You are on page 1of 16

Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat telah dipergunakan sejak zaman nenek moyang Dampak kesembuhannya memang

g lebih lambat dibandingkan pengobatan secara medis Efek sampingnya hampir tidak ada, walaupun demikian perlu diperhatikan jumlah dosis yang diberikan khususnya untuk tanaman yang beracun

Obat tradisional menurut UU No. 23/1992 tentang kesehatan adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah di gunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Pasal 40 ayat(2) UU No.23/1992 tentang kesehatan: Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi standar atau persyaratan yang ditentukan. Pasal 41 ayat(1) UU No.23/1992 tentang kesehatan: Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapat ijin edar Pasal 41 ayat(2) UU No.23/1992 tentang kesehatan: Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhi persyaratan objektifitas dan kelengkapan serta tidak menyesatkan.

Pada dasarnya mencakup bahan atau simplisia, produk jadi dan proses pembuatan Dewasa ini standar produk obat tradisional masih terbatas pada aspek mutu dan keamanan, belum mencakup pada aspek khasiat/kemanfaatan Standar proses pembuatan telah ditetapkan dalam bentuk Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB) CPOTB belum dilaksanakan di sebagian besar industri obat tradisonal terutama Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT)

Jamu gendong, dalam proses pembuatannya belum sepenuhnya memperhatikan aspek kebersihan dan pemilihan bahan/simplisia yang berkualitas masih diperlukan adanya pembinaan yang berkesinambungan terhadap jamu gendong.

1.

Hasil TOGA

- pemanfaatan oleh keluarga


- standardisasi yang perlu dilakukan adalah kebenaran tanaman yang digunakan dan kebersihan dalam proses pembuatannya
2.

Jamu - Tidak memerlukan izin produksi ( sesuai Permenkes

no.246/Menkes/per/V/1990) meliputi jamu gendong dan jamu racikan _ Harus ada izin produksi dan izin edar : yaitu Jamu yang diproduksi dan diedarkan oleh Industri Obat Tradisional (IOT) Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT)

3.

Standar yang harus dipenuhi adalah standar mutu dan keamanan, sedangkan untuk proses pembuatannya harus sesuai dengan ketentuan CPOTB terutama untuk IOT. Fitofarmaka - digunakan pada pelayanan kesehatan - persyaratan multak perlunya uji laboratorium

Penapisan fitokimia untuk mengetahui jenis kandungan senyawa pada tanaman tersebut Uji Toksisitas untuk mengetahui keamanan bila dikonsumsi untuk pengobatan Uji Farmakologi eksperimental terhadap binatang percobaan Uji Klinis untuk memastikan efek Farmakologi, keamanan dan manfaat klinis untuk pencegahan, pengobatan penyakit atau gejala penyakit

1.

2.

Kebanyakan masyarakat yang menderita penyakit-penyakit yang tidak dapat diatasi dengan obat-obat modern (baca:obat-obat kimia/medis), terutama penyakit kronik, degeneratif dan kanker cenderung sudah bosan mengkonsumsi obat-obat kimia Ketakutan akan efek samping penggunaan obat obat kimia

Penggunaan obat tradisional bisa digunakan pada tahap prepatogenesis (pencegahan) dan paliatif (tindakan untuk meringankan beban penderita kanker terutama yang tidak bisa disembuhkan). obat tradisional atau obat herbal hanya digunakan sebagai komplemen (penunjang) obat medis, bukan sebagai pengganti obat-obatan yang sudah ada atau dalam istilah kedokteran disebut Golden Standard.

Seorang dokter hanya boleh meresepkan obat herbal fitofarmaka, yang telah teruji klinis dan telah diujikan terhadap manusia. Namun tidak sembarang dokter boleh memberikan resep obat herbal. Dokter tersebut harus tersertifikasi organisasi profesi.

RS Kanker Dharmais Jakarta RS Persahabatan Jakarta RSUD Dr Soetomo Surabaya RS Kandou Manado

Stimuno (peningkat kekebalan tubuh) Tensigard Agromed (obat darah tinggi) X-Gra (peningkat gairah seksual laki-laki) Rheumaneer (pengurang rasa nyeri) Nodiar (antidiare)

You might also like