You are on page 1of 96

Eksplanatif : Menerangkan gejala-gejala alam Prediktif : Meramalkan kejadian-kejadian alam di masa depan Kontrol : Mengendalikan peristiwa2 yang akan

an terjadi
Objek ILMU PENGETAHUAN adalah ALAM DAN FENOMENA-NYA

Dalam menjalankan funsinya, ILMU PENGETAHUAN didukung PENELITIAN ILMIAH

Kedudukan Penelitian Ilmiah .. ???

REVOLUSI SAINS
Kimia

Lavoisier dengan alat uji kajinya yg digunakan untuk mengetahui adanya oksigen

REVOLUSI SAINS
Kimia

Dalton dengan sebagian alat kimianya

REVOLUSI SAINS
Kimia

Priestley dengan Makmalnya/Laboratorium

1. MEMBENTUK POLA BERPIKIR SECARA ANALITIK/ BERPOLA PIKIR AKADEMIK 2. MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN ILMIAH SEDERHANA 3. DAPAT MENYAMPAIKAN PENDAPAT/ URAIAN ILMIAH DI MUKA UMUM/ FORUM 4. DAPAT MEMBUAT SUATU LAPORAN ILMIAH/TULISAN ILMIAH

TUGAS SEORANG ILMUWAN


1. OBSERVER: Mengamati gejala alam dan mengeidentifikasi masalah yang berkaitan dengan gejala alam 2. RESEARCHER: Meneliti, menguji, menganalisis permasalahan gejala alam 3. EVALUATOR: Mempelajari dan menguji permasalahan 4. INOVATOR: Memberi gagasan atas temuan baru untuk solusi permasalahan

BAB 2.

Penelitian Ilmiah

Definisi:
Penelitian ilmiah (scientific research): Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencari teori baru, menguji teori, penerapan dan pengembangan teori dalam rangka pemecahan suatu masalah. Jadi, teori tersebut berkembang melalui penelitian ilmiah.

Teori tersebut dapat diuji keajegan/konsistensi, artinya: Jika teori tsb dilakukan oleh orang lain yang berbeda dan dengan waktu yang berbeda, akan menghasilkan kesimpulan yang sama
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasar atas data empiris, sehingga kesimpulan yang didapatkan tidak atas keyakinan pribadi, bias dan objektif.

Kriteria Penelitian Ilmiah


1. Mengandung suatu masalah dan pemecahannya. 2. Masalah yang dikemukakan harus objektif DALAM PENELITIAN ILMIAH, proses penyelesaian masalah dilakukan melalui kegiatan yang terkontrol mengikuti langkahlangkah metode ilmiah (scientific method), Pada dasarnya suatu penelitian ilmiah merupakan suatu proses siklus (cycle processes) yang berawal dari suatu masalah dan berakhir dengan suatu jawaban sebagai hasil pemecahan masalah. Apabila kesimpulan tidak menjawab masalah, maka harus diartikan telah terjadi kesalahan kekurang cermatan dalam merumuskan masalah dan langkah-langkah penyelesaiannya

Masalah

LOGIKA (Deduksi)

Kesimpulan

Hipotesis

Analisis / Interpretasi data

Khasanah Ilmu Pengetahuan

Data

Pengukuran Observasi Statistika

Rancangan Eksperimen

Logika (Induksi)

CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH


Logis, artinya memiliki argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat. Sistematis, artinya disusun berdasarkan urutan yang berjenjang dan berkesinambungan menurut alur berfikir yang benar. Objektif, artinya sesuai dengan realita yang ada dan tidak bersifat fiktif (rekaan). Tuntas dan menyeluruh, artinya segi-segi masalah yang dikemukakan ditelaah secara lengkap dan menyeluruh. Seksama, artinya sungguh-sungguh dan teliti serta berusaha menghindarkan diri dari berbagai kesalahan (meminimalkan kesalahan). Jelas, artinya dapat mengungkapkan maksud secara jernih dan tidak menimbulkan salah tafsir/persepsi. Kebenarannya dapat teruji. Terbuka, artinya dapat berubah kapan saja bila ada pendapat baru yang dapat menyanggah kebenarannya. Berlaku umum (universal), artinya kesimpulannya berlaku untuk semua orang dimana saja dan kapan saja. Penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang sudah berlaku.

