You are on page 1of 15

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA PAKET C By, Ida Nuraeni, S.Pd, M.

Pd
A. PENGANTAR

Makalah ini saya sajikan kepada Anda, peserta orientasi pengembangan strategi dan metode pembelajaran demokratis bidang studi Bahasa Indonesia sebagai bagian dari keseluruhan rangkaian materi yang harus Anda kuasai untuk menjadi seorang tutor yang profesional. Keprofesionalan seseorang ditunjukkan dengan beberapa kompetensi. Satu di antaranya adalah kompetensi proses belajar mengajar. Penilaian proses dan hasil belajar merupakan aspek yang sangat penting dalam rangka menentukan keberhasilan (ketidakberhasilan) suatu pembelajaran. Akan tetapi, mengingat keterbatasan waktu, saya hanya akan menyajikan bagian penting dalam sebuah penilaian pembelajaran. Materi tersebut saya kemas menjadi 5 bagian. Bagian pertama membahas tentang konsep dasar penilaian. Bagian kedua, mengulas tentang teknik-teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Selanjutnya kajian tentang pengembangan instrumen penilaian akan saya sajikan pada bagian ketiga. Sementara itu, pada bagian keempat akan dibicarakan tentang pengolahan dan penafsiran hasil penilaian. Pada bagian kelima, topik yang dibahas adalah pemanfaatan penilaian bahasa Indonesia.
B. URAIAN

Pada bagian ini, saya uraikan satu persatu materi yang sudah dikemas menjadi 5 bagian penting.. I. Konsep Dasar Penilaian Pembicaraan mengenai konsep dasar penilaian meliputi pengertian penilaian, tujuan, manfaat, proses, dan prinsip-prinsip penilaian. a. Pengertian Penilaian Dalam dunia pendidikan dikenal dua istilah yaitu penilaian dan evaluasi. Pada pelaksanaannya keduanya merunut pada proses yang sama. Evaluasi berasal dari kata evaluation (English), dari akar kata value atau nilai. Dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata penilaian, yaitu proses memberikan nilai. Selanjutnya, beberapa istilah yang sering muncul bersamaan dengan penilaian adalah pengukuran, asesmen, dan tes. Ketiga istilah tersebut ada dalam proses penilaian. Pengukuran adalah suatu jenis penilaian dalam bentuk pemberian angka atau skala kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, benda, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. Di dalam penilaian pendidikan, seperti penilaian kemampuan berbahasa dan bersastra, kita hanya akan mengukur karakteristik tertentu dari siswa, bukan siswanya sendiri. Artinya, seorang guru bahasa Indonesia dapat mengukur penguasaan siswa terhadap kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang telah

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 1

dilatih. Wujud dari hasil pengukuran adalah data-data berbentuk angka, baik dengan skala 10 maupun skala 100. Sementara itu, tes adalah alat yang dipergunakan dalam pengukuran berisi sejumlah tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Sesungguhnya, selain tes, alat pengukuran bisa berupa nontes. Baik tes maupun nontes, keduanya dipergunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam berbahasa dan bersastra. Penjelasan yang lengkap mengenai kedua alat pengukuran ini akan dibicarakan pada bagian teknik-teknik penilaian bahasa dan sastra. b. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentu amatlah banyak. Namun, guru cukup mengetahui dan memahami tujuan penilaian seperti berikut ini. 1. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. 2. Untuk memberikan gambaran yang objektif tentang kemampuan berbahasa Indonesia siswa. 3. Untuk mengetahui kemampuan siswa di dalam SK-KD tertentu. 4. Untuk menentukan kelalyakan siswa dalam berbahasa Indonesia. 5. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. 6. Untuk memberikan motivasi belajar bagi siswa dan guru. c. Manfaat Penilaian Penilaian merupakan kegiatan memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga hasil dari penilaian tersebut memberi informasi yang bermakna dan mempunyai manfaat. Secara ringkas manfaat penilaian adalah : 1. untuk mengetahui taraf kesiapan siswa dalam menempuh suatu pendidikan tertentu; 2. untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang dicapai melalui proses pembelajaran yang telah dilaksanakan; 3. untuk mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang diajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan pelajaran yang baru atau harus mengulang kembali bahan yang sebelumnya; 4. untuk mendapatkan bahan-bahan informasi untuk menentukan apakah seorang anak dapat dinaikan ke kelas yang lebih tinggi ataukah harus mengulang di kelas semula; 5. untuk membandingkan apakah materi yang dicapai oleh anak-anak sudah sesuai dengan kepasitasnya atau belum; 6. untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk bermasyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi; 7. untuk mengadakan tes seleksi; 8. untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang digunakan dalam lapangan pendidikan (Ramelan, 2003: 41). Secara umum manfaat penilaian dapat memberikan keuntungan bagi siswa, guru dan kepala sekolah, orang tua, masyarakat, dan bagi peningkatan pembelajaran pada suatu mata pelajaran.

