You are on page 1of 4

NAMA

: SETIO SAPUTRO

NIM

: D 0111077

PRODI

: ILMU ADMINISTRASI NEGARA

MATA KULIAH

: KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU : Drs. Muchtar Hadi M.Si


GAYA KEPEMIMPINAN MANAGERIAL GRID
(Robert R Blake dan Jane S Mouton)
Salah satu usaha yang terkenal dalam rangka mengidentifikasi gaya kepemimpinan
yang diterapkan dalam manajemen ialah managerial grid. Usaha ini dilakukan oleh Robert
R. Blake dan Jane S. Mouton.
Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan dua hal, yakni
produksi di satu puhak dan orang-orang di pihak lain. Sebagaimana dikehendaki oleh Blake
dan Mouton, magerial Grid di sini ditekankan bagaimana manajer memikirkan mengenai
produksi dan hubungan kerja dengan manusianya. Bukannya ditekankan pada berapa
banyak produksi yang harus dihasilkan, dan berapa banyak ia harus berhubungan dengan
bawahannya. Melainkan, jika ia memikirkan produksi maka dipahami sebagai suatu sikap
bagi seorang pimpinan untu mengetahui berapa luas dan anekanya sesuatu produksi itu.
Adapun memikirkan tentang orang-orang dapat diartikan dalam pengertian dan cara yang
luas. Hal ini meliputi unsur-unsur tertentu seperti halnya tingkat komitmen pribadi terhadap
pencapaian tujuan, pertahanan harga diri dari pekerja, pendasaran rasa tanggung jawab
lebih ditekanka kepada kepercayaan dibandingkan dengan penekanan keharusan,
pemeliharaan pada kondisi tempat kerja, dan terdapatnya kepuasan hubungan antar pribadi.
Menurut Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan
sebagai gaya yang ekstrem, sedangkan lainnya hanya satu gaya tersebut. Gaya
kepemimpinan dalam managerial grid itu antara lain sebagai berikut:
Pada Grid 1.1 (Improverished Management)
Manajer sangat minim sekali perhatiannya pada orang-orang yang bekerja
dengannya, dan produksi yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya. Dalam

menjalankan tugas manjer dalam grid ini menganggap dirinya sebagai perantara
yang hanya mengkomunikasikan informasi dari atasan kepada bawahan.
Pada Grid 9.9, (Team Management)
Manjer mempunyai perhatian yang tinggi terhadap baik produksi maupun orangorang yang bekerja dengannya. Dia mencoba merencanakan semua usaha-usahanya
dengan senantiasa memikirkan dedikasinya pada produksi dan nasib orang-orang
yang bekerja dalam organisasinya. Manajer yang termasuk grid ini dapat dikatakan
sebagai manajer tim yang riel (the real team manager). Dia mampu untuk
memadukan kebutuhan-kebutuhan produksi dengan kebutuhan-kebutuhan orangorang secara individu.
Pada Grid 1.9, (The country club management)
Gaya kepemimpinan dari manajer ialah mempunyai rasa perhatian yang tinggi
untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tetapi
pemikirannya mengenai produksi rendah. Manajer semacam ini sering dinamakan
pemimpin klub ( The country club management), manajer ini berusaha menciptakan
suasana lingkungan yang semua orang dapat bekerja rileks, bersahabat, dan bahagia
bekerja dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini tidak ada yang memikirkan
tentang usaha-usaha meningkatkan produktifitas organisasi.
Pada Grid 9.1, (Authority Obediene)
Kadang kala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara
otokrasi (autocratic task managers). Manajer semacam ini hanya memperhatikan
tentang produksinya saja, tetapi perhatian terhadap orang-orang yang bekerja sangat
rendah. Dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih menonjol otokratisnya atau
egoismenya.
Pada Grid 5.5 (Middle Of The Road)
Manajer mempunyai pemikiran dan perhatian yang medium baik pada produksi
maupun pada orang-orang. Dia berusaha menciptakan dan membina moral orangorang yang bekerja dalam organisasi yang dipimpinnya, dan produksi dalam tingkat
yang memadai, tidak terlampau mencolok. Dia tidak menciptakan target yang tinggi
dan berbaik hati mendorong orang-orang untuk bekerja lebih baik.

Tinggi

Grid 1.9

Grid 9.9

Country Club Management

Team Management

ORANG- ORANG

8
7
6
Grid 5.5

Middle Of The Road

4
3
2

Rendah

Grid 1.1
Improverished Management
1
2
3

Rendah

Grid 9.1
4

Authority Obediene
7
8

PRODUKSI

Tinggi

Kelima grid tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui dan mengenal macammacam gaya kepemimpinan seorang manajer. Dari kelima gaya kepemimpinan tersebut
yang paling ideal adalah pada grid 9.9 atau Team Management. Karena pada grid tersebut
orientasi Manajer terhadap produksi dan dan manusia sama-sama tinggi. Manajer yang
menggunakan gaya ini ingin mencapai kondisi produktivitas yang tinggi dan semangat
kerja yang tinggi melalui kerja tim.
Sedangkan pada grid 1.1 sangat tidak ideal karena tingkat perhatian pada produksi dan
manusia sama-sama rendah. Manajer hanya sebatas meneruskan informasi dari atasan
tentang tugas-tugas/pekerjaaan yang harus dilakukan bawahan. Pada grid 5.5 perhatian
pada produksai dan manusia seimbang. Hal ini membuat manajer tidak bisa membuat target
yang tinggi, karena manajer berupaya untuk selalu menciptakan keseimbangan antara
manusia dan produksinya. Pada grid 9.1 perhatian manajer terhadap produksi lebih tinggi
dari pada manusia. Hal ini membuat Manajer lebih otokrasi karena hanya memikirkan
target produksinya saja. Pada grid 1.9 perhatian manajer terhadap produksi rendah tetapi
perhatian terhadap manusia sangat tinggi. Perhatian manajer lebih fokus kepada hubungan
antara kelompok dengan menunjukkan keramah-tamahan dan penuh kegembiraan.
Referensi :

Thoha, Miftah. (2005). PERILAKU ORGANISASI: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.

You might also like