1) Pendekatan Kualitatif: Menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif, analisis terhadap dinamika antar fenomena. Membuktikan hipotesis dengan cara berfikir formal dan argumentatif 2) Pendekatan Kuantitatif: Menekankan analisisnya dengan data-data numerikal, hubungan antar variabel, penelitian dalam rangka pengujian hipotetis sehingga akan diperoleh signifikansi perbedaan atau signifikansi hubungan antar variabel yang diuji

CONTOH Penelitian Kualitatif


COOPERATIVE LEARNING DAN ANALISIS SIKAP DALAM UPAYA MENGURANGI TINGKAT KENAKALAN SISWA SMK SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN SMK (STUDI KASUS SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK DI XXXX) Studi pemahaman mahasiswa saintek UIN Sunan Kalijaga terhadap paradigma inttegrasi interkoneksi Pengaruh pertemanan dalam jejaring sosial (fb) dengan prestasi belajar mahasiswa prodi kimia UIN Sunan Kalijaga

Contoh Penelitian Kuantitatif :

Aktivitas antibakteri senyawa triterpenoid dari biji pepaya Adsorpsi Cr(VI) menggunakan zeolit alam teraktivasi Studi ekstraksi padat cair logam berat di sedimen sungai Penentuan kadar tembaga dengan elektroda selektif ion

PENELITIAN KIMIA

Apakah Ilmu Kimia itu?


ILMU KIMIA adalah Bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari materi dan perubahannya, dalam aspek-2 : Sifat materi Struktur materi Komposisi materi Energi materi

Tujuan : Dapat mengendalikan (control) perubahan (reaksi) kimia, sesuai kebutuhan.


4/3/2014

Filsafat Matematika
Fisika Kimia

Kedudukan Ilmu Kimia


Teknik Kedokteran

Pertanian
Farmasi Geologi

Biologi
BASIC SCIENCES
4/3/2014

APPLIED SCIENCES

The famous slogan :. It is not chemistry if we teach theories without facts, and it is not science if we teach only facts without teaching theories.

Theories must not replace facts in chemistry teaching, but should explain them (Kornhauser, 1981)

23

PENELITIAN KIMIA
Penelitian kimia merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk mamahami dan memecahkan masalah di bidang ilmu kimia secara ilmiah, sistematis, dan logis. ilmiah : berdasarkan fakta atau data empiris sistematis : menurut pola tertentu logis : berdasarkan penalaran (reasoning)

Penelitian kimia juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan baru di bidang ilmu kimia.

secara garis besar pola penelitian identik, karena pola penelitian merupakan aplikasi dari metode ilmiah utk memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan baru.

PARADIGMA ILMU KIMIA


Paradigma adalah suatu model umum tentang sesuatu hal yang dapat digunakan untuk berfikir. Paradigma merupakan cara pandang yang dapat digunakan untuk berfikir atau suatu kerangka fikir. Untuk dapat menyajikan ilmu kimia sebagai suatu kesatuan yang utuh kita perlu gambaran tentang KIMIA yang lengkap dan komprehensip

Ilmu kimia adalah ilmu yang berkaitan dengan karakterisasi, komposisi dan transformasi materi (Mortimer, 1979)
Chemistry is the scientific study of substances, what they are made of, how they act under different conditions, and how they form other substances (Cambridge advance learner dictionary) Kimia ada dalam kehidupan manusia

Hampir setiap perubahan materi melibatkan proses kimia; proses pencernaan, pembusukan sampah, penuaan kulit, perkaratan besi, pembakaran bensin, pelapukan batuan, pembuatan obat, dll.