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 2

d. Proses Penilaian

Penilaian merupakan sebuah proses. Dalam sebuah penilaian pembelajaran harus dilakukan beberapa tahap menuju penilaian. Tahapan dalam sebuah penilaian meliputi tahapan berikut ini. 1. Perencanaan, yang berisi kegiatan-kegiatan perumusan tujuan penilaian, penetapan aspek-aspek yang akan dinilai, penentuan metode penilaian yang akan dipergunakan, penyusunan alat penilaian, penentuan kriteria yang dipergunakan, dan penentuan frekuensi pelaksanaan penilaian. 2. Pengumpulan data yang berupa kegiatan-kegiatan pelaksanaan penilaian, pemeriksaan hasil penilaian atau lembar tugas, dan pemberian skor. 3. Pengolahan data hasil penilaian yang mungkin dilakukan dengan teknik statistik atau nonstatistik, tergantung jenis data yang diperoleh kualitatif atau kuantitatif. 4. Penafsiran terhadap hasil kegiatan pengolahan data dengan mendasarkan diri pada norma tertentu. 5. Penggunaan hasil penilaian yang telah selesai diolah dan ditafsirkan sesuai dengan tujuan penilaian. e. Prinsip Penilaian Prinsip penilaian mengacu pada standar penilaian pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berikut ini beberapa prinsip penilaian yang dikembangkan oleh BSNP (Depdiknas, 2007). 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang bercerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar-dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap denga mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
II. Teknik-teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 3

Secara umum teknik penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Berikut ini adalah gambar tentang beberapa teknik dalam penilaian pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 4

Teknik menilai proses dan hasil belajar pembelajaran bahasa Indonesia, salah satu tugas professional guru adalah menilai efektivitas program pembelajaran. Yang dimaksud dengan efektivitas program pembelajaran adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang direncanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Tolok ukur pencapaian target program pembelajaran bahasa Indonesia
Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 5

adalah tujuan yang sudah dirumuskan di dalam tahap perencanaan. Sasarannya adalah siswa, kurikulum, guru, pendekatan dan strategi, sarana, lingkungan manusia, dan lingkungan bukan manusia (Suryaman, 2012:165).
III. Pengembangan Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian yang akan dipergunakan harus dikembangkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengembangkan instrumen penilaian akan disajikan dalam uraian berikut ini. a. Kompetensi yang Dinilai Hal pertama yang harus dilakukan dalam pengembangan instrumen penilaian adalah pengalaman atau kemampuan yang akan dinilai. Secara umum kompetensi tersebut telah ada dalam SK-KD. Akan tetapi, untuk lebih memudahkan guru dalam merumuskan KD, dipergunakan 3 ranah taksonomi Bloom, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Berikut adalah kata-kata operasional yang dapat dipilih dalam merumuskan kompetensi yang akan dinilai. Tabel Ranah Kognitif Ranah Aspek Kata-kata Operasional Kognitif Ingatan mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi, menamakan, mendaftar, menjodohkan, menyebutkan, memilih, dan menyatakan Mengubah, mempertahankan, membedakan, menafsirkan, menjelaskan, menerangkan, memperluas, menggeneralisasi, memmneri contoh, menyimpulkan, membuat parafrse, meramalkan, menulis kembali, dan meringkas Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan,

