenis lain dalam kondisi jalan, lalu lintas
dan pengawasan yang berlaku.
26. Volume Jam Rencana (VJR) adalah prakiraan volume lalu lintas per jam pada
jam sibuk tahun rencana, dinyatakan dalam satuan SMP/jam, dihitung dari
perkalian VLHR dengan faktor K.
27. Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) adalah volume total yang melintasi
suatu titik atau ruas pada fasilitas jalan untuk kedua jurusan, selama satu tahun
dibagi oleh jumlah hari dalam satu tahun.
28. Volume Lalu lintas Harian Rencana (VLHR) adalah taksiran atau prakiraan
volume lalu lintas harian untuk masa yang akan datang pada bagian jalan
tertentu.

xvii

DAFTAR NOTASI

: Perbedaan Kelandaian (g1 g2) %

: Sudut Azimuth

CS

: Circle to Spiral, titik perubahan dari lingkaran ke spiral

CT

: Circle to Tangen, titik perubahan dari lingkaran ke lurus

: Jarak

: Sudut luar tikungan

: Perbedaan tinggi

Dtjd

: Derajat lengkung terjadi

Dmaks : Derajat maksimum


e

: Superelevasi

: Daerah kebebasan samping

Ec

: Jarak luar dari PI ke busur lingkaran

em

: Superelevasi maksimum

en

: Superelevasi normal

Ev

: Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran

: Koefisien gesek memanjang

fm

: Koefisien gesek melintang maksimum

: Kemiringan tangen ; (+) naik ; (-) turun

: Elevasi titik yang dicari

Jd

: Jarak pandang mendahului

Jh

: Jarak pandang henti

: Absis dari p pada garis tangen spiral

Lv

: Panjang lengkung vertikal

Lc

: Panjang busur lingkaran

Ls

: Panjang lengkung peralihan

Ls`

: Panjang lengkung peralihan fiktif

Lt

: Panjang tikungan
xviii

: Pergeseran tangen terhadap spiral

: Sudut busur lingkaran

: Sudut lengkung spiral

PI

: Point of Intersection, titik potong tangen

PLV

: Peralihan lengkung vertical (titik awal lengkung vertikal)

PPV

: Titik perpotongan lengkung vertikal

PTV

: Peralihan Tangen Vertical (titik akhir lengkung vertikal)

: Jari-jari lengkung peralihan

Rc

: Jari-jari rencana

Rmin : Jari-jari tikungan minimum


SC

: Spiral to Circle, titik perubahan Spiral ke Circle

S-C-S : Spiral-Circle-Spiral
SS

: Spiral to Spiral, titik tengah lengkung peralihan

S-S

: Spiral-Spiral

ST

: Spiral to Tangen, titik perubahan spiral ke lurus

: Waktu tempuh

Tc

: Panjang tangen circle

TC

: Tangen to Circle, titik perubahan lurus ke lingkaran

TS

: Tangen to Spiral, titik perubahan lurus ke spiral

Tt

: Panjang tangen

Vr

: Kecepatan rencana

Xs

: Absis titik SC pada garis tangen, jarak lurus lengkung peralihan

Ys

: Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus
ke titik akhir Xs

: Faktor penampilan kenyamanan

xix

You might also like