Basic Components Representation of Chemistry (Johnstone,1993)

Makroskopis (Fakta)

KIMIA Sub-mikroskopis (Partikulat) Simbol

Es mencair

Fakta/makroskopis

H2O (s)

H2O(l)

Sub-mikroskopis

simbol

Cakupan Penelitian Kimia 1. Penelitian Survey


Dimulai dari temuan empiris dari lapangan atau dari hipotesis yang perlu diperiksa kebenarannya yang diturunkan dari fenomena/kejadian yang terjadi di alam atau kehidupan Obyek/variabel penelitian umumnya harus dicari datanya di lapangan sehingga perlu langkah-langkah survey untuk mendapatkan informasi: 1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah 2. Penelusuran kepustakaan 3. Merumuskan hipotesis 4. Merancang cara mengumpulkan data 5. Mengumpulkan data 6. Menyusun, mengolah dan menganalisis data untuk menguji hipotesis 7. Membuat laporan hasil penelitiannya dan mempublikasikannya

Contoh: 1. Pengaruh volume kendaraan bermotor terhadap kadar timbal di wilayah xxx 2. Evaluasi dampak lingkungan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga 3. Uji kadar formalin dalam jajanan siswa SD di wilayah DIY

2. Penelitian Teoritik
Karakteristik Pokok penelitian teoritik adalah: mempunyai landasan/kerangka analisis yang jelas bagi persoalan yang diteliti. Landasan ini dapat berupa teori baku, model teoritis bahkan hipotesis fenomena yang bersangkutan Tool analisis terdiri dari rumusan matematik bagi persoalan yang diteliti berdasarkan teori yang bersangkutan serta teknik perhitungan yang tepat. Teknik ini dapat berupa analisis atau numerik

Langkah-langkah dalam Penelitian Teoritik


1. Identifikasi masalah yaitu mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti 2. Penentuan landasan/kerangka analisis sehingga dihasilkan suatu hipotesa/model/teori yang harus diuji 3. Rumusan matematik dalam berbagai bentuk spt: persamaan diferensial, integral 4. Perhitungan/penyelesaian matematik yang dapat dilakukan dengan analisis dan/atau metode numerik 5. Penafsiran hasil

3. Penelitian Eksperimental
Dimulai dari temuan empiris dari literatur, atau dimulai dari teori yang perlu diperiksa kebenarannya yang diturunkan dari bahan pengetahuan analisis yang ada. Penelitian eksperimental harus mengikuti prosedur yang sistematik dan runtut, yang dijabarkan dalam langkah-langkah penelitian :

1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah 2. Penelusuran kepustakaan untuk menelaah masalah dari segi teori atau penemuan yang relevan, serta berbagai alternatif pemecahan masalah serupa oleh peneliti lain 3. Merumuskan hipotesis 4. Merancang cara mengumpulkan data 5. Mengumpulkan data/informasi 6. Menyusun, mengolah dan menganalisis data untuk menguji hipotesis 7. Membuat laporan hasil penelitiannya dan mempublikasikannya

BAB 4. METODE ILMIAH

2. METODE ILMIAH
Metode ilmiah : Metode ilmiah : perpaduan proses berpikir deduktif induktif untuk memecahkan suatu masalah. Cakupannya sempit namun dpt digunakan scr umum.

Metode Penelitian Ilmiah : Metode penelitian ilmiah : suatu cara utk memperoleh pengetahuan baru / memecahkan suatu masalah yg dihadapi manusia.
Cakupannya luas namun khusus digunakan utk menemukan pength baru / memecahkan masalah baru

DEDUKSI DAN INDUKSI


Deduksi : cara menarik kesimpulan dari hal yang umum ke hal yang khusus menggunakan silogisme / konklusi : terdiri 3 preposisi / pernyataan: Proposisi pertama (P1) : premis mayor anteseden Proposisi kedua (P2) : premis minor Proposisi ketiga (P3) : konklusi / kesimpulan / konsekuen / akibat Kelemahan : kesimpulan yg diperoleh terkadang tdk sesuai dgn kenyataan, krn penalaran yg digunakan bersifat abstrak, lepas dr pengalaman, shg kesulitan menilai kebenaran premis-premisnya. Contoh kesimpulan yang salah : P1 : semua unsur golongan IA merupakan logam P2 : hidrogen adalah unsur golongan IA P3 : hidrogen merupakan logam

