You are on page 1of 53

1

Profil Daarul Huffazh









KH. NURSALAM ABDUL MUTHALIB













Penerbit :
Pondok Pesantren Daarul Hufazh
Jl. Raya Bernung No. 36 Gedong Tataan Pesawaran Lampung Indonesia
Telp/Fax: 0721-895617
2

Profil Daarul Huffazh





Pondok Pesantren Daarul Huffazh Lampung
2010
















3

Profil Daarul Huffazh
KATA PENGANTAR

Ketika system pendidikan dunia yang lebih menitik beratkan teori kebendaan,
dan kurikulum pendidikan yang dirancang semata-mata hanya untuk mencapai
target lulus ujian, demi gelar dan nama, pangkat dan jabatan, maka krisis
aqidah dan kemerosotan akhlaq adalah sesuatu yang pasti berlaku didalam
masyarakat tanpa seorangpun mampu memperbaiki, mengobati apalagi
membendungnya.
Lihatlah betapa rusaknya aqidah masyarakat yang telah jauh menyimpang dari
landasan iman, mereka tidak lagi percaya dengan janji-janji ALLAH didalam
Al-Quran tetapi lebih mempercayai janji-janji kosong syaitan-syaitan
bertopeng manusia yang bernama; dukun, paranormal, orang pintar, pawang
dll.
Mereka tidak pergi kemasjid-masjid untuk berdoa dan memohon rahmat
kepada ALLAH tetapi mereka pergi ketempat-tempat yang mereka anggap
keramat, angker, bertuah, berpenghuni seperti; bertapa di gua, bertawassul di
kubur-kubur para wali, ruwatan di tepi laut, memohon restu Nyi Roro Kidul,
menggunakan jin dan dedemit sebagai rewang atau khadam.
Lihatlah pula akhlaq para remaja dan muda mudinya, dengan pergaulan
bebasnya, kecanduan rokoknya, narkobanya, minuman keras dan judinya, zina
dan pembunuhannya, jambret/ragut dan perampokannya terjadi begitu leluasa
setiap hari sepanjang waktu hampir tidak ada permukaan bumi ini yang bebas
dari kejahatan tangan-tangan manusia dan hampir semua tempat dimana saja
kita berada senantiasa terancam dengan kejahatan. Pendidikan sekuler yang
tidak berlatar belakangkan Al-Quran bahkan meninggalkan sama sekali
norma-norma iman tenyata benar-benar berhasil meramaikan lagi pentas para
munafiqin, mujrimin, ghafilin, kafirin dan musyrikin.
Pendidikan sekuler yang tidak berlandaskan agama telah melahirkan ramai
pemimpin koruptor, diktator yang merampas hak-hak rakyat untuk
memperkaya diri dan keluarganya, anak-anak yang durhaka kepada ibu
4

Profil Daarul Huffazh
bapaknya, suami isteri yang selingkuh dalam rumah tangganya, masyarakat
yang kejam dan tak berprikemanusiaan, remaja-remaja yang hanya menjadi
beban dan sampah dalam masyarakatnya.
Kemajuan dibidang sains, tehnologi dan telekomunikasi benar-benar telah
menjadikan hampir seluruh tatanan ummat ini rusak serusak-rusaknya. Anak-
anak menjadi lalai dengan handphone, game, internet, karaoke, disko dll. Artis-
artis dipuji ketengah disanjung ketepi, lagu-lagu dan musik menjadi hiburan,
Al-Quran ditinggalkan, para Ulama diacuhkan, aturan agama dianggap kolot
dan orthodox.
Maka berlakulah apa yang berlaku, terjadilah apa yang diramalkan akan terjadi
sebagai akibat krisis aqidah dan akhlaq yang berkepanjangan itu. Bangsa
Indonesia yang seolah tak henti-hentinya dirundung petaka, berupa; banjir,
tsunami. gempa bumi, puting beliung, tanah longsor, lahar gunung berapi dll
mendera hampir disetiap tempat dan waktu. Semua yang berlaku adalah
teguran dan peringatan keras kepada manusia agar kembali kepada ajaran Al-
Quran dan berpegang teguh pada tali ALLAH yaitu; Ad-Dinul Islam, karena
hanya pendidikan Al-Quran saja yang bisa menjamin keselamatan ummat
manusia dunia dan akhirat.
Ditengah ketidak tentuan arah pendidikan dan kecamuk fitnah itulah kami
hadir memberi jawaban ; inilah jalan kita, inilah cara kita, inilah pendidikan
kita, marilah kita kembali kepada kitab ALLah, mari kita ajar anak-anak
kita membaca dan menghafal Al-Qur'an, memahami Al-Qur'an....
Ditengah suasana kelam manusia yang kehilangan arah itu kami memanggil
mereka yang bergelar pemimpin, mereka yang bernama guru pendidik, mereka
yang bernama orang tua dan mereka-mereka yang mencari kebenaran;
disinilah, ditempat ini kami telah memulai, disini, ditempat inilah kami
harapkan generasi qur'ani akan tumbuh dan berkembang, di Ma'had Tahfiz
Daarul Huffazh...

KH. Nursalam Abdul Muthalib
Pimpinan
5

Profil Daarul Huffazh
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................ 3
Daftar isi ................................................................................................. 5
Muqadimah ............................................................................................. 6
Khusus menghafal al-quran .................................................................. 8
Usia terbaik untuk menghafal ................................................................. 9
Lamanya menghafal dan standarisasi .................................................... 10
Kaedah menghafal .................................................................................. 12
Methode menghafal di Daarul Huffazh .................................................. 14
1) Tahsin .............................................................................................. 14
2) Tahfidz .............................................................................................. 16
I) Menghafal surat-surat wajib ....................................................... 16
II) Menghafal Juzu 1 10 ............................................................. 18
III) Menghafal Juzu 11 20 ............................................................ 20
IV) Menghafal Juzu 21 30 ............................................................ 23
Aktivitas santri Daarul Huffazh .............................................................. 26
Integrasi Daarul Huffazh ........................................................................ 31
Rahasia Daarul huffazh ........................................................................... 33
Pantang larang ........................................................................................ 34
Hukum dan fadhilah menghafal al-quran .............................................. 35
Motto Daarul Huffazh ............................................................................. 36
Penutup ................................................................................................... 37
Lampiran ................................................................................................. 38
6

Profil Daarul Huffazh
LATAR BELAKANG
Mahad Tahfiz Daaril Huffazh didirikan pada tahun 1998 di Desa Bernung,
Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berdiri diatas
tanah seluas + 3 hektar. Setelah 5 tahun, Pondok Pesantren Daarul Huffaz telah
berkembang menjadi lembaga pendidikan untuk menghafal al-Quran dan
pendidikan umum yang berdiri diatas tanah selaus + 9 hektar. Pondok
Pesantren Daarul Huffazh didirikan oleh KH. Nursalam Abdul Muthalib al-
Hafiz dengan akte notaris....
Gagasan KH. Nursalam Abdul Muthalib mendirikan lembaga menghafal al-
Quran hanyaklah untuk mendidik anak-anak sendiri untuk menghafal al-Quran,
hal ini disebabkan pandangan masyarakat bahwa menghafal al-quran adalah
pendidikan yang tabu. Namun melalui proses yang kreatif dalam beriteraksi
dengan masyarakat sekitar dan donatur dari negeri jiran, Malaysia, kini Pondok
Pesantren Daarul Huffaz telah menjelma menjadi lembaga yang melahirkan
para huffazh yang mampu melanjutkan hingga keluar negeri.

Mahad Tahfiz Daarul Huffazh telah mempunyai 2 buah masjid yang terpisah
(putra dan putri), asrama yang terpisah (putra dan putri), lokal belajar dan
halaqah yang terpisah (putra dan putri), dapur, kantin, ruang makan yang
terpisah dan satu kantor adiminstrasi/pentadbiran mahad.
Lingkungan yang cukup nyaman dan suasana yang cukup damai dengan udara
yang sederhana dingin dikaki gunung Betung membelah aliran sungai dengan
terpaan angin sepoi-sepoi basah dimeriahkan lagi dengan senandung suara azan
setiap waktu shalat tiba dan alunan ayat-ayat Al-Quran dari bibir-bibir mungil
bocah-bocah kecil yang sedang mengahafal al-Quran.
Untuk sampai kelokasi Mahad, bisa dengan pesawat dari Bandara (Airport)
Sukarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta ke Bandara Raden Intan Bandar Lampung
dengan jarak tempuh kurang lebih 25 menit atau dengan menaiki bis
menempuh penyeberangan Selat Sunda menaiki feri ke terminal Raja Basa.
7

Profil Daarul Huffazh
Dari terminal bisa terus naik bis jurusan Kota Agung, atau naik angkutan kota
jurusan Kemiling kemudian Gedong Tataan.
Tempatnya tidak terlalu jauh dari pusat kota sehingga sunyi sepi tetapi tidak
terlalu dekat di pusat kota sehingga terlalu hingar bingar.
Pesantren ini yang mengkhususkan seluruh orentasi belajarnya dengan
methode hafalan dikhususkan pula untuk anak-anak yang berumur antara 9
12 tahun lelaki dan wanita yang kini berjumlah kira-kira 200 orang pelajar,
terdiri dari latar belakang dan status keluarga/ekonomi yang berbeda-beda,
kalangan menengah kebawah, miskin, muallaf, yatim dan yatim piatu yang
datang dari seluruh nusantara. Santri-santri yang masih kecil-kecil, usia 9 12
tahun, umur yang sedang lasak, agresif, rentan dengan berbagai resiko dan
kemungkinan, perlu bimbingan dan pengawasan penuh dari ustazh/ustazhah,
mulai dari bangun tidur di asrama, kekamar mandi, dimasjid, di ruang makan,
di lapangan sampai masuk lagi ke asrama untuk tidur, WAJIB dibimbing oleh
seorang ustazh/ustazhah dan tidak membiarkan mereka tanpa pengawasan.
Resiko tanpa pengawasan adalah; anak-anak santri berkeliaran, jadwal belajar
dan sistematika menghafal yang tidak terarah, target tidak tercapai dan hasilnya
tidak memuaskan.

Berbeda dengan pesantren-pesantren lain, Daarul Huffazh adalah pesantren
khusus yang mendidik dan membimbing santri-santrinya untuk membaca,
menghafal, mentadarrus dan mentadabbur Al-Quran yang menggunakan
sepenuh konsentrasi hafalan. Suasana yang tenang, nyaman dan program yang
terarah sangat diperlukan. Juga berbeda jika tahfizhul Quran dilingkungan
santri-santri dewasa yang memerlukan seorang tutor/ustadz hanya memberi
sekedar bimbingan dan pengawasan seperlunya dengan hanya mematok setoran
dan santri-santri dibiarkan bebas untuk menghafal kapan dan dimana saja tanpa
terikat dengan jadwal dan pengawasan yang ketat.

Santri-santri yang masih kecil-kecil yang kebanyakannya masih belum balligh,
belum memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain, apalagi
rasa memiliki kitab suci yang wajib dibaca, dihafal, difahami, dijaga adab dan
tertibnya.

