You are on page 1of 15

 Agam A Sukmana

 Febrianto Cahyadi
 Sandy Utama
 Trifani Ezmira
 Nur Maulidyana L
 Thania Febriani
 Rika Meitri S
 Suci Putri
 Alextroni
 Rean
Drainase merupakan suatu sistem
untuk menyalurkan air hujan. Sistem
ini mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menciptakan lingkungan
yang sehat, apalagi di daerah yang
berpenduduk padat seperti di
perkotaan.
 Ruang lingkup dari tugas ini adalah
sebagai berikut:
› Analisis curah hujan.
› Perhitungan dimensi sistem drainase:
 
 Secara umum, sistem drainase dapat
didefinisikan sebagai serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi dan/atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal.
 Data dari dinas PU Kota Palembang,
pada 2004 terdapat 57 titik genangan
air di ruas jalan utama dan jalan akses.
Namun, pada 2007 telah berkurang
menjadi 31 titik saja.
 Semua sistem drainase di Palembang juga
bermuara di sungai besar. Pemkot Palembang
membuat satu drainase primer yang
menampung air buangan dari seluruh kota
sebelum bermuara ke sungai. Secara
bersamaan, dibangun kolam retensi. Kolam
itu berfungsi sebagai resapan air,
menggantikan fungsi rawa yang semakin
berkurang seiring dengan giatnya
pembangunan kota.
 Banjir merupakan kata yang sangat
populer di Indonesia, khususnya pada
musim hujan, mengingat hampir semua
kota di Indonesia mengalami bencana
banjir. Peristiwa ini hampir setiap tahun
berulang, namun permasalahan ini
sampai saat ini belum terselesaikan,
bahkan cenderung makin meningkat,
baik frekuensinya, luasannya,
kedalamannya, maupun durasinya
 Seperti halnya di kota Palembang. Banjir di
daerah Jalan Balap Sepeda ( depan TVRI )
merupakan masalah rutin yang terjadi di
kota ini. Hampir di setiap sisi kota
Palembang terjadi banjir ketika musim
penghujan ataupun setelah hujan reda.
Akibatnya banyak jalan yang tergenang air
hujan dan mengakibatkan kemacetan.
 Salah satunya di daerah Jalan Balap
Sepeda, yaitu di depan Kantor TVRI.
Sehingga arus lalu lintas terganggu dan
menyebabkan kemacetan
 Untuk permasalahan di daerah Jalan Balap Sepeda,
penyebab yang sangat mendasar adalah:
 Dimensi saluran drainase yang kecil, sehingga tidak
dapat menampung debit aliran hujan.
 Elevasi bibir saluran pembuangan lebih tinggi dari
permukaan jalan, sehingga menyebabkan air hujan
tidak dapat mengalir ke saluran drainase dan
menggenang di jalan.
 Saluran pembuangan air tersumbat karena dipenuhi
sampah.
 Perencanaan geometrik jalan raya tidak baik.
 Untuk mengatasi berbagai permasalahan di
atas dapat dilakukan beberapa hal berikut
ini:
 Dimensi saluran drainase diperbesar.
 Meninggikan permukaan jalan atau
merendahkan saluran air.
 Kesadaran masyarakat untuk tidak
membuang sampah sembarangan, apalagi
ke dalam selokan.
 
 Semua kebijakan publik harus melibatkan masyarakat,
baik itu berupa pembangunan fisik maupun non fisik.
Sejak awal munculnya ide pembangunan infrastruktur
sampai dengan pengoperasiannya. Sehingga
masyarakat ikut serta dalam menjaga infrastruktur
tersebut.

 Koordinasi dan sinkronisasi antar komponen


infrastruktur yang lain harus terlaksana serta
melibatkan instansi pengendali tata ruang. Contohnya
Koordinasi dan sinkronisasi antara pelaksana jalan
raya dengan PLN maupun PDAM. Sehingga tercipta
keselarasan dalam pembangunan seluruh infrastruktur.

You might also like