Contoh Penarikan Kesimpulan Deduktif yang salah

Premis Mayor: Senyawa ionik bersifat elektrolit Premis Minor: HCl bukan senyawa ionik Kesimpulan: HCl tidak bersifat elektrolit

Premis Mayor: Indikator adalah asam basa lemah organik Premis Minor: K2Cr2O7 adalah indikator dalam metode Mohr Kesimpulan: K2Cr2O7 adalah asam basa lemah organik

Induksi :
cara menarik kesimpulan dari hal yang khusus ke hal yang umum (konkrit ke abstrak) pembuatan kesimpulan berupa pengalaman indera yg berbentuk objek khusus yg banyak, lalu disimpulkan dlm bentuk suatu konsep (utk memahami suatu gejala) Kelemahan : sekumpulan fakta belum tentu konsisten (mungkin kontradiktif), fakta yg nampaknya berkaitan tdk menjamin tersusunnya pengetahuan yg sistematis. Contoh kesimpulan yang salah :

Contoh penarikan kesimpulan induksi yang salah

- H2SO4 adalah asam oksi - H2CO3 adalah asam oksi - H3PO4 adalah asam oksi Kesimpulan : Senyawa yang mengandung O adalah asam oksi

- Gas Ar adalah fasa gerak untuk GC - Gas H2 adalah fasa gerak untuk GC - Gas He adalah fasa gerak untuk GC - Gas N2 adalah fasa gerak untuk GC Kesimpulan : Semua gas adalah fasa gerak untuk GC

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN dalam metode ilmiah


Penentuan / perumusan masalah

Kaji pustaka

Kajian umum dan Kajian khusus

deduktif Hipotesis

Pengumpulan data empiris induktif Diklasifikasi, dianalisis, diinterpretasi Kesimpulan

Scientific Method
Metode Ilmiah Proses penyelesaian masalah tersebut dilakukan melalui serangkaian kegiatan sistematik dan terkontrol mengikuti langkah-langkah metode ilmiah (scientific method), meliputi: 1. Perumusan masalah (problem statement). Identifikasi masalah sedemikian hingga, setelah melalui analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai faktor dapat dirasionalisasikan bahwa penelitian diperlukan diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diteliti . Formulasi Hipotesis (hypothesis formulation) Identifikasi hubungan logis antara masalah yang diteliti dengan teori-teori yang telah mapan dalam bentuk rumusan hipotesis. 43

2.

3.

Rancangan (Experimental design) Rencana strategis serangkaian eksperimen untuk verifikasi hipotesis melalui observasi dan/atau pengukuran yang dirancang secara cermat. Kesimpulan (Conclusion). Perumusan hasil peneliti-an melalui analisis dan interpretasi hasil observasi dan/atau pengukuran. Publikasi (Publication). Komunikasi kesimpulan yang diperoleh ke dalam khasanah ilmu pengetahuan melalui berbagai cara dan bentuk karya ilmiah.

4.

5.

4/3/2014

Scientific World
Encyclopedies

Texbooks

Scientific World
KHASANAH ILMU PENGETAHUAN

Handbooks

Monographs

Annual Reports

Periodicals: Original Papers, Review Papers Seminar Proceedings: Papers & Posters Sientific Works: Resarch Reports, Thesis
4/3/2014

Scientific Method
A cyclic Process

Analisis dedukfif

Problems
KESIMPULAN

Scientific World

HIPOTESIS

Analisis indukfif

DATA
4/3/2014

EKSEKUSI

RANCANGAN EKSPERIMEN

KERANGKA UMUM PENELITIAN

50

Secara umum tahapan yang harus dilakukan dalan penelitian adalah:


1. 2. 3. 4. 5. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah Telaah Pustaka Penyusunan Hipotesis Penelitian Rancangan penelitian Variabel Penelitian dan kegiatan eksperimen/ sampling 6. Analisis data 7. Menarik Kesimpulan 8. Menulis laporan

1. Perumusan Masalah

4/3/2014

Masalah :

Langkah Awal Penelitian Ilmiah

Tugas peneliti dalam penelitian adalah hanya meng-identifikasi dan memilih MASALAH, karena sesungguhnya masalah itu telah ada, bukan

membuat masalah
4/3/2014

Masalah :

Identifikasi dan Perumusan

Identifikasi Topik/masalah dan berbagai faktor yang terkait dengan masalah itu.