8

Profil Daarul Huffazh
Anak-anak kecil, yang hanya akan melakukan suatu tugas kalau telah disuruh
berulang-ulang, ditegur berkali-kali dicontohkan didepan mata diberi
sanksi/iqab jika melanggar. Menyuruh saja tidak cukup kecuali jika yang
menyuruh juga turut melakukannya dan yang menyuruh turut berada ditempat
anak-anak yang disuruhnya. Itulah anak-anak.

Kalau berhasil mendidik mereka, hasilnya akan berkali ganda lebih baik
berbanding dengan mendidik orang dewasa karena ilmu yang disemai
kepada anak-anak akan sangat berbekas dan berkesan sepanjang hayat
mereka.
KHUSUS MENGHAFAL AL-QURAN

Mahad Tahafiz Daarul Huffazh adalah sebuah lembaga pendidikan khusus
untuk menghafal Al-Quran anak-anak usia dini dari usia 9 12 tahun dimana
persentase pembelajarannya adalah 85% Hafalan Al-Quran dan 15% pelajaran
Umum dan Diniyah, diharapkan dalam jenjang usia yang masih sangat relatif
kecil anak-anak sudah pandai membaca, menghafal dan memahami ayat-ayat
Al-Quran untuk selanjutnya pada jenjang usia remaja, dewasa dan tuanya Al-
Quran benar-benar telah tersemat dalam hati dan membentuk pribadinya
sampai keakhir hayatnya. Diharapkan, jika seorang anak telah hafal Al-Quran
(dengan segala adab, tertib, disiplin dan ilmu-ilmu yang terkait dengan tahfizul
Quran) maka akan dengan sangat mudah menguasai ilmu-ilmu lainnya, kesan
dari setiap ayat yang dibaca dan dihafal tiap-tiap hari akan mensucikan jiwa
anak dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu sekaligus membentuk akhlaqul
karimah menuju pembentukan pribadi sempurna, shalih/shalihah dan pintar.
Dalam proses tahfizhul quran sendiri telah terkumpul nilai-nilai akhlaqul
karimah yang sangat diperlukan dalam hidup seseorang dan disiplin yang wajib
ada dan tidak bisa ditawar-tawar seperti; ikhlas, mujahadah/bersungguh-
sungguh/tekun dll. Contoh : Untuk menghafal satu ayat seseorang perlu
membacanya terlebih dahulu dengan tartil dan mengulangi beberapa kali.
Beberapa kali itu lebih dari sekali, mungkin 10 kali atau mungkin 40, 100 atau
1000 kali sampai benar-benar hafal dan itu perlu tekun, sabar dan penuh
9

Profil Daarul Huffazh
kosentrasi hati yang tinggi karena mungkin ayat-ayat dihafalnya terasa sukar
dan harus sabar mengulang-ngulang, atau mungkin ketika sedang asik
menghafal tiba-tiba terasa seperti mau buang air besar tetapi ternyata setelah
sampai di WC/tandas tidak jadi buang air besar, atau ketika sedang menghafal
kosentrasi jadi pecah dengan suara gaduh dan bising, dll.
Semua itu mungkin dan biasa terjadi tak terelakkan dan memerlukan
kesabaran. Jika segala kepayahan ketika menghafal Al-Quran itu
diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari maka seorang santri akan terbiasa
dengan sifat ikhlas, sabar, bersungguh-sungguh menghadapi tantangan hidup,
tidak mengeluh dalam kekurangan dan ikhlas dalam berbuat.
USIA TERBAIK UNTUK MENGHAFAL


Tidak ada batas dan ketentuan tentang umur atau syarat-syarat khusus untuk
menghafal Al-Quran, kapan, dimana dan siapa saja bisa menghafal Al-Quran,
baik tua atau muda, besar atau kecil, lelaki atau perempuan, keturunan arab
atau bukan arab.

Hanya, berbeda kesan hafalan seseorang antara seorang yang sudah tua dan
banyak menanggung beban hidup dengan anak-anak yang masih bersih dan
belum banyak masalah.

Orang yang sudah tua sangat sukar untuk menghafal karena memori hafalannya
yang sudah melemah dan sel-sel otaknya yang semakin menua, walaupun
mungkin boleh menghafal Al-Quran tetapi dengan susah payah.
Itu karenanya orang-orang yang sudah tua sering lupa, apa yang pernah dihafal
mudah sekali hilang dari ingatan bahkan untuk menghafal satu ayat saja
memerlukan waktu berhari-hari.

Lain halnya dengan anak-anak. Dengan beberapa kali membaca dan
mengulang bacaan maka akan melekat dibibir selama-lamanya.
10

Profil Daarul Huffazh
Dan jika suatu waktu anak itu, apakah karena lama tidak mengulang atau
sebab-sebab lainnya hingga anak itu lupa hafalannya, tetapi jika diulangi lagi
apa yang lupa itu akan mudah teringat kembali.

Maka usia terbaik untuk menghafal Al-Quran itu adalah usia anak-anak yang
berumur sekitar 7-12 tahun.
Tetapi bukan berarti orang tua tidak bisa hafal Al-Qur'an.






LAMANYA MENGHAFAL DAN STANDARISASI


Lama pendidikan di DAARUL HUFFAZH adalah selama 4 tahun yang
ditempuh dalam 3 tingkatan:

1. HALAQOH 1 (1-10 JUZ)
Pada Halaqoh ini waktu yang ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul
Huffazh untuk menghafal 10 juz pertama adalah selama 4 semester atau
2 tahun. Artinya, seorang santri diharuskan menghafalkan al-Quran
sebanyak 10 juz pertama dengan waktu paling lama 2 tahun. Apabila
dalam jangka waktu tersebut santri yang bersangkutan tidak mampu
memenuhi target untuk menghafal 10 juz maka Pondok Pesantren akan
men-DO (DROP OUT).

2. HALAQOH 2 (11-20 JUZ)
Pada Halaqoh ini waktu yang ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul
Huffazh untuk menghafal 10 juz kedua(Juz 11- juz 20) adalah selama 2
semester atau 1 tahun. Artinya, seorang santri diharuskan menghafalkan
al-Quran sebanyak 10 juz kedua dengan waktu paling lama 1 tahun.

3. HALAQOH 3 (21-30 JUZ)
11

Profil Daarul Huffazh
Pada Halaqoh ini waktu yang ditentukan oleh Pondok Pesantren Daarul
Huffazh untuk menghafal 10 juz ketiga(Juz 21- juz 30) adalah selama 2
semester atau 1 tahun. Artinya, seorang santri diharuskan menghafalkan
al-Quran sebanyak 10 juz ketiga dengan waktu paling lama 1 tahun.

Kenapa harus di DO?
DO yang diberlakukan di Pondok Pesantren Daarul Huffazh adalah sebuah
solusi bukanlah sebuah pembunahan karakter anak, sebab jika anak tersebut
tidak mampu menghafal al-Quran kita tidak boleh memaksanya karena setiap
anak memiliki talenta dan bakat masing-masing. Jika ia tidak berbakat untuk
menjadi seorang Hafizh/ah maka dengan DO inilah kita dapat menyalurkan
bakatnya yang lain mungkin di Pondok yang lain pula karena kalau tidak maka
yang rugi adalah anak dan orangtuanya juga, baik tenaga, biaya dan waktu.
untuk menjadi seorang Hafizh/ah bukan hanya dibutuhkan kemampuan otak
yang baik, tetapi justru yang utama adalah azam/keinginan yang kuat dari anak
itu sendiri untuk menghafal Al-Quran sehingga dia akan rajin mengulang-
ulang ayat-ayat al-Quran yang telah dihafalnya maka dari situlah akan datang
hidayah dan dia akan menjadi anak yang berhasil di Dunia dan di Akhirat. Satu
contoh yang mudah bahwa ketekunan/kerajinan untuk mengulang hafalan
dapat membuat seorang menjadi Hafizh/ah adalah ketika ia selalu membaca
surat Al-Fatihah secara berulang-ulang disetiap sholat yang dilakukannya
minimal 17x, sehingga dengan mengulang-ulang surat tersebut maka jarang
sekali melakukan kesalahan dalam melafazkan surat al-Fatihah tersebut
dibandingkan dengan surat-surat yang lain yang bahkan lebih pendek dari surat
Al-Fatihah semisal surat Al-Kafirun, justru lebih sering salah bahkan sering
tertukar dalam melafazkannya. Kenapa bisa begitu? Karena frekwensi
membaca surat al-Fatihah lebih banyak dibandingkan surat al-Kafirun.
Demikianlah teori menghafal, walaupun anak tersebut memiliki otak yang
cerdas sekalipun kalau lidahnya berat untuk mengulang-ulang ayat-ayat al-
Quran maka sampai kapanpun juga dia tidak akan menjadi seorang Hafizh/ah.
Berbeda halnya dengan anak yang tidak begitu cerdas, tetapi mempunyai
semangat yang tinggi, rajin mengulang-ulang ayat-ayat al-Quran dan
bersungguh-sungguh maka orang seperti ini cepat atau lambat pasti akan
menemui suatu titik dimana dia akan menjadi seorang Hafizh/ah yang
hafalannya akan selalu melekat didalam dada dan kepalanya.

12

Profil Daarul Huffazh
Secara Normal seorang anak mampu menghafal Al-Quran 1 halaman setiap
hari dalam waktu 1jam. Ini adalah standar yang telah dilakukan oleh banyak
Huffazh dan para guru dalam menghafal Al-Quran di Daarul Huffazh. Jika
standar yang ditetapkan di Daarul Huffazh adalah 1 bulan = 1 juz artinya ini
sudah lebih dari cukup. Seorang santri telah dapat menyelesaikan targetnya
sebanyak 1 juz di hari ke 20 atau 21 sehingga masih ada sisa selama 9 10 hari
baginya untuk mengulang-ulang hafalannya yang telah dihafalnya sejak hari
pertama. Jika 1 bulan seorang santri mampu menghafal 1 juz, maka diatas
kertas untuk ukuran target 1 tahun 10juz adalah suatu yang tidak sulit bahkan
bisa lebih dari itu. Jadi untuk Ukuran target yang ditetapkan oleh PP.
DAARUL HUFFAZH selama 4 tahun harus telah hafal 30 juz adalah suatu hal
yang wajar dan standar, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

KAEDAH MENGHAFAL

1. Bin Nazhar = membaca Al-Quran dengan baik/tahsinul Quran. Ini
ditekankan kepada santri-santri/pelajar baru yang belum/tidak tahu membaca
Al-Quran, belum mengenal huruf-huruf dan tajwid. Mereka perlu
memperbaiki bacaan dan membaca berulang-ulang hingga beberapa kali
khatam dan lancar memerlukan waktu selama antara 3 - 6 bulan.

2. Bil Ghaib = membaca Al-Quran tanpa melihat mush-haf atau hafal. Yaitu
mereka yang telah dinyatakan lulus dan lancar bacaannya akan memulai
menghafal surat-surat wajib, yaitu ; Al-Kahfi, Yasin, As-Sajadah, Ad-Dukhan,
Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk, Al-Insan dan Juzu Amma ( Surat An-
naba'- An-Naas) setelah itu barulah menyambung hafalannya dari surah Al-
Baqarah dan seterusnya hingga selesai.

