Professional Documents
Culture Documents
METODELOGI PENELITIAN
ALAT PENAKAR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S52
OLEH :
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2009
ABSTRAK
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan permasalahan ini. Untuk mengetahui besar intensitas hujan dalam
durasi dan periode tertentu dapat diperoleh dengan menggunakan alat penakar
curah hujan. Oleh karena itu, kami mempunyai gagasan untuk membuat alat
penakar curah hujan berbasis mikrokontroler AT89S52 yang hasil/outputannya
dapat diperoleh melalui data di lapangan/LCD alat serta sekaligus dikirimkan ke
komputer server. Diharapkan pemanfaatan alat penakar hujan ini setidaknya dapat
menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah banjir di daerah-daerah
dataran rendah yang rawan banjir, khususnya di Kota Semarang.
Mikrokontroler AT89S52 adalah adalah produk dari Atmel dengan 4K byte flash
PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) dan 128 Byte RAM
internal. Perbedaan mendasar antara mikrokontroler dan mikroprosesor adalah
mikrokontroler selain memiliki CPU juga dilengkapi dengan memori dan input-output
yang merupakan kelengkapan sebagai sistem minimum mikrokomputer sehingga
sebuah mikrokontroler dapat dikatakan sebagai mikrokomputer dalam keping
tunggal (Single Chip Microcomputer) yang dapat berdiri sendiri.
Sebuah penakar dengan luasan sampling tertentu digunakan untuk menangkap air
hujan. Jumlah air yang tertangkap ditera melalui sistem bejana berjungkit dengan
volume takar yang disesuaikan dengan luas penampang penakar. Pada setiap unit
takaran (mm Hujan) kejadian direkam pada kertas printer mini dengan resolusi detik.
Informasi detik kejadian tiap takaran selanjutnya dimasukkan kedalam perangkat
lunak berbasis Microsof Excel untuk selanjutnya mendapatkan grafik/ hidrograph
rekaman hujan.
Sensor akan bekerja jika ada air hujan yang masuk kedalam sensor tipping bucket
yaitu dengan cara air ditampung pada tampungan air yang berbentuk jungkat-jungkit
jika penuh akan berayun sehingga sensor optocoupler akan membaca inputan
kemudian dari inputan tersebut akan ditampilkan ke LCD oleh mikrokontroler dan
datanya disimpan didalam memori (MMC) dan dapat juga langsung diinterfacekan
ke PC (Personal Computer). Keypad difungsikan sebagai control untuk melihat data
di LCD, sedangkan RTC digunakan sebagai timer atau pengatur waktu.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
D. LANDASAN TEORI
E. PEMBAHASAN DAN ANALISA PERANCANGAN
F. HASIL OUTPUT SISTEM YANG DIHARAPKAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
B. LATAR BELAKANG
Masalah banjir di kota-kota besar merupakan sebuah masalah yang belum
terselesaikan hingga saat ini. Bencana banjir ini sudah menjadi langganan
pada saat musim penghujan selama puluhan tahun di Jawa Tengah pada
umumnya dan di Kota Semarang pada khususnya.
Banjir adalah aliran/genangan air yang dapat menimbulkan kerugian
ekonomi bahkan menyebabkan kehilangan jiwa (Asdak,C. 1995).
Aliran/genangan air ini dapat terjadi karena adanya luapan-luapan pada Daerah
Aliran Sungai (DAS) atau di saluran-saluran akibat sungai tidak memiliki
kapasitas yang cukup bagi debit air yang lewat.
Sangat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir.
Bencana banjir selain akibat kerusakan ekosistem dan aspek lingkungan yang
tidak terjaga, juga disebabkan oleh alam itu sendiri, seperti faktor cuaca yang
buruk sehingga mengakibatkan curah hujan yang tinggi secara terus-menerus
yang kemudian mempengaruhi daya tampung sungai untuk menyalurkan air
hujan ke laut menjadi overload. Berbagai cara telah ditempuh untuk menangani
masalah ini, antara lain pembuatan saluran drainase dan pembuatan daerah
tampungan air, pembuatan daerah hijau untuk resapan air, dan sebagainya.
