Pemilu Dalam Pandangan Islam Tahun 2009 Indonesia akan Undang Dasar, menjalankan segala menyelenggarakan pemilihan undang-undang dan peraturan umum (pemilu). yang dibuat tersebut. Sama dengan pemilu sebelumnya, Dengan demikian, wakil yaitu untuk memilih anggota rakyat memiliki tiga fungsi pokok, parlemen, yakni Majelis yaitu (1) fungsi legislasi untuk Permusyawaratan Rakyat (MPR), membuat UUD dan UU, (2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melantik presiden/wakil presiden, dan Dewan Perwakilan Daerah dan (3) fungsi pengawasan, koreksi (DPD), juga memilih presiden. dan kontrol terhadap pemerintah. Pemilihan anggota MPR yang terdiri atas DPR dan DPD Hukum Syara’ Tentang Pemilu dijadwalkan akan diselenggarakan Pemilu merupakan pada 9 April 2009. perwakilan (wakalah). Hukum asal wakalah adalah mubah (boleh). Pemilu di Indonesia Dalil yang membolehkan wakalah Pemilu 9 April 2009 nanti diantaranya adalah: akan memilih anggota DPR dan ِن عَْبللدِ الللله DPD dimana keduanya akan secara ِ جللاب ِرِ ْبلل َ ن ْ علل َ َ»و ت ُ ْ اَرد:ل َ َ ما َقللا َ ُه عَن ْه ُ ي الل َ ض ِ َر bersama membentuk MPR. َ Berdasarkan Undang-Undang ت ُ ْ خي َْبللَر َفللأت َي َ ى َ ج ِاللل َ ْخللُرو ُ ْ ال Dasar 1945 Pasal 3 hasil مَ ّ س لل َ َه عَل َي ْهِ و ُ صّلى الل َ ي ّ ِ الن ّب amandemen ditetapkan bahwa خي َْبللَر َ ِي ب َ َ ِ إ:ل َ قا َ َف wewenang MPR adalah mengubah ْ ِ ت وَك ِي ْل َ ْ ذا أت َي dan menetapkan Undang-Undang شلللَر َ َة ع َ سللل َ م ْ خ َ ه ُ مْنللل ِ ْ خلللذ ُ َف Dasar, melantik Presiden dan/atau «قا ً س َ َو Wakil Presiden, dan Dari jabir bin Abdillah memberhentikan Presiden radliyallâhu ‘anhumâ, dia dan/atau Wakil Presiden dalam berkata: Aku hendak masa jabatannya menurut Undang- berangkat ke Khaibar, lantas Undang Dasar. Pasal 11 ayat 2 aku menemui Nabi SAW. menegaskan DPR melakukan Seraya beliau bersabda: persetujuan bersama Presiden “Jika engkau menemui dalam membuat perjanjian wakilku di Khaibar maka internasional, keuangan negara, ambillah olehmu darinya dan perubahan atau pembentukan lima belas wasaq” (HR. Abu undang-undang. Jadi, DPR Dawud yang menurutnya memegang kekuasaan membentuk shahih). undang-undang, membahas bersama Presiden setiap Begitu juga, dalam Bai’atul rancangan undang-undang untuk ‘Aqobah II, Rasulullah SAW mendapat persetujuan bersama meminta 12 orang sebagai wakil (Pasal 20); memiliki fungsi legislasi, dari 75 orang Madinah yang fungsi anggaran, dan fungsi menghadap beliau saat itu yang pengawasan; memiliki hak dipilih oleh mereka sendiri. Kedua interpelasi, hak angket, dan hak hadits di atas menunjukkan bahwa menyatakan pendapat; hak hukum asal wakalah dalam syariat mengajukan pertanyaan, Islam adalah boleh. Wakalah yang menyampaikan usul dan pendapat hukum asalnya boleh tersebut serta hak imunitas (Pasal 20A). akan sah apabila semua rukun- Sedangkan, secara umum tugas rukunnya dipenuhi. Sebaliknya, bila Presiden melaksanakan Undang- ada rukun yang tidak terpenuhi maka akad wakalah tersebut 2 menjadi tidak sah, dan karenanya tidak beriman hingga menjadi tidak