Mahad Tahfiz Daarul Huffazh memakai Al-Quran standar yaitu rasm
Utsmani yang terdiri tiap-tiap juznya 20 halaman/muka surah dan 30 juznya
604 halaman dimana ukuran rata-rata seorang santri mampu menghafal dalam
sehari satu halaman yang berarti memerlulan 604 hari artinya seorang anak
bisa mampu menghafal Al-Quran selama 2 tahun walaupun ada juga santri-
santri yang mampu menghafal dalam waktu 10 bulan saja.

13

Profil Daarul Huffazh
Kaedah atau teori yang dipakai di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini kaedah :
talaqqi, tasmi, murajaah dan taqrir yaitu; berhadapan dengan guru,
mendengar dan memperdengarkan bacaan dihadapan guru, membaca dan
mengulang-ngulang bacaan dan hafalannya berkali-kali dengan mengetahui arti
dari tiap-tiap ayat yang dibaca/dihafal.
Sebagaimana ketika Malaikat Jibril membawa wahyu dan membacakannya
kepada Rasulullah SAW memerintahkan untuk mendengarkan bacaan dan
mengikuti membacanya perlahan-lahan :




Surah Thaha:114
O>E4- +.- l)UE^-
O-E^- 4 Eu>
p-47O^) }g` :~ p
-/=/^NC C^O) +ONO;O4 W
~4 pO O)+u1)e VUgN
^j
114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-
gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan
Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
Surah Al-Qiyamah 16-18

'@OO4q` gO) El4^=Og
Eu4-g gO) ^g Ep)
4L^1U4N +OEu-
+O4^-47O~4 ^_ -O)
+O4^4O~ ;7)lE>
+O4^-47O~ ^g
16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak
cepat-cepat (menguasai)nya[1532].
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya.
14

Profil Daarul Huffazh
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.

Satu ayat dibaca oleh seorang guru dihadapan santri-santri pada suatu halaqah,
guru menerangkan hukum-hukum tajwidnya, santri-santri menirukan bacaan
guru dan mengulanginya berkali-kali sampai hafal, setelah itu guru menguji
tahap hafalan setiap santri pada ayat-ayat yang dihafalnya, murajaah atau
setoran setiap harinya 1 halaman/muka surat.
Selanjutnya begitulah aktifitas menghafal itu diluar halaqah dengan
membentuk halaqah-halaqah kecil yang terdiri dari 2 orang santri untuk
semaan, saling mendengar dan mengingatkan hafalan masing-masing
kemudian menjadikan ayat-ayat yang telah dihafal menjadi bacaan ayat-ayat
dalam shalat lima waktu, shalat lail dan sebulan sekali mengkhatamkan Al-
Quran 30 juz sekaligus.

METHODE MENGHAFAL DI DAARUL HUFFAZH


A. TAHSIN


Catatan : Seorang ustadz dibantu dengan beberapa orang ustdaz berada
didalam lokal halaqah tahsin. Santri-santri diarahkan supaya membawa
buku/pulpen dan Al-Quran. Seorang ustadz berdiri mengajar, ustadz-
ustadz lainnya mengawasi, kompak, secara bergantian, selama proses
belajar/jam belajar santri-santri harus tetap dikawal dan tidak
berkeliaran dan jangan sendiri-sendiri.


Kenalkan huruf-huruf hijaiyyah, baca berulang-ulang, contohkan bagaimana
menyebut huruf-huruf hijaiyyah sesuai dengan makhrajnya yang benar, suruh
anak-anak menulis.


15

Profil Daarul Huffazh
Kenalkan tanda baca, bacaan pendek , bacaan panjang dua harakat, lima
harakat dan enam harakat bacaan huruf mati, huruf tasydid dll.

Kenalkan tajwid, hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati, nun tsydid,
mim tasydid, qalqalah, waqaf dan mad dll.

Praktek membaca mulai dari surah An-Naas, terangkan satu persatu huruf-
huruf hijaiyyah , baris-baris dan tanda panjangnya, baca bersama-sama, ulangi
berkali-kali, suruh baca seorang demi seorang.

Misalnya :

~ OONN p4O) +EE4-
^

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)
manusia.
Huruf Qaf, barisnya dhummah bunyinya qu, mati dengan lam bunyinya qul,
huruf alif baris fathah bunyi pendek a, huruf ain baris dhummah bertemu wau
bunyi panjang dua harakat uu, huruf dzal baris dhummah bunyi pendek dzu,
huruf ba baris kasrah bunyi pendek bi, huruf ra baris fathah tasydid dengan
ba bunyi ranggkap/ditekan rabb, huruf ba baris kasrah pendek bi, huruf ba
baris kasrah pendek tasydid dengan nun bunyi rangkap/ditekan binn, huruf nun
baris fathah bertemu alif dibaca panjang dua harakat bunyi naa, huruf sin baris
kasrah dibaca pendek bunyi si, diwaqafkan bunyi naas bunyinya : Qul auu
dzubirabbinnaas begitulah seterusnya sampai santri-santri benar-benar faham.
Setelah surah An-Naas selesai dibaca dengan baik, santri-santri telah disuruh
membaca seorang demi seorang, hafalkan bersama-sama dengan cara membaca
seayat demi seayat dan mengulangi berkali-kali kemudian seorang demi
seorang pula menghafal hingga selesai surah An-Naas. Selesai surah An-Naas,
Al-Falaq dan seterusnya.

Dengan methode diatas, insya ALLAH, selama paling lama 1 3 bulan santri
yang baru masuk dan belum/tidak tahu apa-apa tentang Al-Quran, sudah
pandai membaca Al-Quran dengan lancar.

16

Profil Daarul Huffazh
Setelah semuanya lancar, mulailah santri-santri dibimbing untuk membaca Al-
Quran bersama-sama sekurang-kurangnya sehari juzu dan dalam waktu 2
3 bulan mereka telah sekali khatam.

Setelah sekali khatam para santri dibimbing lagi untuk membaca Al-Quran
sehari sekurang-kurangnya 1 Juzu selama sebulan khatam. Demikian sekali
lagi diulangi mengkhatamkannya hingga sekurang-kurangnya seorang santri
baru telah khatam tiga kali, barulah mereka berpindah kehalaqah surah-surah
wajib dan dibimbing untuk menghafal.








B. TAHFIZ

Catatan : Seorang ustadz dibantu dengan beberapa orang ustdaz berada
didalam lokal halaqah tahfiz. Seorang ustadz membaca ayat-ayat dan
surah yang hendak dihafal. Santri-santri diarahkan supaya membawa
buku/pulpen, Al-Quran dan terjemahan, ustadz-ustadz lainnya
mengawasi, kompak, secara bergantian, selama proses belajar/jam belajar
santri-santri harus tetap dikawal dan tidak berkeliaran dan jangan
sendiri-sendiri.

I. MENGHAFAL SURAH-SURAH WAJIB

Semua santri buka surah Al-Kahfi ayat pertama :

uO4^- *. -Og~-.- 44O^
_O>4N jgl4N =U4-^-
4 E^_ N-. ~E}4OgN
^
17

Profil Daarul Huffazh

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-
Quran) dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan.


mulai dengan taawwudz dan basmalah, baca perlahan-lahan ayat pertama,
ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan
sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan
terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat pertama berulang-ulang
dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri
mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-
santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar
semuanya barulah mulai menghafal ayat pertama itu. Caranya; semua santri
disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi
sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil
menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh sanri-santri membaca tanpa melihat
Al-Quran.
Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan suruh santri-
santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi seorang.
Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari
setengah hingga satu halaman, diulangi lagi setengah atau satu halaman itu,
pada jam-jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan,
ulangi lagi pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru,
santri-santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.

Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian
mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya
tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca.
Selesai surah Al-Kahfi dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam beberapa hari
sebelum berpindah ke surah As-Sajadah, buat kelompok ayat lima-lima, tebak-
tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat. Seminggu
sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah Al-Kahfi itu dari ayat 1 - 110 hingga
hafalan sanri-santri bulat satu surah, satu surah itu diulangi lagi berkali-kali dan
santri-santri disuruh menghafal seorang demi seorang, menyemak dalam
pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya, tiap-tiap surah dan ayat
18

Profil Daarul Huffazh
dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang sama, aktifitas atau kegiatan
yang sama sampai surah An-Naas.

PERINGATAN :

JANGAN MEMBACA DAN MENGHAFAL DENGAN TERGESA-
GESA, MEMBACA TANPA MENGETAHUI ARTI, MEMBACA
TANPA MEMAHAMI KARENA CARA YANG DEMIKIAN AKAN
MUDAH LUPA DAN CEPAT HILANG DARI INGATAN. BIAR
SEDIKIT DAN PERLAHAN-LAHAN TETAPI MENGERTI DAN
FAHAM AKAN LEBIH BAIK DARI PADA BANYAK DAN CEPAT
TETAPI TANPA SEDIKITPUN KESAN.








II. MENGHAFAL JUZU 1 10

Semua santri buka surah Al-Baqarah ayat pertama :

.- ^ ElgO CU4-:^-
=UuC4O O gOOg O O1-
=}1+Ug ^g
1. Alif laam miin.
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa.

mulai dengan taawwudz dan basmalah, baca perlahan-lahan ayat pertama,
ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan
sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan
terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat pertama berulang-ulang
dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri
19

Profil Daarul Huffazh
mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-
santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar
semuanya barulah mulai menghafal ayat pertama itu. Caranya; semua santri
disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi
sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil
menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh santri-santri membaca tanpa melihat
Al-Quran. Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan
suruh santri-santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi
seorang.

Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari
setengah atau satu halaman, diulangi lagi setengah atau satu halaman itu, pada
jam-jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi
lagi pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-
santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.
Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian
mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya
tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca. Selesai surah Al-Baqarah
dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam beberapa hari sebelum berpindah ke
surah Ali Imran buat kelompok ayat lima-lima, tebak-tebakan dengan
menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat. Begitulah seterusnya sampai
surah At-Taubah ayat 93 (akhir juzu 10).

Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah Al-Baqarah itu dari ayat
pertama kebatas hafalan terakhir, halaman demi halaman, lembar demi lembar
hingga hafalan santri-santri bulat satu surah, satu surah itu diulangi lagi
berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang demi seorang,
menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya, tiap-tiap
surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang sama,
aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah At-Taubah ayat 93. Kalau
diantara santri-santri, sebahagian atau beberapa orang atau semua santri telah
hafal juz 1 10 volume mengulang setiap harinya bisa ditingkatkan, misalnya ;
hari ini mengulang bersama-sama juz 1, besok juz 2, besok lusa juz 3 dan
seterusnya hingga juz 10 dan seminggu sekali hari Sabtu diulangi bersama-
sama dari juz 1-10. Dalam keadaan ini biasanya stres hafalan dirasakan berat
bagi santri-santri yang lemah hafalannya, oleh karena itu peranan ustadz adalah
20

Profil Daarul Huffazh
memberi sugesti, dorongan untuk terus berusaha menghafal dengan tenang,
berikan pujian, pujukan dll yang dapat meringankan stres hafalan itu. Ingatkan
mereka agar mencoba lagi berkal-kali dan jangan berputus asa. Ingatkan
mereka agar banyak berdoa, beristighfar, bershalawat, memohon kepada
ALLAH agar diberi kekuatan dan kemudahan.

