You are on page 1of 1

Tanaman kacang hijau ( Phaseolus radiatus L.

) termasuk golongan serelia yang mengandung amilum, amilum merupakan salah satu bahan tambahan dalam pambuatan tablet. Persentase amilopektin yang lebih besar dari amilosa pada amilum kacang hijau merupakan dasar dilakukan evaluasi amilum kacang hijau ( Phaseolusradiatus L.) sebagai bahan pengikat dalam sediaan tablet. Penalitian ini untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi amilum kacang sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik granul dan tablet furosemida yang dibuat secara granulasi basah. Enam formula dibuat dalam komposisi yang sama, penambahan amilum kacang hijau diberikan dalam konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12% dan dibuat satu formula pembanding dengan pengikat Amprotab pada konsentrasi 10%. Granulasi basah dilakukan pada tiap formula kemudian dilakukan pengeringan pada suhu 40 - 60C selama 24 jam. Granul kering diuji kadar air, sifat alir, distribusi partikel, kerapuhan granul, pengetapan, kompresibilitas dan homogenitas granul. Tablet yang dihasilkan dievaluasi kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, penetapan kadar dan keseragaman kandungan. Pengaruh peningkatan konsentrasi amilum kacang hijau dapat dilihat dari data kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur. Hasil analisa statistik ANOVA satu arah terhadap kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur menunjukan bahwa F hitung dari kekerasan ( 12,812) > F tabel ( 2,14) , F hitung dari kerapuhan (3,115) > F tabel ( 3,110 ) , F hitung dari waktu hancur ( 11,169) > F tabel ( 2,53) nilai sig dari kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur ( 0,000) < ( 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi amilum kacang hijau meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan dan meningkatkan waktu hancur tablet furosemida yang dibuat secara granulasi basah.

You might also like