boleh. Rukun-rukun mereka menjadikan kamu tersebut adalah adanya akad atau hakim dalam perkara yang ijab qabul; dua pihak yang mereka perselisihkan, berakad, yaitu pihak yang kemudian mereka tidak mewakilkan (muwakkil) dan pihak merasa keberatan dalam yang mewakili (wakîl); perkara hati mereka terhadap yang diwakilkan; serta bentuk putusan yang kamu berikan, redaksi akad perwakilannya (shigat dan mereka menerima taukîl). Semua rukun tersebut dengan sepenuhnya. (QS. harus sesuai dengan syariat Islam. an-Nisa [4]: 65) Menyangkut pemilu, bila ada muwakkil, wakîl dan shighat taukîl, Juga firman-Nya: maka yang menjadi sorotan utama ٍمَنللة ُ ن وََل ِ ْمؤ ٍ مِ ْمللؤ ُ ِن ل َ كا َ ما َ َ]و adalah perkara yang diwakilkan, مللًرا َ ُ ّ َ َ ِإ yakni dalam rangka untuk ْ هأ ُ سللوْل ُ ه وََر ُ ضى الل َ ذا ق ن ْ َ ُ َ melakukan aktivitas apa akad ْ مللِ ُخَيللَرة ِ م ال ُ ن لُهلل َ ن ي َكللو ْ أ َ perwakilan itu dilaksanakan. هَ ص الّلللل ِ ن ي َْعللل ْ مللل َ َم و ْ هللل ِ ِمر ْ أ Apakah aktivitas itu sesuai dengan syariat Islam atau tidak. Bila مِبيًنا ُ ً ضل َل َ ل ّ ضَ ْ قد َ َه ف ُ َ سول ُ وََر sesuai, maka wakalah tersebut boleh dilakukan, sebaliknya bila Dan tidaklah patut bagi laki- tidak sesuai dengan syariat Islam laki yang mu'min dan tidak maka wakalah tersebut batil yang (pula) bagi perempuan yang karenanya tidak boleh dilakukan. mu'min, apabila Allah dan Berkaitan dengan fungsi Rasul-Nya telah menetapkan legislasi di atas perlu diingatkan suatu ketetapan, akan ada bahwa setiap muslim yang beriman bagi mereka pilihan (yang kepada Allah SWT, wajib taat lain) tentang urusan kepada syariat yang telah mereka. Dan barangsiapa ditetapkan oleh Allah dalam al- mendurhakai Allah dan Qur’an dan As Sunnah, baik dalam Rasul-Nya maka sungguhlah kehidupan pribadi, keluarga, dia telah sesat, sesat yang maupun dalam kehidupan nyata (TQS. Al Ahzab[33]: bermasyarakat dan bernegara. 36). Tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim dalam mengatur kehidupan Untuk perkara yang pribadinya, masyarakat, dan hukumnya belum ditetapkan negaranya kecuali dengan secara terang (sharaahah) dalam menggunakan syariat Allah SWT. al-Qur’an dan As Sunnah, seorang Firman Allah SWT: muslim (yang berkualifikasi mujtahid) dengan menggunakan ه ُ ْ ن ال ُ ْ حك ِ م إ ِل ّ لل ِ ِ ]إ segenap kemampuannya berijtihad Keputusan (hukum) itu guna mendapatkan keputusan hanyalah kepunyaan Allah. hukum atas perkara itu (QS. Yusuf [12]: 40) berdasarkan wahyu dan menggunakan metode yang benar. Firman Allah Swt lainnya: Tidak boleh ia menggunakan حت ّللى َ ن َ من ُللو ِ ْك ل َ ي ُؤ َ ]فَل َ وََرب ّل sumber lain selain wahyu Allah (al- ّ ُم ث م ْ ُجَر ب َي ْن َهَ ش َ ما َ ك ِفي َ مو ُ ّ حكَ ُي Qur’an dan As Sunnah) atau َ menggunakan metode yang tidak جللاً حَرَ م ْ ِ س له ِ ف ُ ْ دوا فِللي أن ُ ج ِ َل َي benar dalam menetapkan hukum. ماً سللِليْ َ موا ت ُ ّ سل َ ُ ت وَي َ َما ق َ ْ ضي ّ مِ Penggunaan sumber selain wahyu dalam penetapan hukum tidak Maka demi Tuhanmu, akan menghasilkan kesimpulan mereka (pada hakikatnya) hukum yang