Setelah santri-santri benar-benar hafal juz 1 10 dengan bacaan yang
benar/tartil, faham artinya dengan baik, barulah mereka berpindah kehalaqah
IV menyambung hafalan ke Juzu 11 20 sedangkan santri-santri yang masih
belum benar-benar hafal agar tetap berada dihalaqah III.

PERINGATAN :
JANGAN MEMBACA DAN MENGHAFAL DENGAN TERGESA-
GESA, MEMBACA TANPA MENGETAHUI ARTI, MEMBACA
TANPA MEMAHAMI KARENA CARA YANG DEMIKIAN AKAN
MUDAH LUPA DAN CEPAT HILANG DARI INGATAN. BIAR
SEDIKIT DAN PERLAHAN-LAHAN TETAPI MENGERTI DAN
FAHAM AKAN LEBIH BAIK DARI PADA BANYAK DAN CEPAT
TETAPI TANPA SEDIKITPUN KESAN.

III. MENGHAFAL JUZU 11 20
Semua santri buka surah At-Taubah ayat 94,


]+OO4u4C 7O) -O)
+uE_4O jgO) _ ~
W-+OO4-u> } ;g`u-^ :
;~ 4^*:4^ +.- ;}g`
jO4:u= _ O4O=OEc4 +.-
7UE4N N.Oc4O4
]14O> _O) )U4N
U^O4^- jEEE_O=-4
7N)Ol4[NO E) +L7
4pOUEu> ^_j
21

Profil Daarul Huffazh

Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu,
apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang).
Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur; Kami tidak
percaya lagi kepadamu, (karena) Sesungguhnya Allah telah
memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya. dan Allah
serta Rasul-Nya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu
dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu
Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.


Mulai dengan taawwudz baca perlahan-lahan ayat 94 itu, ulangi beberapa kali,
contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan sebutan makhraj,
terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan terjemahkan ayatnya.
Setelah ustadz membaca ayat 94 berulang-ulang dengan menerangkan hukum-
hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri mengikuti dan menirukan bacaan
ustadznya, kemudian secara bergilir santri-santri disuruh membaca dengan
terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar semuanya barulah mulai
menghafal ayat 94 itu. Caranya; semua santri disuruh menutup Al-Quran,
ustadz membaca dengan tartil sepotong demi sepotong (sekalimat demi
sekalimat), santri-sanri menirukan sambil menghafalnya, ulangi beberapa kali,
suruh santri-santri membaca tanpa melihat Al-Quran. Setelah lengkap satu
ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan suruh santri-santri mengikuti dan
menghafalnya kemudian hafal seorang demi seorang.
Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari
satu hingga dua halaman, diulangi lagi satu hingga dua halaman itu, pada jam-
jam menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi lagi
pada jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-
santri wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.

Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian
mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya
tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca.

Selesai surah At-Taubah (Juzu 10 & 11) dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam
beberapa hari sebelum berpindah ke surah Yunus, buat kelompok ayat lima-
22

Profil Daarul Huffazh
lima, tebak-tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat.
Begitulah seterusnya sampai surah Al-Ankabut ayat 45.

Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah At-Taubah Juzu 11 itu dari
ayat 94 kebatas hafalan terakhir, halaman demi halaman, lembar demi lembar
hingga hafalan sanri-santri bulat satu surah atau satu juzu, satu surah atau satu
juzu itu diulangi lagi berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang
demi seorang, menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah
seterusnya, tiap-tiap surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan
methode yang sama, aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah Al-
Ankabut ayat 45 juzu 20.

Kalau diantara santri-santri, sebahagian atau beberapa orang atau semua santri
telah hafal juz 11 20 volume mengulang setiap harinya harus ditingkatkan,
dua atau tiga kali ganda karena mereka harus mengulang dari juz 1 20,
caranya; santri-santri dibimbing bersama membaca dan mengulang juz demi
juz sebelum mulai menghafal juz 11 20, seminggu sekali pada hari Sabtu
secara berkala santi-santri harus mengulang dari juzu 1 10, juzu 11 20.

Dalam keadaan ini biasanya stres hafalan dirasakan semakin berat bagi santri-
santri yang lemah hafalannya, beban hafalan yang bertambah banyak dan
sukar, tugas murajaahnya bukan saja memantapkan juz 11 20 tetapi juga
mengulang dan memantapkan juzu 1 10. Dalam situasi ini biasanya santri-
santri sudah ada yang mulai jenuh dan bosan bahkan tidak jarang yang keluar
dan tidak mau lagi menghafal.

Oleh karena itu peranan ustadz sangat diperlukan untuk memberi sugesti,
dorongan untuk terus berusaha menghafal dengan tenang, berikan pujian,
pujukan dll yang dapat meringankan stres hafalan itu. Ingatkan mereka agar
mencoba lagi berkal-kali dan jangan berputus asa. Ingatkan mereka agar
banyak berdoa dan meningkatkan taqarrubnya kepada ALLAH.

Setelah santri-santri benar-benar hafal juzu 11 20, lancar juzu 1 10 dan
telah mengulang berkali-kali dari juzu 1 20 dengan bacaan tartil, faham
artinya dengan baik barulah mereka berpindah ke halaqah V menyambung
hafalan juzu 21 30.
23

Profil Daarul Huffazh



PERINGATAN :

JANGAN MEMBACA DAN MENGHAFAL DENGAN TERGESA-
GESA, MEMBACA TANPA MENGETAHUI ARTI, MEMBACA
TANPA MEMAHAMI KARENA CARA YANG DEMIKIAN AKAN
MUDAH LUPA DAN CEPAT HILANG DARI INGATAN. BIAR
SEDIKIT DAN PERLAHAN-LAHAN TETAPI MENGERTI DAN
FAHAM AKAN LEBIH BAIK DARI PADA BANYAK DAN CEPAT
TETAPI TANPA SEDIKITPUN KESAN.











IV. MENGHAFAL JUZU 21 30

Semua santri buka surah Al-Ankabut ayat 46,

4 W-EO7gO_q` u-
U4-:^- ) /-)
"Og- }=O;O ) 4g~-.-
W-OU _u4g` W
W-EO7O~4 EL4`-47
-Og~-.) 4@O^q
4L^1) 4@O^q4
:O) E4_)4
24

Profil Daarul Huffazh
7_)4 /g4
}^44 +O 4pO)UON`
^jg
Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara
yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka dan
Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan
kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan
Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-Nya berserah diri".

mulai dengan taawwudz dan basmalah, baca perlahan-lahan ayat pertama,
ulangi beberapa kali, contohkan bagaimana tilawah yang benar, terangkan
sebutan makhraj, terangkan dan contohkan hukum-hukum tajwidnya dan
terjemahkan ayatnya. Setelah ustadz membaca ayat pertama berulang-ulang
dengan menerangkan hukum-hukum tajwid dan terjemahnya santri-santri
mengikuti dan menirukan bacaan ustadznya, kemudian secara bergilir santri-
santri disuruh membaca dengan terjemahnya. Apabila semua santri telah lancar
semuanya barulah mulai menghafal ayat pertama itu. Caranya; semua santri
disuruh menutup Al-Quran, ustadz membaca dengan tartil sepotong demi
sepotong (sekalimat demi sekalimat), santri-sanri menirukan sambil
menghafalnya, ulangi beberapa kali, suruh santri-santri membaca tanpa melihat
Al-Quran. Setelah lengkap satu ayat sempurna, ulangi lagi beberapa kali dan
suruh santri-santri mengikuti dan menghafalnya kemudian hafal seorang demi
seorang.

Demikian lakukan pada ayat-ayat berikutnya hingga mencapai target sehari
satu atau dua halaman, diulangi lagi satu atau dua halaman itu, pada jam-jam
menghafal berikutnya , akifkan lagi dalam pasangan semaan, ulangi lagi pada
jam menghafal keesokannya sebelum menambah hafalan baru, santri-santri
wajib setoran setiap hari dalam halaqah pada jam-jam setoran.
Untuk menguatkan hafalan, ustadz harus sering membuat ujian-ujian
mendadak seperti menyuruh santri-santri menyambung bacaan dan bertanya
tentang terjemah atau maksud ayat yang dibaca.
Selesai surah Al-Ankabut (juz 20 21) dihafal, ulangi lagi berkali-kali dalam
beberapa hari sebelum berpindah ke surah Ar-Ruum, buat kelompok ayat lima-
25

Profil Daarul Huffazh
lima, tebak-tebakan dengan menyebutkan nomor ayat dan bukan bunyi ayat.
Begitulah seterusnya sampai ke akhir Juzu 30 surah An-Naas.

Seminggu sekali pada hari Sabtu ulangi lagi surah Al-Ankabut dari ayat 46 itu
kebatas hafalan terakhir, halaman demi halaman, lembar demi lembar hingga
hafalan santri-santri bulat satu surah atau satu juzu, satu surah atau satu juzu
itu diulangi lagi berkali-kali dan santri-santri disuruh menghafal seorang demi
seorang, menyemak dalam pasangan halaqah semaan. Begitulah seterusnya,
tiap-tiap surah dan ayat dibaca dan dihafal dengan teori dan methode yang
sama, aktifitas atau kegiatan yang sama sampai surah An-Naas juzu 30

Kalau diantara santri-santri, sebahagian atau beberapa orang atau semua santri
telah hafal juz 11 20 volume mengulang setiap harinya harus ditingkatkan,
dua atau tiga kali ganda karena mereka harus mengulang dari juz 1 30,
caranya; santri-santri dibimbing bersama membaca dan mengulang juz demi
juz sebelum mulai menghafal juz 21 - 30, seminggu sekali pada hari Sabtu
secara berkala santri-santri harus mengulang dari juzu 1 10, juzu 11 20,
juzu 21 - 30.

Dalam keadaan ini biasanya stres hafalan dirasakan semakin berat bagi santri-
santri yang lemah hafalannya, beban hafalan yang bertambah banyak dan
sukar, tugas murajaahnya bukan saja memantapkan juz 11 20 tetapi juga
mengulang dan memantapkan juzu 1 10. Dalam situasi ini biasanya santri-
santri sudah ada yang mulai jenuh dan bosan bahkan tidak jarang yang keluar
dan tidak mau lagi menghafal.

Oleh karena itu peranan ustadz sangat diperlukan untuk memberi sugesti,
dorongan untuk terus berusaha menghafal dengan tenang, berikan pujian,
pujukan dll yang dapat meringankan stres hafalan itu. Ingatkan mereka agar
mencoba lagi berkal-kali dan jangan berputus asa. Ingatkan mereka agar
banyak berdoa dan meningkatkan taqarrubnya kepada ALLAH.

Setelah santri-santri benar-benar hafal juzu 21 - 30, lancar juzu 11 - 20 dan
telah mengulang juzu 1 10 berkali-kali, dengan bacaan yang baik dan tartil,
memahami artinya dengan betul maka lengkaplah hafalannya 30 juzu.

26

Profil Daarul Huffazh
Tugas dan tanggung jawab seterusnya adalah; ustadz dan santri yang telah
hafal 30 juzu itu secara terus menerus dan berkala mengulang-ulang dan
memantapkan hafalannya sehari satu juzu, 2 juzu. 3 juzu, 4 juzu, 5 juzu
hingga 30 Juzu. Satu juzu diulangi 10 kali, 20 kali, 30 kali, 40 kali hingga
kesemua 30 Juzu telah diulang-ulang sekurang-kurangnya 40 kali barulah,
insya ALLAH, hafalannya mantap dan ingatannya teguh.