Analisis peranan faktor yang terkait dalam masalah yang diidentifikasi. Rasionalisasi bahwa penelitian diperlukan untuk menyelesaikan masalah itu.
54

Masalah

Kedudukan dlm Metode Ilmiah


Problems
KESIMPULAN

Scientific World

HIPOTESIS

DATA
4/3/2014

EKSEKUSI

RANCANGAN EKSPERIMEN

Masalah :
Proses Identifikasi
Analisis dedukfif

Problems

Scientific World

HIPOTESIS

RANCANGAN EKSPERIMEN

4/3/2014

Masalah apa yang sedang kau cari Boss ???

57

Dalam situasi dan keadaan bagaimanakah yang memiliki potensi timbulnya masalah?

Bagaimanakah Kriteria Masalah Penelitian yang Baik?

4/3/2014

MASALAH TIMBUL BILA ADA KESENJANGAN ANTARA :


harapan dan kenyataan cita-cita dan realita rencana dan pelaksanaan

PADA HAKIKATNYA MASALAH MERUPAKAN :


segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya segala bentuk hambatan / rintangan / kesulitan yg muncul pada bidang kimia yg hrs diatasi / disingkirkan. Segala pertanyaan yang harus dicari jawabannya

Masalah dapat berupa pertanyaan: Apa? .. Bagaimana? .. Mengapa? .. Bilamana?.. dll

KEPEKAAN TERHADAP MASALAH Faktor-faktor yg dpt mempengaruhi seseorang menjadi peka :


1. Spesialisasi Mahasiswa kimia akan peka masalah di bidang ilmu kimia. 2. Program Akademis Makin tinggi pendidikan seseorang, kepekaannya terhadap masalah yang ditekuni akan makin tinggi pula. 3. Analisis terhadap suatu bidang Seseorang yang menekuni banyak hal di bidang kimia, akan tahu banyak dan lebih mudah menganalisis permasalahan kimia. 4. Memperhatikan kebutuhan dan praktik kehidupan sehari-hari Seseorang sehari-hari berhadapan dengan ilmu kimia, akan banyak melihat masalah kimia dari praktiknya di lapangan.

Masalah

Kriteria Masalah yang Baik

Benar-benar sangat menarik perhatian bagi peneliti, dan tidak bertentangan dengan nilai moral yang berlaku dalam masyarakat. Merupakan sesuatu yang baru dan penyelesaiannya akan memberikan manfaat bagi peneliti dan pihak lain yang berkepentingan.

4/3/2014

Masalah

Kriteria Masalah yang Baik

Dapat dikembangkan ke dalam rancangan penelitian yang kompleks. Memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, sehingga penyelesaiannya memerlukan penelitian. Dapat difahami dengan baik oleh peneliti, sehingga penelitian dapat dirancang untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang diinginkan.
4/3/2014

TAHAPAN PEMILIHAN MASALAH


(1) Latar belakang masalah
memberikan rasional mengapa masalah tsb penting utk diteliti (mrpk masalah aktual / penting untuk pengembangan ilmu). tidak menimbulkan masalah sosial dalam jangkauan peneliti.

(2) Identifikasi masalah


Harus ditentukan terlebih dahulu sebelum merumuskan penyelesaiannya Mengidentifikasi artinya mengetahui segala sesuatu penyebab masalah itu ada melalui analisis secara seksama

(3) Pembatasan masalah


membatasi lingkup penelitian agar tidak meluas Judul penelitian berisi istilah-istilah yg memiliki berbagai arti, shg perlu dibatasi artinya utk menghindari kesalahpahaman & salah persepsi.