Pemahaman

Penerapan

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 6

memanipulasi, memodifikasi, mengoperasikan, meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, menunjukkan, memilih, memisahkan, membagi Analisis Memerinci, mendiagramkan, membedakan, mengidentifikasi, mengilustrasi, menyimpulkan, menghubungkan menunjukkan, memilih, memisah, membagi Mengkategorisasikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, merencanakan, menulis kembali, meringkas, dan menceritakan Menilai, membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan, mengritik, mendeskripsikan, membedakan, menjelaskan, membenarkan, memutuskan, menafsirkan, menghubungkan, meringkas, dan menyokong Menanyakan, memilih, mendeskripsikan, mengikuti, memberikan,

Sintesis

Evaluasi

Afektif

Penerimaan

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 7

mengidentifikasi, menempatkan, menjawab, memilih, dan menggunakan Penanggapan Menjawab, membantu, menyesuaikan diri, mendiskusikan, menghormati, menampilkan, melakukan, membaca, melaporkan, menanggapi, memilih, menceritakan, menulis, Melengkapi, mendemonstrasikan, mendeskripsikan, membedakan, menjelaskan, mengikuti, membentuk, mengundang, memutuskan, mengusulkan, membaca, melaporkan, memilih, mempelajari, mengambil bagian, mengerjakan Mengikuti, menyusun, menggabungkan, membandingkan, melengkapi, mempertahankan, menjelaskan, menggeneralisasikan, mengidentifikasi, mengintegrasikan, memodifikasi, mengorganisasikan, menyiapkan, menghubungkan, mensintesis Melakukan, membedakan, memperlihatkan,

Penilaian

Pengorganisas ian nilai-nilai

Karakkterisasi nilai yang

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 8

kompleks

mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasi, mempertunjukkan, mengusulkan, mengualifikasikan, menanyakan, merevisi, melayani, memecahkan, menggunakan, memverifikasi

Psikomotor

Gerak reflex Gerak dasar Kemampuan persepsual Kemampuan fisik Gerak dengan keterampilan Komunikasi yang berkelanjutan

Pada ranah ketiga, yaitu psikomotorik menekankan pada segi gerakangerakan fisik dan alat-alat ucap. Misalnya, tulis-menulis, memerankan, membawakan acara, membacakan berita, berdeklamasi, melafalkan, dan lain-lain. b. Penentuan Tujuan Penilaian Penentuan tujuan penilaian merupakan langkah awal dalam rangkaian kegiatan penilaian secara keseluruhan, seperti untuk penilaian harian, tengah semester, akhir semester, kenaiakn kelas, atau penilaian akhir dari satuan pendidikan. Rumusan tujuan diambil dari indokator-indikator pencapaian, sedangkan panduan kata operasionalnya dapat dimbil dari Bloom. c. Penyusunan Kisi-kisi Kisi-kisi merupakan bagian yanmgn tak terpisahkan dari kegiatan perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan kisi-kisi dapat menyatu dengan silabus atau RPP. Berikut ini adalah contohnya. 1. Kisi-kisi penilaian menyatu dengan silabus Silabus Pembelajaran Sekolah :
Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 9

Mata Pelajaran : Kelas/Semester : .. Standar Kompetensi : K M Kegia Ind P D a tan oka e t Pemb tor n e elajar Pen i r an cap l i aia a n i a n

A l o k a s i W a k t u

S u m b e r d a n M e d i a B e l a j a r

T e k n i k

B e n t u k

2. Kisi-kisi penilaian menyatu dengan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah :

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 10

Mata Pelajaran : Kelas/Semester : .. Alokasi Waktu : A. SK : B. KD : C. Materi Pembelajaran : D. Model/Metode Pembelajaran : E. Skenario Pembelajaran : F. Sumber Belajar : G. Penilaian Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Pencapaian