PERINGATAN

LANCAR DAN TIDAKNYA HAFALAN SEORANG YANG TELAH
HAFAL AL-QURAN ADALAH TERGANTUNG KERAP ATAU
JARANGNYA ORANG ITU MENGULANG-ULANG HAFALAN.
SEMAKIN DIULANG SEMAKIN LANCAR JARANG MENGULANG
HAFALAN KACAU TIDAK PERNAH MENGULANG HAFALAN
AKAN HILANG. SEDANGKAN YANG RAJIN MENGULANG BELUM
TENTU LANCAR, YANG MALAS DAN TAK PERNAH MENGULANG
PASTI LUPA SEMUA






AKTIVITAS SANTRI DAARUL HUFFAZH

A. JADWAL BELAJAR HARIAN

Jam 3.00
27

Profil Daarul Huffazh
Adzan pertama berkumandang.
Ust/ustazah penanggung jawab akan masuk kekamar santri untuk
membangunkan dan memastikan semuanya sudah bangun dan berwudhu.

Jam 3.15 4.40
Shalat tahajjud bersama dan diimamkan oleh ust.penanggung jawab.

Jam 4.40
Waktu shalat shubuh berjamaah. Ust.penanggung jawab akan mengawasi
semua santri jangan ada yang naik keasrama, masuk kamar dan pindah tempat
tidur. Memastikan mereka shalat sunnat dan tidak ada yang masbuq.

Jam 5.15 7.00
Sesudah shalat shubuh dan membaca doa pagi Para santri akan langsung
menghafalkan satu persatu ayat-ayat Al-Quran hingga target yang telah
ditentukan yaitu 1 halaman setiap hari.

Jam 7.00 7.30
Pada waktu ini seluruh santri akan melakukan Piket untuk membersihkan
tempat tidurnya dan membersihkan seluruh lingkungan pondok Pesantren
Daarul Huffazh.

Jam 7.30 8.00
Mandi pagi.

Jam 8.00 8.30
Sarapan pagi yang disertai/diawasi oleh ust.penanggung jawab, memastikan
santri-santri kompak, menjaga adab dan tertib makan dengan doa bersama,
membersihkan perlengkapan minum dan ruang makan sesuai dengan jadwal
piket.

Jam 8.30 9.00
Shalat Dhuha yang dibimbing langsung oleh ust. penanggung jawab kemudian
Ust. Penanggung jawab akan membacakan beberapa ayat al-Quran dan
menterjemahkannya perkata demi perkata.

28

Profil Daarul Huffazh
Jam 9.00 10.30
Masuk lokal untuk mengulang hafalan dan setor hafalan (tasmi)

Jam 10.30 12.00
Istrirahat/tidur.

Jam 12.00
Masuk shalat Zhuhur, ust.penanggung jawab akan membangunkan semua
santri yang tidur, berwudhu, shalat sunnah dan sahalat Zhuhur berjamaah,
diimami oleh ust.penanggung jawab, selesai shalat membaca Ayat dan
terjemahan diikuti oleh semua santri.

Jam 12.00
Selesai shalat Zhuhur, makan siang yang turut disertai/diawasi oleh ust
penanggung jawab, memastikan semuanya kompak, menjaga adab dan tertib
makan, doa bersama, tidak rebutan, tidak buang-buang makanan, tidak
mubazzir. Membersihkan perlengkapan minum dan ruang makan sesuai
dengan jadwal piket.

Jam 13.00 15.00
Selesai makan siang Belajar umum yang diatur oleh Penanggung jawab
Sekolah umum sesuai dengan jadwal belajar, kelas dan guru masing-masing.

Jam 15.15 - 16.30
Masuk shalat Ashar (sama aktivitas dengan shalat Zhuhur) setelah shalat ashar
sambung baca Ayat dan terjemahan. Belajar Diniyah (Pelajaran Hadist,
Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Tarikh/Siroh Nabawi dan Bahasa Arab)

Jam 16.30 17.15
Piket, mandi diawasi oleh ust penanggung jawab.

Jam 17.15 18.00
Membaca surah Yasin, Al-Waqiah, Al-Mulk dan Doa petang yang diikuti
oleh ust penanggung jawab dan semua santri tanpa kecuali.

Jam 18.00
29

Profil Daarul Huffazh
Masuk shalat maghrib/berbuka puasa. Pada hari Senin dan Khamis santri akan
berbuka puasa dengan minum dan makan kue setelah itu shalat maghrib. Shalat
maghrib diimami oleh ust penanggung jawab membaca juzu demi juzu secara
urut.

Jam 19.20
Masuk shalat Isya, shalat berjamaah dan diimami oleh ust penanggung jawab.

Jam 21.00
Doa bersama sebelum tidur, Ust.Penanggung Jawab akan mengarahkan para
santri untuk ke kamar mandi, gosok gigi dll, diiringi dan diawasi sampai benar-
benar mereka tidur.

B. JADWAL BELAJAR/MENGHAFAL MINGGUAN

Seminggu sekali, hari Jumat secara berkala santri-santri dalam halaqah
dibimbing oleh ustazh/ah untuk memurajaah/mengulang bersama-sama
juz demi juz, surah demi surah sampai kebatas juz/surah yang dihafal.
Contoh : Jumat pertama mengulangi bersama-sama juz 1 hingga juz 2,
Jumat kedua mengulang bersama-sama juz 3 4 dan seterusnya hingga
pada suatu Jumat santri-santri akan dibimbing mengulang bersama-sama
dari juz 1 10.

Seminggu sekali hari Jumat pagi, ceramah/tausiah/muhadharah, latihan
khuthbah, retorika dakwah, yang disampaikan oleh para asatiz secara
bergilir dengan mata pelajaran seperti. Hadist, Fiqih, Aqidah, Akhlaq,
Tarikh/Siroh Nabawi, tilawah atau penampilan santri-santri berbakat.
C. PEMBAGIAN HALAQAH

Untuk menghemat waktu , tenaga dan memudahkan pemantauan ust
penanggung jawab perlu pembagian halaqah sbb :

a. Halaqah Tahsin meliputi semua santri-santri yang masih belum mengenal
huruf, belum lancar membaca, belum mengenal tajwid.
30

Profil Daarul Huffazh
b. Halaqah surah-surah wajib ( Al-Kahf, As-Sajadah, Yaa Siin, Ad-
Dukhan, Ar-Rahman, Al-Waqiah, Al-Mulk, Al-Insan dan Juzu Amma)
c. Halaqah I Juz 1 10 meliputi semua santri-santri yang sedang dan telah
hafal dari juz 1 - 10
d. Halaqah II Juz 11 20 meliputi semua santri-santri yang sedang dan
telah hafal dari juz 11 20.
e. Halaqah III Juz 21 - 30 meliputi semua santri-santri yang sedang dan
telah hafal dari juz 21 30.


D. PELAJARAN-PELAJARAN DINIYYAH

Pelajaran Hadist, Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Tarikh/Siroh Nabawi dan Bahasa
Arab dilaksanakan setelah sholat ashar hingga pukul 16.30 wib.


E. PELAJARAN UMUM

Jenjang Pendidikan:
1. Tingkat Ula/Setaraf SD
2. Tingkat Wustha/Setaraf SMP
Seluruh pelajaran dimulai serentak setelah shalat zhuhur/makan siang
hingga masuknya shalat Ashar.
Dalam proses belajar dan mengajar umum, guru-guru tetap dituntut untuk
menjaga disiplin, tata tertib, adab sopan, dan menjaga kebersihan lokal.



F. OLAH RAGA DAN RIHLAH

Sepak bola sebulan sekali selepas khataman.
Senam dilakukan seminggu sekali
Karate/tipan
Rihlah 3 bulan sekali.

31

Profil Daarul Huffazh
G. KHATAM AL-QURAN

Khatam Al-Quran santri-santri diadakan sebulan sekali pada hari selasa
Jumat tiap-tiap akhir bulan diikuti oleh semua santri dan diawasi oleh
asatiz/ah.
Khatam Al-Quran para asatiz yang diadakan dilingkungan para asatiz bisa
diadakan sekali bersama dengan khatam Al-Quran santri-santri tetapi
tempatnya berasingan.










INTEGRASI DAARUL HUFFAZH


Daarul Huffazh adalah tahassus/khusus menghafal Al-Quran.
Selama di Daarul Huffazh seorang santri akan membaca dan menghafal Al-
Quran terus menerus siang malam, pagi dan petang, ayat-ayat yang sudah
32

Profil Daarul Huffazh
hafal wajib dipertahankan dan ayat-ayat yang baru dihafal wajib selalu di
ulang-ulang sampai benar-benar hafal.
Seorang santri Daarul Huffazh hampir tidak ada waktu untuk urusan lain
kecuali membaca dan membaca, menghafal dan menghafal Al-Quran karena
waktu-waktunya habis untuk talaqqi, tasmi, takrir dan murajaah.
Seorang santri yang sudah hafal 7 juzu misalnya, dia harus mengulang-
ngulang hafalannya dari juzu 1 7 sebelum menambah hafalan ke juzu 8,
seorang santri yang telah menghafal satu halaman surah Al-Maidah ayat 83
89 halaman 122 umpamanya dia harus melancarkan ayat-ayat 82, 81, 80. 79,
78, 77 halaman 121 dan ayat-ayat serta halaman-halaman sebelumnya, sebelum
menambah hafalan baru ayat 90 95 halaman 123 dan ayat-ayat seterusnya
pada halaman-halaman lain, begitulah seterusnya.

Kalau durasi membaca Al-Quran dibaca dengan tartil, tidak terlalu cepat dan
tidak terlalu lambat, seorang santri memerlukan waktu untuk mengulang 1
juzu selama 60 menit dan 7 juzu berarti memerlukan waktu 7 jam sehari
untuk mengulang.
Waktu itu belum termasuk untuk menambah hafalan baru; bertalaqqi didepan
ustaz, memurajaah , mentakrir dan mentasmi kembali tiap-tiap 1 halaman 15
baris selama 3 jam.

Jadi, seorang santri Daarul Huffazh memerlukan waktu 10 jam sehari khusus
untuk membaca, menghafal dan mengulang Al-Quran.
Waktu itu belum termasuk waktu istirahat tidur, shalat jamaah dan aktifitas-
aktifitas lainnya.

Kerana itu, Daarul Huffazh memprosentase antara Al-Quran dan
umum/akademik dengan perbandingan/nisbah 85% - 15%, 85% , Al-Quran
dan 15% umum.
Ini bukan berarti ilmu-ilmu umum tidak penting, tetapi ilmu-ilmu umum
seperti; matematika, kimia, sains, bahasa, computer dll bisa dipelajari kapan
saja dan dimana saja setelah nanti selesai menghafal Al-Quran dengan baik.
Penegetahuan umum/akademik itu asal jangan sampai tidak tahu samasekali
karena jika seorang anak sudah bisa membaca dan menulis, anak itu bisa
dengan sendirinya mengembangkan ilmunya dengan jalan membaca buku-
buku atau belajar sendiri.
33

Profil Daarul Huffazh

Belajar ilmu apa saja, bisa nanti setelah tua karena ternyata banyak orang-
orang yang sudah tua-tua masih kuliah S1, S2 dan ternyata mereka bisa
berhasil tetapi belajar tahfiz Al-Quran wajib dari kecil, sekali lagi, wajib dari
kecil, karena kalau tidak akan kedaluarsa/terlajak dan lidah terlanjur kelu tidak
dapat membaca Al-Quran sampai mati.