(4) Perumusan masalah


Masalah ; pertanyaan yg hrs dicari jawabannya melalui penelitian (question research). Masalah tsb hrs dirumuskan secara spesifik agar dpt mjd penuntun penelitian di lapangan, & tidak boleh terlalu luas & banyak, atau sudah diteliti oleh orang lain. Perumusan masalah penelitian kimia selalu dinyatakan dengan kalimat tanya (interogratif).

Masalah

keadaan berikut memiliki potensi menimbulkan masalah :

a. Terdapat informasi yang dapat mengakibatkan terjadinya kesenjangan dalam pengetahuan yang ada pada peneliti saat itu Contoh: Sebelum ditemukan bahan-bahan/agen dari limbah yang dapat memperbaiki lingkungan perairan, limbah tersebut dianggap sebagai bahan pencemar yang harus disingkirkan. Jumlah bahan pencemar yang semakin banyak membuat orang berfikir untuk re-use (masalah)

b. Terdapat dua atau lebih data dan informasi yang akurat tetapi bertentangan Contoh: Informasi 1: Asam lemak terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh Informasi 2: Konsumsi lemak jenuh mengganggu kesehatan Informasi 1: Energi sangat dibutuhkan oleh MH Informasi 2: Sumber energi di bumi sangat terbatas c. Terdapat pemahaman dan pemikiran yang berbeda, sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula atas persoalan yang sama Contoh: The dianggap mampu menyerap zat besi dalam tubuh, tetapi dalam the sendiri juga mengandung zat besi

Keberhasilan identifikasi masalah sangat bergantung pada intelektualitas peneliti. Keberhasilan identifikasi masalah bergantung pada informasi dan pengalaman yang dimiliki peneliti terhadap masalah itu. Dalam ketiadaan informasi, masalah penelitian tidak mungkin dapat diidentifikasi dan dirumuskan.
67

Kampus UIN Kantor Pos

Road Map

Kampus UIN

Kantor Pos

Jogjakarta

68

Kampus UIN Kantor Pos Sarana yang mungkin :


Tak Bermotor (LAMBAT): Sepeda Becak Andong Jalan Kaki

Bermotor (CEPAT): Ojek Spd Mtr Taksi Bus Kota


69

Prasarana Jalan
Well Informed

Traffic Jam

Student Demo
70

Contoh Identifikasi Masalah


Pencemaran Lingkungan telah terjadi pada hampir setiap ekosistem, baik ekosistem tanah, air dan udara. Salah satu bahan pencemar yang berbahaya adalah logam berat yang dapat dengan mudah berada di lingkungan. Penanganan bahan pencemar logam berat telah banyak dilakukan, diantaranya dengan teknik adsorpsi, pengendapan, pertukaran ion, bioremoval, dll.

Contoh Identifikasi Masalah


Preparasi agen/material yang memiliki teknik/kemampuan dalam penanganan logam berat juga banyak dilakukan, seperti pemanfaatan agen/material alami untuk teknik adsorpsi dan pertukaran ion. Adapun pemanfaatan biomassa untuk bioremoval juga semakin banyak dikembangkan.

72

Beberapa agen/material untuk penanganan logam berat dengan beberapa teknik diatas selalu memiliki keuntungan dan kekurangan, akan tetapi kekuramgan yang dilakukan pada teknik sebelumnya dapat disempurnakan pada penelitian berikutnya

73

Contoh Identifikasi Masalah


1. Jenis dan ukuran ikan serta proses pengolahan hasil perikanan dengan cara menambahkan bahan pengawet seperti garam dapur, dapat mempengaruhi perolehan kadar kalsium. Distribusi garam mineral dalam daging ikan yang tidak merata juga dapat mempengaruhi kadar kalsium dalam ikan. 2. Senyawa antioksidan sintetik sering menimbulkan efek samping, perlu ada alternatif bahan alami. Bahan alam termasuk buah-buahan seperti buah apel, buah pisang, buah manggis mengandung flavonoid dapat dikembangkan sebagai senyawa antioksidan.
74

Contoh Rumusan Masalah


Apakah jenis ikan dan variasi jumlah garam pada proses pembuatan ikan asin berpengaruh terhadap kadar kalsiumnya? Bagaimanakah hasil uji aktivitas antioksidan dari ekstrak buah apel?

