Professional Documents
Culture Documents
pendahuluan
Malnutrisi di Rumah Sakit lazim terjadi Malnutrisi dan konsekuensinya Skrining dan penilaian status gizi Metabolisme energi dan persyaratan nutrisi normal Respon metabolik terhadap kelaparan dan stress: Kebutuhan gizi
Sebuah masalah dalam perawatan Lebih dari 50% dari pasien di rumah sakit mengalami malnutrisi pada saat pertama sekali masuk Sebelum pelatihan penilaian gizi: Hanya 12,5% dari pasien malnutrisi diidentifikasi
Perubahan pada barrier intestinal Reduksi filtrasi gromerulus Perubahan fungsi jantung Perubahan pada farmakokinetik
Penurunan berat badan Lamanya proses penyembuhan luka Gangguan kekebalan tubuh Memperlama masa perawatan Menambah biaya perawatan Meningkatkan mortalitas
Mengidentifikasi karakteristik yang berhubungan dengan masalah gizi Mengidentifikasi pasien-pasien dengan gizi yang beresiko
Mengumpulkan dan mengevaluasi kondisi klinis, diet, body composit, dan data biokimia, beberapa diantaranya Klasifikasi pasien berdasarkan tingkat status gizi : Gizi baik atau malnutrisi
Tipe dan cakupan informasi Pelatihan dan keterampilan dalam pengumpulan data Waktu yang dibutuhkan Biaya
Pengamatan kenaikan atau penurunan berat badan sebesar > 10% dari berat badan normal dalam 6 bulan atau > 5% dari berat badan normal dalam 1 bulan Intake oral yang tidak adekuat
Nutritional Assessment
2. Dietary intake change relative to norm al No change ________ Change: duration ________ weeks ___ ____ m onths
Type: sub-optimal solid diet ________ full liquid diet ________ hypocaloric liquid diet _______ starvation ______ 3. Gastrointestinal sym ptom s (persisting more than 2 weeks) None Nausea ________ Vomiting Diarrhea ________ Anorexia _______
Subjective Global
Assessment (SGA)
4. Functional capacity No dysfunction ___________ Dysfunction: duration _______ week s _______ m onths am bulatory _________ bedridden _________
5. Disease and its relationship to nutritional requirements Prim ary diagnosis: ____________________________ Metabolic demand / Stress: none _ _______ low ________ m oderate ________ high ________
Berat dan tinggi badan BMI = berat / tinggi2 Trisep atau ketebalan lipatan kulit subkutis Lingkar tengah otot lengan dan lingkar tengah area otot
Pada tingkat resiko: Serum albumin Total lymphocyte count cell/mm3 Serum transferrin Serum pre-albumin Total iron-binding capacity Serum cholesterol
<140 mg/dL < 17 mg/dL < 250 mcg/dL < 150 mg/dL
Heymsfield SB, et al. In: Modern Nutrition in Health and Disease. Philadelphia, PA: Lea & Febiger;1994:812-841.
Malnutrisi
Mixed
Albumin
Limfosit
Fungsi Imun
Keadaan puasa:
Pada stress:
Malnutrisi
Obesitas
Pada kondisi obesitas, pengeluaran energi harus dihitung berdasarkan berat badan ideal.
Menghitung Pengeluaran Energi Basal Variabel gender, berat (kg), tinggi (cm), umur (years)
Pria: 66.47 + (13.75 x berat) + (5 x tinggi) (6.76 x umur) Wanita: 655.1 + (9.56 x berat) + (1.85 x tinggi) (4.67 x umur)
Harris-Benedict Equation
Penghitungan kalori
Rule of Thumb
Karbohidrat
Menyediakan 50% sampai 60% dari total Diperlukan untuk mempertahankan anabolisme protein Menghasilkan 4 kkal/g melalui mulut atau enteral dan 3.4 kkal/g intravena
Lemak Rekomendasi
Sumber energi dan asam lemak esensial Linoleic acid: 2 sampai 7 g/hari Menghasilkan 20% sampai 30% dari total kalori 1 g/kg/hari Pada mamajemen penyakit khusus 45+% dari kalori total mungkin memiliki manfaat
Vitamin
Vitamin larut dalam Lemak Vitamin A Vitamin E Vitamin D Vitamin K Vitamin Larut dalam Air Folic Acid Thiamin Pantothenic Acid Vitamin B6 Biotin Vitamin B12 Niacin Vitamin C Riboflavin
Mineral
Sodium Potassium Chloride Calcium Phosphorus Magnesium
Zinc Copper Chromium Manganese Selenium Iodine Iron
KATABOLIK
25%
Protein lemak
30%
lemak
Protein
CHO
60%
CHO
45%
Respon Stres
Bedah Hypoxemia Pneumonia Infeksi Berat sepsis Trauma Luka Bakar Nyeri