Apalagi kalau seseorang itu tahu, bahwa jika Al-Quran telah dihafal dengan
baik maka ilmu-ilmu lain akan mudah mereka kuasai karena Al-Quran itu
induk segala ilmu dan lautan segala hikmah.

















RAHASIA DAARUL HUFFAZH

Hakikatnya bukan karena usaha seseorang, bukan juga karena kegigihan tetapi
semuanya kerana pertolongan ALLAH.
34

Profil Daarul Huffazh
Banyak rahasia-rahasia yang tidak mampu diteorikan bahkan logika dan
ilmupun sukar hendak mengakui kebenarannya.
Begitulah di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini.
Mulai dari; bagaimana membangun gedung, darimana perolehan dana, apa
sumber pendapatan dan usaha hingga ke soal-soal santri semua itu walaupun
kelihatannya seperti hal biasa tetapi sebenarnya merupakan sebuah rahasia.
Apa rahasianya ?
Rahasianya adalah pada; Syukur, dzikir, doa , ibadah dan tawakkal.

Di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini para santri-santrinya selalu diingatkan
dan ditarbiyyah dengan amalan-amalan taqarrub seperti ; Shalat lima waktu
tepat pada waktunya dan wajib berjamaah, puasa hari Senin dan Khamis,
membaca doa setiap pagi dan petang, membaca surah Yasin, Al-Waqiah dan
Al-Mulk setiap sore setelah shalat Ashr, Shalat Dhuha setiap hari dan,
SHALAT TAHAJJUD setiap akhir malam.
Amalan-amalan itulah rahasia sekaligus merupakan ruh yang seharusnya ada,
bukan hanya di Darul Huffaz bahkan dimana saja dan siapa saja.




PANTANG LARANG


Menghafal itu pekerjaan hati dan otak.
35

Profil Daarul Huffazh
Berbeda dengan menghafal lagu, asalkan otaknya cerdas berbakat menyanyi
dan mempunyai suara merdu dan nafas yang panjang seseorang mampu
menghafal beribu-ribu bait atau lirik lagu dalam sehari tanpa pernah lupa atau
tersalah walaupun hatinya kusut atau kotor.
Tetapi tidak demikian halnya dengan menghafal Al-Quran, otak yang cerdas
bukanlah jaminan seseorang bisa menghafal dengan baik walaupun dia orang
arab atau pandai berbahasa arab kalau hatinya kusut atau kotor.
Karena menghafal itu pekerjaan hati dan memerlukan sepenuh kosentrasi hati,
maka faktor-faktor yang mungkin membuat hati kotor seperti pengaruh ; mulut,
mata dan telinga dalam hal lagu-lagu dan musik, majalah/Koran/komik, TV,
Handphone, internet dll sangat terlarang di Mahad Tahfiz Daarul Huffazh ini.
Makanan dan minuman seperti; daging, ayam, makanan instan, minuman
kaleng/tin, premen/gula-gula, obat-obatan dll dibeli dari langganan tetap yang
telah dikenal pasti halalnya atau berlogo halal yang diakui oleh MUI (Majlis
Ulama Indonesia).

Kalau hati bersih dari segala pengaruh syaitan yang yang berpangkal dari
syubhat, lagha dan haram maka akan mudahlah seseorang itu menghafal Al-
Quran, pandangan mata hatinya akan tajam, penglihatan mata hati akan
terangkat dari hijab sehingga dia menghafal Al-Quran itu seperti berada
didepan sebuah monitor raksasa, kelihatan setiap sudut dan tepinya, terbayang
setiap pangkal dan ujung ayatnya, terngiang-ngiang alunan Al-quran
ditelinganya bahkan terbawa-bawa dalam mimpi dan igauan tidurnya.
Tetapi kalau hati kotor dan kusut, apalagi pengaruh syubhat, lagha dan haram
yang berpangkal dari makanan dan minuman, lagu-lagu dan permainan yang
melalaikan telah menguasai seseorang maka akan payahlah menghafal Al-
Quran. Seayat dihafal, 10 ayat lupa lagi setiap ayat yang telah dihafal begitu
mudah hilang dari ingatannya. Al-Quran menjadi beban dan menimbulkan
stress dalam hidupnya. Orang yang menghafal Al-Quran seperti ini akan
mudah bosan, malas dan banyak sekali gangguannya.
Jaga hati, Jaga mata, Jaga telinga, Jaga mulut, Jaga perut
HUKUM DAN FADHILAH MENGHAFAL
AL-QURAN


36

Profil Daarul Huffazh
Menghafal Al-Quran adalah wajib ain, kewajiban atas semua muslim lelaki
ataupun wanita, besar ataupun kecil, tua ataupun muda, baik menghafal
keseluruhan 30 juzu atau menghafal sebagian dari surah-surah tertentu atau,
sekurang-kurangnya surah Al-Fatihah dan surah-surah lazim yang dibaca
dalam shalat.

Menghafal Al-Quran adalah sebuah mujahadah berat kalaupun tidak sampai
pada tingkatan jihad kubra dimedan perang menghadapi kaum kuffar
setidaknya orang tua yang telah menyerahkan anaknya ke Mahad Tahfiz
Daarul Huffazh akan dihimpit rasa rindu yang mecengkam karena berpisah
dengan anak kesayangannya dan anak yang sedang menghafal Al-Quran
terikat dengan suatu disiplin yang tidak bisa dilanggar terlepas dengan masa
bebasnya bermain-main seperti anak-anak lain seusianya.
Bayangkan seorang anak yang baru berumur 9 atau 12 tahun sudah bangun jam
3 pagi untuk shalat tahajjud ketika orang lain, jangankan anak-anak, orang
tuapun sedang nyenyak tidur.

Begitu besar pengorbanan ibu bapak karena menginginkan agar anak-anaknya
menjadi hafiz dan hafizah dan lebih besar lagi mujahadah anak-anak yang
setiap hari digembleng dengan Al-Quran.











MOTTO DAARUL HUFFAZH

37

Profil Daarul Huffazh
ONE DAY ONE PAGE... SATU HARI SATU HALAMAN...
Tiada hari tanpa Al-Qur'an, kemana pergi bawa Al-Qur'an hidup dan mati
bersama Al-Qur'an. Kuasai ilmu Al-Qur'an berarti menguasai semua rahasia
ilmu...
Al-Qur'an dalam pemeliharaan ALLAH, orang yang hafal Al-Qur'an dijamin
rizqinya oleh ALLAH....
Baca dengan suara keras, baca dengan tartil, fahami setiap ayat yang dibaca,
ulangi beberapa kali sampai hafal, baca lagi dan ulangi lagi, baca dan baca,
ulangi dan ulangi....
Al-Qu'an adalah bacaan yang tidak menjemukan semakin dibaca bertambah
keinginan untuk terus membaca...
Cita-cita
Tidak ada cita-cita paling tinggi dan mulia melebihi cita-cita seseorang yang
bercita-cita menjadi HAMBA ALLAH

Apapun kelak pangkatnya, siapapun orangnya dan dimana saja mereka berada,
cita-citanya hanya satu ; menjadi HAMBA ALLAH, hidup mulia atau mati
syahid, berpegang teguh pada Al-Quan.
Kalau kelak mereka menjadi dokter, insinyur, pengacara, polisi, tentara,
hinggalah kalau mereka menjadi seorang Perdana Mentei atau Presiden jadilah
seorang HAMBA ALLAH dan bukan hamba syetan.
Akhirat; bahagiaDunia; mulia


Hidup mulai atau mati syahid
PENUTUP


38

Profil Daarul Huffazh
Al-Quran itu menurut penghargaan orang kepadanya, siapa yang
menghormati Al-Quran, maka ALLAH akan menghormatinya,
dan siapa menghinakan Al-Quran maka ALLAH akan menghinakannya.

Awal keagungan sebuah bangsa adalah ketika mereka berpegang kepada
ajaran Al-Quran, dan awal kehancuran mereka adalah ketika mereka
meninggalkan ajaran Al-Quran.

Pengorbanan harta, tenaga dan waktu untuk Al- Quran adalah piutang
kepada ALLAH yang pasti dibayar oleh ALLAH SWT.

Sebagaimana ALLAH memelihara Al-Quran demikianlah ALLAH
memelihara orang-orang yang membaca dan memelihara Al-Quran.

Membaca Al-Quran itu merupakan ibadah, memahaminya adalah
sebuah ketenangan, dan mengamalkannya adalah jaminan keselamatan.
















LAMPIRAN

TATA TERTIB SANTRI
39

Profil Daarul Huffazh
PONDOK PESANTREN DAARUL HUFFAAZH
LAMPUNG


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan :
1) Pondok adalah Pondok Pesantren Daarul Huffaazh Lampung.
2) Santri adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu diterima oleh
Pondok untuk dibimbing, diasuh, dididik dan diberi pengajaran.
3) Pengasuh adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu ditunjuk
oleh Pondok untuk membimbing, mendidik, mengajar dan atau melatih santri
baik di luar maupun di dalam jam pelajaran.
4) Ustadz/ustadzah adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu
ditunjuk oleh Pondok untuk mendidik santri dalam kegiatan belajar mengajar.
5) Target adalah ketentuan yang harus dicapai oleh santri dalam menghafal Al-
Quran di Pondok pesantren Daarul Huffazh selama Masa yang telah ditentukan
oleh Pondok yaitu; Halaqoh 1 target 10 Juz, Halaqoh 2 target 20 Juz dan
Halaqoh 3 target 30 Juz.
6) Masa adalah waktu paling lama yang ditentukan untuk menghafal Al-Quran di
Pondok Pesantren Daarul Huffazh yaitu selama 4 tahun dengan ketentuan:
Halaqoh 1 ditempuh paling lama 4 semester atau 2 tahun, Halaqoh 2 ditempuh
paling lama 2 semester atau 1 tahun, Halaqoh 3 ditempuh paling lama 2
semester atau 1 tahun.
7) DO/DROP OUT (pemberhentian) adalah ketentuan khusus yang diberlakukan
kepada santri yang tidak memenuhi target menghafal 10 Juz dalam masa
maksimal pada setiap tingkatan yang telah ditentukan oleh Pondok Pesantren
Daarul Huffazh.
8) Diwajibkan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan oleh santri karena alasan
syari dan ditetapkan oleh Pondok.
9) Diharuskan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan santri karena tata tertib
Pondok.
10) Ditekankan adalah ketentuan yang sebaiknya dilaksanakan karena adanya
keutamaan.
11) Dianjurkan adalah ketentuan yang sebaiknya dilaksanakan karena adanya
kebaikan.
40

Profil Daarul Huffazh
12) Dilarang adalah ketentuan yang seharusnya ditinggalkan, baik karena alasan
syari ataupun tata tertib Pondok.
13) Bergaul bebas adalah pergaulan antar santri, baik sejenis maupun lain jenis
yang tidak sesuai dengan syariat islam.
14) Sanksi adalah tindakan yang dikenakan kepada santri karena melanggar
peraturan tata tertib Pondok.
15) Kredit Poin adalah nilai pelanggaran yang dilakukan oleh santri karena
melanggar peraturan tata tertib Pondok yang nilainya berbeda-beda sesuai
dengan tingkat pelanggarannya dan diberi batasan selama berada di Pondok
Pesantren Daarul Huffazh hingga 100 Poin.
16) Penghargaan adalah sesuatu yng diberikan kepada santri karena prestasi
tertentu.