Dalam perencanaan bangunan pengendali banjir (saluran drainase, tanggul,
dll) data masukan curah hujan sangat diperlukan.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat dimanfaatkan
untuk menyelesaikan permasalahan ini. Untuk mengetahui besar intensitas
hujan dalam durasi dan periode tertentu dapat diperoleh dengan menggunakan
alat penakar curah hujan. Oleh karena itu, kami mempunyai gagasan untuk
membuat alat penakar curah hujan berbasis mikrokontroler AT89S52 yang
hasil/outputannya dapat diperoleh melalui data di lapangan/LCD alat serta
sekaligus dikirimkan ke komputer server. Diharapkan pemanfaatan alat penakar
hujan ini setidaknya dapat menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan
masalah banjir di daerah-daerah dataran rendah yang rawan banjir, khususnya
di Kota Semarang.
C. TUJUAN
D. LANDASAN TEORI
mikrokontroler terdapat dua hal yang mendasar, yaitu perangkat keras dan
mesin ).
sebagai berikut :
Pin 12. INT0 ( Port 3.2 ) : sebagai Port External Interrupt 0 (aktif
rendah)
Pin 13. INT1 ( Port 3.3 ) : sebagai Port External Interrupt 1 (aktif
tinggi)
Strobe.
Srobe.
daya.
pada saat mengakses memori 8 bit port ini akan mengeluarkan isi
TTL.
pada memori eksternal dan akan aktif 2 kali setiap cycle (siklus
kerja mesin).
i. ALE ( pin no 30 )
Pin ini dapat berfungsi sebagai Address latch Enable ( ALE ) yang
j. EA ( pin no. 31 )
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu
ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau
tersebut. Pada fungsi sebagai low order multiplex adrress / data port
ini akan mempunyai internal pull up. Pada saat Flash Programming
b. Organisasi Memori
PSW (Program Status Word) seperti yang ditunjukan pada tabel 2.1.
b. Bit Addressable
masing 128 bit lokasi ini dapat dialamati secara langsung. Sehingga
hanya dengan sebuah instruksi saja setiap bit dalam area ini dapat
diset, clear, AND dan OR. Dengan adanya sistem bit addressable
bit.
7F
1F R7
1E R6
1D R5
Bank 3
1C R4
1B R3
1A R2
19 R 1
18 R 0
17 R 7
16 R 6
15 R5
Bank 2
14 R4
13 R3
12 R2
11 R1
10 R0
0F R7 2F 1F 78
0E R6 2E 7F 70
0D R5 2D 6F 68
Bank 1
0C R4 2C 67 60
0B R3 2B 5F 58
0A R2 2A 57 50
09 R1 29 4F 48
08 R0 28 47 40
07 R7 27 3F 38
06 R6 26 37 30
05 R5 25 2F 28
Bank 0
04 R4 24 27 20
03 R3 23 1F 18
02 R2 22 17 10
01 R1 21 0F 8
00 R0 20 07 00 30
W o rk i n g
B i l . A d d re s s a b l e G e n e ra l p u rp o s e
re g i s te r
Gambar 3 Organisasi RAM Internal
Terdiri atas 80 byte yang menempati alamat 30H-7FH. Yang dapat
dialamati secara langsung dan digunakan untuk keperluan umum
(general purpose) misalnya digunakan untuk lokasi stack.
2. Optocoupler
Bagian pemancar atau transmitter dibangun dari sebuah led infra merah
untuk mendapatkan ketahanan yang lebih baik daripada menggunakan led
biasa. Sensor ini bisa digunakan sebagai isolator dari rangkaian tegangan
rendah kerangkaian tegangan tinggi. Selain itu juga bisa dipakai sebagai
pendeteksi adanya penghalang antara transmitter dan receiver dengan
memberi ruang uji dibagian tengah antara led dengan photo transistor.
Prinsip kerja
Sebuah penakar dengan luasan sampling tertentu digunakan untuk
menangkap air hujan. Jumlah air yang tertangkap ditera melalui sistem
bejana berjungkit dengan volume takar yang disesuaikan dengan luas
penampang penakar. Pada setiap unit takaran (mm Hujan) kejadian
direkam pada kertas printer mini dengan resolusi detik. Informasi detik
kejadian tiap takaran selanjutnya dimasukkan kedalam perangkat lunak
berbasis Microsof Excel untuk selanjutnya mendapatkan grafik/ hidrograph
rekaman hujan.
M
M
C
LC D M IK R O
PC
RTC KEYPAd R S3 2
MIKROKONTROLER
MMC
AT89S52
RS 232
KEYPAD
PC
TIMER 1 =
COUNTER
TIMER =0 TIMER
RUN TIMER 1
RUN TIMER 0
TIMER 0
1SEC
KONVERSI PC
SAVE TO MMC
LCD
Gambar 8. Diagram Alir Sistem dan Software