B. Transmitters
Hypothalamus
Kidney islets
Renin, angiotens
Pancr
Epinephrn
norepinephr Cortison, aldostr, G.H
ADH
Aldostrn
Glukagon
Insulin
Ebb phase
Resusitasi
Kondisi katabolisme / hiperkatabolisme
Respons akut
Respons Maladaptif
Flow phase
Recovery (anabolic phase)
Adaptive response
Flow Phase
Time
Substrat nutrisi
Kebutuhan energi, cairan dan elektrolit
Jumlah
25 30 (kritis) 30 50 25 30 (kritis) 30 50 1,2 1,5 1 -2 1 3:1 - 1;1
Air cc/kgBB/hari Energi Kcal/kgBB/hari As.Amino/prot Gr/kgBB/hari Na meq/kgBB/hari K meq/kgBB/hari Glukosa : lemak
ADA: Manual Of Clinical Dietetics. 5th ed. Chicago: American Dietetic Association; 1996 Long CL, et al. JPEN 1979;3:452-456
Total starvation
10
20 Hari
30
40
Long CL. Contemp Surg 16:29-42
konsumsi O2
Menyediakan 20%-35% dari total kalori Rekomendasi maksimum untuk infus lipid intravena : 1.0 -1.5 g/kg/hari Monitor kadar trigliserida untuk memastikan lipid clearance yang adekuat
Barton RG. Nutr Clin Pract 1994;9:127-139 ASPEN Board of Directors. JPEN 2002;26 Suppl 1:22SA
Setidaknya 100 g/hari diperlukan untuk mencegah ketosis Intake Karbohidrat selama stress harus antara 30%-40% dari total kalori Intake Glucose tidak melebihi 5 mg/kg/min
Barton RG. Nutr Clin Pract 1994;9:127-139 ASPEN Board of Directors. JPEN 2002; 26 Suppl 1:22SA
Kebutuhan berkisar antara 1.2-2.0 g/kg/hari selama stress Meliputi 20%-30% dari total kalori selama stress
Barton RG. Nutr Clin Pract 1994;9:127-139 ASPEN Board of Directors. JPEN 2002;26 Suppl 1:22SA
Level Stress Kalori:Rasio Nitrogen Persen Potein / Total Kalori Protein / kg Berat Badan
Stress Berat
< 100:1 > 20% protein
1.5-2.0 g/kg/hari
Kesimpulan
Malnutrisi Extensive prevalensi & berhubungan ke:
Meningkatkan resiko komplikasi Menambah masa rawatan Tingginya angka perawatan Meningkatkan angka kematian
Skrining dan penilaian status gizi Nutrisi dibutuhkan untuk menyokong kehidupan
Dijelaskan tehnik untuk minilai status gizi dan penjelasan dari Subjective Global Assessment Ketersediaan nutrisi tergantung pada ketersediaan (puasa) dan inflammatory response (stress) Penggunaan energi sangat berbeda tergantung pada kondisi klinis pasienn Respon metabolik terhadap kelaparan merupakan mekanisme adaptifm Kebutuhan nutrisi meningkat selama respon stress
Indikasi:
Pasien yang tidak mendapat intake nutrisi berupa makanan per oral > 5 hari dan PEM; <50% dalam 5-10 hari Saluran cerna bawah berfungsi, tetapi saluran cerna atas tidak berfungsi Contoh: intake oral yang tidak adekuat/ disfagia, esophageal cancer, maldigestion, malabsorption
Kontraindikasi: GIT tidak berfungsi Obstruksi usus (fisik atau ileus paralitik) bowel rest (kontroversi)
Monitoring
Penggunaan pompa mengurangi komplikasi Gastric residuals (naso/orogastric/PEG) Berat Badan(Mingguan), Tinggi jika sedang dalam masa pertumbuhan Fungsi usus (suara /gejala /distensi abdomen) Balance cairan Initial, follow-up (72 jam) dan mencatat kurva mingguan Biokimia
Biokimia
Biokimia Darah BUN, glukosa albumin (25-30 moderat, <25 g/L kekurangan protein berat) electrolit(Na, K, Cl, CO2, Mg, Ca, P) Biokimia Urin: Glukosa urin, BJ Urin Pemeriksaan darah tambahan: Tes fungsi hati and kreatinin
Komplikasi
Mekanik Nutritional/ Metabolik
Apakah pasien memiliki kebutuhan kalori tinggi Apakah pasien mendapatkan manfaat dari formula yang mengandung serat terhadap manajemen usus? Jika GIT tidak sepenuhnya berfungsi, apakah elemen diet merupakan pilihan yang tepat?
NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi parenteral terdiri dari: Kebutuhan cairan Kebutuhan energi Vitamin Element pendukung Zat tambahan Heparin, H2 blocker, dll.
Substrate
Inisiasi
peningkatan
Goal
Keterangan
Dextrose
10%
2-5%/hari
25%
Peningkatan sebagai toleransi.. Pertimbangkan insulin bila hiperglikemi Maintain kalori: nitrogen ratio 200:1 Hanya gunakan 20%
1 g/kg/hari
1 g/kg/hari