BAB II
I B A D A H
Pasal 2
Shalat

1) Santri diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah tepat
pada waktu, di tempat yang ditentukan dan tidak Masbuk dengan disengaja.
2) Santri ditekankan berada di dalam masjid sebelum azan dikumandangkan.
3) Santri diharuskan berzikir setiap selesai shalat fardhu.
4) Santri dianjurkan mendirikan shalat sunnah rawatib.
5) Santri diharuskan mendirikan shalat tarawih pada bulan Raamadhan dengan
berjamaah di tempat yang ditentukan.
6) Santri diharuskan mendirikan shalat qiyamul lail berjamaah di masjid pukul
03.00 setiap malam.
7) Santri diharuskan mendirikan shalat dhuha di masjid setiap hari.
8) Santri diharuskan mengikuti kegiatan Al-Matsurat berjamaah di masjid.





Pasal 3
Puasa

1) Santri diwajibkan melaksanakan shiyam ramadhan.
41

Profil Daarul Huffazh
2) Santri diharuskan melaksanakan shiyam hari Senin dan Kamis.
3) Santri dianjurkan melaksanakan shiyam tathawwu.

Pasal 4
Tahfizh Al-Quran

1) Santri diharuskan menghafal Al-Quran sesuai target dan masa yang telah
ditentukan yaitu satu halaman setiap hari atau 10 Juz setiap Tingkatan Halaqoh.
2) Santri diharuskan masuk halaqoh untuk menghafal Al-Quran atau untuk setor
ulang hafalan Al-Quran di tempat dan waktu yang telah ditentukan kecuali
apabila sakit atau ada keperluan lain yang mendesak dengan menunjukkan surat
izin kepada Ustadz/ah yang bersangkutan.
3) Santri diharuskan memiliki dan memelihara mushaf Al-Quran dan terjemahnya
dengan baik.
4) Santri diharuskan untuk mengkhatamkan Al-Quran 1 kali setiap akhir bulan.
5) Santri dianjurkan membaca Al-Quran minimal 5 Juz setiap hari.



BAB III
AKHLAQ
Pasal 5
Adab sopan santun

1) Santri diwajibkan berakhlak mulia.
2) Santri diwajibkan menjauhi segala larangan islam.
3) Santri dilarang bergaul bebas, berhubungan dengan lawan jenis melalui surat
menyurat, e-mail, telepon, pesan singkat (SMS), chatting, kirim barang, atau
perbuatan sejenisnya yang tidak dibenarkan oleh Pondok.
4) Santri dilarang unjuk rasa dalam bentuk apapun terhadap Pondok.
5) Santri dilarang membuat agenda album kenangan dan sejenisnya antar putra dan
putri.
6) Santri dilarang bergurau, gaduh maupun melakukan perbuatan sejenisnya di
masjid, kelas dan majelis lain.
7) Santri dilarang mengadakan pesta ulang tahun dan pesta-pesta lain yang
dilarang oleh islam.
8) Santri dilarang mengadakan pertemuan putra dan putri seperti rapat konsul,
rapat pengurus, rapat kepanitiaan dan sejenisnya.

42

Profil Daarul Huffazh

Pasal 6
Pakaian dan rambut

1) Santri diwajibkan menutup aurat, berpakaian sopan, rapi dan sederhana.
2) Santriwati diwajibkan berbusana muslimah setiap kali keluar kamar.
3) Santri diharuskan sesuai dengan ketentuan Pondok waktu keluar Pondok
Pesantren.
4) Santriwan diharuskan berserban, berjubah dalam shalat berjamaah 5 waktu.
5) Santriwan dilarang berpakaian yang bergambar dan atau bertuliskan ketika
shalat berjamaah.
6) Santriwan diharuskan berambut pendek, rapi dan sopan.
7) Santriwati dilarang berambut cepak dan menyerupai laki-laki.
8) Santri harus memberi nama pada semua jenis pakaian yang dimiliki.
9) Santri dilarang memakai perhiasan yang berlebihan.
10) Santri dilarang memiliki dan memakai jeans, celana cutbray/komprang dan
sejenisnya.
11) Santri dilarang membuat pakaian seragam OSPDH, kelas, konsul dan
sejenisnya tanpa seizin Pondok.
12) Santri dilarang memakai pakaian ketat.
13) Santriwati diwajibkan memakai kaos kaki waktu keluar area putri.
14) Santri dilarang mewarnai rambut.
15) Santri dilarang pinjam meminjam dan tukar menukar pakaian.
16) Santriwan dilarang menyerupai perempuan dan sebaliknya.


Pasal 7
Makan

1) Santri diharuskan makan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan dengan
memperhatikan syariat.
2) Santri dilarang makan/minum sambil berdiri atau berjalan.
3) Santri dilarang membeli makanan dan minuman di luar atau sekitar Pondok
tanpa seizin Ustadz/ah.
4) Santri diharuskan membersihkan peralatan masak dan makan sesuai dengan
jadwal piket yang ditentukan.



43

Profil Daarul Huffazh
BAB IV
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
Pasal 8
Kegiatan Belajar Mengajar

1) Santri diharuskan mengikuti KBM pendidikan umum.
2) Santri diharuskan datang paling lambat lima menit sebelum KBM Pendidikan
Umum dimulai sesuai dengan tempat dan waktu yang ditentukan.
3) Ketua kelas/piket diharuskan melapor ke kantor pengajaran, apabila sepuluh
menit setelah bel masuk guru belum datang ke kelas.
4) Santri yang tidak masuk kelas atau meninggalkan kelas harus mendapatkan
surat izin dari PJ. Program Wajar Dikdas atau petugas yang ditunjuk.
5) Santri dilarang keluar kelas waktu pergantian jam pelajaran.
6) Santri dilarang meninggalkan kelas tanpa izin guru pada saat pelajaran
berlangsung.
7) Santri dilarang berlaku curang/menyontek pada waktu tes/ujian.

Pasal 9
Buku Pelajaran dan Alat Sekolah

1) Santri diharuskan memiliki buku catatan dan alat Sekolah yang diperlukan.
2) Santri dilarang menggunakan buku catatan yang bergambar dan bertuliskan
tidak sopan.
3) Santri dilarang meninggalkan buku pelajaran dan atau alat Sekolah tidak pada
tempatnya.
4) Santri diharuskan membawa semua buku pelajaran pada hari pelajaran itu
berlangsung.

Pasal 10
Buku Bacaan

1) Santri dilarang berlangganan bacaan tanpa seizin Pondok.
2) Santri dianjurkan memiliki buku-buku yang menunjang pendidikan.
3) Santri dilarang membawa, memiliki, dan menyimpan buku-buku yang bukan
penunjang pendidikan seperti Novel, komik dll.
4) Santri dilarang membuat buku bacaan atau gambar tidak islami.



44

Profil Daarul Huffazh
BAB VI
EKSTRA KULIKULER
Pasal 11
Kegiatan Olah Raga

1) Santri diharuskan menjaga, merawat dan memelihara perlengkapan kegiatan
olah raga.
2) Santri dilarang mengadakan kegiatan ektrakulikuler di luar tempat dan waktu
yang ditentukan.
3) Santri dilarang mengadakan/mengikuti kegiatan di luar tanpa seizin Pondok.
4) Santri dilarang menampilkan segala bentuk kegiatan yang tidak islami.
5) Santri diharuskan berolah raga dengan berpakaian olah raga yang ditentukan
Pondok.
6) Santri dilarang mengadakan kegiatan olah raga di dalam kamar.


BAB VII
KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KERINDANGAN, KEAMANAN,
KETERTIBAN, KEKELUARGAAN DAN KESEHATAN
Pasal 12
Kebersihan

1) Santri diharuskan menjaga kebersihan diri, kamar dan lingkungan.
2) Santri diharuskan menjemur pakaian di tempat yang telah disediakan.
3) Santri diharuskan membuang sampah pada tempatnya.
4) Santri diharuskan meletakkan pakaian kotor pada tempatnya.
5) Santri diharuskan meletakkan barang-barang miliknya pada tempatnya.
6) Santri dilarang berkuku panjang, memberi warna pada kuku (cuteks) dan
bertato.




Pasal 13
Keindahan

1) Santri diharuskan memelihara keindahan diri, kamar dan lingkungan
sekitarnya.
45

Profil Daarul Huffazh
2) Santri dilarang menulis, coret-coret di tempat tidur, almari, pintu, dinding
tembok, meja, bangku dan lain-lain.
3) Santri dilarang menggantungkan pakaian dan sejenisnya di tempat yang tidak
seharusnya.
4) Santri dilarang memelihara binatang di lingkungan asrama.
5) Santri dilarang memajang hiasan yang tidak islami.

Pasal 14
Kerindangan

1) Santri diharuskan menjaga dan memelihara kerindangan dan keindahan di
lingkungan Pondok.
2) Santri dilarang berolahraga di taman.
3) Santri dilarang mengambil buah tanaman tanpa izin pihak Pondok.

Pasal 15
Keamanan dan Ketertiban

1) Santri dilarang :
a. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia Pondok untuk kepentingan
pribadi, golongan maupun pihak lain.
b. Menyalahgunakan barang, peralatan, uang, dokumen atau surat berharga
milik pondok dan atau membawanya keluar dari lingkungan Pondok
tanpa izin tertulis dari Pimpinan Pondok atau yang berwenang.
c. Menolak atau melawan perintah yang wajar dari Pimpinan Pondok,
pengasuh, ustadz/ustadzah dan pengurus OSPDH.
d. Menganiaya, menghina, mengancam kepada sesama santri, karyawan,
ustadz/ustadzah dan Pimpinan Pondok beserta keluarganya, baik berupa
tulisan/isyarat, gerak-gerik maupun dengan cara-cara lain.
e. Melakukan kegiatan sendiri maupun secara bersama-sama, baik di dalam
maupun di luar Pondok dengan tujuan atau untuk kepentingan pribadi,
golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan Pondok.
f. Melakukan tindak asusila di lingkungan Pondok maupun di luar Pondok.
g. Membawa, memiliki, menyimpan, menggunakan senjata api, senjata
angin, senjata tajam, obat-obatan terlarang, minuman keras (khamar) dan
sejenisnya.
h. Membawa, menyimpan dan menghisap rokok.
46

Profil Daarul Huffazh
i. Membawa dan atau menyimpan radio, tape, tv, HP, laptop dan barang
elektronik lainnya di Pondok.
j. Membeli makanan/minuman dan sejenisnya selain di koperasi dan
kantin, kecuali atas izin ustadz/ustadzah.
k. Bersuara keras(teriak-teriak) dan membuat gaduh.
l. Menjual atau memperdagangkan barang-barang berupa apapun selain di
koperasi, mengedarkan daftar sumbangan, menempelkan atau
mengedarkan poster/pamflet yang tidak ada hubungannya dengan
kegiatan kepesantrenan.
m. Memberikan keterangan palsu.
n. Membuat dan atau mengikuti kelompok-kelompok gelap (gank) baik
secara simbolis atau terang-terangan, perkelahian, dan perbuatan
sewenang-wenang.
o. Melakukan perbuatan yang mengarah pada perjudian dan kemusyrikan
dalam bentuk apapun.
p. Mencuri, menipu, menggelapkan uang dan melakukan kejahatan lain
yang sejenisnya.
q. Sengaja atau tidak sengaja melakukan pengrusakan atau mengakibatkan
rusaknya barang milik Pondok.
r. Melakukan penyidangan gelap maupun terbuka dengan segala bentuk
ancaman yang diikuti kekerasan yang mengarah pada penyiksaan.
s. Melakukan segala bentuk kerjasama dalam kejahatan/kenakalan.
t. Berkelahi dengan alasan apapun dan dalam bentuk apapun.
u. Mengintip dan mengganggu kenyamanan santri lain.