d. Perumusan Indikator Pencapaian

Indicator-indikator pencapaian diterjemahkan oleh guru berdasarkan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini. 1. Rumusan indicator menggunakan kata kerja operasional. 2. Setiap KD dapat diturunkan menjadi beberapa indikator. 3. Indicator yang dikembangkan haruslah memberikan makna bagi kehidupan siswa sehari-hari. 4. Setiap indikator dapat dibuat menjadi lebih dari satu butir soal. e. Penyusunan Instrumen Instrumen penilaian dapat berupa tes dan nontes, seperti yang telah disajikan dalam gambar pada bagian sebelumnya. 1. Penyusunan tes tertulis Dalam menyusun tes tertulis, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, meliputi: a. memperhatikan persyaratan penyusunan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi, maupun bahasa; b. mengacu pada indikator pencapaian; c. memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator, misalnya bentuk isian, uraian, pilihan ganda atau lainnya; serta d. membuat kunci jawaban dan/atau pedoman penskoran. 2. Penyusunan pedoman observasi Dalam menyusun pedoman obserasi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah: a. mengacu pada indikator pencapaian; b. mengidentifikasi perilaku atau langkah kegiatan yang diobservasi; c. menentukan model skala yang dipakai, yakni skala penilaian (rating scale) atau daftar cek (check list); serta d. membuat rubrik/pedoman penskoran. Berikut ini adalah contoh tabel instrument penilaian dengan observasi untuk KD menceritakan pengalaman.
Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 11

N o B ut ir

Aspek yang Diobservasi

S k o r

5 1 2 Tema Pengalaman Teknik pengungkapan (objektif atau subjektif) Volume suara Gerak tubuh Ekspresi wajah

3 4 5

3. Penyusunan penugasan (tugas rumah/proyek)

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam penilaian protek, yaitu kemampuan pengelolaan, relevansi, dan keaslian. Langkah-langkah penyusunan penilaian proyek adalah sebagai berikut. a. Mengacu pada indikator pencapaian. b. Mengacu pada jenis tugas yang dikerjakan. c. Membuat rubrik/pedoman penskoran. Berikut ini disajikan contoh tabel penilaian dengan penugasan untuk KD menulis laporan hasil pengamatan N Aspek yang Dinilai Sk o or

Persiapan Rumusan masalah (tepat=3; kurang tepat=2; tidak tepat=1)

3 1-3

Pelaksanaan a. Pengumpulan informasi (tepat=3; kurang tepat=2; tidak tepat=1) b. Keakuratan data/informasi (akurat=3; kurang akurat=2; tidak akurat=1) c. Kelengkapan data (lengkap=3; kurang lengkap=2; tidak lengkap=1)

14 1-3 1-3 1-3

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 12

d. Analisis data (baik=3; cukup=2; kurang=1) e. Kesimpulan (tepat=2; kurang tepat=1)

1-3 1-2 9 1-2 1-2 1-3 1-2

3
a. b. c. d.

Pelaporan hasil Sistematika laporan (baik=2; tidak baik=1) Penggunaan bahasa komunikatif=2; kurang komunikatif=1) Penulisan ejaan (tepat=3; kurang tepat=2; tidak tepat=1) Tampilan (menarik=2; kurang menarik=1)

Telaah Instrumen Suatu instrumen penilaian harus ditelaah untuk menentukan kevalidan dan kereliabelannya. Instrumen penilaian dikatakan valid jika mampu menjawab pertanyaan apakah suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur. Sementara itu, suatu instrumen dikatakan reliabel jika mampu menjawab pertanyaan apakah alat tersebut dapat diandalkan dan berguna. g. Pelaksanaan Penilaian Guru Bahasa Indonesia dapat menilai aspek afektif seperti kecerdasan emosional dan sosial, khususnya terkait dengan penggunaan bahasa dan apresiasi sastra. Penilaian dilakukan melalui pengamatan terhadap perilaku siswa seperti kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, sopan santun, dan hubungan sosial.
f. IV. Pengolahan dan Penafsiran Hasil Penilaian a. Pengolahan Hasi Penilaian

Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus diolah terlebih dahulu sebelum diputuskan. Pengolahan ini dilakukan melalui penskoran dan konversi skor. Contoh; Guru bahasa Indonesia melakukan penilaian tes objektif yang terdiri atas 70 butir soal dengan rincian 30 butir soal benar-salah, soal menjodohkan 15 butir, dan soal pilihan ganda 25 butir. Jika siswa dapat menjawab dengan benar soal benar-salah 25 butir, menjodohkan sebanyak 10 butir, dan pilihan ganda sebanyak 25 butir siswa tersebut mendapat skor 60. Cara sederhana untk mengonversinya adalah dengan menggunakan criteria skor maksimum 100 dengan rumus:

