You are on page 1of 24

Rina Rahmawati Samsul Hidayat Siti Badriah Siti Komariyah Sofiyatullaeliyah

Pertumbuhan: proses pertambahan volume yang

tidak dapat berbalik (irreversible), akibat dari: Pertambahan jumlah sel akibat pembelahan Mitosis Pertambahan ukuran sel (volume,tinggi dan panjang) Bersifat kualitatif. Perkembangan: Proses terspesialisasinya sel-sel menuju struktur dan fungsi tertentu. Proses ini tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbeda dengan hewan. Pada hewan, pertumbuhan dan perkembangan terjadi di seluruh bagian tubuh, sedangkan pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan hanya pada bagian tertentu saja.

Pertumbuhan Proses pertambahan ukuran (volume, massa, jumlah) sel Bersifat kuantitatif Irreversible

Perkembangan Proses menuju kedewasaan makhluk hidup Kualitatif Reversible

Perkecambahan

Periode pertumbuhan tiap jenis tumbuhan berbeda, namun semua diawali dari proses yang sama, yaitu perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan. Embrio yang terdapat di dalam biji mempunyai beberapa bagian, anatara lain embrio akar (radikula), embrio daun (plumula), embrio pucuk (epikotil) dan embrio batang (hipokotil). Proses perkecambahan diawali ketika biji menyerap air (imbibisi)

Ada dua tipe perkecambahan, yaitu : a) Epigeal : jika ditandai plumula muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Biasanya ditemukan pada tanaman dikotil. b) Hipogeal : jika ditandai plumula dan kotiledon muncul di permukaan tanah. Biasanya ditemukan pada tanaman monokotil

Pertumbuhan

pada tumbuhan terjadi akibat kegiatan sel-sel pada jaringan meristem yang selalu membelah secara mitosis. Jaringan meristem terletak di ujung akar, ujung batang dan kambium.

Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang menyebabkan memanjangnya ujung akar dan ujung batang Pertumbuhan Sekunder Pertambahan besar diameter batang akibat kegiatan pembelahan jaringan kambium (titik tumbuh sekunder). Hanya terjadi pada tumbuhan dikotil

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan 1. Internal 2. eksternal

1. Faktor Internal

a.

b. c.

d.

Faktor Genetik gen merupakan substansi kimia yang yang berfungsi menentukan sifat keturunan. Faktor Hormon Auksin Banyak terdapat pada ujung koleoptil (sel yang sedang aktif membelah) Mendorong pemanjangan batang/pucuk Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang Memacu dominasi tunas apikal (tunas diujung batang)

Giberelin a. Memacu pertumbuhan batang b. Merangsang perkecambahan biji dan tunas c. Merangsang pembentukan bunga d. Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi) Sitokinin a. Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ b. Menunda penuaan c. Memacu perkembangan kuncup samping d. Memacu perbesaran sel pada kotiledon dikotil.

Asam Absisat (ABA) a. Menghambat pertumbuhan (Dormancy) b. Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah Gas Etilene a. Mempercepat pematangan buah, merangsang b. pembungaan, merangsang penuaan dan pengguguran daun c. menghambat pemanjangan batang. Kalin Merangsang pertumbuhan bagian-bagian tanaman - Rhizokalin = akar - Filokalin = daun - Kaulokalin = batang - Anthokalin = bunga

2. Faktor Enternal
Zat hara (Nutrisi) Berupa makroelemen maupun mikroelemen yang diserap oleh akar maun bagian tubuh yang lain berupa gas, air dan zat yg terlarut bersama air. Air Diperlukan dalam Fotosintesis, reaksi kimia, menjaga kelembaban, dan membantu perkecambahan biji. Cahaya Membantu proses fotosintesis namun cahaya yg berlebihan justru menghambat kerja hormon auksin (pertumbuhan) Suhu Suhu optimum untuk tumbuhan umumnya 22o C 37o C Tumbuhan tidak tumbuh pada suhu dibawah 0o C dan diatas 40 C

Kelembaban Pada kondisi kelembaban yang tinggi, umumnya pertumbuhan tanaman lebih cepat namun kelembaban yang rendah diperlukan oleh beberapa tanaman untuk pertumbuhan generatip, sehingga berbunga pada musim kemarau.

Pertumbuhan

dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk embrio

Pertumbuhan pada hewan dibagi menjadi 2 fase, yaitu :

1. Fase Embrionik

Adalah fase pertumbuhan zigot hingga terbentuknya embrio. Fase ini meliputi beberapa tahapan. a. Fase Pembelahan (Cleavage) dan Blastulasi, Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei disebut Morula Morula mempunyai 2 kutub, yaitu : * kutub hewan (animal pole) * kutub tumbuhan (vegetal pole) Blastulasi sel-sel morula membelah dan "arbei" morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut Blastula.

b. Gastrulasi, Adalah proses perubahan blastula menjadi gastrula. Pada fase ini : blastocoel mengempis atau bahkan menghilang terbentuk lubang blastopole akan berkembang menjadi anus terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) akan berkembang menjadi saluran pencernaan terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm

Berdasarkan jumlah lapisan embrional, hewan dikelompokkan menjadi: Hewan diploblastik : memiliki 2 lapisan embrional, ektoderm dan endoderm Hewan triploblastik : memiliki ketiga lapisan embrional * triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh * triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu * triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil pelipatan mesoderm

c. Morfogenesis Proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme. d. Diferensiasi dan Spesialisasi Jaringan Diferensiasi: jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ. Spesialisasi: setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing. e. Imbas Embrionik Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain

2. Fase Pasca Embrionik


Secara umum meliputi metamorfosis dan regenerasi. Metamorfosis adalah perubahan bentuk secara bertingkat dari masa muda hewan dewasa. a. Serangga Metamorfosis tak sempurna : telur limfa - imago. Metamorfosis sempurna : telur - larva - pupa - imago. b. Katak Zigot - berudu - katak muda - katak dewasa. Regenerasi adalah kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati. - hewan tingkat tinggi: terbatas pada jaringan - hewan tingkat rendah: dapat sampai pada tingkat organ

Gen menentukan sifat keturunan Hormon untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, keseimbangan, respon dan tingkah laku. Makanan zat makanan yang dibutuhkan yaitu: karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Air senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses kimia dalam pembentukan energi. Cahaya Matahari untuk mengubah provitamin D menjadi vitamin D (untuk pembentukan tulang).

You might also like