2) Santri diharuskan :
a. Bertanggung jawab atas keamanan Pondok.
b. Melaporkan hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.
c. Segera melapor kepada pengasuh apabila kehilangan atau menemukan
barang milik orang lain.
d. Membudayakan 5 S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) dalam
setiap pelayanan.
e. Mengadukan permasalahan pribadi kepada pengasuh.


Pasal 16
Kekeluargaan

47

Profil Daarul Huffazh
1) Santri diwajibkan menghormati pengasuh, ustadz/ustadzah, karyawan dan
keluarga besar Pondok, serta berlaku sopan kepada sesama teman maupun
tamu.
2) Santri diwajibkan hormat-menghormati dan tolong-menolong dalam kebaikan.
3) Santri diwajibkan membantu meringankan penderitaan sesama santri yang
sakit/terkena musibah.
4) Santri diwajibkan menjaga dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.


Pasal 17
Kesehatan

1) Santri diharuskan menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.
2) Santri diharuskan untuk memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat apabila merasa kesehatannya terganggu dengan didampingi
Ustadz/ah atau pengurus OSPDH.


BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 18

1) Santri diharuskan membayar uang SPP dan keuangan lain tepat pada waktu
yang telah ditentukan yaitu selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya
melalui wali santri.
2) Santri diharuskan menitipkan uangnya di Koperasi/Ibu Asrama/Ustadz/ah
Penanggung Jawab.
3) Santri dilarang membawa uang tunai melebihi Rp. 25.000,oo.


BAB IX
KELUAR PONDOK
Pasal 19
Perizinan dan waktu

1) Santri Dilarang keluar Pondok Pesantren tanpa izin.
2) Santri diharuskan keluar masuk Pondok melalui pintu yang telah ditentukan.
3) Santri diharuskan menunjukkan surat izin dari pondok atau yang ditunjuk
untuk itu, jika keluar Pondok.
48

Profil Daarul Huffazh
4) Santri diharuskan kembali tepat waktu sesuai dengan izin.
5) Santri dilarang memasuki gedung bioskop, night club, tempat-tempat maksiat,
billiard, video game, play station dan sejenisnya.
6) Santri dilarang izin keluar pondok lebih dari 3 kali dalam satu semester.



Pasal 20
Masa Libur

1) Pada waktu pulang liburan, santriwati diharuskan dijemput/diantar oleh orang
tua/wali.
2) Santri diharuskan datang tepat waktu dari jadwal libur yang telah ditentukan
oleh Pondok yaitu tidak mendahului dan tidak terlambat.
3) Santri dilarang mengadakan kegiatan bersama (naik gunung, camping,
seminar, temu akrab dan sejenisnya) tanpa pembimbing dan tanpa seizin
Pondok.



BAB X
ASRAMA
Pasal 21

1) Santri diharuskan mentaati peraturan yang berlaku di asrama.
2) Petugas piket diharuskan melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan.
3) Santri diharuskan mengatur almari, kasur, rak sepatu, sesuai dengan ketentuan
asrama.
4) Santri dilarang pindah kamar tanpa seizin pengasuh/wali asrama.
5) Santri dilarang menggunakan lampu/peralatan listrik melebihi ketentuan
Pondok.
6) Santri dilarang menerima tamu/orang lain di dalam asrama tanpa izin.
7) Santri diharuskan melapor kepada pengasuh/wali asrama jika ada tamu/orang
lain berada di dalam asrama.
8) Santri dilarang memasuki asrama pada saat kegiatan wajib.

Pasal 22
Tidur

49

Profil Daarul Huffazh
1) Santri diharuskan tidur siang dan selambat-lambatnya jam 10.45.
2) Santri diharuskan tidur malam selambat-lambatnya jam 22.00.
3) Santri diharuskan tidur di kamar masing-masing dan di tempat tidurnya
sendiri.
4) Santri diharuskan tidur dengan memakai pakaian yang aman dari
kemungkinan terbukanya aurat.
5) Santri diharuskan bangun 10 menit sebelum masuk waktu shalat qiyamul lail
azan pertama (jam 03.00) dikumandangkan.
6) Santri dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu orang lain yang
sedang tidur.


BAB XI
HAK MILIK
Pasal 23
Pinjam Meminjam Barang

1) Santri diharuskan berlaku amanah atas hak milik orang lain dan hak milik
Pondok.
2) Santri diharuskan mengembalikan pinjaman sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan, dan apabila rusak/hilang harus mengganti.
3) Santri dilarang memakai barang/memakan makanan orang lain tanpa seizin
pemiliknya.
4) Santri dilarang pinjam-meminjam barang antara santriwan dan santriwati
tanpa seizin pengasuh.
5) Santri dilarang menggunakan barang-barang Pondok tanpa seizin Pondok.


BAB XII
SANKSI DAN PENGHARGAAN
Pasal 24
Klasifikasi Sanksi

1) Setiap santri yang melanggar tata tertib ini dikenakan sanksi.
2) Setiap pelanggaran memiliki Jenis sanksi diklasifikasikan menjadi tiga
tingkatan :

A. Tingkatan Ringan :
a. Diberikan teguran atau peringatan.
50

Profil Daarul Huffazh
b. Meminta nasehat dan tanda tangan pengasuh.
c. Menulis beberapa surat Al-quran atau Hadits.
d. Membangunkan santri waktu qiyamul lail.
e. Merapikan sandal di masjid atau asrama.
f. Shalat di shaf pertama selama 3 hari berturut-turut.
g. Membaca Al-Quran 5 Juz pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan.
h. Membaca 1 Juz dalam sholat sunnah.
i. Menyapu.
j. Mengepel.

B. Tingkatan Sedang :
a. Membuat dan membaca surat pernyataan.
b. Potong rambut licin dan fotonya ditempel di Mading Pondok
Putra/Putri.
c. Memakai jilbab khusus dan fotonya ditempel di Mading Pondok
Putra/Putri.
d. Membersihkan kamar mandi/WC selama 1 bulan.
e. Dilarang keluar kompleks selama-lamanya 3 bulan.
f. Diumumkan di hadapan seluruh santri.

C. Tingkatan Berat :
a. Mengembalikan dan atau mengganti kerusakan (SKORSING
maksimal 3 bulan).
b. DO/DROP OUT.
c. Dikembalikan kepada orang tua/wali.

3) Pelanggaran terhadap tata tertib dasar santri, dikenakan sanksi setinggi-
tingginya :

A. Tingkatan Ringan (Nilai Kredit Poin = 1)
a. Pasal 2 : 1), 5), 6), 7), 8)
b. Pasal 3 : 2)
c. Pasal 4 : 2), 4)
d. Pasal 5 : 6)
e. Pasal 6 : 4)
f. Pasal 7 : 2)
g. Pasal 8 : 1), 7)
h. Pasal 10 : 3)
51

Profil Daarul Huffazh
i. Pasal 15 : 1) j, k, l
j. Pasal 18 : 1)
k. Pasal 19 : 4)
l. Pasal 20 : 2), 3)
m. Pasal 21 : 1)
n. Pasal 22 : 1), 2), 3)
o. Pasal 23 : 3), 5)

B. Tingkatan Sedang (Nilai Kredit Poin = 10)
a. Pasal 3 : 1)
b. Pasal 5 : 5), 8)
c. Pasal 6 : 1), 2)
d. Pasal 15 : 1) a, b, c, d, e, i, m, n, q, r, s, t, u,
e. Pasal 16 : 1)
f. Pasal 19 : 1), 5)

C. Tingkatan Berat (Nilai Kredit Poin = 50)
a. Pasal 4 : 1)
b. Pasal 5 : 1), 2), 3), 4)
c. Pasal 15 : 1) f, g, h, o, p

4) Barang-barang yang dilarang oleh Pondok disita dan tidak dikembalikan.
5) Pelanggaran yang dilakukan berulang-ulang sebanyak 3x atas ayat 3 sub B
akan mendapat Scorsing Paling lama 1 bulan.
6) Pelanggaran yang dilakukan 1x atas ayat 3 sub C akan mendapat Scorsing
Paling lama 3 bulan.
7) Santri yang telah mencapai 100 Poin pelanggaran secara Otomatis akan
dipulangkan kepada orang tua/walinya.








Pasal 25
Pemberian Sanksi

52

Profil Daarul Huffazh
1) Yang berhak memberi sanksi adalah :
a. Pengasuh yang ditunjuk.
b. Ustadz/ustadzah yang ditunjuk.
c. Pengurus organisasi yang ditunjuk.
2) Pengurus OSPDH yang ditunjuk hanya dibenarkan memberikan sanksi pada
pelanggaran tingkat ringan dengan sepengetahuan pembimbing.
3) Ketetapan usulan sanksi katagori pelanggaran berat ditetapkan melalui
musyawarah bidang-bidang terkait.
4) Keputusan pengembalian kepada orang tua/wali diambil oleh pimpinan
Pondok.


Pasal 26
Penghargaan

1) Santri yang berprestasi berhak mendapat penghargaan.
2) Penghargaan meliputi :
a. Piagam penghargaan.
b. Nilai kepribadian A di raport.
c. Beasiswa dari Pondok.
d. Hadiah tertentu yang tidak mengikat.


BAB XII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 27
Masa Berlaku

1) Tata Tertib Santri (TATIBSAN) dinyatakan berlaku efektif sejak 9 Maret
2010.
2) Tata Tertib Santri (TATIBSAN) dievaluasi selambat-lambatnya tiga tahun
sejak tanggal ditetapkan.




Pasal 28
Peraturan Antar Aturan

53

Profil Daarul Huffazh
Dengan berlakunya TATIBSAN ini maka tata tertib sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi.


BABXIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33

1) Tata tertib ini menjadi acuan dasar peraturan santri di Pondok Pesantren
Daarul Huffaazh.
2) Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.




Ditetapkan di : Desa Bernung
Tanggal : 9 Maret 2011

Mudir Am,
Pimpinan Yayasan PP. Daarul Huffazh






KH. Nursalam A.M. Al-Hafizh

You might also like