75

Setelah permasalahan dalam penelitian ditetapkan, maka dilakukan penelusuran pustaka, mencari teori-teori, konsep-konsep, serta generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi penelitian yang akan dilakukan

Kedudukan telaah pustaka digunakan dalam membuat KERANGKA TEORI bagi penelitian ilmiah

KERANGKA TEORI

Masalah Penelitian

Pengumpulan Informasi/Data

Dokumenter

Kepustakaan

Lapangan

Primer

Sekunder

Acuan umum

Acuan khusus

Sumber Informasi Dokumenter


Segala macam bentuk sumber informasi yg berhubungan dgn dokumen, baik yg resmi / tidak resmi. Dokumen resmi : dokumen yg diterbitkan oleh badanbadan resmi seperti DepKes, POM, dan sejenisnya. Dokumen tidak resmi : dokumen dari badan tidak resmi atau perorangan, seperti brosur, leaflet, dan sejenisnya. Berbentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian & sejenisnya, baik yg diterbitkan / tidak diterbitkan. Sumber primer : langsung dari yg mempunyai wewenang & tanggung jawab thd pengumpulan atau penyimpanan data. Sumber sekunder : tidak langsung dari yg mempunyai wewenang & tanggung jawab thd informasi. Dapat berupa dokumen resmi dan tidak resmi.

Sumber Informasi Kepustakaan


Sumber acuan umum : buku-buku, ensiklopedia, & sejenisnya, dpt diperoleh teori-teori & konsep-konsep dasar. Jawaban teoretik pertanyaan penelitian tdk dpt diperoleh hanya dgn membaca sumber acuan umum, krn masalah penelitian sudah sangat spesifik. Sumber acuan khusus : jurnal, disertasi, tesis, skripsi & sejenisnya, dpt ditemukan hasil-hasil penelitian terdahulu.

Hasil memadukan acuan umum & khusus scr deduktif : hipotesis. Makin banyak peneliti melakukan kaji pustaka, makin banyak kemudahan yang diperoleh, seperti : ketepatan perumusan masalah penelitian penentuan variabel penelitian yg tepat pemilihan instrumen yang valid penggunaan analisis data yang sesuai
Membaca yg baik : membaca yg produktif, efisien dan efektif

Sumber Informasi Lapangan


Informasi yang berupa objek langsung. Disebut juga informasi pribadi, krn biasanya diperoleh dari orang yg langsung berkecimpung pada objek yg diteliti. Dapat diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, partisipasi, angket, maupun eksperimen pendahuluan. Sumber informasi lapangan meliputi : Sumber pribadi : semua orang yg berkecimpung pada suatu bidang yg dijadikan masalah penelitian, lembaga (Departemen / Institusi), Lembaga sosial (swadaya masyarakat, keagamaan, adat), Kantor-kantor (kantor pemerintah / swasta), Suatu proses / kegiatan, gejala (kejadian / fakta).

3. Rancangan Hipotesis

4/3/2014

Hipotesis : jawaban sementara terhadap permasalahan berdasarkan teori yang sudah ada dan penelitian sebelumnya

Teori, prinsip, penelitian terdahulu

Research questions

hipotesis

Hipotesis :
Perkiraan secara teoritik terhadap penyelesaian masalah penelitian

Deskripsi teoritik tingkah laku, gejala, atau kejadian telah terjadi dalam kasus lain terkait dengan masalah yang akan diteliti.

Kemungkinan implikasinya apabila deskripsi tingkah laku, gejala, atau kejadian pada masalah yang akan diteliti

4/3/2014

Hipotesis

Kedudukan dlm Metode Ilmiah


Problems
KESIMPULAN

Scientific World

HIPOTESIS

DATA
4/3/2014

EKSEKUSI

RANCANGAN EKSPERIMEN

Formulasi Hipotesis
Suatu hipotesis selalu disusun dengan asumsi bahwa pengalaman dan pemikiran peneliti terdahulu, yang digunakan sebagai landasan analisis, berlaku dalam permasalahan yang akan diteliti.
Hipotesis biasanya diformulasikan dalam bentuk kalimat kondisional.

