Professional Documents
Culture Documents
kunci dasar interpretasi atau elemen dasar interpretasi. &engan karakteristik dasar citra foto dapat membantu serta membedakan penafsiran objek * objek yang tampak pada foto udara. 1erikut tujuh karakteristik dasar citra foto yaitu % Bentuk 1entuk berkaitan dengan bentuk umum, konfigurasi atau kerangka suatu objek indi'idual. 1entuk agaknya merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam pengenalan objek pada citrta foto. Ukuran -kuran objek pada foto akan ber'ariasi sesuai denagn skala foto. Objek dapat disalahtafsirkan apabila ukurannya tidak dinilai dengan cermat. P$la Pola berkaitan susunan keruangan objek. Pengulangan bentuk umum tertentu atau keterkaitan merupakan karakteristik banyak objek, baik alamiah maupun buatan manusia, dan membentuk pola objek yang dapat membantu penafsir foto dalam mengenalinya. R$na 2ona mencerminkan warna atau tingkat kegelapan gambar pada foto.ini berkaitan dengan pantulan sinar oleh objek. Ba%angan 1ayangan penting bagi penafsir foto karena bentuk atau kerangka bayangan menghasilkan suatu profil pandangan objek yang dapat membantu dalam interpretasi, tetapi objek dalam bayangan memantulkan sinar sedikit dan sukar untuk dikenali pada foto, yang bersifat menyulitkan dalam interpretasi. Tekstur ekstur ialah frekuensi perubahan rona dalam citra foto. ekstur dihasilkan oleh susunan satuan kenampakan yang mungkin terlalu kecil untuk dikenali secara indi'idual dengan jelas pada foto. ekstur merupakan hasil bentuk, ukuran, pola, bayangan dan rona indi'idual. #pabila skala foto diperkecil maka tekstur suatu objek menjadi semakin halus dan bahkan tidak tampak. 3
L$kas! 4okasi objek dalam hubungannya dengan kenampakan lain sangat bermanfaat dalam identifikasi.
II.2 Stere$sk$"
Stereoskop ialah suatu alat yang digunakan untuk dapat melihat sepasang gambar.foto secara stereoskopis. -ntuk dapat melihat sepasang foto yang saling o'erlap secara streoskopis tanpa bantuan perlengkapan optis, sangat dirasakan sekali kesulitannya. 5al ini disebabkan karena % +. )elihat sepasang foto dari jarak yang dekat akan menyebabkan ketegangan pada otot" oto mata. 0. )ata difokuskan pada jarak yang sangat pendek 6 +7 cm dari foto yang terletak diatas meja, sedangkan pada saat itu otak kita mengamati atau melihat sudut paralaktis dengan tujuan dapat membentuk stereo model pada suatu jarak atau kedalaman. ,eadaaan yang demikian sangat mengacaukan pandangan stereoskop. ,arena kesukaran"kesukaran itulah diperlukan suatu stereoskop untuk membantu kita dalam pengamatan. #da 0 jenis stereoskop, yaitu % 1. Stere$sk$" saku atau stere$sk$" lensa " " " " " " 4ebih murah daripada stereoskp cermin 8ukup kecil hingga dapat dimasukkan kedalam saku erdiri dari susunan lensa con'e/ yang sederhana )empunyai factor perbesaran yang cukup besar )udah dibawa ke lapangan &aerah yang dpat dilihat secara stereoskopis sangat terbatas
foto kiri
foto kanan
(a')ar 2.1 Stere$k$" Saku 2. Stere$sk" &er'!n " " " 4ebih besar dari stereoskop saku &aerah yang dapat dilihat secara stereoskop lebih luas jika dibandingkan dengan menggunakan stereoskop lensa ,arena bentuknya agak besar maka agak lebih sukar dibawa ke lapangan
foto kanan
II.+.1 Bag!an,)ag!an "lan!'eter #lat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja gambar. angkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang (kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang disebut dengan kutub planimeter. angkai yang kedua disebut tangkai pelacak. Pada ujung"ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. 2oda ukur dapat berputar bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak. 1anyaknya putaran dapat dibaca pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
+ 3 < $ 0
(a')ar 2.. Bag!an,)ag!an Plan!'eter ,eterangan % +. 1atang kutub 0. 1atang pelacak 3. ,utub planimeter (tetap) 9. Sendi (engsel)
7. =arum pelacak :. 2oda ukur berskala $. Piringan berskala <. ,lem (untuk mengatur panjang batang pelacak) ;. >onius II.+.2 Langka/,langka/ 'eng/!tung luas "eta 0ga')ar1 4angkah"langkah dalam menghitung luas peta (gambar) yaitu % 1. 4etakkan alat planimeter diatas peta (gambar) yang akan dihitung luasnya 2. =arum kutub planimeter ditempatkan sedemikian serupa sehingga jarum pelacak dapat menelusuri seluruh batas daerah yang akan diukur luasnya (dapat didalam atau diluar daerah yang akan diukur) 3. 4ihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada garis. batas wilayah yang akan dicari luasannya. 4. empatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal /? ), yang telah ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui /+ sampai kembali ketitik awal (/?). 5. &engan kon'ersi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. ,etelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya. II.+.+ Ru'us Per/!tungan Plan!'eter -ntuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal /? sampai dengan titik akhir /+ dengan menggunakan rumus % +)
L) 2
3
<
0)
La 2
,eterangan % 4a 4/
3 L)
@ luas yang dicari (km0) @ luas daerah dalam peta (cm0) diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter
4y
@ luas kalibrasi dalam peta (cm0) diperoleh dari perhitungan menggunakan planimeter
4b p l
412T!t!k Ak/!r
4uasan panjang
lebar
scanner dalam bentuk raster. -ntuk data raster hasil scanning harus diubah ke format 'ektor dengan on screen digitasi. Software yang sering digunakan untuk digitasi peta adalah #uto8ad )ap. Setelah gambar berbentuk digital dengan format B.dwg maka dengan mudah dicari luasnya dengan perintah area.