sesuai dengan syariat 3 Allah. Ini bertentangan dengan selain Allah. (QS. at- perintah Allah dan bertentangan Taubah [9]: 31) pula dengan keimanan seorang muslim kepada Allah SWT. Firman Oleh karena itu, menetapkan Allah SWT: hukum yang bukan bersumber dari ف ُ ص َ ِ قوُلوا ل ِ َ ما ت ُ َ ]وَل َ ت wahyu adalah perbuatan yang َ dilarang oleh syara’. Seorang ٌ َ حل ل َ َب ه َ ذا َ ِم ال ْك َذ ُ ُ سن َت ُكِ ْ أل muslim sejak awal wajib terikat ِ فت َُروا عََلى الل ه ْ َ م ل ِت ٌ حَرا َ ذا َ َوَه kepada syariat Allah, wajib بَ ِال ْك َذ mengambil hukum dari wahyu ِ ن عََلى الل ه َ فت َُرو ْ َن ي َ ذي ِ ّ ن ال ّ ِإ Allah semata, dan menolak undang-undang buatan manusia ن َ حو ُ ِ فل ْ ُب ل َي َ ِال ْك َذ yang bertentangan dengan hukum Dan janganlah kamu syariat Islam. Berdasarkan hal itu mengatakan terhadap apa kita paham secara pasti bahwa yang disebut-sebut oleh satu-satunya yang berhak lidahmu secara dusta ‘ini mengeluarkan undang-undang halal dan ini haram’, untuk hanyalah Allah Dzat Maha mengada-adakan Mengetahui lagi Maha Bijaksana. kebohongan terhadap Allah. Dan, setiap aktivitas pembuatan Sesungguhnya orang-orang perundang-undangan dari selain Al yang mengada-adakan Kitab dan As Sunnah merupakan kebohongan terhadap Allah aktivitas menyekutukan Allah tiadalah beruntung. (QS. Ta’ala. an-Nahl [16]: 116) Bila menetapkan hukum yang tidak bersumber dari wahyu Begitu pula pertanyaan Rasulullah Allah dilarang, maka meridlai saw kepada Adi bin Hatim: aktivitas seperti itu juga dilarang وا ْ م ُ حر ّ رامَ َو َ َالح ْ م ُ حّلوْا َلُه َ »َأَلْيسَ َأ oleh syara’. Kaedah syara’ «لَ َحلَ ال ْ م ُ ِعل َي ْه َ menyatakan: Bukankah mereka (para [م ٌ حَرا َ ْ ة ا َِلى ال َ ِ حَرام ُ َ سي ْل ِ َ]لا َل ْو pendeta dan rahib,pen) “Wasilah (perantaraan) yang telah menghalalkan yang pasti menghantarkan haram buat mereka dan kepada perbuatan haram mengharamkan yang halal adalah juga haram” atas mereka? «م ْ نََع:ال َ َ»ق Jadi, menetapkan hukum Adi bin Hatim menjawab: dari selain Allah, yakni selain Al ‘Ya’. Quran dan As Sunnah, adalah haram. Karenanya, kedaulatan Maka Rasul saw bersabda: dalam Islam adalah milik syara’ «م ْ ُم ِإّياه ْ ادُتُه َ عَب ِ ك َ ْ»فَِتل bukan milik rakyat sebagaimana yang terdapat dalam sistem Itulah ibadah mereka demokrasi sekuler Barat. (masyarakat ahlul kitab) Maka, terdapat perbedaan kepada mereka (para rahib yang sangat mendasar antara dan pendeta mereka) sistem politik Islam yang menyatakan bahwa kedaulatan di Hal itu dikatakan tatkala beliau tangan syariat Islam dengan membaca firman Allah SWT: م أ َْرَباب ًللا َ sistem politik lain, yakni sistem ْ ُم وَُرهْب َللان َه ْ خلذ ُْوا أ ْ ُحب َللاَره َ ّ ]ا ِت sekuler demokratis, yang ه ِ ن الل ِ ْن د ُو ْ م ِ menyatakan bahwa kedaulatan di Mereka menjadikan orang- tangan rakyat. Kaum muslim orang alimnya dan rahib- menerapkan syariat Islam pada rahib mereka sebagai tuhan sistem politik Islam dalam kedudukannya sebagai hukum 4 syara, dan sumbernya adalah Berdasarkan hal tersebut, wahyu dari Allah SWT. Halal dan aktivitas memilih penguasa