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 13

Jadi, siswa yang memperoleh skor 60 setelah dikonversi akan mendapat nilai sebesar:

b. Penafsiran Hasil Penelitian Ada dua cara menafsirkan hasil penilaian berdasarkan skor hasil pengolahan, yakni penilaian dengan acuan patokan dan penilaian dengan acuan norma. Jika acuan patokan yang di gunakan, nilai Bahasa Indonesia siswa sebesar 86 didasarkan atas kriteria yang dibuat sebelumnya. Misalnya, sebesar 75%. Artinya, siswa tersebut lulus. Jika acuan norma yang digunakan, nilai bahasa Indonesia siswa sebesar 86 dihitung berdasarkan nilai rata-rata kelas dan simpangan baku. Rumus yang digunakan adalah: (X+0,25 SD), X= nilai rata-rata kelas dan SD=simpangan baku. Misalnya, dengan soal 70 butir, jumlah skor maksimal adalah 70. Setelah dikonfersi, misalnya ada siswa yang mendapat nilai 86, dan seterusnya. Nilai-nilai siswa tersebut dicari rata-ratanya, misalnya X=60 dengan SD=8 nilai yang dinyatakan lulus adalah 60+0,25 (8)=62. Nilai diatas atau sama dengan 62 lulus, sedangkan dibawah 62 gagal.
V.

Pemanfaaatan Penilaian Bahasa Indonesia Penilaian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu pembelajaran. Artinya, penilaian harus selalu dilakukan oleh guru sebagai bagian dari profesi nya. Tanpa penilaian, pembelajaran tidak pernah tuntas. Penilaian dapat dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, pada saat berlangsungnya pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Bagi guru yang profesional, penilaian merupakan tugasnya sebagai seorang yang memiliki keahlian khusus. Fungsinya sebagai dasar berpijak didalam menentukan keberhasilan atau kekurangan dirinya sebagai seorang yang profesional. Berdasarkan haasil penilaian inilah, guru akan selalu kreatif untuk mencari berbagai strategi baru didalam tindakan mengajarnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berangkat dari hasil penilaiannya sebelumnya, sebagai pengalaman awal siswa, bukan dari apa yang seharusnya di pelajari siswa. Menurut Sudjana (1990) analisis yang perlu dilakukan dari hasil penilaian pembelajaran (Bahasa Indonesia) adalah: 1. Berapa banyak siswa yang pencapaian hasil belajar (Bahasa Indonesia)-nya termasuk tinggi-sedang-rendah? Pertanyaan ini memberikan panduan secara umum mengenai keberhasilan pembelajaran. 2. Siswa dengan karakteristik seperti apa yang menunjukan pencapaiaan hasil belajar

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 14

yang termasuk tinggi-sedang-rendah? Pertanyaaan ini akan memberikan panduan mengenai upaya memahami kemampuan siswa. 3. Mengapa siswa-siswa tersebut mencapai hasil belajar tinggi-sedang-rendah? Pertanyaan ini akan memandu guru untuk melakukan diagnosis mengenai keberhasilan dan kegagalan pembelajaran. 4. Apakah tinggi-rendahnya pencapain hasil belajar (bahasa Indonesia) siswa disebabkan tindakan guru didalam mengajar? Pertanyaan ini akan memandu guru dalam menilai kemampuan mengajarnya. 5. Aspek manakah yang dipandang masih lemah dari pengalaman mengajar sebelumnya? Pertanyaaan ini akan memandu guru didalam memperbaiki dan meningkatkan kegiatan pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memberikan informasi yang berharga untuk dimanfaatkan dalam membina dan mengembangkan penyelenggaraan pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif dari waktu ke waktu.

Latihan Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap materi yang telah diuraikan di atas, cobalah Anda kerjakan latihan berikut ini! Susunlah sebuah contoh instrumen penilaian dengan SK-KD yang Saudara pilih. Sertakan pula pedoman/rubrik penskorannya! Selamat Mengerjakan!!

Orientasi Pengembangan Strategi Dan Metode Pembelajaran Demokratis Bidang Studi Bahasa Indonesia Bagi Tutor Paket C. 23 November 2012Page 15

You might also like