+?
++
Peminjaman stereoskop
Perhitungan Luas
planimetri
igitasi
Luas daerah
Selesai
+0
+3
9. &alam proses pengeplotan diusahakan alat tetap pada posisi keadaan yang semula.
+9
no a1 a2 "1 "2 "3 "4 " "6 "7 "8 "9 "10 "11 "12 "13 "14 "1 c1 c2 d1 d2 d3
luas 36.8497 69. 94 3.1622 4.3 17 1.2 97 0.8779 1.94 4 0.1 38 0.1806 0.8217 3.1717 1.6 27 2.1 2 0.63 1
luas (cm2) 0.368497 0.69 94 0.031622 0.043 17 0.012 97 0.008779 0.0194 4 0.001 38 0.001806 0.008217 0.031717 0.016 27 0.021 2 0.0063 1
keliling 8.662 8.662 8.662 12.4729 6.3666 4.8836 10.2103 1.833 2.1139 4.779 16.3722 9.46 1 12.7319 4.2274 107.2 80.4807 8.07 100. 987 13. 37 26.737 26.2601 26.148 6
luas digit 0.11427447 0.21 81769 9 0.00980628 7 0.01349 04 1 0.0039064 1 0.0027224 2 0.00603287 3 0.00047694 9 0.000 600 8 0.002 4817 1 0.00983 74 7 0.00 12 18 2 0.006673 9 0.001969 0 6 0.378 114
luas skala
digit
luas (m2) 6364.6308 8 12020.182 6 46.1709 3 7 1.61980 2 217. 7369 9 1 1.62971 3 336.00688 26. 64130 2 31.192990 4 141.92292
jumlah (km2)
luas
keterangan
63646308.81 12020182 .7 461709. 31 7 16198.016 217 736.986 1 16297.134 3360068.8 2 26 641.3022 311929.9037 1419229.246 478117.804 28 4 21.328 371690 .607 1096936.223 210837843. 19937191 .1 4 30928.662 28348141.28 302 8 8.24 32242083. 2 8211 63.3 2136132 .97
1.83848134 1.20201826 0.0 46171 0.07 16198 0.0217 737 0.01 16297 0.03360069 0.0026 641 0.0031193 0.01419229 0.0 478118 0.028 4 21 0.03716906 0.01096936 2.10837843 1.9937191 0.04 30929 0.28348141 0.31373999 0.0302 8 8 0.32242084 0.08211 63 0.21361326 0.618149728 4.499139792
!emukiman
hutan
47.81178 28 .4 213 3 371.690 6 1 109.69362 2 21083.784 3 19937.191 4 3.09286 6 2834.8141 3 302. 8 82 4 3224.2083 821.1 633
122.0701 1.220701 11 .4316 1.1 4316 2.6233 16.4129 1.7 19 18.6674 4.7 43 12.3677 0.026233 0.164129 0.017 19 0.186674 0.047 43 0.123677
1 0.3 7964 1 3 0.00813 10 6 0.0 089798 4 0.00 43281 1 0.0 788940 6 0.014743 4 2 0.0383 342 9
sungai
te"ing
2136.1326
+7
+:
BAB ; PENUTUP
;.1 8es!'"ulan
&ari praktikum interpretasi foto udara dan pembuatan peta tutupan lahan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut % " " " " " Orientasi foto udara sangatlah penting untuk dilakukan jika akan melakukan interpretasi udara ,eberhasilan dalam interpretasi foto udara akan ber'ariasi sesuai dengan kemampuan dan asumsi penafsir, keadaan obyek yang diamati, dan kualitas foto yang digunakan. Objek"objek pada foto (, ((, ((( dapat diinterpretsikan berdasarkan prinsip $ kunci interpretasi, yaitu bentuk, warna, tekstur, pola, bayangan, lokasi, dan tone. (dentifikasi obyek yang tidak benar akan mempengaruhi hasil interpretasi 5asil interpretasi foto udara nantinya dapat dibuat peta tutupan lahan +$
"
&iperlukan ketelitian yang tinggi pada perhitungan planimeter agar diperoleh hasil luasan yang sebanding dengan perhitungan planimeter
I;.2 Saran
" " Sebelum praktikum dimulai, sebaiknya mempelajari lebih dalam terlebih dulu modul praktikum &iperlukan banyak latihan dan pengalaman dalam interpretasi foto, sehingga mudah dan cepat dalam identifikasi obyek serta hasilnya akurat Setelah melakukan praktikum dan laporan dikumpulkan, alangkah lebih baik jika obyek" obyek yang telah diidentifikasi dijelaskan oleh &osen, sehingga dapat melakukan koreksi dan lebih mengetahui sifat obyek pada foto udara " -ntuk mendapatkan hasil hitungan luas yang optimal, maka harus dilakukan perhitungan minimal 3 kali. -ntuk menghindari kesalahan setiap pembacaan. ,emudian dari hasil tersebut dirata"rata, sehingga mendapatkan hasil yang mendekati dari sebenarnya.
LAMPIRAN
+<
DA#TAR PUSTA8A
+;
1udi 8ahyono, #gung dan 5apsari, 5epi. 0??7. Petunjuk Praktikum Fotogrametri I. Surabaya% Program Studi eknik !eodesi ( S 5aryanto, eguh. 0??3. Photogrametri I. Surabaya% Program Studi eknik geodesi ( S
0?