dan haram, baik dan buruk, haq wakil rakyat untuk melaksanakan dan batil, serta terpuji dan hukum sekuler tidaklah dibolehkan. tercela dalam sistem Islam Karenanya, akad wakalah untuk berasal dari Allah saja. melakukan aktivitas-aktivitas Sementara, semua itu dalam tersebut juga tidak dibolehkan. sistem demokrasi berasal dari Sebab, ada rukun wakalah yang manusia. tidak sah menurut syariat Islam, Kenyataan menunjukkan yakni adanya perbuatan yang bahwa sesungguhnya manusia melanggar syariat berupa ijab manapun, muslim ataukah kafir, qabul untuk menerapkan sistem tidak mampu membedakan hakikat pemerintahan sekuler. Allah SWT kebaikan dan keburukan dalam menegaskan hal ini: berbagai urusan tadi, betapapun َ ما أ َن َْز ل ْ ُ حك َ ِم ب ْ َن ل ْ َم ي ْ م َ َ]و besar kemampuan dan ن َ ْ م ال َ كافُِرو َ ِ ه فَُأول َئ ُ ُك ه ُ ّ الل pengalamannya. Sebab, akalnya Barangsiapa yang tidak serba terbatas dan kurang, serta menghukumi dengan apa dipengaruhi oleh keinginan dan yang diturunkan Allah maka hawa nafsunya. Sungguh Allah mereka itulah orang-orang SWT telah menjelaskan hal kafir (Al Mâidah[5]: 44) tersebut dalam seruannya kepada kaum Mukmin: َ مللا أ َن ْلَز ل ْ حك ُل َ ِم ب ْ ن ل َل ْ َم ي ْ ُ مل َ َ]و و َ هلل ُ َل و ِ ْ م ال ُ قَتللا ُ ب عَل َي ْك ُل َ ]ك ُِتلل ّ َ ْ ن ت َك َْرهُل وا َ ْ سللى أ َ َم وَع ْ ُ ك ُْرهٌ ل َك ن َ مو ُ ِ م الظال ُ ُك ه َ ِ ه فَأولئ ُ ّ الل Barangsiapa yang tidak سلى َ َم وَع ْ كل ُ َ خْيلٌر ل َ َهلو ُ َشْيئا ً وَ menghukumi dengan apa م ُ َ َ َشْيئا وَهُو ً َ وا َ ْ شلّر لكلل ْ ّ حب ِ ُن ت ْ أ yang diturunkan Allah maka َ ن َ ْموُ َ م ل َ ت َعْل ُ َ ه ي َعْل ْ ُ م وَأن ْت ُ َوالل mereka itulah orang-orang Telah diwajibkan kepada zhalim (Al Mâidah[5]: 45) kalian berperang, padahal berperang itu adalah َ ما أ َن َْز ل َ ِم ب ْ ُ حك ْ َن ل ْ َم ي ْ م َ َ]و َ ْ م ال ُ َ ِ ه فَأول َئ sesuatu yang kalian benci. ن َ قوُ س ِ فا ُ ُك ه ُ ّ الل Boleh jadi kamu membenci Barangsiapa yang tidak sesuatu, padahal ia amat menghukumi dengan apa baik bagimu, dan boleh jadi yang diturunkan Allah maka (pula) kamu menyukai mereka itulah orang-orang sesuatu, padahal ia amat fasik (Al Mâidah[5]: 47) buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu Adapun fungsi pengawasan tidak mengetahui (TQS. Al berupa koreksi dan kritik Baqarah[2]:216). (muhasabah) terhadap pemerintah dan para penguasa diwajibkan Karenanya, menyerahkan secara syar’iy. Dalam syariat Islam urusan tersebut kepada ini disebut amar ma’ruf nahi pemerintah hukumnya haram munkar, yang wajib dilakukan oleh menurut Islam, khususnya kepada setiap muslim, apalagi oleh para pemerintahan sekuler yang tidak wakil rakyat. Oleh karena itu, menghukumi dengan apa yang pencalonan dalam rangka diturunkan Allah, untuk melaksanakan fungsi pengawasan menentukan kepala negara, termasuk perkara yang dibolehkan. menandatangani perjanjian dan Hanya saja pencalonan tersebut persetujuan, dan membuat terikat dengan syarat-syarat perundang-undangan dari luar Al syar’iy, bukan dibolehkan secara Kitab dan As Sunnah. 