4/3/2014

antecendent
Jika

4/3/2014

consequent
maka

HUBUNGAN CAUSAL HUBUNGAN DEFINITIONAL HUBUNGAN DECISIONAL HUBUNGAN LOGICAL

HUBUNGAN CAUSAL
SEBAB
Jika

AKIBAT
maka

Jika lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan alkalis, maka warna kertas lakmus akan berubah dari merah menjadi biru.

4/3/2014

HUBUNGAN DEFINITIONAL
ANTECENDENT PENJELASAN

Jika

maka

Jika asam klorida merupakan standar primer, maka asam klorida memiliki stabilitas tinggi dan terdapat dalam keadaan murni.

4/3/2014

HUBUNGAN DECISIONAL
ANTECENDENT CONSEQUENT

Jika

maka

Jika Budi lulus ujian, maka Budi dan Ani akan menikah.

4/3/2014

HUBUNGAN LOGIKAL
PREMIS KESIMPULAN

Jika

maka

Jika Budi Cerdas, maka Budi akan lulus ujian sekolah. Jika Ali Cerdik, maka Ali akan memenangkan pertandingan.
4/3/2014

Kriteria Hipotesis yang Baik :


mengikuti penemuan penelitian terdahulu, sehingga merupakan ujung mata rantai penelitian terdahulu.
mengemukakan penjelasan yang masuk akal atas tingkah laku, gejala, atau kejadian tertentu yang telah dan akan terjadi.

4/3/2014

Kriteria Hipotesis yang Baik :


menunjukkan eksistensi hubungan potensial antar variabel penelitian; baik hubungan sebab-akibat, maupun hubungan korelasi logikal. bersifat dapat diuji secara eksperimental, karena dapat dinyatakan dalam hubungan operasional antara variabel bebas dan variabel tak bebas.

4/3/2014

Contoh Rumusan Hipotesis:


Reaksi esterifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan suatu klorida asam atau menggunakan reagen ester tersubstitusi halida (Souane dkk., 2003). Jika gugus hidrolksi pada senyawa resorsinarena dilakukan reaksi esterifikasi menggunakan reagen etil-2-kloroasetat, maka akan diperoleh turunan ester resorsinarena

93

Contoh Rumusan Hipotesis:


Reaksi hidrolisis suatu ester merupakan reaksi kebalikan dari esterifikasi. Reaksi hidrolisis ini dapat berlangsung dalam suasana asam ataupun basa. Hidrolisis dalam suasana basa biasanya dapat menghasilkan asam karboksilat dalam rendemen yang lebih baik, karena reaksinya bersifat tidak dapat balik.

apabila terhadap senyawa turunan ester-resorsinarena tersebut dilakukan reaksi hidrolisis dalam suasana basa (KOH), maka akan diperoleh senyawa asam resorsinarena

Contoh Rumusan Hipotesis:


Jika pola adsorpsi ion logam dipengaruhi oleh waktu kontak antara adsorben dengan adsorbat, maka proses adsorpsi akan mencapai keadaan kesetimbangan pada waktu interaksi tertentu

Proses adsorpsi antara ion logam dengan adsorben akan mencapai keadaan setimbang pada kisaran waktu tertentu.

Contoh Rumusan Hipotesis:


Kemampuan adsorpsi ion logam dapat bergantung pada pH karena adanya protonasi gugus anionik (Hughes dan Poole, 1989). Protonasi gugus OH sebagai situs aktif dari suatu adsorben akan berperan pada proses adsorpsi kation logam
Jika ion logam berkompetisi dengan H+ dalam berinteraksi dengan situs aktif pada adsorben, maka adsorpsi ion-ion logam tersebut akan dipengaruhi oleh pH larutan logam.

You might also like