5 mutlak. Syarat-syarat tersebut serta sebaliknya menjauhi adalah: individu, kelompok, jamaah dan 1. Tidak menjadi calon partai partai politik yang justru sekuler dan tidak menempuh berjuang untuk mengokohkan cara haram seperti penipuan, sistem sekuler. Hal ini harus dia pemalsuan dan penyuapan, lakukan dengan sungguh- serta tidak bersekutu dengan sungguh. orang sekuler. 3. Secara sendiri-sendiri atau 2. Harus menyuarakan secara bersama melakukan kritik dan terbuka targetnya menegakkan koreksi terhadap para penguasa sistem Islam, mengubah sistem atas setiap aktivitas dan sekuler menjadi sistem Islam, kebijakan mereka yang serta mengumumkan bertentangan dengan Islam. perjuangannya untuk melawan 4. Tidak terpengaruh oleh dominasi asing dan propaganda orang-orang atau membebaskan negerinya dari kelompok tertentu yang pengaruh asing. Dengan kata menyatakan bahwa mengubah lain, calon wakil rakyat itu sistem sekuler dan mewujudkan mengumumkan bahwa dia sistem Islam mustahil menjadikan parlemen sebagai dilakukan. Tidak boleh ada rasa mimbar (sarana) untuk putus asa dan berhenti mendakwahkan Islam dan berjuang, sebab kaum muslimin mengoreksi penguasa. bisa melakukan perubahan bila 3. Dalam kampanye pemilu dia berusaha keras, sungguh- harus menyampaikan ide-ide sungguh, dan ikhlas karena dan program-program yang Allah dalam berjuang. bersumber dari syariat Islam. Sebab,Allah pasti akan menolong orang yang Sikap Muslim Menghadapi menolong (agama)-Nya. Pemilu Termasuk merealisasikan Berdasarkan penjelasan di atas, tegaknya Khilafah Islamiyah maka sikap yang harus ditunjukkan bagi kaum Muslim untuk oleh setiap muslim adalah: melanjutkan kembali kehidupan 1. Tidak memilih calon manapun Islam (isti’nâfu al-hayah al- yang tidak memenuhi syarat- Islâmiyah) melalui penerapan syarat tersebut, tidak syariat Islam di dalam negeri mendukung kampanyenya, dan dan mengemban risalah Islam tidak mengucapkan selamat ke seluruh dunia dibawah panji saat ia berhasil memenangkan Islam, dan dengan suara pemilihan. kepemimpinan seorang Khalifah 2. Berjuang secara serius untuk menyatukan umat Islam untuk penerapan syariat Islam dan kembali menjadi umat terbaik mengubah sistem sekuler ini yang dikeluarkan bagi manusia, menjadi sistem Islam dengan serta memenangkan dinul Islam menempuh thariqah dakwah di atas semua agama dan Rasulullah saw melalui ideologi sekalipun orang-orang pergulatan pemikiran (as- kafir benci. shirâul fikriy) dan perjuangan Allah SWT berfirman: politik (al-kifâh as-siyâsi). ن ِ ْمؤ َ مُنللو ُ ْ ح ال ُ فللَر ْ َ مئ ِذٍ ي َ ْ]وَي َو Perjuangannya itu diwujudkan ُشلاء َ َن ي dengan mendukung individu, ْ مل َ صلُر ُ ْ صلرِ الللهِ ي َن ْ َ ب ِن َ عللدْ َ و م ُ حيلل ِ زيُز الّر ْ ِ َوَهُوَ الع kelompok, jamaah, dan partai politik yang nyata dan ُعللد َهْ َه و ُ ف الللل ُ خِللل ْ ُ اللللهِ ل َ ي َ َ ول َك konsisten tegaknya berjuang Khilafah demi dan ن َ مللو ُ س ل َ ي َعْل ِ ن أك ْث ََر الّنا ّ ِ َ diterapkannya syariat Islam; 6 Dan di hari itu bergembiralah orang-orang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. ar-Ruum [30]: 4-6)